Ditemukan 61386 data
140 — 55
Peraturan Pemerintah Nomor 72Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Peraturan MenteriKesehatan Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha ObatTradisional jo. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007Tahun 2012tentang Registrasi Obat Tradisional jo.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan jo.Peraturan Menteri Kesehatan/o.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan jo.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007 Tahun 2012 tentangRegistrasi Obat Tradisional jo. Peraturan Kepala Badan POM NomorHK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran ObatTradisional Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.9.
Peraturan Pemerintah Nomor 72Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Peraturan MenteriKesehatan Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha ObatTradisional jo. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007Tahun 2012tentang Registrasi Obat Tradisional jo. Peraturan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.41.1384 Tahun 2005tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, ObatHerbal Terstandar dan Fitofarmaka.
Bahwa Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun162009 tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan Farmasi (Obat, BahanObat, Obat Tradisional, dan Kosmetik) dan Alat Kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, pada Pasal 9 ayat (1) mengaturizin edar tersebut di terbitkan oleh Menteri Kesehatan, dalam Pasal 2ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007 Tahun 2012 tentangRegistrasi Obat Tradisional, izin edar tersebut wewenangnyadilimpahkan kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
80 — 10
M.SUHENDRI, Apt, M.Farm, yang di persidangan telah memberikan pendapat dibawah sumpah terhadap soalsoal yang dikemukakan kepadanya menurut pengetahuandan keahliannya, yang pada pokoknya sebagai berikut :e bahwa latar belakang pendidikan Ahli adalah Magister Farmasi tamatanUniversitas Andalas Padang tahun 2007 dan sekarang Ahli bekerja di BalaiBesar Pengawasan Obat dan Makanan di Padang;e bahwa berdasarkan UndangUndang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentangTenaga Kesehatan, Tenaga Kesehatan adalah
dan Asisten Apoteker;e bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 pada pasal 1 ayat 1Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaanfarmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian ataupenyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional;e bahwa tenaga Farmasi dalam melakukan pekerjaan kefarmasian menurut PeraturanPemerintah Nomor 51 Tahun 2009 pasal
ayat 23 yaitu pada fasilitas produksi,fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi harus memiliki Surat IzinKerja (SIK) dari Departemen Kesehatan; bahwa menurut Undang undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yangtermasuk sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik;e bahwa pengadaan adalah penyediaan, penyimpanan obat obatan untuk stock,distribusi adalah penyaluran untuk sarana lain/pihak lain, sedangkan pelayananadalah menjual kepada pengguna/konsumen;e
Sedangkan yang dimaksud dengan praktik kefarmasian adalahsebagaimana ditentukan dalam Pasal 108 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatanyang menyebutkan :(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembanganobat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
danAsisten Apoteker;Menimbang, bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 Pasal 1ayat 23 yaitu pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasiharus memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dari Departemen Kesehatan;Menimbang, bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 padaPasal 1 ayat 1 Pekerjaan Farmasi adalah pembuatan termasuk pengendalian mutuSediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian ataupenyaluran obat, pengelolaan obat
45 — 6
Menyatakan Terdakwa AGUS TURAHADI alias WEDUS Bin MUSTOPO terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar .2.
Menyatakan terdakwa AGUS TURAHADI Als WEDUS Bin MUSTOPOsecara sah dan meyakinkan telah terbukti bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN sesuai dakwaanKesatu Penuntut Umum ;2.
sekitar pukul 15.45 Wib atau pada waktutertentu dalam bulan Nopember tahun 2016 atau setidaktidaknya pada waktuwaktu lain pada tahun 2016 bertempat di pinggir jalan masuk KelurahanPanjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan atau setidaktidaknya ditempat tertentu yang masih termasuk daerah hukum PengadilanNegeri Pekalongan, akan tetapi berdasarkan Pasal 84 ayat (2) dan (4) KUHAP,Pengadilan Negeri Batang berwenang mengadili perkara, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengancaracara sebagai berikut :aonennn Awalnya terdakwa yang tidak mempunyai kapasitas sebagai Ilmuwan/Peneliti, Pedagang Besar Farmasi, Dokter, pihak apotek, pihak puskesmas,pihak rumah sakit ataupun pengguna serta tidak mempunyai izin dari MenteriKesehatan untuk melakukan perbuatan yang bersinggungan dengan sediaanfarmasi, terdakwa telah menjual pil Hexymer kepada Johan Kustiawan AlsGering Bin Wardono
Lab : 1818/NOF/2016 yang masih diperlukan sebagaibarang bukti dalam perkara lain, maka tetap terlampir dalam berkas ;Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,maka perlu dipertimbangkan terlebin dahulu keadaan yang memberatkan danyang meringankan Terdakwa;Keadaan yang memberatkan: Perbuatan terdakwa tidak mendukung program Pemerintah dalamupaya memberantas peredaran dan penggunaan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar.
