Ditemukan 61467 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 26-06-2013 — Putus : 31-07-2013 — Upload : 22-08-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 142/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 31 Juli 2013 — AGUS PURNOMO BIN DARIN
201
  • Menyatakan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 139 (seratus tiga puluh sembilan) butir,Dirampas untuk dimusnahkan ; (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna abuabu No.Pol. AG 2119 FD dikembalikankepada Terdakwa ;4.
    BENDOT (DPO) menyerahkan sediaan farmasi pil jenisLL kepada terdakwa sebanyak 184 (seratus delapan puluh empat) butir.
    Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL kepada terdakwa sebanyak 149(seratus empat puluh Sembilan) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.Lab.: 2828/NOF/2013 tanggal 26 April 2013.
    BinREMAN (tersangka dalam perkara lain) sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) sehinggaterkumpul uang sebesar Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) setelah itu uang hasil patungan ataupenggabungan uang tersebut dibelikan sediaan farmasi pil jenis LL kepada saudara BENDOT(DPO) yang berada di pinggir jalan umum yang berada di Desa Kebon dalem, KecamatanKandangan, Kabupaten Kediri, lalu saudara BENDOT (DPO) menyerahkan sediaan farmasi pil jenisLL kepada terdakwa sebanyak 184 (seratus delapan puluh
    Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL kepadaterdakwa sebanyak 149 (seratus empat puluh Sembilan) butir tersebut adalah obat kerassebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab.: 2828/NOF/2013 tanggal 26April 2013.
Register : 28-05-2012 — Putus : 16-07-2012 — Upload : 24-08-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 127/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 16 Juli 2012 — BUDI SANTOSO Bin MUJITO
213
  • berkas perkara dan suratsurat yang bersangkutan ;Telah mendengar dakwaan Penuntut Umum ;Telah mendengar keterangan para saksi dan keterangan terdakwa ;Telah memeriksa barang bukti yang diajukan dipersidangan ;Telah mendengar tuntutan Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntutsupaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri yang memeriksa danmengadili perkara ini memutuskan :1 Menyatakan terdakwa BUDI SANTOSO Bin MUJITO, bersalah melakukantindak pidana Tanpa hak telah memiliki/menyimpan sediaan farmasi
    AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan didepanpenyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan pada pokoknya :Bahwa yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisionil dan kosmetik.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat bagi yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah dan mempromosikan serta mengedarkan.Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL pengamannya
    Tanpa hak telah menyimpan sediaan farmasi ;Ad. 1. Unsur setiap orang.
    Unsur tanpa hak telah menyimpan sediaan farmasi ;Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan, padawaktu terdakwa ditangkap polisi pada hari Kamis, tanggal 05 April 2012 ditepi jalanumum Desa Karangpakis, Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri, dalam saku bajusebelah kiri depan yang dipakai tersimpan 100 (seratus) butir pil jenis LL yangdiperoleh terdakwa dengan cara membeli dari Sdr.
    Heri Kuswanto dengan tujuanuntuk dikonsumsi sendiri setiap tiga hari sekali sebanyak 5 (lima) butir.Menimbang, bahwa pil jenis dobel L yang disimpan, dimiliki dan dikonsumsioleh terdakwa tersebut adalah sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL( tidak masuk narkotika ataupun psikotropika) tetapi termasukdaftar Obat Keras,Menimbang, bahwa sediaan farmasi berupa obat Keras tersebut tidak bolehdisimpan, dimiliki diedarkan bagi yang tidak mempunyai keahlian dan kewenanganserta
Register : 01-07-2020 — Putus : 24-08-2020 — Upload : 19-08-2021
Putusan PN BITUNG Nomor 110/Pid.Sus/2020/PN Bit
Tanggal 24 Agustus 2020 — Penuntut Umum:
1.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
2.FENY ALVIONITA, S.H.
Terdakwa:
JUANDI RENALDY CICILIA HUMENA alias JUAN
3616
    1. Menyatakan terdakwa JUANDI RENALDY CICILIA HUMENA alias JUAN terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan primair Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa JUANDI RENALDY CICILIA HUMENA alias JUAN dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan
    Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar knususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangHalaman 3 dari 15 Putusan Nomor 110/Pid.Sus/2020/PN BitKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika,dan Perkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi.
    mengedarkan sediaan farmasi adalah badanusaha yang telah memiliki ijin edar dari Kementerian.
    Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar knususnya obat keras Trihnexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika,dan Perkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi.
    Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
    Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistridbusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
Register : 20-08-2019 — Putus : 18-09-2019 — Upload : 07-08-2021
Putusan PN KANDANGAN Nomor 166/Pid.Sus/2019/PN Kgn
Tanggal 18 September 2019 — Penuntut Umum:
MUHAMMAD JAKA TRISNADI, SH
Terdakwa:
JAMRI Bin Alm SARKAWI
288
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Jamri bin Sarkawi (alm.) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000.,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan
    pidana kurungan selama 3 bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
  • Menetapkan agar Terdakwa tetap di tahanan ;
  • Menetapkan barang bukti berupa :
  • 5 (lima) box atau 500 (lima ratus) butir obat sediaan farmasi jenis carnophen yang diduga mengandung Carisoprodol (narkotika);
  • 1 (satu) buah kantong plastik warna merah;
  • Dirampas
    Menyatakan barang bukti berupa : 5 (lima) box atau 500 (lima ratus) butir obat sediaan farmasi jeniscarnophen yang diduga mengandung Carisoprodol (narkotika); 1 (Satu) buah kantong plastik warna merah;Dirampas untuk dimusnahkan.4.
    ke Mapolsek Daha Selatan untuk pemeriksaan lebihlanjut;Bahwa terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenis carnophen yangmengandung Carisoprodol (Narkotika) tersebut dari Sdr.
    ; Bahwa terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenis carnophen yangmengandung Carisoprodol (Narkotika) tersebut dari Sdr.
    ke Mapolsek Daha Selatan untuk pemeriksaan lebihlanjut; Bahwa terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenis carnophen yangmengandung Carisoprodol (Narkotika) tersebut dari Sdr.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;ad. 1.
Putus : 17-02-2016 — Upload : 24-06-2016
Putusan PN MASAMBA Nomor 164/Pid.Sus/2015/PN Msb
Tanggal 17 Februari 2016 — - CANDRA Bin SUNARMAN - ZULFIKAR Als KAY Bin MARAMIS - APRIL Bin AMIN - HARRY, S.ip Als AMBON
3521
  • CANDRAberteman membeli obat sediaan farmasi di Apotik Fahmi setelah itu lel.CANDRA menjual kembali obat tersebut ke toko/kios di Palopo dan diBelopa Kab. Luwu Utara namun Lel. CANDRA berkewenangan untukmengedarkan obat sediaan farmasi karena tidak memiiiki keahlian tentangobat sediaan farmasi tersebut.Adapun sediaan farmasi yang ditemukan pada saat itu dalampenguasaan Lel.
    Luwu ;Bahwa Terdakwa tidak mengenal pembeli obat/sediaan farmasi jenisFIMESTAN FORTE. GRAFADON.
    Berbicara tentangkeamanan atau pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan ini, dalamPasal 104 telah diatur bahwa, Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatandiselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkanoleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhipersyaratan mutu dan / atau keamanan dan / atau khasiat/ kemanfaatan.Pentingnya pengamanan dan keamanan dalam hal ini, sehingga dalamketentuan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Memiliki Keahlian DanKewenangan Mengadakan, Menyimpan, Mengolah, Mempromosikan, DanMengedarkan Obat Dan Bahan Yang Berkhasiat Obat telah terpenuhi ;Ad.4.Pengadaan, Penyimpanan, Pengolahan, Promosi, PengedaranSedian Farmasi Dan Alat Kesehatan Hams Memenuhi Standar MutuPelayanan Farmasi Yang Ditetapkan Dengan Peraturan Pemerintah:Menimbang, bahwa dalam
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Pengadaan, Penyimpanan,Pengolahan, Promosi, Pengedaran Sedian Farmasi Dan Alat Kesehatan HamsMemenuhiStandar Mutu Pelayanan Farmasi Yang Ditetapbkan DenganPeraturan Pemerintah telah terpenuhi ;Ad. 5.
Register : 13-04-2016 — Putus : 11-05-2016 — Upload : 13-10-2016
Putusan PN MARABAHAN Nomor 98/Pid.Sus/2016/PN.Mrh
Tanggal 11 Mei 2016 — - ARDIANSYAH Bin H. UTUH
4835
  • UTUH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ARDIANSYAH Bin H. UTUH dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) Bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) Bulan ;3.
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan diual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izm menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa selain itu Penuntut Umum juga telah mengajukan barang buktiberupa :e 262 (dua ratus enam puluh dua) butir obat Carnophen ;e 1 (satu) buah dompet warna abuabu ;e Uang sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan dijual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki iz menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka terhadap segalahal yang terjadi selama persidangan terutama tentang keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang tidak dimuat dalam putusan ini sebagaimana
    Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophendari Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapan puluh ribu rupiah) per 1(satu) box/10 (sepuluh) kepingnya dan diyual lagi kepada pembeli yang datang kerumahterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per kepingnya. Sehingga,keuntungan yang diperoleh terdakwa per kepingnya adalah Rp. 12.000, (dua belas riburupiah). Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Register : 07-05-2021 — Putus : 21-07-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN MAMUJU Nomor 78/Pid.Sus/2021/PN Mam
Tanggal 21 Juli 2021 — Penuntut Umum:
Arief Mulya Sugiharto, S.H., M.H.
Terdakwa:
Muh. Ramadhan Habibi bin Muhammad Yunus alias Habibi
9544
  • Ramadhan Habibi Bin Muhammad Yunus alias Habibi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja melakukan percobaan kejahatan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun;
  • Menjatuhkan pidana denda sejumlah Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah), dengan ketentuan jika
    tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikian puladimuat dalam Pasal 9 (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menyebutkanbahwa Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmemperoleh izin edar dari Menteri;Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 58 ayat (1) Peraturan KepalaBadan POM RI Nomor 24 tahun 2017 tentang Kriteria dan Tata LaksanaRegistrasi
    Pasal 2 ayat (1) : Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksidan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan mutu, kKeamanan dankemanfaatan;2.
    , pemulihan,peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia;Bahwa yang dimaksud dengan Peredaran Sediaan Farmasi sesuai ketentuanPasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan adalah Setiap kegiatanatau rangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi danalat kesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atauHalaman 13 dari 26 Putusan Nomor 78/Pid.Sus/2021/PN Mampemindatanganan, kemudian Pasal 6 disebutkan
    Pasal 2 ayat (1) : Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi danatau diedarkan harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan dankemanfaatan;2.
    terdiri dari penyaluran danpenyerahan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 106 (1)Undangundang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkanSediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar, demikian pula dimuat dalam Pasal 9 (1) Peraturan Pemerintah Nomor72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatanmenyebutkan bahwa Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah memperoleh izin edar dari Menteri;Menimbang,
Register : 18-01-2021 — Putus : 16-02-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN CIAMIS Nomor 10/Pid.Sus/2021/PN Cms
Tanggal 16 Februari 2021 — Penuntut Umum:
MOH. ANDY SOFYAN,SH
Terdakwa:
IRPAN KHOERUDIN BIN UCI SANUSI
346
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa IRPAN KHOERUDIN BIN UCI SANUSI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda Rp.
    Bahwa ketika Terdakwa diintrogasi Terdakwa mengaku maksud dantujuan Terdakwa menerima titipan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdari saudara Jamil (DPO) untuk di konsumsi sendiri dan sebagian lagiuntuk di jual kepada orang lain. Bahwa benar ketika Terdakwa diintrogasi Terdakwa mengaku menjualsediaan farmasi jenis obat Hexymer tersebut kepada Saksi Ramdan AlsDadun dan kepada Saksi Maryati dengan cara COD di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab. Ciamis.
    Bahwa Saksi di periksa oleh Penyidik dari Polres Ciamis sehubungan telahterjadinya penyalahgunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymer; Bahwa Terdakwa meyalahgunakan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdengan cara menjualnya; Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tangal 07 November2020 sekira jam 21.00 wib di pinggir jalan tepatnya di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab.
    Saksi Maryati Binti Suryana, dibawah sumpah, pada pokoknya menerangkansebagai berikut : Bahwa Saksi di periksa oleh Penyidik dari Polres Ciamis sehubungan telahterjadinya penyalahgunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymer; Bahwa Terdakwa meyalahgunakan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdengan cara menjualnya; Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tangal 07 November2020 sekira jam 21.00 wib di pinggir jalan tepatnya di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab.
    dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edarjenis obat Hexymer; Bahwa riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan Ahli asalah sebagaiberikut :e SDN 3 Pasirtamiang Kec.
    jenis obat Hexymer;Bahwa dalam mengedarkan sediaan farmasi jenis obat Hexymer tersebutTerdakwa tidak memiliki izin dari pemerintah atau pihak terkait lainnya dantidak memiliki riwayat pendidikan / keahlian dalam bidang kefarmasian.
Register : 26-10-2020 — Putus : 23-12-2020 — Upload : 23-12-2020
Putusan PN RANGKAS BITUNG Nomor 218/Pid.Sus/2020/PN Rkb
Tanggal 23 Desember 2020 — Penuntut Umum:
1.RISKI HARUNA, S.H.
2.BERIZKI FARCHAN HANDHITAMA, S.H.
Terdakwa:
ROY WAHYU Als ROY Bin ZULKIFLI
10320
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa ROY WAHYU alias ROY bin ZULKIFLI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dalam dakwaan ke dua Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan dan denda
    kepada sdr.Robi jenis obat sediaan farmasi yang telah terdakwa jual atau edarkan kepadasdr.
    Agus Dermawan terdakwa telah jual ataumengedarkan obat sediaan farmasi jenis Tramadol HCI yang akan dikonsumsisendiri oleh sdr. Robi dan Sdr. Agus, Sdr. Robi dan Sdr. Agus telah membellobat sediaan farmasi jenis obat Heximer seharga Rp. 5.000, (Lima ribu rupiah)sebanyak 3 (tiga) butir obat Heximer sedangkan sdr. Agus Dermawan tekahmembeli obat sediaan farmasi jenis obat Tramadol HCI seharga Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) sebanyak 5 (lima) butir.
    pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas,pada saat terdakwa telah menjual obatobatan sediaan farmasi kepada sdr.Robi jenis obat sediaan farmasi yang telah terdakwa jual atau edarkan kepadasdr.
    Robi telah membeli obat sediaan farmasi jenis obatHeximer seharga Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) sebanyak 3 (tiga) butir dansdr.
    Robi yang mana Jjenis obat sediaan farmasi yang telahterdakwa jual atau edarkan kepada sdr. Robi adalah jenis obat Heximer danterdakwa juga telah menjual obatobatan sediaan farmasi kepada sdr. AgusDermawan berupa obat sediaan farmasi jenis Tramadol HCI yang akandikonsumsi sendiri oleh sdr. Robi dan Sdr. Agus;Menimbang, bahwa Sdr. Robi telah membeli obat sediaan farmasi jenisobat Heximer seharga Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) sebanyak 3 (tiga) butir dansdr.
