Ditemukan 90006 data
10 — 7
ule ole prio swlasll 59Artinya : Menolak kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan ;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim telahmendengar keterangan keluarga dan/atau orang dekat dengan Penggugatsekaligus sebagai Saksi, sehingga maksud ketentuan Pasal 22 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 176 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah diubahdan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan UndangUndang Nomor
10 — 1
cle Gle prio awladl 55.Artinya : Menolak kerusakan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7Tahun 1989, yang telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun2009 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan Agama berkewajibanmengirimkan satu helai salinan
7 — 0
ub whe prio rw lao l,Artinya :"Menolak segala kerusakan itu Orarus lebih di uiamakatt Sar padamenarik kemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas MajelisHakim berkesimpulan bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan dalildalilgugatannya yaitu terbukti antara Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak dapat durukunkankembali dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia dan sakinah sebagaimanayang dimaksud oleh pasal 1 UndangUndang
7 — 3
ule le prio swlaodll, Artinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambilmaslahat.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikandi atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil Penggugat yang menyatakanrumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena telah terjadiperselisihan dan pertengkaran telah terbukti, hal ini sesuai dengan maksudPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
12 — 4
PU TU SAN 1036/Pat.G/2019/PA.Sgmpenderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat, karena itu perceraiandapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tangga tersebut.Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraandan penderitaan, merupakan = alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan sebagaimana disebutkan dalam sebuah kaidahfikih yang menegaskan:Mlas ule Glo prio raw lioll 550Artinya: Mencegah mudharat harus didahulukan daripada memperolehmaslahat.Menimbang, bahwa
9 — 5
Putusan Perkara Nomor 0368/Pdt.G/2019/PA.Kdi.berkepanjangan, secara hukum menolak mafsadat/mudarat adalah lebih penting danharus diutamakan atau didahulukan, hal ini sesuai gaidah Fighi dalam kitab Asybah wanNadhaair halama 62, berbunyi sebagai berikut:Ulacl cle le prio swlasll 55Artinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari pada menarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat dalam AlQuran surat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan
12 — 3
ule Gls prio awlaoll Lysdengan demikian jalan yang terbaik bagi keduanya adalah bercerai;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,permohonan Pemohon dipandang telah mempunyai cukup alasan dan memenuhimaksud pasal 39 ayat 2 Undangundang Nomor tahun 1974 jo pasal 19 huruf (b)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (b) Kompilasihalaman 7 dari 9 halaman Putusan Nomor: 150/Pdt.G/2012/PA Slk150/Pdt.G/2012/PA.SIkHukum Islam, maka permohonan Pemohon yang tercantum dalam
17 — 15
ule le prio swlaodll, Him. 8 dari 10Putusan Nomor 7131/Pdt.G/2020/PA.SorArtinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambilmaslahat.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikandi atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil Penggugat yang menyatakanrumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena telah terjadiperselisihan dan pertengkaran telah terbukti, hal ini sesuai dengan maksudPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
9 — 4
Ul> We prio rawlaoll s 59Artinya : Menolak segala yang merusak lebih diutamakan dari pada menariksegala yang bermaslahat*;Menimbang, bahwa sesuai pula dengan maksud dalil syar'iy yangtersebut dalam Al Qur'an surat Al Bagarah ayat 227 yang berbunyi :elt grow all yls GUbIllg05 olsArtinya : Dan jika mereka ber'azam (berketetapan hati untuk) talak, makasesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui;Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbanganpertimbangantersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan
7 — 3
ule le prio swlaodll, Artinya : Menghindari mafsadat lebin diutamakan dari pada mengambilmaslahat.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikandi atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil Penggugat yang menyatakanrumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena telah terjadiperselisihan dan pertengkaran telah terbukti, hal ini sesuai dengan maksudPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
8 — 0
lagi dapat terwujud dalamrumah tangga a quo;Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga yang demikian, maka perceraiandipandang lebih membawa mashlahat bagi kedua belah pihak, Pemohon dan Termohon,sebagai way out untuk melepaskan Pemohon dan Termohon dari belenggu penderitaanyang berkepanjangan serta guna menghindari kemungkinan terjadinya madharat danmafsadah yang lebih besar atas diri Pemohon dan Termohon, dengan mengambil alihkaidah ushuliyah sebagai pendapat Majelis yang berbunyi:alladIdaJs prio
9 — 2
;sy) .wlaoll prio We ut deal!
8 — 3
ub> ule prio awlasll 5.Artinya : Menolak kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan ;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim telahmendengar keterangan keluarga dan/atau orang dekat dengan Penggugatsekaligus sebagai Saksi, sehingga maksud ketentuan Pasal 22 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 176 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah diubahdan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan UndangUndang Nomor
10 — 4
tangga Pemohon dan Termohon karena diantara keduanya telah putusikatan batinnya dan tidak saling mencintai dan menyayangji;Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga Pemohon danTermohon dalam kondisi yang demikian sudah tidak ada manfaatnya lagibahkan apabila perkawinan mereka tetap dipertahankan justru dikhawatirkanakan mendatangkan madharat yang lebih besar daripada manfaatnya,sehingga menurut Majelis Hakim lebih maslahat perkawinan mereka diceraikan,hal ini sesuai qoidah fighiyah :Wlact ule We prio
18 — 3
ule ule prio swlasdl s 5.Artinya: Menolak kerusakan lebih didahulukan daripada menarik kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah terbukti dan telahmemenuhi apa yang dikehendaki oleh Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor 1Tahun 1974 jo.
14 — 2
antara keluarga Pemohon dengankeluarga mempelai perempuan.Menimbang, bahwa dalam salah satu hadits Rasulullan SAWdisebutkan sebagai berikut:cil ual y puaily cuatl ais ld Sell Sie gUstall yo Lull bea LArtinya: Hai sekalian pemuda, barang siapa diantara kamu yang sudahsanggup melakukan hubungan badan (bersetubuh), hendaklahmelangsungkan perkawinan, karena perkawinan itu lebihmerendahkan pandangan mata dan memelihara kehormatan.Menimbang, bahwa berdasarkan maksud kaidah figh, sebagaiberikut:lacl > le prio
9 — 7
putusikatan batinnya dan tidak saling mencintai dan menyayangi:;Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga Penggugat danTergugat dalam kondisi yang demikian sudah tidak ada manfaatnya lagi bahkanHalaman 8 dari 11 halaman, Putusan Nomor 314/Pdt.G/2021/PA.Mkdapabila perkawinan mereka tetap dipertahankan justru dikhawatirkan akanmendatangkan madharat yang lebih besar daripada manfaatnya, sehinggamenurut Majelis Hakim lebih maslahat perkawinan mereka diceraikan, hal inisesuai qoidah fightyah :WlacJ Ul> We prio
11 — 3
Dengan demikian majelis hakim,berpendapat bahwa pintu perceraian dapat dibuka sesuai dengan KaidahFighiyah yang berbunyi : Mhadsl ul> WLo prio xwlaol! 55>Artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari mengambil kemaslahatan. ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas dan telah terbukti, sehingga telah sesuai dengan pasal 39 ayat 2Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo. pasal 19 huruf (f) PeraturanHal. 8 dari hal. 10 Put.
11 — 1
Kdsbatin yang berkepanjangan, kalau dipaksakan juga untuk mempertahankan rumahtangganya, patut diduga bahwa hal itu akan menimbulkan mafsadah yang lebihbesar dari maslahahnya sebagaimana kaidah Figih yang berbunyi :MlasJ ule Glo prio xwlioll 55Artinya: Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan) kebaikan;Menimbang, bahwa dengan melihat fakta tersebut, maka mejelis menilaipermohonan Pemohon telah memenuhi Pasal 19 huruf b Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 jo.
8 — 0
uls GLE prio awlaoJl s 59Artinya : Menolak mafsadah (pengaruh yang bersifat merusak) harus didahulukan daripada mengharapkan datangnya maslahat (pengaruh yang membawa manfaat/kebaikan)Menimbang, bahwa faktafakta tersebut di atas telah menunjukkan bahwaperkawinan (rumah tangga) Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak bisadipertahankan lagi, karena sudah tidak adanya kehendak dari para pihak untukmelanjutkan perkawinannya, dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua