Nomor 7 Denpasar;Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para Terbanding;Mahkamah Agung tersebut;Membaca suratsurat yang bersangkutan;Menimbang, bahwa dari suratsurat tersebut ternyata sekarang PemohonKasasi dahulu sebagai Para Penggugat/Para Pembanding telah menggugatsekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Tergugat/Para Terbandingdi muka persidangan Pengadilan Negeri Denpasar pada pokoknya atas dalildalil:1.Bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah yangmerupakan Tanah Ayahan

(delapan ribu tiga ratusdua belas meter persegi) dari Tahun 1995 sampai dengan Tahun 2005;Bahwa dari luas Tanah Ayahan Laba Pura pada angka 1 (satu) tersebutdi atas sebagian telah terkena pembebasan lahan untuk jalan raya (JalanMahendradata);Bahwa sisa dari tanah Penggugat setelah dikurangi pembebasan lahanuntuk jalan raya sebagaimana tersebut pada angka 2 di atas, pada Tahun2002 Penggugat mengajukan permohonan sertifikat hak milik (SHM) kepadaTergugat IV akan tetapi SHM yang diterbitkan luas tanahnya

berbagai aspek yaitu : Aspek sosiologisseperti diatas, Aspek Kebenaran antara Si Pemohon dengan Pihakkeberatan dimana kebenarannya bahwa dari pihak Pemohon tidakpunya anak lakilaki dan hanya memiliki anak perempuan yang14semuanya sudah kawin keluar, dengan adanya Kebenaran itu ParaPemohon berkeinginan untuk memeras anak dimana yang diperasitu adalah cucunya sendiri sehingga timbulah pandangan saksisecara sosiologis dimana masyarakat Hindu di Bali pada umumnyadimanapun juga tentu ada yang namanya Ayahan

berbagaiaspek yaitu : Aspek sosiologis seperti diatas, Aspek Kebenaran antaraSi Pemohon dengan Pihak keberatan dimana kebenarannya bahwadari pihak Pemohon tidak punya anak lakilaki dan hanya memilikianak perempuan yang semuanya sudah kawin keluar, dengan adanyaKebenaran itu Para Pemohon berkeinginan untuk memeras anakdimana yang diperas itu adalah cucunya sendiri sehingga timbulahpandangan saksi secara sosiologis dimana masyarakat Hindu di Balipada umumnya dimanapun juga tentu ada yang namanya Ayahan

XXX/54/VIII/1988 yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama KecamatanPasar Minggu, Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 1988 yang merupakan Akta Otentik,maka telah terbukti bahwa ayah Pemohon dan ibu Pemohon, adalah suami istri sahmenikah secara Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P2, Fotokopi Surat KeteranganKematian Penduduk WNI nomor XXX/KMT/JS/2015 yang dikeluarkan kantor SukuDinas kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Administrsi Jakarta Selatan tanggal 6Maret 2015 maka telah terbukti bahwa ayahan

Nang Murti sesuai dengan T.1 masingmasingtelah diberikan tanah Ayahan Desa (AYDS) sehingga terhadap bukti P.1. tidakmutlak dapat dijadikan sebagai dasar bahwa Para Pembanding dahulu ParaPenggugat sebagai pemegang hak atas tanah sengketa, yang mana I Rembun(Penggugat 1) adalah keturunan/cucu angkat dari Nang Murti, bukanmerupakan keturunan yang sah dari garis lurus alm. Nang Resti/Pan Resti,sehingga terhadap bukti ini sama sekali tidak ada sangkut paut dengan warisanalm.