Menyatakan Terdakwa AGUS TURAHADI alias WEDUS Bin MUSTOPOterbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar .2.
1.NURDHINA HAKIM, SH, MH.
2.JONI EKO WALUYO, S.H.
Terdakwa:
ARMAN AMIR BUNAI BIN AMIR BUNAI
31 — 7
NYEK bukan seorangdokter atau apoteker juga tidak bekerja di bidang farmasi dan bukanpedagang farmasi;Bahwa pada waktu Terdakwa membeli Narkotika Gololongan jenis sabusabu kepada Sdr.
NYEK bukan seorang dokter atauapoteker juga tidak bekerja di bidang farmasi dan bukan pedagang farmasi;Bahwa Terdakwa membeli, menjual atau menjadi perantara dalam jual belliNarotika Golongan jenis sabusabu tidak memiliki jin dari pihak yangberwenang;Bahwa sudah pernah dihukum;Bahwa terhadap barang bukti Narkotika Golongan jenis sabusabu yangdisita dari Terdakwa telah dilakukan pemeriksaan di Laboratorium sesuaidengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik dari PusatLaboratorium Forensik
, pedagang besarFarmasi, dan sarana penyimpanan sediaan Farmasi Pemerintah sesuaidengan ketentuan Undangundang ini;(2) Industri Farmasi, pedagang besar Farmasi, dan sarana penyimpanansediaan Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajid memiliki ijinkhusus penyaluran Narkotika dari Menteri.Menimbang, bahwa dari keterangan Saksi Eko Mei Ludianto, dan SaksiDendy Wahyudi serta dari keterangan Terdakwa dipersidangan, diperoleh faktahukum bahwa Terdakwa bukan seorang petugas untuk mendeteksi suatuzat
/bahan/benda yang digunakan oleh seseorang apakah termasuk jenisNarkotika atau bukan dan pula Terdakwa bukan petugas yang mendeteksi suatuzat/bahan/benda yang disita atau ditentukan oleh pihak penyidik apakahtermasuk jenis Narkotika atau bukan, dan Terdakwa bukan merupakan PetugasIndustri Farmasi tertentu yang memiliki ijin, dan bukan pula Pedagang BesarFarmasi milik Negara yang memiliki ijin bahkan Terdakwa juga bukan PetugasLembaga Pendidikan dan Pelatihnan maupun Petugas Penelitian danPengembangan
NYEK (DPO);Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa mengaku bekerja berkerjasebagai pengamen sebagaimana identitas pekerjaan Terdakwa dalam suratdakwaan Penuntut Umum, maka jelas dan terang jika Terdakwa bukan seorangdokter atau apoteker dan juga bukan seorang pedagang farmasi, bahkanperbuatan Terdakwa yang bertindak sebagai pembeli atau penjual atau sebagaiperantara dalam jual beli Narkotika Golongan jenis sabusabu tidak memilikijin dari pejabat yang berwenang;Menimbang, bahwa berdasarkan Berita
RYAN ASPRIMAGAMA, SH
Terdakwa:
Aprelita Herwanda Binti Patarani
72 — 8
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa APRELITA HERWANDA Binti PATARANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa APRELITA HERWANDA Binti PATARANI dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan denda
Menyatakan terdakwa APRELITA HERWANDA Binti PATARANI telahterbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengansengaja memproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat Kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur danHalaman 1 dari 21 Putusan Nomor 709/Pid.Sus/2020/PN Smrdiancam dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No 36 Tahun 2009tentang Kesehatan;2.
PenuntutUmum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:Bahwa ia terdakwa Aprelita Herwanda Binti Patarani pada Hari Kamistanggal 16 Januari 2020 sekitar jam 10.30 Wita setidaktidaknya pada suatutertentu dalam Bulan Januari 2020, atau masih dalam tahun 2020 bertempat DiJalan Rifadin Gang Kalan Mandiri Loa Janan Ilir Kota Samarinda atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah HukumPengadilan Negeri Samarinda, Dengan sengaja memperduksi dan ataumengedarkan sediaan farmasi
Ahli SIT CHALIMATUS SAKDIYAH, S.Si, Apt Binti ABDUL MANAF(Alm),Bahwa Pendidikan ahli yaitu Sarjana Farmasi dan Apoteker keahlianyang saksi miliki sekarang ini adalah mengenai peraturan perundangundangan dibidang obat dan makanan serta produser pemberian ijin edardibadan pengawas obat dan makanan;Bahwa ahli memberikan keterangan sebagai ahli dalam perkara iniberdasarkjan surat tugas dari Kepala Badan Besar POM di SamarindaNomor SPTA/1?
PPNS/BBPOM/1/2020 tanggal 20 Januari 2020;Menurut pasal 1 butir 4 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatanyang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, Bahan ObatTradisional dan Kosmetik;Menurut pasal 1 butir 1 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat danMakanan RI No. 19 tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Kosmetikyang dimaksud dengan kosmetik adalah bahan atau sediaan yangdimaksud untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidemis,rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau
Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan4.
