Ditemukan 11085 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 06-03-2017 — Putus : 22-02-2017 — Upload : 06-03-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 217/Pid.Sus/2016/PN.Krg
Tanggal 22 Februari 2017 — 1. Nama lengkap : WIYONO Als GENJIK Bin MITRO SUWARNO SAIMIN; Tempat lahir : Karanganyar ; Umur/tanggal lahir : 36 tahun / 24 Juni 1980 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat tinggal : Kp. Jetis RT.003 RW. 005 desa Jetis kecamatan Jaten kabupaten Karanganyar; Agama : Islam ; Pekerjaan : Buruh ;
353
  • rea) terdakwa adalah untuk dipakai dengan saksi Wiyono, dengandemikian unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotikagolongan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, atau dengan kata lain actusreusnya terpenuhi namun mens reanya tidak terpenuhi, Majelis Hakim tidaksependapat, dengan pertimbangan sebagai berikut;Menimbang, bahwa memang benar actus non facit reum nisi mens sit rea,atau perobuatan melanggar hukum (actus reus) tidak serta merta membuatseseorang telah bersalah melakukan
    tindak pidana, kecuali jika ada sikap batin jahat(mens rea), sehingga untuk menentukan seseorang telah bersalah melakukan tindakpidana, atau telah terjadinya suatu tindak pidana, harus dapat dibuktikan adanyaactus reus dan mens rea.Menimbang, bahwa mens rea adalah unsur kesalahan, baik berupakesengajaan atau kelalaian, yang kadangkadang unsur tersebut ditulis secara tegasdalam pasal yang memuat ketentuan pidana dengan kalimat dengan sengaja ataukarena kelalaiannya, ataupun tidak ditulis dengan tegas
    namun telah meliputiperbuatannya.25Menimbang, bahwa pada setiap pasal dalam peraturan perundangundangan yang memuat ketentuan pidana, yang berisi norma yang tidak bolehdilanggar, karena dengan dilanggarnya norma tersebut akan terjadi suatu tindakpidana, maka dalam unsurunsur pasal tersebut, sudah termasuk di dalamnya actusreus dan mens rea, dimana dalam unsurunsur tindak pidana, actus reus dikenalsebagai unsur yang bersifat obyektif dan mens rea, di kKenal sebagai unsur yangbersifat subyektif, Karena
    merupakan sikap batin dari pelaku tindak pidana.Menimbang, bahwa dengan demikian ketika seluruh unsur dalam pasaltersebut terpenuhi, maka berarti actus reus dan mens rea juga telah ada,sehingga terjadilah tindak pidana, sedangkan apakah kemudian pelakunya dapatdipidana atau tidak hal tersebut berkaian dengan pertanggungjawaban pidana yangdiatur diluar pasal yang memuat ketentuan pidana, yaitu pasalpasal yang mengaturtentang alasan penghapus pidana.0Menimbang, bahwa mens rea atau sikap batin/niat
    memiliki atau dengan sengajamenyimpan atau dengan sengaja menguasai atau dengan sengaja menyediakan(narkotika golongan bukan tanaman tanpa hak atau melawan hukum), meskipunkata dengan sengaja tidak ditulis di depan kata menguasai, namun hal itu meliputiperbuatan menguasai.Menimbang, bahwa dengan demikian untuk menentukan apakah suatutindak pidana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undangundang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, telah terbukti atau tidak, tidak perlumencari mens
Putus : 25-10-2018 — Upload : 03-01-2022
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2043 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 25 Oktober 2018 — ERWIN DJAU alias EWIN
6523 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terdakwa diajakmenggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyauntuk menggunakan
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu. actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa. Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yang wajib diterapkandalam setiap pemeriksaan perkara di Pengadilan.
    Bahwa azas hukumyang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilanpidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 26-02-2018 — Upload : 22-11-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 26 Februari 2018 — ACHMAD HAMZAH bin MAT HOSEN
6542 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bukankah ketentuan tersebut diperuntukkan bagi pelaku yangmempunyai mens rea dan actus reus memiliki, mMengusai, Menyimpan Narkotikadalam jumlah banyak (melebihi batas kepemilikan bagi penyalah guna) dengantujuan untuk dijual, diedarkan, diperdagangkan;Sedangkan berbanding terbaliknya dengan pembelian, pemilikan, penguasaanNarkotika oleh Terdakwa berada dalam konteks penyalahgunaan NarkotikaPasal 127 Ayat (1) huruf a;Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017Penerapan ketentuan Pasal
    112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) seharusnyasecara hukum judex facti maupun Penuntut Umum, selain mempertimbangkankonteks perbuatan lahiriah/perbuatan materiil Terdakwa I, juga wajibmempertimbangkan mens rea.
