Ditemukan 61304 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 10-07-2014 — Putus : 15-09-2014 — Upload : 19-11-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 226/Pid.Sus/2014/PN MTP
Tanggal 15 September 2014 — MUHAMMAD ROPI’I Als PI’I CANI Bin HAMAN RAHMAN
685
Register : 01-02-2017 — Putus : 07-03-2017 — Upload : 23-10-2017
Putusan PN MARABAHAN Nomor 22/Pid.Sus/2017/PN Mrh
Tanggal 7 Maret 2017 — SUBHAN Bin DARMANSYAH
8229
  • Menyatakan Terdakwa Subhan Bin Darmansyah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; ----------2.
    Menetapkan barang bukti berupa : ------------------------------------------------------ 18 (Delapan belas) tablet obat sediaan farmasi merk Carnophen / Zenith; ----------------------------------------------------------------------------------- 17 (tujuh belas) tablet obat sediaan farmasi merk Carnophen / Zenith; Dirampas untuk dimusnahkan. uang tunai sebesar Rp. 116.000,- ( seratus enam belas ribu rupiah); --Dirampas untuk negara.6.
Register : 10-05-2017 — Putus : 11-07-2017 — Upload : 24-10-2017
Putusan PN MARABAHAN Nomor 96/Pid.Sus./2017/PN Mrh
Tanggal 11 Juli 2017 —
3313
  • Menyatakan Terdakwa SALAHUDIN Als AMANG UDIN Bin H.HAMSAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2.
    DONGKOL Als IPUL di KM.17 Kec.Tamban Catur Kab.Kapuas Kalteng.Bahwa sediaan farmasi berupa obatobatan jenis Carnophen terdakwabeli di Pasar Cempaka Banjarmasin dengan harga Rp.170.000, (seratus tujuhpuluh ribu rupiah) per boks yang berisi 100 (seratus) butir, selanjutnya dijualHalaman 3 dari 16 Putusan Nomor 96/Pid.Sus./2017/PN.
    Mrh.kembali dengan harga Rp.180.000, (seratus delapan puluh ribu rupiah) perboks yang berisi 100 (seratus butir).Bahwa terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisCarnophen selama beberapa bulan, keuntungan dari hasil penjualan obattersebut digunakan untuk kebutuhan hidup seharihari.Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    tentangKesehatan adalah meliputi obat, obat tradisional, kosmetik, rontgen danperbekalan kesehatan;Bahwa Carnophen termasuk dalam obat keras daftar G ditandai denganlingkaran merah bergaris tepi hitam dan terdapat huruf K di dalamnya;Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.Menimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan adalah unsuryang bersifat alternatif. Begitu juga terhadap unsur sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan juga merupakan unsur yang bersifat alternatif.
    Obatobatan tersebut merupakan sediaan farmasi yang tidak lagimemiliki izin edar oleh BPOM RI dan telah dilarang peredarannya dimasyarakat.Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menurutMajelis Hakim, unsur mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar telah terpenuhi.Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan telahterpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah danmeyakinkan
Putus : 05-09-2016 — Upload : 20-09-2016
Putusan PN BANGIL Nomor 487Pid.Sus/2016/PN.Bil
Tanggal 5 September 2016 — ALWI Al JUFRI Bin ANIS Al JUFRI
10110
  • Menyatakan terdakwa ALWI Al JUFRI Bin ANIS Al JUFRI telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan melawan hukum mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu;----------------------------------------------------------------- 2.
    Menyatakan terdakwa ALWI Al JUFRI Bin ANIS Al JUFRI terbukti danbersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam pasal 196 UndangUndang RI Nomor36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sesuai dakwaan pertama kami
    Bil (Kesehatan).Bahwa terdakwa ALWI Al JUFRI Bin ANIS Al JUFRI pada hari Senintanggal 18 April 2016 sekitar pukul 02.30 wib atau setidaktidaknya pada waktulain dalam bulan April 2016 atau setidaktidaknya dalam tahun 2016 bertempatdirumah kos terdakwa Desa Gununggangsir Kecamatan Beji KabupatenPasuruan atau setidaktidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri bangil, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu : Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dalampemeriksaan persidangan dengan alat bukti keterangan saksisaksi, barangbukti, petunjuk dan keterangan terdakwa.
    biladihubungkan dengan keterangan terdakwa serta petunjuk yang terungkap dipersidangan ternyata terdapat persesuaian satu sama lain yang menunjukkanbahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsurunsur tindak pidana dalampasal Pasal 196 Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan, maka oleh karena itu Pengadilan berkesimpulan danberpendapat bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Menyatakan terdakwa ALWI Al JUFRI Bin ANIS Al JUFRI telah terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja dan melawan hukum mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu; 2.
