Ditemukan 13261 data
19 — 2
Abdul Wahhab Khalaf dalam Ushulul Fiqhi halaman 930 :Leh Lei cle la al ay al ala Le Aang jy ages DE day 5 AID La ye ysArtinya : Barang siapa yang mengetahui bahve sesorangperempuan itu sebagai istri seorang lakilaki makadisaksikan/dihukumi masih tetap adanya hubungan suamiistri selama tidak ada bukti yang menentukan lain (putusnyanikah);Menimbang, bahwa faktafakta tersebut juga telah memenuhiketentuan peraturan sebagai berikut :1.
19 — 2
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telan berusaha semaksimal mungkinHalaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor 1443/Pdt.G/2020/PA. Rap.mendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
15 — 7
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFiqhi halaman 930:Leal) cle pla al aay al ala Leda gSIb agdi Gb da sj AUD La je yeArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi10masih tetap adanya hubungan suamiistri selama tidak ada buktiyang menentukan lain (putusnya nikah),Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa: itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agamaterbatas mengenai halhal
18 — 14
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFiqhi halaman 930:LgAlgai cle Cala al ais al ala Le Aaa g 5IL gad GU dag 5 ADU La gS (ysBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu sebagaiistri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetap adanyahubungan suamiistri selama tidak ada bukti yang menentukan lain(putusnya nikah);Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam menyatakanbahwa : itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatasmengenai halhal yang
17 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab/imu Ushul alFigh,1977, halaman 208). Dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam KitabAlAsybah Wae alNadzair halaman 128 yang diambilalin sebagaipertimbangan hukum yang artinya sebagai berikut : TindakanPemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencari keadilan harus dikaitkandengan kemashlahatan .Hal. 10 dari 13 Hal.
17 — 12
faktafakta persidangan di atas, makatelah terbukti pernikahan Pemohon dan Pemohon II telah memenuhi syaratdan rukun nikah sebagaimana dimaksud Pasal 14 Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam dan antara keduanya tidak adalarangan untuk menikah sebagaimana dimaksud Pasal 39 sampai denganPasal 44 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta persidangan di atas juga,Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab
22 — 14
(Abdul Wahhab Khallaf, 7/mu Ushul alFigh, 1977, halaman 208).sal(Apabila ketidaksukaan istri terhadap suaminya itu sudah sedemikian rupa, makaHakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talak satu bainshughra;.
11 — 5
YISyIArtinya : rukun nikah itu ada lima yaitu sighat (ijab Kabul), calon isteri, calonsuami, wali, dan dua orang saksiDan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:Sig dsr a jd) cris Sqto/l 699 ole din, Ig) Srgui 5/9Artinya: Maka jJika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuanitu yang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:ule Jo a) o% ol plole arg JL agi UMS arg 5 a9 956 YoLgilgiArtinya
24 — 9
secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon Il telahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon Hal.10 dari 12hal.Penetapan No0166/Padt.P/2017/PA Wspdan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab
14 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, imu Ushul alFiqgh, 1977, halaman208).3. oll aule glb ogi aco jl aut, pre riwl I3mT(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinva dengantalak satu bain shughra)Ghayah alMaram halaman 162.4.
12 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208).3. poll aule glb boo acojl duty pre xiul 13=i(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinva dengantalak satu bain shughra) Ghayah alMaram halaman 162.4.
12 — 5
Hal ini telah sejalandengan pendapat pakar hukum islam Syeh Abdul Wahhab Khalafdalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alihsebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut :Led Leth he fala at alts al labs dae 5 jl agi Ga dag ) ADU Ca ye CysHal. 10 dari 13 Hal.
99 — 4
, Dalam hal sahnya dakwaan seseorang tentang pernikahannyadengan seorang perempuan, maka dipersyaratkan harus dapatmenyebutkan tentang sahnya pernikahan tersebut dan syaratsyaratnya seperti wali dan dua orang saksi yang adil.Menimbang, bahwa rumah tangga para Pemohon selama ini rukun dantidak pernah bercerai serta selama ini tidak ada seorangpun yang keberatandan mengganggu gugat pernikahan para Pemohon, maka pernikahan paraPemohon harus dihukumi ada atau benar terjadi sebagaimana pendapatAbdul Wahhab
13 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan Sesuai dengan Pasal 70 Ayat(1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimanaHal 10 dari 13 hal, Putusan.
54 — 29
kabul sebagaimana ketentuan Pasal 14, pasal 21 ayat (1)dan pasal 30 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa hal ini juga sejalan dengan dalil dalam kitablanatuth Thalibin, halaman 460 yang diambil alih menjadi pendapat Hakimyang berbunyi sebagai berikut:Permohonan pengesahan nikah dengan seorang perempuan harusdapat menyebutkan kesahan dan syaratsyaratnya, seperti adanya wali dandua orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa Hakim perlu mengemukakan keterangan dalamkitab Ushul Fiqh, Abdul Wahhab
7 — 6
Hal ini telah sejalan dengan pendapatpakar hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khallaf dalam kitab Ushulul Fighhalaman 930, yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim,sebagai berikut :el pls b avg Jb rg U9 arg; ai M9 1956 YoLes Leisl ls SJ > a) oa,Artinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa seorang perempuan itusebagai ister seorang lakilaki maka dinyatakan tetap sebagaisuami ister!
15 — 6
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan Sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
10 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab IImu Ushul alFigh, 1977,halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybahWa alNadzair halaman 128 Tindakan Pemerintah/Hakim terhadaprakyatnya/pencari keadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan, yangdiambilalin oleh majelis hakim sebagai pertimbangan hukum dalam perkara ini;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan permohonan
10 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab IImu Ushul alFigh,1977, halaman 208)Hal. 11 dari 14 Hal. Penetapan No.488/Padt.P/2019/PA.CmsBahwa sejalan pula dengan kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalih sebagai pertimbangan hukumsebagai berikut:asrlLoodb lbgir ars ,Jl we 9,08!
16 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertinbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan