Ditemukan 61419 data
41 — 7
Menyatakan terdakwa KAIRUL ANWARUDIN BIN YATIMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 5 (lima) bulan ;3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;5.
yang memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yaitu bahwa obat harus disimpan dalam kemasan asli ,terlindung dari sinar matahari langsung , suhu ruangan penyimpanan disesuaiakndengan sifat kimia dan fisika dari sediaan farmasi tersebut.* Orang yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi adalah orang yang mempunyaikeahlian atau kewenangan yaitu bahwa orang tersebut mempunyai ijasah apoteker ,asisten apoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja disuatu apotek atau suatu perusaahaan
farmasi maupun institusi pemerintah.* Bahwa seseorang yang berpendidikan SLTP dan berpengalaman kerja sebagaipekerja penjaga toko tidak mempunyai keahlian atau kewenangan untukmengedarkan pil dobel L karena orang tersebut mempunyai ijasah apoteker , asistenapoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja di suatuapotek atau suatu perusaahaan farmasi maupun institusi pemerintah.Bahwa pil dobel L yang dibungkus / dilinting dengan kertas grenjeng rokok dandimasukkan dalam bungkus
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan ;3. yang tidak memiliki ijin edar ;Ad. 1.)
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatanMenimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan dan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan tidak bersifat komulatif sehingga salah satu saja yang terpenuhi cukup sebagaisyarat terpenuhinya unsur secara keseluruhan ;Menimbang, bahwa sediaan farmasi dalam pasal 1 ke4 ketentuan unum UU RI No.36 Tahun 2009 adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika selanjutnya ketentuanpasal 106 ayat (1) menyatakan bahwa
Menerangkan : Sebagaimana ketentuandalam UU Nomor 36 Tahun 2009 , yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi adalah orangyang mempunyai keahlian atau kewenangan yaitu bahwa orang tersebut mempunyai ijasahapoteker , asisten apoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja disuatu apotek atau suatu perusaahaan farmasi maupun institusi pemerintah ;Menimbang, bahwa berdsarkan hal di atas Majelis Hakim menyimpulkan bahwaterdakwa adalah seorang yang berpendidikan SLTP dan berpengalaman
62 — 3
dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu
PDM169 /KANDA /Euh.2/09 / 2015;Setelah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa dipersidanganserta memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan;Setelah mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perkara : PDM169 /KANDA / 09 / 2015 tertanggal 27 Oktober 2015 yang pada pokoknya supaya Majelis HakimYang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :1 Menyatakan terdakwa RAHMADI Als MADI Bin DARSANI (Alm) bersalahmelakukan tindak pidana Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Unsur : Yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu.Menimbang, bahwa memproduksi sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan adalahkegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas, dan/ataumengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan adalah setiapkegiatan atau serangkaian
kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut pasal 1 angka 4Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat, bahan obat, obattradisional, dan kosmetika.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut pasal 1 angka 5Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan padamanusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.Menimbang, bahwa menurut pasal 98 Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu,dan terjangkau.
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahanyang berkhasiat obat.Menimbang, bahwa pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan14sebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan dilakukan untuk melindungimasyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatanyang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan.Menimbang, bahwa dipersidangan
ARDHANA RISWATI PRIHANTINI .,S.H
Terdakwa:
M. AULIA RAHMAN bin MASJIDI
63 — 3
AULIA RAHMAN bin MASJIDI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan pertama Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa M.
Sus/201 7/PN.MtpBahwa sediaan farmasi berupa obat keras jenis Carnophen yang berhasildiamankan dari Terdakwa tersebut telah disisinkan sebanyak 5 (lima) butir dantelah dilakukan pemeriksaan sebagaimana Laporan Pengujian Badan POMNomor : LP.Nar.K.17.1127 yang berkesimpulan bahwa contoh yang diujimengandung Parasetamol, Kafein, dan Karisoprodol;Bahwa sediaan farmasi berupa obat carnophene yang diedarkan oleh Terdakwatersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik ijin beredar berdasarkan SuratKeputusan
Banjar dekat Alkah SungaiTabuk ada yang mengedarkan sediaan farmasi Jenis Carnophen denganmenggunakan 1 (satu) buah sepeda motor YAMAHA FORCE ONE warnaHalaman 10 dari 23 Putusan Nomor.420/Pid. Sus/201 7/PN.
Unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasiMenimbang, bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam pasal 1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetikMenimbang, bahwa dalam fakta di persidangan terungkap bahwa SaksiDODY IRAWAN dan saksi FAHRUDIN NOOR telah melakukan penangkapanterhadap Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat keras merek Carnophen tanpa ada jjin dari pihak yangberwenang
Banjar dekat Alkah Sungai Tabuk ada yangmengedarkan sediaan farmasi Jenis Carnophen dengan menggunakan 1 (satu)buah sepeda motor YAMAHA FORCE ONE warna hitam, selanjutnya saksiHalaman 19 dari 23 Putusan Nomor.420/Pid. Sus/201 7/PN.
AULIA RAHMAN bin MASJIDI tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dalam dakwaan Pertama Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa M.
RAHMINTO, SH.MH
Terdakwa:
SUDARMONO SENTOSO Alias UTIS
38 — 6
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa SUDARMONO SENTOSO alias UTIS, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki kewenangan sebagaimana dalam dakwaan kesatu;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan;
- Menjatuhkan pula terhadap Terdakwa pidana
Menyatakan Terdakwa Sudarmono Sentoso alias Utis bersalah melakukan tindakpidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan ke satuHalaman 1 dari 13 Putusan Nomor 186/Pid.Sus/2017/PN KdrDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarpersyaratan keamanan dan mutu, sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam dakwaan Pasal 196 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan;2.
dan dalam jual bell obat pil dobel L tidak memakai resepdokter.Bahwa terdakwa membeli pil dobel L dari AGUNG (DPO) yang beralamat KecPeterongan Kabupaten Jombang sebanyak 1.000 butir pil dobel L sehargaRp.500.000,00 dan Dljual lagi setiap 100 butir pil dobel L sehargaRp.100.000,00 sehingga Terdakwa mendapatkan untung per 100 butir sebesarRp. 50.000,00 terdakwa bukan sebagai ahlinya dalam bidang farmasi dandalam jual beli obat pil dobel L tidak memakai resep dokter.Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) danAyat (3);3. Dengan sengaja;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak bekerja/berprofesi di bidangpelayanan kesehatan dan farmasi, dan Terdakwa tidak memiliki latar belakangpendidikan di bidang kesehatan dan farmasi, serta Terdakwa tidak memiliki ijinuntuk mengedarkan sediaan farmasi tersebut dari pejabat yang berwenang,sehingga Terdakwa tidak berwenang mengedarkan sediaan farmasi, karenanyaTerdakwa dilarang untuk itu;Menimbang, bahwa dengan demikian maka subunsur mengedarkansediaan farmasi tanpa memiliki kewenangan telah terpenuhi,
Menyatakan Terdakwa SUDARMONO SENTOSO alias UTIS, terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki Kewenangan sebagaimanadalam dakwaan kesatu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (Satu) tahun dan 6 (enam) bulan;3.
JOHN W. RAYAR, SH
Terdakwa:
JERMIA LUMOWA
116 — 41
D80295
DKL 0233304243A1
13
Etabion
PT Errita Pharma
10.000
Tablet
Juli 2021
GJI606
DBL 9506500701A1
14
Suprabiotik
Pabrik Farmasi
,selaku Kepala Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat yangjuga sebagai Kepala Instalasi Farmasi Kabupaten Maybrat.
yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasiyang berupa bahan obat, obat dan alat kesehatan;Bahwa Badan usaha yang dimaksud adalah perusahaan berbentuk badanhukum yang telah memiliki ijin dari Menteri dalam hal ini adalah PBFatau Pedagang Besar Farmasi;Bahwa di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi pasal 1 ayat 1,yang dimaksud dengan Pedagang Besar Farmasi atau yang biasadisingkat PBF adalah perusahaan berbentuk badan
yang memenuhi standar dan persyaratankeamanan, mutu dan kemanfaatan;Halaman 15 dari 40 Putusan Nomor 325/Pid.Sus/2019/PN SonBahwa Dalam Ketentuan Umum Pasal 1 butir 4 Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,dijelaskan bahwa Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaiankegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan ataupemindahtanganan.
RI Nomor 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian Pasal 6 ayat (1) dijelaskan bahwa PengadaanSediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi ataupenyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi; ayat (2) PengadaanSediaan Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan olehTenaga Kefarmasian; dan ayat (3) Pengadaan Sediaan Farmasi harus dapatmenjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat Sediaan Farmasi.
