Ditemukan 13154 data
10 — 2
Putusan No. 2749/Pdt.G/2020/PA.BbsMenimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga yangbahagia, kekal dan sejahtera tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan,bahkan kehidupan perkawinan itu akan menjadi belenggu kehidupan bagikedua belah pihak;Menimbang, bahwa terlepas dari siapa yang salah dan penyebab apayang melatarbelakangi terjadinya perselisihan dan pertengkaran antaraPenggugat dengan Tergugat, namun
11 — 3
Menimbang, bahwa untuk terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamisteri, Sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
72 — 26
hukumformil poin 20 menyatakan bahwa, "Kumulasi isbat nikah atas pernikahankedua dengan perceraian, sedangkan pernikahan yang kedua tersebut tidakmendapatkan izin poligami dari pengadilan agama, tidak dapat diisbatkansebagaimana kasus perkawinan Pemohon dan Pemohon Il.Menimbang, bahwa izin Pengadilan Agama terhadap kehendakseseorang untuk berpoligami berfungsi evaluatif, bukan administratif belaka,agar poligami yang dilangsungkan tidak bertentangan dengan hukum danpelaksanaannya tetap sejalan dengan cita
16 — 10
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal akanterwujud jika antara suami istri saling cinta mencintai, saling memberi danmenerima serta hormat menghormati antara satu dengan yang lainnyasebagaimana maksud pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 74 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, namun pada kenyataannya suamiisteri tersebut kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka cita ideal bagisuatu perkawinan tidak akan menjadi kenyataan bahkan perkawinan
5 — 3
;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yakni terbentuknyakeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangi di antara keduabelah pihak sebagai suami isteri, sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat ArRuum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita
20 — 12
dan tinggal dirumah yang berbeda;Bahwa selama kurang lebih 2 (dua) tahun , kehidupan rumah tanggaPemohon dan Termohon dapat dinyatakan sudah tidak layak disebut suamidan istri, sudah tidak ada harapan untuk dapat disatukan lagi, tidak adanafkah lahir bathin, hidup dan tinggal dirumah berbeda satu denganlainnya, dan tidak ada perubahan sikap Termohon agar rumah tanggadapat kembali harmonis, saling mencintai sebagai suamiistri;Bahwa selama kurang lebih 2 (dua) tahun Pemohon renungkan bahterasuka cita
13 — 2
Painan;Bahwa fakta di setiap persidangan Majelis Hakim telah berupaya maksimaldengan memberikan nasehat kepada Penggugat untuk bersabar dan hidup rukunlagi bersama Tergugat, namun nasehat tersebut tidak berhasil dikarenakanPenggugat tetap bersikeras pada pendiriannya yang ingin hidup berpisah ataubercerai dari Tergugat;Bahwa dengan demikian Penggugat telah menunjukkan sikapnya yang sudahtidak cinta lagi terhadap Tergugat dan bila salah satu pihak sudah kehilanganrasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita
12 — 1
Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasacinta dan kasih sayang, maka cita ideal bagi kehidupan rumah tangga tidakakan terwujud bahkan kehidupan perkawinan itu akan terjadi belenggukehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata antara Penggugat danTergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berujung antaraPenggugat dan Tergugat pisah rumah sejak bulan Februari tahun 2013 sampaisekarang dan sebagaimana ternyata pula bahwa upaya kedua belah pihakuntuk menyelesaikan
98 — 33
Penggugat dan Tergugat sudah tidak mampuberhubungan dengan baik dan rukun sebagaimana layaknya pasangan suamiistri, sebab terjadi perselisinan dan pertengkaran secara terus menerus, olehkarena itu jalan yang terbaik bagi kKedua belah pihak adalah perceraian, sebabapabila dibiarkan berlarutlarut tidak mustahil akan memunculkan kemadlaratanyang lebih besar terhadap rumah tangga dan keluarga kedua belah pihak;Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasin sayangnya, maka cita
32 — 37
Bahwa fakta Penggugat tetap pada keinginannya untukbercerai dengan Tergugat menunjukkan Penggugat sudah tidak cintalagi terhadap Tergugat dan bila salah satu pihak sudah kehilanganrasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupanrumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkanapabila perkawinan tersebut tetap dipaksakan untuk dilanjutkandikhawatirkan akan menimbulkan dampak negative (dharar) baikkepada Penggugat maupun Tergugat;h.
11 — 7
Apabila salah satu pihak sudah kehilanganrasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupanrumah tangga tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupanperkawinan itu akan menjadi belenggu bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 19 huruf f PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
12 — 3
Putusan No. 0034/Pdt.G/2014/PA.Slw.Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasihsayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga yang bahagia, kekal dansejahtera tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan, bahkan kehidupan perkawinanitu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta terjadinya perselisihan dan pertengkaranantara Penggugat dan Tergugat yang telah berlangsung sejak hingga , Majelis Hakimberpendapat
8 — 3
;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamiisteri, sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
8 — 4
PA.Slw.Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yakni terbentuknyakeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangi di antara keduabelah pihak sebagai suami isteri, sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat ArRuum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasihsayangnya, maka cita
10 — 7
meninggalkan hak dan kewajibannya sebagaiseorang istri; Him. 9 dari 13 Him.Putusan No. 0196/Pdt.G/2018/PA.DpMenimbang, bahwa suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal akanterwujud jika antara suami istri saling cinta mencintai, saling memberi danmenerima serta hormat menghormati antara satu dengan yang lainnyasebagaimana maksud pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 74 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, namun pada kenyataannya suamiisteri tersebut kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka cita
16 — 1
Jadi dalam hal ini pelaku harusperkehendak atau memiliki niat untuk melakukan kejahatan (teorikehendak), disamping itu pelakunya juga harus menginsyafi/mengertidan menginginkan hasil atau akibatnya (teori berpangkal cita/pengetahuan);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkapdipersidangan bahwa pada hari Senin tanggal 30 Juni 2014, sekitar jam13.00 wib di Jalan Kapten Sumarsono, Gg. SPSI tepatnya dekatshowroom Yamaha, Desa Helvetia, Kec. Sunggal Kab.
11 — 11
Pasal 3 KompilasiHukum Islam ;Menimbang, bahwa suatu rumah tangga yang bahagia dan kekalakan terwujud jika antara suami istri saling cinta mencintai, saling memberidan menerima serta hormat menghormati antara satu dengan yang lainnyasebagaimana maksud pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 74 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, namun pada kenyataannya suamiisteri tersebut kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka cita ideal bagisuatu perkawinan tidak akan menjadi kenyataan bahkan perkawinan
33 — 17
Tergugat tersebut di atas, majelismeyakini, Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada harapanuntuk dirukunkan kembali;Menimbang, bahwa oleh karena itu mempertahankan rumahtangga tersebut akan berakibat fatal dan akan semakin membuatPenggugat dan Tergugat berada dalam ketersiksaan;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dansejahtera akan terwujud jika antara suami istri saling mencintaidan menyayangi satu sama lain, apabila salah satu pihak sudahkehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita
10 — 2
Menimbang, bahwa untuk terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamiisteri, Sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita
12 — 3
telahmenunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai, sikap tersebut berartiPenggugat sudah tidak mencintai Tergugat lagi dan tidak berkehendakmempertahankan perkawinannya dan sudah tidak ada ikatan bathin lagisehingga perkawinan itu sudah tidak utuh dan menjadi rapuh ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita