Ditemukan 61386 data
45 — 6
Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG bin HADRIMIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan lternatif pertama Penuntut Umum;2.
tentang penetapan hari sidang;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan SaksiSaksi, dan Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG binHADRIMIN terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukumbersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
ANANG bin HADRIMIN pada hariJumat tanggal 18 Maret 2016 sekitar jam 14.30 Wita atau setidaktidaknyapada waktu lain dalam bulan Maret 2016 atau setidaktidaknya pada suatuwaktu dalam tahun 2016, bertempat di sebuah areal pekuburan muslim diGang Flamboyan Kelurahan Jawa Laut Kecamatan Martapura KabupatenBanjar atau setidaktidaknya di salah satu tempat yang termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Martapura, dengan sengajamemproduksi atau) mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak
pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2016 sekitar jam 14.30 Witaatau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret 2016 atau setidakHalaman 4 dari 17 Putusan Nomor 200/Pid.Sus/2016/PN Mtptidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2016, bertempat di sebuah arealpekuburan muslim di Gang Flamboyan Kelurahan Jawa Laut KecamatanMartapura Kabupaten Banjar atau setidaktidaknya di salah satu tempat yangtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1);Menimbang, bahwa Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 menyebutkan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa obat carnophen yang diedarkan oleh Terdakwaberdasarkan setelah dilakukan uji lab maka berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG bin HADRIMINtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar sebagaimana dakwaan Iternatif pertama Penuntut Umum;2.
45 — 12
ABDUL BASIT BIN DAMDUKI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Tanpa Keahlian Dan Kewenangan Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2.
ABDUL BASIT Bin DAMDUKI, pada hari Rabu tanggal 06 April2016 sekira pukul 20.30 wib, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2016,bertempat di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk atau setidak tidaknya padasuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Nganjuk, telah dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi syarat dan/ ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud
ABDUL BASIT Bin DAMDUKI telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) dan (3), sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 196 Jo. Pasal 98 Ayat (2) dan (3) UndangUndang RI Nomor: 36 tahun 2009tentang Kesehatan;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MOH.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis akan mempertimbangkannyasebagai berikut:Halaman 8 dari 14 Putusan Nomor 217/Pid Sus/2016/PN Nik.Unsur Setiap orangMenimbang, bahwa unsur setiap orang identik dengan unsur barangsiapa yang padadasarnya menunjuk pada siapa orangnya
farmasi tetapi Terdakwa tetap melakukan kegiatan mengedarkan obatobatan maka Terdakwajelas tidak mempunyai kewenangan dan ternyata rumah/tempat tinggal Terdakwa bukan merupakangudang sarana sediaan farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat berupa Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik bahwa obat double L mengandung bahan aktif Triheksifenidil HCl yang termasukDaftar Obat Keras dan obat double L digunakan untuk pengobatan Parkinson yang mempunyai reaksiuntuk menenangkan pikiran
ABDUL BASIT BIN DAMDUKTI telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Tanpa Keahlian DanKewenangan Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi PersyaratanKeamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam)bulan dan denda sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabiladenda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
24 — 3
Letjen Suprapto II / 57B Rt. 003 Rw. 010 DesaBurengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kediri, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan danmutu sebagaimana dimaksud dalam pawl 98 ayat (2) UURI No. 36/2009 " Yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan menyimpan
Mbus sejumlah Rp 500.000,(lima ratus ribu rupiah) atas upah itu terdakwa setuju dan apabila ada pengiriman obat jenisdouble L terdakwa akan diberi kabar melalui telepon oleh Agus als Mbus agar supayaterdakwa mengambil, terdakwa tanpa memiliki kewenangan atau keahlian telahmengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa obat jenis double L kepada masyarakatyang membutuhkan yaitu terdakwa telah menerima pengiriman ke (satu) pil jenis doubleberjumlah 100.000 (seribu) butir, pengiriman ke 2 (dua) berjumlah
bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindakpidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur unsur dari tindakpidana yang didakwakan kepadanya ;Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaanyang berbentuk tunggal, sebagaimana diatur dalam pasal 196 Undang Undang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang unsur unsurnya adalah sebagaiberikut :1 Setiap orang ;2 Dengan sengaja ;3 Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat 2 dan ayat 3Menurut pasal 106 ayat UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu :Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Pasal 1 ke 4 UURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu : sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika ;Pasal 98 ayat 2 dan ayat 3 UURI No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu :Ayat 2 : setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan berkhasiat obat ;Ayat 3 : ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ;Berdasarkan fakta fakta hukum yang diperoleh dari persesuaian keterangan para saksi,surat
68 — 6
Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, saranapenyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, Rumah Sakit, danlembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.b. Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lainnya,apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, rumahsakit, dan lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.c.
Sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah kepada rumahsakit pemerintah, puskesmas, dan balai pengobatan pemerintah.Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris KriminalistikNo. Lab. : 946/NPF/2017 yang ditandatangani pada hari Rabu tanggal24 Mei 2017 oleh Kepala Laboratorium Forensik Cabang Semarangyaitu Dr. NURSYAMRAN SUBANDI, M.Si dan tim Pemeriksa yangterdiri dari Ir. SAPTO SRI SUHARTOMO, IBNU SUTARTO, ST sertaEKO FERRY PRASETYO, S.
81 — 9
Menyatakan Terdakwa YUSUF EFENDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan jika pidana denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Oktober 2013 s/d 07Januari 2014; Dalam perkara ini terdakwa tidak bersedia didampingi oleh penasehat hukum ; Pengadilan Negeri tersebut ; Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan atas nama terdakwa ;~ Telah mendengar keterangan saksisaksi dan terdakwa dimuka persidangan ;~ Telah mendengar tuntutan (requsitoir) Jaksa / Penuntut Umum yang pada pokoknyasebagai berikut :1 Menyatakan terdakwa YUSUF EFENDI telah terbukti bersalah melakukan TindakPidana telah dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
Jombang atausetidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum PengadilanNegeri Jombang Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan / ataupersyaratan keamanan, khasiat atau manfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalampasal 98 ayat (2) dan ayat (3)", perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :Bahwa terdakwa menjual/mengedarkan pil double L kepada Sdr.
Jombang menerangkan bahwa secara aturan sah danperedarannya, Triheksifidil HGI harus dapat dari sumber resmi dengandokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan sedangkan masyarakat hannyadapat memperoleh sediaan farmasi ini dari apotek berdasarkan resep dokter.Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai pasal 196Undang undang RI.
Jombang menerangkan bahwa secara aturan sah danperedarannya, Triheksifidil HGI harus dapat dari sumber resmi dengandokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan sedangkan masyarakat hannyadapat memperoleh sediaan farmasi ini dari apotek berdasarkan resep dokter.Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaanyang disusun secara tunggal yaitu melanggar pasal 196 UU No. 36 tahun 2009 tentangkesehatan yang mana unsurunsurnya adalah sebagai berikut :1. Setiap Orang ;2.
tindak pidana, sebagaimana diuraikan dalam surat dakwaan dan telah pulamembenarkan identitas yang tercantum dalam surat dakwaan tersebut, dengan demikianyang dimaksudkan dengan setiap orang di sini adalah terdakwa YUSUF EFENDI sendiridan bukan orang lain ;Menimbang, bahwa berdasar uraian tersebut di atas unsur ini telah terpenuhi danterbukti ;Ad. 2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, khasiatatau
A. HANUNG WIDYATMAKA, SH
Terdakwa:
RAHMAT NUR PRASETYO Als. ENCIS Als. LELAYU bin WARJONO
33 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Rahmat Nur Prasetyo als Encis als Lelayu bin Warjono, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan kedua Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5(lima.) bulan
LELAYUbin WARJONO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukanTindak Pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar melanggar Pasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan alternative keduaPenuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RAHMAT NUR PRASETYO Als.ENCIS Als.
ENCIS Als.LELAYU bin WARJONO adalah negative (tidak mengandung Narkotika /Psikotropika) tetapi mengandung TRIHEXYPHENIDYL termasuk dalam DaftarObat Keras/Daftar G;Bahwa perbuatan terdakwa menjual sediaan farmasi berupa obat keras yangmengandung trihexyphenidyl tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat dan mutu;Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 UU RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;ATAUKEDUA:Putusan Nomor 101/Pid.Sus/2018/PN Krg halaman 4 dari 20
di Kabupaten Karanganyar;Bahwa pendidikan ahli di bidang kefarmasian adalah sarjana farmasi,pendidikan apoteker, dan pasca Sarjana farmasi;Bahwa sebelumnya ahli sudah pernah menjadi ahli dalam perkara yangberkaitan dengan UndangUndang Kesehatan;Bahwa yang dimaksud dengan obat adalah produk khusus yang caramemperoleh dan mengedarkannya diatur dalam peraturan perundangundangan;Bahwa barang bukti yang diperlinatkan di depan persidangan termasuk kedalam jenis obat;Bahwa dilihat dari hasil labaratorium
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan;3. Yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat(1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Rahmat Nur Prasetyo als Encis als Lelayu binWarjono, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan kedua Penuntut Umum;2.
MULYANA, SH
Terdakwa:
YOGI LESMANA Bin SADNA
63 — 11
- Menyatakan Terdakwa YOGI LESMANA Bin SADNA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja bersama sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan dan Khasiat sebagaimana dimaksud dalam 98 ayat (2) (3), sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun serta denda sejumlah Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2015tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan PelaporanNarkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi, yang dimaksuddengan Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimiayang dapat digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolonguntuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produkantara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandungephedrine, pseudoephedrine, norephedrine / phenylpropanolamine,ergotamin, ergometrine, atau Potasium
sebagai berikut := Pedagang besar farmasi (PBF), apotik, klinik, dan prakter dokteryang melakukan pekerjaan kefarmasian termasuk di dalamnyakegiatan penyimpanan dan pendistribusian obat keras atau obatobat tertentu harus memiliki Surat ijin dari instansi yang berwenangsesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Untuk mengadakan obat keras dan obatobat tertentu, apotik,klinik dan dokter praktek membuat surat pesanan (SP) obat yang ditujukan kepada pedagang besar farmasi (PBF)= Setelah menerima surat pesanan (SP), kewajiban PBF(pedagang besar farmasi) mengecek terlebin dahulu tentangkeaslian surat pesanan (SP) dan administrasi lainnya sertakewajaran jumlah pesanannya.= Setelah surat pesanan (SP) obat dari apotik, klinik dan dokterpraktek di teliti kebenarannya, selanjutnya pedagang besar farmasi(PBF) memberikan
No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatanyang berbunyi setiap orang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemiliki standar atau persyaratan keamanan, khasiat dan mutudengan pidana penjara paling lama 10 (Sepuluh) tahun dan dendapaling banyak Rp. 1.000.000.000,(satu milyar rupiah).
Menyatakan Terdakwa YOGI LESMANA Bin SADNA telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja bersama sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar persyaratan keamanan dan Khasiat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) (3) sebagaimana dalam dakwaan kedua;2.
HENDI BUDI FIDRIANTO, SH
Terdakwa:
WAHYUDI als BONDET bin DARSUKI
76 — 12
kosongwarna putih dan 1 pasang sandal jepit warna putih biru;Bahwa terdakwa Wahyudi als Bondet bin Darsuki membeli shabusebanyak 4 (empat) bungkus plastic klip berisi Narkotika jenis sabudengan berat kotor seluruhnya 3,95 (tiga koma sembilan puluh lima)gram dari Meler (DPO) dengan harga pergramnya sejumlahRp1.000.000,00 (satu juta rupiah);Bahwa terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlhatkandipersidangan;Bahwa Terdakwa bukan seorang apoteker maupun dokter, Terdakwa jugabukan pedagang besar farmasi
dan tidak bekerja di industri farmasi;Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari Pejabat Yang Berwenangmenguasai Narkotika Golongan bukan tanaman;Bahwa Terdakwa sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akanmengulanginya lagi;Bahwa Terdakwa belum pernah dipidana;Menimbang, bahwa Terdakwa dan/atau Penasihat Hukumnya tidakmengajukan Saksisaksi yang menguntungkan bagi diri Terdakwa;Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukanbarang bukti berupa : 4 (empat) bungkus plastic klip
dan tidak bekerja di industri farmasi;Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari Pejabat Yang Berwenangmenguasai Narkotika Golongan bukan tanaman;Bahwa barang bukti berupa 4 (empat) bungkus plastic klip berisiNarkotika jenis sabu dengan berat kotor seluruhnya 3,95 (tiga komasembilan puluh lima) gram, sesuai Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.
Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi, pedagang besarFarmasi, dan sarana penyimpanan sediaan Farmasi Pemerintah sesuaidengan ketentuan Undangundang ini;(2). Industri Farmasi, pedagang besar Farmasi, dan sarana penyimpanansediaan Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki ijinkhusus penyaluran Narkotika dari Menteri;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum sebagaimana telahdiuraikan diatas, dengan didukung oleh keterangan dari saksi M.
ijin, danbukan pula Pedagang Besar Farmasi milik Negara yang memiliki ijin sertaTerdakwa bukan Petugas Lembaga Pendidikan dan Pelatihan maupunPenelitian dan pengembangan yang memiliki ijin, bahkan Terdakwa menguasaiHalaman 12 dari 18 Putusan Pidana Nomor 302/Pid.
