Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 04-04-2019 — Putus : 25-06-2019 — Upload : 25-07-2019
Putusan PN SURABAYA Nomor 332/Pdt.G/2019/PN Sby
Tanggal 25 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
4212
  • dapat dipersatukan lagi,meskipun salah satu pihak tetap menginginkan perkawinan supayatetap utuh.Bahwa oleh karena kehidupan rumah tangga antara PENGGUGATdan TERGUGAT sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dandamai sebagaimana diamanatkan di dalam Pasal 1 UU RI No, 1Tahun 1974 yang mengaturPerkawinan adalah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteriHal.5 Putusan Nomor 332/Pdt.G/2019/PN.Sby.dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yangbahagia dan kekal
    Selain itu juga terungkap motifsesungguhnya kenapa Penggugat mengawini Tergugat, ternyata bukanHal.7 Putusan Nomor 332/Pdt.G/2019/PN.Sby.karena cinta dan bertujuan membentuk rumah tangga yang bahagia, damaidan kekal abadi, melainkan karena Penggugat dan keluarga Penggugat(kakak Penggugat) hanya ingin memanfaatkan Tergugat secara ekonomi,sebagai berikut; 1 (Satu) bulan setelah perkawinan telah terjadi pertengkaran karenaPenggugat tidak dengan sungguhsungguh mengurus dan menjalankanusaha Tergugat menjual
    Bahwa, berdasarkan uraianuraian tersebut pada poin 5 di atas, sangatlahjelas dapat disimpulkan bahwa motif Penggugat mengawini Tergugat adalahkarena cinta dan bertujuaan membentuk rumah tangga yang bahagia dandamai serta kekal abadi, melainkan karena Penggugat dan keluargaPenggugat (kakak Penggugat) hanya ingin memanfaatkan Tergugat secaraekonomi;7.
    yang dianut dan perkawinan merekapun telah dicatatkanoleh Pegawai Pencatat sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan yangberlaku sehingga atas dasar itu Majelis berpendapat bahwa Penggugat telahmelangsungkan perkawinan secara sah dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor.1 Tahun 1994 dimana ditentukan Perkawinan adalah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa setiap orang yang melangsungkan perkawinantentu berharap akan dapat memperoleh kebahagiaan yang kekal dalamkehidupan rumah tangganya, akan tetapi setiap orang yang melangsungkanperkawinan dapat memperoleh kebahagiaan yang kekal seperti yangdiharapkan, kadang kala jika ada kebahagiaan seperti yang dimaksud tidakberlangsung lama karena seiring dengan perjalanan waktu dalam kehidupanrumah tangga antara suami istri sering timbul perselisinan dimana
Register : 15-07-2019 — Putus : 12-09-2019 — Upload : 23-09-2019
Putusan PN GUNUNG SUGIH Nomor 29/Pdt.G/2019/PN Gns
Tanggal 12 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7922
  • Bahwa dari Kejadiankejadian tersebut di atas, PENGGUGATberkesimpulan bahwa tujuan mulia dari suatu Lembaga Perkawinan yakniuntuk membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal,saling kasin mengasihi dan harga menghargai antara PENGGUGAT danTERGUGAT sebagaimana diamanatkan UndangUnaang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, sudah tidak mungkin diharapkan lagi, bahkanmenimbulkan kesengsaraan dan penderitaan oleh karena itu perkawinanantara PENGGUGAT dan TERGUGAT sepatutnya tidak dapatdipertahankan
    berdasar hukum/tidak beralasan ;Menimbang, tentang petitum gugatan angka 2 ;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebihlanjut kebenaran alasanalasan Kuasa Penggugat untuk mohon putusanperceraian tersebut, maka terlebin dahulu Majelis Hakim mempertimbangkankebenaran ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakandalam pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974tentang perkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapatdipertahankan lagi, untuk itu. cukup beralasan bagi Penggugat, untukmengajukan gugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia,
    telah berusaha untuk menasehati dan mendamaikan dengan harapanPenggugat dan Tergugat dapat rujuk kembali, namun usaha tersebut tidakberhasil ;Menimbang, bahwa sesungguhnya perkawinan itu adalah bukan sekedarperjanjian antara seorang lakiJtaki dengan seorang perempuan untukmembentuk suatu keluarga, namun lebih dari itu perkawinan juga merupakanikatan lahir batin antara seorang lakilaki dengan seorang perempuan sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga dan rumah tangga yangbahagia dan kekal
    setelah dihubungkan dengan fakta yang terungkap di persidangan ternyataketentuan huruf f telah terpenuhi dan terbukti menurut pasal dimaksud,dengan demikian menurut Majelis, ikatan perkawinan antara Penggugat denganTergugat telah bertentangan dengan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun1974, tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa Perkawinanialahmerupakan ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai SuamiIsteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