Upload : 02-03-2017Putusan PN KAB MADIUN Nomor 301/Pid.Sus/2016/PN.Mjy
SURYA PURNAMA alias SOROK bin SUWARNA
92 — 20Menyatakan terdakwa SURYA PURNAMA Alias SOROK Bin SUWARNA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan tanpa ijin;2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
NANANG diDesa Brumbun Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun atau tempat lain yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun,Putusan Perkara Pidana No 301/Pid.Sus/2016/PN.Mjy 2dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.
dan/atau alat kesehatanPutusan Perkara Pidana No 301/Pid.Sus/2016/PN.Mjy 3yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) yaitusediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutudan terangkau dan ayat (3) yaitu ketentuan mengenai penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah
yang belum terdaftar atau obat yang tidak memilikiijin edar tidak dapat dipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaatserta mutunya; Bahwa peredaran obat atau sediaan farmasi dengan cara melalui perusahaanobat atau alat kesehatan ke PBF (Pedagang Besar Farmasi), Gudang FarmasiDinas Kesehatan (melalui tender), Apotik, Toko Obat berijin (obat bebasterbatas) dan sarana pelayanan kesehatan lain, misalnya Rumah Sakit, BalaiPengobatan dan lainlain; Bahwa standard atau persyaratan keamanan, khasiat
AYU LESTARI dengan harga Rp. 50.000, (lima puiluh ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi berupa obat warna putih berlogo LL sebagaimana BeritaAcara Pemeriksaan Laboratoik Kriminalistik No.
Menyatakan terdakwa SURYA PURNAMA Alias SOROK Bin SUWARNAtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanantanpa ijin;2.
Register : 18-01-2021 — Putus : 16-02-2021 — Upload : 09-08-2021Putusan PN CIAMIS Nomor 10/Pid.Sus/2021/PN Cms
Tanggal 16 Februari 2021 — Penuntut Umum:
MOH. ANDY SOFYAN,SH
Terdakwa:
IRPAN KHOERUDIN BIN UCI SANUSI
33 — 6MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa IRPAN KHOERUDIN BIN UCI SANUSI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda Rp.
Bahwa ketika Terdakwa diintrogasi Terdakwa mengaku maksud dantujuan Terdakwa menerima titipan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdari saudara Jamil (DPO) untuk di konsumsi sendiri dan sebagian lagiuntuk di jual kepada orang lain. Bahwa benar ketika Terdakwa diintrogasi Terdakwa mengaku menjualsediaan farmasi jenis obat Hexymer tersebut kepada Saksi Ramdan AlsDadun dan kepada Saksi Maryati dengan cara COD di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab. Ciamis.
Bahwa Saksi di periksa oleh Penyidik dari Polres Ciamis sehubungan telahterjadinya penyalahgunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymer; Bahwa Terdakwa meyalahgunakan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdengan cara menjualnya; Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tangal 07 November2020 sekira jam 21.00 wib di pinggir jalan tepatnya di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab.
Saksi Maryati Binti Suryana, dibawah sumpah, pada pokoknya menerangkansebagai berikut : Bahwa Saksi di periksa oleh Penyidik dari Polres Ciamis sehubungan telahterjadinya penyalahgunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymer; Bahwa Terdakwa meyalahgunakan sediaan farmasi jenis obat Hexymerdengan cara menjualnya; Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tangal 07 November2020 sekira jam 21.00 wib di pinggir jalan tepatnya di depan KantorBAPEDA Ciamis Kec. Ciamis Kab.
dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edarjenis obat Hexymer; Bahwa riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan Ahli asalah sebagaiberikut :e SDN 3 Pasirtamiang Kec.
jenis obat Hexymer;Bahwa dalam mengedarkan sediaan farmasi jenis obat Hexymer tersebutTerdakwa tidak memiliki izin dari pemerintah atau pihak terkait lainnya dantidak memiliki riwayat pendidikan / keahlian dalam bidang kefarmasian.
Register : 12-09-2017 — Putus : 19-10-2017 — Upload : 06-11-2017Putusan PN JEMBER Nomor 785/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 19 Oktober 2017 — BIBIT WIDAYATI alias WITA alias WIWIT
28 — 3Bahwa terdakwa memiliki, menguasai, sediaan farmasi berupa Obat jenisTrihexyphenidil tersebut untuk terdakwa edarkan/jual lagi sehinggaterdakwa mendapatkan keuntungan dan keuntungan tersebut sudahhabis digunakan untuk kehidupan seharihari, sedangkan terdakwamenjual obat obatan itu tidak dilengkapi dengan surat ijin edar dan dijualsecara bebas tanpa resep.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasianadalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan, mendistribusikan,mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaankefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidangfarmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Register : 15-08-2019 — Putus : 03-10-2019 — Upload : 15-10-2019Putusan PN SUMBER Nomor 246/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 3 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
NUR Bin JARIM. Alm
30 — 5M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa NUR Bin JARIM (Alm) tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Turut serta mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan mutu, sebagaimana dakwaan Alternatif Pertama;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa NUR Bin JARIM (Alm)
: Bahwa berawal saksi MA'MUN (terdakwa dalam berkasterpisah)membeli sediaan farmasi dalam bentuk obat Trihexyphenidyl dari Sdr.ABAH (Daftar Pencarian Orang/DPO) sebanyak 20 (dua puluh) strip atau200 (dua ratus) butir seharga Rp. 400.000,(empat ratus ribu rupiah)yang kemudian saksi MAMUN menyerahkannya kepada terdakwa NURBin JARIM untuk dijual atau mengedarkan sediaan farmasi dalam bentukobat Trihexyphenidyl tersebut, kemudian terdakwa menjual ataumengedarkannya kepada masyarakat dimana untuk Pil
,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobat dan ayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturanpemerintah, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut : Bahwa berawal saksi MAMUN (terdakwa dalam berkasterpisah)membeli sediaan farmasi dalam bentuk obat Trihexyphenidyl dari Sdr.ABAH (Daftar Pencarian
dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganperaturan pemerintah;Bahwa berawal saksi MAMUN (terdakwa dalam berkas terpisah) membellsediaan farmasi dalam bentuk obat Trihexyphenidyl dari Sdr.
dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganperaturan pemerintah;Halaman 13 Put Nomor 246/Pid.Sus./2019/PN SbrBahwa berawal saksi MAMUN (terdakwa dalam berkas terpisah) membellsediaan farmasi dalam bentuk obat Trihexyphenidyl dari Sdr.
Menyatakan Terdakwa NUR Bin JARIM (Alm) tersebut di atas, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Turut sertamengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan mutu, sebagaimana dakwaan Alternatif Kedua;2.
Register : 22-09-2020 — Putus : 07-12-2020 — Upload : 18-12-2020Putusan PN SUMBER Nomor 311/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 7 Desember 2020 — Penuntut Umum:
GINANJAR NUGRAHA SH
Terdakwa:
GERA Als. GEMBOS Bin Alm. DAIS
40 — 7MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa GERA Als GEMBOS bin Alm DAIS tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, denda sebesar Rp.300.000,00
lebih lanjut;Bahwa barang bukti sediaan farmasi jenis pil atau obat yang saksiamanakan tersebut berupa 150 (seratus lima puluh) butir sediaanFarmasi jenis obat atau Pil warna Kuning bertuliskan DMP yang dibungkus dengan Plastik klip Bening, 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasijenis obat atau Pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik dan 5(lima) butir sediaan Farmasi jenis Obat tau Pil TRIHEXIPHENIDYL yangmasih dalam bentuk kemasan Pabrik:Bahwa selain barang bukti sediaan farmasi jenis obat atau
IWAN menjual belikan barang tersebut diberitahu oleh temannya;Bahwa barang barang yang diperlihnatkan berupa 150 (seratus lima puluh)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertuliskan DMPyang dibungkus dengan plastic klip bening dan disimpan didalam bekasbungkus rokok Djarum Super, 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik, 5 (lima)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masihdalam kemasan pabrik, Uang tunai
IWAN menjual belikan barang tersebut diberitahu oleh temannya;Bahwa barang barang yang diperlinatkan berupa 150 (seratus lima puluh)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertuliskan DMPyang dibungkus dengan plastic klip bening dan disimpan didalam bekasbungkus rokok Djarum Super, 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik, 5 (lima)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masihdalam kemasan pabrik, Uang tunai
IWAN menjual belikan barang tersebut diberitahu oleh temannya;Bahwa barang barang yang diperlinatkan berupa 150 (Seratus lima puluh)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertuliskan DMPyang dibungkus dengan plastic klip bening dan disimpan didalam bekasbungkus rokok Djarum Super, 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik, 5 (lima)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masihdalam kemasan pabrik, Uang tunai
DMP,TRIHEXYPHENIDYL/TAU dan TRAMADOL;Bahwa barang sediaan farmasi jenis obat atau pil yang tersangka simpanoleh Terdakwa tersebut berupa : 150 (seratus lima puluh) butir sediaan Farmasi jenis obat atau Pil warnaKuning bertuliskan DMP yang di bungkus dengan Plastik klip Bening; 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau Pil TRAMADOL yangmasih dalam kemasan pabrik; 5 (lima) butir sediaan Farmasi jenis Obat tau Pil TRIHEXIPHENIDYL yangmasih dalam bentuk kemasan Pabrik:Bahwa Terdakwa mengakui
Register : 23-05-2013 — Putus : 01-07-2013 — Upload : 25-07-2013Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 122/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 1 Juli 2013 — HARNOWAN Als.BENDE Bin SUKAMTO
60 — 21Menyatakan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 230 (dua ratus tiga puluh) butirdirampas untuk dimusnahkan ;4.