    Hal inilah yang dilakukan olehJudex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa, mengadili dan memutusperkara a quo;Pernyataan judex facti bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidanamelanggar pasal dalam dakwaan Penuntut Umum, dengan hanya melihatperbuatan lahiriah/actus reus belaka kemudian mencocokkan rumusan undangundang tidak seharusnya terjadi, sebab untuk menyatakan Terdakwa bersalahwajib hukumnya mempertimbangkan mens rea Terdakwa ;Sesuai dengan azas hukum pidana yang dijunjung tinggi selama
    ini dalammemeriksa, mengadili dan memutus perkara dan dipegang teguh seluruh Hakimdi seluruh dunia bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan;Hakim harus mampu mengetahui dan menjelaskan kesalahan/mens rea apayang sesungguhnya dilakukan Terdakwa , apakah mens rea/kesalahan untukmenyalahgunakan atau kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa dengan pertimbangan tersebut, pada akhrinya Hakim dalam memeriksaperkara Narkotika tentu mampu membedakanhakikat/esensi pembelian,kepemilikan, penguasan Narkotika
    Bahwa dari segi mens rea, Terdakwa membeli Narkotika, kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika tersebut untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;4. Sebelum ditangkap Polisi, Terdakwa telah menggunakan sabusabu.
Putus : 19-09-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 September 2019 — Muhammad Wahyudi Bin Saibatulham (T1), Adji Kurniawan Bin Sugono Wijaya (T2), Dk
3917 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Penuntut Umum seharusnya dapatmembedakan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpannarkotika untuk kegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotikadengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpannarkotika untuk digunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1)huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Halaman 8 dari 14 halaman Putusan Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019Bahwa tanpa mempertimbangkan hal
    tersebut bisa jadi Penuntut Umumakan menghukum orang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikap batin ataukesalahan yang dialaminya;Bahwa Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo seharusnyamempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memilikishabu tersebut sematamata untuk menggunakan shabu secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya.
    Seorang penyalahguna sepertihalnya Terdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai narkotika dengan mens rea/kesalahan untukmenggunakan shabu tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat(1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotikauntuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 12/7 Ayat (1) huruf
    Sedangkan mens rea Terdakwamembeli Kemudian memiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Halaman 9 dari 14 halaman Putusan Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna
    tidak serta merta diterapkan dan dipersalahkanmelakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1) juncto Pasal 112Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sebabbukankah Para Terdakwa sebelum memakai secara melawan hukumharus lebih dahulu membeli, menguasai, menyimpan, bahwa tidakmungkin dapat memakai narkotika tanpa melalui tahapan tersebut;Bahwa Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actus reus/perbuatanmateril Terdakwa yaitu. membeli dan memiliki shabu, tanpamempertimbangkan mens
Putus : 03-09-2018 — Upload : 16-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1775 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 September 2018 — SITI LASTITI alias TITI
3011 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketua Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal114 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009, meskipun pada waktu ditangkap Terdakwa diemukansedang membeli atau memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikasebanyak 0,0841 (nol koma nol delapan empat puluh satu) gram,tetapi harus dipertimbangkan mens rea Terdakwa;Bahwa dari segi sejarah pembentukan ketentuan Pasal 114 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35
    Dengan kata lain,judex facti maupun Penuntut Umum menerapkan undangundangbukan sekedar memenuhi rumusan secara tekstual bunyi undangundang belaka, tetapi juga diterapkan berdasarkan kontekstualnya;Seperti halnya dalam perkara a quo , mens rea Terdakwa membeli,memiliki, mMenyimpan, menguasai Nakotika untuk maksud dan tujuanmenggunakan secara melawan hukum maka wajib menerapkanPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum maupun judex facti dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk digunakansecara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai Narkotika dengan mens rea
    Putusan NomorNarkotika, hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangantidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam putusan judex facti maupun memori kasasi PenuntutUmum hanya mempertimbangkan secara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabu, tanpamempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 20-04-2018 — Upload : 18-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 52 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 20 April 2018 — MUHAMMAD FANDI KURNIA pgl FANDI
