No. 0313/Pdt.G/2016/PA Pct.Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamamadzhab empat, dalam kitab FATAWAnya IBNU TAIMIYAH yang diambil alihsebagai pendapat Majelis Hakim, bahwa nusyuz didefinisikan sebagai tindakanseorang istri yang tidak mengindahkan kewajibannya untuk taat kepada suami,seperti menolak untuk bergaul intim, keluar rumah tanpa seijin suaminya, danperbuatan lain yang mencerminkan ketidakpatuhannya kepada suami;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi

Hal inisejalan dengan perkataan Ibnu Taimiyah dalam Majmu AlFatawaMeneruskan lebih kuat daripada memulai;Bahwa berdasarkan rangkaian jawaban tersebut Tergugat masihtetap berharap untuk menjalankan rumah tangga yang sudah lamadirajut karena Tergugat masih sangat sayang dan cinta terhadapPenggugat;Berdasarkan dalildalil tersebut di atas, maka Tergugat mohon kepada KetuaPengadilan Agama Karawang melalui Majelis Hakim yang memeriksa danmengadili dalam perkara ini berkenan memberikan putusan:DALAM EKSEPSIi

sebagaimana yangdikemukakan Pemohon Konpensi dalam permohonan dan repliknya dan diakui olehTermohon Konpensi, maka harus dinyatakan bahwa Penggugat Rekonpensi adalahbada dukhul, maka Majelis akan mempertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam,terlebin dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknya perilaku nusyuzpada diri Penggugat Rekonpensi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pendapat ulama madzhab yangempat, dan dalam FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

wanita yang baik, hal ini sang istri termasuk golonganyang tidak menghormati pemimpinnya (Suami) sebagai mana firmanAllah SWT dalam surat An Nisa 34 dan Al Bagarah ayat 228b Istri yang meninggalkan suaminya tidak ada nafkah baginya dan layakmendapatkan azab , tidak dihalalkan seorang istri untuk keluar darirumah suaminya kecuali dengan ijinnya (Suami) ,Dan apabila dia keluardari rrumah suaminya tanpa ijinnya (Suami) maka dia telh berbuat nusyuz(durhaka) bermaksiat kepada allah dan rasulnya (Ibnu Taimiyah

Hal ini sejalandengan perkataan Ibnu Taimiyah dalam Majmu AlFatawa Meneruskanlebih kuat daripada memulai;B. DALAM REKONVENSI:Dalam rekonvensi ini Termohon Konvensi disebut sebagai PenggugatRekonvensi dan Pemohon Konvensi disebut sebagai Tergugat Rekonvensi.1. Bahwa apa yang telah disampaikan pada jawaban diatas, mohondianggap sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu samalain dengan Rekonvensi ini;2.

pelanggaran yang dilakukan oleh seorang isteriterhadap kewajibannya yang ditetapkan oleh Allah SWT agar taat kepada suaminya;Menimbang, bahwa dalam Islam perkataan nusyuz berlaku pada lakilaki danwanita artinya lelaki yang berlaku kasar, atau marah kepada isterinya sehingga tidakmau tidur bersamasama dinamakan lakilaki nusyuz demikian halnya jika wanita tidaktaat kepada suami, keluar rumah tanpa izin, tidak mau ikut dan tinggal bersama suamidinamakan wanita nusyuz;Menimbang, bahwa Menurut Taqiyudin, Ibnu Taimiyah

dan dalam keadaan tidakhamil;Menimbang, bahwa demikian pula sesuai maksud Pasal 152 KompilasiHukum Islam, berhak atau tidaknya Termohon Konvensi atas nafkah iddah dariPemohon Konvensi itu sangat bergantung pada ada atau tidaknya prilakunusyuz pada diri Termohon Konvensi, oleh karena itu terlebih dahulu Majelisakan menimbang perihal ada atau tidaknya prilaku nusyuz pada diri TermohonKonvensi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamamadzhab empat, dalam kitab FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakanbahwa hadits ini shahih)Bahwa Syaikhul Islam lonu Taimiyah berkata:"Tidak ada hak yang lebih wajib untuk ditunaikan seorang perempuan setelah hak Allah dan RasulNya daripada hak suami." (Majmu' AlFatawa, 32: 260)Bahwa jika kewajiban istri pada suami adalah semulia itu, maka setiapperempuan mempunyai keharusan mengetahui hakhak suami yang harusia tunaikan.2.2.

sebagaimana yang dikemukakan Pemohon Konpensi dalam permohonan danrepliknya dan diakui oleh Termohon Konpensi, maka harus dinyatakan bahwaPenggugat Rekonpensi adalah bada dukhul, maka Majelis akanmempertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4) KompilasiHukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atautidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat Rekonpensi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pendapat ulama madzhabyang empat, dan dalam FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

bahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensiselama dalam perkawinan telah dikaruniai 2 orang anak, maka harusdinyatakan bahwa Penggugat Rekonpensi adalah bada dukhul, maka Majelisakan mempertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4) KompilasiHukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atautidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat Rekonpensi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pendapat ulama madzhabyang empat, dan dalam FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

Hal ini berdasarkan dalil sebagai berikut:a.Kompilasi Hukum Islam Th 1991pasal 80 ayat (7) yang mendasarkan ayatb Penyataan lbnu Taimiyah " Jika istri kKeluar rumah tanpa ijinnya makatidak ada hak nafkah dan pakaian. Tidak dihahalkan bagi istri bagi istrikeluar dari rumah suaminya kecual.