Register : 06-06-2012 — Putus : 17-10-2012 — Upload : 18-02-2013
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 1389/Pdt.G/2012/PAJT
Tanggal 17 Oktober 2012 — Yusman, S.H. bin Husain Aziz Yurika Sari Dewi, Ssi.Apt binti Syafei Liswar
131
  • Islam (KHI) yang berbunyi: Perkawinan bertujuan untuk mewujudkankehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahma jelas sudah tidakdapat terwujud dalam kehidupan rumah tangga antara Pemohon dan Termohonsehingga perceraian adalah Jalan terbaik untuk mengakhiri penderitaan lahirbathin Pemohon.Bahwa karena faktanya Pemohon telah lama hidup berpisah dengan Termohonsehingga perkawinan antara Pemohon dan Termohon telah kehilangan tujuan untukmembentuk rumah tangga atau keluarga yang bahagia dan kekal
    berdasarkanketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang tertulis didalam Pasal ayat 1UndangUndang Nomor tahun 1974 tentang perkawinan yang menyebutkan"Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami istri untuk membentuk perkawinan (rumah tangga) yang kekal abadiberdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa".Bahwa makna dari ketentuan tersebut diatas mengandung arti apabila unsur pentingdalam membina rumah tangga atau keluarga adalah adanya ikatan lahir bathinantara suami
    istri dan karena faktanya antara Pemohon dan Termohon telah lamahidup berpisah sehingga apabila ikatan tersebut telah putus maka tujuan perkawinanuntuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal serta abadijelasjelas sudah tidak dapat tercapai didalam kehidupan perkawinan antaraPemohon dan Termohon.Bahwa berdasarkan alasanalasan yang telah diuraikan tersebut di atas, maka denganini Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon sebagaimanayang diatur dalam Pasal 39
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam bahwa tujuain perkawinan adalah untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, namun yang terjadi dalam rumahtangga Pemohon dan Termohon adalah sebaliknya yaitu suatu rumah tangga yangdibarengi dengan perselisihan dan pertengkaran, maka dengan berdasarkan buktibuktitersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa ketentraman rumah tanggaPemohon dan Termohon sudah goyah dan pecah serta tidak harmonis lagi dan sudahtidak sesuai dengan tujuan perkawinan
Putus : 28-05-2014 — Upload : 10-06-2014
Putusan PN DENPASAR Nomor 232/Pdt.G/2014/PN Dps
Tanggal 28 Mei 2014 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
73
  • No. 239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE, STUDINOTARIAT & SERBASERBI PRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru Van Hoeve,Jakarta, 2007 hal. 17 ) sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkan lebihlanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ; Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapaiapabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran ataupercekcokan apalagi karena adanya ketidakcocokan
    juga disampaikan oleh saksi Arwetta Muliawan ;Menimbang, bahwa Penggugat selama persidangan menunjukkan sikapuntuk tetap bercerai dan sudah tidak menginginkan lagi untuk bersatu danmempertahankan perkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumahtangga yang mereka bina bersama, maka suatu fakta bahwa guna mempertahankanperkawinan seperti itu sudah tidak ada manfaatnya lagi karena antara suami isterisudah tidak ada ikatan bathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksuddalam Undangundang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak akan dapat terwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis, jelastujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 Undangundang No.1 tahun1974 yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa tidak akan terwujud lagi, dan karena adanyapercekcokan yang terus menerus antara Penggugat dan Tergugat telah pisah, makatelah
Register : 02-08-2016 — Putus : 08-09-2016 — Upload : 29-01-2020
Putusan PT BANDUNG Nomor 344/PDT/2016/PT BDG
Tanggal 8 September 2016 — Identitas Pihak Tidak Dipublikasi
7019
  • Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugatberjalan dengan harmonis, saling menyayangi satu dengan yanglain, sebagaimana layaknya pasangan suami isteri yangdiamanatkan oleh undangundang perkawinan No. 1 tahun 1974pasal 1 tentang perkawinan yang menyatakan :perkawinan talah ikatan lahir bathin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa;.