SUNANDAR Als.SOWAKBin SUBAKRI (tersangka dalam perkara lain) yang berada di Dsn.NgletihBarat, Desa.Ngletih, Kec.Kandat,Kab.Kediri, terdakwa diserahi oleh saksiNAFIS SUSILO Als.SUNANDAR Als.SOWAK Bin SUBAKRI (tersangkadalam perkara lain) sediaan farmasi pil jenisLL sebanyak 240 (ua ratus empatpuluh) butir dan dibungkus oleh terdakwa masingmasing menjadi 8 (delapan)butir dengan menggunakan kertas grenjeng rokok.
Kemudian pada hari Selasa,tanggal 12 Maret 2013, sekira pukul 11.00 Wib bertempat ditepi jalan umumyang berada di Dsn.Gondang, Desa.Purworejo, Kecamatan.Kandat,Kab.Kediriterdakwa lalu ditangkap dan digeledah oleh petugas Kepolisian , dimanadiketemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 240 (dua ratus empatpuluh) butir dibungkus dalam 30 (tiga puluh) kertas grenjeng rokok di sakucelana kanan belakang yang sedang digunakan oleh terdakwa saat itu adalahbenar milik terdakwa Bahwa sediaan farmasi berupa
Kandat, Kabupaten Kediri,terdakwa dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dari yang berwenang, sehinggadi tangkap oleh petugas Kepolisian, terdakwa beserta barang bukti dibawa keKantor Polisi untuk diproses lebih lanjut ;Dan oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa unsurunsur dalamdakwaan Kesatu Pasal 196 UU RI.
No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebuttelah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal yang telah dipertimbangkan tersebutdiatas, Maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Tanpa keahlian dankewenangan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standart kemanfaatan dan mutu sebagaimana diatur dalam Pasal197 UU RI.
Register : 16-09-2019 — Putus : 31-10-2019 — Upload : 01-11-2019Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 385/Pid.Sus/2019/PN Gpr
Tanggal 31 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
1.ADHI SATYO WICAKSONO, SH
2.LUSYA MARHAENDRASTIANA, S.H
Terdakwa:
M. RIZAL FIRMANSYAH Bin SLAMET ANTO
27 — 5Rizal Firmansyah Bin Slamet Anto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar maka diganti
Kediri, atau setidaktidaknya disuatuHalaman 2 dari 14Putusan Nomor 385/Pid.Sus/2019/PN Gprtempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadiian NegeriKabupaten Kediri yang berwenang mengadili "dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiiin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar yang harus memenuhi persyaratanobjektivitas
,APt barang bukti PIL LL tersebutmerupakan sediaan farmasi berupa obat yang tidak boleh diedarkan (tidakmemiliki ijin edar) dan terhadap sedian farmasi berupa butirbutir Pil LL tersebutpengamannya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidangfarmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupapil jenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya
adalah sebagai karyawan swasta bagianpengepakan bebek peking dan terdakwa tidak pernah memperoleh pendidikandi bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jo Psl. 106 ayat (1) UUNo. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.AtauKEDUA:Bahwa terdakwa M.
Rizal Firmansyah Bin Slamet Anto telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan multu ;2.
Register : 29-06-2020 — Putus : 27-07-2020 — Upload : 07-08-2021Putusan PN KANDANGAN Nomor 129/Pid.Sus/2020/PN Kgn
Tanggal 27 Juli 2020 — Penuntut Umum:
YOGI NATANAEL CHRISTANTO, SH
Terdakwa:
MANSYAH Als ANCIK Bin ANANG USUF
40 — 15Menyatakan Terdakwa Mansyah Als Ancik bin Anang Usuf terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah pidana telah dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana telah diuraikan dalam dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum.
2.
Kemudian Terdakwa menawarkan sediaan farmasi jenis carnophenyang diduga mengandung carisoprodol (Narkotika golongan I) kepada SaksiSubli Bin (alm) H. Muhtar (dilakukan penuntutan secara terpisah). KemudianSaksi Subli Bin (alm) H. Muhtar membeli sediaan farmasi jenis carnophen yangdiduga mengandung carisoprodol (Narkotika golongan 1!)