Register : 15-04-2017 — Putus : 26-04-2017 — Upload : 05-06-2017
Putusan PN NGAWI Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN.Ngw
Tanggal 26 April 2017 — FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODO
11510
  • Menyatakan anak FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pertama Pasal 196 jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;2.
    Laporan Penelitian Kemasyarakatan;Berkas perkara dan suratsurat lain yangbersangkutan;Setelah mendengar keterangan saksisaksi dan AnakFAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODO serta memperhatikan buktisurat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yangdiajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagaiberikut:1.Menyatakan terdakwa FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi
    pidana dalam Pasal 196KUHP jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undang UndangRepublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan ;Atau ,Kedua ,Bahwa terdakwa FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODO pada hariJumat tanggal 17 Maret 2017 sekira jam 20.30 wib, ataupada suatu waktu dalam bulan Maret tahun 2017 bertempatdi Jalan Brawijaya Kelurahan Margomulyo Kecamatan NgawiKabupaten Ngawi, setidaktidaknya disuatu tempat dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Ngawi, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    tersebut;Bahwa atas keterangan saksi tersebut dibenarkan olehAnak FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODO;Menimbang, bahwa selain mendengar keterangansaksisaksi, Penuntut umum juga menghadirkan saksi Ahliyang pada pokoknya menerangkan dibawah sumpah;AHLI KURNIAWAN ARIF SANTO, S.Si, Apt Bahwa ahli mempunyai kewenangan terhadap pengamanandan pengadaan terhadap sediaan kefarmasian diLingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi; Bahwa obat/pil koplo jenis TRIHEXYPHENIDYL TABLET/HOLI adalah termasuk obat sediaan farmasi
    yang obatsediaan farmasi tersebut harus dijual oleh orang yangmemiliki keahlian dibidang farmasi; Bahwa yang boleh mendistribusikan obat sediaan farmasiberupa obat/pil koplo jenis TRIHEXYPHENIDYL TABLET/HOLI kepada masyarakat adalah Dinas Kesehatan, RumahSakit, Puskesmas dan Apotek; Bahwa pasien untuk mendapatkan obat sediaan farmasiharus memiliki resep dokter dan membelinya harus diapotek;Bahwa atas keterangan Ahli tersebut dibenarkan olehterdakwa.Menimbang, bahwa Anak FAZA KUSNUL NAFIAN BinWIDODO
    Menyatakan anak FAZA KUSNUL NAFIAN Bin WIDODOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telahmelakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, danmutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamdakwaan Pertama Pasal 196 jo Pasal 98 ayat (2) danayat (3) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 Tentang Kesehatan;2.
Register : 18-08-2020 — Putus : 08-09-2020 — Upload : 14-04-2022
Putusan PN NGANJUK Nomor 236/Pid.Sus/2020/PN Njk
Tanggal 8 September 2020 — Penuntut Umum: ENDANG DWI RAHAYU,SH Terdakwa: 1.WAHYU TRI SUGIARTO Bin SUTIKNO 2.SUTRISNO Bin Alm. JAINEM
4213
  • Sutrisno Bin (alm) Jainem tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja Turut serta melakukan perbuatan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama masing-masing selama 4 (empat) Bulan dan denda sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut
Register : 12-11-2020 — Putus : 08-12-2020 — Upload : 12-04-2022
Putusan PN NGANJUK Nomor 322/Pid.Sus/2020/PN Njk
Tanggal 8 Desember 2020 — Penuntut Umum: 1.RATRIEKA YULIANA,SH 2.LIYA LISTIANA, S.H. Terdakwa: PUNGKI YULIANTO CATUR PRASETYO Bin TUKIRAN
438
  • Menyatakan Terdakwa PUNGKI YULIANTO CATUR PRASETYO BIN TUKIRAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana percobaan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua;Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan
Register : 02-07-2013 — Putus : 22-10-2013 — Upload : 21-09-2014
Putusan PN RANTAU Nomor 174/Pid.Sus/2013/PN.Rtu.
