Ditemukan 86444 data
7 — 2
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
7 — 1
sulitmewujudkan rumah tangga bahagia yang penuh rasa kasih dan sayangseperti yang diharapkan oleh pe an suami isteri, justru sebaliknya Salah satu pihak atau kK6dpakar Hukum Islam dalayang diambil alihperkara ini yangtangga sudah diang@ lagi nasihat perdaruh), sebab dengasatu istri atau sudtersebut adalah suasemangat keadilan;Menimbang,terhadap suami isteri,apalagi nyatanyata antara PenggUgat dan Tergugat telah pisah tempattinggal bersama, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutipoleh Sayyid
5 — 0
sudahdemikian keadaannya, kemungkinan kemudaratannya akan lebih besar kepada keduabelah pihak daripada manfaatannya dan hal itu harus dihindari, sebagaimanadimaksudkan dalam kaidah usul fikih:Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat.Menimbang bahwa berdasarkan fakta di atas, Majelis menilai bahwa perceraianmerupakan solusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid
10 — 2
dan Tergugat yang tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut termasuk dalam kategori telah benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta alasan perceraian telah sesuaidengan subtansi pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Fiqh Sayyid
5 — 0
dan AlQuran Surat ArRum ayat 21 yaituterciptanya rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak dapat terwujud.Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 133 Ayat 2 Kompilasi Hukum Islam bahwagugat cerai dapat diterima apabila salah satu dari Suami Isteri tersebut telah menunjukkansikap bahwa ia telah sangat tidak senang terhadap lawannya.Menimbang, bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugatsedemikian keadaannya, Majelis Hakim sependapat dengan pendapat seorang pakar HukumIslam (Fuqaha) bernama SAYYID
7 — 0
telahterbukti dan telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana yang ditentukandalam pasal 39 ayat 2 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentangPerkawinan jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 joPasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam yakni antara Suami Istri terjadiPerselisinan dan Pertengkaran yang teruS menerus yang sudah tidak adaharapan untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri;Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam perkara ini sependapat danmengambil alih pendapat pakar Hukum Islam Sayyid
10 — 3
sementara kedua belah pihaksudah berseteru yang tidak berkesudahan, bahkan Penggugat selalu berkerashati minta agar perkawinannya diputuskan maka disini berarti ikatan batinkedua belah pihak telah pecah, maka perkawinan seperti ini tidak dapatdipertahankan lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berkeyakinan apabila perkawinanPenggugat dan Tergugat tetap dipertahankan akan menimbulkan kemadlorotanbagi salah satu atau keduanya, oleh karena itu Majelis Hakim sependapatdengan pendapat pakar hukum Islam, Sayyid
18 — 1
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
6 — 0
demikiankeadaannya, kemungkinan kemudharatannya akan lebih besar kepadakedua belah pihak daripada manfaatannya dan hal itu harusdihindari, sebagaimana dimaksudkan dalam kaidah ushul fiqih, yangberbunyiArtinya : Menghindari kemudharatan lebih diutamakan, untukmendapatkan yang lebih maslahat;Dan dengan dasar itu pula Majelis menilai bahwa perceraianadalah merupakan solusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa = majelis hakim juga sependapat denganpendapat ahli hukum Islam Sayyid
11 — 7
Pasal 116 huruf (6) dan (f) Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat apabila perkawinanPenggugat dan Tergugat tetap dipertahankan akan menimbulkan kemadlorotanbagi salah satu atau keduanya, oleh karena itu Majelis Hakim sependapatdengan pendapat pakar hukum Islam, Sayyid Sabiq dalam Kitab :1 Kitab Fiqhus Sunnah juz Il halaman 248 :Guay Y les SIAN Sg G95 Caled oh Aa gS As (call) Gal al goa Gd MalyAil Ail gal Lagi cay Ce pdalll) Jas sy Ugtie Gus 5 pial alot AneArtinya:"Maka
11 — 4
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangantanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah/mengakui dalildalil yang diajukan olen Penggugat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapatImam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya FiqhSunnah Jilid Il halaman 290 yang diambil alin sebagai pendapat MajelisHakim sebagai berikut :SUI glSy .to. Jl BLicl ol az Jl diy ola!
8 — 4
memberikan nafkahwajib baik lahir maupun batin kepada penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapanuntuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
11 — 3
Tahun1974 Tentang Perkawinan jo. pasal 19 Huruf (b), pasal 21 ayat (2) dan (8)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (b) KompilasiHukum Islam, oleh karenanya gugatan Penggugat patut dikabulkan denganverstek;Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalahtalak yang dijatuhnkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macamdari talak bain shughra sebagaimana ketentuan pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam, dan sesuai pula dengan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
6 — 1
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
7 — 8
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
9 — 1
Tergugat pisah ranjang dan tidak saling peduli lagi meskipun sudahdiupayakan damai tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangan tanpaalasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah dalildalil yangdiajukan oleh Penggugat dan jika dihubungkan dengan keterangan saksisaksisebagaimana terurai di atas yang pada pokoknya telah memperkuat dalildalilPenggugat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ImamMalik sebagaimana dikutip oleh Sayyid
10 — 3
No. 0649/Pdt.G/2014/PA.CNMenimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapatImam Malik seperti dikutip Sayyid Sabiq dalam kitab Figh Sunnah Jilid Il sebagaiberikut:loo slUYI OISg To Nl Lill gl. azo il die Wold! si lacs cid IslsLgallo Login TOV!
6 — 1
Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi HukumIslam ( KHI) ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
7 — 1
2) UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan jo. pasal 19 Huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanyagugatan Penggugat patut dikabulkan dengan verstek;Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalahtalak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macamdari talak bain shughra sebagaimana ketentuan pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam, dan sesuai pula dengan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
5 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal UndangUndang Nomor Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fighus Sunnah