Putus : 06-01-2015 — Upload : 13-02-2015
Putusan PN PALEMBANG Nomor 1560/Pid.Sus/2014/ PN.Plg
Tanggal 6 Januari 2015 — IDHAM SAPUTRA ALS IDHAM BIN SUKADI
5712
  • Menetapkan barang bukti berupa:1. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah- Cream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah- Cream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buah- Cream SP SP A pemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah2. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15 lusin @12 buah , total 612 buah.3. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40
    1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Cream SP A pemutih sebanyak 19 lusin @12 buah total 228 buah- Cream SP Bule Putih sebanyak 9 lusin @12 buah total 108 buah- Cream SP AAA sebanyak 2 lusin @12 buah total 24 buah- Cream DM sebanyak 3 lusin @12 buah total 36 buah- Cream Pemutih Dokter sebanyak 4 lusin @12 buah total 48 buah- Cream SP Bule Merah sebanyak 2 lusin @12 buah total 24 buah- Cream Special Pemutih sebanyak 1 lusin @12 buah total 12 buah6. 1 dus berisikan sediaan farmasi
    berupa:- Cream Temulawak sebanyak 10 lusin @12 buah total 120 buah- Cream SP Bule Merah sebanyak 9 lusin @12 buah total 108 buah- Cream DOKTER sebanyak 9 lusin @12 buah total 108 buah7. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Cream UV Whitening Kuning sebanyak 17 lusin @12 buah total 204 buah- Sabun Beras Putih sebanyak 7 lusin @12 buah , total 84 buah- Sabun Beras Hijau sebanyak 6 lusin @12 buah , total 72 buah8. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Cream Special Pink sebanyak
    Lip Liner Pencil MAC sebanyak 17 lusin @12 buah , total 84 buah13. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Paket ESTER Tas (cream siang, Cream malam, Sabun) sebanyak 23 paket- Ponds White Beauty Refill sebanyak 6 lusin @12 buah , total 72 buah- Masacara Ponds sebanyak 1 lusin @12 buah , total 12 buah- Paket KOJIC (Bleaching , Lotion, Sabun) sebanyak 3 Paket- Paket mahkota (Lotion, Sabun) sebanyak 3 paket14. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:- Make UP KIT LCHEAR
    BEAUTY LOVE 1 sebanyak 10 buah- Make UP KISS BEAUTY LOVE 2 sebanyak 2 buah- Make UP KISS BEAUTY KEONG sebanyak 4 buah- Make UP IMPLORA sebanyak 3 buah- Make UP KISS BEAUTY KEONG sebanyak 4 buah- Ponds White Beauty kecil sebanyak 15 buah- Ponds White Beauty kecil sebanyak 4 buah16. 1 dus berisakan sediaan farmasi berupa cairan Clariderm sebanyak 54 buah 17.
    berupa:Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buahCream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buahCream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buahCream SP SP A pemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah2. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15lusin @12 buah , total 612 buah.3. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40lusin @12 buah , total 480 buah.4. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa: Cream
    berupa: Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buah Cream SP A pemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah2. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15 lusin@12 buah , total 612 buah.3. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40 lusin@12 buah , total 480 buah.4. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa: Cream
    berupa: Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buah Cream SP SP Apemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah2.1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15 lusin@12 buah , total 612 buah.1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40 lusin@12 buah , total 480 buah.1 dus berisikan sediaan farmasi berupa:Cream Natural
    Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buah Cream SP SP Apemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15 lusin@12 buah , total 612 buah.. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40 lusin@12 buah , total 480 buah.. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa: Cream Natural 99
    Menetapkan barang bukti berupa:1. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa: Cream SP Bule sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Special sebanyak 19 lusin @12 buah, total 228 buah Cream SP Pemutih DM sebanyak 15 lusin @12 buah, total 180 buah Cream SP SPA pemutih sebanyak 9 lusin @12 buah, total 108 buah2. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 15lusin @12 buah , total 612 buah.3. 1 dus berisikan sediaan farmasi berupa cream SP pemutih sebanyak 40lusin @12 buah
Register : 20-03-2018 — Putus : 30-05-2018 — Upload : 07-02-2019
Putusan PN MALILI Nomor 26/Pid.Sus/2018/PN Mll
Tanggal 30 Mei 2018 — Penuntut Umum:
JAINUARDY MULIA, SH.
Terdakwa:
ALPIAN AKIB Bin AKIB Alias PIAN
2920
  • M E N G A D I L I:

    1. Menyatakan Terdakwa ALPIAN AKIB Bin AKIB Alias PIAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi, yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan
      Yang mana peredaranobatobatan sediaan farmasi harus memenuhi persyaratan keamanansediaan farmasi menurut peraturan pemerintah RI nomor 72 tahun 1998tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan Pasal 2 Ayat(2.a) yaitu persyaratan mutu kKeamanan dan kemanfaatan untuk sediaanfarmasi yang berupa bahan obat dan obat swesuai dengan persyaratandalam buku FORMAKOPE, serta buku standar lainnya yang ditetapkanoleh menteri yang mana obatobatan jenis :> SOMADRIL (carisopradol) yang berfungsi mengatasi
      darimasyarakat bahwa telah terjadi tindak pidana penyalahgunaan ataumengedarkan Obatobatan sediaan farmasi yang dilakukan oleh ALPIANAlias PIAN yang beralamat Dusun Balambano Desa Puncak Indah Kec.Malili Kab.