Tanggal 22 Oktober 2013 — - Terdakwa HAMDANI Als. DANI Bin AHMAD
264
  • DANI Bin AHMAD terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (SATU) TAHUN dan denda sebesar Rp. 1.000.000.,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
    DANI Bin AHMADbersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKIIZIN EDAR sebagaimana diatur dalam pasal 197 jo pasal 106Ayat (1) Undangundang No.36 tahun 2009 tentang kesehatandalam surat dakwaan Primair.2.
    Binuang Kabupaten Tapin atau setidaktidaknyapada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Rantau, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) yangdilakukan terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut :Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, beradwalketika saksi MIFTAHUDIN Bin GAZALI AMAR (Alm) bersama saksi HARISSURIADI dan anggota Polsek
    Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;Bahwa setiap orang tidak boleh melakukan pekerjaan kefarmasiantanpa memiliki keahlian dan kewenangan sebagaimana yangdisyaratkan yaitu apoteker yang terdiri dari sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten farmasi;Bahwa benar carnopen jenis zenith pharmasceutical termasukdalamobatkeras jenis G yang sudah dibatalkan dan dihentikan ijinkegiatan produksinya dan tidak diedarkan lagi fungsi obat inisebagai relaksasi otot
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;ad. 1. Unsur setiap orang ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalahsubjek hukum baik orang pribadi, badan hukum maupun badan usahayang merupakan unsur terpenting dari setiap peraturan perundangundangan sebagai pendukung hak dan kewajiban yang dalam perkaraini adalah Terdakwa atas nama HAMDANI Als.
    DANI Bin AHMAD terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana,DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANGTIDAK MEMILIKI JIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itudengan pidana penjara selama 1 (SATU) TAHUN dan dendasebesar Rp. 1.000.000.,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuanjika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurunganselama 1 (satu) bulan;3.
Register : 26-06-2014 — Putus : 08-09-2014 — Upload : 27-10-2014
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 203/PID.Sus/2014/PN.Mjy
Tanggal 8 September 2014 — HAFIDZ GHOZALI BAHTIAR Als KEBO Bin MULYANI
647
  • Menyatakan Terdakwa HAFIDZ GHOZALI BAHTIAR Als KEBO Bin MULYANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan persyaratan keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu 2.
    lonjong seharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) yangdikemas dalam plastic klip yang mana obat tersebut akan dikonsumsioleh saksi AGUS BUDIONO bin SUWITO.e Bahwa terdakwa dalam menjual atau mengedarkan obatobatan tersebuttidak memiliki wewenang karena terdakwa bukanlah tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai perundangundangandan toko tempat penjualan obat terdakwa bukanlah perusahaan obat ataugudang farmasi, apotik, atau toko obat berijin atau sarana kesehatanlainnya.e
    ;Bahwa saksi sebagai Kepala Gudang Farmasi Dinkes Kabupaten Madiunserta mengetahui tentang pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanansediaan farmasi pada masyarakat serta spesifikasi saksi adalahseoraang apoteker pada Dinas Kesehatan Madiun;Bahwa Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika;Bahwa Alat Kesehatan adalah instrument apparatus mesin dan atau alatimplan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegahmendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit
    keamanannya, khasiat/manfaat sertamutunya apalagi dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obat ataualat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinaskesehatan melalui tender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas)dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit, balaipengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuaidengan standar obat yang berlaku di Indonesia yang
    yang diedarkan dalam keadaan seperti ini tidakdapat dipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaat sertamutunya apalagi dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obat ataualat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinaskesehatan melalui tender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas)dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit, balaipengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan
    yang diedarkan dalam keadaanseperti ini tidak dapat dipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaatserta mutunya apalagi dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan;Menimbang, bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaanobat atau alat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinaskesehatan melalui tender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dansarana pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Menimbang, bahwa persyaratan
Upload : 26-08-2017
Putusan PN TOLITOLI Nomor 92/Pid.Sus/2017/PN Tli
Nama lengkap : MUSTAKIM; Tempat lahir : Tolitoli; Umur/Tanggal lahir : 22 tahun/ 23 Oktober 1994; Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia; Tempat Tinggal : Desa Ginunggung, Kec.Galang Kab.Tolitoli; A g a m a : Islam; Pekerjaan : Tidak bekerja; Pendidikan : SMK (Tamat).