MULYANA, SH
Terdakwa:
YOGI LESMANA Bin SADNA
63 — 11
- Menyatakan Terdakwa YOGI LESMANA Bin SADNA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja bersama sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan dan Khasiat sebagaimana dimaksud dalam 98 ayat (2) (3), sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun serta denda sejumlah Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2015tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan PelaporanNarkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi, yang dimaksuddengan Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimiayang dapat digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolonguntuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produkantara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandungephedrine, pseudoephedrine, norephedrine / phenylpropanolamine,ergotamin, ergometrine, atau Potasium
sebagai berikut := Pedagang besar farmasi (PBF), apotik, klinik, dan prakter dokteryang melakukan pekerjaan kefarmasian termasuk di dalamnyakegiatan penyimpanan dan pendistribusian obat keras atau obatobat tertentu harus memiliki Surat ijin dari instansi yang berwenangsesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Untuk mengadakan obat keras dan obatobat tertentu, apotik,klinik dan dokter praktek membuat surat pesanan (SP) obat yang ditujukan kepada pedagang besar farmasi (PBF)= Setelah menerima surat pesanan (SP), kewajiban PBF(pedagang besar farmasi) mengecek terlebin dahulu tentangkeaslian surat pesanan (SP) dan administrasi lainnya sertakewajaran jumlah pesanannya.= Setelah surat pesanan (SP) obat dari apotik, klinik dan dokterpraktek di teliti kebenarannya, selanjutnya pedagang besar farmasi(PBF) memberikan
No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatanyang berbunyi setiap orang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemiliki standar atau persyaratan keamanan, khasiat dan mutudengan pidana penjara paling lama 10 (Sepuluh) tahun dan dendapaling banyak Rp. 1.000.000.000,(satu milyar rupiah).
Menyatakan Terdakwa YOGI LESMANA Bin SADNA telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja bersama sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar persyaratan keamanan dan Khasiat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) (3) sebagaimana dalam dakwaan kedua;2.
45 — 6
Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG bin HADRIMIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan lternatif pertama Penuntut Umum;2.
tentang penetapan hari sidang;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan SaksiSaksi, dan Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG binHADRIMIN terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukumbersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
ANANG bin HADRIMIN pada hariJumat tanggal 18 Maret 2016 sekitar jam 14.30 Wita atau setidaktidaknyapada waktu lain dalam bulan Maret 2016 atau setidaktidaknya pada suatuwaktu dalam tahun 2016, bertempat di sebuah areal pekuburan muslim diGang Flamboyan Kelurahan Jawa Laut Kecamatan Martapura KabupatenBanjar atau setidaktidaknya di salah satu tempat yang termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Martapura, dengan sengajamemproduksi atau) mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak
pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2016 sekitar jam 14.30 Witaatau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret 2016 atau setidakHalaman 4 dari 17 Putusan Nomor 200/Pid.Sus/2016/PN Mtptidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2016, bertempat di sebuah arealpekuburan muslim di Gang Flamboyan Kelurahan Jawa Laut KecamatanMartapura Kabupaten Banjar atau setidaktidaknya di salah satu tempat yangtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1);Menimbang, bahwa Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 menyebutkan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa obat carnophen yang diedarkan oleh Terdakwaberdasarkan setelah dilakukan uji lab maka berdasarkan Berita AcaraPemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Menyatakan Terdakwa SYAIFUL RAHMAN alias ANANG bin HADRIMINtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar sebagaimana dakwaan Iternatif pertama Penuntut Umum;2.