Nang Murti telah mengangkat 3 anakangkat serta telah didukung dengan keterangan saksisaksi baik dari ParaPembanding maupun Para Terbanding dipersidangan telah membenarkanmasingmasing telah diberikan masingmasing tanah ayahan desa.

tahun 1947; Bahwa, dari cerita para orang tua, dan masyarakat, Gusti Dengdengdan Gusti Langkar dan dilanjutkan dengan tergugat (Gusti NgurahOka) memang sebagai warga Buahan dan ada tinggal di BanjarBuahan yang tercatat dalam pipil Desa Adat Buahan; Bahwa, didalam desa tercatat setelah Gusti Dengdeng meninggalmaka kewajiban adat dan urusan desa baik kewajiban dan haknyadilanjutkan oleh Gusti Langkar (anaknya); Bahwa, di Banjar/Desa Buahan tidak semua orang yang tinggal bisamenjadi warga pengarep/ayahan

jangkep di Desa Adat Buahan;Halaman 22 dari 64 Putusan Perdata Gugatan Nomor 52/Pdt.G/2014/PN GinBahwa, syarat menjadi warga ayahan marep/jangkep di Desa adatBuahan adalah orang yang memiliki atas hak yakni berupa tanahayahan, menempati Pakrangan Desa (PKD);Bahwa, saksi mengetahui hubungan Gusti Langkar adalah anakangkat dari Gusti Dengdeng berdasarkan cerita masyarakat dari paratetua desa dan tokah desa adat;Bahwa, kewajiban Gusti langkar di rumah Gusti Dengdeng adalahmenyungsung pura/merajan dan

LMADE DUNUNG ARYANA:Bahwa, saksi mengetahui Gusti Langkar mengangkat tergugat (GustiNgurah Oka) sebagai anak angkat dan pada saat upacarapengangkatan tersebut banyak warga yang menghadirinya;Bahwa, tergugat (Gusti Ngurah Oka) aktif di Desa Adat Buahankarena memiliki ayahan jangkep artinya orang yang melaksanakanhak dan kewajiban karena didasarkan atas kepemilikan tanah (tanahPKD, tanah tegalan, tanah sawah) di Desa Adat Buahan;Bahwa, tergugat (Gusti Ngurah Oka) pernah menjadi pengurus diDesa Adat

Kepala Dusun setelahadanya pertemuan (paruman) krama Desa Buahan;Bahwa, saksi sebagai warga di Desa Buahan dan pernah menjabatsebagai Kepala Dusun Buahan dari tahun 1983 sampai dengantahun 1993;Bahwa, saksi kenal dengan Gusti Langkar adalah warga DesaBuahan dan aktif sebagai warga sejak dulu;Bahwa, mengetahui dari orang tua atau masyarakat Gusti Dengdengmengangkat Gusti Langkar yang selama ini menjalankankewajibannya menggantikan Gusti Dengdeng di Desa Adat Buahandan Gusti Langkar adalah termasuk ayahan

Buahan, Desa Buahan,waktu Gusti Langkar meninggal adalah tergugat (Gusti Ngurah Oka)dan dari pihak penggugat (Gusti Nyoman Anom) atau pihak lainnyatidak ada yang berkeberatan;Bahwa, ditempat tinggalnya Gusti Langkar ada tempat suci (merajan)yang disungsung oleh Gusti Langkar dan dilanjutkan oleh tergugat(Gusti Ngurah Oka) dan segala kegiatan di rumah dan di Desa AdatBuahan dijalankan oleh tergugat (Gusti Ngurah Oka) karena tergugat(Gusti Ngurah Oka) adalah warga Desa Adat Buahan dan sebagaibantang ayahan

oleh KelianBanjar Dinas Desa Puraja atas nama Nyoman Adnyana, dan mengetahuiPerbekel Desa Peninjoan atas nama Dewa Nyoman Tagel PA, dan CamatTembuku atas nama Nengah Suparta, perkawinan Para Pemohondilangsungkan di rumah Pemohon Nyoman Budiarta di Banjar Dinas Puraja,Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli pada tanggal 20 Juni2012 sesuai adat Bali dan Agama Hindu dihadapan Rohaniawan / PemuputJero Mangku Sumiarta, dan telah pula menjalankan haknya sebagai suami istriterhadap kewajiban ayahan

gugatanPenggugat sebagaimana dikemukakan dalam gugatannya haruslahdipertimbangkan berdasarkan buktibukti yang diajukan Penggugatdipersidangan;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi, SAKSI 1PENGGUGAT dan SAKSI 2 PENGGUGAT penyebab Penggugat danTergugat pisah awalnya karena soal pekerjaan dimana Penggugat kerja diSpa, Tergugat kerja pagi dari jam 04.00 wita sampai dengan jam 12.00 witakerja bengkel mobil, karena tidak ada waktu maka untuk urusan ngayah dibanjar tidak bisa dilaksanakan, terkadang beli ayahan