    Bahwa akan tetapi tujuan perkawinan untuk membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal ternyata tidak dapatdipertahankan lagi,. Bahwa sebab sebab ketidakharmonisan / pertengkaran yangterjadi antara Penggugat dan Tergugat dapat Penggugat uraikansebagai berikut Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat menikah Tergugat jarangsekali mau melayani kebutuhan biologis suami.
    Adalah benar bahwa semula perkawinan antara Penggugat danTergugat berjalan dengan harmonis, saling menyayangi satu denganyang lain, sebagaimana layaknya pasangan suami istri yangdiamanatkan oleh Undangundang perkawinan No. tahun 1974 pasal1 tentang perkawinan yang menyatakan : " Perkawinan ialah ikatanlahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamistri dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagiadan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang MahaEsa..
    Adalah tidak benar bahwa tujuan perkawinan untuk membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal ternyata tidak dapat dipertahankanlagi, karena bahwa pada dasarnya Tergugat masih mencintaiPenggugat dan ingin memperbaiki, membina rumah tangga denganPenggugat seperti dulu lagi dengan harmonis.. Bahwa tidak benar, sejak Penggugat dan Tergugat menikah, Tergugatjarang sekali mau melayani kebutuhan biologis suami.
Register : 02-01-2018 — Putus : 18-01-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 2/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 18 Januari 2018 — Pemohon melawan Termohon
102
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
Register : 13-09-2017 — Putus : 20-04-2017 — Upload : 13-09-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 20/Pdt.G/2017/PN.Krg
Tanggal 20 April 2017 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
619
  • namun ternyata sampaisekarang tidak berhasil.Halaman 2 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 20/Pat.G/2017/PN Krg13.Bahwa pada tanggal 9 Februari 2017 saya telah diserahkan kepadakedua orangtua saya, saya dan Tergugat sepakat untuk berceraikarena tidak bisa lagi bersama sebagai suami istri.14.Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilakisebagi suami dengan seorang perempuan sebagai istri yang bertujuanuntuk membentuk suatu rumah tangga yang harmonis, bahagia dansejahtera yang kekal
    perkawinan Penggugat dan Tergugat terjadi cekcok terus menerusyang pada akhirnya Penggugat dengan Tergugat tidak tinggal dalam satu rumahlagi sejak 9 Pebruari 2017 sehingga diantara mereka tidak ada keharmonisanberumah tangga ;Menimbang, bahwa akibat dari cekcok antara Penggugat denganTergugat, ternyata secara factual Penggugat dengan Tergugat sudah tidakserumah lagi maka hal ini menunjukan bahwa antara Penggugat denganTergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk kembali dalam satu rumah tanggayang kekal
    percekcokan atau salah satumeninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri,apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dihubungkan denganyurisprdensi Mahkamah Agung No. 534K/Padt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwarumah tangga Pengggugat dengan Tergugat sering terjadi cekcok dan secarafactual Penggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal serumah lagi, sehinggatujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang kekal
Register : 20-10-2020 — Putus : 11-11-2020 — Upload : 11-11-2020
Putusan PA BANGKALAN Nomor 1451/Pdt.G/2020/PA.Bkl
Tanggal 11 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
167
  • Termohon sehingga Pemohon memilin jalan untuk berceraidengan Termohon;Bahwa Pemohon sudah berusaha bersabar dan menasehati Termohonagar mau mengubah sikapnya tersebut, namun Termohon tetap tidak bisamerubah, dan pihak keluarga telah berusaha menasehati danmerukunkan akan tetapi tidak berhasil;Bahwa dengan kondisi rumah tangga sebagaimana tersebut di atas, makakeutuhan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sudah tidakdapat dipertahankan lagi dan untuk membentuk rumah tangga bahagia,harmonis dan kekal
    sebagaimana yang diisyaratkan oleh UU No. 1 Tahun1974 maupun syariah hukum Islam yang bahagia dan kekal sulit untukdiwujudkan;Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibatperkara ini;Nomor Putusan ,Halaman 2 dari 5alasan Berdasarkan/dalildalil di atas, mohon agar Ketua PemohonPengadilan Agama Bangkalan segera memeriksa dan mengadili perkara ini,selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:Primair:1.