Seorang Ulama dan pemikiran islam yang sangat terkenal akankecerdasan nya dan sangat di kagumi oleh para ulama pada waktuitu,penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli tafsir dan Figih dari Harran,Turki yaitu lbnu Taimiyah sampai berkata: Jika istri keluar rumah tanpaseijin nya maka tiada hak nafkah dan pakayan.

Bahwa istri yang telah Nuszus maka tidak ada hak nafkah dan pakaianolehnya hal tersebut disampaikan oleh Seorang Ulama dan pemikir Islamyang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat dikagumi oleh paraulama pada waktu itu penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir danFigh dari Harran, Turki yaitu lbnu Taimiyah sampai berkata: Jika isterikeluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah danpakaian.

sudahsewajarnya jika Istri berkewajiban untuk taat kepada suaminya selamasuami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksisatan) Firman ALLAHSWT dalam Surat An Nisa ayat 34 dan Al Bagaroh ayat 228.Bahwa istri yang telah Nuszus maka tidak ada hak nafkah dan pakaianolehnya hal tersebut disampaikan oleh Seorang Ulama dan pemikir Islamyang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat dikagumi oleh paraulama pada waktu itu penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir danFigh dari Harran, Turki yaitu lbnu Taimiyah

saat itu di berikan langsung kepada orang tuaTermohon yaitu ayah Termohon namun setelah itu Pemohon sudahtidak lagi memberikan nafkah di sebabkan karena Termohon tidakmau lagi kembali ke rumah untuk kembali kepada Pemohon hal inisudah bertentangan dari ajaran islam dengan Fatwa sebagai berikut :Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akankecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu,penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Figh dari Harran,Turki yaitu Ibnu Taimiyah

alat untuk mencari uang danbagaimana mungkin seorang isteri meninggalkan rumah dan suaminyaselama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan yaitu Penggugat Rekonpensi sendirilantas meminta biaya atau nafkah yang sangat tidak berdasar, hal inisudah bertentangan dari ajaran islam dengan Fatwa sebagai berikut :Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akankecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu,penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Figh dari Harran,Turki yaitu Ibnu Taimiyah

Bahwa terhadap permintaan hakhak Penggugat Rekonvensi terhadapnafkah kepada Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi tidak relevandengan pendapat Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akankecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu,penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Figh dari Harran,Turki yaitu IBNU TAIMIYAH sampai berkata: Jika isteri keluar rumahsuami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah danpakaian.

Apabila mereka telah suci, maka campurilahmereka itu. di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertaubat danmenyukai orangorang yang mensucikan diri, Apabila mereka telahsuci, maka campurilah mereka ditempat yang diperintahkan Allahkepadamu...Ibnu Taimiyah menjelaskan, Wajib bagi seorang suami menyampuriistrinya dengan cara yang patut, karena hal itu merupakan hak istriyang paling kuat terhadap suaminya, lebih besar daripada hakmendapatkan makan.

Istri yang meninggalkan suami tidak ada nafkah baginyadan layak mendapat adzab; Menurut Ibnu Taimiyah seorangUlama, Pemikir Islam dan ahli Tafsir dan Figh dari Harran, Turkihalaman 7 dari 36 halamanPutusan Nomor1665/Pdt.G/2015/PAJUByang sangat dikagumi dan terkenal karena kecerdasannyamengatakan jika seorang istri keluar rumah suami tanpaseijinnya, maka tidak ada hak nafkah dan pakaian, tidakdihalalkan bagi istri untuk keluar rumah suaminya kecuali denganyinnya (suami), , dan apabila ia keluar dari

kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali isteritersebut telah dijatuhi talak satu bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidakhamil;Menimbang, bahwa demikian pula sesuai maksud Pasal 152 KompilasiHukum Islam, berhak atau tidaknya Penggugat Rekonvensi atas nafkah iddahdari Tergugat Rekonvensi itu sangat bergantung pada ada atau tidaknya prilakunusyuz pada diri Penggugat Rekonvensi:;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamamadzhab empat, dalam kitab FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali isteritersebut telah dijatuhi talak satu bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidakhamil;Menimbang, bahwa demikian pula sesuai maksud Pasal 152 KompilasiHukum Islam, berhak atau tidaknya Penggugat Rekonvensi atas nafkah iddahdari Tergugat Rekonvensi itu sangat bergantung pada ada atau tidaknya prilakunusyuz pada diri Penggugat Rekonvensi:;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamamadzhab empat, dalam kitab FATAWAnya IBNU TAIMIYAH

Point 5 PenggugatRekovensi mengakui bahwa pokok permasalahan dikarenakan PenggugatRekovensi yang tidak mau menuruti perintah suami untuk pidah kePalembang yang mana Tergugat Rekovensi sudah berusaha memintaPenggugat Rekovensi pindah ke Palembang sejak 2011 hingga sebelumGugatan Cerai talak di ajukan ke Pengadilan Agama Jambi, namunPenggugat Rekovensi tetap menolak perintah Tergugat Rekovensi sebagaisuami sehingga Penggugar Rekovensi pantas disebut Nuzus.Hal ini sejalan dengan pendapat ulama Ibnu Taimiyah