Saksi Made Rauh dalam putusan Judex Facti tingkat pertamahalaman 33 baris ke 12 yang menyatakan tanah sengketa bukantanah ayahan desa adalah kelelaian pencatatan keterangan saksioleh Majelis Hakim dan atau Panitera Pengganti pada Judex FactiTingkat Pertama yang sangatsangat merugikan karena pada saatsaudara saksi ditanya mengenai apakah objek sengketa merupakantanah ayahan desa, kemudian saksi menjawab tidak tahu, sehinggakekeliruan pencatatan keterangan saksi oleh Majelis Hakim danatau Panitera

Kadiman bin Nama AyahSumito bin Nama AyahUrip bin Nama AyahTasrib bin Nama AyahNgatimin bin Nama AyahNama Penggugat Karban bin Nama AyahaN oo fF @ hfKarminah bin Nama AyahMenyatakan bahwa harta peninggalan almarhum Nama Ayah adalahsertifikat atas nama Nama Ayah.. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai sendiri Objek sengketaperkara ini adalah perbuatan melawan hukum..

Mengingat pula selama ini Penggugat sudah menggantikan seluruhkewajiban di Banjar dan di Desa Adat (Nyalukin Ayahan) dari kakeknya yangbernama I Nengah Rain.

;Bahwa setahu saksi I Wayan Sudiana sampai sekarang tingggal numpang dirumah pamannya I WayanSuwela. ; Bahwa setahu saksi I Wayan Sudiana masuk ayahan di Banjar PengadanganDesa Perasi (ikut mebanjar adat) mewakili dirinya sendiri bukan mewakiliI Nengah Rain.Bahwa saksi tidak mengetahui apa sebabnya Nengah Suda pulang ke rumahbapaknya.Bahwa saksi juga mengetahui bahwa tidak pernah disiarkan di Banjar Adatmasaalah kepulangan I Nengah Suda ke rumah bapaknya, artinya tidakpernah ada upacara agama secara

;Bahwa setahu saksi I Wayan Sudiana sudah kawin dan sudah memilikiBahwa karena sudah kawin I Wayan Sudiana masuk ayahan Banjar AdatPengadangan.; Bahwa I Wayan Sudiana selama ini tinggal $$ ddengan ibunya.;Bahwa I Wayan Sudiana sebagai anggota Banjar Adat adalah mewakilidirinya sendiri, bukan mewakili siapasiapa, termasuk I Nengah Rain.

;Bahwa setahu saksi selama ini tidak ada yang mengakui I Wayan Sudianasebagaianaknya.; Bahwa setahu saksi hubungan antara I Wayan Sudiana dengan I NengahTerina baikbaik saja bahkan sampai I Wayan Sudiana bisa melaksanakanguru piduka tidak adakeberatan.; Bahwa setahu saksi penah ada paruman di Banjar hingga keluarBahwa setahu saksi I Wayan Sudiana melakukan ayahan mebanjar adatmewakili dirinya sendiri sedangkan ayahan Nengah Rain dilakukan olehsaksi selaku anaknya.

Konsekuensi tersebut antara lain meliputi: Tidak ada yang melanjutkan kepurusaan, sehingga keluarga tersebutdapat dikatakan cepung atau camput (putus garis keturunan); Tidak ada yang meneruskan kewajiban ayahan di banjar apabila merekatelah menjalani masa pensiun (nyada); Timbul situasi yang tidak mengenakkan dikarenakan beberapa desa adatBali memberlakukan ketentuan bahwa mereka yang tidak mempunyaiketurunan tidak berhak untuk menjadi kerame desa, bahkan di beberapatempat berlaku ketentuan bahwa