Register : 06-02-2017 — Putus : 23-03-2017 — Upload : 12-05-2017
Putusan PN DENPASAR Nomor 96 / Pdt.G / 2017 / PN Dps
Tanggal 23 Maret 2017 — PENGGUGAT melawan TERGUGAT
84
  • Penggugat dan Tergugat telah terjadi percekcokan yang terusmenerusdan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali dalam membentukrumah tangga yang harmonis dan bahagia, alasan mana sesuai denganketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor : 9TRAIL 19.755 seers eanrecnea tac a 5 ect ANT tAMenimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    G/2017/PN Dpstersebut untuk hidup bersama (ikatan batin), artinya tanpa ikatan batin ini ikatanlahir akan menjadi rapuh; 0Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaranapalagi karena adanya perbedaan pendapat/prinsip yang sangat mendasarsehingga berakibat pada pertengkaran atau percekcokan
    bertemu dan berbicara yang dipermasalahkan adalahmasalah keuangan dan kebudayaan yang dianut mereka saksi jugamenyatakan istri Penggugat orangnya sangat keras sukar untuk mengalahsampai saksi juga pernah menasehatinya akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut diatas maupunkenyataan dari kehidupan suami istri maka Penggugat dan Tergugat tidakmungkin berwujud hubungan serasi dan seimbang atau harmonis hubunganmana merupakan unsure pokok dalam membina rumah tangga yang kekal
Register : 26-01-2021 — Putus : 18-03-2021 — Upload : 22-03-2021
Putusan PN MATARAM Nomor 28/Pdt.G/2021/PN Mtr
Tanggal 18 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3617
  • melakukan perbuatan Tergugat seperti yang diuraikandiatas; Bahwa karena halhal yang telah diuraikan diatas, sejak tanggal 8atau setidaknya sudah kurang lebih 2 minggu lamanya Penggugat danTergugat sudah tidak tinggal bersama; Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undangundang No. 1 tahun 1974,tentang pokokpokok perkawinan, dinyatakan sebagai berikut bahwa:Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
    dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal(satya alaki rabi) (Parisada Hindu Dharma Pusat, 1985 :34).
    Pengertian ini sejalandengan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 UndangUndangPerkawinan yang menyatakan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antaraseorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa Manava Dharmasastra IX.101102 menyebutkantentang perkawinan sebagai berikut : Anyonyasyawayabhicaroghaweamanamantikah, Esa dharmah samasenajneyah stripumsayohparah, yang artinya : Hendaknya
    Selanjutnya Manava Dharmasastra11.60 menyebutkan Samstusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca, sminnewakule nityam kalyanam tatra wai dhruwam, yang artinya Pada keluarga dimanasuami isteri berbahagia dengan isterinya dan demikian pula sang isteri terhadapsuaminya, kebahagian pasti kekal.
    Bahwa berdasarkan slokasloka tersebutagama Hindu tidak menginginkan adanya perceraian dan menganjurkan agarperkawinan yang kekal hendaknya dijadikan sebagai tujuan tertinggi bagipasangan suami isteri;Menimbang, bahwa namun demikian agama Hindu memperbolehkansuami menceraikan isteri apabila sedemikian rupa isteri telah lalai melaksanakankewajibannya terhadap suami.
