Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 12-05-2015 — Putus : 18-11-2014 — Upload : 12-05-2015
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 73/Pdt.G/2014/PN.Krg
Tanggal 18 Nopember 2014 — PENGGUGAT vs TERGUGAT
163
  • 10Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal10 Maret 2007 dihadapan Pendeta Petrus Sajiyana PR , sebagaimana tersebutdalam Kutipan Akte Perkawinan Nomor : 41/2007 ;Bahwa dalam perkawinan tersebut, kami telah dikaruniai 1 orang anak lakilakiyang bemama : ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT yang lahir diKaranganyar pada tanggal 17122007;Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat menaruh harapan kami berduaakan membentuk dan membina kehidupan rumah tangga yang bahagia ,harmonis dan kekal
    namun pada kenyataannya rumah tangga kami tidakharmonis karena kami sering mengalami percckcokan dan perselisihan .Bahwa sejak tahun 2011 Penggugat sudah tidak tinggal serumah lagi denganTergugat, karena Penggugat pergi kerumah orang tua Penggugat dan Tergugatsudah tidak pemah memberi nafkah lahir maupun batin kepada Penggugatsampai sekarang;Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat nyatanyata telah gagal membentukkeluarga yang harmonis dan kekal seperti yang dikehendaki dalam UndangUndang Perkawinan
    Penggugat bermaksud untuk mengajukanperceraian atas perkawinannya dengan Tergugat, yang telah dilangsungkan secara sah,dengan alasan bahwa antara Tergugat dan Penggugat terjadi pertengkaran terusmenerusdan Tergugat telah meninggalkan rumah serta tidak memberikan nafkah lahir dan batin;Menimbang, bahwa menurut ketentuan UndangUndang No.1 tahun 1974 tentangPerkawinan yang dimaksud dengan perkawinan adalah suatu ikatan lahir bathin antaraseorang pria dan wanita untuk membentuk suatu rumah tangga yang kekal
    Dengan demikian selain merupakan suatuperjanjian oleh kedua belah pihak yang melangsungkannya, suatu perkawinan jugamengandung nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, yaitu membentuk rumahtangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna dan hakekat sertatujuan suautu perkawinan, dalam UndangUndang No.1 Tahun 1974 jo.
Register : 11-09-2012 — Putus : 21-02-2013 — Upload : 18-12-2013
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 2769/Pdt.G/2012/PAJT
Tanggal 21 Februari 2013 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
131
  • didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Timur,Nomor 2769/Pdt.G/2012/PAJT, tanggal 11 September 2012 telah mengajukan gugatansebagaimana halhal di bawah ini :1Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat di KantorUrusan Agama Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Juli2011, sebagaimana kutipan Akta Nikah No. xxxx ; (Bukti Pl).Bahwa pada mulanya perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang didasarkanpada niat untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi:"Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorangwanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa"Bahwa penyebab kemelut rumah tangga Penggugat yang menyulut terjadinyaperselisihan dan pertengkaran terusmenerus tersebut adalah fakta bahwa :a Tidak adanya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak (Penggugatdengan Tergugat) sebagaimana layaknya
    dalam memberi nafkah, baiklahir maupun batin sebagaimana dimaksud pada angka 5, sehingga dalam rumahtangga tidak tercipta rasa saling mencintai, hormat menghormati satu denganyang lainnya sebagaimana mestinya;d Bahwa kenyataan dan keadaan yang sedemikian rupa sebagaimana tersebutdiatas, sulit sekali bagi penggugat untuk dapat mempertahankan kelangsunganhidup perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat mengingat tujuanperkawinan itu sendiri untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
    sudah tidak harmonis serta keluarga telah mendamaikan keduabelah pihak namun tidak berhasil, bahkan kedua belah pihak telah pisah rumah, hal inimembuktikan bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan danpertengkaran secara terus menerus dan sulit untuk didamaikan kembali ;Menimbang, bahwa perkawinan berdasarkan Pasal Undangundang Nomor 1Tahun 1974 adalah ikatan lahir batin antara seorang perempuan dan seorang lakilakidengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Putus : 02-03-2015 — Upload : 02-04-2015
Putusan PN SURABAYA Nomor 687/Pdt.G/2014/PN.SBY
Tanggal 2 Maret 2015 — VICTOR CHRIST GOENTORO melawan FIJU FITRIANI
