Ditemukan 148490 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 19-02-2018 — Putus : 05-04-2018 — Upload : 11-04-2018
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 365/Pdt.G/2018/PA.Lpk
Tanggal 5 April 2018 — Penggugat Melawan Tergugat
125
  • >d2xuuuk.cJ @9> ~r5 anboo g dxwhe yo, la Is lowJ leArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan ~ kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apayang didalilkan Penggugat sebagaimana maksud penjelasan Pasal 39 ayat(2) UndangUndang
Register : 13-02-2018 — Putus : 15-03-2018 — Upload : 20-03-2018
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 334/Pdt.G/2018/PA.Lpk
Tanggal 15 Maret 2018 — Penggugat Melawan Tergugat
159
  • i>d2xuuk.cJ @9> ~r5 anboo g dxwGe yoy la Is lowJ leArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apaHIm. 13 dari 15 hlm.Putusan Nomor 334/Pdt.G/2018/PA.Lpk.yang didalilkan Penggugat
Register : 06-05-2014 — Putus : 03-11-2014 — Upload : 15-10-2015
Putusan PA BINJAI Nomor 146/Pdt.G/2014/PA.Bji
Tanggal 3 Nopember 2014 — PEMOHON VS TERMOHON
514
  • antara Pemohon dan Termohon a quo tetap dipertahankan patutdiduga akan menimbulkan kerusakan/bahaya baik bagi Pemohon maupun bagiTermohon dan atau bahkan bagi keduanya, berkenaan dengan kekhawatirantersebut, Majelis Hakim merujuk kepada kaedah Fighiyah dalam kitab AlAsybah wa alNazhoir, halaman 62. menjadi pendapat Majelis sebagai berikut :dx. yoylsai Isbo .albeodl Ul> yo wel swleoll i>LJULe dxw2oJl e959 025 anbocgArtinya : Mengantisipasi dampak negatif harus diprioritaskan daripadamengharapkan kebaikan
    Apabila dalam waktubersamaan terjadi suatu bahaya dengan kebaikan, maka lebihdiperioritaskan menghindar dari suatu bahaya.
Register : 11-06-2014 — Putus : 13-01-2015 — Upload : 04-11-2015
Putusan PA SUNGAI LIAT Nomor 427/Pdt.G/2014/PA.Sglt
Tanggal 13 Januari 2015 — Astuti : Indra Iriansa
148
  • Musthafa asSibaiy halaman 100 yang dalam halini diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim dalam memutus perkara iniyang berbunyi: ae = afArtinya: Dan tidak ada kebaikan/manfaat yang dapat diharapkan dalammengumpulkan dua orang yang saling berselisih terlepas darimasalah apakah sebab terjadinya perselisihan itu besar atau kecil,namun kebaikan hanya dapat diterapkan dengan mengakhirikehidupan berumah tangga antara suami isteri ini;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala rentetan peristiwadan
Register : 18-02-2020 — Putus : 29-04-2020 — Upload : 29-04-2020
Putusan PA SENGETI Nomor 108/Pdt.G/2020/PA.Sgt
Tanggal 29 April 2020 — Penggugat melawan Tergugat
138
  • Dengan demikian Majelis Hakimberpendapat Penggugat dan Tergugat tidak dapat lagi menegakkan rumahtangga sebagaimana maksud Pasal 30 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah sebuah perbuatan yangtermasuk sebagai ibadah, bertujuan mendatangkan kebaikan, bermanfaat bagipribadi yang menjalankannya dan dilakukan untuk meraih kebahagiaan danketentraman lahir batin. Hal tersebut sejalan dengan maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Jo.
    Berdasarkan haltersebut Majelis Hakim berpendapat tindakan untuk mempertahankanperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah sebuah kesiasiaan, akanmenambah beban dan tidak akan mendatangkan kebaikan bagi keduanya baiksecara lahir maupun batin dan pilihan dengan menceraikan Penggugat danTergugat adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah rumah tanggamereka. Hal tersebut sejalan dengan maksud kaidah ushul figh berikut ini:lacs!
Register : 21-02-2018 — Putus : 15-03-2018 — Upload : 01-08-2018
Putusan PA BATAM Nomor 0349/Pdt.G/2018/PA.Btm
Tanggal 15 Maret 2018 — Penggugat VS Tergugat
116
  • No. 00349/Pdt.G/2018/PA.BtmMenimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut di atas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat ( keburukan )dari pada mashlahat ( kebaikan ), diantaranya penderitaan batin yangbekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukan harusdidahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana kaedah ushul fighyang terdapat dalam kitab AlAsbah Wa AnNazhoir, hal. 62, yang
Register : 01-10-2020 — Putus : 22-10-2020 — Upload : 22-10-2020
Putusan PA TANGGAMUS Nomor 0720/Pdt.G/2020/PA.Tgm
Tanggal 22 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1210
  • Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa apabila tujuan suatu perkawinan tidak tercapaidan salah satu pihak atau kedua belah pihak telah menyatakan tidak maulagi untuk hidup bersama dan telah memilin untuk bercerai, maka hal inimenjadi petunjuk bahwa tidak ada lagi ikatan batin diantara Pemohon danTermohon, dan apabila pernikahan dalam kondisi seperti itu tetapdipertahankan, patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat (keburukan)daripada mas/ahat (kebaikan), diantaranya timbulnya penderitaan
    batin yangberkepanjangan dari kedua belah pihak, oleh karena itu, dalam rangkamenghindari timbulnya penderitaan tersebut, maka menolak keburukan ituharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, hal ini sejalan dengansalah satu kaidah fiqhiyyah yang tercantum dalam Kitab alAsbah wa anNazhair yang berbunyi :Artinya: Kemudharatan itu harus dihilangkanMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas antara Pemohondan Termohon telah pisah rumah (scheiding van tafel end bed) sejak 2 tahunyang lalu, serta
Register : 08-05-2014 — Putus : 19-06-2014 — Upload : 31-10-2014
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 570/Pdt.G/2014/PA-Lpk
Tanggal 19 Juni 2014 — SUGIANI binti SAMAN HAIRUDDIN bin MURADI
1210
  • i>@9> p28 azhoaco g biwe yo, lai I5 loWe srueollArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diuttamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit denganmempertahankan perkawinan;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, apalagiTergugat tidak memberi nafkah Penggugat dan anak Penggugat danTergugat, Tergugat selingkuh dengan wanita lain, Tergugat
Register : 26-04-2021 — Putus : 10-05-2021 — Upload : 10-05-2021
Putusan PA MUARA TEBO Nomor 187/Pdt.G/2021/PA.Mto
Tanggal 10 Mei 2021 — Penggugat melawan Tergugat
127
  • Idealnya dengan terpenuhinya hak dan kewajiban, suami istri akanmerasakan nilai kebaikan dalam rumah tangga, sehingga terwujud rumahtangga yang bahagia, kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah serta nyaman;Menimbang, bahwa selain itu, Suami istri juga dituntut untuk selalumenjaga keluhuran perkawinan dengan selalu menumbuhkan rasakasihsayang terhadap pasangan, saling memberi dukungan dan bantuan,memahami dan selalu berusaha mengerti terhadap sikap, karakter dan tingkahlaku pasangan, serta tidak mengedepankan
    Oleh karena itu Majelis Hakim patut menyatakan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah sangat sulit dan tidak ada harapan untukdirukunkan lagi dalam rumah tangga (broken marriage) dan keduanya sudahtidak dapat lagi menegakkan rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 30UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah perintah agama yang bernilaiibadah dan bertujuan untuk menjaga kemaluan, mendatangkan kebaikan, danmeraih kebahagiaan serta ketentraman lahir batin.
Register : 27-11-2019 — Putus : 15-01-2020 — Upload : 16-01-2020
Putusan PA TALIWANG Nomor 324/Pdt.G/2019/PA.Tlg
Tanggal 15 Januari 2020 — Penggugat melawan Tergugat
2416
  • tidak dapat menyembunyikan perasaan kebenciannya terhadap Tergugat selakusuaminya, hal ini terlinat dari cara ia berbicara, memandang dan bersikap(merespon) setiap jawaban dari Tergugat, meskipun Majelis Hakim sudahberupaya semaksimal mungkin agar Penggugat tetap mengingat kebaikan kebaikan Tergugat, yang menyebabkan Penggugat jatuh hati dan memilihHal. 10 dari 12 hal. Put.
Register : 25-01-2018 — Putus : 15-03-2018 — Upload : 20-03-2018
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 195/Pdt.G/2018/PA.Lpk
Tanggal 15 Maret 2018 — Penggugat Melawan Tergugat
97
  • i>d2xuuk.cJ @9> ~r5 anboo g dxwGe yoy la Is lowJ leArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apaHIm. 13 dari 15 hlm.Putusan Nomor 195/Pdt.G/2018/PA.Lpk.yang didalilkan Penggugat
Register : 12-08-2015 — Putus : 17-09-2015 — Upload : 03-11-2015
Putusan PA PEKANBARU Nomor 1055/Pdt.G/2015/PA.Pbr
Tanggal 17 September 2015 — Penggugat sv Tergugat
125
  • Dalam situasi seperti ini perceraiandipandang lebih tepat, dengan harapan akan mendatangkan kebaikan(mashlahah) bagi kedua belah pihak dikemudian hari. Oleh karena itu MajelisHakim sependapat dengan pakar hukum Islam Dr.
    No. 1055/Pdt.G/201 5/PA.Pbr12namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhirikehidupan berumah tangga antara suami isteri ini;Menimbang, bahwa yurisprudensi Mahkamah Agung R.I.
Register : 08-01-2019 — Putus : 21-03-2019 — Upload : 28-03-2019
Putusan PA DOMPU Nomor 17/Pdt.G/2019/PA.Dp
Tanggal 21 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
123
  • lebih dari 2 bulan;Menimbang, bahwa dalam suatu perkawinan apabila salah satupihak telah bersikeras untuk bercerai, hal tersebut merupakan tanda bahwaperkawinan itu telah pecah, bahwa pecahnya rumah tangga antaraPenggugat dengan Tergugat juga dapat dilihnat dari fakta di manaPenggugat sudah tidak lagi berkeinginan bersatu dengan Tergugat, walauTergugat dahulu setidaknya pernah memberikan perhatian kepadaPenggugat, tetapi saat ini hal tersebut seakan akan sesuatu yanghampa (tidak lagi dianggap suatu kebaikan
    berpisah dengan Penggugat, namun dengan pertimbanganpertimbangan diatas Majelis Hakim berhak untuk menjatuhkan talak(menceraikan) Penggugat dengan Tergugat, karena Majelis Hakimberpendapat bahwa perceraian merupakan penyelesaian terbaik yangdapat mencegah kerusakan lebih besar bagi Penggugat dan Taergugat, halmana sesuai dengan dalildalil hukum Islam yang selanjutnya diambil alihmenjadi pendapat Majelis Hakim yang artinya sebagai berikut : Menolakkerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan
Register : 28-02-2019 — Putus : 22-05-2019 — Upload : 26-06-2019
Putusan PA BADUNG Nomor 0059/Pdt.G/2019/PA.Bdg
Tanggal 22 Mei 2019 — Penggugat:
Lusy Irawati binti Sugianto
Tergugat:
Ariustito bin Asri Dalijo
2013
  • retaknya suatu rumah tanggasebagaimana dikemukakan tersebut di atas telah terpenuhi, yaitu terjadinyaperselisihan dan pertengkaran di antara Penggugat dan Tergugat serta tidakadanya lagi harapan dan manfaat (mashlahat) untuk mempertahankan ataumerukunkan keduanya, sebaliknya hanya akan melahirkan penderitaan lahirdan batin kepada Penggugat (mafsadat);Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini juga berpegang padasalah satu kaidah figh yang mendahulukan untuk menghilangkan mafsadatdari pada mengambil kebaikan
    ule GLE prio awlaol s 59Artinya: Menolak mafsadat (yang membahayakan/merusak) lebih didahulukandari pada mengambil maslahat (kebaikan);Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RINomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menetapkan bahwa:cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salahsatu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain,merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian sebagaimana Pasal 39ayat (2) Undangundang Nomor
Register : 11-03-2013 — Putus : 02-05-2013 — Upload : 05-08-2013
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 316/Pdt.G/2013/PA.Lpk
Tanggal 2 Mei 2013 — - PENGGUGAT - TERGUGAT
117
  • Nomor: 320/Pdt.G/201 3/PA.Lpk.Artinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diuttamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan yang bisa diharapkan
    timbul, namunkerusakan jauh lebih besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebihbesar jauh lebih baik dari mendambakan kebaikan yang sedikit;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, apalagiTergugat mempunyai kebiasaan sebagai pecandu minuman keras, adalahsatu perbuatan yang sangat tercela dan sangat merusak segala sendikehidupan, baik rumah tangga maupun masyarakat
Register : 06-01-2021 — Putus : 18-01-2021 — Upload : 18-01-2021
Putusan PA SINGARAJA Nomor 10/Pdt.G/2021/PA.Sgr
Tanggal 18 Januari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
2211
  • 1aArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapat bahwarumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (broken marriage) dantidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankan rumah tanggaseperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besar mafsadat(keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
    Sgrmenyatakan bahwa menolak mafsadat lebih utama dari pada mengambilkemaslahatan, sebagaimana tersebut dalam Kitab AlBayan halaman 38 yangoleh Majelis Hakim diambil alih menjadi pendapatnya, berbunyi:Zellcrall Gila cle patie auliall "Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan".Oleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana yang diharapkan
Register : 12-04-2018 — Putus : 28-06-2018 — Upload : 23-09-2019
Putusan PA DOMPU Nomor 237/Pdt.G/2018/PA.Dp
Tanggal 28 Juni 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1611
  • Him.Putusan No. 0237/Pdt.G/2018/PA Dp.Termohon benarbenar retak dan sulit untuk dipersatukan kembali untukmembentuk rumahtangga yang harmonis dan menjalankan kewajiban sebagaipasangan suami isteri disebabkan Pemohon dengan Termohon sudah tidaktinggal dalam satu rumah sekitar tahun 2015 yang lalu, meskipun telah adaupaya untuk mendamaikan mereka namun usaha tersebut tidak berhasil.Bahwa seharusnya dalam berumahtangga antara Pemohon dan Termohonbersamasama membentuk mahligai rumahtangganya dengan kebaikan
    ,kebahagian dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat serta menghindarikemudaratan atau kesulitan namun senyatanya rumahtangga Pemohon danTermohon telah dipenuhi rasa kebencian dan kesengsaraan yang lebih besardengan adanya pihak ketiga dalam rumahtangga Pemohon dan Termohondaripada kebaikan dalam rumahtangga mereka sehingga kehidupanrumahtangga Pemohon dengan Termohon tersebut tidaklah sejalansebagaimana maksud pasal 33 dan pasal 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan jo. pasal
Register : 20-04-2017 — Putus : 19-09-2017 — Upload : 13-08-2019
Putusan PA MAGETAN Nomor 0453/Pdt.G/2017/PA.Mgt
Tanggal 19 September 2017 — Penggugat melawan Tergugat
8710
  • Bahwa akhirnya Penggugat tidak tahan lagi, kKemudian Penggugatmeyakini, perceraian salah satu jalan terbaik demi kebaikan bersama danmasa depan Penggugat dan Tergugat, serta untuk menghindarikemadlaratan yang lebih besar ;8.
    Bahwa Penggugat telah mengupayakan agar perkawinannya denganTergugat tetap harmonis, namun upaya tersebut tidak berhasil, hinggaPenggugat kemudian telah berketetapan hati untuk mengakhiri ikatan suamiistri dengan Tergugat dengan jalan perceraian demi kebaikan bersama danmasa depan Penggugat dan Tergugat, serta untuk menghindarikemadlaratan yang lebih besar ;10.Bahwa menurut Penggugat, Gugatan cerai ini telah memenuhi alasanperceraian, sebagaimana diatur dalam UndangUndang No 1 tahun 1974Junto PP
Register : 07-08-2018 — Putus : 28-08-2018 — Upload : 11-07-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 57/Pdt.P/2018/PA.Bjr
Tanggal 28 Agustus 2018 — Pemohon melawan Termohon
76
  • Penetapan No. 55/Pdt.P/2018/PA.BjrPengadilan Agama sedangkan Pemohon II sudah hamil / hubungan keduanyasudah sedemikian erat dan dikhawatirkan melakukan halhal yang dilarang olehagama maka mempertahankan hubungan tidak dalam sebuah ikatanperkawinan bukanlah kebaikan yang akan didapat, melainkan besarkemungkinan akan menimbulkan kemudhoratan, sesuai dengan Qaidah UshulFigih yang berbunyi :celled!
    Qala lc adda duaLaall 4Artinya: Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kebaikan;Maka mengingat pertimbangan tersebut dan pernikahan yang dilakukan secaraagama saat itu adalah benar dan dapat dipertimbangkan dalam perkara a quo;Menimbang, bahwa dari fakta fakta tersebut, maka terbukti pernikahanPemohon dengan Pemohon II telah memenuhi rukun nikah sebagaimana yangterdapat dalam pasal 14 Kompilasi Hukum Islam dan syarat nikah secarasyariat Islam serta perkawinan tersebut tidak
Register : 12-06-2020 — Putus : 01-07-2020 — Upload : 01-07-2020
Putusan PA SENGETI Nomor 229/Pdt.G/2020/PA.Sgt
Tanggal 1 Juli 2020 — Penggugat melawan Tergugat
249
  • Idealnya dengan terpenuhinya hak dan kewajiban,suami istri akan merasakan nilai kebaikan dalam rumah tangga, sehinggaterwujud rumah tangga yang bahagia, kekal, sakinah, mawaddah dan rahmahserta nyaman;Menimbang, bahwa selain itu, Suami istri juga dituntut untuk selalumenjaga keluhuran perkawinan dengan selalu menumbuhkan rasakasihPutusan Nomor 229/Padt.G/2020/PA.Sgt. halaman 10 dari 14 him.sayang terhadap pasangan, saling memberi dukungan dan bantuan,memahami dan selalu berusaha mengerti terhadap
    Oleh karena itu Majelis Hakim patut menyatakan rumah tanggaPemohon dan Termohon sudah sangat sulit dan tidak ada harapan untukdirukunkan lagi dalam rumah tangga (broken marriage) dan keduanya sudahPutusan Nomor 229/Padt.G/2020/PA.Sgt. halaman 11 dari 14 him.tidak dapat lagi menegakkan rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 30UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah perintah agama yang bernilaiibadah dan bertujuan untuk menjaga kemaluan, mendatangkan kebaikan