Ditemukan 85 data
20 — 8
,M.H, loda SyarifuddinM, S.H dan Bripka Muslim Botting, S.H.
44 — 22
Sumarni pada malamketujuh pengantin (mabeni wenni kapitunna botting paru) dihubungkandengan bukti T.1 yaitu fotokopi SPPT PBB atas nama Bakri berupa tanahsawah seluas 1.747 m2, tanah sawah petak kedua dibeli oleh H. Bakri(suami tergugat ) dari La Sabang pada tahun 1980 dan berhubungandengan bukti T.2 yaitu fotokopi SPPT PBB atas nama Sabang berupatanah sawah seluas) 2.211 m2, serta tanah sawah petak ketiga yangdibeli oleh H. Bakri (Suami tergugat !) dari Isa, Ibu Hj.
66 — 47
Putusan nomor 497/Pdt.G/2021/PA Mrs.dengan istilah cappu nanre api (Bugis) atau /abusu nakanre pepe (Makassar)atau papenre balanca botting nanre api (uang naik telah habis dimakan api).Menimbang, bahwa istilah tersebut di atas sejak dahulu sampaisekarang masih tetap hidup dan menjadi budaya dalam masyarakat BugisMakassar.
47 — 23
Jadi, uang naik tidak dimaksudkan untuk menjadi hak kepemilikanmempelai perempuan sebagaimana pemberian mahar dalam perkawinan yangbersifat Jil tamlik sehingga dengan selesainya penyelenggaraan pestapernikahan, maka uang naik tersebut sudah habis terpakai, atau dikenaldengan istilah cappu nanre api (Bugis) atau /abusu nakanre pepe (Makassar)atau papenre balanca botting nanre api (uang naik telah habis dimakan api).Hal. 49 dari 57 Hal.Putusan nomor 521/Pdt.G/2021/PA Mrs.Menimbang, bahwa istilah tersebut
50 — 20
dalam SPPT ( surat pemberitahuanpajak terutang ) atas nama Bakri tanah sawah ini diberikan oleh Lasebe binLa Pasio sebagai mertua pada malam ketujuh pengantin (mabbeni wennikapitunna botting paru), petak kedua dengan luas + 2. 211 M? dalam SPPT(surat pemberitahuan pajak terutang ) atas nama Sabang dimana tanahtersebut dibeli oleh suami tergugat ( H. Bakri ) dari La sabang pada tahun1980 dan petak ketiga dengan luas + 1.467 M?