      17 dari 32 Putusan Nomor 26/Pid.Sus/2018/PN MIlpenyampaian kepada yang bersangkutan untuk segera melakukanpengurusan izin edar obatobatan sedian farmasi dikantor kami KantorDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintudikabupaten luwu timur.Bahwa Setelah saksi ahli diperlinatkan barang butki yang diamankanoleh petugas kepolisian berupa obatobatan sediaan farmasi jenisTRAMADOL, DEXTRO dan THD bahwa adapun obatobatan sediaanfarmasi jenis TRAMADOL, DEXTRO dan THD tersebut harus memilikiizin
      Adapun persyaratan keamanansediaan farmasi menurut peraturan pemerintah RI nomor 72 tahun 1998tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan Pasal 2 Ayat(2.a) berbunyi persyaratan mutu kKeamanan dan kemanfaatan untuksediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat swesuai denganpersyaratan dalam buku FORMAKOPE, serta buku standar lainnya yangditetapkan oleh menteri untuk memenuhi persyaratan tersebut, makasediaan farmasi :a.
      Diproduksi oleh badan usaha yang telah memiliki izin usahaindustri farmasi dari kKementrian kesehatan.b.
Register : 13-07-2020 — Putus : 06-08-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PN INDRAMAYU Nomor 185/Pid.Sus/2020/PN Idm
Tanggal 6 Agustus 2020 — Penuntut Umum:
SRI WULANDARI, SH.
Terdakwa:
CARMIN Alias DOER Bin Alm WARJANA
499
  • M E N G A D I L I:

    1. Menyatakan Terdakwa CARMIN Alias DOER Bin WARJANA (Alm) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama melanggar Pasal 197 jo.
    Dinas Kesehatan KabupatenIndramayu dan jabatan Ahli sebagai Kepala UPTD Farmasi DinasKesehatan Kabupaten Indramayu;Bahwa Ahli bekerja di UPTD Farmasi Dinas Kesehatan KabupatenIndramayu sejak tahun 1986 dan sejak tahun 2015 Ahli menjabat sebagaiKepala UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu;Bahwa tugas dan tanggungjawab Ahli selaku Kepala UPTD FarmasiDinas Kesehatan Kabupaten Indramayu untuk merencanakan, menerima,menyimpan, mendistribusikan, melakukan monitoring dan evaluasi obatdan perbekalan
    kesehatan di wilayah Kabupaten Indramayu;Bahwa riwayat Pendidikan Ahli yaitu sebagai berikut: SD lulus tahun1976, SMP lulus tahun 1982, SMA lulus tahun 1985, S1 Farmasi lulustahun 2011, Apoteker lulus tahun 2012;Halaman 11 dari 31 Putusan Nomor 185/Pid.Sus/2020/PN IdmBahwa riwayat pekerjaan Ahli yaitu pada tahun 1985 diangkat menjadiCPNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dan pada tahun 2015s/d sekarang menjabat selaku Kepala UPTD Farmasi Dinas KesehatanKabupaten Indramayu;Bahwa berdasarkan
    Ketentuan Undangundang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan memproduksi adalahkegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengelola, membuat,mengemas dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi;Bahwa mengedarkan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baikdalam rangka perdagangan atau bukan~ perdagangan' ataupemindahtanganan dan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional
    Sutono, langsung melakukan penyelidikan dan kemudianmelihat Terdakwa sedang menjual sedian farmasi yang tidak memiliki izin edarkepada saksi Dulyani Bin Jajuli sebanyak 1 (Satu) paket obat jenis Tramadol,lalu setelah melihat hal tersebut kKemudian saksi bersama rekan saksi yakniSdr.
    Sudarno Alias Otot yang berada di Desa Anjatan, Kabupaten Indramayu,dan Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Tramadol tersebut dengan hargaRp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan rincian 4% (setengah) box Tramadolberisi 600 (enam ratus) tablet sedangkan 1 (satu) box Hexymer/ Trihexphenidylberisi 1000 (seribu) tablet Terdakwa beli dengan harga Rp750.000,00 (tujuhratus lima puluh ribu rupiah) dan adapun keuntungan yang Terdakwa terimasetiap kali melakukan penjualan sediaan farmasi jenis obat Tramadol
Register : 18-07-2018 — Putus : 20-09-2018 — Upload : 27-09-2018
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 448/Pid.Sus/2018/PN Byw
Tanggal 20 September 2018 — Penuntut Umum:
1.WAHIDA, SH.
2.I GUSTI LANANG SUYADNYANA. SH.
Terdakwa:
MICKYANO ADI SURIPTA Bin MISMAN
345
  • Misman, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua;
  • Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Mickyano Adi Suripta Bin Alm. Misman, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7(tujuh) bulan dan denda sejumlah Rp 1.000.000.
    -(satu juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;
  • Menyatakan barang bukti berupa :
    • 118 (seratus delapan belas) butir sediaan farmasi jenis obat Trihexiphenidil dengan bentuk bulat
      FAHMI MAULANA BIN SAMSURI,dirumahnya di Dusun Melik Rt 02 Rw Ill Desa Parijatah Wetan kecamatanSrono Kabupaten Banyuwangi, yang kemudian telah mengamankan danmendapatkan barang bukti sediaan farmasi jenis Triehexyphenidil sebanyak459 (Empat ratus lima puluh sembilan) butir, plastik kosong dan uang sebesarRp. 60.000,(enam puluh ribu rupiah), dari hasil penjualan pil trexhexyphenidil,yang setelah dilakukan penyidikan mendapatkan sediaan farmasi tersebut dariTerdakwa MICKYANO ADI SURIPTA BIN Aim.
