Ditemukan 5369 data
64 — 10
No. 315/Pid.B/2015/PN.PrP16Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja ini merupakan unsur yang berkaitandengan keadaan jiwa (bathin) terdakwa / pelaku, yang dapat diketahui dariperbuatannya;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenaldengan 3 (tiga) gradasi, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana, yaitu :a perbuatan tersebut dikehendaki (teori kehendak), adalah
No. 315/Pid.B/2015/PN.PrP18tersebut adalah perbuatan yang melanggar hukum yang merupakan tindak pidana,maka perbuatan para terdakwa tergolong sebagai teori gabungan;Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan teori gradasi kesengajaan,perbuatan terdakwa merusak/ menggergaji sel tahanan Mapolres Rokan Hulu, perbuatanterdakwa tersebut tergolong kesengajaan sebagai maksud (Opzet als oogmerk);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas, menurutpendapat Majelis Hakim unsur Dengan Sengaja
1.DONA POPOU SARAGIH, S.H.
2.ABDI FIKRI, S.H., M.H.
Terdakwa:
SAFNUR Bin SYARIFUDDIN
87 — 30
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) paketnarkotika jenis sabu yang dibungkus dengan plastik bening;
- 1 (satu) unit handphone Oppo wama biru gradasi
21 — 17
DalamKitab UndangUndang Hukum Pidana tidak disebutkan secara implisit apa sebenarnyayang dimaksud dengan kesengajaan tersebut, namun dalam praktek peradilan yangdidasarkan pada yurisprudensi maupun doktrin istilah dengan sengaja selalu diartikanbahwa pelaku mengetahui dan menghendaki perbuatan serta akibat dari perobuatanyang dilakukannya, dan lazimnya dipergunakan bentuk gradasi kesengajaan yaitumeliputi :21a.
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ;Gradasi kesengajaan ini merupakan jenis gradasi terendah yang menjadisandaran jenis kesengajaan ini sejauh mana pengetahuan atau kesadaranpelaku akibat terlarang yang mungkin terjadi ;Menimbang, bahwa berdasarkan definisi tersebut kesengajaan, Terdakwadalam melakukan perbuatan termaksud dikaitkan dengan keterangan Terdakwadipersidangan, disimpulkan bahwa Terdakwa adalah seorang yang dewasa yangsehat jasmani dan rohaninya yang patut untuk mengetahui setiap
41 — 6
Sengaja sama denganwillens en weten Veroorzaken Van Een Gevolg yaitu seseorang yang melakukansesuatu tindakan dengan sengaja, harus menghendaki serta menginsyafi tindakantersebut dan / atau akibatnya);Menimbang, bahwa dalam teori hukum, gradasi kesengajaan dapat dibagimenjadi tiga kelompok, yaitu : (1) sengaja sebagai maksud (Opzet Als Oogmerk), (2)sengaja dengan kesadaran pasti atau keharusan (Opzet Bij Zekerheids OfNoodzakelijkheids Bewustzijn), (8) sengaja dengan kesadaran kemungkinan sekaliterjadi
Pare, Kabupaten Kediri karena kedapatan menjual juditogel atas inisiatif Terdakwa yang menawarkan kepada orang orang untuk bermainjudi sehingga Kesengajaan dengan gradasi Sengaja sebagai maksud sudahterpenuhi, oleh karenanya unsur ketiga ini dipenuhi oleh perbuatan Terdakwa;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis beroendapatunsur ketiga ini juga telah terpenuhi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka semuaunsur yang terdapat dalam dakwaan Penuntut Umum telah
TESY, SH.MH
Terdakwa:
LIARO LAIA Als PAK ARDI LAIA
64 — 12
AndiHamzah, AzasAzas Hukum Pidana, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hal.108);Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan dan menurut doktrin dikenaldan diperbedakan beberapa gradasi dari kesengajaan tersebut yaitu :a. Kesengajaan sebagai maksud (Oogmerk).Artinya, terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu (yang sesuai denganperumusan UndangUndang hukum pidana) adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku.b.
Kesengajaan dengan kesadaranpasti atau keharusan(opzet bijzekerheids of noodzakelijk heids bewustzijn).Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti yang menjadi sandaranadalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakanHalaman 7 dari 12 Putusan Pidana Nomor 843/Pid.B/2020/PN Pbr dan akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telahterjadi.