10515
  • Menyatakan terdakwa MUSTAKIM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum;2.
    Tolitoli atau pada suatu tempattertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tolitoli yang berwenang untukmemeriksa dan mengadili perkara, melakukan, menyuruh melakukan, atau turutserta melakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, Perbuatan mana dilakukanterdakwa dengan caracara sebagai berikut: Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, Bermula pada hari senintanggal 16 Januari 2017 sekira pukul 18.30 wita, terdakwa dihubungi
    berupa obatobatan tanpa izin dari pejabat yang berwenang, maka kegiatan tersebutadalah ILEGAL dan melanggar hukum yang diatur dalam Pasal 197 undangundang RI Nomor: 36 tahun 2009, tentang Kesehatan, yaitu Pasal 106 ayattt(1) yang berbunyi Sediaan Farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar ;Bahwa benar saksi Ahli menjelaskan obat Trihexyphenidyl (THD) tersebutadalah termasuk golongan Antipsikosis yaitu golongan Clorpromazin yaituobat yang mempengaruhi susunan saraf
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;3. Tidak memiliki izin edar4. Melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan perbuatanAd.1. Unsur Setiap Orang:Menimbang bahwa unsur setiap orang sama artinya denganbarangsiapa yang didalam ilmu hukum pidana selalu diartikan siapa saja orangperorangan (persoonlijke) atau badan hukum sebagai subyek hukum yang dapatdianggap cakap dan mampu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannyamenurut hukum.
    Tolitoli terdakwaMUSTAKIM dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dengan cara menjual10 (sepuluh) bungkusan yang setiap bungkusnya berisi 10 (Sepuluh) butir obatTrihexyphenidyl (THD) dan terdiri dari 5 (lima) bungkus warna merah serta 5 (lima)bungkus warna silver sehingga total keseluruhan adalah 100 (seratus) butir obatjenis Trihexyphenidyl (THD) kepada saksi ANDI RELY MONOARFA Alias ANDIseharga Rp.120.000, (seratus dua puluh ribu rupiah) dengan harga Rp.120.000,(seratus dua puluh ribu rupiah
    Tolitoli terdakwa MUSTAKIM dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi dengan cara menjual 10 (sepuluh) bungkusan yangsetiap bungkusnya berisi 10 (Sepuluh) butir obat Trihexyphenidyl (THD) dan terdiriHalaman 15 dari 19 HalamanPutusan Pidana Nomor 92/Pid.Sus/2017/PN.Tlidari 5 (lima) bungkus warna merah serta 5 (lima) bungkus warna silver sehinggatotal keseluruhan adalah 100 (seratus) butir obat jenis Trihexyphenidyl (THD)kepada saksi ANDI RELY MONOARFA Alias ANDI seharga Rp.120.000, (seratusdua puluh
Register : 12-05-2014 — Putus : 18-08-2014 — Upload : 05-09-2014
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 152/Pid.Sus/2014/PN.Mjy
Tanggal 18 Agustus 2014 — DARLAN Bin SOMO IKROMO ( Almarhum ) ;
332
  • Menyatakan terdakwa DARLAN Bin SOMO IKROMO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2.
    Menyatakan terdakwa DARLAN Bin SOMO IKROMO ( Almarhum )terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanasetiap orang yang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 197 UURI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dalam Dakwaan Kesatu;2.