Register : 14-12-2015 — Putus : 21-01-2016 — Upload : 26-02-2016
Putusan PN KOTA AGUNG Nomor 17/Pdt.G/2015/PN.Kot
Tanggal 21 Januari 2016 — - SURYONO; - SUGIARSIH;
9933
  • 1975Pasal 19 huruf (B) Pasal 19 Huruf (F) tentang alas an perceraian dimanaapabila suami dan istri terjadi perselisinan dan pertengkaran terus menerus(OH HELLBAAR TWEEST PALT) dan salsh satu pihak meninggalkan pihaklain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena halhal lain untuk kemampuannya, sehingga tidaktercapai maksud dari Pasal 1 UndangUndang Perkawinan No. 1 tahun1974, tentang perkawinan membentuk keluarga (Rumah Tangga) yangbahagia dan kekal
    Tergugat, dan berpuncak pada sikap tergugat meninggalkan Penggugattanpa alasan yang sah, sehingga sebelum Majelis Hakim mempertimbangkanlebih lanjut pokok gugatan Penggugat tersebut maka terlebih dahulu MajelisHakim akan mempertimbangkan dalil posita Gugatan Penggugat tentangterjadinya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Perasaancinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami dan isteriuntuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal, telah luntur denganadanya keteguhan masingmasing pihak dalam mempertahankanperbedaan prinsip hingga pada akhirnya perasaan saling menghargaiterhadap pasangan hidupnya menjadi tidak ada;Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudahtidak didasarkan pada prinsipprinsip saling menghargai, maka keadaanrumah tangga ini tidak akan kokoh atau kekal apabila
Register : 11-11-2019 — Putus : 16-12-2019 — Upload : 09-01-2020
Putusan PN Nanga Bulik Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngb
Tanggal 16 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7223
  • kurang lebih 8 tahun tidakhidup bersama atau berpisah, tanpa adanya nafkah lahir batinatara penggugat dan tergugat; Bahwa dalam hubungan rumah tangga selama menjalankankehidupan perkawinan antara penggugat dan tergugat tidakada kecocokan lagi antara penggugat dan tergugat dalamkehidupan rumah tangga yang disebabkan sikap dan perilakuyang kurang baik terhadap penggugat sehingga mengajukangugatan perceraian dipengadilan negeri; Dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang awalnyaberjalan dengan rukun dan harmonis namun setelah beberapa bulanmenikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadihalaman 5 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbperselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena antaraPenggugat dengan Tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi sehinggadalam hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak mungkin lagi didamaikan dan hidup rukun selaku suami isteriuntuk membentuk keluarga yang kekal
    yangmembahayakan pihak lain, Salah satu pihak mendapat cacat badanatau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibankewajibannya sebagai suami isteri dan Antara suami isteri terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;w Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkapdi persidangan manakala dihubungkan dengan makna dan tujuan darisuatu perkawinan yang pada pokoknya adalah untuk membentuksuatu keluarga (rumah tangga) yang kekal
    Bahkan sejak tahun 2013 Tergugattelah pergi meninggalkan Penggugat sehingga Penggugat danTergugat tidak mungkin lagi dapat hidup bersama dalam ikatanperkawinan dan atau dapat hidup rukun lagi sebagai suamiisteri untukmembentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa maka terhadap tuntutan Penggugat agarperkawinannya dengan Tergugat yang telah dilangsungkan padatanggal 10 April 2011 dihadapan pemuka agama Kristen yanghalaman 7 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbbernama
Register : 14-08-2019 — Putus : 17-09-2019 — Upload : 18-09-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 146/Pdt.G/2019/PN Byw
Tanggal 17 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
364