24 — 17
teori pengetahuan), menyatakanbahwa suatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja apabilaperbuatan tersebut diketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itudilakukan akan menimbulkan akibat yang dilarang oleh hukumpidana;c perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki (teori gabungan),adalah gabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatan yangdisengaja adalah apabila perbuatan tersebut diketahui dandikehendaki pelaku;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaandikenal dengan 3 (tiga) gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana, yaitu :17Kesengajaan sebagai maksud / tujuan (Opzet als oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu. adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan pelaku;Kesengajaan sebagai kesadaran pasti / kepastian atau keharusan (Opzet bijzekerheids ot Noodzakelijkheids bewustzijn), berarti untuk mencapai
terdakwa ke Bank DanamonUjung batu, akan tetapi tidak dilakukan oleh terdakwa bahkan menggunakan uangpelunasan utang debitur tersebut untuk kepentingan pribadi adalah merupakanperbuatan yang bertentangan dengan hukum pidana, dengan demikian makaperbuatan terdakwa tersebut yang sudah ada kehendak dan telah mengetahuiperbuatan tersebut adalah perbuatan yang melanggar hukum yang merupakan tindakpidana, maka perbuatan terdakwa tergolong sebagai teori gabungan;Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan teori gradasi
92 — 32
membuka permainan judi tidak ada ijin daripihak yang berwenang.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat Unsur kedua, yaituTanpa mendapat ijin telah terpenuhi.Unsur ketiga : Dengan sengaja menawarkan atau memberikankesempatan untuk permainan judi dan menjadikan pencarian ataudengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk ituMenurut M.V.T yang dimaksudkan dengan sengaja ataukesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya.Menimbang14 Ditinjau dari tingkatan (gradasi
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentangtindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya)yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atau ketiga,maka harus diketahui terlebih dahulu apakah memang siPelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya yang dalam hal inipembunuhan.
Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh siPelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama,yaitu suatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Yang dimaksud dengan permainan judi adalah tiaptiappermainan yang pada umumnya menggantungkan suatu harapan untukmenang kepada peruntungan belaka, demikian jjuga jika harapan itubertambah karena si pemain lebih terlatih atau lebih terampil.
102 — 25
tersebut dilakukanakan menimbulkan akibat yang dilarang;b Teori pengetahuan adalah suatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja, apabila perbuatantersebut diketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itu dilakukan akan menimbulkan akibatyang dilarang oleh hukum pidana;c Teori gabungan adalah gabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatan yang disengajaadalah apabila perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki pelaku;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenaldengan 3 (tiga) gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untuk menentukanhubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yang dilarang hukumpidana, yaitu :1 kesengajaan sebagai maksud / tujuan (Opzet als oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan pelaku ;2 kesengajaan sebagai kesadaran pasti / kepastian atau keharusan (Opzet bij zekerheids otNoodzakelijkheids bewustzijn), berarti untuk mencapai
1.JESFRY AGUSTINUS, S.H
2.AGUNG SETIAWAN, SH
3.GIANYTA APRILIA, SH
Terdakwa:
SEPTI YANTHI DWI MAYANGSARI Binti SLAMET SUPRIYADI
28 — 11
dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) bungkus plastic klip bening yang diduga narkotika jenis sabu dengan berat brutto 0,34 (nol koma tiga puluh empat) gram;
- 1 (satu) buah handphone merk oppo warna biru Gradasi
22 — 3
perbuatan tersebutdilakukan akan menimbulkan akibat yang dilarang2 Teori pengetahuan adalah suatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja, apabilaperbuatan tersebut diketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itu dilakukan akanmenimbulkan akibat yang dilarang oleh hukum pidana3 Teori gabungan adalah gabungan dari kedua teori diatas suatu perbuatan yangdisengaja adalah apabila perbuatan tersebut diketahui dan dikendaki pelakuBahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenal dengan 3 (tiga)gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untuk menentukan hubungankausal antara kelakuan atau perbuatan pelaku dengan akibat yang dilarang hukum pidanayaitu :Kesengajaan sebagai maksud/ tujuan (Opzet als oogmerk) berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan pelakuKesengajaan sebagai kesadaran pasti/ kepastian atau keharusan (Opzet bij zekerheids otNoodzakelijkheids bewustzijn) berarti untuk mencapai maksud
AGUNG CATUR UTOMO, SH, MH
Terdakwa:
Sahrul Alwi Mustofa
159 — 35
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentuadalah betulbetul sebagai perwujudan dariHal. 16 dari 28 hal. Putusan Nomor 157K / PM.III12/ AL / 1X / 2021maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/T erdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti ataukeharusan.yang menjadi sandaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu.