21 — 5
Kediri, berdasar pasal 84 ayat (2) KUHAP PengadilanNegeri Kediri berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standart dan /persyaratan atau keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalampasal 98 (2) dan ayat (3) Undangundang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Perbuatan tersebut Terdakwa lakukan antara lain sebagai berikut : Bahwa pada hari Senin tanggal 15 Agustus
52 butir dan dari hasil pengembangan saksiHENDRO SUPRASNOWO mendapatkan pil LL tersebut dari Terdakwa ;Bahwa benar pada waktu melakukan penangkapan terhadap terdakwa YUN YONO,diketemukan barang bukti berupa 1 (satu) unit HP merk Nokia type 5130 wsarna coklatyang digunakan untuk melakukan komunikasi/transaksi dengan HENDRO ;Bahwa benar terdakwa telah 2 (dua) kali menjual pil LL kepada Hendro, pertama 3(tiga) kit isi 25 butir dan kedua 5 (lima) kit isi 40 butir ;Bahwa para Terdakwa bukan pekerja farmasi
butir dan dari hasil pengembangan saksiHENDRO SUPRASNOWO mendapatkan pil dobel L tersebut dari Terdakwa ;Bahwa benar pada waktu melakukan penangkapan terhadap terdakwa YUN YONO,diketemukan barang bukti berupa (satu) unit HP merk Nokia type 5130 wsarna coklatyang digunakan untuk melakukan komunikasi/ transaksi dengan HENDRO ;e Bahwa benar terdakwa telah 2 (dua) kali menjual pil LL kepada Hendro, pertama 3(tiga) kit isi 25 butir dan kedua 5 (lima) kit isi 40 butir ;e Bahwa para Terdakwa bukan pekerja farmasi
untuk jenis tertentu memerlukan kewenanganuntuk melakukan upaya kesehatan ;Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum pasal 196 UU No. 36 Tahun 2009 dijunctokan pasal 98 ayat 2 UU No. 36 Tahun 2009, yakni Setiap orang yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat ;Menimbang, bahwa perbuatan yang dilarang oleh undangundang adalah mengadakan,menyimpan, mengolah memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dalam hal menjual pil LL Terdakwamemperoleh keuntungan berupa uang dan juga upah berupa pil LL untuk dikonsumsi danTerdakwa mengetahui bahwa mengkonsumsi dan mengedarkan pil LL tanpa ijin yangberwenang adalah dilarang hal ini juga sesuai dengan keterangan para saksi bahwa pekerjaanTerdakwa bukan sebagai tenaga kesehatan dan tidak mempunyai ijin untuk mengedarkanpil LL ;Menimbang, bahwa dari uraian tersebut di atas, perbuatan Terdakwa dapatdikwalifikasikan sebagai orang yang mengedarkan sediaan farmasi
24 — 3
Letjen Suprapto II / 57B Rt. 003 Rw. 010 DesaBurengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kediri, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan danmutu sebagaimana dimaksud dalam pawl 98 ayat (2) UURI No. 36/2009 " Yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan menyimpan
Mbus sejumlah Rp 500.000,(lima ratus ribu rupiah) atas upah itu terdakwa setuju dan apabila ada pengiriman obat jenisdouble L terdakwa akan diberi kabar melalui telepon oleh Agus als Mbus agar supayaterdakwa mengambil, terdakwa tanpa memiliki kewenangan atau keahlian telahmengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa obat jenis double L kepada masyarakatyang membutuhkan yaitu terdakwa telah menerima pengiriman ke (satu) pil jenis doubleberjumlah 100.000 (seribu) butir, pengiriman ke 2 (dua) berjumlah
bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindakpidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur unsur dari tindakpidana yang didakwakan kepadanya ;Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaanyang berbentuk tunggal, sebagaimana diatur dalam pasal 196 Undang Undang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang unsur unsurnya adalah sebagaiberikut :1 Setiap orang ;2 Dengan sengaja ;3 Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat 2 dan ayat 3Menurut pasal 106 ayat UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu :Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Pasal 1 ke 4 UURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu : sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika ;Pasal 98 ayat 2 dan ayat 3 UURI No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu :Ayat 2 : setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan berkhasiat obat ;Ayat 3 : ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ;Berdasarkan fakta fakta hukum yang diperoleh dari persesuaian keterangan para saksi,surat
45 — 12
ABDUL BASIT BIN DAMDUKI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Tanpa Keahlian Dan Kewenangan Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2.
ABDUL BASIT Bin DAMDUKI, pada hari Rabu tanggal 06 April2016 sekira pukul 20.30 wib, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2016,bertempat di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk atau setidak tidaknya padasuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Nganjuk, telah dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi syarat dan/ ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud
ABDUL BASIT Bin DAMDUKI telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) dan (3), sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 196 Jo. Pasal 98 Ayat (2) dan (3) UndangUndang RI Nomor: 36 tahun 2009tentang Kesehatan;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MOH.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis akan mempertimbangkannyasebagai berikut:Halaman 8 dari 14 Putusan Nomor 217/Pid Sus/2016/PN Nik.Unsur Setiap orangMenimbang, bahwa unsur setiap orang identik dengan unsur barangsiapa yang padadasarnya menunjuk pada siapa orangnya