Muhtar membeli sediaan farmasi jenis carnophen dari terdakwasebanyak 10 (Sepuluh) butir dengan harga Rp 80.000, (delapan puluh ribu rupiah)per butir.Bahwa terdakwa sudah menjual/mengedarkan sediaan farmasi jeniscarnophen selama kurang lebih 1 (Satu) minggu dan terdakwa sudah menjualnyakepada orangorang yang terdakwa kenal dengan keuntungan Rp 3.500.
tidak di keluarkan dari BPOM untuk sediaan farmasi, dan kementriankesehatan untuk alat kesehatan.
Hulu Sungai Selatan karena telah menjual danmengedarkan Obat sediaan Farmasi jenis Carnophen yang didugaMengandung Carisoprodol (Narkotika) tanpa izin edar. Bahwa obat sediaan Farmasi jenis Carnophen yang diduga MengandungCarisoprodol (Narkotika) yang terdakwa edarkan sebanyak 10 ( Sepuluh )butir.
Kemudian Terdakwa menawarkan sediaan farmasi jeniscarnophen kepada Saksi Subli Bin (alm) H. Muhtar (dilakukan penuntutan secaraterpisah). Kemudian Saksi Subli Bin (alm) H.
Register : 27-04-2021 — Putus : 17-05-2021 — Upload : 08-08-2021Putusan PN INDRAMAYU Nomor 109/Pid.Sus/2021/PN Idm
Tanggal 17 Mei 2021 — Penuntut Umum:
Tedy Hendra S., S.H.
Terdakwa:
AHMAD NURALIM Bin CASUN
30 — 6M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa AHMAD NURALIM Bin CASUN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum melanggar Pasal 197 Jo.
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu kKeduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu Keduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulaimembeli obat sediaan farmasi jenis Tramadol dan Hexymer kepadaSdr.
MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulai membeli obat sediaan farmasi jenisTramadol dan Hexymer kepada Sdr.
Register : 10-10-2018 — Putus : 22-11-2018 — Upload : 29-11-2018Putusan PN SURAKARTA Nomor 292/Pid.Sus/2018/PN Skt
Tanggal 22 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
DIDIK ARIYANTO, S.H.
Terdakwa:
IMAM THAUFIK SAPUTRO alias KLOWOR bin WIDODO
38 — 7Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo tidak terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Pertama Primair.
2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Pertama primair tersebut .
- Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Percobaan mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan Pertama Subsidair.
latar belakang pendidikan bidang kefarmasian dan telah memilikiizin kerja sebagai tenaga farmasi.
Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan. Setelah sediaanfarmasi dinyatakan lulus evaluasi dan uji laboratorium dari segi mutudan/kualitas, keamanan dan kemanfaatan.
Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkomsomsinya.
Sediaan Farmasi danalat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan jjin edar.Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan.
Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkonsomsinya.
Register : 22-05-2019 — Putus : 25-07-2019 — Upload : 14-11-2019Putusan PN BANYUWANGI Nomor 437/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 25 Juli 2019 — Penuntut Umum:
1.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
2.I MADE ADI SUDIANTARA, S.H
Terdakwa:
DINO VIRDYANSYAH MULYONO BIN MULYONO
28 — 5MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa DINO VIRDYANSYAH MULYONO bin MULYONO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kesatu Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus
Banyuwangi atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banyuwangi, DenganSengaja Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan Atau / AlatKesehatan Yang Tidak Memiliki Ijin Edar, perbuatan tersebut Terdakwa lakukandengan cara sebagai berikut:Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, awalnyaTerdakwa di hubungi oleh seseorang yang akan membeli sediaan farmasi jenisTreheksiphinidhil kepada Terdakwa, kemudian atas permintaan tersebutTerdakwa
IMEI: 354738/06/082153/2 dan Uang sebesarRp20.000,00 (dua puluh ribu rupiah); Bahwa pada saat diinterogasi Terdakwa mengakui mendapatkanpil Trihexyphenidil tersebut awalnya di hubungi oleh seseorang yangakan membeli sediaan farmasi jenis Treheksiphinidhil kepada Terdakwa,kemudian atas permintaan tersebut Terdakwa menghubungi SaksiROSARDI ARGA (Terdakwa dilakukan penuntutan secaraterpisah)melalui hand phone Samsung untuk membeli sediaan farmasi jenis pilThrihexiphenidil atau trek sebanyak 100 butir
IMEI: 354738/06/082153/2 dan Uang sebesar Rp20.000,00 (duapuluh ribu rupiah); Bahwa pada saat diinterogasi Terdakwa mengakui mendapatkan pilTrihexyphenidil tersebut awalnya di hubungi oleh seseorang yang akanmembeli sediaan farmasi jenis Treheksiphinidhil kepada Terdakwa,kemudian atas permintaan tersebut Terdakwa menghubungi SaksiROSARDI ARGA (Terdakwa dilakukan penuntutan secara terpisah) melaluihand phone Samsung untuk membeli sediaan farmasi jenis pilThrihexiphenidil atau trek sebanyak 100 butir