Nyoman Meranggi yaitu ayahnya Wayan Merta dan Ibunya Ni Luh Gamias ;Bahwa saksi tahu anakanak Ni Luh Linting bernama Wayan Ardika dan Kadek Artono, sedangkan nama orang tuanya Luh Linting adalah Made Maji dan Ni Nganjur ;Bahwa benar Wayan Merta pernah menjabat sebagai bendesa,kemudian diganti oleh anaknya yaitu Nyoman Meranggi pada tahun1974 ;Bahwa pada waktu saksi menjabat sebagai kelian banjar dan ikutmerevisi awigawig, disebutkan bahwa syaratsyarat menjadi seorangbedesa adalah pertama punya tanah ayahan

sebagai warga Pengarep ;Bahwa syarat untuk menjadi warga Pengarep itu adalah orang yangmempunyai tanah ayahan dan punya PKD tanah ayahan desa yangbiasa disebut sikut satak ;Bahwa dalam sikut satak itu biasanya ada sanggah atau merajan, baledangin, bale daja, bale dauh, sepengetahuan saksi untuk sanggah dalamsikut satak milik Nyoman Meranggi itu yang nyungsung disana adaHalaman 35 dari 47 Putusan Nomor 116/Padt.G/2017/PN Ginbanyak keluarga mungkin yang nyungsung itu semua tetapi yang jadipengarep

Linting menikah akan tetapisaksi tahu Suaminya yaitu Ketut Suda saksi tahu asalnya dari AlasPujung Desa Taro ;Bahwa Nyoman Meranggi dan Ni Nyoman Linting masih tinggal dalamsatu pekarangan desa (PKD) karena mereka itu keluarga akan tetapiasalusul garis keturunannya saksi tidak tahu ;Bahwa Ni Nyoman Linting minta akses jalan selebar 2 (dua) meter untuktanahnya Ni Nyoman Linting yang berada dibelakang tanah meranggi,tanah tersebut tepat bersebelahan didepannya tanah NyomanMeranggi yang merupakah tanah ayahan

agarrumah tangga penggugat dan tergugat bisa kembali untuk seperti dahulu kala.Namun tergugat tidak mau ikut pindah dan memilih untuk tetap tinggal di kupangNTT dengan alasan masih menemani anakanak sekolah di kupang, padahal anakanak sangat berkeinginan dan ikut pindah sekolah keBahwa penggugat sudah berusaha mengajak dan membujuk tergugat pindah / ataupulang ke Bali, akan tetapi tergugat bersikukuh tetap tidak mau ikut pindah ke Bali,sementara di Bali penggugat di tuntut untuk melaksanakan kewajiban ayahan

AKIS SUSILAmengalami sakit sejak 3 tahun yang lalu, sehingga ayahanda Pemohon tidak biasmengikuti Aktivitas yang berkaitan dengan hukum, terbukti dari surat keterangandari dokter Balai Pengobatan Klinik Cilentah 5 tanggal 27 April 2015;Bahwa pemohon yang bernama ANNA WIDIASIH berkeinginan ditunjuk sebagaiwali dari Ayahandanya yang sakit serta para ahli waris ;Bahwa semasa hidupnya Ayahan dan Ibunda pemohon memiliki harta bersamaberupa;e Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya SertifikatHak

Ni Made Antari, ( KK).5.Bahwa oleh karena Penggugat 1, kira kira pada tahun enampuluhan tidakbisa mengayahkan 2 karang ayahan Desa di Desa Pekraman Kelusa, makaayahan Desa atas tanah pekarangan Desa tersebut dimana telajakannyaadalah tanah sengketa A, Pengugat 1 serahkan kepada ayah Para Tergugatyang bernama Doblet Almarhum.Halaman 3 dari33 putusan perkara Nomor 12/Pdt/2018/PT DPS6.