  • Banyuwangi dan setelahmenikah tinggal bersama di Perkebunan Sarongan; Bahwa awalnya kehidupanrumah tangga keduanya harmonis namun berjalannya waktu sering seringterjadi pertengkaran karena masalah ekonomi; Bahwa antara Penggugat danTergugat telah pisah ranjang sejak tahun 2009 yang lalu dan tidak pernah adakomunikasi lagi sehingga kehidupan rumah tangga antara Penggugat denganTergugat sudah tidak mungkin lagi didamaikan dan tidak dapat hidup rukunselaku suami isteri untuk membentuk keluarga yang kekal
    dan bahagia;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidakpernah menanggapinya karena tidak pernah datang dan menghadap dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Undang Undang Nomor. 1tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatu perkawinanadalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuksuatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, sehingga dalam suatu perkawinan
    selain merupakan suatuperjanjian oleh para pihak yang melangsungkannya, sesungguhnya jugamengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimanadiisyaratkan oleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna danhakekat serta tujuan suatu perkawinan, dalam Undang Undang Nomor.1 Tahun 1974 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 1975 tentangPeraturan
    didamaikan diantara mereka, dikarenakan masalah ekonomi, dan saat iniantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi, Kenyataan inimenegaskan antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagikecocokan dan keinginan untuk membentuk suatu keluarga dalam ikatanperkawinan;Halaman 7 dari 11 Putusan Perdata Gugatan Nomor 146/Padt.G/2019/PN BywMenimbang, bahwa manakala hal ini dihubungkan dengan tujuan dariperkawinan yang pada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga(rumah tangga) yang kekal
Putus : 18-11-2013 — Upload : 27-12-2013
Putusan PN DENPASAR Nomor 658/Pdt.G/2013/PN.Dps
Tanggal 18 Nopember 2013 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
3616
  • Bahwa sesuai ketentuan pasal 1 Undangundang Perkawinan No. tahun 1974, dimana tujuan dan perkawinan adalah membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, akantetapi tujuan dan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal tersebutsudah tidak tercapai pada diri Penggugat dan Tergugat.
    No. 239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE,STUDI NOTARIAT & SERBASERBI PRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru VanHoeve, Jakarta, 2007 hal. 17 ) sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokan apalagi karena adanya masalah
    perkawinan seperti itu sudah tidakada manfaatnya lagi karena antara suami isteri sudah tidak ada ikatanbathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud12dalam Undangundang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak akan dapatterwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurutMajelis, jelas tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1Undangundang No.1 tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
Register : 07-01-2019 — Putus : 04-04-2019 — Upload : 08-06-2020
Putusan PN Cikarang Nomor 1/Pdt.G/2019/PN Ckr
Tanggal 4 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3114
  • Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat berjalandengan harmonis, saling menyayangi satu dengan yang lain,Halaman 1 dari 16Putusan Nomor 1/Pdt.G/2018/PN Ckrsebagaimana layaknya pasangan suami isteri yang diamanatkan olehundangundang perkawinan No. 1 tahun 1974 nasal 1 tentanaoerkawinan vana menvatakan : "perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pra dengan seorang wanita sebagai suami ister dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan
    Yang Maha Esa";Bahwa akan tetapi tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal ternyata tidak dapat dipertahankan lagi, hal inidikarenakan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisinanatau percekcokan yang terus menerus;Bahwa sebab sebab ketidakharmonisan/pertengkaran yang terjadiantara Penggugat dan Tergugat disebabkan karena penggugat danTergugat tidak pernah sependapat dalam mengambil keputusan rumahtangga layaknya suami isteriBahwa Tergugat egois dalam mengambil