    MAJASARI, S.Si., Apt. tidak hadir di persidangan, lalu PenuntutUmum membacakan keterangan ahli bernama DEWI MAJASARI, S.Si., Apt.sesuai dengan keterangan dalam Berita Acara Penyidikan yang pada pokoknyasebagai berikut :Bahwa tugas pokok saksi adalah Kepala Gudang Farmasi Dinkes Kab.Madiun ;Bahwa saksi ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi adalah obat,bahyan obat, obat tradisional dan kosmetik, sedangkan alat kesehatanadalah intrumen, apparatus, mesin dan atau implant yang tidakmengandung obat yang
    berupa obat yang diedarkan tidak dalam kemasan10aslinya tetapi dikemas ulang dengan tidak dilengkapi label/oenandaan yanglengkap, hal ini melanggar UURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal106 Ayat (2) PP 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan sediaan Farmasi danAlat Kesehatan Pasal 27 dan 28 Ayat (1), (2).
    berupa obatyang diedarkan tidak dalam kemasan aslinya tetapi dikemas ulangdengan tidak dilengkapi label/penandaan yang lengkap, hal ini melanggarUURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 106 Ayat (2) PP 72Tahun 1998 Tentang Pengamanan sediaan Farmasi dan Alat KesehatanPasal 27 dan 28 Ayat (1), (2).
    Sehingga barang tersebut diatas dapatdigolongkan sebagai sediaan farmasi berupa obat yang tidak memiliki ijinedar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangandiatas, maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkandipersidangan tersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwaada melakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi yang tidak memiliki izin edar tersebut?
Register : 15-06-2017 — Putus : 27-07-2017 — Upload : 28-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 191/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 27 Juli 2017 — HALENG Bin (Alm) ABDUL RAHIM
769
  • Menyatakan terdakwa HALENG Bin (Alm) ABDUL RAHIM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 2 (dua) Bulan dan pidana denda sebesar Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
    Perbuatan yang di lakukan untukmenjual obat jenis carnophent/zenith oleh terdakwa dalam mengedarkan/meniualobat jenis carnophent/zenith adalah tidak dilakukan di toko obat atau apotek yangtelah mempunyai ijin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan mempunyaitenaga ahli farmasi (asisten apoteker) untuk mengedarkan sediaan farmasi, danterdakwa mengedarkan/menjual obat jenis carnophent/zenith tidak memilikikeahlian atau kewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian baik sebagaiapoteker atau asisten
    kegiatan yang merupakan praktek kefarmasian meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendisiribusian obat, pelanyanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai keahliandan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan peundangundanganyaitu tenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenaga ke farmasian tenagakesehatan tertentu dapat
    Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan Farmasi dan/alatKesehatan;3. Tidak Memiliki jin Edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
    Tidak Memiliki Ijin Edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 UU No. 36 Tahun 2003 tentangkesehatan, menyatakan :(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatijin edar.(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivita dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.(3) Pemerintah berwenang mencabut ijin edar dan memerintahkan penarikan dariperedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh ijinedar, yang
    Menyatakan terdakwa HALENG Bin (Alm) ABDUL RAHIM telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2.
Register : 25-07-2017 — Putus : 06-09-2017 — Upload : 29-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 234/Pid.Sus/2017/PN.Ktb.
Tanggal 6 September 2017 — Deny Virgiawan Listanto Bin Maksum Ardyan.
10511
  • Menyatakan terdakwa Deny Virgiawan Listanto Bin Maksum Ardyan, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan, diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ;3.
    Menyatakan Terdakwa DENY VIRGIAWAN LISTANTO Bin MAKSUM ARDYAN,terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo.Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatandalam Surat Dakwaan Penuntut Umum.2.
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
    Ktbcarnophent /zenith kepada saksi Muhammad Zuhdi sebanyak 14 (empat belas ) butirdengan harga sebesar Rp.70.000, (tujuh puluh ribu rupiah ) ;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, bahan tradisional, dan kosmetika, selanjutnya sebagaimana Surat Kepala BadanPOM RI No.
    P0.02.01.131.3997 perihal Pembatalan Persetujuan Izin Edar danPenghentian Kegiatan Produksi, ternyata obat jenis carnophen/zenith telah dibatalkan izinedar dan kegiatan produksinya telah dihentikan, sehingga nyata bahwa terdakwa telahmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, dengan demikian unsurkedua, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kesatu
    Menyatakan terdakwa Deny Virgiawan Listanto Bin Maksum Ardyan, telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahundan pidana denda sebesar Rp.200.000.000, (dua ratus juta Rupiah) dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayarkan, diganti dengan pidana kurungan selama 1(satu) bulan ;3.
Register : 30-11-2023 — Putus : 21-12-2023 — Upload : 24-01-2024
Putusan PN RUTENG Nomor 75/Pid.Sus/2023/PN Rtg
Tanggal 21 Desember 2023 — Terdakwa -JIDAN ADRIANSHAH Alias JIDAN
10463
  • Menyatakan Terdakwa JIDAN ADRIANSHAH PANGGILAN JIDAN tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta tidak memiliki keahlian dan kewenangan tetapi melakukan praktik kefarmasian Sediaan Farmasi berupa Obat keras sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan;3.
Register : 05-01-2017 — Putus : 14-02-2017 — Upload : 10-07-2017
Putusan PN PELAIHARI Nomor 2 /Pid.Sus/201 7 /PN Pli
Tanggal 14 Februari 2017 — JAINAH Binti JAIN (Alm);
4872
  • Terdakwa JAINAH Binti JAIN (Alm), pada hari Minggutanggal 30 Oktober 2016 sekira pukul 14.00 Wita atau setidaktidaknya padawaktu lain dalam bulan Oktober tahun 2016, bertempat di Jalan MercusuarRt.19 Dusun 3 Desa Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten TanahLaut Propinsi Kalimantan Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempatyang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari yangberwenang memeriksa dan mengadilinya, Setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;3. Tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
    Unsur Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi;Menimbang, bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam Pasal 1 Ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
    Unsur Tidak Memiliki Ijin Edar;Menimbang, bahwa setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar (Pasal 106 UndangUndang Nomot36 Tahun 2009).
    obat jenisCarnophen (Zenith) dan obat jenis Dextromethorphan tersebut tanpoa memilikiijin dan tidak memiliki keahlian di bidang farmasi atau kesehatan, sehinggadengan demikian unsur ini terpenuhi atas perbuatan Terdakwa;Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan Terdakwa telah memenuhisemua unsur dari Pasal 197 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, maka Terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang termuatdidalam dakwaan
Register : 04-07-2017 — Putus : 26-10-2017 — Upload : 06-11-2017
Putusan PN PELAIHARI Nomor 247/Pid.Sus/2017/PN.Pli.
Tanggal 26 Oktober 2017 — JOHANSYAH Als JOHAN Bin H.PADLI
10022
  • Menyatakan terdakwaterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 197 UU RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, sesuai dakwaan pertama penuntut umum;2.
    Zenith Pharmaceutical Semarang dengan pemilik BPF/Apotek;Ahli menerangkan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah melanggar Pasal197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karenaterdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi (obat) yang tidak memiliki izin edarsehingga tidak ada yang menjamin produk sediaan farmasi tersebut telahmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat, atau kKemanfaatandan mutu;Ahli menerangkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kefarmasian adalahtenaga
    yang melakukan pekerjaan kefarmasian sedangkan apoteker adalahsarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenagayang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
    Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memilikiijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkap selamapersidangan bahwa benar pada hari Selasa, Tanggal 30 Mei 2017, sekitar Jam16.00 Wita ,Di Exs UPT Tanjung Dewa Desa Batu Tungku Rt. 07 Rw. 03 Kec.Panyipatan
Register : 04-09-2013 — Putus : 30-10-2013 — Upload : 06-06-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 279/Pid.Sus/2013/PN.Mtp
Tanggal 30 Oktober 2013 — ABDUL MALIK Als MALIK Bin (Alm) AMI HALID
3614
  • Menyatakan Terdakwa ABDUL MALIK Als MALIK Bin (Alm) AMI HALID telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN, DAN MUTU YANG TIDAK MEMILIKI KEAHLIAN DAN KEWENANGAN DILARANG MENYIMPAN, MENGEDARKAN OBAT DAN BAHAN YANG BERKHASIAT OBAT ;2.