3532 Berkekuatan Hukum Tetap
  • atauPasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 dengan alasan:Terdakwa membeli dan memiliki, menguasai Narkotika dengan maksudsematamata untuk tujuan digunakan secara melawan hukum ;Bahwa untuk memastikan Terdakwa benar membeli, memiliki, menguasai,atau menyimpan shabu untuk tujuan digunakan secara melawan hukumdapat dibuktikan berdasarkan pada fakta persidangan yaitu pada waktuTerdakwa ditangkap Polisi seminggu yang lalu telah menggunakanNarkotika ;Bahwa dari segi ajaran kesalahnan atau mens
    rea ini sangat pentingdipertimbangkan terkait dengan prinsip hukum pidana bahwa tidakseorangpun dapat dipidana tanpa didasarkan pada kesalahan atau mensrea :Bentuk mens rea atau kesalahan dalam tingkatan sengaja atau culfa padadiri Terdakwa dapat dibuktikan berdasarkan perbuatan materil yangdilakukan, Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum apabila terbuktiadanya kesalahan (sengaja atau culfa ) atau adanya mens rea ;Kesalahan Terdakwa dalam perkara a quo adalah menggunakanNarkotika secara melawan
    Hal tersebut sangatpenting untuk dipertimbangkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalammerumuskan dakwaan ataupun tuntutan ;Berdasarkan prinsip hukum pidana yaitu Hakim tidak dapat menghukumTerdakwa hanya mendasarkan pada perbuatan pidana atau actus reussemata, untuk menghukum seseorang wajib dibuktikan adanya unsurperbuatan pidana atau actus reus dan unsur pertanggungjawaban pidanadiantaranya unsur kesalahan atau mens rea ;Jaksa Penuntut Umum dalam memori kasasinya yang memohon agarTerdakwa dinyatakan melanggar
    hukumpersidangan bahwa Terdakwa tidak pernah terkait dengan kegiatanperedaran gelap Narkotika, Terdakwa tidak terkait dengan jaringan atausindikat peredaran gelap Narkotika ;Bahwa Terdakwa saat dilakukan penangkapan dan penggeledahanditemukan Narkotika dalam jumlah sedikit yaitu sebanyak 0,30 gram,masih dalam batas toleransi sebagai penyalahguna ;Fakta hukum tersebut menunjukkan Terdakwa adalah penyalahgunaNarkotika diketahui melalui pembelian Narkotika dalam jumlah sedikit,yaitu kurang dari 1 gram.Dari segi mens
    Pasal 132 ayat (1) untuk tujuan peredaran gelap denganmembeli, memiliki, menguasai Narkotika untuk tujuan digunakan menurutketentuan Pasal 127 ayat (1) hurufa ;Judex Facti maupun Jaksa Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan mens rea dan latar belakang/rekam jejak Terdakwaterkait dengan Narkotika dan banyaknya barang bukti yang ditemukandalam jumlah sedikit ;Bukankan seorang penyalahguna sebelum menggunakan Narkotikaterlebin dahulu membeli, menyimpan, memiliki, menguasai Narkotikasetelah tahapan
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3619 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — RAMADHANI bin ARIFIN
4920 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat Jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan dipergunakan bersama secara melawan hukum;Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    Judex Facti maupunPenuntut Umum seharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahanorang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk kegiatan peredarangelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan mens rea/kesalahan orangmembeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secaramelawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli
    Sedangkan mens rea/kesalahanTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisaNarkotika adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawanhukum.
    Bahwa tidak mungkinTerdakwa dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli,memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali terdakwadipanggil untuk mengkonsumsi saja);Bahwa bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki sabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 25-06-2019 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1183 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 25 Juni 2019 — SEPTIAN BAGAS EKA PRASETYA bin WAHYU DWI SULISTYONO
9817 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa berdasarkanfakta adalah penyalahguna Pasal 127 ayat (1) huruf a dan jangan sampaidinhukum dengan menggunakan pasal pengedar Pasal 112 ayat (1), Pasal114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Terungkap fakta, sikap batin atau niat Terdakwa menggunakan shabu dantidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap narkotika;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraa quo wajib mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat
    Terdakwaseperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danmemiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai narkotika dengan mens rea/kesalahan untuk menggunakantidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotikasebagaimana
    dalam perkara a quo;Apabila mens rea/kesalahan Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaraHal. 6 dari 13 hal.