farmasi tetapi Terdakwa tetap melakukan kegiatan mengedarkan obatobatan maka Terdakwajelas tidak mempunyai kewenangan dan ternyata rumah/tempat tinggal Terdakwa bukan merupakangudang sarana sediaan farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat berupa Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik bahwa obat double L mengandung bahan aktif Triheksifenidil HCl yang termasukDaftar Obat Keras dan obat double L digunakan untuk pengobatan Parkinson yang mempunyai reaksiuntuk menenangkan pikiran
ABDUL BASIT BIN DAMDUKTI telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Tanpa Keahlian DanKewenangan Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi PersyaratanKeamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam)bulan dan denda sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabiladenda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
24 — 3
mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
IslamPekerjaan :PedagangTerdakwa ditahan sejak tanggal 06 April 2015 sampai dengan sekarang;Pengadilan Negeri Tersebut;Telah membaca berkas perkara;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa;Telah memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan;Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknyamenuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan:1 Menyatakan Terdakwa JUNAIDI Bin ANWAR (Alm) bersalah melakukan tindakpidana pengedaran obat / sediaan farmasi
ANWAR (alm) pada hari Mingu tanggal 05 April2015 sekira pukul 16.00 Wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan April2015, bertempat di jalan di Desa Pakan Dalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten HuluSungai Selatan atau setidaktidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKandangan yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili, telah dengan sengajamelakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Bahwa terdakwa juga tidak memilikikeahlian khusus di bidang farmasi atau obatobatan.Bahwa dari obatobatan milik terdakwa yang ditemukan yaitu 100 (seratus) butir obatjenis carnophen serta 1000 (seribu) butir obat jenis dextro telah disisihkan 2 (dua) butir obatjenis Carnophen dan 2 (dua) butir obat dextro sesuai dengan berita Acara Penyisian BarangBukti tanggal 06 April 2015 guna dikirim ke Pusat Laboratorium Fornsik Bareskrim PolriCabang Surabaya sehinga tersisa 98 (Sembilan puluh delapan) butir
Sediaan farmasi sesuai denganpasal angka 4 adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwabenar pada hari Minggu tanggal 5 April 2015, sekira pukul 16.00 Wita, di jalan Desa PakanDalam Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, terdakwa telah ditangkapbersama dengan saksi Khairun oleh petugas kepolisian Sektor daha Selatan karena telahmembawa obatobatan yang dilarang beredar yaitu obat jenis Carnophen dan
122 — 16
M E N G A D I L I :Menyatakan terdakwa FIRMANSYAH bin JAJA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar sebagaimana dakwaan Kedua.Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan.
Hakim;Penetapan Ketua Majelis Hakim No. 84/Pid.Sus/2021/PN Skb, tanggal 27April 2021 Tentang Penetapan Hari Sidang;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa FIRMANSYAH bin JAJA telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin, keahlian, maupun kewenanganuntuk melakukan tindakan farmasi apapun dari pihak yang berwenang.Perbuatan Terdakwa FIRMANYSAH bin JAJA sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI no 36 tahun 2009tentang Kesehatan.ATAUKEDUA:Bahwa ia Terdakwa FIRMANSYAH bin JAJA pada hari Sabtu tanggal 16Januari 2021 sekira pukul 09.00 WIB atau setidaktidaknya pada suatu waktudalam bulan Januari 2020 atau setidaktidaknya pada suatu waktu di tahun2020
FITRAYANA HAWA ; SUSIANI WIDIRAHARTI, S.Si; dan JAIB RUMBOGO, SH yang mana ketiganya selakupemeriksa dengan kesimpulan barang bukti berupa tablet warna kuning logomf dan diberi nomor 0137/2021/OF adalah bener mengandung bahan akifTrihexyphenidyl dan barang bukti berupa tablet warna putih dan diberinomor 0138/2021/OF adalah benar mmengandung bahan aktif Tramadol.Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin, keahlian, maupun kewenanganuntuk melakukan tindakan farmasi apapun dari pihak yang berwenang.Perbuatan
RIFAL MAULANABahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungankeluarga dan pekerjaan dengan Terdakwa ;Bahwa saksi menerima penyerahan dari anggota polsek sukalarang kepadasat narkoba polres sukabumi kota pada hari Senin, tanggal 18 Januari 2021,sekira pukul 09.00 Wib an, FIRMANSYAH Bin JAJA yang pada saat itu telahmengamankan terdakwa yang diduga membawa, memiliki Obatobatansediaan farmasi diduga jenis tramadol dan hexymer, setelah menerimapenyerahan tersebut kemudian saksi dan rekan
dan alatkesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa yang dimaksud sediaan farmasi menurut UU No. 36tahun 2009 adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud tidak memenuhi standard dan/ ataupersyaratan keamanan, khasiat dan kemanfaatan dan mutu, merujuk padaketentuan dalam pasal 98 ayat (2) dan (
80 — 6
LIWANG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana 3 (tiga) bulan kurungan;3.
