Ditemukan 61357 data
16 — 2
M E N G A D I L I :- Menyatakan terdakwa Moch.Faroq telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin dari pihak berwenang;- Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan;- Menetapkan lamanya terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang telah dijatuhkan;- Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;- Menghukum terdakwa dengan pidana denda sebesar
Menyatakan terdakwa Moch.Farog telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan dengan sengaja memperoduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangyang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 UndangUndang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sesuai denganDakwaan Kedua;2.
dihadapkan dipersidangan dengandakwaan sebagai berikutKesatue Bahwa terdakwa Moch.Faroq pada hari Selasa tanggal 02 April2013 sekitar pukul 22.00 WIB pada hari Selasa, tanggal 02 April2013 sekitar pukul 22.00 WIB atau setidaktidaknya pada bulanFebruari 2013 bertempat di Depan Stasiun Kereta Api Waru Sidoarjoatau setidaktidaknya ditempat lain masih dalam daerah hukumPengadilan Negeri Sidoarjo, yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini, dengan Sengaja memperoduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
Republik Indonesia No.36 Tahun2009 Tentang Kesehatan;AtauKeduaBahwa terdakwa Moch.Faroq pada hari Selasa tanggal 02 April2013 sekitar pukul 22.00 WIB pada hari Selasa, tanggal 02 April2013 sekitar pukul 22.00 WIB atau setidaktidaknya pada bulanFebruari 2013 bertempat di Depan Stasiun Kereta Api Waru Sidoarjoatau setidaktidaknya ditempat lain masih dalam daerah hukumPengadilan Negeri Sidoarjo, yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini, dengan Sengaja memperoduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin dari pihakberwenang;Ad. 1.
bukti Pil warna kuningdengan Logo Dextro yang ditemukan pada terdakwa sewaktu diadakanpengeledahan badan ~~ ternyata sama sekali bukan untuk kepentingansebagaimana yang dimaksud dalam pasal 197 UndangUndang RepublikIndonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sehingga jelaskeberadaan barang bukti in casu pada terdakwa dilakukan dengan tanpahak dan telah melawan hokum;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatasmaka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi
37 — 5
RICO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan mutu; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima0 bulan dan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (stu) bulan.;3.
Menyatakan terdakwa AHMAD RICO BAGUS BAITURAHMAN als RICOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandart persyaratan keamanan dan mutu sebagaimana diatur dandiancam dalam Pasal 196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatansesuai dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AHMAD RICO BAGUSBAITURAHMAN als.
/Kab.Jombang atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentuyang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jombang, denganHalaman 2 dari 11 Putusan Nomor 450/Pid.Sus/2016/PN.JBGsengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat(3), perobuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut :Bahwa terdakwa AHMAD
S3219MO, bahwa terdakwa adalahseseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan kefarmasian atau ilmukesehatan dan bukan pula seorang tenaga kesehatan sehingga terdakwa tidakberhak untuk mengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL (dobel L) tersebut.Bahwa setelah diadakan pemeriksaan terhadap pil LL dapat disimpulkansebagaimana tercantum dalam BAP Laboratoris Kriminalistik No.
Jombang menerangkan bahwa secara aturan sah danperedarannya, Triheksifenidil HCl harus didapat dari sumber resmi dengandokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan masyarakat hanyadapat memperoleh sediaan farmasi ini dari apotek berdasarkan resep dokter.Halaman 3 dari 11 Putusan Nomor 450/Pid.Sus/2016/PN.JBGPerbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 UUR.I.
RICOtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standart dan mutu;2. Menjatuhnkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 5 (limaO bulan dan denda sebesar Rp. 500.000. (lima ratusribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar makadiganti dengan pidana kurungan selama 1 (stu) bulan.;3.
100 — 10
Menyatakan Terdakwa I YULIZAR Bin JAFRI dan Terdakwa II SYUKRI Bin JAFRI identitas sebagaimana tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja secara bersama-sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan pertama;2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 10 (sepuluh) bulan;3.
Aceh Selatan atau setidaktidaknya pada tempat lainyang masuk termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tapak Tuan, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, perbuatan tersebut dilakukan olehterdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2013 sekira pukul 15.00 Wibpetugas dari Balai Besar Obat dan Makanan ( BBPOM) didampingi oleh petugas dariKepolisian Daerah Aceh melakukan operasi gabungan berdasarkan
Aceh Selatan atau setidaktidaknya pada tempat lainyang masuk termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tapak Tuan, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat(2) dan (3), UURI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan perbuatan tersebutdilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Oktober
Apt. dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:Bahwa Ahli bekerja di Balai Besar POM Banda Aceh sejak tahun 2005sampai dengan sekarang;Bahwa menurut ahli pengertian sediaan farmasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 angka 4 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik;Bahwa sesuai dengan keputusan Kepala Badan POM RI No.HK.00.05.4.1745Tahun 2003 kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksud untukdigunakan pada bagian luar
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi sebagaimana dalamPasal 1 angka 4 undangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Dalam Pasal 1 angka 5 yang dimaksuddengan alat kesehatan adalah instumen, apparatus mesin dan atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiaknosa, menyembuhkan danmeringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia danatau memperbaiki fungsi tubuh;Menimbang, bahwa menurut Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, izin edar mana yang
23 — 6
Menyatakan terdakwa ROBY ROY LAND Bin NARYO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa keahlian dan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan / atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu";2.
Menyatakan terdakwa ROBY ROY LAND Bin NARYO bersalah melakukan tindakpidana "sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal196 UU RI Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalam suratdakwaan.2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ROBY ROY LAND Bin NARYO denganpidana penjara selama 8 (delapan) bulan penjara potong tahanan, dengan perintahterdakwa tetap ditahan.3.
Sukomoro,kabupaten.Nganjuk atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Nganjuk, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3), perbuatan mana dilakukan terdakwa antara laindengan cara sebagai berikut:Awalnya pada hari Jum'at tanggal 24 Mei 2013 sekira jam
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standard an/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan danmutu.Ad.1.
pil dobel L tersebut terdakwa serahkan kepada saksi Fajar WahyuWicaksono sebanyak 96 (Sembilan puluh enam) butir;e Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Mei 2013 sekira pukul 22.00 WIB terdakwaditangkap oleh polisi;e Bahwa terdakwa maupun saksi Fajar Wahyu Wicaksono tidak mempunyai apotekbukan pula seorang apoteker dan tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenanguntuk mengedarkan pil dobel L;Menimbang, bahwa pekerjaan terdakwa adalah swasta, terdakwa bukanlah dokterdan tidak berkecimpung di dunia farmasi
Menyatakan terdakwa ROBY ROY LAND Bin NARYO telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa keahliandan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu";2.
60 — 6
AKAM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 6 ( enam ) bulan dan denda sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ), dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 ( satu ) bulan ; - Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya
AKAM bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar , sebagaimana diatur dalam pasal 197 UURI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, dalam Dakwaan Primair ;2. Menjatuhkan pidana terhadap diri ia terdakwa dengan pidana penjara selama 8( delapan ) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementaradan pidana denda sebesar Rp. 500.000, ( lima ratus ribu rupiah ), Subsidair 3( tiga ) bulan kurungan ;3.
AKAM pada hari Jumat tanggal 11 Juni2010 sekitar jam 16.00 Wib atau pada waktu lain dalam tahun 2010 bertempat di PasarBaru Desa Kedawung Wetan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan atau pada tempatlain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bangil, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1 ) ;Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa awalnya
AKAM pada waktu dan tempatsebagaimana dakwaan Primair tersebut diatas, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standarddan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud dalam pasal 98 ayat ( 2 ) dan ayat (3) ;Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa sebelumnya berdasarkan informasi dari masyarakat yang disampaikankepada petugas di Pos Lantas Ngopak bahwa di Pasar Baru
tersebut termasuk obat keras ;Menimbang, bahwa selain keterangan saksi tersebut, juga dibacakanketerangan saksi dalam berita acara pemeriksaan Penyidik yaitu saksi : MOH.SAFIl Bin KASIR, pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut :e Bahwa, saksi memberikan keterangan karena masalahmenyalahgunakan sediaan farmasi berupa tablet ;e Bahwa, kejadiannya pada hari Jumat tanggal 11 Juni 2010sekitar jam 13.30 Wib Permandian Umbulan Desa UmbulanKecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan ;e Bahwa, pada
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;Add 1.
ICHWAN KABALMAY, SH
Terdakwa:
M. ROSYADI WIJAYA Als WIJAYA Als THOLE Bin MUSTAKIM
21 — 2
Rosyadi Wijaya als Wijaya als Thole bin Mustakim telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, atau kemanfaatan dan mutu ;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut di atas oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan serta denda sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
Rosyadi Wijaya als Thole binMustakim,bersalan melakukan tindak pidana "dengan sengajamengedarkan sedian farmasi yang tidak memilik ijin edar,sebagaimanadiatur dalam pasal : 197 UU Nomor: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M. Rosyadi Wijaya als Tholebin Mustakim,berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10(sepuluh) bulan dikurangi selama terdakwa ditahan;3.
