Ditemukan 12567 data
8 — 0
Gla le arte alia!
95 — 20
berupa Qaidah Ushul Figh yang diadopsisebagai pertimbangan Hakim yang berbunyi:Cea ctae Gila sje alia AuuLtvall 4Artinya: "Menolak mafsadat (kemudharatan) itu lebih diutamakan dari padamencapai kemaslahatan.serta petunjuk syari dalam Kitab Ghayatul Maram yang diambil alih sebagaipertimbangan Hakim yang berbuny/i:Ail acall Agle ib yay)! dag) Ase eis Sual MgHal. 13 dari 15 hal.
45 — 13 — Berkekuatan Hukum Tetap
201910.11.12.13.Bahwa untuk masuk pos 64.02, alas kaki berupa sandal jepit dansandal memenuhi syarat yang bukan waterproof, tetapi belumkelinatan memenuhi syarat Kedua karena pembuatannya dengancara injection moulding, karena untuk masuk pos 64.02 harusmemenuhi syarat pembuatannya dengan cara dijahit, dikeling,dipaku, disekrup, ditusuk atau dengan cara semacam itu;Bahwa pada penjelasan pos 64.02 pada halaman XII 64021Explanatory Notes, Fifth Edition, Volume 3, dinyatakan: TheHeading covers, inter alia
16 — 6
pernikahan mereka berdampak kepada status anak dimatasosial kemasyarakatan, sehingga untuk kepentingan anak sesuai dengan bunyidan maksud dari UndangUndang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahanatas UndangUndang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 1angka 2, maka status pernikahan kedua orang tuanya harus mendapatkepastian hukum;Menimbang, bahwa berdasarkan kaidah ushul figh yang dijadikandasar pertimbangan hukum dalam perkara a quo oleh majelis hakim, yangberbunyi :celled) Gila (cle arte alia
15 — 7
al as alia ew Lab zy?
8 — 0
adanya wali dandua orang saksi yang adil"Menimbang, bahwa apabila perkawinan Pemohon dan Pemohon Iltidak diisbatkan akan mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam kesulitanyang berkepanjangan, in cassu Pemohon dan Pemohon II serta keturunanmereka tidak akan mendapatkan perlindungan hukum yang sewajarnya dariPemerintah Republik Indonesia;Menimbang, bahwa Hakim menganggap perlu untuk mengemukakankaidah fighiyyah sebagaiman dalam Kitab AlAsybah wa alNazhair halaman 59sebagai berikut:a*gio COSY) o38 Alia
11 — 5
mempelai tersebut setuju dan menyatakansiap untuk dinikahkan selanjutnya berjanji untuk melaksanakan hak dankewajibannya masingmasing sebagai suami isteri, oleh karenanyapermohonan Pemohon dan Pemohon II dinyatakan beralasan dan terbukti,sebagaimana maksud ketentuan pasal 7 ayat 2 Undang Undang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengetengahkan beberapa dalildalilsyari yang selanjutnya dijadikan alasan untuk menetapkan penetapan inisebagai berikut:Firman Allah SWT:ail g Alia
63 — 11
sendiri mengalami pergelangankaki terkilir, lutut kanan luka lecet dan pinggang memar, sedangkan saksikorban Leli Efriyani Pandiangan mengalami patah tangan sebelah kiri,mengeluarkan darah dari kening dan tidak sadarkan diri kemudian dibawaberobat untuk pertolongan pertama ke RSU Ferdinand Sibolga sedangkandapur rumah saksi dengan kondisi rusak dan roboh serta alat perabot dapurrusak/ hancur.Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya dantidak berkeberatan;Saksi III.LIANA ALIA
7 — 3
alia et tsdirumuskan dengan kalimat(menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat) mengandungpengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnya hukumperkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.Sehingga bila bertentangan antara mafsadat dengan manfaat, maka lebihutama menjauhkan mafsadat daripada mengejar mashlahat yang belum tentudapat diraih;Menimbang, bahwa disamping itu Majelis Hakim
16 — 7
pernikahan mereka berdampak kepada status anak dimatasosial kemasyarakatan, sehingga untuk kepentingan anak sesuai dengan bunyidan maksud dari UndangUndang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahanatas UndangUndang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 1angka 2, maka status pernikahan kedua orang tuanya harus mendapatkepastian hukum;Menimbang, bahwa berdasarkan kaidah ushul fiqh yang dijadikandasar pertimbangan hukum dalam perkara a quo oleh majelis hakim, yangberbunyi :celled) Gila (cle arte alia
66 — 25
Putusan tersebut diucapkan pada hariKamis tanggal 04 September 2014 dalam persidangan yang terbuka untukumum oleh Ketua Majelis Hakim tersebut didampingi oleh HakimHakimAnggota tersebut dibantu oleh ALIA DESNANI, SH sebagai PaniteraPengganti pada Pengadilan Negeri Lahat dan dihadiri oleh RIZALPURWANTO, SH sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lahatdihadapan terdakwa;Hakimhakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,Dto DtoERSLAN ABDILLAH, SH. ABDUL ROPIK, SH.
