Ditemukan 11546 data
67 — 8
Meskipun alasan yang menjadi penyebab pertengkaran tidakdapat dibuktikan oleh Pemohon, namun dengan adanya pertengkaran tersebut,Majelis Hakim menilai terdapat disharmoni dalam rumah tangga Pemohon danTermohon;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapbkan bukanlah matri monial guilt* akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklah penting menitik beratkan siapa yang bersalah yangmenyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting adalah mengetahui
24 — 14 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 2175 K/Pid.Sus/2013semestinya Majelis Hakim (PN Raha) lebih mempertimbangkan alat buktipetunjuk berupa HP beserta sim cardnya yang merupakan barang buktiyang ditemukan di dalam kamar pribadi Terdakwa serta alat buktiketerangan saksi yang kami maksudkan sebagaimana tersebut di atas(saksi M.HUDRY YASIN, saksi AMIN PARINTA, saksi ERYS FIRDAUS).Redaksional tersebut jika dipahami tentunya lebih menitik beratkan kepadakalimat semestinya Majelis Hakim Tingkat Pertama dan lebihlebih MajelisHakim Pengadilan
71 — 40
mulia, yakni untuk menciptakanrumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah, sebagaimana dimaksuddalam AlQur'an surat Ar Rum ayat 21 dan pasal 1 Undangundang Nomor 1Tahun 1974 Jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, namun dengan keadaanrumah tangga Penggugat dan Penggugat tersebut, maka tujuan pernikahantersebut menjadi sulit untuk bisa dicapai;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri monial guilt* akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklah penting menitik
129 — 35 — Berkekuatan Hukum Tetap
Penggugat yang dibebani bebanpembuktian harus membuktikan apakah objek sengketa adalah benarSarana Jalan atau merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SertipikatHak Milik Nomor 239/Sario Utara tanggal 14032002; Bahwa sesuai dengan Putusan yang menjadi Yurisprudensi tetap dalamperkara Nomor 93 K/TUN/1996 tanggal 24 Februari 1998, Yurisprudensidalam perkara Nomor 16 K/TUN/2000 tanggal 28 Februari 2001 danYurisprudensi dalam perkara Nomor 22 K/TUN/1998 tanggal 27 Juli 2001yang mana kaidah hukumnya lebih menitik
15 — 9
bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, PengadilanAgama berkesimpulan bahwa terlepas dari penyebabnya, ternyata rumahtangga Penggugat dan Tergugat benarbenar sudah tidak harmonis, karenaseringnya terjadi pertengkaran dan perselisihan yang sudah tidak mungkindapat dirukunkan lagi dalam suatu rumah tangga;Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matrimonial guilt" akan tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik
18 — 2
bahwa apabila alasan perceraian berupaperselisihan dan pertengkaran telah terobukti maka permohonan perceraiandapat dikabulkan tanpa melihat siapa yang salah atau siapa yang menjadipenyebab terjadinya perselisihan;Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RINomor : 28 PK/AG/1995 , tanggal 16 Oktober 1996, dinyatakan,Di antaradoktrin yang harus diterapkan dalam perkara perceraian bukanlah matrimonial guilt tetapi broken marriage (pecahnya rumah tangga), olehkarenanya tidaklah penting menitik
9 — 0
Olehkarenanya tidaklah penting menitik beratkan dan mengetahui siapa yangbersalah yang menyebabkantimbulnya perselisihan dan pertengkaran, akantetapi yang terpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadidalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, Hal ini sesuai denganYurisprodensi Mahkamah Agung RI. Nomor : 38K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991 ;Hal. 19 dari 28 hal.
18 — 4
Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RINomor : 28 PK/AG/1995 , tanggal 16 Oktober 1996, dinyatakan, "Di antara doktrinyang harus diterapkan dalam perkara perceraian bukanlah matrimonial guilt*tetapi broken marriage (pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklahpenting menitik beratkan dan mengetahul siapa yang bersalah yang menyebabkantimbulnya perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi MajelisHakim adalah mengetahui
46 — 12
Oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan dan mengetahui siapayang bersalah yang menjadi penyebab timbulnya perselisihan danpertengkaran, akan tetapi yang terpenting adalah mengetahui keadaansenyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat , hal inisesual dengan Yurisprodensi Mahkamah Agung RI.
9 — 1
Jbg.Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklan penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor28 PK
82 — 27
Sehingga pengadilan tidak menitik beratkan pada kesalahan siapayang menjadi pemicu adanya perselisinan, akan tetapi haruslah menekankanpada fakta dalam rumah tangga tersebut sebagaimana maksud YurisprudensiMahkamah Agung, Nomor: 38 K/AG/1990, tanggal 22 Agustus 1991 danYurisprudensi Mahkamah Agung, Nomor: 90 K/AG/1993, tanggal 24 Juni 1994,maka tidak perlu lagi mempersoalkan pihak mana yang menyebabkanpecahnya suatu perkawinan. Namun kenyataan pecahnya suatu perkawinanHal 15 dari 31 hal.
79 — 27
Teori pengetahuan atau membayangkan (voorstellingtheorie) dimana sengaja berarti membayangkan akantimbulnya akibat perbuatannya, orang tidak bisamenghendaki akibat, melainkan hanya dapatmembayangkannya.Teori ini menitik beratkan pada apayang diketahui atau dibayangkan oleh si pembuat ialahapa yang akan terjadi pada waktu ia berbuat;Menimbang, bahwa kesengajaan berhubungan dengan sikap batin sipelaku, sehingga coraknya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu ;1.
14 — 1
Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matn monial guilt tetapi broken marriage (pecahnya rumahtangga), olen karenanya tdaklah penting menitik beratkan dan mengetahui siapa yangbersalah yang menyebabkan timbulnya perselisinan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting bagi Majelis Hakim adalah mengetahui kKeadaan senyatanya yang terjadi dalamrumah tangga Pemohon dan Termohon, hal ini Sesuai dengan Yurisprudensi
46 — 20
memperbaiki si pelakusendiri dengan jalan menjatuhkan yang seadiladilnya, memberikan kesempatankepada bakatbakat yang diperoleh agar dapat berkembang, memberikanpendidikan kursus latihanlatihan dan sebagainya ;Menimbang, bahwa terhadap pemidanaan tersebut Indonesiamengenalnya dengan teori gabungan, oleh karena itu pidana yang akandijatunkan oleh Majelis Hakim kepada Terdakwa tersebut tidaklah mengenaisalah satu teori tersebut diatas, akan tetapi akan berusaha menggabungkankedua teori tersebut, dengan menitik
NENENG RACHMAWATI, SH., MH.
Terdakwa:
RANDI SUKMADITNATA BIN SUDINAR
48 — 5
Teori pengetahuan atau membayangkan (voorstelling theorie) dimanasengaja berarti membayangkan akan timbulnya akibat perbuatannya,orang tidak bisa menghendaki akibat, melainkan hanya dapatmembayangkannya.Teori ini menitik beratkan pada apa yang diketahuiatau dibayangkan oleh si pembuat ialah apa yang akan terjadi padawaktu ia berbuat;Menimbang, bahwa kesengajaan berhubungan dengan sikap batin sipelaku, sehingga coraknya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu ;1.
99 — 11
berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas,Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakankepadanya;Menimbang, bahwa terdakwa diajukan dipersidangan oleh PenuntutUmum dengan dakwaan kesatu terdakwa didakwa melangar pasal 196 Jo pasal98 ayat (2) dan (3) UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan atau keduaterdakwa didakwa melanggar pasal 196 Jo pasal 108 UU No. 36 tahun 2009Tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentukAlternatif maka Majelis menitik
23 — 21
tangga Pemohon danTermohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara teruS menerushingga pisah tempat tinggal dengan demikian rumah tangga Pemohon danTermohon dikategorikan sebagai rumah tangga yang telah pecah;Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprodensi Mahkamah Agung RINomor : 28 PK/AG/1995, tanggal 16 Oktober, dinyatakan, Diantara doktrinyang harus diterapkan dalam perkara perceraian bukanlah matrimonialguilt tetapi broken marriage (pecahnya rumah tangga), oleh karenanyatidaklah penting menitik
179 — 124
dariTergugat;Menimbang , bahwa Eksepsi yang dimaksud Tergugattersebut dalamperkara aquo adalah sudah masuk dalam pertimbangan pokok perkara ;Menimbang , bahwa dalam perkara aquo , Badan Pertanahan NasionalKabupaten Kepulauan Sula tidak ditarik sebagai pihak dalam perkara aquomenurut Majelis Hakim tidaklah menyebabkan gugatan Penggugat menjadikurang subjek hukum atau kurang lengkap subjeknya oleh karena titik beratperkara aquo bukan pada produk dari Tata Usaha Negara (Sertifikat HakMilik Nomor 127 ) namun menitik
13 — 0
Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapbkan dalamperkara perceraian bukanlah matri monial guilt tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisinan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Majelis Hakimadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
123 — 11
sudah ditanggapi pada Point10 jawaban diatas ;Bahwa mengenai proses perkara Pidana atas terdakwa Endang Suhiar BinIdon dengan No. 108/Pid.B/PN.Grt dan perkara pidana No.215/Pid.B/PN.Grtdengan terdakwa Uned Junaedi Bin Warman yang kronobgis peristiwanya24.25.32sebagamana diungkapkan dalam Point33 sampai dengan Point40 gugatantidak akan ditanggapi satu persatu melainkan ditanggapi sekaligus yaitubahwa secara prinsip Perkara Pidana berbeda dengan Perkara Perdata olehkarena dalam Perkara Pidana lebih menitik
beratkan kepada pembuktiankebenaran materil sedangkan dalam Perkara Perdata lebih menitik beratkankepada kebenaran formal dimana satu sama fain kadangkadangmenghasikan kesmpulankesmpulan hukum yang berbeda ;Bahwa oleh karena itu Para Tergugat menolak dengan tegas dali ParaPenggugat sebagamana dikemukakan dalam Point41, 42, 43 dan 44gugatan yang menyatakan bahwa seharusnya pihak pembeli yang tercantumdalam Akta Jual Beli Nomor : 444/22/3B/KRP/ 1994 tanggal 26 Agustus 1994adalah Para Penggugat bukan