Ditemukan 700 data
20 — 10
;Menimbang, bahwa ulama Malikiyyah, Syafiiyyah dan Hanabilahberpendapat bahwa nusyuz adalah keluarnya istri dari ketaatan yang wajibkepada suami;Menimbang, bahwa ulama Malikiyah menyatakan bahwa nusyuz terjadijika istri menolak bersenangsenang dengan suami, termasuk juga keluarrumah tanpa izin ke suatu tempat yang istri tahu Suaminya tidak akan senangkalau istrinya pergi kesitu, sementara suami tidak mampu mencegah istrinyadari awal;Menimbang, bahwa ulama Syafiiyah menyatakan, termasuk dalamkategori
41 — 8
Syafiiyah Kp.
89 — 42
disamping merupakan kewajiban syariat juga pada hakikatnya bertujuan untukmenghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan dan kegelisahan akibatdiceraikan oleh suaminya;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dengan menggallifakta kemampuan suami selain fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal manasesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhab Syafiiyah
47 — 20
Selanjutnya Imam Ahmad dan sebagian Syafiiyah berpendapat bahwaada tujuh hal yang diperbolehkan kesaksian istifadhoh didalamnya yaitu: 1.Nikah, 2. Nasab, 3. Kematian, 4. Merdekanya seorang budak, 5. Kewalian, 6.Wakaf dan 7.
44 — 34
Menurut Syafiiyah, maknanya adalah pemberian kekuasaanseseorang atas sebuah pekerjaan yang boleh diwakilkan yang ia tidaklaksanakan kepada orang lain dalam hidupnya.Rukun wakalah menurut Hanafiyah hanya dua, yakni ijab dankabul. ljab diucapkan pemberi kekuasaan dengan ucapan: Akumenyerahkan urusan ini kepadamu.
36 — 314
Hal ini sejalandengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpaalasan yang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah danHanabilah adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya,bahwa menolak dengan tegas tidak masuk akal dan mohon Yang MuliaMajelis Hakim mengabaikan untuk dikesampingkan uang Mutah yangdiajukan Termohon Konpensi/Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dengan
Hal ini sejalan dengan pendapat UlamaHanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/T ergugat Rekonvensi;PERMOHONAN;Bahwa berdasarkan dalildalil tersebut diatas, mohon kepada yang terhormatKetua dan Majelis Hakim di Pengadilan Agama Cikarang, dalam perkaranomor
MULIADI SH
Terdakwa:
JUNAIDI BIN TAMRIN
193 — 94
Sedangkan menurut ulama Syafiiyah, zinaadalah memasukkan dzakar ke dalam farji yang haram dengan tidak subhatdan secara naluri memuaskan hawa nafsu. Ulama Zahiriyah mendefinisikanzina dengan wat! yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurutlbnu Rusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikahyang sah dan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbedapendapat dalam mendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2unsur zina, yaitu wat) yang haram dan sengaja.
62 — 26
Bengkulu 20140391 halaman 34 dari 41 halamanNusyuz adalah Perubahan sikap seorang isteri , nusyuz bisa berbentukditinggalkannya kewajibannya sebagai isteri disamping menunjukkan sikapsikap tidak patut terhadap suaminya;lonu Katsir Rahmahullah berkata ; Nusyuz adalah meninggalkan perintan suaminya, menentangnya danmembencinya (Tafsir AlQuran AlAzhim 4 : 24);Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksudkan nusyuz adalahwanita keluar rumah suaminya tanpa ada alasan yang benar:Sedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah
142 — 2592 — Berkekuatan Hukum Tetap
JEMBAR bin RIDAN, beralamat di Jalan As Syafiiyah RT001 RW 003, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung,Kota Jakarta Timur;5. MAEMUNAH binti RIDAN, beralamat di Jalan Kp. RawaSemut RT 003 RW 012, Kelurahan Margahayu, KecamatanBekasi Timur, Kota Bekasi:6. IMAH binti NAIN, beralamat di Jalan Musholah Nomor 49RT 003 RW 011, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, KecamatanCiracas, Kota Jakarta Timur.7.
28 — 14
Karena itu, tidaklah wajar dan akan bertentangan dengan rasakeadilan jika kewajiban seorang ayah yang dipandang mampu menafkahianak dialihkan menjadi kewajiban ibu yang kemampuannya di bawahkemampuan ayah;Bahwa pendapat hukum kalangan Syafiiyah yang juga turut dijadikanacuan dalam berbagai putusan yang meniadakan nafkah madhiyah anak,memuat pengecualian bahwa Hakim dapat memberi putusan yangmewajibkan orang tua (ayah) untuk membayar nafkah madhiyah anak jikaayah dengan sengaja melalaikan kewajibannya
300 — 159
: 2: Ulama Syafiiyah berpendapat bahwa ketika telah sempurnasuatu hibah maka tidak diperbolehkan menarik kembali hibah tersebutkecuali hibah orang tua sebagaimana termuat dalam kitab Al Figh AlaMadzahibil Arbaah karya Abdurrahman al Jazizri Juz Ill halaman 308yang berbuny!
32 — 28
Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasanyang benar, sedangkan menurut Ulama Maliktyah, Syafiiyah dan Hanabilahadalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya.Berdasarkan halhal tersebut diatas, maka Pemohon memohon kepada Majelis Hakimuntuk dapat memutuskan :Dalam KonvensilieMengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya.2.
32 — 30
41 dari 46 Putusan Nomor 200/Padt.G/2021/PA Bbrupiah), Majelis Hakim menilai bahwa nominal tersebut jauh dari nilai patut,untuk itu harus dinyatakan tidak dapat diterima;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dengan menggalifakta Kemampuan suami selain fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal manasesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
18 — 14
nusyuz secara bahasa berarti tempat yang tinggi (menonjol)sedangkan secara istilah nusyuz berarti istri durhaka kepada suami dalam perkaraketaatan pada suami yang Allah wajibkan dan pembangkangan ini telah menonjol.Ibnu Katsir Rahimahullah berkata nusyuz adalah meninggalkan perintah suami,menentangnya dan membencinya (Tafsir AlQuran Al Azhim, 4;24);Bahwa ulama Hanafiyah berpendapat yang dimaksud nusyuz adalahwanita keluar dari rumah suaminya tanpa ada alasan yang benar sedangkanulama Malikiyah, Syafiiyah
Tri Yudha Wardhana Fammi, S.H.
Terdakwa:
Lasiman Mudiono Bin Alm. Wakiyo
145 — 11
menurun dari arah barat menuju kearah timur, terdapat garismarka lurus kemudian arus lalu lintas dalam keadaan sedang dan untukcuaca dalam keadaan cerah;Bahwa semula saksi dimintai tolong oleh Pak MUSNI untukmengantarkan rombongan keluarganya ke Banyuwangi denganmengemudikan kendaraan Minibus milik Pak MUSNI pada hari itu sekitarpukul. 06.30 Wib saksi dan rombongan keluarga berangkat dari rumahBondowoso, selanjutnya sekitar Pukul. 08.00 Wib saksi dan rombonganberhenti sejenak di Ponpes Salafiyah Syafiiyah
120 — 44
Hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yangmenyatakan bahwa yang dimaksud nusyuz adalah wanita yang keluardari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi;Hal. 20 dari 62 Put.
17 — 3
Sedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilahberpendapat bahwa nusyuz adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suami.
36 — 4
tidak berhakmendapatkan Nafkah Iddah karena telah meninggalkan rumah kediamanbersama tanpa sepengetahuan dan seijin Tergugat Rekonvensi dan ketikadi susul ke rumahnya Penggugat Rekonvensi tidak mau ikut lagi denganTergugat Rekonvensi (NUSYUZ), hal ini sejalan dengan pendapat ulamaHanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanitaHalaman 13 dari 67 halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2019/PA.Bdw.yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut ulama Malikiyah, Syafiiyah
26 — 17
3.000.000, (tiga jutarupiah)/bulan dengan alasan karena sesuai dengan pasal 152 KompilasiHukum Islam, maka Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidakberhak mendapatkan nafkah iddah karena meninggalkan rumahkediaman bersama tanpa sepengetahuan dan seizin PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi (Nusyuz) hal ini sejalan dengan pendapatUlama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengannusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasanyang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah
15 — 2
Keseragaman itu bermuara pada upayamengejawantahkan kemaslahatan tumbuh kembang anak dalam beberapa aspek, denganperincian sebagai berikut:1 Penjagaan Akidah anak.Tiga kalangan Mazdhab, Syafiiyah, Hanabilah dan Hanafiyah, sepakat mensyaratkanIslam bagi pemegang hadhanah.Hanya saja Kalangan Hanafiyah mengkhususkannya pada35pemegang hadhanah kalangan laki laki, sementara kalangan perempuan tidak disyaratkanIslam, karena substansinya adalah Syafaqah dan Rahmah yang tentu tidak berbeda apapunagama yang