Rosyadi Wijaya als Thole bin Mustakim,padahari Kamis, tanggai 30 Juli 2020,sekira jam 07.00 WIB atau setidaktidaknyapada waktu lain dalam Juli 2020, bertempat di rumah terdakwa Jalan MelatiRt.38/Rw.7, Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum PengadilanNegeri Kabupaten Kediri, terdakwa dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sedian farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memilik izinedar, sebagaimana dimaksud dalam
Nieken Diyah Pamikatsih, S.Si., Apt yang dibacakan di persidangan padapokoknya sebagai berikut: Bahwa sesuai Pasal 98 UU Nomor 36 Tahun 2009 dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengerdarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan ; Bahwa yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatHalaman 5 dari 11 Putusan Nomor 428/Pid.Sus/2020/PN Gprdan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan
yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UUNomor 36 Tahun 2009 ; Bahwa barang bukti pil warna putin dengan logo LL merupakansediaan farmasi berupa obat dan tidak boleh diedarkan karena suatuproduk boleh diedarkan apabila dikemasannya wajib diberi tanda ataulabel yang berisi : Nama produk ; Daftar bahan yang digunakan ; Berat bersih atau isi bersih ; Nama dan alamat pihak yang memproduksi ; Tanggal, bulan dan tahun kedaluwarsa ; Dan mendapat ijin edar dari Pemerintah ;Menimbang
Rosyadi Wijaya als Wijaya als Thole binMustakim telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, atau kemanfaatan danmutu ;2.
77 — 7
April 2012 s/d 09 Juni 2012; sores Pengadilan Negeri tersebut ;weeeeeee Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan atas nama terdakwa ; Telah mendengar keterangan saksisaksi dan terdakwa dimuka persidangan ; Telah mendengar tuntutan (requsitoir) Jaksa / Penuntut Umum yang pada pokoknyasebagai berikut : 1 Menyatakan terdakwa MIKI SANTOSO BIN SHOLIK terbukti secara sah danmeyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana bersamasamadengan sengaja tanpa keahlian mengedarkan sediaan farmasi
melakukan atau yang menyuruh melakukan bersamasama denganAGUS SUPRIYANTO ALIAS BENDEL BIN SHOLEFH (berkas perkara terpisah/splitsing)pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekitar jam 19.15 Wib atau pada suatu waktutertentu setidaktidaknya masih dalam bulan Januari 2012, bertempat dipinggir jalan DesaMegaluh Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang atau setidaktidaknya pada suatutempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jombang, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Penuntut Umum dengandakwaan tersebut, yaitu melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalampasal 196 UndangUndang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo pasal 55 ayat (1) ke1KUHP ;UNSURUNSURNYA SEBAGAIT BERIKUT : Menimbang, bahwa terdakwa didakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimanadimaksud dalam pasal 196 UndangUndang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo pasal55 ayat (1) ke1 KUHP yang terdiri atas unsur unsur :12 barangsiapa ; dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Unsur dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan) : Menimbang, bahwa berdasarkan Bab I ketentuan pasal 1 angka 4 yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
;e = Terdakwa belum pernah dihukum ;e Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi ; Mengingat dan memperhatikan pasal 196 UndangUndang No.36 Tahun 2009tentang Kesehatan jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP tentang Kesehatan serta Ketentuanketentuan yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI: 1 Menyatakan terdakwa MIKI SANTOSO BIN SHOLIK telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Secara bersamasama dengansengaja mengedarkan persediaan farmasi
Terbanding/Terdakwa : ELI SUTRISNO bin SUKRI
22 — 12
SBY.PERTAMA ;Bahwa ia Terdakwa ELI SUTRISNO Bin SUKRI, pada hari Minggutanggal 13 Desember 2020 sekitar pukul 14.00 Wib atau setidaktidaknya padasuatu waktu lain yang masih dalam bulan Desember Tahun 2020, bertempat didepan Hotel Saragih masuk Desa Kebonagung Kecamatan KraksaanKabupaten Probolinggo, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yang berwenangmemeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
Bahwa berdasarkan Keterangan Ahli HAJAR SETYO PALUPI,S.Si,Apt. yang menerangkan bahwa masyarakat umum tidakdiperbolehkan menjual atau mengedarkan obatobatan berupa pilwarna Kuning jenis Dextro secara bebas tanpa memiliki izin edar dariBadan Pengawas Obatobatan dan Makanan dan tanpa mempunyaikeahlian khusus di bidang kefarmasian sebagaimana ketentuanPeraturan Pemerintah RI Nomor 72 Tahun 1998 Tentang PengamananSediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan serta Peraturan Pemerintah RINomor 51 Tahun 2009 Tentang
Menyatakan terdakwa ELI SUTRISNO Bin SUKRI terbukti secara sah danmeyakinkanber salah menurut hukum melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi dan / atau Alat Kesehatan YangTidak Memiliki Izin Edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Jo. Pasal 106 Ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dalam Dakwaan Pertama ;2.