37 — 8
Februari 2017 sekira jam19.30 WIB atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari tahun 201 7atau setidak tidaknya pada satu wakiu pada tahun 2017 bertempat di DusunKrajan, RT. 001, RW. 002, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi,Kabupaten Jember atau setidaknya di suatu tempat yang masih termasukHalaman 3 dari 19 Putusan Nomor 277/Pid.Sus/2017/PN Jmrdaerah hukum Pengadilan Negeri Jember, yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini, yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
)tersebut dan keuntungan yang diperoleh para terdakwa jika seluruh obatjenis Trinexyphenidyl Warna Putih berlogo Y (Yarindo) terjual adalahsebesar Rp 80.000, (delapan puluh ribu rupiah) ; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapatmembenarkan dan tidak berkeberatan ;Menimbang, bahwa telah dibacakan keterangan ahli sebagai berikut;Ahli Abdul MunifBahwa ahli bekerja sebagai PNS pada Dinas KesehatanKabupaten Jember sejak tahun 1997, pernah menjadi staf di SeksiPelayanan Farmakmin (Farmasi
Saksimemiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi;Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obatkerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obatTrinexyphenidil harus dengan resep dokter sesuai dengandiagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obat tersebut hanyadapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek oleh tenagakesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutuMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
2009 tentangKesehatan;Menimbang, bahwa pasal 98 ayat (2) dan (8) UndangUndang RI No.36Tahun 2009 tentang Kesehatan dirumuskan sebagai berikut:1) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan,dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat.2) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.Menimbang
1.Hadi Sucipto,SH
2.Siti Kartinawati, SH
Terdakwa:
Reksi Putra Pradawan Alias Limbuk Bin Sugianto
37 — 3
M E N G A D I L I
1. Menyatakan terdakwa Reksi Putra Pradawan alias Limbuk bin Sugianto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanaTrenggalek atau setidaktidaknya di suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Trenggalek, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009, perbuatan mana dilakukan dengan carasebagai berikut:Awalnya teman terdakwa yang mau membeli pil dobel L yaitu saksiANGGA FAJAR PRATAMA Alias MUNYUK Bin JURIYAT menghubungi terdakwadengan menggunakan handphone
Trenggalek atau setidaktidaknya di suatu tempatyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Trenggalek,dengan sengaja memproduksi, atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu = yang tidak memiliki keahlian dankewenangan, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut:Awalnya teman terdakwa yang mau membeli pil dobel L yaitu saksiANGGA FAJAR PRATAMA Alias MUNYUK Bin JURIYAT
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki jin edar;Ad. 1 Unsur: Barang siapa;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa adalahmenunjuk kepada subyek hukum yang dapat bertanggung jawab atas segalaperbuatan yang telah dilakukannya atau setiap orang yang cakap melakukanperbuatan hukum;Menimbang, bahwa di persidangan penuntut umum telah menghadirkanReksi Putra Pradawan Als.
yang tidakmemiliki ijin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Sengaja atau opzettelijkyaitu sikap bathin seseorang dimana sipelaku yang melakukan suatu perbuatanpidana (delict) menghendaki (wiillens) atau mengetahui (watens) atau setidaktidaknya dapat menduga akibat yang timbul dari perbuatannya tersebut;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan dalamKamus Besar Bahasa Indonesia adalah membawa atau menyampaikansedangkan sediaan farmasi dalam ketentuan umum UU No. 36 Tahun 2009tentang
Menyatakan terdakwa Reksi Putra Pradawan alias Limbuk bin Sugianto telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 10 (Sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp50.000.000,00(lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidakdibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (Satu) bulan;3.
28 — 3
Menyatakan terdakwa ANDI HARTONO BIN SLAMET TIMBUL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sedian farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar, khasiat dan mutu ; 2.
petugas Opsnal Sat Narkoba Polres Lumajang terhadap terdakwa, dari tanganterdakwa didapati 1198 (seribu seratus sembilan puluh delapan) butir pil warnaputih berlogo Y diduga jenis Trihexiphenidyl, 1180 (seribu seratus delapan puluh)butir pil warna kuning berlogo DMP diduga jenis Dextro, 2 (dua) bendel plastikklip, 2 (dua) kaleng kosong warna putih, uang Rp. 329.000, (tiga ratus dua puluhsembilan ribu rupiah), dan 1 (satu) HP merk Nokia warna hitam, yang semuanyaadalah milik terdakwa.Bahwa sediaan farmasi
Boreng Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang atau setidaktidaknya pada suatutempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lumajang yangberwenang memeriksa dan mengadili, Setiap orang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar,yaitu mengedarkan sediaan farmasi berupa 1198 (seribu seratus sembilan puluh delapan)butir pil warna putih berlogo Y diduga jenis Trihexiphenidy, dan 1180 (seribu seratusdelapan puluh) butir
LAB. : 5482/NOF/2014 tanggal16 September 2014 yang ditandatangani oleh Dr.M.SHANDAJANI, M.Si.DFM,Apt. dan Tim Pemeriksa dengan kesimpulan bahwa barang bukti tersebut adalahbenar tablet dengan bahan aktif triheksifenidil HCL yang mempunyai efek sebagaianti Parkinson, dan dekstrometorfan yang mempunyai efek sebagai antitusif atauanti batuk, yang termasuk dalam Daftar Obat Keras.Bahwa terdakwa yang tidak memiliki izin edar serta Terdakwa tidak memilikikeahlian dalam bidang farmasi tersebut yang dapat
Unsur memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang yang tidakmemenuhi standard/ atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatandanAd. I. Unsur barang siapa. Menimbang, bahwa unsur barang siapa mempunyai pengertian yang sama denganunsur setiap orang, yang mempunyai pengertian setiap orang yang sehat jasmani danrohaninya sebagai subyek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan atas semuaperbuatan yang telah dilakukannya.
Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang yang tidak memenuhi standard/ atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu.Menimbang, bahwa unsur ini adalah bersifat alternatif apabila salah satu unsur telahterbukti maka dianggap telah memenuhi rumusan unsur secara utuh.
28 — 4
Menyatakan Terdakwa SOLAHUDDIN Alias UDIN WANYI Bin RIDUANSYAH tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan obat farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dalam dakwaan alternatif Pertama Penuntut Umum; --------------2.
Menyatakan terdakwa SOLAHUDDIN Als UDIN WANYI Bin RIDUANS YAH,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidanamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar melanggar Pasal 197UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaanPertama Penuntut Umum:2.
puluh ribu rupiah)selanjutnya terdakwa mengedarkan obat keras jenis Carnophen tersebut dengancara untuk per boksnya dengan jumlah 10 (sepuluh) strip atau 100 (seratus) butirdengan harga sebesar Rp.350.000, (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) danmendapatkan keuntungan sebesar Rp.120.000, (seratus dua puluh ribu rupiah),dan perstripnya atau 10 (sepuluh) butir dengan harga sebesar Rp.35.000, (tigapuluh lima ribu rupiah) dan perbutirnya dengan harga sebesar Rp.4.000, (empatribu rupiah); = Bahwa sediaan farmasi
berupa obat keras jenis Carnophen yang berhasildiamankan dari terdakwa tersebut telah disisihkan dan telah dilakukanpemeriksaan sebagaimana lLaporan Pengujian Badan POM NomorLP.Nar.K.17.0344 yang berkesimpulan bahwa contoh yang diuji mengandungParasetamol, Kafein, dan Karisoprodol ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan merk dagang Carnophen ProduksiZenith Pharmaceutical termasuk ke dalam golongan obat keras yang sudahditarik jin edarnya berdasarkan Surat Keputusan Badan POM RI Nomor :PO.02.01.1.31.3997
Hap Ba) fcr eer ann SR SSE RT Bahwa sediaan farmasi berupa obat keras jenis Carnophen yang berhasildiamankan dari terdakwa tersebut telah disisihkan dan telah dilakukanpemeriksaan sebagaimana Laporan Pengujian Badan POM NomorLP.Nar.K.17.0344 yang berkesimpulan bahwa contoh yang diuji mengandungParasetamol, Kafein, dan Karisoprodol; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan merk dagang Carnophen ProduksiZenith Pharmaceutical termasuk ke dalam golongan obat keras yang sudahditarik iin edarnya berdasarkan
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izinedar; Menimbang, bahwa mengenai apa yang dimaksud dengan sengaja ini PeraturanPerundangundangan tidak memberikan penjelasan ataupun definisinya, oleh karena itumaka pengertian sengaja tersebut dapat diketahui dari teoriteori yang diberikan oleh paraahli hukum; === 22 oo nn nnn nnn nn nen nnn ne nen nnn =eMenimbang, bahwa berdasarkan pendapat para ahli hukum tersebut maka dikenalada 2 (
96 — 38
Menyatakan terdakwa AIDIL FITRI Bin DARDIANSYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar ; -------------2.
Perkara : PDM90/SDWR/TPUL/10/2016, yangisinya123pada pokoknya adalah sebagai berikutMenyatakan bahwa terdakwa atas nama Aidil Fitri Bin Dardiansyahterbukti bersalah melakukan tindak pidana setiap orang memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan sebagaimana dakwaan PenuntutMenjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana
sekira jam 03.21 wita atau setidaktidaknya pada waktulain pada bulan Juli tahun dua ribu enam belas atau setidaktidaknya masihdalam tahun dua ribu enam belas, bertempat samping ATM Bank Mandiri dihalaman depan Rumah Sakit Umum Harapan Insan Sendawar KecamatanBarong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat atau setidaktidaknya pada suatutempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKutai Barat yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
hendak terdakwa edarkan kembali ; e Bahwa setahu saksi obat double L tersebut adalah obat penenang danuntuk mengedarkannya harus ada ijin dari pihak yang berwenangmemberikan ijin ; Bahwa terdakwa ketika menjual obat double L tersebut tanpadilengkapi petunjuk penggunaan pemakaian obat ; e Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk mengedarkan obat double Ltersebut dan pekerjaan terdakwa tidak ada hubungannya dengan obatdouble L karena terdakwa bukan seorang apoteker mapun orang yangbekerja di bidang farmasi
sengaja di sini, dalamriwayat pembentukan KUHPidana yang dapat kita jumpai dalam memori vantoelichting (MvT)nya, adalah willens en weten, artinya seseorang yangmelakukan suatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen)Halaman 15 dari 21 halaman, Putusan Nomor 154/Pid.Sus/2016/PN Sdw16perbuatan itu dan harus menginsyafi, menyadari atau mengerti (wefen) akanakibat dari perbuatannya itu, sedangkan Pasal 106 ayat (1) Undangundang RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan sediaan farmasi
Dan yangdimaksud sediaan farmasi sebagaimana Pasal angka 4 UndangUndang RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah berupa obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dibacakan LaporanPengujian Badan POM RI Samarinda Nomor : PM.01.05.1011.08.16. 0193,tanggal 09 Agustus 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dra. LisniSyarifah H.
52 — 21
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD SABRANI Als ABAI Bin AHMAD AINI (Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2.
Talenta Bumi Km 2 Desa Batik Rt.04 Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala atau setidaktidaknya padasuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriMarabahan yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar.
Setelah diintrogasi oleh Saksi HENDRA SAPUTRA dan SaksiMUHAMMAD RIDUAN, Saksi MASRANI Als BELATUK mengaku menyimpansediaan farmasi jenis Carnophen di rerumputan samping kiri warungsebanyak 130 (seratus tiga puluh) butir dengan rincian sebanyak 30 (tigapuluh) butir milik Saksi MASRANI Als BELATUK dan 100 (seratus) butir milikTerdakwa.
Bahwa Terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi jenisCarnophen sudah berlangsung selama + 2 (dua) bulan dan Terdakwa tidakmemiliki izin menjual maupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.Terdakwa dalam melakukan transaksi dengan cara menaruh sediaan farmasijenis Carnophen di semaksemak yang agak jauh dari warung tempatTerdakwa nongkrong.
Hasilkeuntungan tersebut dipergunakan Terdakwa untuk membayar kredit sepedamotor Honda Beat warna Hitam nomor polisi DA 6523 MS milik Terdakwa;wana nnnne Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD SABRANI Als ABAI Bin AHMADAINI (Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANGTIDAK MEMILIKI IZIN EDAR 7 272222 22 nnn enn nnn2.
GEDION ARDANA RESWARI, SH
Terdakwa:
Ni Ketut Suarniti
41 — 26
Menyatakan terdakwa NI KETUT SUARNITI bersalahmelakukan tindak pidana setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian, yang meliputipembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat sertapengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukanoleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangansesuai dengan ketentuan
suatuwaktu dalam bulan Maret tahun 2019 atau masih dalam tahun 2019bertempat di Toko Mekar yang beralamat di dalam area Pasar TegalCangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Propinsi Ballatau setidaktidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Negara yang berwenang memeriksadan mengadili perkaranya setiap orang yang tidak memiliki keahliandan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian, yang meliputipembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi
Sedangkan yang dimaksud dengan praktik kefarmasian adalahsebagaimana ditentukan dalam Pasal 108 UU Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan yang menyebutkan : (1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harusdilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangansesuai
dan Asisten Apoteker; Menimbang, bahwa menurutPeraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 Pasal 1 ayat 23 yaitu pada fasilitasproduksi, fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi harus memilikiSurat Izin Kerja (SIK) dari Departemen Kesehatan;Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 85/Pid.Sus/2019/PN.Nga.Bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 padaPasal 1 ayat 1 Pekerjaan Farmasi adalah pembuatan termasuk pengendalianmutu.
Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan danpendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atasresep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obatdan obat tradisionalBahwa menurut UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan yang termasuk sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik, sedangkan golongan obatobatan terdiri dari obatbebas, golongan obat bebas terbatas, golongan obat keras, golongan obatpsikotropika
31 — 3
Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapeutik dan NAPZANo.PW.02.3533.06.14.5500 tanggal 27 Juni 2014 perihal PetunjukTeknis Mekanisme sektor pelayanan Milik Pemerintah.Dengan adanya aturan diatas obat Dekstrometorphan sediaan tunggalyang masih beredar merupakan obat yang ilegal.Bahwa, Terdakwa tidak mempunyai keahlian dan kewenangan di saranakesehatan yang berizin di bidang farmasi sedangkan Terdakwa mengetahuijika obat jenis Tryhexyphenidil warna putin berlogo Y dan obat jenis Dextrotergolong obat
Bahwa, Terdakwa tidak mempunyai keahlian dan kewenangan di saranakesehatan yang berizin di bidang farmasi sedangkan Terdakwa mengetahuijika obat jenis Tryhexyphenidil warna putin berlogo Y dan obat jenis Dextrotergolong obat keras dan terbatas sehingga Terdakwa dalam membeli ataumengedarkan obat jenis Tryhexyphenidil warna putih berlogo Y dan obat jenisDextro tersebut tanpa resep dokter, tanpa ada tanda bukti pembelian yangseharusnya penjualannya di Apotek dan untuk peredaran / penjualan diApotek
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kKemanfaatan dan mutu;3.
Ayat (3) : Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu) pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa sesuai faktafakta hukum yang terungkapdipersidangan yaitu Terdakwa ditangkap saksi ARIEF DWI F dan saksiBERLIYANDI Y.
Menyatakan Terdakwa SUNARTO, terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Turut serta dengan tanpa hak sengajamengedarkan sediaan farmasi;. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SUNARTO oleh karena itu denganpidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan pidana denda sejumlah Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila pidana dendatersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;.
26 — 6
Dengan sengaja tanpa kewenangan dan keahlian mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan ;
tentang Hari Sidang dalam perkaraterdakwa tersebut di atas.Telah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa di persidangan ;Telah melihat barang bukti di persidangan;Telah mendengar Tuntutan dari Penuntut Umum Nomor: PDM177/KANDA/07/2013 tanggal 29 Agustus 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut :1 Menyatakan terdakwa WENI Binti JASMUN terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah telah melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa kewenangan dankeahlian mengedarkan, menyimpan sediaan farmasi
berikut :KESATUBahwa ia terdakwa WENI binti JASMUN pada hari Rabu tanggal 05 Juni 2013 sekitarpukul 14.00 wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam bulanJuni 2013, bertempat di JI Satria Rt 01/1, Desa Tumbukan Banyu, Kec Daha Selatan, KabHulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkara tersebut, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Kesehatan;ATAUKEDUABahwa ia terdakwa WENI binti JASMUN pada hari Rabu tanggal 05 Juni 2013 sekitarpukul 14.00 wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam bulanJuni 2013, bertempat di JI Satria Rt 01/1, Desa Tumbukan Banyu, Kec Daha Selatan, KabHulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkara tersebut, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
terdakwa pada hari Rabu tanggal 5 Juni2013 sekitar jam 11.00 wita di rumah terdakwa;e Bahwa harga obat dextro Rp 5.000, (lima ribu rupiah) per 10 butir sedangkancarnophen Rp5.000, (lima ribu rupiah) per butirnya;e Bahwa jumlah uang yang saksi serahkan kepada terdakwa sebanyak Rp 40.000,(empat puluh ribu rupiah);e Bahwa tujuan saksi membeli obat tersebut untuk mabuk;Tanggapan terdakwa:Terdakwa menyatakan benarKeterangan AhliNuzula Elva Rahma Ssi, Apt:e Bahwa saat ini saksi menjabat sebagai Kasi Farmasi
, sehinggaMajelis berpendapat perbuatan terdakwa dalam menjual atau mengedarkan obat bebasterbatas dan obat keras yang tanpa keahlian dan kewenangan sama halnya terdakwa telahmengabaikan standar persyaratan keamanan dan khasiat atau kemanfaatan dari suatu obat;Menimbang, berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan diatasdihubungkan dengan keterangan Ahli dan Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3) maka Majelisberpendapat bahwa unsur Dengan sengaja tanpa keahlian dan kewenangan mengedarkansediaan farmasi
98 — 11
Menyatakan Terdakwa Iwan Setiawan als Ogok Bin Belem telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Iwan Setiawan als Ogok Bin Belem oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan 15 (lima belas) hari serta pidana
OGOK Bin BELEM, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MengedarkanSediaan Farmasi dan Aitau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatansesuai dengan Dakwaan kami.2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa IWAN SETIAWAN Als.
Bahwa keahlian yang saksi miliki adalah dibidang Kefarmasian; Bahwa yang dimaksud kefarmasian adalah semua kegiatan yang mengenaipengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sedian farmasi.Halaman 10 dari 20 Putusan Nomor 186/Pid.Sus/2019/PN SptBahwa yang dimaksud sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika;Bahwa Obat termasuk dalam sediaan farmasi, dibagi menjadi beberapagolongan yaitu Golongan obat Keras dengan logo K dalam lingkaran wamamerah, obat bebas terbatas
Unsur Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan Farmasi danAtau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa mengenai unsurunsur diatas akan dipertimbangkansebagai berikut :Ad. 1. Unsur setiap orangMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah setiaporang selaku subjek hukum / pelaku darn suatu tindak pidana yang mampubertanggung jawab menurut hukum.
Nomor 36tahun 2009 tentang kesehatan, sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat ijin edar dan memerintahkan penarikan dari Peredaransediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin edar, yangkemudian teroukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau kKeamanan dan atauKemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang undangan;Menimbang, bahwa unsur kedua ini bersifat alternative yang berarti apabilasalah satu sub Unsur telah
Menyatakan Terdakwa Iwan Setiawan als Ogok Bin Belem telah terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalamPasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36tahun 2009 tentang kesehatan;2.
100 — 13
Menyatakan Terdakwa Mahyuni Als Bagok Bin Muhri telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki Izin Edar 2.
Menyatakan terdakwa MAHYUNI Als BAGOK Bin MUHRI, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar melanggar Pasal 197 Jo Pasal 106 Ayat (1) Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimanadalam dakwaan Primair Penuntut Umum ;2.
Apt. menerangkan bahwa tablet warnakuning dengan penandaan DMP pada satu sisi dan NOVA pada sisilainnya adalah positif mengandung Dekstrometorphan HBr = Positif ; Bahwa sediaan farmasi jenis Dekstromethorphan yang terdakwa edarkantidak memiliki izin edar sebagaimana berdasarkan keterangan dari ahliHj. RENNY HASLINDA, S.Si, Apt telah dibatalkan dan dihentikan denganSurat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor : POM RI No.
kefarmasianadalah Asisten apoteker, Analis Farmasi, Apoteker dan parapenjual serta pedagang obet tradisionil serta bahan kosmetik yangtelah memenuhi standard kefarmasian dan diberi ijin edar DinasKesehatan;Bahwa 5(lima) jenis golongan sediaan farmasi untuk obat danbahan obat yaitu Obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras,Narkotika dan Psiktropika;Bahwa untuk obat bebas dan bebas terbatas boleh dijual oleh tokoobat yang memiliki ijin penjualan tanpa harus memiliki resepdokter,kemudian obat keras
Menyatakan Terdakwa Mahyuni Als Bagok Bin Muhri telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki Izin Edar 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Mahyuni Als Bagok Bin Muhritersebut dengan pidana penjara selama 1 ( satu ) tahun dan pidanadenda sebesar Rp. 1.000.000, ( satu juta rupiah ) dengan ketentuanapabila pidana denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidanakurungan selama 1 (satu ) bulan ;3.
29 — 21
dibawah pohon dan akhirnya Terdakwa ambil;e Bahwa, sebelum sempat pergi meninggalkan lokasi setelahmendapatkan sabusabu, tibatiba datang beberapa orang yangmengaku anggota polisi mengamankan Terdakwa; Putusan Perkara Pidana Narkotika Nomor 217/Pid.Sus/2019/PN Pli Halaman 9 dari 22e Bahwa, ketika diamankan oleh polisi, sabusabu yang Terdakwa belidan baru sana Terdakwa ambil, masih ada dalam genggamantangan Terdakwa;e Bahwa, Terdakwa seharihari tidak berprofesi sebagai PetugasKesehatan, Pedagang Besar Farmasi
Rp.575.000,00 (lima ratustujuh puluh lima ribu Rupiah) dari Hari Alias Peneng dan RandaAlias Pembekal;e Bahwa, rencananya sabusabu yang dibeli akan dikonsumsi olehTerdakwa bersama temantemannya;e Bahwa, Terdakwa bertransaksi yakni membeli sabu sabu dari Marlinyang merupakan terpidana yang masih berada dipenjara diMartapura;e Bahwa, telah dilakukan tes urin terhadap Terdakwa dan hasilnyapositif mengandung Metamphetamina;e Bahwa, Terdakwa tidak berprofesi sebagai Petugas Kesehatan,Pedagang Besar Farmasi
, pedagang besar farmasi, dansarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah,Menimbang, bahwa perbuatan menjual, membeli, memiliki, menyimpan,menguasai, menyediakan atau bahkan menggunakan narkotika hanya dapatterjadi apabila sebelumnya telah dilakukan kegiatan peredaran dan penyaluranNarkotika sehingga apabila dikaitkan dengan ketiga ketentuan Pasal diatasmaka dapat disimpulkan bahwa yang berhak dan berwenang mengedarkan,menjual, membeli, memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan ataumenggunakan
narkotika hanyalah lembaga ilmu pengetahuan, industri farmasi,pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintahyang sebelumnya telah mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan; Putusan Perkara Pidana Narkotika Nomor 217/Pid.Sus/2019/PN Pli Halaman 15 dari 22Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan,diketahui bahwa Terdakwa seharihari tidak berprofesi sebagai peneliti lembagailmu pengetahuan, pedagang besar farmasi, maupun petugas kesehatan, danketika dilakukan
dengannomor kartu 082153059129; Putusan Perkara Pidana Narkotika Nomor 217/Pid.Sus/2019/PN Pli Halaman 20 dari 22Oleh karena kegunaannya sudah tidak diperlukan lagi sebagai barang bukti baikdalam perkara ini maupun dalam perkara lain, sedangkan keberadaannya yangmerupakan narkotika sekaligus alat dan sarana yang berhubungan langsungdalam tindak pidana, sedangkan tidak terdapat alasan kemanfaatannya untukkepentingan negara terkait pengembangan ilmu pengetahuan maupun terhadappersediaan kebutuhan farmasi