      Fahmi Maulana Bin Samsurimenyatakan mendapat sediaan farmasi tersebut dari Terdakwa dengan caramembelinya seharga Rp 180.000,00 perboxnya yang berisi 100 (Seratus) butir; Bahwa setelah mendapatkan informasi tersebut petugas Kepolisiankemudian melakukan pencarian dan mendapatkan informasi bahwa Terdakwa,berada didepan balai desa Sukomaju, lalu dilakukan penangkapan yangkemudian mengakui bahwa dirinya telah menyerahkan sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil kepada saksi Moh.
      ; Bahwa Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidiltersebut dengan cara membeli kepada Rijal dengan harga per boxnya (beris!
      FahmiMaulana Bin Samsuri menyatakan mendapat sediaan farmasi tersebut dari Terdakwadengan cara membelinya seharga Rp 180.000,00 perboxnya yang berisi 100(Seratus) butir;Menimbang, bahw setelah mendapatkan informasi tersebut petugasKepolisian kemudian melakukan pencarian dan mendapatkan informasi bahwaTerdakwa, berada di depan balai desa Sukomaju, lalu dilakukan penangkapan yangkemudian mengakui bahwa dirinya telan menyerahkan sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil kepada saksi Moh.
      Fahmi Maulana Bin Samsuri, Terdakwa jugamengatakan masih mempunyai stock sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidildirumahnya, lalu petugas kepolisian bersama dengan Terdakwa menuju ke rumahTerdakwa dan mendapatkan barang bukti berupa sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil sebanyak 118 (Seratus delapan belas) butir yang dibungkus di dalamplastik klip berukuran sedang yang disimpan didalam dos warna putih yang diletakkandilemari kamar milik Terdakwa;Menimbang, bahwa Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenisTryhexyphenidil
Register : 12-08-2014 — Putus : 21-10-2014 — Upload : 06-11-2014
Putusan PN RANGKAS BITUNG Nomor 153/Pid.Sus/2014/PN RKB
Tanggal 21 Oktober 2014 — DENI AKBAR ALIAS RICO BIN JAMIL
7310
  • Menyatakan Terdakwa DENI AKBAR ALIAS RICO BIN JAMIL (ALM) tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan persediaan farmasi tanpa memiliki izin edar dan tanpa hak memiliki serta menyimpan psikotropika sebagaimana dalam dakwaan Kesatu Primair dan dakwaan Kedua;2.
    dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan ketentuanmengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengendaransedia farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan oleh
    dan Alat Kesehatan, bagian ke IV tentangPenyaluran pasal 16 yang isinya penyaluran sediaan farmasi hanya dapatdilakukan oleh Badan Usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur danPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148 Tahun 2011 tentang PedagangBesar Farmasi, pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang isinya Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang hanya dapatmenyalurkan obat kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) lain atauPedagang Farmasi Besar (PBF) cabang lain dan fasilitas
    pelayanankefarmasian yang meliputi: apotik, instalasi farmasi rumah sakit, pukesmas,Klinik dan toko obat.
    dan Alat Kesehatan, bagian ke WV tentangPenyaluran pasal 16 yang isinya penyaluran sediaan farmasi hanya dapatdilakukan oleh Badan Usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur danPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148 Tahun 2011 tentang PedagangBesar Farmasi, pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang isinya Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang hanya dapatmenyalurkan obat kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) lain atauPedagang Farmasi Besar (PBF) cabang lain dan fasilitas
Putus : 14-09-2011 — Upload : 27-10-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 540/Pid.Sus/2011/PN.Kdi
Tanggal 14 September 2011 — CHOIRUL ROZIKIN Bin ABDUL KOLIK
203
  • Menyatakan bahwa Terdakwa CHOIRUL ROZIKIN Bin ABDUL KOLIK telah terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan Keamanan, Khasiat atau Kemanfaatan dan Mutu ; --------------------------------------------------------------------2.
    Kediri,Terdakwa CHOIRUL ROZIKAN Bin ABDUL KOLIK membeli dan menyerahkanuang sebanyak Rp. 100.000, (seratus ribu rupiah) kepada PURNOMO mendapatkansediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 140 (Seratus empat puluh) butir .Kemudiandari 140 (seratus empat puluh) butir sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 133(seratus tiga puluh tiga) butir Terdakwa konsumsisendiri tinggal sisa sebanyak 7(tujuh) butir oleh terdakwa bungkus dengan plastik warna hitam disimpan disakucelana sebelah kiri yang sedang terdakwa
    Kediri terdakwa(CHOIRUL ROZIKIN) ditangkap petugas Polisi dan digeledah di saku celanasebelah kiri yang dipakai ditemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 7 (tujuh)butir dibungkus plastik warna hitam.