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan.Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat.Yang menjadi sandaran ialah sejauh manapengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (bersertatindakan atau akibatakibatnya) yang mungkinterjadi.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalamtingkatan (gradasi) yang pertama yaitu= SiPelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksudatau tujuan untuk melakukan perbuatan atau tindakanyang berupa pergi yaitu meninggalkan
teori pengetahuan), menyatakanbahwa suatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja apabilaperbuatan tersebut diketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itudilakukan akan menimbulkan akibat yang dilarang oleh hukumpidana;c perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki (teori gabungan),adalah gabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatan yangdisengaja adalah apabila perbuatan tersebut diketahui dandikehendaki pelaku;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaandikenal dengan 3 (tiga) gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana, yaitu :14Kesengajaan sebagai maksud / tujuan (Opzet als oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan pelaku;Kesengajaan sebagai kesadaran pasti / kepastian atau keharusan (Opzet bijzekerheids ot Noodzakelijkheids bewustzijn), berarti untuk mencapai
;Menimbang, bahwa terdakwa sudah mengetahui bahwa perbuatan mengambilmilik orang lain yaitu milik saksi GIRUN selaku pemilik sepeda motor merk HondaRevo adalah merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum pidana, dengan16demikian maka perbuatan terdakwa tersebut yang sudah ada kehendak dan telahmengetahui perbuatan tersebut adalah perbuatan yang melanggar hukum yangmerupakan tindak pidana, maka perbuatan terdakwa tergolong sebagai teorigabungan;Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan teori gradasi
76 — 25
Bahwa benar Terdakwa dipersidangan telah dapat menjawabsemua pertanyaan dengan baik sehingga Majelis Hakimberpendapat Terdakwa dianggap mampu bertanggung jawabatas perbuatannya.Dengan demikian Majelis hukum berpendapat bahwa unsur kesatuBarang Siapa telah terpenuhi.Unsur kedua : Dengan sengajaMenurut M.V.T yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaanadalah menghendaki dan menginsaf terjadinya suatu tindakan besertaakibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi) Kesengajaan terbagi menjadi tigayaitu
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut jugasebagai kesengajaan bersyarat yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (beserta tindakan atauakibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si pelaku/Terdakwa itu termasukdalam tingkatan (gradasi) yang pertama kedua atau ketiga, makaharus diketahui lebin dahulu apakah memang si pelaku/Terdakwa itusudah mempunyai niat, maksud atau tujuan
untuk melakukanperbuatan beserta akibatnya yang dalam hal ini pembunuhan apakahbenar, maka apa yang dilakukan oleh si pelaku/Terdakwa itu sudahtermasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu suatu kesengajaansebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.: Bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangan dariketerangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa yangdiperkuat dengan alat bukti lain dapat diungkapkan halhal sebagaiberikut :1.
85 — 76
faktafaktadipersidangan.Majelis Hakim Tingkat Banding akan membuktikan perbuatanTerdakwa yaitu dengan sengaja tidak mentaati suatu perintahdinas, yaitu sebagai berikut : Bahwa istilan dengan kesengajaan menurut M.V.T adalahmenghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan besertaakibatnya, artinya seseorang melakukan suatu tindakan dengansengaja harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebutdan/atau akibatnya yang merupakan bentuk kesalahan dalamtindakan pidana dolus.Ditinjau dari tingkatan (gradasi
Untuk mengatahui apakah si Pelaku/Terdakwa itu termasukMenimbang16dalam tingkatan (gradasi) kesengajaan, maka harus diketahuiterlebih dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa sudahmempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatanbeserta akibatnya. Apabila benar maka yang dilakukan oleh siPelaku/Terdakwa sudah termasuk tingkatan (gradasi)kesengajaan yang pertama, yakni suatu kesengajaan sebagaitujuan untuk sesuatu.