Menyatakan terdakwa Eli Sutrisno bin Sukritelah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2.
Menyatakan Terdakwa ELI SUTRISNO Bin SUKRI terbukti secara sah danmeyakinkan bersalan menurut hukum melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo. Pasal 106Halaman 12 putusan Perkara Nomor 597/PID.SUS/2021/PT SBY.Ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam DakwaanPertama;2.
78 — 9
memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud Pasal 98 ayat (2) setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatdan ayat (3) ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi
dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ,Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa pada hari Senin tanggal 11 Januari 2016 sekitar pukul 19.45 WIB,petugas Satresnarkoba Polresta Pasuruan memperoleh informasi bahwaseorang lakilaki di sekitar Jalan Sudirman, Kecamatan Purworejo, KotaPasuruan, dengan gerakgerik mencurigakan dan diduga mabuk pil/obatkeras; Bahwa selanjutnya petugas Satresnarkoba Polresta Pasuruan
MAMAT BINABDULLAH, pada hari Senin tanggal 11 Januari 2016 sekira pukul 22.00 Wibatau pada suatu waktu lain dalam bulan Januari Tahun 2016 bertempat dalamwarung burjo di Jalan Wiroguno, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ataupada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPasuruan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya
farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah :A.d 1.
harus memenuhistandarmutupelayananfarmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah :Menimbang, bahwa Pasal 98 ayat (2): Setiap orang yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat;Menimbang, bahwa Pasal 98 ayat (3): Ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan
159 — 70
M E N G A D I L I: Menyatakan Terdakwa ROZIANI alias ASEP Bin KASTAN SYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ROZIANI alias ASEP Bin KASTAN SYAH oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah rupiah) dengan ketentuan apabila
BjbPengadilan Negeri Banjarbaru yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehattan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat yang harus memenuhi standar mutu pelayananBemula pada hari, waktu dan tempat seperti tersebut
;e Bahwa terdakwa bukanlah apoteker atau tenaga teknis kefarmasian sertabukan Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotik maupun Toko Obat;e Bahwa terdakwa mengetahui menjual obat Carnophen ZenithPharmaceuticals adalah dilarang karena telah dicabut ijin edarnya olehBPOM sejak tahun 2014 sehingga terdakwa menjual obat CarnophenZenith Pharmaceuticals secara sembunyisembunyi;Halaman 17 dari 27,Putusan Nomor :159/Pid.Sus/2015/PN.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar: Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dihubungkan denganketerangan terdakwa dan barang bukti di persidangan diperoleh fakta terdakwa terdakwapada hari Senin tanggal 27 April 2015 sekitar pukul 16.00 WITA, bertempat di rumahterdakwa di Jalan Gubernur HM.
yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa seluruh unsur dakwaan KESATU telah terpenuhi makaMajelis Hakim memperoleh keyakinan terdakwa telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalamperkara ini Majelis hakim tidak menemukan halhal yang dapat melepaskan terdakwadari pertanggung jawaban pidana baik sebagai alasan
35 — 5
Menyatakan terdakwa FAIZAL ABDUL AZIS Bin BEJO SUYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif kesatu Penuntut Umum ; 2.
Tulung Kab.Klaten atau setidaktidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Klaten, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, perbuatan tersebutdilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada waktu dan tempat sebagaiamana tersebut di atas, awalnya saksiMUH.
Tulung Kab.Klaten atau setidaktidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Klaten, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, perouatantersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada wakiu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, awalnya saksiMUH. FIQlh NUR SHOLIH menghubungi Terdakwa melalui SMS ke handphoneTerdakwa yang intinya saksi MUH.
