Ditemukan 13261 data
17 — 13
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab//muUshul alFigh, 1977, halaman 208).dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalinsebagai pertimbangan hukumsebagai berikut:= o 8s
9 — 7
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertinbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
11 — 8
cISJLArtinya: Diterima pengakuan nikah seorang perempuan yang agilbaligh.Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut di atas, Hakim jugaperlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFight halaman 930 yang selanjutnya diambil alih oleh Hakim sebagai pendapatdalam pertimbangan ini, yang artinya adalah sebagai berikut:Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetap adanyahubungan suamiistri selama
14 — 16
Iqna juz halaman 123, berbunyi:Vlaalirs QlraslsJl lors weg 799 479)9 ARVO duwo> cndg clsiJl lS ylArtinya : rukun nikah itu ada lima yaitu sighat (jab Kabul), calon isteri, calonsuami, wali, dan dua orang saksiDan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:Sig arr g jd) cris SQt od 699 ole ain Lg) Srgu IsoArtinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab
19 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
47 — 6
adsArtinya : Menolak yang mebahayakan lebih diprioritaskan dari pada meraihkeuntungan (Abdul Wahhab Khallaf Kitab llmu Ushul Al Figh 1977hal 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untukmelangsungkan pernikahan telah terpenuhi dan permohonan Pemohon untukdiberikan dispensasi nikah kepada anaknya yang bernama Heru Febrianto telahberalasan dan sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 Tentang
18 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208).3. oll aule glb ogi aco jl aut, pre riwl I3mT(Apabila ketidaksukaan ister! terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinvya dengantalak satu bain shughra)Ghayah alMaram halaman 162.4.
12 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab IImu Ushul alFigh,1977, halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalih sebagai pertimbanganhukum sebagai berikut:Artinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencarikeadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan .Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan permohonan Pemohon untuk
16 — 0
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208).3. aalb ols)! als glb bro aso lI aunty pre rill I5(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu) sudahsedemikian rupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinyadengan talak satu bain shughro) Ghayah alMaram halaman 162.4.
29 — 29
CISL 11,5) etryArtinya: Diterima pengakuan nikah seorang perempuan yang aqilbaligh.Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut di atas, Hakimjuga perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitabUshul alFighi halaman 930 yang selanjutnya diambil alih oleh Hakimsebagai pendapat dalam pertimbangan ini, yang artinya adalah sebagaiberikut:Lgilgsl le flo tS eis d als le dmg Sl Age OB dng) A G5Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan
9 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
12 — 8
hukum tersebut diatas;Menimbang, bahwa permohonan para pemohon tersebut diajukan untukmendapatkan kepastian hukum antara pemohon dengan pemohon II adalahsuami isteri yang sah, dan guna mendapat pengakuan menurut undangundang/ negara; hal. 9 dari 12 halaman, Itsbat Nikah, No. 0247/Pdt.P/2017/PA.SgtaMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, ternyataperkawinan para pemohon telah memenuhi apa yang dikehendaki pasal 14Kompilasi Hukum Islam tersebut;Menimbang, bahwa menurut pendapat Abdul Wahhab
9 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Hal 10 dari 13 hal, Put.
10 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan AgamaHal 10 dari 13 hal, Putusan.
16 — 5
didahulukan daripada mempertahankankemaslahatan.Menimbang, bahwa secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon II telahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab
14 — 6
diungkapkan oleh Imam Izzuddin bin Abd Salam dalam Qawaid alAhkamfi Mashalih alAnam halaman 81;lel p wall edo.Artinya: "Mencegah kemafsadatan/kemudaratan itu harus menjadiprioritas utama;oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohondapat dibenarkan guna menghindari halhal negatif (mafsadah) yang akantimbul di kemudian hari;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut, majelis hakim perlumengetengahkan pula kaidah fighiyyah dalam kitab AlAsybah wa alNazhairkarya Imam Tajuddin Abdul Wahhab
15 — 11
berdasarkan faktafakta hukum di atas, maka telahterbukti pernikahan Pemohon dan Pemohon II telah memenuhi syarat danrukun nikah sebagaimana dimaksud Pasal 14 Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam dan antara keduanya tidak adalarangan untuk menikah sebagaimana dimaksud Pasal 39 sampai denganPasal 44 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta hukum di atas juga, MajelisHakim perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab
22 — 12
cISJLArtinya: Diterima pengakuan nikah seorang perempuan yang agilbaligh.Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut di atas, Hakim jugaperlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFight halaman 930 yang selanjutnya diambil alih oleh Hakim sebagai pendapatdalam pertimbangan ini, yang artinya adalah sebagai berikut:Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetap adanyahubungan suamiistri selama
12 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal(7) ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, olehkarenanya sepatutnya petitum angka 1 dan 2 tersebut dikabulkan denganmemberikan dispensasi kawin bagi anak Pemohon (XXXKKKKXKKKKKKK KKK KKK K KKK KAKXKKKXAXAKX) untuk menikah denganXXKXKKXKKKKKKKK KKK KKK KKK MK KKK KKK KIX Menimbang, bahwa berdasarkan
12 — 7
Apabila saling berlawanan antara mafsadatdengan mashlahat, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadatnya,(AlAsybah Wa AlNazhoir, halaman 62);Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripada meraihkeuntungan, (Abdul Wahhab Khollaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman208);Islam telah memilih lembaga perceraian ketika kehidupan rumah tanggatelah goncang serta sudah dianggap tidak bermanfaat lagi nasehat danperdamaian dimana hubungan suami isteri telah hampa, karenanyameneruskan perkawinan