Zainuddin Alias Jamaluddin Alias Jeni Bin MannaDg.Liwang, pada hari Rabu tanggal 12 April 2017 sekira pukul 00.30 wita, ataupada waktu lain dalam bulan April 2017 atau pada waktu lain dalam tahun 2017,bertempat di salon milik terdakwa yang beralamat di Dusun Campagaya,Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar atau setidaksetidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Takalar yangberwenang mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) yang disimpan dalamsaku celana terdakwa adalah uang dari hasil penjualan obat tramadol kepadapekerja bangunan, anak sekolah dan juga nelayan yang langsung datang kesalon terdakwa, sehingga saksi SYAMSUL BAHRI, SH Bin PADJONGA Dg.NGALLE dan saksi SYURYADI SYAMAL S.psi Bin ABDUL MALIK membawaterdakwa beserta barang bukti ke Polres Takalar untuk proses lebih lanjut.e Bahwa berdasarkan keterangan ahli HARLINA S,Si, Apt Binti H.Hattamenerangkan bahwa obat farmasi
Takalar atau setidaksetidaknya padatempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Takalar yang berwenangmengadili perkara ini, setiap orang dengan sengaja memproduksi atauHalaman 4 dari 19 Putusan Nomor : 72/Pid.Sus/2017/PN Tkamengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu,sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3), Perbuatan tersebutterdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :e Pada
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan unsurunsurtersebut sebagai berikut :Ad. 1.
Bahwa sedangkan arti kata mengedarkanmenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berasal dari kata mengedarkanHalaman 14 dari 19 Putusan Nomor : 72/Pid.Sus/2017/PN Tkayang mempunyai arti membawa (menyampaikan) sesuatu dari orang yg satukepada yg lain; mengeluarkan untuk dipakai; sesuatu yang diedarkan;Menimbang, bahwa pengertian sediaan farmasi menurut UU RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika.
25 — 3
saksi serta terdakwa di persidangan;Telah memperhatikan barang bukti ;Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah pula mengajukan tuntutan(requisitoir) yang dibacakan di persidangan pada tanggal 11 Juli 2011, pada pokoknyamenuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kediri yang memeriksa dan mengadiliperkara ini memutuskan sebagai berikut :1 Menyatakan terdakwa ANDRIAS KRISTIANTO Bin ARIANTO bersalah melakukan Tindak Pidana Tanpa Keahlian Dan Kewenangan Dengan Sengaja MengedarkanSediaan Farmasi
diajukan di persidangan oleh Penuntut Umumberdasarkan surat dakwaannya No.PDM 97/KDIRI/05/2011, sebagai berikut:DAKWAAN KESATU : Bahwa terdakwa ANDRIAS KRISTIANTO Bin ARIANTO pada hari Senin, tanggal 26April 2011 Sekira Pukul 12.00 WIB atau setidaktidaknya pads suatu waktu dalam tahun 2011bertempat di halte Bus di depan Alunalun Kota Kediri atau setidaktidaknya pada suatutempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kediri, yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau pesyaratan keamanan, 16khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat 2 dan ayat 3 ,Menimbang , bahwa terhadap unsur kedua, Majelis Hakim akan mempertimbangkansebagai berikut:Menimbang , bahwa perbuatanperbuatan yang ada dalam unsur ini adalah bersifatalternatif , artinya apabila salah satu perbuatan dalam unsur ini terpenuhi , maka terpenuhipula
unsur kedua ini;Menimbang , bahwa dalam pasal 98 ayat 2 UU No.36 tahun 2009 disebutkan sebagaiberikut: Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobat;Menimbang , bahwa dalam pasal 98 ayat 3 UU No.36 tahun 2009 disebutkan sebagaiberikut: Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan
;Menimbang , bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut, dan juga berdasarkanberita acara pemeriksaan laboratorium kriminalistik, sebagaimana telah diuraikan diatas, makaTerdakwa telah terbukti tanpa hak dan tanpa kewenangan dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan persyaratan keamanan, kemanfaatan, danmutu;Menimbang , bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, makaMajelis Hakim berpendapat unsur kedua telah terbukti ;Menimbang , bahwa oleh karena
ST. HAJANI, SH.
Terdakwa:
ASRI ARMANSYAH Alias ASRI Bin H. MARSUKI
42 — 3
Marsukiterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan ;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 1 (satu) bulan denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka dapat diganti dengan pidana kurungan selama 1(satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan dan mutu sebagaimana tersebut dalam dakwaanKedua kami;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa ASRI ARMANSYAH Als. ASRIBin H.
106ayat (1) Undangundang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yaitusediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Jo.
Maros, Kab.Maros atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Maros, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiatHalaman 5 dari 17 halaman Putusan Nomor136/Pid.Sus/2018/PN.
Pasal 98ayat (2) Undangundang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yaitusetiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat serta Pasal 98 ayat (3) yaituketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetaokan dengan Peraturan Pemerintah ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur
Marsukiterbukti secarasah dan meyakinkan bersalan melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 1 (Satu) Tahun dan 1 (Satu) bulan denda sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarmaka dapat diganti dengan pidana kurungan selama 1 (Satu) bulan;3.
95 — 5
Menyatakan terdakwa GUSTI MUHAMMAD HAIKAL bin GUSTI MUHAMMAD SAKRANI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi tanpa Ijin Edar sebagaimana dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum;2.
Menyatakan Terdakwa GUSTI MUHAMMAD HAIKAL Bin GUSTISAKRANI, terbukti bersalah melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diatur dandiancam pidana pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36tahun 2009 tentang Kesehatan sesuai dengan dakwaan Pertama JaksaPenuntut Umum;2.
mendapatkan obat keras jenis Carnophen tersebut untukdiedarkan kembali kepada teman dan sebagian untuk diminum sendiri;Bahwa berdasarkan ahli ARIEF RACHMAN, S.Si, Apt, obat yang dimilikiterdakwa tersebut termasuk obat dalam daftar K (obat keras) yang jjinedarnya sudah dicabut oleh BPOM yang dalam mengedarkannya harusmemiliki keahlian dan kewenangan serta ijin praktek.Bahwa obat jenis Carnophen dengan logo Zenith yang dijual olehTerdakwa GUSTI MUHAMMAD HAIKAL bin GUSTI SAKRANI tersebutmerupakan sediaan farmasi
Bahwa obat jenis Carnophen dengan logo Zenith yang dijual olehTerdakwa GUSTI MUHAMMAD HAIKAL Bin GUSTI SAKRANI tersebutmerupakan sediaan farmasi yang mengandung karisoprodol sebagaimanaBerita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab :3851/ NOF/2016 tanggal 10 Mei 2016 dengan kesimpulan bahwa sediaan tersebutmengandung Karisoprodol, Asetaminofen dan Kafein.
Banjardengan jabatan sebagai Kepala Puskesmas Sungai Rangas.Bahwa benar saksi ahli kuliah di Fakultas Farmasi Ull (Universitas IslamIndonesia) lulus tahun 2003 lalu lulus sebagai Apoteker tahun 2004sedangkan riwayat sebagai PNS pada Dinas Kesehatan Kab. Banjar sejaktahun 2005 dan sekarang menjadi Kasi Kefarmasian dan Alat KesehatanDinas Kesehatan Kab.
sebagaimanadimaksudkan Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatanSediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetikasedangkan Alat kesehatan adalah instrumen, aparatur, susu dan /atau implanyang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnaosismenyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkankesehatan pada manusia dan atau memberikan struktur memperbaiki fungsitubuh ;Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkapdipersidangan
1.RITA DARMAYANTI, SH
2.AYU ISDAMAYANTI, SH
Terdakwa:
LUKMANUL HAKIM Bin MUHAMMAD ISA.ALM
22 — 19
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Lukmanul Hakim Bin Muhammad Isa (Alm), terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijn edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Lukmanul Hakim Bin Muhammad Isa (Alm) oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sejumlah Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak
Menyatakan Terdakwa Lukmanul Hakim Bin Muhammad Isa (Alm) bersalahmelakukan tindak pidana yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiiin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sebagaimanadiatur dalam Pasal 197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangNarkotika dalam surat dakwaan kesatu;2.
Heri Kuswanto, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:Bahwa pada hari Senin tanggal O9 Maret 2020 sekira jam 17.00WIB, bertempat di Sebuah kios di Jalan Raya Gadoang KecamatanCileungsi Kabupatenupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, Terdakwatelah mengedarkan sediaan farmasi;Bahwa awalnya Terdakwa bekerja di toko obatobatan milik Ampun(Daftar Pencarian Orang/ DPO) yang bertugas sebagai penjaga tokosekaligus yang menjual barang barang yang ada ditoko tersebut;Bahwa Terdakwa mendapatkan
dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);Menimbang, bahwa prosedur untuk mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat Kesehatan salah satu syaratnya harus memenuhi ketentuan Pasal106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yangmenyebutkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa sesuai faktafakta hNukum yang terungkapdipersidangan yaitu pada hari Senin tanggal
O9 Maret 2020 sekira jam17.00 WIB, bertempat di Sebuah kios milik Ampun (DPO) di Jalan RayaGadoang Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat,Terdakwa selaku penjaga toko telah mengedarkan sediaan farmasi, kemudiansaksi Sony Miftah dan saksi Heri Kuswanto petugas Dit.
Menyatakan Terdakwa Lukmanul Hakim Bin Muhammad Isa (Alm), terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijn edar;2.
27 — 3
Menyatakan terdakwa ALI FARUQ als.CIWUT telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan mutu ; 2.
CIWUT pada hari Rabu tanggal 24 Juni2015 sekira pukul 11.00 wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Junitahun 2014 di Dsn.Semen Ds.Tanggalrejo Kec.Mojoagung Kab.Jombang atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriJombang, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3),
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, danmutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) ;Ad.1.Unsur setiap orang ;Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang dalam sistem pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana umum yang diatur dalam KUHP adalah menunjuksubyek hukum orang, yaitu setiap orang yang mampu mempertanggung jawabkanperbuatannya dan tidak sedang terganggu
Selanjutnya di dalam pasal 98 ayat(3) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dirumuskan bahwaketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasiyangditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 4 PeraturanPemerintah RI Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan AlatKesehatan yang dimaksud dengan peredaran adalah setiap kegiatan
HP milik Terdakwa tersebut biasanyadigunakan untuk SMS kalau ada yang pesan pil double L (LL) ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakimberpendapat unsur mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar danmutu telah terbukti dan terpenuhi ;Menimbang, bahwa karena semua unsur dalam pasal 196 UndangundangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah terbukti dan terpenuhi maka MajelisHakim berpendapat bahwa terdakwa ALI FARUQ als.