16 — 6
Teori gabungan adalah gabungan dari kedua teori diatas suatuperbuatan yang disengaja adalah apabila perbuatan tersebut diketahuidan dikendaki pelaku10Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenaldengan 3 (tiga) gradasi, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan atau perbuatan pelaku dengan akibatyang dilarang hukum pidana yaitu : Kesengajaan sebagai maksud/ tujuan (Opzet als oogmerk) berarti terjadinyasuatu tindakan atau
ZWASTIKA MAHENDJAJANTA, SH
Terdakwa:
Suharno
95 — 16
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentuadalah betulbetul sebagai perwujudan darimaksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/T erdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti ataukeharusan. Tang menjadi sandaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atauakibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan.Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat.Yang menjadi sandaran ialah sejauh manapengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (bersertatindakan atau akibatakibatnya) yang mungkinterjadi.Hal 17 dari 26 hal Putusan Nomor 172K / PM.III12/ AL / X / 2021MenimbangDalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalamtingkatan (gradasi) yang pertama yaitu= SiPelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksudatau tujuan untuk
JOSUHUA GUMANTI SITORUS SH
Terdakwa:
MUHAMMAD ALI alias ALI bin DAENG MARSIGA
56 — 18
elemenelemen tersebut terpenuhi maka unsur inidinyatakan telah terpenuhi pula;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan adalahmenghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya(willens en wetens veroorzaken van een gevolg) yang artinya seseorang yangmelakukan tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta menginsyafitindakan tersebut dan/atau akibatnya;Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 173/Pid.B/2021/PN KtpMenimbang, bahwa dalam praktek peradilan dan menurut doktrin,gradasi
Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan (opzet bij zekerheids of noodzakelijkheijs bewustzijn)Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti, yang menjadi sandaranadalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakandan akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yangtelah terjadi. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi;3.
jenis kesengajaan ini ialah sejauhmana pengetahuan atau kesadaran pelaku, tentang tindakan dan akibatterlarang (beserta tindakan atau akibat lainnya) yang mungkin akan terjadi.Termasuk pula dalam jenis kesengajaan ini, kesadaran pelaku mengenaikemungkinan terjadinya suatu tindakan dan akibat setelah melalui beberapasyaratsyarat tertentu;Menimbang, bahwa jika dalam suatu perumusan tindak pidanadigunakan istilah dengan sengaja, menurut doktrin harus ditafsirkan secara luas,artinya mencakup ketiga gradasi
Ridho Sihombing, SH., MH
Terdakwa:
Dedisius Norem
34 — 18
Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan.Tang menjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan danakibat tertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Yang menjadisandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang(berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atau ketiga,maka harus diketahui terlebin dahulu) apakah memang siPelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar, maka apayang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan(gradasi) yang pertama, yaitu suatu kesengajaan sebagai tujuan untukmencapai sesuatu.Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada/kepada orang lainitu merupaka tujuan atau kehendak dari sipelaku (T).
AGUNG CATUR UTOMO, SH, MH
Terdakwa:
MUHAMMAD HOLIK
29 — 19
Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu : Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudan darimaksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi.
Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atau ketiga,maka harus' diketahui terlebin dahulu) apakah memang siPelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya. Apabila benar, maka apa yangdilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu. sudah termasuk tingkatan(gradasi) yang pertama, yaitu Suatu kesengajaan sebagai tujuan untukmencapai sesuatu.c.
29 — 25
akan mempertimbangkanapakah berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakantelah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatutindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsurunsur dari pasal yang didakwakan kepadanya ;Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum denganDakwaan Subsidaritas yaitu terdapat beberapa tindak pidana yang dirumuskansecara bertingkat (gradasi
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ;Gradasi kesengajaan ini merupakan jenis gradasi terendah yang menjadisandaran jenis kesengajaan ini sejaun mana pengetahuan atau kesadaranpelaku akibat terlarang yang mungkin terjadi ;Menimbang, bahwa berdasarkan definisi tersebut kesengajaan Terdakwadalam melakukan perbuatan termaksud dikaitkan dengan keterangan Terdakwadipersidangan dapat disimpulkan bahwa Terdakwa adalah seorang yang dewasayang sehat jasmani dan rohaninya yang patut untuk mengetahui setiap