    percekcokkan yangkerap terjadi, akan tetapi harapan untuk membentuk rumah tangga yangharmonis tidak juga tercapai;Bahwa berdasarkan uraian uraian diatas dan mengingat keadaanrumah tangga / kehidupan perkawinan antara Penggugat dan Tergugatsudah tidak saling mencintai, tidak ada keharmonisan, tidak salingmenghormati, dan tidak ada lagi bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lainnya sebagaimana diwajibkan dalam pasal 33 Undang UndangNo. tahun 1974 yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    Penggugat dimana ketika keluarga Penggugatberkunjung ke rumah Penggugat bahkan Tergugat tidak mau ikut bergabungberkumpul bersama dan para saksi juga pernah mendengar Penggugat danTergugat bertengkar karena Tergugat bicara kasar kepada Penggugat danTergugat selalu mengatakan ingin cerai jika sedang bertengkar denganPenggugat;Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami / istri dengan tujuanmembentuk keluarga / rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 10-07-2018 — Putus : 17-09-2018 — Upload : 18-09-2018
Putusan PN SLEMAN Nomor 187/Pdt.G/2018/PN Smn
Tanggal 17 September 2018 — Penggugat melawan Tergugat
4711
  • Bahwa atas hal tersebut diatas diantara Penggugat dengan Tergugat tidakmungkin lagi didamikan untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga dandiantara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada harapan lagi untukhidup bersama secara harmonis mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanatkandalam Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka tidakada jalan lain lagi bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan perceraian iniakhirnya Tergugat
    A A P lahir di Slemantanggal 20 Maret 2003 dan K R P P lahir di Sleman tanggal 11 Januari 2007sebagaimana bukti P2;Menimbang, bahwa selanjutnya apakah benar perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat tersebut terdapat masalah berupa percekcokan terusHalaman 6 dari 11 Putusan Perdata Gugatan Nomor 187/Padt.G/2018/PN Smnmenerus sehingga tidak mungkin Penggugat dengan Tergugat dipersatukankembali dalam satu ikatan perkawinan dengan tujuan untuk membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal
    bahwa atas permasalahan yang menimpa dalam rumahtangga Penggugat dengan Tergugat tersebut pernah diupayakan untukdidamaikan dari keluarga besar kedua belah pihak, tetapi Penggugat bersikukuhtidak mau karena sudah tidak kuat terhadap perilaku Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangpria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal
    MahaEsa;Menimbang, bahwa oleh karena dalam kehidupan perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat yang berjalan kurang harmonis dan sering terjadicekcok ataupun perselisihan sehingga antara Penggugat dengan Tergugatsemenjak 3 (tiga) tahun terakhir ini Penggugat dengan Tergugat sudah tidaktinggal dalam satu rumah lagi, dengan demikian maka tujuan dari perkawinansebagaimana di maksudkan dalam Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentanngPerkawinan yaitu untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagiadan kekal
Register : 06-02-2014 — Putus : 01-07-2014 — Upload : 16-10-2014
Putusan PA JAKARTA UTARA Nomor 151/Pdt.G/2014/PAJU
Tanggal 1 Juli 2014 — PEMOHON VS TERMOHON
100
  • mewujudkankehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahma jelassudah tidak dapat terwujud dalam kehidupan rumah tangga antaraPemohon dan Termohon sehingga perceraian adatah jalan terbaikuntuk mengakhiri penderitaan lahir bathin Pemohon.10.Bahwa karena faktanya antara Pemohon dan Termohon sudah tidakada hubungan suami istri lagi karena antara Pemohon dan Termohontelah berpisah ,sehingga perkawinan antara Pemohon dan Termohontelah kehilangan tujuan untuk membentuk rumah tangga atau keluargayang bahagia dan kekal
    berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana yang tertulis didatam Pasal ayat 1 undangundangnomor tahun 1974 tentang perkawinan yang menyebutkanPerkawinan adalah ikatan tahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri untuk membentuk perkawinan(rumah tangga) yang kekal abadi berdasarkan ketuhanan Yang Mahaesa .Halaman 3 dari 1 3 halama, Pts.