    Kemudian Terdakwa dan barang buktinya dibawa ke Kantor Polisi untukpemeriksaan lebih lanjut ; Bahwa terdakwa mengenal dan mengkonsumsi sendiri farmasi pil jenis LL sejaktanggal 24 April 2011 yang lalu hingga terdakwa tertangkap sekarang ini dan4terdakwamemiliki, menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi pil jenis LL tidakmemiliki ijin edar dari yang berwenang ; Bahwa pil jenis LL tersebut dikonsumsi sendiri oleh Terdakwa karena Terdakwamempunyai masalah atau sedang bertengkar dengan pacarnya; .
Register : 29-09-2011 — Putus : 02-11-2011 — Upload : 26-05-2015
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 963/Pid.B/2011/PN.BWI
Tanggal 2 Nopember 2011 — ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO,
485
  • Menyatakan terdakwa: ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 11 (sebelas) bulan, denda rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);3. Menetapakan bahwa, apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;4.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwa telah ditangkapkarena diduga membawa, memiliki, mengedarkan sediaan farmasi jenisTriheksifenidil.Bahwa benar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr.
    Dani Eka P yangsaat itu sedang menjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butirsediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokoksampurna mild sebanyak 3 bungkus dan disimpan dibalik baju yang terdakwakenakan.Bahwa benar selain 450 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yangterdakwa bawa ke Lapas Banyuwangi, masih ada 500 sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa simpan didalam almari gantung didalamkamar pribadi terdakwa .Bahwa benar terdakwa memperoleh 950 butir
    sediaan farmasi jenisTriheksifenidil dengan cara membeli seharga Rp. 1.000.000, dari Sdr.
    Bahwa sediaan farmasi jenis Triheksifenidil milikterdakwa selain yang dibawa di Lapas banyuwangi sebanyak 450 butir, masih adasebanyak 500 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa simpan didalamalamari gantung didalam kamar pribadi terdakwa. Bahwa terdakwa mendapatkan 950butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil tersebut dari membeli seharga Rp. 1.000.000,dari Sdr.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwamembawa, memiliki, dan mengedarkan sediaan farmasi jenis Triheksifenidil. Bahwabenar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr. Dani Eka P yang saat itu sedangmenjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butir sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokok sampurna mild sebanyak 3 bungkusdan disimpan dibalik baju yang terdakwa kenakan.
Register : 29-01-2024 — Putus : 27-03-2024 — Upload : 16-04-2024
Putusan PN CIAMIS Nomor 29/Pid.Sus/2024/PN Cms
Tanggal 27 Maret 2024 — Penuntut Umum:
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
IFAN SUKANDI Bin ASEP KUSMANA
260
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/kemanfaatan sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta rupiah) dengan
    ketentuan apabila denda tidak dibayar maka digantikan pidana kurungan 1 (satu) Bulan ;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
  • Menetapkan barang bukti berupa:
    • 1 (satu) bungkus klip kecil transparan yang berisi 17 (tujuh belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
    • 5 (lima) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan
      masing masing 26 (dua puluh enam) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
    • 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 25 (dua ppuluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
    • 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 27 (dua puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
    • 1 (satu) klip bening yang berisikan 18 (delapan belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer yang di masukan ke dalam bungkus bekas rokok merk LOIS
      BOLD;
    • 1 (satu) plastik klip bening yang berisikan di dalamnya sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 409 (empat ratus sembilan) butir;
    • 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 182 (seratus delapan puluh dua) butir;
    • 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi sebanyak 205 (dua ratus lima) butir;
    • 14 (empat belas) lembar dengan total 140 (seratus empat puluh) butir sediaan
      farmasi jenis obat Trihexyphenidyl;
    • 11 (sebelas) butir sediaan farmasi jenis obat Tramadol;
    • 2 (dua) lembar dengan total 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Grantusif 15 Mg;
    • 1 (satu) buah tas selendang berwarna hitam merk ARTCH;
    • 1 (satu) unit handphone merk OPPO Model CPH2127 berwarna hitam beserta sim card;
    • 34 (tiga puluh empat) plastik klip berukuran Kecil;
    • 41 (empat puluh satu) plastik klip berukuran sedang.
Register : 07-02-2019 — Putus : 28-03-2019 — Upload : 02-04-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 121/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 28 Maret 2019 — Penuntut Umum:
1.TEGUH BASUKI HERU YUWONO. SH.,MH
2.DWI NOVANTORO,SH.
Terdakwa:
MUHAMMAD IRSAM ALDUES
336
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD IRSAM ALDUES tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dalam Dakwaan Primaer Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 10 (sepuluh) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah) dengan ketentuan
    saksi MUHAMMAD MAS BOBY ditemukan sediaan farmasi jenistrinexyphenidil sebanyak 22 (dua puluh dua) butir yang disimpan disakucelana sebalah kanan; Bahwa Sediaan farmasi jenis trinexyphenidil sebanyak 22 (dua puluh dua)butir yang ada pada diri saksi MUHAMMAD MAS BOBY adalah sediaanfarmasi yang dibeli dari Terdakwa yang dengan cara awalnya pada sekirapukul 20.00 Wib, saksi MUHAMMAD MAS BOBY datang kerumahalrmahum paman Terdakwa Dusun Pancoran RT01/RW.