18 — 11
setuju dan menyatakan siapuntuk dinikahkan selanjutnya berjanji untuk melaksanakan hak dankewajibannya masingmasing sebagai suami isteri, oleh karenanyapermohonan Pemohon dan Pemohon Il dinyatakan beralasan dan terbukti,sehingga patut untuk dikabulkan sebagaimana maksud ketentuan pasal 7 ayat2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengetengahkan beberapa dailildalilsyari yang selanjutnya dijadikan alasan untuk menetapkan penetan ini sebagaiberikut:Firman Allah SWT:ail y Alia
12 — 2
pale GlyTerjemahnya: Dan jika mereka berazam (bertetap hati) untuk bercerai, makasesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui;dan petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alih sebagaipertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :Cllacuall cis ule alia duslbal) 53Hal. 17 dari 20 Put.
5 — 0
diantaranya yang lebih kecil madlorotnya;Menimbang, bahwa memperhatikan pula keadaan rumah tangga Pemohondengan Termohon sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapatbahwa, perceraian lebih maslahat dan memberi kepastian hukum daripadameneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalam keadaanseperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madiarat yang lebihbesar bagi Pemohon dan Termohon, sedangkan kemadlaratan harusdihapuskan, sesuai dengan qoidah fiqhtyah :mies) iis ac alia
8 — 4
pasangan suami istri, akan tetapimempertahankan perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan kondisitersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat justru akan mendatangkanmafsadat yang lebih besar dari pada maslahat yang akan dicapai,diantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan bagi Penggugat danTergugat, padahal menolak mafsadat lebih diprioritaskan dari pada menarikkemaslahatan sebagaimana disebutkan dalam kaidah fikih yang telah diambilalih sebagai pendapat Majelis Hakim:cel Lead) Gals (cle athe alia
1.TATANG H, SH
2.SUKIMAN, SH
Terdakwa:
1.ADE IRAWAN alias UJANG
2.LUKMAN NUL HAKIM bin SYAMSUDIN
23 — 4
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor867/Pid.B/2018/PN Jkt.Pst tanggal 31 Juli 2018 tentang penunjukan MajelisHakim;Penetapan Majelis Hakim Nomor 867/Pid.B/2018/PN Jkt.Pst tanggal 31 Juli2018 tentang penetapan hari sidang;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, dan Terdakwa yangdiajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa Ade Irawan alia
5 — 0
Gila cle arte alia!
6 — 0
Gila cle arte alia! Mencegah kerusakan/kemadiaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini sejalan pula denganpendapat dalam kitab Ghoyatul Maram oleh syekh AlMajdi yang berbunyi:All oll) aple lb leas jl day jl ie) pce sid!
11 — 1
diantaranya yang lebih kecil madlorotnyaMenimbang, bahwa memperhatikan pula keadaan rumah tanggaPemohon dengan Termohon sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakimberpendapat bahwa, perceraian lebih maslahat dan memberi kepastian hukumdaripada meneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalamkeadaan seperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madlaratyang lebih besar bagi Pemohon dan termohon, sedangkan kemadlaratan harusdihapuskan, sesuai dengan qoidah fighiyahalas) Gils lc alia
10 — 1
diantaranya yang lebih kecil madlorotnya;Menimbang, bahwa memperhatikan pula keadaan rumah tangga Pemohondengan Termohon sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapatbahwa, perceraian lebin maslahat dan memberi kepastian hukum daripadameneruskan perkawinan, bahkan meneruskan perkawinan dalam keadaanseperti tersebut di atas dikhawatirkan akan mendatangkan madlarat yang lebihbesar bagi Pemohon dan Termohon, sedangkan kemadlaratan harusdihapuskan, sesuai dengan qoidah fighiyah :melas ils ac alia