Penggugat/Pembandingadalah sebagai berikut :Bahwa Para Penggugat/Pembanding memiliki tanah tegalan terletak diBanjar Peliatan , Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, KabupatenGianyar, SPPT No. 51.04071.003.0150126.0, luas 42 are atas nama NiSimpen dengan batasbatas :Asaebelah Utara : Tanah Ketut Janji,Sebelah Timur : Jalan ,Sebelah Selatan : Tanah MoglongSebelah Barat : Pekarangan Para Tergugat,tanah tersebut dikuasai oleh Para Tergugat/Terbanding, karena padatahun 1960an Penggugat 1 tidak bisa melaksanakan ayahan

namunTergugatmenyatakan .. hal. 7.menyatakan tetap tidak mau kembali dengan Penggugat dengan alasan yangsama yaitu sudah bosan dan tidak betah untuk tinggal dengan Penggugat;Bahwa dengan berpisahnya Penggugat dengan Tergugat, sehingga statusTergugat di Banjar sudah lepas sedangkan Penggugat masuk Banjar Balu/tidak punya pasangan dan apabila ada peturunan di Banjar maka adat akanbersurat kepada Penggugat untuk membayarnya;Bahwa oleh karena Tergugat telah pulang kerumah orang tuanya, makakewajiban ayahan

musim panen jeruk danmengirimkannya ke Jakarta;Bahwa rumah Tergugat pernah direnovasi dan Made Meliun tidak pernah keberatan;Bahwa Made Meliun punya anak sekitar 10 (sepuluh) orang, yang meninggal ada : Tedja;Bahwa Tergugat tidak pernah diangkat anak oleh Made Meliun ;Bahwa saksi tidak tahu apakah tanah Made Meliun tersebut sudah berseitifikat atau belum ;Bahwa saksi tahu Tergugat mempunyai tanah dibelakang obyek sengketa (sebelah Utara)dengan cara membeli dan Pak Mester;Bahwa saksi taliu ada tanah ayahan

desa milik Made Meliun, tetapi saksi tidak tahu obyeksengk eta tersebut tanah ayahan desa atau bukan;Bahwa di sebelah barat dan timur rumah Tergugat adalah rumah dan gudang milik MadeMeliun;Bahwa Made Meliun juga punya tanah di belakang Pusk esmas;Saksi MADE ARSA MASBahwa saksi menjabat Sekretaris Desa Bondalem sejak tahun 1977 sahpai dengan sekarang;Bahwa saksi tahu tanah/rumah obyek sengketa tersebut terletak di Jalan Raya Singaraja Amlapura, Dusun Celagi Bantes, Desa Bondalem, Kecamatan Tejak

ayah Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalamRekonpensi/Pem banding), tanah sengketa adalah milik KetutSumawan, yang hasilnya dibagi dua masingmasing % diambil olehTergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi/Pembandingdan '2 oleh penggarap (Penggugat I dalam Konpensi/Tergugat dalamRekonpensi/Terbanding I ; Hasilhasil tanah sengketa tidak pernah diambil oleh ayah paraPenggugat dalam Konpensi/para Tergugat dalam Rekonpensi/Pembanding Pan Windia/ Nyoman Ginarja, serta semua kewajibankewajiban (ayahan

atas nama Xx dan Bendesa Adat Pakraman atas nama Xxdengan Nomor xx, pada tanggal 14 Nopember 2014 yang diberi tanda bukti P.1,dengan dihubungkan terhadap keterangan saksisaksi menerangkan bahwabenar Penggugat/Penggugat dan Tergugat/Tergugat telan melangsungkanperkawinan sesuai adat Bali dan Agama Hindu dihadapan Rohaniawan AgamaHindu pada tanggal 4 Mei 2014 di Banjar Katung, Desa Katung, KecamatanKintamani, Kabupaten Bangli, dan telah pula menjalankan haknya sebagaisuami istri terhadap kewajiban ayahan

; tu tidak benar, selama suami kerja dikapal pesiar, jarang ada pertengkaran; Menjual emas anakanak itu tidak benar, kalau mengadaikan iu benar, itusudah saya tebus, dan emas itu sudah ada di mertua saya, itu ada alasannyauntuk kebutuhan anakanak karena saya kekurangan nafkah hanya dikirimuang 2.500.000, untuk nafkah anakanak dan saya masih kost dulu selamasuami saya kerja di kapal pesiar; Dulu sata pernah ikut ayahayahan, karna dulu anakanak saya keduanyabelum sekolah sekarang jarang ikut ayah ayahan