Karena ketidak hatihatian Terdakwa ada orang lain yang meninggal dunia,sehingga meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diriTerdakwadalam perkara ini perlu lebih dahulu). memperhatikan halhal yangdapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :Halhal yang meringankan : Terdakwa berterus terang.Terdakwa sudah membantu uang duka Rp.15.000.000,(lima belas jutarupiah) dan peti jenazah, Ambulance dan prosesi pemakaman

yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baiksesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.Menimbang, bahwa tindak pidana ini terjadi karena Terdakwa kurang hatihati dalam berlalu lintas, seharusnya dalam situasi jalan lurus sempit dan agakmenurun lampu penerangan gelap, Terdakwa tidak menyalip kendaraan yangdi depannya, sehingga perkiraan Terdakwa tidak pas dan keliru.Menimbang, bahwa akibat kejadian Terdakwa ini ada orang lain yangmeninggal dunia dan atas meninggalnya korban membuat kesedihan

Bahwa Penggugat menuntut mutah sebagai hiburan atau kenangkenangan atas kesedihan yang Penggugat rasakan akibat perceraianberupa uang sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);Maka berdasarkan halhal tersebut di atas, PenggugatRekonvensi/Termohon Konvensi mohon dengan hormat kiranya Majelis HakimPengadilan Agama Sengeti memberikan putusan sebagai berikut:PRIMER:1. Mengabulkan gugatan Penggugat;2.

Tentang Tuntutan MutahMenimbang, bahwa mutah merupakan kewajiban bekas suami untukdiberikan kepada bekas istreri apabila perceraian karena talak (perceraian ataskehendak suami) kecuali terhadap isteri gqabla aldukhul, sebagaimana diaturdalam Pasal 149 huruf a dan Pasal 158 huruf b Kompilasi Hukum Islam, karenamut'ah itu disamping merupakan kewajiban syariat juga pada hakekatnyabertujuan untuk menghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan dankegelisahan akibat terjadinya perceraian;Menimbang

Hal tersebutsejalan dengan pendapat lbnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabig dalam kitabFighus Sunnah juz halaman 208 dan diambil alin sebagai pendapat sendirioleh Majelis Hakim tingkat banding yang berbunyi sebagai berikut:Artinya : Maka jika kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap rukun sebagaisuami istri, niscaya keadaan akan bertambah buruk.Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding karena jabatannyamemandang perlu untuk memberiksan uang mutah kepada Termohon/Pembanding sebagai penghibur kesedihan

(dua juta rupiah), Tergugat dalam jawabannyamenyatakan keberatan dengan alasan bahwa Perceraian ini karena ataskehendak Penggugat bukan karena Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap petitum ini, Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa mutah merupakan kewajiban yang harusdipenuhi oleh seorang suami yang bercerai dengan isterinya , karena mutahitu disamping merupakan kewajiban syariat juga pada hakikatnya bertujuanuntuk menghibur hati sang isteri yang sedang dalam kesedihan dankegelisahan

Tinggi Agama Ambon yang Memeriksa dan Mengadiliperkara a quo untuk dapat menolak seluruh tuntutan nafkah iddah, untukseluruhnya;Bahwa Pembanding/Tergugat tidak sependapat dan sangat keberatandengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama pada halaman 43 poin1 bahwa Mutah merupakan kewajiban yang harus di penuhi oleh seorangsuami yang bercerai dengan istrinya, karena mutah itu di sampingmerupakan kewajiban syariat juga pada hakikatnya bertujuan untukmenghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan

Kemudiandalam Pasal 159 Mutah sunnat diberikan oleh bekas suami tanpa syarattersebut pada pasal 158, bahwa dalam perkara a quo, perceraian ini bukanatas kehendak suami melainkan kehendak istri, dan yang mengajukangugatan adalah istri, sehingga Mutah bukan merupakan kewajiban yangharus di penuhi oleh seorang suami yang bercerai dengan istrinya (ceralgugat) karena mutah bertujuan untuk menghibur hati sang istri yang sedangdalam kesedihan dan kegelisahan, akan tetapi hal tersebut sangatberbanding terbalik

dengan fakta hukum yang sebenarnya dimana suamilahyang harus dihibur karena merasa kesedihan, sedangkan istri malahberbahagia, bersyukur, atas putusan perkara cerai dalam perkara a quo,hingga istri berlagak seakanakan seperti anak bujangan, berheppy lantaranperceraian ini, oleh sebab itu tidak pantas dan tidak layak jika mutah ini dikabulkan Majelis Hakim tingkat pertama karena sangat bertentangan denganasas keadilan (gerechtigheit), kepastian (rechsecherheit) dan kemanfaatan(zwachmatigheit), oleh

mutah tersebut maka Pengadilan akanmempertimbangkannya sebagai berikut; Bahwa Al Quran Surat Al Baqarah ayat 241 menyatakan:=>gable ls Us Cig faall, bts calbaalls=Artinya : Bagi wanitawanita yang diceraikan itu (hendaklah) diberi mutaholeh suaminya sebagai kewajiban bagi orang yang taqwa; Bahwa hakikat kewajiban pemberian mutah adalah agar suami dapatmelepaskan isterinya dengan cara yang baik melalui suatu pemberian yangpatut kepada isteri yang ditalaknya agar ia tetap dapat tegar dan tidakmemendam kesedihan

wajibmemberikan mutah yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uangatau benda kecuali bekas istri tersebut gabla dukhul; Bahwa Termohon telah menjadi isteri dan mengabdikan dirinya kepadaPemohon selama kurun waktu kurang lebih 14 tahun dan selama itu pulakeduanya telah melakukan hubungan suami istri (bada dukhul) serta telahdikaruniai anak sehingga pengabdian Termohon tersebut secarakemanusiaan patut untuk diapresiasi oleh Pemohon melalui suatupemberian yang layak sekaligus pelipur lara atas kesedihan

Bahwa tidak benar pernyataan PEMOHON dalam angka 5Permohonan yang menyatakan"Bahwa Pemohon sudah sangat bersabardst", bahwa yang benar adalah TERMOHONlahyang telah sangatbersabar dalam menahan kepedihan dan kesedihan yang bertubitubiguna mempertahankan rumah tangga dengan PEMOHON, namun tidakada pengertian dan penghormatan sedikitpun dari Pihak PEMOHONyang ada hanyalah katakata sinis dan kasar dari PEMOHON kepadaTERMOHON;10.

Bahwa dengan adanya Permohonan Cerai Talak dalam perkara aquo, TERMOHON sangatlah bersyukur dengan keyakinan bahwa iniadalah jalan keluar dari Allah SWT sebagai jawaban doadoa dariTERMOHON untuk terlepas dari belenggu kesedihan dan kepedihandalam berumah tangga dengan PEMOHON, dan dengan menunjuk padaangka 6 dalil Posita PEMOHON dalam perkara a quo TERMOHON jugasudah tidak mampu lagi melanjutkan rumah tangga dengan PEMOHON,oleh karena itu dengan rasa syukur TERMOHON menerima cerai talakdari PEMOHON.Hal

Pasal 158 KompilasiHukum Islam, Pemohon/Terbanding diwajibkan memberi mut'ah kepadaTermohon/Pembanding yaitu suatu pemberian yang bertujuan untuk menghiburdan mengobati kesedihan hati Termohon/Pembanding akibat terjadinyaperceraian yang pada dasarnya tidak diinginkan oleh Termohon/Pembanding,namun pemberian mutah tersebut harus disesuaikan dengan kepatutan dankemampuan suami sesuai ketentuan Pasal 160 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa kepatuhan Termohon/Pembanding sebagai seorangisteri cukup

dengankesalahannya sebagaimana amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana terlebihdulu dipertimbangkan halhal yang memberatkan dan halhal yang meringankanterhadap diri Terdakwa ; 2222222 nnn nnn nnnHalhal yang memberatkan : e Terdakwa adalah seorang Pemangku yang seharusnya secara adat danagama menjadi contoh dan tauladan, khususnya dalam berprilaku dimasyarakat ; 2222 on nnn nnn nnn nn nnn nnn nnn nen neese Perbuatan Terdakwa menimbulkan ketakutan dan kesedihan

Nomor 3719/Pdt.G/2018/PA.Jryang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraiansebagaimana yang terjadi dalam perkara ini;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, ternyatagugatan Penggugat Rekonpensi telah beralas atas hukum karena telahmemenuhi maksud pasal 149 huruf a Kompilasi Hukum Islam , oleh karena itugugatan Penggugat Rekonpensi perihal mutah patut untuk dikabulkan,sehingga Tergugat Rekonpensi dihukum untuk memberikan mutah kepadaPenggugat Rekonpensi berupa harta

DpkTergugat beralasan uangnya untuk ditabung, dan Penggugat mencobaselalu bersabar.Bahwa Penggugat mulai merasakan kesedihan serta terkadangkemarahan, pada saat mulai 2005, Tergugat kadangkadang pulang denganmulut berbau alkohol. Dan kemudian apabila karena Penggugat mulaimerasakan sedih atau stress tersebut, maka penyakit asma yang dideritaPenggugat mulai kambuh, namun Tergugat kadang tidak menunjukkanperhatian dan cuekcuek saja menganggap tidak ada persoalan.