    Keterangan Saksi ARIF RACHMAN .S.SIL.Apt, Dibacakan Dengan Pokoknyasebagai berikut :e Bahwa saksi ahli saat ini bekerja sebagai Apoteker di DinasKesehatan Kabupaten Banjar = sejak tahun 2005 sampai dengansekarang ;e Bahwa saksi ahli kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia pada tahun2003.
    tidak dibenarkan karenatidak mempunyai keahlian dan kewenangan serta ijin praktek untukmelakukan pekerjaan kefarmasian dalam pelayanan sediaan farmasi/apotek ;e Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa ABDUL MALIK Als MALIKBin (Alm) AMI HALID hari Jum/at tanggal 12 Juli 2013, sekitar jam 18.00Wita bertempat di Pasar Blauran Martapura Kecamatan Martapura KotaKabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan diduga telah mengedarkansediaan sediaan farmasi tanpa dilengkapi dengan keahlian dari yangberwenang
    Bahwa terdakwa dengan Secara Tanpa Hak berdasarkan peraturanperundangan yang berlaku tidak ada kewenangan yang diberikan kepadanya yang telahmengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu.
    Unsur Ketentuan Mengenai Pengadaan, Penyimpanan,Pengolahan, Promosi,Pengedaran Sediaan Farmasi Danalat Kesehatan Harus Memenuhi Standar MutuPelayanan Farmasi Yang Ditetapkan Dengan Peraturan Pemerintah :Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang diperoleh di depan persidanganbaik melalui keterangan saksisaksi, ahli, keterangan terdakwa, petunjuk dan dihubungkandengan barang bukti yang ada diperoleh halhal sebagai berikut :Bahwa terdakwa ABDUL MALIK Als MALIK Bin (Alm) AMI HALID dalammemasarkan
    obatobatan jenis CARMINOFEIN tidak sesuai dengan keahlian danpendidikannya serta tidak menggunakan ijin edar atau kewenangan dalam menjualbahan sediaan farmasi yang dikeluarkan oleh KPT (Kantor Perijinan Terpadu)dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat ;Menimbang, bahwa dari uraian tersebut di atas maka unsur yang Ketentuanmengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasidanalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganPeraturan
Register : 02-12-2014 — Putus : 02-02-2015 — Upload : 05-03-2015
Putusan PN MARTAPURA Nomor 361/Pid.Sus/2014/PN MTP
Tanggal 2 Februari 2015 — AMBRIANOR Als AMBI Bin SAR’II
273
  • Menyatakan Terdakwa AMBRIANOR Als AMBI Bin SARII terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; ------2.
Putus : 13-10-2022 — Upload : 08-11-2022
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 5326 K/Pid.Sus/2022
Tanggal 13 Oktober 2022 — HASBIN ABD RAHIM
14140 Berkekuatan Hukum Tetap
Putus : 21-08-2017 — Upload : 26-09-2017
Putusan PN SERANG Nomor 418/Pid.Sus/2017/PN Srg
Tanggal 21 Agustus 2017 — Hendra Komara Bin Agus
4612
  • Menyatakan Terdakwa Hendra Komara Bin Agus tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin"; 2. Menjatuhkan pidana tehadap Terdakwa Hendra Komara Bin Agus oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan 15 (lima belas) hari;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. ;4.
    Menyatakan Terdakwa Hendra Komara Bin Agus terbukti bersalahmelakukan perbuatan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi tanpa ijin" sebagaimana Dakwaan Kedua melanggarpasal 197 Undangundang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;2. Menjatuhkan Pidana Penjara kepada Terdakwa selama 7 (tujuh) bulandikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara denganperintah agar Terdakwa tetap ditahan.3.
    Serang atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriSerang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamana, khasiatatau kemanfaatan mutu, tidak memiliki ijin edar, perbutan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, Awalnya hari Minggutanggal 12 maret
    Serang atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriSerang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatHalaman 3 dari 11 Putusan Nomor 418/Pid.Sus/2017/PN Srgkesehatan yang tidak memenuhi standar ataupersyaratan keamana, khasiatatau kemanfaatan mutu, tidak memiliki ijin edar, perbutan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada waktu dan tempat sebagaimana
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur' tersebut Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1. Setiap Orang:Menimbang, bahwa unsur setiap orang, yaitu siapa saja selakusubyek hukum, dalam hal ini Anak Pelaku sebagai manusia atau persoon yangperbuatannya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
    Menyatakan Terdakwa Hendra Komara Bin Agus tersebut di atas, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin";2. Menjatuhkan pidana tehadap Terdakwa Hendra Komara Bin Agus olehkarena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan 15 (limabelas) hari;Halaman 10 dari 11 Putusan Nomor 418/Pid.Sus/2017/PN Srg3.