/PN BywPasal 98:(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat,bermutu, dan terjangkau;(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat;(3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa ketentuan
Pasal 106 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan telah mengatur sebagai berikut:Pasal 106:(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan' serta tidakmenyesatkan;(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkan penarikandari peredaran sediaan farmasi dan alat Kesehatan yang telah memperolehizin edar, yang kemudian
Register : 08-07-2014 — Putus : 15-07-2014 — Upload : 05-09-2014Putusan PN KAB MADIUN Nomor 153/Pid.B/2014/PN.Mjy
Tanggal 15 Juli 2014 — LILIK PUPITASARI BINTI REBO
25 — 3Hardianto,Apt. , pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2014, dalam kasus atas namaKARMI BINTO WIRYO DIKROMO, sesuai barang bukti yang diterimaberupa abat cap Baging, obat setelan Kecetit, dengan hasil pemeriksaan :parang bukti tersebut diatas merupakan sediaan farmasi berupa obat yangdiedarkan tidak dalam kemasan aslinya, tetapi dikemas ulang dengan tidakdilengkapi dengan label/penandaan yang lengkap, sehingga barang tersebutdiatas dapat digolongkan sebagai sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemiliki
Madiun ;Bahwa Tugas pokok saksi ahli adalah mengetahui tentang pengadaan,Produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakat ;Bahwa saksi ahli membenarkan obat setelan kecetit dan obat setelancap bagong yang disita dari Terdakwa adalah swediaan farmasi ;Bahwa saksi ahli menerangkan sediaan farmasi yang diedarkan sepertiini dikatagorikan tidak memiliki ijin edar ;Bahwa saksi menerangkan obatobat seperti ini tidak dapatdipertranggung jawabkan keamanannya, khasiatnya/ manfaat sertamutunya
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangandiatas, maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkandipersidangan tersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwaada melakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi yang tidak memiliki izin edar tersebut?
Menyatakan terdakwa KARMI Binti WIRYO DIKROMO(Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 07-05-2021 — Putus : 26-07-2021 — Upload : 09-08-2021Putusan PN MAMUJU Nomor 80/Pid.Sus/2021/PN Mam
Tanggal 26 Juli 2021 — Penuntut Umum:
Arief Mulya Sugiharto, S.H., M.H.
Terdakwa:
Irsandi alias Sandi bin Agus M
52 — 9MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Irsandi Alias Sandi Bin Agus M telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, kemanfaatan,
dengan Peratura Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan :Pasal 2 ayat (1) : Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi dan/ataudiedarkan harus memenuhi persyartan mutu, Keamanan dn kemanfaatan.Pasal 2 ayat (2.a) : Persyaratan mutu, kKeamanan dan kemanfaatan, untuksediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat sesuai dengan persaratandalam buku Farmakope atau buku standar lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.Adapun contoh sediaan farmasi yang
manusia, dan/atau membentuk struktur danmemperbaiki fungsi tubuh;Bahwa yang dimaksud dengan Sediaan Farmasi yang tidak memenuhistandar atau persyaratan keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu adalah :Sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar adalah sediaan farmasi yangtidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah;Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan:Pasal 2 ayat (1) : Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang diproduksidan
Jalur distribusi yang Illegal;Bahwa yang dimaksud dengan Kesediaan Farmasi yang tidak memiliki izinedar adalah :Sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar adalah sediaan farmasi yangdiproduksi oleh industri yang tidak memiliki izin maupun Industri Farmasiyang telah memiliki izin tetapi produknya tidak/belum memperoleh izin edar,yang diberikan dalam bentuk Persetujuan Pendaftaran;Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan :Pasal 9 ayat
Penyimpanan :Obatobatan hendaklah disimpan pada kondisi sesuai yang dipersyaratkanoleh pabrikan;Sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 2009 tentang PekerjaanKefarmasian :Pasal 6 ayat (1) : Pengadaan sediaan farmasi dilakukan pada fasilitasproduksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaanfarmasi:;Pasal 6 ayat (2) : Pengadaan sediaan farmasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus dilakukan oleh Tenaga Kefarmasian;Pasal 6 ayat (3) : Pengadaan sediaan farmasi harus
dapat menjaminkeamanan, mutu, manfaat dan khasiat sediaan farmasi:;Bahwa barangbarang yang mengandung Trihexyphenidyl termasuk dalamsediaan farmasi;Bahwa obatobat yang mengandung Trihexyphenidy!