198
  • Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sahyang telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa pada awalnya perkawinan antara Penggugat danTergugat tersebut berjalan harmonis' seperti yangPenggugat harapharapkan sebagaimana yangdiamanatkan dalam perkawinan yang membentuk suaturumah tangga yang bahagia, kekal
    dan Tergugat adalah suami istriyang telah telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa benar pada awalnya perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat tersebut berjalan harmonisseperti yang Penggugat harapharapkan sebagaimanayang diamanatkan dalam perkawinan yang membentuksuatu. rumah tangga yang bahagia, kekal
Register : 29-01-2013 — Putus : 09-04-2013 — Upload : 25-02-2014
Putusan PA NGAWI Nomor 0205/Pdt.G/2013/PA.Ngw
Tanggal 9 April 2013 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
71
  • haltersebut dari SMS yang ada di Handphone Tergugat dengan perempuan tersebut;; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebutterjadi kurang lebih pada bulan Desember 2012, yang akibatnya antara Penggugat denganTergugat telah pisah rumah, Penggugat pulang kerumah orang tua;; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 1 bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
    ANAK I umur 32 tahun; Bahwa saksi mengetahui sekarang mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulutdisebabkan oleh Tergugat ada hubungan cinta dengan perempuan lain yang bernamaWIL, Penggugat mengetahui hal tersebut dari SMS yang ada di Handphone Tergugatdengan perempuan tersebut;; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 1 bulan hidup berpisahselama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidak
    ANAK I umur 32 tahun; Bahwa saksi mengetahui sekarang ereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulutdisebabkan oleh Tergugat ada hubungan cinta dengan perempuan lain yang bernamaWIL, Penggugat mengetahui hal tersebut dari SMS yang ada di Handphone Tergugatdengan perempuan tersebut;; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama bulan hidup berpisahselama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidak
    akantetapi sejak bulan Oktober 2011 antara Penggugat dengan Tergugat telah sering terjadiperselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat ada hubungan cinta denganperempuan lain yang bernama WIL, Penggugat mengetahui hal tersebut dari SMS yang ada diHandphone Tergugat dengan perempuan tersebut;; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 1 bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
Register : 26-01-2021 — Putus : 18-03-2021 — Upload : 22-03-2021
Putusan PN MATARAM Nomor 28/Pdt.G/2021/PN Mtr
Tanggal 18 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3617
  • melakukan perbuatan Tergugat seperti yang diuraikandiatas; Bahwa karena halhal yang telah diuraikan diatas, sejak tanggal 8atau setidaknya sudah kurang lebih 2 minggu lamanya Penggugat danTergugat sudah tidak tinggal bersama; Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undangundang No. 1 tahun 1974,tentang pokokpokok perkawinan, dinyatakan sebagai berikut bahwa:Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
    dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal(satya alaki rabi) (Parisada Hindu Dharma Pusat, 1985 :34).
    Pengertian ini sejalandengan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 UndangUndangPerkawinan yang menyatakan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antaraseorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa Manava Dharmasastra IX.101102 menyebutkantentang perkawinan sebagai berikut : Anyonyasyawayabhicaroghaweamanamantikah, Esa dharmah samasenajneyah stripumsayohparah, yang artinya : Hendaknya
    Selanjutnya Manava Dharmasastra11.60 menyebutkan Samstusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca, sminnewakule nityam kalyanam tatra wai dhruwam, yang artinya Pada keluarga dimanasuami isteri berbahagia dengan isterinya dan demikian pula sang isteri terhadapsuaminya, kebahagian pasti kekal.
    Bahwa berdasarkan slokasloka tersebutagama Hindu tidak menginginkan adanya perceraian dan menganjurkan agarperkawinan yang kekal hendaknya dijadikan sebagai tujuan tertinggi bagipasangan suami isteri;Menimbang, bahwa namun demikian agama Hindu memperbolehkansuami menceraikan isteri apabila sedemikian rupa isteri telah lalai melaksanakankewajibannya terhadap suami.
Register : 24-07-2017 — Putus : 14-08-2017 — Upload : 29-03-2019
Putusan PA BIMA Nomor 97/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 14 Agustus 2017 — Pemohon melawan Termohon
93
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Hal. 5 dari 8 Penetapan Nomor:0097/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga
    yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan oleh masingmasing calon mempelai baik sebagai suami, istri,bapak, maupun ibu;Menimbang, bahwa kondisi ideal yang harus dipenuhi oleh calon mempelaidi atas hanya dapat diberlakukan dalam kondisi yang normal, dalam manaantara calon mempelai lakilaki dan calon mempelai perempuan belum terjadihubungan badan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini, anak Pemohon dan calon suaminyatelah saling cinta dan telah melakukan hubungan suami isteri bahkan
Register : 11-10-2016 — Putus : 22-11-2016 — Upload : 19-01-2017
Putusan PN SINGARAJA Nomor 511/Pdt.G/2016/PN.Sgr
Tanggal 22 Nopember 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
2121
  • Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugatdengan Tergugat berjalan rukun dan damai serta jika ada perselisihandan pertengkaran itu dianggap sebagai ujian dalam membina keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa;. Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal serumah dan menjalanikehidupan rumah tangga dengan bahagia bersama Tergugat diDenpasar yang mana Penggugat dan Tergugat mencari nafkah untukmemenuhi kebutuhan hidupnya di Denpasar;.
    setelah bekerja dari Negara Malaysia sebagai SPA teraphis.Mulai awal kedatangan Penggugat sudah tidak lagi bertemu denganTergugat dikarenakan Tergugat tidak ingin lagi bertemu dan tinggalserumah, sehingga Penggugat sudah merasakan tidak adanyahubungan yang harmonis diantara mereka, dan Penggugat memilihuntuk meninggalkan Tergugat;Bahwa dari kejadiankejadian tersebut diatas, Penggugat berkesimpulanbahwa tujuan mulia dari suatu perkawinan untuk membentuk suatukeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    , yaitu: Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagaisuami istri dengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,saling kasihmengasihi dan hargamenghargai antara Penggugat danTergugat sudah tidak mungkin diharapkan untuk membentuk keluargayang harmonis, bahkan akan menimbulkan kesengsaraan danpenderitaan, oleh karena itu perkawinan Penggugat dengan TergugatHalaman 4 dari 15 Putusan Nomor 511/Pdt.G/2016.
    Oleh karena apabila perselisihan dan ketidak cocokanantara Penggugat dan Tergugat tersebut tetap dipertahankan maka akanmenimbulkan siksaan batin atau trauma yang berkepanjangan bagikedua pihak atau salah satu pihak, yang mana hal ini bertentangandengan tujuan perkawinan itu sendiri yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa seperti(Vide: Pasal 1 Undangundang No. 1 tahun 1974 tentangPerkawinan);17.Bahwa halhal sebagaimana yang telah diuraikan tersebut diatas
    karenaTergugat mempunyai selingkuhan pada saat Penggugat bekerja di Singapure.Bahwa permasalahan Penggugat dan Tergugat dari pihak keluarga berusahamempertemukan dan mendamaikan namun pada saat itu Tergugat marahmarah dan ingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathinantara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 12-10-2017 — Putus : 07-11-2017 — Upload : 03-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 164/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 7 Nopember 2017 — Pemohon melawan Termohon
71
  • No. 164/Pdt.P/2017/PA.Bmperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin kKomunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 24-08-2011 — Putus : 16-12-2011 — Upload : 09-04-2013
Putusan PN WAINGAPU Nomor 9/PDT.P/2011/PN.WNP
Tanggal 16 Desember 2011 — - DAY DARA HAE A.Md.F,CS
299
  • 2010 Pemohon II bersama orang tua mendatangi orang tua Pemohon I untukmelakukan pendekatan dan menyampaikan hubungan antara Pemohon I denganPemohon IJ;4 Bahwa dari hasil hubungan cinta antara Para Pemohon maka Pemohon I hamil dan telahmelahirkan seorang anak perempuan pada tanggal 23 Juni 2011 yang diberi namaCLARESTA ARIELLA SHADA oleh karena Pemohon I telah melahirkan seoranganak, maka Para Pemohon sepakat untuk segera melaksanakan pernikahan untukmembentuk suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal
    perundingan tersebut bukan merupakanhalangan bagi para pemohon untuk melangsungkan perkawinan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 6 ayat 2 UU No.1 tahun 1974 tersebut, maka ijinkawin dari orang tua tidak disyaratkan lagi kepada para pemohon dan untuk itu tidak adahalangan kepada para pemohon untuk melangsungkan perkawinan; Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yangbahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan perkawinan adalah sah apabiladilakukan menurut hukum masingmasing agama dan kepercayaannya itu serta tiaptiapperkawinan di catatkan ( Vide pasal 1 dan 2 UndangUndang No. tahun 1974 tentangPerkawinan ) : 7722222 2222222 n nnn nnn nnn nnn nnn nnnMenimbang bahwa, untuk mencapai tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga( rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan supayaperkawinan para pemohon sah maka berdasarkan fakta hukum