Menyatakan terdakwa ALI FARUQ als.CIWUT telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standar dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa ALI FARUQ als.CIWUT oleh karena itudengan pidana penjara selama 8 (Delapan) bulan DAN denda sebesar Rp.500.000,16(Lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka harusdiganti dengan pidana kurungan selama J (Satu) bulan ;3.
ANGGRAINI, SH
Terdakwa:
1.KUKUSYANTO AL. KUKUS BIN Almarhum REBO
2.FARIES ZULFICHAR BIN KASRIYANTO
31 — 2
KUKUS Bin Almarhum REBO dan terdakwa FARIES ZULFICHAR Bin KASRIYANTO secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar ;
- Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa KUKUSYANTO al.
KUKUS Bin Almarhum REBO yang tidak mempunyaikeahlian sebagai tenaga apoteker, bukan sebagai tenaga kesehatan ataumedis, tidak mempekerjakan tenaga apoteker Jainnya dan tanpa mempunyai ijindari Pemerintah RI, dengan sengaja telah mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis Triheksifenidil (double L) yang diperoleh dengan cara terdakwaKUKUSYANTO al.
KUKUS Bin Aimarhum REBO yang tidak mempunyaikeahlian sebagai tenaga apoteker, bukan sebagai tenaga kesehatan ataumedis, tidak mempekerjakan tenaga apoteker lainnya dan tanpa mempunyai ijindari Pemerintah RI, dengan sengaja telah mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis Triheksifenidil (double L) yang diperoleh dengan cara terdakwaKUKUSYANTO al.
Setiap orang ;2. dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar3. mereka yang melakukan, yang menyuruh meilakukan, dan yang turutserta melakukan perbuatanAd. 1 Unsur Setiap Orang.Menimbang, Bahwa Unsur ini menuju pada pelaku tindak pidanasebagaimana yang didakwakan.
Babatan Wiyung Surabayadengan sengaja telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisTriheksifenidil (double L) yang diperoleh dengan cara terdakwa KUKUSYANTOal.
87 — 70
Menyatakan Terdakwa AHMAD SAYUTI Bin RAHMAT telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2.
Setelah mendengar Tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang Menyatakan Terdakwa AHMAD SUYATI Bin RAHMAT terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatansesuai dengan dakwaan kami; Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AHMAD SUYATI BinRAHMAT dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahundikurangkan selama Terdakwa dalam tahanan dengan
(enam juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan; Menyatakan barang bukti berupa :e 500 (lima ratus) butir jenis obat sediaan farmasi carnophen(zenith); e 1 (satu) buah tas warna hitam kecoklatan merk Black Head; Dirampas untuk dimusnahkane 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra Fit warna biru putihNopol DA 5545 JW No Mesin HB31E1480669 dan NoRangka MH1HB31146K482209; Dikembalikan kepada Terdakwa; halaman 2 dari 15 halamanPutusan Nomor.267/Pid.Sus/2016/PN.Mrh.4.
ARMAN, Sdra FERRY dan Saksi MUSTAPAHERMAWAN Bin SUTRISNO berhasil mengamankan terdakwadan langsung dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan danditemukan sediaan farmasi berupa obatobatan jenis Zenith(Carnophen) sebanyak 500 (lima ratus) butir yang disimpan didalam tas warna hitam kecokelatan merk Black Head;e Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa obat sediaan farmasimerk Carnophen yang terdakwa bawa dan miliki sebanyak 500(lima ratus butir), terdakwa membelinya dari seseorang yanghalaman 3 dari 15
Zenith Pharmaceutical Jl.Tambak Aji No.1 Semarang selaku pabrik yang memproduksiCarnophen terbukti secara sengaja menyalurkan produk obatCharnophen tablet kepada pihak yang tidak memiliki keahliandan kewenangan dengan modus melakukan pemutihandokumen pendisiribusian obat melalui kerjasaan antaraPedagang Besar Farmasi (PBF) Sole Distributor PT.
ULAK IHAMyang keuntungan dari menjual obat carnophen tersebut Terdakwagunakan untuk kebutuhan hidup seharihari; wonnnnnnn= Menimbang, bahwa Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang No. 36Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar olehkarena itu Majelis Hakim kini akan mempertimbangkan apakah obatobatan jenis carnophen yang dijual oleh Terdakwa tersebut terdapat izinedarnya atau tidak?