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta yang telah terungkap didepanpersidangan baik berupa keterangan para saksi, keterangan terdakwa dan adanyabarang bukti bahwa pada hari Senin tanggal 12 September 2016 sekira jam 17.00WIB di Dk.
FIQl NUR SOLIH, dalam hal ini Terdakwa bukanmerupakan dokter atau apoteker atau ahli farmasi dan Terdakwa juga tidak memilikilatar belakang kefarmasian, Terdakwa menjual pil warna kuning yang disebuteksimil/neksimer yang mengandung trihexyphenidil kepada saksi MUH.
Menyatakan terdakwa FAIZAL ABDUL AZIS Bin BEJO SUYONO telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sebagaimanadalam Dakwaan Alternatif kKesatu Penuntut Umum ;2.
30 — 8
ketempat kejadian (TKP) melakukan penyelidikan,selanjutnya dilakukan penggeledahan dan kedapatansabu pada diri terdakwa.Bahwa terdakwa mengkonsumsi ganja dan sabu bukanatas petunjuk dokter dan bukan pula dalam rangkauntuk mengobati penyakit maupun untuk penelitianIPTEKBahwa terdakwa tidak mempunyai surat ijin daripejabat yang berwenang untuk penggunaan ganja dansabu tersebut.Bahwa terdakwa bekerja sebagai seniman campurcari di Surakarta dan bukan berprofesi sebagaipetugas kesehatan pedagang besar farmasi
tempat kejadian (TKP)melakukan penyelidikan, selanjutnya dilakukanpenggeledahan dan kedapatan sabu pada diriterdakwa.Bahwa terdakwa mengkonsumsi ganja dan sabu bukanatas petunjuk dokter dan bukan pula dalam rangkauntuk mengobati penyakit maupun untuk penelitianIPTEKBahwa terdakwa tidak mempunyai surat ijin daripejabat yang berwenang untuk penggunaan ganja dansabu tersebut.Bahwa terdakwa bekerja sebagai seniman campur caridi Surakarta dan bukan berprofesi sebagai petugaskesehatan pedagang besar farmasi
Bahwa setelah ditangkap terdakwa diperiksa urinnyadan hasilnya positif mengandung Metafetaminasedangkan terhadap barang bukti sabu telahdiperiksa melalui laboratorium dan hasilnyanarkotika golongan Bahwa terdakwa bekerja sebagai seniman campur caridi Surakarta dan bukan berprofesi sebagai petugaskesehatan ataupun pedagang besar farmasi maupunpeneliti IPTEKBahwa barang bukti berupa 2 (dua) buah HP merkNokia C3 warna biru hitam berikut kartunya085728866888 dan Nokia C100 warna oputih silverberikut
Selanjutnya pasal 39menyebutkan bahwa narkotika hanya dapat disalurkan olehindustri farmasi, pedagang besar farmasi, dan saranapenyimpanan sediaan farmasi pemerintah.Menimbang, bahwa perbuatan memiliki, menyimpan,menguasal, atau. menyediakan narkotika hanya dapatterjadi apabila sebelumnya telah dilakukan kegiatanperedaran dan penyaluran Narkotika sehingga apabila halini dikaitkan dengan ketiga pasal diatas maka dapatlahdisimpulkan yang berhak atau yang berwenang memiliki,menyimpan, menguasai, atau
menyediakan narkotikahanyalah lembaga ilmu pengetahuan, inddustri farmasi,pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaanfarmasi pemerintah yang telah mendapatkan izin darimenteri .Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksiyang bersesuaian dengan keterangan terdakwa sebagaimanatertuang dalam fakta no.VI ternyata terdakwa bukanlahseorang yang berprofesi sebagai peneliti lembaga ilmupengetahuan, pedagang besar farmasi, maupun petugaskesehatan, dimana sewaktu ditangkap pada dirinyaditemukan
29 — 3
Selanjutnya Pasal 39 menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapatdisalurkan oleh industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan saranapenyimpanan sediaan farmasi pemerintah;Menimbang, bahwa perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, ataumenyediakan narkotika hanya dapat terjadi apabila sebelumnya telah dilakukanHalaman 13 dari 21 Putusan Nomor 1906/Pid.Sus/2016/PN.Lbp14kegiatan peredaran dan penyaluran Narkotika, sehingga apabila hal ini dikaitkandengan ketiga pasal diatas, maka dapatlah disimpulkan yang
berhak atau yangberwenang memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotikahanyalah lembaga ilmu pengetahuan, industri farmasi, pedagang besar farmasi,dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah yang telah mendapatkanizin dari menteri;Menimbang, bahwa dalam persidangan terungkap bahwa pada hariSelasa tanggal 16 Agustus 2016 sekira pukul 11.30 Wib di Gg.
puluh ribu rupiah) dimanamaksud dan tujuan Terdakwa memiliki Narkotika jenis shabu tersebut adalahuntuk dipergunakan sendiri ;Menimbang, bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak yangberwenang untuk menggunakan Narkotika jenis shabu tersebut ;Menimbang, bahwa adapun cara terdakwa memperoleh shabushabuuntuk dipergunakan tersebut tanpa adanya rekomendasi dari petugas kesehatan,disamping itu terdakwa bukanlah seorang yang berprofesi sebagai penelitilembaga ilmu pengetahuan, pedagang besar farmasi
tergolong pengguna, terlebin dahulu akan dipertimbangkan apakahsabusabu tersebut termasuk Narkotika;Menimbang, bahwa perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, ataumenyediakan narkotika hanya dapat terjadi apabila sebelumnya telah dilakukankegiatan peredaran dan penyaluran Narkotika, sehingga apabila hal ini dikaitkandengan ketiga pasal diatas, maka dapatlah disimpulkan yang berhak atau yangberwenang memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotikahanyalah lembaga ilmu pengetahuan, industri farmasi
, pedagang besar farmasi,dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah yang telah mendapatkanizin dari menteri;Menimbang, bahwa dalam persidangan terungkap bahwa pada hariSelasa tanggal 16 Agustus 2016 sekira pukul 11.30 Wib di Gg.
102 — 8
Dengan Sengaja memiliki dan menyimpan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
Surat dakwaannyadengan dakwaan Alternatif sebagai berikut :PERTAMA Bahwa terdakwa AKHMADIE bin ILYAS (Alm) pada hari Kamis tanggal 25April 2013 sekira jam 14.00 WITA atau setidak tidaknya pada suatu waktu dalambulan April 2013 bertempat di Desa Pasungkan, Kecamatan Daha Utara, KabupatenHulu Sungai Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa danmengadili, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Pasal 197Undangundang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.ATAUKEDUA Bahwa terdakwa AKHMADIE bin ILYAS (Alm) pada hari Kamis tanggal 25April 2013 sekira jam 14.00 WITA atau setidak tidaknya pada suatu waktu dalambulan April 2013 bertempat di Desa Pasungkan, Kecamatan Daha Utara, KabupatenHulu Sungai Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa danmengadili, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Pasal 98 ayat (2) dan ayat(3) Undangundang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Majelis Hakim akanmempertimbangkan dakwaan tersebut dengan memperhatikan faktafakta persidangandan keyakinan Majelis Hakim sebagai mana pertimbangan dibawah ini dengan unsurunsur pasalnya sebagai berikut:1 Setiap Orang2 Dengan sengaja3 Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutuAd.1.
Pasal butir 4 yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, dan Ketentuan Pasal butir 5 yang dimaksudalat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implant yang tidakmengandung obat yang di gunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan danmeringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, serta Ketentuan Pasal butir 8yang dimaksud obat adalah bahan atau paduan
Pasal 98 ayat(2) dan ayat (3) Undangundang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sehinggaperbuatan terdakwa telah terbukti menurut hukum dan terdakwa harus dinyatakan terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakankepadanya yaitu dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu danperbuatan tersebut merupakan kejahatan yang diatur dan diancam pidana Pasal 196 Jo.Pasal
54 — 10
Pasal 38 UndangUndang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika setiap kegiatan peredaran Narkotika wajib dilengkapi dengan dokumenyang sah, dan Pasal 39 Ayat (1) UndangUndang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika menyebutkan Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,pedagang besar Farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan Farmasi pemerintahsesuai dengan ketentuan dalam UndangUndang ini.
ketentuanPerUndangUndangan setelah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan,kemudian pasal 36 ayat (1) UndangUndang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dalam bentuk obat hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar dariMenteri, lalu pasal 38 UndangUndang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika setiap kegiatan peredaran narkotika wajib dilengkapi dengan dokumenyang sah, dan pasal 39 ayat (1) UndangUndang R.I Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika hanya dapat disalurkan oleh industri Farmasi
, pedagang besar Farmasidan sarana penyimpanan sedian Farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalamUndangUndang ini.
25 — 8
Menyatakan Terdakwa ABDIYANOR Als HAPNI Bin ABDUL MUTALIB tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebutoleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Menyatakan Terdakwa ABDIYANOR Als HAPNI Bin ABDUL MUTALIBbersalah melakukan tindak pidana bersamasama dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimanadalam dakwaan kami melanggar Pasal 197 UndangUndang Nomor 36 tahun2009 tentang Kesehatan jo. Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP.2.
danSaksi RAHMANI Als DOMPING di Polsek Bakumpai untuk dilakukanpemeriksaan, dan setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan uang Rp. 600.000,dari Terdakwa yang merupakan uang hasil dan penjualan obat Jenis Carnophentersebut. ; 2 = nnn eon nnn nnn nnn enn nnn nnn nn ene nee nnn ene ennBahwa keuntungan yang diperoleh terdakwa apabila obat Carnophen habisterjual yaitu Rp. 200.000, (dua ratus ribu) rupiah perboxnya yang berisi 10.5(sepuluh) keping yang dijual Rp. 50.000, per keping/10butir;e Bahwa sediaan farmasi
Barito Kualadi bagian sie farmasi dan perbekalan kesehatan;e Bahwa ahli menjelaskan sediaan farmasi menurut UU RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan adalah meliputi obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika;e Bahwaahli menjelaskan Carnophen masuk dalam golongan obat keras daftar Gsudah dicabut yin edarnya;e Bahwa Obat keras daftar G adalah obat yang hanya dapat diberikan dengan resepdokter kecuali yang masuk golongan OWA (Obat Wayjib Apotek) yang bisadiberikan oleh Apoteker tanpa resep dokter
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;3. Sebagai yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau yang turut sertamelakukan perbuatan;15Menimbang, bahwa terhadap unsurunsurtersebut Majelis akanmempertimbangkannya sebagai berikut:Ad. 1.
Menyatakan Terdakwa ABDIYANOR Als HAPNI Bin ABDUL MUTALIBtersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana turut serta mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar ,2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebutoleh karena itu dengan pidanapenjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu jutaRupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidanakurungan selama 2 (dua) bulan;3.
1.SRI HANI SUSILO, SH.
2.PUJO RASMOYO. SH.MH.
Terdakwa:
YASIN FIRMANSYAH Bin SISWOYO
21 — 8
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa YASIN FIRMANSYAH Bin SISWOYO tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA sebagaimana dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah)
Menyatakan terdakwa YASINFIRMANSYAH Bin SISWOYO telah terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki perizinan Berusaha sebagaimana dalam dakwaan alternatifkedua, pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Jo. Pasal 60 angka 10 UndangUndangRI No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;2.
Muhib termasuk diLingkungan Bagbogo, Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom,Kabupaten Nganjuk, Terdakwa telah ditangkap oleh Petugas Kepolisianatas dugaan tindak pidana tanpa keahlian dan kewenangan dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standartdan atau persyaratan keamanan;Halaman 14 dari 22 Putusan Nomor 75/Pid.Sus/2021/PN Njk Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan oleh Terdakwa tersebutberupa obat pil dobel L; Bahwa awalnya Petugas Kepolisian mengamankan seseorang yangbernama
Muhib termasuk di Lingkungan Bagbogo,Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk,Terdakwa telah ditangkap oleh Petugas Kepolisian atas dugaan tindakpidana tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan atau persyaratankeamanan. Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan oleh Terdakwa tersebutberupa obat pil dobel L.
Jatmiko merupakan suatu perbuatan dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi. Dengan demikian maka unsur ke2 dakwaankedua telah terpenuhi;Ad.3. Unsur Tanpa memiliki perizinan berusaha;Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 75/Pid.Sus/2021/PN NjkMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan dalamunsur sebelumnya, telah terbukti bahwa perbuatan terdakwamenjual/mengedarkan pil dobel L kepada sdr.
Jatmiko merupakan suatuperbuatan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat perizinan berusaha;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dihubungkanbarang bukti, diketahui bahwa Terdakwa mendapatkan pil dobel L yang dijualpada Sdr.
93 — 15
Menyatakan Terdakwa TRIO FAJAR ARDIANTO Bin HERI SUPRIYANTO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar.2. Menjatuhan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa TRIO FAJAR ARDIANTO Bin HERI SUPRIYANTO dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun.3. Menetapkan pidana tersebut dikurangkan seluruhnya dari lamanya Terdakwa ditahan.4. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.5.
Bandungrejosari Kec.Sukun, Kota Malang, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat(1) UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, perbuatan tersebut dilakukanTerdakwa dengan cara sebagai berikut :e Bahwa pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2016 sekira jam 20.45 WIB,Terdakwa TRIO FAJAR ARDIANTO Bin
Bandungrejosari Kec.Sukun, Kota Malang, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan3. Tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)UU R. No.386 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Ad.1.
mengedar sediaan farmasi, dan mengenaiHalaman 20 dari 25 Putusan Nomor 568/Pid.B/2016/PN.Mlig21termasuk dalam kategorikan yang mana perbutan Terdakwa maka akan dilihatdari perbuatan materiil sesuai fakta yang terungkap dipersidangan ;Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sediaan farmasiberdasarkan Pasal 1 angka 4 UU R.I No.386 Tahun 2009 tentang Kesehatandisebutkan bahwa Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika;Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan ke persdiangan
Menyatakan Terdakwa TRIO FAJAR ARDIANTO Bin HERI SUPRIYANTOtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar.2. Menjatuhan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa TRIO FAJARARDIANTO Bin HERI SUPRIYANTO dengan pidana penjara selama 2 (dua)tahun.3. Menetapkan pidana tersebut dikurangkan seluruhnya dari lamanyaTerdakwa ditahan.4.
1.Ulfa Aminuddin, S.H.
2.Radityo Wisnu Aji, S.H., LL.M
Terdakwa:
DEDI BAMBANG IRAWAN Alias DEDI Bin ABUE DAMUN Alm
64 — 25
Pasal 39 ayat (1) mengatur penyaluran narkotika hanya dapatdilakukan oleh Industri Farmasi, pedagang besar farmasi dan saranapenyediaan farmasi pemerintah; atau7.
Pasal 39 ayat (1) mengatur penyaluran narkotika hanyadapat dilakukan oleh Industri Farmasi, pedagang besar farmasi dansarana penyediaan farmasi pemerintah; atau7.
Terdakwa juga bukan bagian dari industri farmasi tertentumilik negara, pedagang besar farmasi atau pihak lain sebagaimanaditentukan dalam peraturan perundangundangan dalam penguasaan danHalaman 18 dari 22 Putusan Nomor 83/Pid.Sus/2020PN Mrhpenyimpanan, tenaga peneliti, ahli maupun pendidik yang berkaitan dengannarkotika atau seorang dokter atau tenaga farmasi dan ternyata tidak adakompetensi latar belakang pendidikan, keahlian maupun pekerjaan Terdakwayang berkaitan dengan farmasi, kimia maupun narkotika
serta Terdakwatidak memiliki ijin atau kKewenangan yang berkaitan dengan farmasi, kimiamaupun narkotika dari pejabat atau instansi/lembaga yang berwenang.Selama persidangan, juga tidak terbukti adanya dokumen yang sah ataskepemilikan, penguasaan, penyimpanan dan pelaporan sehinggapenguasaan narkotika pada Terdakwa adalah secara tanpa hak;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berkesimpulan unsur tanpa hakmenguasai narkotika golongan bukan
118 — 105 — Berkekuatan Hukum Tetap
41 ayat (1), dimana sediaan farmasi danalat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah dapat ijin edar, perouatan manadilakukan Terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Hal. 1 dari 14 hal.
Mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Desa BangsaRT.01/RW.01, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengahdigunakan sebagai tempat untuk memproduksi dan / atau mengedarkansediaan farmasi berupa jamu tradisional yang tidak memenuhi standar ataupersyaratan, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 8 November 2007 sekirajam 24.00 Wib.
Hal ini diaturdalam Pasal 41 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Jo.Pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 72 tahun 1998 tentangsediaan Farmasi dan Alat Kesehatan jo. Pasal 2 Peraturan Kepala BadanPOM Nomor : HK.00.05.41.1384 tanggal 02 Maret 2005 tentang Kriteria danTatalaksana Pendaftaran Obat Tradisional, obat Herbal Terstandar danFitofarmaka ;Hal. 5 dari 14 hal. Put.
Siti Halimah binti Muslih teroukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar ;. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Hj. Siti Halimah binti Muslin olehkarena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesarRp. 5.000.000, (lima juta rupiah), subsidair 3 (tiga) bulan kurungan ;.