    tidak dipermasalahkan lagi,karena pada waktu perundingan di tikar adat pemohon I menyatakan akan mengikuti agamayang dianut oleh pemohon IJ yaitu Katolik , keterangan saksisaksi tersebut bersesuaian denganbukti surat P6 tentang pernyataan Pemohon I bersedia untuk mengikuti ajaran agama dariPemohon I yaitu agama Katholik; Menimbang, bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    tidak dipermasalahkan lagi,karena pada waktu perundingan di tikar adat pemohon I menyatakan akan mengikuti agamayang dianut oleh pemohon IJ yaitu Katolik , keterangan saksisaksi tersebut bersesuaian denganbukti surat P6 tentang pernyataan Pemohon I bersedia untuk mengikuti ajaran agama dariPemohon II yaitu agama Katholik; Menimbang, bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
Register : 13-03-2018 — Putus : 09-05-2018 — Upload : 17-05-2019
Putusan PN BINJAI Nomor 17/Pdt.G/2018/PN Bnj
Tanggal 9 Mei 2018 — Penggugat melawan Tergugat
626
  • Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat rukun dan damai, jika ada perselisihan dan pertengkaran itudianggap sebagai ujian dalam membina keluarga rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;3. Bahwa Penggugat dan Tergugat pada awal pernikahan tinggalbersama di rumah Orang Tua Tergugat di Kota Binjai;Halaman 1 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 17/Pat.G/2018/PN Bnj4.
    Bahwa dari pertengkaran yang berlangsung secara terus menerusyang dikuti dengan pisah tempat tinggal, mustahil Penggugat dan Tergugatdapat mewujudkan tujuan perkwainan untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yanng maha esa;16. Bahwa oleh karena tujuan perkawinan mustahi untuk dicapai makaPenggugat telah berketetapan hati untuk bercerai dari Tergugat;17.
    pertengkaranpertengkaran dan tidak harmonis lagi;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 UndangundangNo. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan adalahikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa tidak semua suami istri dapat mewujudkan tujuanmulia dari perkawinan yaitu membentuk keluarga keluarga/ rumah tangga yangbahagia dan kekal
    sejakBulan Juni 2014 Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi dan telahpisah tempat tidur sampai saat gugatan ini diajukan oleh Penggugat, makamenurut hemat Majelis bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adalagi komunikasi;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 UndangUndang No. 1 Tahun 1974tentang Perkawinan, disebutkan bahwa, Perkawinan ialah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 23-10-2017 — Putus : 30-01-2018 — Upload : 23-02-2018
Putusan PN BANTUL Nomor 72/Pdt.G/2017/PN Btl
Tanggal 30 Januari 2018 — Penggugat melawan Tergugat
6822
  • Bahwa berdasarkan alasanalasan atau faktafakta yang telah Penggugatkemukakan di atas yang telah menunjukkkan bahwa kehidupan rumahtangga antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri terjadiperselisinan / pertengkaran secara terus menerus maka tidak ada harapanlagi untuk hidup rukun kembali untuk membina rumah tangga yang bahagiadan kekal sebagai tujuan perkawinan ;Berdasarkan uraian sebagaimana telah dikemukakan di atas maka dengan iniPenggugat mohon kepada yang terhormat KETUA PENGADILAN NEGERIBANTUL
    huruf bPeraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 yaitu salah satu pihakmeninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihakyang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luarkemampuannya ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, yang dimaksud dengan suatu perkawinan adalah tidak hanyasekedar suatu kontrak atau perjanjian tetapi merupakan suatu ikatan lahirbathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuk suatu rumah tanggayang kekal
    Berdasarkankonsep dan philosofis perkawinan dalam UU Perkawinan tersebut maka suatuperkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh kedua belah pihak yangmelangsungkannya, juga mengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuanHalaman 8 dari 13 Putusan Nomor : 72/Pdt.G/2017/PN Btlluhur yang pelaksanaannya dilangsungkan berdasarkan iman dan kepercayaanpara pihak tersebut, yakni membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain
    Dengan kata lain, karena tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera maka UU perkawinan menganutprinsip untuk mempersulit terjadinya perceraian ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta bahwa Tergugat sejaktanggal 16 Maret 2012 sudah pergi meninggalkan Penggugat hingga sampaisaat ini lebih 5 (lima) tahun dan selama pisah tempat tersebut antara Penggugatdan Tergugat tidak pernah ada komunikasi dan sudah hidup sendirisendiri sertasejak Tergugat meninggalkan
    Penggugat dan anakanaknya, hal ini menjadiindikasi bahwa rumah tangga mereka tidak dapat lagi dipersatukan untukmemenuhi amanah UU Perkawinan dalam membentuk suatu keluarga yangkekal dan bahagia ;Bahwa mempertimbangkan bahwa berdasarkan fakta faktadipersidangan dihubungkan dengan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai Suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 03-05-2019 — Putus : 13-06-2019 — Upload : 19-07-2019
Putusan PN GUNUNG SUGIH Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Gns
Tanggal 13 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7925
  • Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakan dalampasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapat dipertahankanlagi, untuk itu cukup beralasan bagi Penggugat, untuk mengajukangugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf f PeraturanPemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia, Nomor
    berdasar hukum/tidak beralasan ;Menimbang, tentang petitum gugatan angka 2 ;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebihlanjut kebenaran alasanalasan Kuasa Penggugat untuk mohon putusanperceraian tersebut, maka terlebin dahulu Majelis Hakim mempertimbangkankebenaran ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakandalam pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974tentang perkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapatdipertahankan lagi, untuk itu. cukup beralasan bagi Penggugat, untukmengajukan gugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia,
    tuaTergugat telah berusaha untuk menasehati dan mendamaikan dengan harapanPenggugat dan Tergugat dapat rujuk kembali, namun usaha tersebut tidakberhasil ;Menimbang, bahwa sesungguhnya perkawinan itu adalah bukan sekedarperjanjian antara seorang lakitaki dengan seorang perempuan untukmembentuk suatu keluarga, namun lebih dari itu perkawinan juga merupakanikatan lahir batin antara seorang lakilaki dengan seorang perempuan sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga dan rumah tangga yangbahagia dan kekal
    ternyataPutusan Perdata Gugatan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Gns hal. 10ketentuan huruf f telah terpenuhi dan terbukti menurut pasal dimaksud,dengan demikian menurut Majelis, ikatan perkawinan antara Penggugat denganTergugat telah bertentangan dengan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun1974, tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa Perkawinanialahmerupakan ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai SuamiIsteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
Register : 26-01-2021 — Putus : 08-04-2021 — Upload : 04-08-2021
Putusan PN BLITAR Nomor 11/Pdt.G/2021/PN Blt
Tanggal 8 April 2021 — Penggugat melawan Tergugat
4113
  • ANAK KETIGA DARI PENGGUGAT DAN TERGUGAT,Perempuan, lahir di Blitar tanggal 23 Desember 2004.Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga PENGGUGAT denganTERGUGAT berjalan cukup harmonis dan bahagia, seperti yangdiamanatkan dalam suatu perkawinan yaitu membentuk suatu rumahtangga yang bahagia, kekal abadi berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Bahwa kebahagiaan hidup yang diharapkan ternyata tidak dapatdipertahankan, karena antara PENGGUGAT dan TERGUGAT seringterjadinya perselisihnan dan pertengkaran, jelas
    PENGGUGAT menderita akibat tidak dipedulikan dantidak lagi diperhatikan pemenuhan kebutuhan lahir dan batin serta kasihsayang oleh TERGUGAT;Bahwa TERGUGAT sudah tidak pernah memberi nafkah kepadapenggugat sejak berpisah;Bahwa PENGGUGAT sudah berusaha sabar untuk mempertahankanrumah tangga dan sudah berusaha untuk hidup rukun, oleh karena itusudah selayaknya perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGATputus karena perceraian, karena pada hakekatnya adalah untukmembentuk keluarga yang bahagia, harmonis dan kekal
    Bahwa dikarenakan tidak ada harapan lagi untuk membina kehidupanrumah tangga yang rukun dan damai sebagaimana apa yangdiharapkan oleh lembaga perkawinan,yaitu Suamiistri yang wajib salingcinta) mencintai dan hormat menghormati,oleh karena itu tujuanperkawinan untuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagiatidak akan dapat terwujud,sehingga alasan perceraian sebagaimanatertera dalam pasal 19 huruf (f) peraturan pemerintah no.9 tahun 1975mengenai undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinantelah
    dibuktikantersebut sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf b danhuruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil Gugatan Penggugat yangtelah dibuktikan tersebut, maka Majelis menyatakan dalil gugatan penggugattersebut berdasarkan atas hukum dan dapat dibuktikan, serta memperhatikanpula bahwa tujuan perkawinan berdasarkan ketentuan Pasal 1 UndangUndang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 11-08-2016 — Putus : 09-01-2017 — Upload : 07-03-2017
Putusan PA BANTUL Nomor 912/Pdt.G/2016/PA.Btl
Tanggal 9 Januari 2017 — PENGGUGAT, TERGUGAT
122
  • Bahwa pernikahan antara Pengugat dan Tergugat tersebutdilangsungkan atas kehendak kedua belah pihak, dengan tujuan untukmembentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah, bahagiadan kekal, berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa Sebagaimanayang diamanatkan oleh UndangUndang No. 1 tahun 1974 tentangPerkawinan;.
    terjadi antara11Penggugat dan Tergugat, Penggugat terus berusaha bersabar demimempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat..Bahwa atas dasar percekcokkan terus menerus antara Penggugat danTergugat dan sudah tidak ada lagi harapan untuk hidup bersama makasetelah melalui perenungan yang mendalam, Penggugat merasa sudahtidak mungkin lagi menjadi istri Tergugat dan hidup bersama lagi denganTergugat dalam suatu rumah tangga karena apa yang diharapkan untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    yang pada pokoknya menguatkan dalildalil gugatanPenggugat yakni antara Penggugat dan Tergugat bertengkar karena masalahTergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat yang akhirnya Tergugatpergi meninggalkan Penggugat dan Tergugat tidak diketahui lagi alamatnya;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelisberpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telahpecah sedemikian rupa sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/ rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 22-11-2018 — Putus : 06-12-2018 — Upload : 01-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 265/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 6 Desember 2018 — Pemohon melawan Termohon
105
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 09-11-2016 — Putus : 29-12-2016 — Upload : 22-03-2017
Putusan PN AMLAPURA Nomor 144/Pdt.G/2016/PN.Amp
Tanggal 29 Desember 2016 — PERDATA PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
9713
  • Bahwa oleh keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sedemikian adanya dantidak adanya harapan akan hidup lagi sehingga tujuan perkawinan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana ketentuan pasal 1 UndangUndangNomor Tahun 1974 yaitu perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang priadengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa namun hal tersebuttidak dapat diwujudkan dan telah menimbulkan
    tangga ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwaPenggugat mengajukan gugatan cerai kepada Tergugat dengan alasan Penggugat danTergugat sering bertengkar karena ketidakcocokkan dan masalah ekonomi, dan keduanyatelah berpisah sejak tahun 2004 bahkan Penggugat dan Tergugat telah menandatangani suratpernyataan perceraian secara adat sehingga Majelis Hakim menilai Penggugat dan Tergugattidak lagi dapat mewujudkan tujuan perkawinan yakni membentuk keluarga yang bahagia,kekal
Register : 07-11-2012 — Putus : 29-01-2013 — Upload : 02-05-2013
Putusan PA NGAWI Nomor 1685/Pdt.G/2012/PA.Ngw
Tanggal 29 Januari 2013 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
72
  • harmonisdengan adanya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang sulituntuk dirukunkan lagi, disebabkan karena; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadikurang lebih pada , yang akibatnya Tergugat meninggalkan Penggugat lebih dari 10 tahun; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 10 tahun hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    bekerja di Jakarta;; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dengan Tergugat dan dikaruniai 1 orang anakbernama : ANAK I umur 10 tahun; Bahwa saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat Semula rumah merekabaikbaik akan tetapi sekarang Tergugat meninggalkan Penggugat lebih dari sepuluh tahun; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 10 tahun hidup berpisah selamaitu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    ; Bahwa semula antara Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun ; Bahwa sejak sejak setelah anak berumur tahun Tergugat pergi dengan izin akan mencaripekerjaan ke Jakarta akan tetapi hingga sekarang tidak pernah kirim nafkah, dan tidak pernahkarim khabar; 2222 nnn nnn nnn nnn nnn nn nnn nn nn nn nnn enn nnn Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 10 tahun hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
Putus : 26-09-2011 — Upload : 09-09-2013
Putusan PN DENPASAR Nomor 479/PDT.G/2011/PN.Dps.
Tanggal 26 September 2011 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
104
  • Menimbang, bahwa Penggugat mendasarkan gugatannyadengan alasan bahwa antara dirinya dengan Tergugat telah terjadipercekcokan yang terusmenerus dan tidak ada harapan lagi untukhidup rukun kembali dalam membentuk rumah tangga yangharmonis dan bahagia, alasan mana sesuai dengan ketentuan yangtermuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor : 9Tahun 1975 sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkanlebih lanjut ; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidakakan bisa tercapai apabila dalam perkawinan sering terjadipertengkaranpertengkaran atau percekcokan yang berlangsungsecara terus menerus.Menimbang, bahwa Penggugat' selama persidanganmenunjukkan sikap untuk tetap bercerai dan sudahtidakmenginginkan lagi untuk bersatu. dan mempertahankanperkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumahtangga yang mereka bina bersama, maka suatu fakta bahwa gunamempertahankan
    perkawinan seperti itu). sudah tidak adamanfaatnyalagi karena antara suami istri sudah tidak ada ikatan bathin lagisehingga untuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksuddalam Undangundang Perkawinan Nomor : 1 Tahun 1974 tidakakan dapat terwujud ;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatasmenurut Majelis, jelas tujuan perkawinan sebagaimana tersebutdalam pasal 1 UndangUndang No. 1 Tahun 1974 yaitu untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
Register : 22-08-2017 — Putus : 18-12-2017 — Upload : 31-10-2018
Putusan PN SINGARAJA Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Sgr
Tanggal 18 Desember 2017 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
1714
  • Bahwa dari kejadiankejadian tersebut yang penggugat curahkankeinginannya dari hati yang paling dalam , Penggugat berkesimpulan bahwatujuaan mulia dari suatu lembaga perkawinan adalah untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 yaitu, Perkawnan ialahikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istridengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalHalaman 3 dari 14 Putusan Perdata
    Kenyataan ini membuktikan bahwa dalam rumah tanggaPengugat dan Tergugat sudah terjadi pertengkaran dan kedua pihakmeninggalkan apa yang menjadi kewajiban sebagai suamiisteri sehinggaberarti antaranya keduanya sudah tidak dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali sebagai suami isteri, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuksuatu keluarga yang bahagia dan kekal sudah tidak lagi tercapai dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan ialah membentuk suatukeluarga (rumah
    tangga) yang bahagia dan kekal, dimana untuk mencapaitujuan ini harus ada saling pengertian yang mendalam antara suamiisteri;Halaman 10 dari 14 Putusan Perdata Gugatan Nomor 418/Pat.G/2017/PN SgrMenimbang, bahwa dengan adanya pertengkaran terus menerusantara Penggugat dan Tergugat serta ditambah lagi dengan Tergugat yangtidak diketahui lagi keberadaannya maka tidak bisa diharapkan antaraPenggugat dan Tergugat untuk dapat hidup rukun dan bahagia lagi sebagaisuamiisteri sehingga tujuan perkawinan
    untuk membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undangundang RI Nomor 1 tahun 1974tentunya tidak akan terwujud.
Register : 15-10-2018 — Putus : 18-03-2019 — Upload : 28-03-2019
Putusan PA METRO Nomor 2023/Pdt.G/2018/PA.Mt
Tanggal 18 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
172
  • Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan, menyatakan perkawinan adalah ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, maka dapat diketahui unsur perkawinan itu adanyaikatan lahir batin, sedangkan tujuannya membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
    adalah merupakansendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga(vide: Pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar telah pecah (broken marriage) serta telah terjadi perselisinan danpertengkaran secara teruSs menerus yang tidak ada harapan akan hidup rukunlagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka MajelisHakim berkesimpulan rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar benartelah pecah (broken marriage) serta telah terjadi perselisihan dan pertengkaransecara teruSmenerus yang tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang undangNomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah