Ditemukan 86444 data
13 — 5
merupakanperbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yangsudah tidak dapat dipertahankan keutuhannya, sehingga menimbulkanmafsadat yang lebih besar daripada maslahatnya, maka perceraian dibolehkan,sesuai makna qaidah Fighiyah yang selanjutnya diambil alin sebagai pendapatMajelis Hakim dalam perkara ini, yang berbunyi :artinya:Menjauhi kKemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
14 — 2
Hal ini Sesuai pula dengan pernyataan Ibnu Sinayang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fighu As Sunnah Juz I Halaman 244,penerbit Dar AlKutub AlArabi, Beirut, cetakan V tahun 1983, yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis Hakim berbunyi sebagai berikut; LoIS9 agi>l 99 good!
4 — 0
majelishakim berpendapat perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapatdipertahankan lagi , karena apabila tetap dipertahankan tidak akan dapatmewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1Hal. 8 dari 11 hal. putusan nomor xxx/Pdt.G/2017/PA.PoUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam danAl Quran surat Ar rum ayat 21, yang timbul justru kemadlorotan dankesengsaraan berkepanjangan bagi kedua belah pihak, hal ini sesuai denganpendapat lbnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
10 — 6
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru Sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbuinya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
3 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
14 — 7
Putusan Nomor 0400/Pdt.G/2019/PA.Twgartinya:Menjauhi kemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid Sabiq dalam Kitabnya Fiqhas Sunnah, Juz ll, halaman 290, yang di ambil alin sebagai pendapat MajelisHakim dalam perkara ini, sebagai berikut:GUY lL NS 5 @ sj Cal jie!
10 — 4
Kalaupun dipertahankan justru akanmenimbulkan beratnya penderitaan dan mudharat kedua belah pihak, oleh10karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian, sesuaidengan pendapat ulama dalam kitab Asybah wan Nazha'ir hal 68 yangberbunyi :DP2Y 5 IL patArtinya : Tidak boleh saling menimbulkan mudharat ;dar/atau kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid Sabiq, juz ll, halaman 248,yang berbunyi :Aub 4alb lal Ligin ck!
10 — 2
isterisudah hilang ( tanpa ruh ), sebab dengan meneruskan perkawinan berartimenghukum salah satu istri atau Ssuami dalam penderitaan yangberkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yangbertentangan dengan semangat keadilan;Menimbang, bahwa secara sosiologis pula, pemaksaan rukunterhadap suami isteri, akan menjadikan semakin buruknya keadaan,apalagi nyatanyata antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempattinggal bersama, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutipoleh Sayyid
11 — 4
demikian dalam hal suatu perkawinan yangsudah tidak dapat dipertahankan keutuhannya, sehingga menimbulkanmafsadat yang lebih besar daripada maslahatnya, maka perceraian dibolehkan,sesuai makna qaidah Fighiyah yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapatMajelis Hakim dalam perkara ini, yang berbunyi :cellucoall Gils cle pads aulidll ysartinya:Menjauhi kemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
5 — 3
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
6 — 7
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
4 — 0
Putusan No.1254/PdtG/2016 /PA.Sda.Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab FiqihSunnah Juz Il halaman 248 ;Sls clay yA. zal
4 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
5 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
13 — 6
:artinya:Menjauhi kemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid Sabig dalam Kitabnya Fighas Sunnah, Juz Il, halaman 290, yang di ambil alin sebagai pendapat MajelisHakim dalam perkara ini, sebagai berikut:OSs col BLicl gl arg Ul aw niolall sal lalgco cul lilyVE pwolall jac glic ow dprsll plgr ano GUY sluylaul dalle (gallo agin TioArtinya : Apabila gugatan telah terbukti, baik dengan bukti
9 — 2
Sda.Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab FiqihSunnah Juz II halaman 248 ;v4au va elaryh oS 5 xg pl al pick gi Ass ty,
10 — 10
Demikian pula dalam Kitab FiqhSunnah karya Sayyid Sabiq Jilid If halaman 427, yang kemudian diambil alih sebagaipertimbangan Majelis Hakim :Artinya: Ulama Syafiiyyah membenarkan kebolehan kesaksian istifadhah dalamamasalah nasab, kelahiran, kematian, merdekanya budak, kewalian, diangkatnyaseseorang menjadi hakim, wakaf, pengunduran diri seseorang dari jabatanhakim, nikah beserta seluruh masalahnya....
13 — 2
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagi bagikedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
13 — 6
barangsiapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya danSiapa saja yang menyusahkan maka Allah akanmenyusahkannya,Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudlaratkepada isterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak bolehmemberi mudharat kepada suaminya, karena perbuatan demikian dilarangsyariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapatdan mengambil alin pendapat pakar hukum Islam Sayyid
11 — 6
;Halaman 9 dari 12 putusan Nomor 510/Padt.G/2019/PA.ClgMenimbang, bahwa sejalan dengan ketentuan hukum, Majelis Hakimsependapat dengan Ahli Hukum Islam Sayyid Sabiq yang tercantum dalamKitab Figih Sunnah Juz halaman 249 :(goslill Gye GILT GIG pay LAG yo SEA algo aes Pay PLY GG ey laa HessArtinya : Jika isteri menggugat cerai karena suaminya memadlorotkanterhadap isteri (misal : memukul, mencaci maki, berkata kasar melakukanperbuatan yang munkar, seperti berjudi dan lainlainnya sehinggamenggoyahkan