    Putusan Nomor 1183 K/Pid.Sus/2019melawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 12/7 ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika , sebaliknyaapabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 ayat (1) atauPasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, mMenguasai, menyimpan narkotika adalah bermaksud untuktujuan menggunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasaltersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya.
Putus : 23-10-2019 — Upload : 02-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3522 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 23 Oktober 2019 — SONI DWI PRASTIYA bin HARTONO
2813 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan judex factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa faktanya penyalah gunasebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a, dan jangan sampaipenyalah guna dihukum menerapkan pasalpasal bandar atau pengedarPasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1).
    Judexfacti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakan mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan, menguasai,Narkotika untuk kegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal112 Ayat (1) dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan, menguasai Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika;Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi judex factimaupun Penuntut Umum akan menghukum orang
    /Terdakwa tidak sesualdengan sikap batin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa oleh karena itu) judex facti maupun Penuntut Umum dalammemeriksa perkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens readan kesalahan/niat Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabu tersebut sematamatauntuk menggunakan sabu secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Bahwa seorang penyalah guna seperti halnya Terdakwaketikaditemukan membawa, memiliki, menguasai, menyimpan
    Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan sabu tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Hal. 6 dari 14 hal.
    Penerapanpasalpasal tersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkanactus reus dan mens rea atau maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalah guna tentu sebelum menggunakan Narkotika maka dapatdipastikan terlebin dahulu membeli, kKemudian memiliki, menguasai,menyimpan narkotika barulah menggunakan.
Register : 24-02-2012 — Putus : 07-05-2012 — Upload : 06-05-2013
Putusan PA BANYUMAS Nomor 0263/Pdt.G/2012/PA.Bms
Tanggal 7 Mei 2012 — penggugat vs tergugat
143
  • mengetahui Penggugat mengajukan gugatancerai terhadap Tergugat; = Bahwa, saksi mengetahui sejak semula Penggugat danTergugat tidak hidup rukun sebagaimana layaknyaSuami istri, karena tidak pernah hubungan suamiIstri dan terahir kumpul di rumah Pemohon ;= Bahwa, saksi mengetahui sekarang penggugat dantergugat telah pisah rumah tempat tinggal bersamakurang lebih sejak 6 bulan, karena Tergugatmeninggalkan Penggugat sebab Termohon marah waktuPemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens
    tetanggaPenggugat ;= Bahwa, saksi mengetahui Penggugat dan Tergugatadalah suami istri yang sah;= Bahwa, saksi mengetahui Penggugat akan mengajukangugatan cerai kepada Tergugat ;= Bahwa terakhir mereka tinggal di rumah orang tuaPemohon , dan belum dikaruniai anak;= Bahwa, saksi mengetahui keadaan sekarang Penggugatdan Tergugat tidak harmonis disebabkan Tergugatmeninggalkan Penggugat karena Tergugat meninggalkanPenggugat sebab Termohon marah waktu Pemohon tidakmau diajak hubungan suami istri karena Pemohonsedang mens
    Tahun 1989 sebagaimanatelah diubah dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 ;Menimbang, bahwa sebagaimana dalam gugatantersebut diatas pada pokoknya Penggugat menyatakan bahwaPenggugat dan Tergugat sebagai suami istri, akan tetapisekarang terjadi perselisihan dan pertengkaran terusmenerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga yang disebabkan karena Tergugatmeninggalkan Penggugat sebab Termohon marah waktu Pemohontidak mau diajak hubungan suami istri karena Pemohonsedang mens
    perkara ini ;Menimbang, bahwa isi keterangan kedua saksikeluarga atau orang dekat dengan Penggugat tersebutternyata bersesuaian dengan dalil gugatan Penggugat,antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisah tempattinggal selama 6 bulan yang disebabkan karena Tergugatmeniggalkan Penggugat tanpa memperdulikan dan tanpaPUTUSAN Nomor : 0263/Pdt.G/2012/PA.Bms. halaman 7 dari 12memberikan nafkah kepada Penggugat sebab Termohon marahwaktu Pemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens
    Bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugattanpa memperdulikan Penggugat dan tidak memberi nafkahkepada Penggugat sebab awalnya Termohon marah waktuPemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens ;4, Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisahtempat tinggal bersama sampai sekarang sudahberlangsung kurang lebih 6 bulan sehingga telah salingmeninggalkan hak serta kewajiban sebagai suamiistridan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dantelah menunjukan
Putus : 28-06-2018 — Upload : 07-07-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 932 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 28 Juni 2018 — MUHAMMAD SUKUR HARAHAP alias SUKUR
3424 Berkekuatan Hukum Tetap
  • UCOK (DPO) seharga Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), denganmaksud Terdakwa gunakan secara melawan hukum;Bahwa dari segi mens rea, Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan narkotika sebagaimana yang ditemukan Polisi dirumah Terdakwa, maksud dan tujuannya adalah untuk digunakan secaramelawan hukum oleh Terdakwa;Bahwa dalam perkara a quo Terdakwa telah dipersalahkan oleh judexfacti tidak sesuai dengan sikap batin / mens rea yang ada pada diriTerdakwa.
    Padahal seharusnya Terdakwa dipersalahkan' atasperbuatannya sesuai sikap batin / mens rea Terdakwa.
    Bahwa jangansampai terjadi seorang Terdakwa dihukum dan dinyatakan bersalah tidaksesual dengan sikap batin atau mens rea nya;Bahwa apabila sikap batin Terdakwa untuk menyalahgunakan narkotikadan didukung dengan fakta lainnya maka wajib mempertimbangkan danmenerapkan ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 sebaliknya tidak menerapkan ketentuan peredaran gelapnarkotika Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa secara akal sehat, Terdakwa sebagai penyalahguna
    Terdakwa tidak dapat dipersalahkan melanggarketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009, meskipun perbuatan lahiriah / actus reusTerdakwa telah memenuhi ketentuan pasalpasal tersebut;Bahwa Hakim dalam = ~menjatuhkan putusan' tidak hanyamempertimbangkan actus reus Terdakwa sebagaimana yang terjadidalam perkara a quo, tetapi wajib mempertimbangkan mens rea / sikapbatin, niat Terdakwa membeli, memiliki, untuk maksud/tujuan apa, apakahuntuk digunakan secara melawan
Putus : 07-02-2018 — Upload : 13-11-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2268 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 7 Februari 2018 — DEDY SYAHPUTRA NASUTION alias DEDI;
2213 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2268 K/Pid.Sus/2017tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ketentuan Pasal 114 ayat(1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika, karena ketentuan pasalpasal tersebut diperuntukkan bagi Terdakwa yang mempunyai mens rea dan actus reusmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika dalam jumlah banyak(melebihi batas kepemilikan bagi penyalahguna) dengan tujuan untukdijual, diedarkan dan diperdagangkan.
    dan penguasaan Narkotika yangdilakukan oleh Terdakwa, yang berada dalam konteks penyalahgunaan Narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) hurufa UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa penerapan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh PenuntutUmum dan Judex Facti seharusnya tidak hanya mempertimbangkanperbuatan lahiriah atau perbuatan materiil atau actus reus Terdakwasemata, tetapi juga wajib mempertimbangkan mens
    rea Terdakwa;Bahwa sesuai dengan asas hukum pidana, yaitu tidak ada pidanatanpa ada kesalahan, Hakim harus mampu mengetahui danmenjelaskan kesalahan atau mens rea apa yang sesungguhnyadilakukan Terdakwa, apakah kesalahan atau mens rea untukmenyalahgunakan atau untuk kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa dengan pertimbangan tersebut, pada akhirnya Hakim dalammemeriksa perkara Narkotika harus mampu membedakan hakikatatau esensi pembelian, kepemilikan, penguasaan Narkotika bagipenyalahguna dengan
    Oleh karena itu, untuk menentukan apakahTerdakwa penyalahguna atau pengedar/bandar seharusnya tidakdidasarkan pada actus reus atau perbuatan lahiriah belaka, tetapimelalui konteks perouatan dengan mempertimbangkan mens rea ataukesalahan Terdakwa;Bahwa untuk menentukan apakah Terdakwa benar penyalahgunaNarkotika, maka akan dipertimbangkan beberapa indikator selainalasan/indikator yang telah dipertimbangkan sebelumnya:e Terdakwa membeli sabu, kemudian memiliki, menyimpan,menguasainya dalam jumlah relatif
    No. 2268 K/Pid.Sus/2017bagi penyalahguna yang sedang menjalani masa rehabilitasisesuai ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 2010 juncto SEMANomor 3 Tahun 2011;Sebelum ditangkap polisi, Terdakwa telah menggunakan sabudengan kaca pireks;Dari segi mens rea, Terdakwa membeli, memiliki, menguasai danmenyimpan Narkotika tersebut untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Alat bukti yang tidak terbantahkan membenarkan Terdakwaadalah penyalahguna yaitu hasil pemeriksaan urine Terdakwaberdasarkan Berita
Putus : 19-07-2018 — Upload : 18-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1042 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 19 Juli 2018 — FAIV PUSPITO alias PITO
3120 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 1042 K/Pid.Sus/2018Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana yang telah diputusan perkara a quo, Penuntut Umum maupunJudex Facti seharusnya wajib mempertimbangkan kesalahan/mens reaTerdakwa seperti yang terungkap di persidangan.
    Bahwa adapun mens reaTerdakwa membeli dan memiliki ganja untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa sebagai konsekuensi hukum apabila Terdakwa ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akantetapi mens reanya untuk menggunakan Narkotika maka tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 111 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa Penuntut Umum dalam memori kasasinya hanyamempertimbangkan
    perbuatan yang secara kasat mata saja yaitu actus reusperbuatan materiil Terdakwa saja yaitu membeli dan memiliki sabu, tanpamempertimbangkan mens rea Terdakwa;Bahwa padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamembeli, memiliki, menguasai, menyimpan sabu tersebut untuk tujuandigunakan sendiri;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tersebut tentu bertentangandengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yangwajib diterapbkan dalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan.
Putus : 12-12-2019 — Upload : 03-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 12 Desember 2019 — GALIH PUTRA KHAYANFALAH bin SUBANDI, DK.
2319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019dihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Para Terdakwa sesuai dengan maksudPasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dan jangan sampai dinukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika.
    ParaTerdakwa membeli sabu akan digunakan bersama secara melawanhukum:;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik Para Terdakwa, tetapiwajid pula mempertinbangkan mens rea/kesalahnan Para Terdakwa.Judex Facti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakanmens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukkegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan
    mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukdigunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi Judex Factimaupun Penuntut Umum akan menghukum orang/Para Terdakwa tidaksesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam mememeriksaperkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens rea dankesalahan/niat Para Terdakwa seperti
    yang dipersidangan, mens rea ParaHal. 7 dari 16 hal.
    Putusan Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019Terdakwa membeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untukmenggunakan sabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuanlainnya;Bahwa seorang penyalah guna seperti halnya Para Terdakwa ketikaditemukan sedang atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan Narkotika tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimanadalam perkara a quo
Register : 13-06-2019 — Putus : 13-08-2019 — Upload : 02-09-2019
Putusan PN PARE PARE Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN Pre
Tanggal 13 Agustus 2019 — Abbas Alias Abbas Bin Lemba
224
  • LAMBELU,pada saat terdakwa mau keluar dari kawasan Pelabuhan NusantaraParepare, petugas kepolisian memeriksa terdakwa dan barang bawaannyayaitu tas ranselwarna abuabu lalu petugas kepolisian menemukan barangjenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalampembungkus rokok merk SOEMPORNA.
    Setelah terdakwa membeli shabushabu lalu terdakwa kembalikerumahnya untuk mengemas shabu tersebut dengan menyimpan didalampembungkus pembersih muka merk MENS BIORE sebanyak 1 (satu) sachetdan didalam pembungkus rokok merk SOEMPORNA sebanyak 1 (satu)sachet, selanjutnya terdakwa menyimpan barang shabu tersebut didalam tasransel warna abuabu.Kemudian pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019 sekitar pukul 15.00Wita terdakwa berangkat menuju Pelabuhan Nusantara Parepare denganmenumpang kapal KM.
    SIDIKmenemukan barang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu)sachet shabu didalam pembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu)sachet didalam pembungkus rokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh GedeSuarthawan S.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani,Amd.
    SIDIK menemukanbarang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalam pembungkusrokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh Gede SuarthawanS.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani, Amd.
    SIDIK menemukanbarang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalam pembungkusrokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh Gede SuarthawanHalaman 23 dari 27 Putusan Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN PreS.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani, Amd.
Putus : 05-03-2018 — Upload : 19-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2188 K/PID.SUS/2017
Tanggal 5 Maret 2018 — I. SUNARYO bin (alm) KATIMAN ; II. DHARMONO PUTRA bin (alm) TAMSIR
2815 Berkekuatan Hukum Tetap
  • menyimpang Narkotika jenis sabutersebut untuk maksud dan tujuan menggunakannya secara melawanhukum;Bahwa makna unsur membeli, memiliki, menyimpan, menguasai sabuseperti yang diatur Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 sesungguhnya dimaksudkan untuk tujuankegiatan peredaran gelap Narkotika, misalnya membeli sabu kemudian dijualkembali, atau menyimpan, memiliki, menguasai shabu untuk diedarkan ataudiperdagangkan secara melawan hukum;Bahwa terdapat perbedaan mens
    No. 2188 K/Pid.Sus/2017dalam jumlah banyak melebihi batas maksimum kepemilikan dan pemakaianbagi penyalahguna Narkotika;Bahwa Hakim dalam memeriksa perkara tidak boleh menghukumatau menyatakan Terdakwa bersalah melebihi atau tidak sesuai dengansikap batin/mens rea yang ada pada diri Terdakwa.
    Apabila mens reaTerdakwa penyalahguna Narkotika maka Hakim wajib mempertimbangkandan menerapkan ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009;Bahwa Hakim tidak hanya mempertimbangkan actus reus Terdakwatetapi hakim wajib mempertimbangkan mens rea/sikap batin, niat Terdakwamembeli, memiliki, untuk maksud/tujuan apa, apakah untuk digunakansecara melawan hukum~= ataukah untuk diedarkan, dijual ataudiperdagangkan.
    sepanjang hasil pemeriksaan sidang tidak terungkap faktakalau Terdakwa pernah terkait dengan kegiatan sindikat, jaringan peredarangelap Narkotika;Bahwa Terdakwa tidak dapat dilakukan rehabilitasi medis/sosialkarena tidak terdapat fakta hukum bahwa Terdakwa telah melakukanpenyalahgunaan Narkotika berulang kali yang mengakibatkan Terdakwamengalami ganguan atau kecanduan atau ketergantungan Narkotika;Bahwa perbuatan lahiriah/actus reus Terdakwa telah memenuhiketentuan pasalpasal tersebut tetapi dan segi mens
Putus : 06-08-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2071 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 6 Agustus 2019 — ACH. HOIRI ROSYID bin SAHURI
2116 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin dan kesalahan yang dilakukan,artinya kesalahan atau mens rea Terdakwa dengan maksudmenyalahgunakan Narkotika sebagaimana ketentuan Pasal 127 Ayat (1)huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, dan jangan sampaidihukum dengan menerapkan ketentuan sebagai Pengedar Narkotikasebagaimana Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009;
    Yono denganmaksud dan tujuan digunakan secara melawan hukum;Bahwa dari fakta tersebut menunjukkan sikap batin atau niat Terdakwamembeli sabu dengan maksud menyalahgunakan dan bukan bermaksudmelakukan kegiatan peradaran gelap Narkotika;Bahwa sudah seharusnya Judex Facti maupun Penuntut Umum dalammemeriksa perkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens rea dankesalahan/niat Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan, mensrea Terdakwa membeli dan memiliki shabu tersebut sematamata untukmenggunakan
    shabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuanlainnya;Bahwa seorang Penyalahguna Narkotika seperti halnya Terdakwa ketikaditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan shabu tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat(1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara aquo.
    Apabila Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawanhukum maka seharusnya menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, sebaliknya mens rea/kesalahannyadengan maksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap narkotikaHal. 7 dari 13 hal.
    Terdakwa penyalahguna Narkotika yaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peradaran gelap Narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam memori kasasi Terdakwa maupun dalam putusan JudexFacti, hanya mempertimbangkan actus reus/perbuatan materil Terdakwayaitu membeli dan memiliki sabu, tanoa mempertimbangkan mens
Putus : 08-04-2019 — Upload : 04-05-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 747 K/PID.SUS/2019
Tanggal 8 April 2019 — RITA HARYATI SIREGAR
7941 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pahadallogika semacam ini tidak selamanya benar;Bahwa Ketua Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa a quotidak dapat diterapbkan ketentuan Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal112 Ayat (1) UndangUndang nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, sekalipun pada waktu ditangkap Terdakwa sedangmembeli atau memiliki, menguasai, menyimpan, apalagi hanyamenemukan sisa shabu berat 0, 14 (nol koma satu empat) gram;Bahwa seseorang dihukum = atas perbuatannya denganmempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Artinya kesalahandan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna Pasal 127 Ayat (1)huruf a dan jangan sampai dihukum dengan menggunakan pasalpengedar Pasal 112 Ayat (1), Pasal114 Ayat (1);Bahwa terungkap fakta, sikap batin atau niat Terdakwa menggunakanshabu dan tidak bermaksud melakukan kegiatan peradaran gelapNarkotika;Bahwa judex facti maupun Jaksa Penuntut Umum dalammememeriksa perkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea dankesalahan/niat Terdakwa seperti yang terungkap dipersidangan,mens rea Terdakwa
    membeli dan memiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika dengan mens rea untukmenggunakan tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat(1) atau Pasal 112 Ayat (1) sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud
    dan tujuan menggunakan secaramelawan hukurn maka wajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap Narkotika maka menerapkan Pasal 112 Ayat (1)atau Pasal 114 Ayat (1);Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika,ketentuan Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) diperuntukkanbagi para bandar, pengedar, penjual, menerima, orang yangmenyerahkan, menjadi perantara jual beli Narkotika dan sebagainya,dengan maksud dan
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untukHalaman 15 dari 21 halaman Putusan Nomor 747 K/PID.SUS/2019tujuaan menggunakan secara melawan hukum.
Register : 09-03-2010 — Putus : 29-04-2010 — Upload : 18-10-2011
Putusan PN PALEMBANG Nomor 366 / PID.B / 2009 / PN.PLG
Tanggal 29 April 2010 — I. JUNAIDI BIN MANTOHA II. WISNU HIDAYAT BIN DARMOKO
14854
  • WISNU HIDAYATBIN DARMOKO dengan pidana penjara masing masingselama 1 (satu) ) Tahun dan 6 (enam) bulandikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanansenmentar ; Menyatakan barang bukti berupa :@ 6( enam ) potong pakaian jadi berupa baju Merk We2Proud;ei(satu) lembar salinan Nota Asli no. 14450 tanggal 9012010 An.Amos Mens Boutique;ei(satu) lembar Nota Asli dan 2 (dua) lembar salinanNota bukti Tanda Terima barang no. 016006 tanggal 11012010 An.
    dinyatakan berslah dandipidana maka kepadanya pula harus dibebani membayar biayaperkara jumlahnya yang akan disebutkan pada amar putusanini;Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang akandijatuhkan lebih lama dari masa penahanan yang dijalaniterdakwa maka penahanan tersebut dikurangkan seluruhnyadari pidana yang dijatuhkan;Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa buktiberupa : 6( enam ) potong pakaian jadi berupa baju MerkW2 Proud;1(satu) lembar salinan Nota Asli no. 14450 tanggal9012010 An.Amos Mens
    pidanaSECARA BERSAMA SAMA MELAKUKAN PENGGELAPAN DALAMJABATAN ; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karenaitu dengan pidana penjara masing masing selama1(satu) Tahun dan 3(tiga) bulan; Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani olehterdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yangdijatuhkan; Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ; Menetapkan barang bukti berupa:@ 6( enam ) potong pakaian jadi berupa baju Merk WeProud;ei(satu) lembar salinan Nota Asli no. 14450 tanggal 9012010 An.Amos Mens
Putus : 15-09-2015 — Upload : 21-12-2015
Putusan PN MAROS Nomor 105/Pid.Sus/2015/PN.Mrs
Tanggal 15 September 2015 — Terdakwa : ZULKIFLI ALIAS SULE BIN LANTI JPU : DHEVID SETIAWAN,SH
7216
  • Kesalahan adalah syarat mutlak bagi adanyapertanggungjawaban pidana untuk dijatuhi pidana. sebab di masyarakat Indonesia berlakuasas tidak dipidananya seseorang jika tidak ada kesalahan; geen straf zonder schuld ataudalam bahasa latin actus non facit reum nisi mens sit rea (an act does not make personguilty unless his mind is guilty). Andai saja seseorang tidak mempunyai kesalahan, makaniscaya hal itu dirasakan sebagai hal yang tidak adil dan tidak semestinya.
    Bahkan menurutIdema bahwa membicarakan unsur kesalahan dalam hukum pidana berarti mengenaijantungnya hukum pidana.Menimbang, bahwa kesalahan harus ada pada diri Terdakwa dan merupakan suatuhal yang fundamental dalam mengkoreksi sifat jahatnya seorang Terdakwa di depan hukumpidana. jika ditelaah lebih lanjut bahwa actus non facit reum nisi mens sit rea terdiri daridua golongan besar yakni Actus Reus atau perbuatan pelaksanaan dan Mens Rea atauniat.
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batinseseorang yang oleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangankesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori SubjectiveSchuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antaralain !