Register : 17-10-2019 — Putus : 31-12-2019 — Upload : 31-12-2019Putusan PN MAJALENGKA Nomor 202/Pid.Sus/2019/PN Mjl
Tanggal 31 Desember 2019 — Penuntut Umum:
Agus R Senjaya S.H.
Terdakwa:
DEDE UHEN SUHENDAR Alias. UENG BIN ATUNG
108 — 19UENG BIN ATUNG, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat tanpa memiliki keahlian dan kewenangan;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp 3.000.000,00 (
Bahwa obat tersebut adalah TRIHEXYPHENIDYL, obat termasukkedalam golongan obat keras yang hanya boleh disimpan dan disalurkanterhadap pasien dengan resep dokter di sarana pelayanan kefarmasianseperti Apotek, Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Rumah Sakit olehtenaga farmasi Sesuai PP 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian danUU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagaimana diterangkan dalamHasil Pemeriksaan Sampel Obat TRIHEXTPHENIDYL, Nomor824/4318.1/Dinkes/2019 tanggal 16 Agustus
Farm, Apt BIN AMIR HERMAN, dibawahsumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa pendidikan ahli awalnya SMF (Sekolah Menengah Farmasi) diCirebon lulus tahun 1994, sekitar tahun 1994 sampai 2004 saksi bekerjadi perusahaan Farmasi swasta di daerah Cirebon, lalu tahun 2004 jugaahli masuk PTT (Pegawai tidak tetap) di puskesmas Sindangwangi Kab.Majalengka dan diangkat menjadi PNS tahun 2006, kemudian saksimelanjutkan kuliah di YPIB Cirebon lulus tahun 2011 dengan gelarS.Fram (Sarjana Farmasi
Bahwa terdakwa tidak mempunyai ijin dari pemerintah ataupun instansiterkait menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenisTrinexphenidyl tersebut.
Yang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi ;Halaman 13 dari 20 Putusan Nomor 202/Pid.Sus/2019/PN Ml3.
Unsur Yang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa Yang dimaksud dengan sedian farmasi menurut pasal1 angka 4, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetik ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, Ahli dandibenarkan oleh Terdakwa serta barang bukti sebagaimana terungkapdipersidangan, bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 13 Agustus2019 sekitar jam 20.00 Wib, bertempat di Warung Alvin di Blok Sabtu RT. 001RW. 002 Desa Leuweunggede
Register : 01-07-2015 — Putus : 30-07-2015 — Upload : 29-09-2015Putusan PN MARABAHAN Nomor 180/Pid.Sus/2015/PN Mrh
Tanggal 30 Juli 2015 — SELAMAT RIADY Bin TASMANUDIN
26 — 11Menyatakan Terdakwa SELAMAT RIADY Bin TASMANUDIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dalam dakwaan primair; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar, harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Mrh.Bahwa terdakwa mendapatkan obatobatan tersebut dengan cara membelisediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebanyak1 (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah).Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah);Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa Zenith/Carnophen sudah berlangsung selama + 1 (satu) tahun.
Terdakwa tidakmempunyai ijin menjual maupun ijin mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa Terdakwa menjual obatobatan jenis Zenith/Carnophen tersebutkepada pekerja angkut galam di sekitar kios terdakwa.
Kemudian terdakwadiamankan di Polsek Berangas untuk dimintakan keterangan lebih lanjut;Bahwa terdakwa mendapatkan obatobatan tersebut dengan cara membelisediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebanyak1 (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah).Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah);Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.Menimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan adalah unsur yangbersifat alternatif. Begitu juga terhadap unsur sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanjuga merupakan unsur yang bersifat alternatif.
Terdakwa mendapatkan obatobatantersebut dengan cara membeli sediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan KotaBanjarmasin sebanyak (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluhribu rupiah). Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah).Terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa Zenith/Carnophen sudahberlangsung selama + (satu) tahun.