Bertambahlah pikirandan kesedihan Penggugat, karena dengan kondisi Penggugat terkadangbisa pulang dengan mulut berbau alkohol dan setiap hari merokok, namununtuk nafkah istri tidak pernah memberikan bahkan susu anak tidak maubelikan.Bahwa kemudian untuk demi bisa memenuhi kebutuhan susu anakanak,pampers dan kebutuhan makan, Penggugat terkadang menggunakan kartukredit, hingga kemudian karena kesulitan bayar tagihan kartu kredit tersebutHalaman 3 dari 18, Putusan Nomor 2930/Pdt.G/2021/PA.

Hal iniditegaskan dalam firman Allah SWT QS Al Bagarah ayat 241:99>roJL eli. wlallboyArtinya:Kepada wanitawanita yang diceraikan (hendaklah diberikan olehsuaminya), mutah (pemberian) menurut yang maruf...Menimbang, bahwa hakikat kewajiban pemberian mutah adalah agarsuami dapat melepaskan isterinya dengan cara yang baik melalui suatupemberian yang patut kepada isteri yang ditalaknya agar ia tetap dapat tegar dantidak memendam kesedihan yang mendalam akibat ditalak suaminya.

Karena itu, Sangat beralasan dalam perkara ini Pemohon dibebankanmembayar sejumlah mutah yang besarannya akan dipertimbangkan berikut ini;Menimbang, bahwa Termohon telah menjadi isteri dan mengabdikan dirinyakepada Pemohon selama sekian tahun dan selama itu pula keduanya telahmenjalani suka dan duka dalam membina rumah tangga ;Menimbang, pengabdian Termohon tersebut secara kemanusiaan patutuntuk diapresiasi oleh Pemohon melalui Suatu pemberian yang layak sekaliguspelipur lara atas kesedihan yang

Dalam perkara ini, dimana pelaku adalah orang dewasasedangkan korban masih di bawah umur/anakanak, sehingga Majelis Hakim harusmempertimbangkan mengenai hakhak anak tersebut yang menjadi korban;Menimbang, bahwa dari sisi korban yaitu UNI peristiwa yang dialami oleh korban,tentunya sangat mengguncang kejiwaan/psikologis korban dan keluarga, kesedihan, traumayang mendalam, rasa malu, perasaan rendah diri, masa depan yang tidak jelas, bahkan akanmendapat kesan yang tidak baik atau perlakuan diskriminasi

di tengah masyarakat, olehkarena itu terhadap korban haruslah mendapatkan perlindungan yang baik dalam bentukHalaman 16 dari 19 halamanPutusan No. 1 4/Pid.B/2014/PNLGSbantuan untuk memulihkan dari rasa trauma, kesedihan, keguncanggan psikologis sehinggakorban terjamin sepenuhnya untuk mendapatkan kembali halhak sebagai anak sehinggadapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkatdan martabat kemanusian serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

bisamemperoleh pendapatan dari hasil Usaha Toko Agung Raya Teknikterhitung sejak Almarhumah meninggal dunia 3 Juni 2018 sampaigugatan ini diajukan (Selama 8 bulan), yaitu omzet terkecil ratarataper bulan + Rp400.000.000, dikali 8 bulan total omzetRp.3.200.000.000, (tiga miliar dua ratus juta rupiah); KERUGIAN IMMATERIL: Bahwa perbuatan Tergugat sangatmemukul perasaan Penggugat selaku saudara kandung Almarhumahkarena segala usaha peninggalan Almarhumah tak bisa dikelola,utang membengkak, sehingga menjadi kesedihan

untukmenengahinayauntuk melerai pertengkaran antara Penggugat dan Tergugattetapi justru sikap Tergugat semakinmenjadijadi dan mengusir Penggugatbeserta ibunya untuk pergi dari rumah bersama.Bahwa Perselisihan dan Pertengkaran antara Penggugat dan TergugatTerjadi terus menerus hingga Puncaknya sekira pada tanggal 14 juni 2019.Yakni terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, selanjutnyaTergugat mengsuir kembali Tergugat untuk pergi dari rumah bersama,selanjutnya dengan persaan tertekan dan kesedihan

No.0231/Pdt.G/2017/PAJPPenggugat sehingga menimbulkan ketakutan dan kesedihan akibatseringnya perselisihan dan percekcokan yang terjadi antara Penggugat danTergugat sehingga mengakibatkan komunikasi tidak berjalan baik;11.Bahwa Penggugat berusaha mengalah dan bersabar agar terciptakebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat,akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama sehingga perselisihankembali terjadi diantara kKeduanya;12.Bahwa Penggugat menyarankan agar Tergugat datang

Bahwa pengakuan ayah para Penggugat tersebut membawa kesedihan yangberkepanjangan kepada ibu para penggugat sehingga menyebabkan beliau sakithingga meninggal dunia pada tanggal 8 Februari 2012, karena selama Almarhumhidup tidak pernah ada perkataan dari ayah para Penggugat untuk meminta izinkepada ibu Para Penggugat untuk beristri dua ataupun mengajukan permohonanuntuk poligami melalui pengadilan agama;4.

menyatakantidak keberatan atas kesanggupan Tergugat tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan gugatanPenggugat mengenai nafkah iddah dan mengenai nafkah anak sebagai berikut;Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskandan kiswah sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka) dari mantan suamisebagai suatu kewajiban seorang suami bertujuan untuk menghibur hati sangistri yang sedang dalam kesedihan

perkawinan setelah terjadinya perceraian dengan suaminya selamamasa 3 (tiga) kali suci (90 hari atau 3 bulan), baik cerai hidup maupun ceraimati dengan tujuan untuk mengetahui keadaan rahimnya atau untuk berfikirbagi suami, dan selama masa tersebut istri tetap berhak mendapatkan nafkah,maskan dan kiswah yang harus dipenuhi oleh suaminya sepanjang istri tidakberbuat nusyuz (durhaka) dari mantan suami sebagai suatu kewajiban seorangsuami bertujuan untuk menghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan

dalamjawabannya menyatakan keberatan dan hanya sanggup sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa terhadap petitum ini, Majelis Hakim memberipertimbangan sebagai berikut:1Bahwa mut'ah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorangsuami yang menceraikan istrinya, hal tersebut diatur dalam pasal 149huruf (a) dan pasal 158 huruf (6) KHI, karena mut'ah itu disampingmerupakan kewajiban syariat juga pada hakikatnya bertujuan untukmenghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan

Bahwa mutah harus diberikan bekas suami kepada bekas isteri denganmaksud agar bekas isteri terhibur dari kesedihan akibat perceraian,karena perceraian tersebut tidak dikehendakinya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, majelis hakim sepakat menentukan jumlah mutah yang dibebankankepada Tergugat Rekonvensi adalah berupa uang sebesar Rp 500.000,00(limna ratus ribu rupiah);Tentang Penggantian Biaya OperasiMenimbang, bahwa mengenai tuntutan agar Tergugat Rekonvensidihukum

pertengkaran yang terjadi.Bahwa perselisihan penggugat dan tergugat pada intinya disebabkan olehTergugat pencemburu tanpa alasan yang jelasTergugat sangat pemarah dan kalau ia marah tidak segangsegang menarikpenggugat dari teras rumah sampai ketanah dan mengusir penggugat untukpergi meninggalkan rumah orang tua tergugat.Bahwa pada awal bulan Maret 2013 tergugat kembali marah dan mengusir lagipenggugat untuk pergi meninggalkan rumah orang tua tergugat dan padawaktu itu penggugat sudah tidak mampu menahan kesedihan

sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat AlBaqarah ayat 241 dan Al Quran Surat Al Ahzab ayat 49:Artinya : Kepada wanitawanita yang diceraikan (hendaklah diberikan olehsuaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagiorangorang yang bertakwa.Artinya : Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengancara yang sebaik baiknya.Menimbang, bahwa Mutah disamping merupakan kewajiban syariatjuga pada hakikatnya bertujuan untuk menghibur hati sang isteri yang sedangdalam kesedihan