    /PN Bywtersebut, 3 (tiga) butir dikonsumsi oleh Terdakwa dan 5 (lima) butirdikonsumsi oleh saksi MUHAMMAD MAS BOBY; Bahwa sekira pukul 20.30 Wib, saksi MUHAMMAD MAS BOBY kembalimembeli kepada Terdakwa sediaan farmasi jenis trinexyphenidil sebanyak20 (dua puluh) butir dengan harga Rp. 70.000, (tujuh puluh ribu rupiah)hingga selanjutnya pada pukul 21 30 Wib, dilakukan penangkapan terhadapTerdakwa; Bahwa sediaan farmasi jenis trinexyphenidil yang dijual oleh Terdakwaadalah sediaan farmasi dibeli oleh
    saksi MUHAMMAD MAS BOBY ditemukan sediaan farmasi jenistrinexyphenidil sebanyak 22 (dua puluh dua) butir yang disimpan disakucelana sebalah kanan;Bahwa Sediaan farmasi jenis trinexyphenidil sebanyak 22 (dua puluh dua)butir yang ada pada diri saksi MUHAMMAD MAS BOBY adalah sediaanfarmasi yang dibeli dari Terdakwa yang dengan cara awalnya pada sekirapukul 20.00 Wib, saksi MUHAMMAD MAS BOBY datang kerumahalrmahum paman Terdakwa Dusun Pancoran RT01/RW.
    pukul 21 30 Wib, dilakukan penangkapan terhadapTerdakwa;Bahwa sediaan farmasi jenis trinexyphenidil yang dijual oleh Terdakwaadalah sediaan farmasi dibeli oleh Terdakwa dari saksi ARFAN BUYUNGNASUTION dengan harga Rp. 1.400, (Seribu empat ratus rupiah) untuksetiap butirnya dan dijual oleh Terdakwa dengan harga Rp. 3.000.
    keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat;(3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 106 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan telah mengatur sebagai berikut:Pasal 106:(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan
Putus : 20-03-2017 — Upload : 03-04-2017
Putusan PN BEKASI Nomor 1500/Pid.Sus/2016/PN.Bks
Tanggal 20 Maret 2017 — pidana - NILNA FARIDA
15641
  • Menyatakan Terdakwa : NILNA FARIDA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin Edar sebagaimana dalam dakwaan Kesatu Primair ; 2.
    Tenaga kefarmasian dimaksud terdiri dari Apoteker danTenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi, Tenaga Menengah Farmasi (Asisten Apoteker);Ahli menjelaskan bahwa Untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan,penyimpanan dan penyaluran vaksin, harus memiliki izin sebagaiPedagang Besar Farmasi (PBF) sebagaimana disebutkan dalamketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/PER/VI /2011 tentang Pedagang Besar Farmasi sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri
    Penyaluran sediaan farmasi sebagaimana dimaksud dalam PP No.72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi, hanya dapatdilakukan oleh badan usaha yang telah memiliki izin sebagaipenyalur dari Menteri untuk menyalurkan sediaan farmasi yangberupa bahan obat, obat dan alat kesehatan.
    Besar Farmasi sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2014;Peredaran (penyaluran dan penyerahan) sediaan farmasi merupakanpekerjaan kefarmasian.
    Tenaga kefarmasian dimaksud terdiri dari Apoteker danTenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi, Tenaga Menengah Farmasi (Asisten Apoteker);Ahli menjelaskan bahwa Untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan,penyimpanan dan penyaluran vaksin, harus memiliki izin sebagaiPedagang Besar Farmasi (PBF) sebagaimana disebutkan dalamketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/ PER/VV2011 tentang Pedagang Besar Farmasi sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri
    , Analis Farmasi, dan Tenaga MenengahFarmasi/Asisten Apoteker.
Register : 12-09-2018 — Putus : 30-10-2018 — Upload : 29-10-2019
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 487/Pid.Sus/2018/PN Gpr
Tanggal 30 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
1.SYAECHA DIANA, SH
2.ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
DEPI JUNI PRIANTO Als BLANGSONG Bin SUPARMAN
284
  • i termasuk dalam daftar obat keras, yang mana berdasarkan keteranganAhli barang bukti PIL LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obatyang tidak boleh diedarkan (tidak memiliki jin edar) dan terhadap sedianfarmasi berupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenagakesehatan yang mempunyai keahlian di bidang farmasi.
    Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki jin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
    keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatanPutusan Nomor: 487/Pid.Sus/2018/PN Gpr. halaman 5 dari 18Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa tidakmengajukan keberatan ;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umumtelah mengajukan saksisaksi sebagai berikut:Saksi 1.
    Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang bolehdiedarkan adalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia ataubuku standar lainnya dan yang sudah mendapat izin edar dari Pemerintah. Bahwa setelah ahli diperlihatkan barang bukti pil LL dari tangan terdakwasetelah diamati benar barang bukti pil warna putih tersebut dengan logo LLmerupakan sediaan farmasi yang berupa obat.
    Bahwa barang bukti pil LL tersebut merupakan sediaan farmasi yang berupaobat yang kemasannya tida ada label / identitas yang melekat. Bahwa pil LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat dengan bahanaktif Triheksinifenidil HCL tersebut pengamanannya harus dengan tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan serta sediaan farmasitersebut mendapat ijin edar, sedangkan untuk penggunaannya harus denganresep dokter.