    No. 0151/Pdt.G/2014/PA.JU11.Bahwa makna dari ketentuan tersebut diatas mengandung anti apabilaunsur penting dalam membina rumah tangga atau keluarga adalahadanya ikatan lahir bathin antara suami istri dan karena faktanyaantara Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi dalarnmenjalani biduk rumah tangga sehingga apabila ikatan tersebut telahputus maka tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga atau rumahtangga yang bahagia dan kekal serta abadi jelasjelas sudah tidakdapat tercapal didalam kehidupan
    Termohon telah terjadi perselisihan danpertengkaran secara terus menerus; Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sampaisekarang dan tidak saling memperdulikan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut majelis hakimmempertimbangkan beberapa hal menyangkut rumah tangga perkawinankedua belah pihak sebagai berikut:Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 10-04-2014 — Putus : 04-08-2014 — Upload : 20-08-2014
Putusan PN DENPASAR Nomor 243/Pdt.G/2014/PN Dps
Tanggal 4 Agustus 2014 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
135
  • Bahwa sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat 2 UU No.1 tahun 1974 jo pasal 19Huruf (f) PP No.9 Th 1975 yaitu karena adanya perselisihan dan pertengkaranDalam rumah tangga penggugat dan tergugat yang terus menerus terjadi, Sehinggatidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, maka apa Yang menjaditujuan perkawinan seperti tersebut dalam pasal 1 UU no.1 Th 1974 Yaitumembentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha EsaTampaknya sudah tidak bisa terwujud dalam kehidupan rumah tangga
    ada harapan lagi untukhidup rukun kembali guna membentuk rumah tangga yang harmonis dan bahagia,alasan mana sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974tentang Perkawinan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin diantara seorang lakilaki dan seorang perempuan dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagiadan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapaiapabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokanyang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi Penggugat bahwadiantara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah rumah sejak kurang lebih 2 (dua)bulan yang lalu yang disebabkan karena terjadi percekcokan yang disebabkan karenamasalah ekonomi di dalam rumah tangga yang
    telah menunjukkan sikap untuk tetap bercerai dan sudah tidakmenginginkan lagi untuk bersatu dan mempertahankan perkawinannya denganTergugat, dan jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumah tangga yang telahmereka bina bersama, maka hal tersebut merupakan suatu pertanda bahwa sudah tidakada manfaatnya lagi mempertahankan perkawinan yang seperti itu, karena diantarasuami dengan istri sudah tidak ada lagi ikatan batin yang timbalbalik, sehingga tujuanuntuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 24-07-2017 — Putus : 14-08-2017 — Upload : 29-03-2019
Putusan PA BIMA Nomor 97/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 14 Agustus 2017 — Pemohon melawan Termohon
93
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Hal. 5 dari 8 Penetapan Nomor:0097/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga
    yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan oleh masingmasing calon mempelai baik sebagai suami, istri,bapak, maupun ibu;Menimbang, bahwa kondisi ideal yang harus dipenuhi oleh calon mempelaidi atas hanya dapat diberlakukan dalam kondisi yang normal, dalam manaantara calon mempelai lakilaki dan calon mempelai perempuan belum terjadihubungan badan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini, anak Pemohon dan calon suaminyatelah saling cinta dan telah melakukan hubungan suami isteri bahkan
Register : 08-10-2012 — Putus : 19-02-2013 — Upload : 29-04-2013
Putusan PA NGAWI Nomor 1499/Pdt.G/2012/PA.Ngw
Tanggal 19 Februari 2013 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
81
  • .; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 2 tahun 6 bulan, hidup berpisah, selama itu sudah tidakada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal tidak tercapai sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UUNo.1 tahun 1974; === nnn nn nnn nnn nnn nnn nnn nn nnn Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Agama Ngawiagar memeriksa Gugatan Penggugat dan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagaiberikut
    Semula rumah merekabaikbaik akan tetapi sekarang Mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulutdisebabkan oleh Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga untuk tiap hari,karena penghasilan Tergugat jarang diberikan kepada Penggugat, dihabiskan untukbersenangsenang sendiri; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 2 tahun 6 bulan, hidup berpisah,selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Tergugat dan dikaruniai 1 orang anakbernama : ANAK J, lakilaki umur 4 tahun, diasuh oleh Penggugat; Bahwa saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat Semula rumah merekabaikbaik akan tetapi sekarang mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulut disebabkanoleh cekcok mulut; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 2 tahun 6 bulan, hidup berpisah,selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Tergugat adalah bertengkarmulut; Bahwa sebab terjadinya pertengkaran ialah karena Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhanrumah tangga untuk tiap hari, karena penghasilan Tergugat jarang diberikan kepadaPenggugat, dihabiskan untuk bersenangsenang sendiri.; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama Penggugat dan Tergugat selama 2tahun 6 bulan, hidup berpisah, selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupunbathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal