Ditemukan 86446 data
13 — 3
, tetapi yang perlu dilinat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari, namun apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapatterwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebutdi atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapatImam Malik seperti dikutip Sayyid
8 — 0
tangga yangsudah demikian keadaannya, kemudaratannya akan lebih besar kepada keduabelah pihak daripada manfaatannya dan keadaan itu harus dihindari,sebagaimana dimaksudkan dalam kaidah fikih, yang berbunyi :Artinya : Menghindari kemudharatan lebih diutamakan, untuk mendapatkanyang lebih maslahat.Berdasarkan itu pula Majelis menilai bahwa perceraian adalah merupakansolusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapatahli hukum Islam Sayyid
21 — 4
tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut masuk dalam kategori telah benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta telan sesuai dengan alasanperceraian sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid
Suriyati binti Dg. Beta
Tergugat:
Cornelius bin Arnolis Usmany
13 — 8
lebihberturutturut dan selama itu pula tergugat tidak memenuhi nafkah penggugat,hal ini berarti perselisihan dan pertengkaran tersebut telah memuncak dan tidakada lagi harapan kedua belah pihak akan kembali hidup rukun dalam suaturumah tangga sebagai suami isteri, dengan demikian hati kedua pihak telahpecah yang berarti pula perkawinan kedua belah pihak telah pecah.Menimbang, bahwa dengan adanya fakta tergugat beralih memelukagama Kristen atau murtad maka sesul norma hukum dalam islam yang yangditulis Sayyid
11 — 3
No. 0032/Pdt.G/2015/PA.CNMenimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapatterwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebutdi atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihpendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid Sabigq dalam kitab Figh Sunnah Jilid IIsebagai berikut:sluYl OSs Tol BLicl ol. azo Ul dts
13 — 3
tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut masuk dalam kategori telah benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta telah sesuai dengan alasanperceraian sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid
6 — 3
Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal UndangUndang Nomor Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fighus Sunnah
13 — 7
memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;perkawinan mergebelah pihak, olehg tuntunan darimenegaskan:Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan demikian dilarang syariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alih pendapat pakar hukum Islam Sayyid
21 — 3
rumah tangga yan@/demikiaaet merge dapat diwujudkan d@afnaaiindh tangga Pe saksi telah berwBaliceraikan;fambil sebuah Imam MalikMenimbang, bahwa bertola Nadits tersebut dan. dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan demikian dilarang syariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin pendapat pakar hukum Islam Sayyid
20 — 9
demikian, maka perceraian adalah solusi yang tepat daripada tetapharus mempertahankan perkawinannya yang diyakini akan mendatangkanmadarat yang berkepanjangan bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutmaka Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat untuk bercerai dariTergugat telah memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor : 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dan sesuaipula dengan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
70 — 42
norma hukum dan normanorma lainnya yang hidupdi tengah masyarakat, Oleh karenanya, secara filosofis perceraian menjadisolusi terakhir yang dipandang cukup adil bagi masingmasing pihak denganharapan dapat melanjutkan hidupnya dengan lebih baik sebagaimana firmanAllah SWT dalam Q.S AnNisa ayat 130:aisw po WS al (x peu YlArtinya: Jika keduanya bercerai, niscaya Allah akan memberikankecukupan masingmasing dari usahanya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapatpakar hukum Islam Sayyid
10 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fiqhus
6 — 0
sementara kedua belah pihaksudah berseteru yang tidak berkesudahan, bahkan Penggugat selalu berkeras hati mintaagar perkawinannya diputuskan maka disini berarti ikatan batin kedua belah pihak telahpecah, maka perkawinan seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berkeyakinan apabila perkawinan Penggugatdan Tergugat tetap dipertahankan akan menimbulkan kemadlorotan bagi salah satu ataukeduanya, oleh karena itu Majelis Hakim sependapat dengan pendapat pakar hukumIslam, Sayyid
6 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,majelis hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabilaperkawinan mereka dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidakdapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal inisesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
7 — 1
;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihsebagai pendapat Majelis pendapat ulama Sayyid Sabiq dalam Kitab FiqhusSunnah juz Il halaman 248 yang artinya :Artinya : Maka apabila telah tetap gugatan istri dijhadapan hakim dengan buktidar pihak istri atau pengakuan suami, sedangkan adanya perihalyang menyakitkan itu menyebabkan tidak adanya pergaulan yangpantas antara keduanya, dan Hakim tidak berhasil mendamaikankedua belah pihak, maka Hakim dapat menceraikannya dengan talakbain.Menimbang
14 — 3
Antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi selama 06bulan lebih dan sampai pada persidangan terakhir Penggugat tetap padapendirian minta diceraikan dengan Tergugat;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah sesuai pula denganpendapat ulama sebagai tersebut dalam:Kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid Sabig, juz Il, halaman 248, yangberbunyi :aso Gly loo sluYl oly .Zo,5!
5 — 0
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sulit diwujudkan dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraian merupakanperbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalam keadaan suami istersudah tidak bisa saling mencintai, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab Figih SunnahJuz Il halaman 248 ;alary clay!
5 — 0
dirukunkan kembaliuntuk membina rumah tangga bersama, sehingga Gugatan Penggugat telahmemenuhi maksud penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf f UndangUndang RINomor 1 Tahun 1974 jis Pasal 19 Huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975 dan Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian GugatanPenggugat untuk bercerai dari Tergugat cukup beralasan dan tidak melawanhukum ;Menimbang bahwa dalam perkara ini relevan dengan dalil syar'i dalamKitab Figih Sunnah Juz Il halaman 248, yang disusun oleh Sayyid
5 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fiqhus
6 — 0
guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihat perdamaian danhubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh) sebab dengan meneruskan perkawinanberarti menghukum salah satu isteri atau suami dalam penjara yang berkepanjangan,hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangatkeadilan;Menimbang. bahwa secara sosiologis pula, pemaksaan rukun terhadap suamiisteri maka akan menjadikan semakin buruknya keadaan, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid