Ditemukan 38173 data
18 — 6
tersebut.Sepengetahuan saksi, pemohon dengan pemohon Il telah dikaruniai 3(tiga) orang anak, dan sejak menikah dengan almarhum Sungkar binLalu Adnan, tidak pernah bercerai, serta tidak pernah ada diantarakeduanya yang murtad.Sepengetahuan saksi dari informasi pemohon , bahwa pemohon padasaat menikahi pemohon Il berstatus beristri dengan anak 3 (tiga).Saksi menerangkan bahwa pemohon menikahi pemohon Il denganalasan bahwa istri pertama pemohon mengidap penyakit Diabetes,sehingga tidak dapat melayani kebutuhan seksual
membatalkanperkawinannya tersebut.Sepengetahuan saksi, pemohon dengan pemohon Il telah dikaruniai 3(tiga) orang anak, dan sejak menikah dengan almarhum Sungkar binLalu Adnan, tidak pernah bercerai, serta tidak pernah ada diantarakeduanya yang murtad.Sepengetahuan saksi bahwa pada saat pemohon menikahi pemohon Iberstatus beristri dengan anak 3 (tiga).Saksi menerangkan bahwa pemohon menikahi pemohon Il denganalasan bahwa istri pertama pemohon mengidap penyakit Diabetes,sehingga tidak dapat melayani kebutunhan seksual
10 — 5
Pemohon yang bernamadengan sekalipun ditolak oleh pihak KUA setempat.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas jika didasarkan pada ketentuan Pasal 26 ayat (1) huruf (c) UndangUndang Nomor23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mencegah terjadinyaperkawinan pada usia anakanak, hal tersebut dimaksudkan sebagai suatubentuk penekanan dini terhadap para orang tua yang menguasai anakanakuntuk melakukan eksploitasi seksual
terhadap anak sebagaimana yangdimaksud oleh Pasal 13 huruf (6) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002Tentang Perlindungan Anak dan dalam persidangan Hakim tidak menemukanadanya indikasi Pemohon untuk melakukan eksploitasi seksual terhadapanaknya, bahkan Pemohon dan keluarga Pemohon telah berusaha sekerasmungkin mengingatkan anak Pemohon dan calon suami anak Pemohonuntuk tidak sering berduaan, namun keduanya tidak pernah mengindahkanpesan Pemohon dan keluarga Pemohon lainnya, malah keduanya semakinjauh
22 — 8
Penetapan Nomor 23/Pdt.P/2021/PA.Bgi Bahwa pernikahan tersebut atas keinginan dari Kedua calon mempelaitanpa adanya paksaan paksaan psikis, fisik, seksual atau ekonomi dari pihaklain; Bahwa benar anak Para Pemohon dan anaknya telah kurang lebih 1(satu) tahun menjalin hubungan cinta dan hubungan keduanya sudahsedemikian akrab; Bahwa antara keduanya tidak ada halhal yang menghalangi untukmelaksanakan pernikahan; Bahwa keduanya dan Para Pemohon sudah bersepakat untukmenikahkan mereka dan hal tersebut
Bahwa anak Para Pemohon mengetahui dan menyetujui rencanaperkawinan dan tidak ada paksaan psikis, fisik, seksual atau ekonomiterhadap anak dan/ atau keluarga terkait dengan perkawinannya;6. Bahwa anak Para Pemohon sudah mempersiapkan diri untuk menjadiseorang isteri dan ibu rumah tangga yang bertanggungjawab;7. Bahwa calon suami anak Para Pemohon sementara kuliah, namunberencana mencari pekerjaan sebagai honorer di kantor pemerintahan;8.
7 — 8
mereka memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa anak yang dimintakan dispensasi kawin dan calon suaminyamengetahui dan menyetujui rencana perkawinan tersebut; Bahwa kondisi psikologis dan kesehatan anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya dalam keadaan baik; Bahwa anak yang dimintakan dispensasi kawin dan calon suaminyatelah mempunyai kesiapan untuk melangsungkan perkawinan danmembangun kehidupan rumah tangga; Bahwa tidak ada sama sekali paksaan psikis, fisik, seksual
calon suami anak para Pemohon, dan merekamemberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya mengetahui dan menyetujui rencanaperkawinan tersebut, kondisi psikologis dan kesehatan anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya dalam keadaan baik, anak yangdimintakan dispensasi kawin dan calon suaminya telah mempunyai kesiapanuntuk melangsungkan perkawinan dan membangun kehidupan rumah tangga,tidak ada sama sekali paksaan psikis, fisik, seksual
13 — 1
sudah bertunangan sejak 2 minggu yang lalu dansudah sulit untuk dipisahkan, dan keduanya telah sepakat untuk menikah ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) huruf (c)UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yangmenyatakan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untukmencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, hal tersebut dimaksudkansebagai suatu bentuk penekanan dini terhadap para orang tua yang menguasaianakanak untuk melakukan eksploitasi seksual
terhadap anak sebagaimana yangdimaksud oleh Pasal 13 huruf (b) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlindungan Anak dan dalam persidangan Hakim tidak menemukan adanyaindikasi Para Pemohon untuk melakukan eksploitasi seksual terhadap anaknya;Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan UndangUndang Dasar Tahun1945 Pasal 29 ayat (2) jo Pasal 6 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlidungan Anak, intinya bahwa setiap anak berhak melaksanakan ibadah menurutagamanya, melakukan proses berpikir, dan
10 — 5
Menimbang, bahwa Hakim Tunggal telah medengar keterangan anakPemohon, Calon Istri Anak Pemohon, Orang Tua Anak yang dimohonkanDispensasi dan Orang Tua Calon Istri yang pada pokoknya menerangkanbahwa Anak Pemohon mengetahui dan menyetujui rencana perkawinan danhalaman 8 dari 19 halaman, Penetapan Nomor 0302/Pdt.P/2020/PA.Kab.Mlgantara anak Pemohon dan calon Calon Istrinya tidak ada larangan atauhalangan pernikahan kecuali hanya masalah umur, tidak ada paksaan dariSiapapun baik secara psikis, fisik, seksual
hal demikian senadadengan maksud ketentuan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentanghalaman 15 dari 19 halaman, Penetapan Nomor 0302/Pdt.P/2020/PA.Kab.MlgPerlindungan Anak, maka peran orang tua harus mengarahkan dan mencegahperkawinan anak di usia dini;Menimbang, bahwa dalam faktafakta hukum di persidangan, ternyataPemohon dan orang tua calon isteri anak Pemohon telah berupaya untukmengarahkan dan mendidik anak sebaikbaiknya dan tidak ada indikasi untukmengeksploitasi anak secara biologis maupun seksual
11 — 9
kawin yang dalildalilnya sebagaimana tersebut dalam duduk perkaranya di atas;Menimbang, bahwa Hakim telah medengar keterangan cucu Pemohon,Calon Istri Anak Pemohon, Orang Tua Anak yang dimohonkan Dispensasi danOrang Tua Calon Istri yang pada pokoknya menerangkan bahwa AnakPemohon mengetahui dan menyetujui rencana perkawinan dan antara cucuPemohon dan calon Calon Istrinya tidak ada larangan atau halanganpernikahan kecuali hanya masalah umur, tidak ada paksaan dari Siapapun baiksecara psikis, fisik, seksual
sangat diperlukan demikeberlangsungan hidup di masa yang akan datang, hal demikian senadadengan maksud ketentuan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, maka peran orang tua harus mengarahkan dan mencegahperkawinan anak di usia dini;Menimbang, bahwa dalam faktafakta hukum di persidangan, ternyataPemohon dan orang tua calon isteri cucu Pemohon telah berupaya untukmengarahkan dan mendidik anak sebaikbaiknya dan tidak ada indikasi untukmengeksploitasi anak secara biologis maupun seksual
10 — 1
Penetapan No.520/Padt.P/2021/PA.KtImenyatakan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untukmencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, hal tersebut dimaksudkansebagai suatu bentuk penekanan dini terhadap para orang tua yang menguasaianakanak untuk melakukan eksploitasi seksual terhadap anak sebagaimana yangdimaksud oleh Pasal 13 huruf (b) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlindungan Anak dan dalam persidangan Hakim tidak menemukan adanyaindikasi Pemohon dan Pemohon II untuk
melakukan eksploitasi seksual terhadapanaknya;Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan UndangUndang Dasar Tahun1945 Pasal 29 ayat (2) jo Pasal 6 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlidungan Anak, intinya bahwa setiap anak berhak melaksanakan ibadah menurutagamanya, melakukan proses berpikir, dan mengeskpresikan keinginannya sesualdengan tingkat kecerdasan dan usianya, namun hal itu tidak terlepas daribimbingan orang tua.
14 — 10
kawin yang dalildalilnya sebagaimana tersebut dalam duduk perkaranya di atas;Menimbang, bahwa Hakim telah medengar keterangan anak Pemohon,Calon Istri Anak Pemohon, Orang Tua Anak yang dimohonkan Dispensasi danOrang Tua Calon Istri yang pada pokoknya menerangkan bahwa AnakPemohon mengetahui dan menyetujui rencana perkawinan dan antara anakPemohon dan calon Calon Istrinya tidak ada larangan atau halanganpernikahan kecuali hanya masalah umur, tidak ada paksaan dari siapapun baiksecara psikis, fisik, seksual
sangat diperlukan demikeberlangsungan hidup di masa yang akan datang, hal demikian senadadengan maksud ketentuan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, maka peran orang tua harus mengarahkan dan mencegahperkawinan anak di usia dini;Menimbang, bahwa dalam faktafakta hukum di persidangan, ternyataPemohon dan orang tua calon isteri anak Pemohon telah berupaya untukmengarahkan dan mendidik anak sebaikbaiknya dan tidak ada indikasi untukmengeksploitasi anak secara biologis maupun seksual
9 — 5
Bahwa rencana pernikahan Risma Nuryani Binti RastoSuharto dengan Mariyanto Bin Mardiono bukan karena paksaan, bukankarena sebab tekanan ekonomi, psikis, maupun seksual, melainkan karenasaling mencintai;5. Bahwa orang tua kedua calon mempelai siapmemberikan bimbingan mental;6.
talak rajl;Menimbang, bahwa berdasarkan semua ketentuan tentang laranganperkawinan sebagaimana tersebut di atas yang dihubungkan dengan faktapersidangan, maka Hakim berpendapat bahwa antara Risma Nuryani BintiRasto Suharto dengan Mariyanto Bin Mardiono tidak ada larangan untukmelangsungkan perkawinan karena Risma Nuryani Binti Rasto Suhartomengetahui dan menyetujul rencana perkawinan, kehendak kedua calonmempelai untuk menikah bukan karena paksaan, bukan karena sebab tekananekonomi, psikis, maupun seksual
13 — 10
mereka memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa anak yang dimintakan dispensasi kawin dan calon suaminyamengetahui dan menyetujui rencana perkawinan tersebut; Bahwa kondisi psikologis dan kesehatan anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya dalam keadaan baik; Bahwa anak yang dimintakan dispensasi kawin dan calon suaminyatelah mempunyai kesiapan untuk melangsungkan perkawinan danmembangun kehidupan rumah tangga; Bahwa tidak ada sama sekali paksaan psikis, fisik, seksual
calon suami anak para Pemohon, dan merekamemberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya mengetahui dan menyetujui rencanaperkawinan tersebut, kondisi psikologis dan kesehatan anak yang dimintakandispensasi kawin dan calon suaminya dalam keadaan baik, anak yangdimintakan dispensasi kawin dan calon suaminya telah mempunyai kesiapanuntuk melangsungkan perkawinan dan membangun kehidupan rumah tangga,tidak ada sama sekali paksaan psikis, fisik, seksual
42 — 10
sebagai pendapat Majelis Hakim dalam putusan ini, disebutkan :halaman 13 dari 19 Putusan Nomor 2846/Pdt.G/2019/PA.Mr.audL ailil jlo aut ol oloi ol Giese jini olsApabila ia (Tergugat) enggan untuk hadir atau bersembunyi atau tidakdiketahul tempat kediamannya, maka perkaranya boleh diputuskandengan didasarkan pada pembuktianMenimbang, bahwa Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiapperbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnyakesengsaraan atau penderitaan secara fisik, Seksual
jalanberalinnya kuasa pengasuhan anak dari ibu (Penggugat) kepada ayah(Tergugat) karena faktor demi kepentingan anak yang berkenaan denganpertumbuhan mental spritual sebagaimana yang diatur dalam Pasal 13 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindangan Anak, selengkapnyaberbunyi sebagai berikut : (1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orangtua, wali atau pihak manapun yang bertanggungjawab atas pengasuhan,berhak mendapat perlindangan dari perlakuan : a. diskriminasi; b. eksploitasibaik ekonomi maupun seksual
17 — 5
oleh Para Pemohon, serta bersesuaian dancocok antara satu dengan yang lain, telah memenuhi syarat materiilsebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 dan 172 HIR, dan keterangan saksitersebut memiliki Kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti,sehingga membuktikan bahwa Anak yang dimohonkan dispensasi kawindirestui oleh keluarga kedua belah pihak, saat ini Anak tidak sekolah, Anak atauPara Pemohon tidak dalam kondisi terpaksa untuk menikah atau menikahkan,baik paksaan psikis, fisik, seksual
karena hubungan sedarah,sesusuan maupun semenda;7. bahwa, pendidikan terakhir Anak yang dimohonkan dispensasi kawinadalah Sekolah dasar, saat ini Anak tidak lagi melanjutkan pendidikan;1. bahwa, Calon Suami bekerja sebagai Wiraswasta dengan penghasilanRp. 2.000.000, (dua juta rupiah) setiap bulannya ;1. bahwa, kondisi Anak dalam keadaan sehat dan tidak ternyata adakecacatan;2. bahwa, Anak atau Para Pemohon tidak dalam kondisi terpaksa untukkawin atau mengawinkan Anak, baik paksaan psikis, fisik, seksual
22 — 7
binti Hatar Haruna iobu dari calon suami anak Pemohon dan telahmemberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa keduanya adalah orangtua dari calon suami anak Pemohon; Bahwa keduanya kenal dengan Pemohon; Bahwa keduanya dan Pemohon berencana untuk menikahkan anaknyadengan anak Pemohon tersebut, dan telah dilakukan pembicaraan keluargaterkait rencana pernaikahan (pelamaran); Bahwa pernikahan tersebut atas keinginan dari kKedua calon mempelaitanpa adanya paksaan paksaan psikis, fisik, seksual
Bahwa anak Pemohon mengetahui dan menyetujui rencana perkawinandan tidak ada paksaan psikis, fisik, seksual atau ekonomi terhadap anakdan/ atau keluarga terkait dengan perkawinannya;6. Bahwa anak Pemohon sudah mempersiapkan diri untuk menjadiseorang isteri dan ibu rumah tangga yang bertanggungjawab;7. Bahwa calon suami anak Pemohon sudah bekerja sebagai pekerjarumput laut dan kuli bangunan;Hal. 13 dari 19 hal. Penetapan Nomor 17/Pdt.P/2021/PA. Bgi8.
15 — 11
untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan olehUndangUndang tersebut, hal ini disebabkan oleh karena hubungan anakPara Pemohon dengan calon suaminya sudah sedemikian erat;Menimbang, bahwa dari perspektif Ketentuan Pasal tersebut Hakimmemahami bahwa maksud pembuat UndangUndang untuk mewajibkanpara orang tua dari pada anakanak untuk mencegah terjadinyaperkawinan pada usia anakanak adalah sebagai suatu bentuk proteksidini terhadap para orang tua yang menguasai anakanak untuk melakukaneksploitasi seksual
terhadap anak sebagaimana yang dimaksud olehPasal 13 huruf (b) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlindungan Anak dan berdasarkan pemeriksaan dalam persidanganHakim sedikitpun tidak menemukan adanya indikasi Para Pemohon untukmelakukan eksploitasi seksual terhadap anaknya tersebut;Menimbang, bahwa Perkawinan adalah salah satu bentukperwujudan hakhak konstitusional warga negara yang harus dihormati (torespect), dilindungi (to protect) oleh setiap orang dalam tertib kehidupanbermasyarakat,
25 — 1
sepakat untuk menikah, bahkan calon mempelai wanita sudahhalim 6 bulan sehingga sangat mendesak untuk segera dinikahkan ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) huruf (c)UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yangmenyatakan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untukmencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, hal tersebut dimaksudkansebagai suatu bentuk penekanan dini terhadap para orang tua yang menguasaianakanak untuk melakukan eksploitasi seksual
terhadap anak sebagaimana yangdimaksud oleh Pasal 13 huruf (b) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlindungan Anak dan dalam persidangan Hakim tidak menemukan adanyaindikasi Pemohon dan Pemohon II untuk melakukan eksploitasi seksual terhadapanaknya;Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan UndangUndang Dasar Tahun1945 Pasal 29 ayat (2) jo Pasal 6 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlidungan Anak, intinya bahwa setiap anak berhak melaksanakan ibadah menurutagamanya, melakukan proses berpikir
40 — 13
telahsepakat untuk menikah, bahkan calon mempelai wanita sudah halim 6 bulansehingga sangat mendesak untuk segera dinikahkan ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) huruf (c)UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yangmenyatakan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untukmencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, hal tersebut dimaksudkansebagai suatu bentuk penekanan dini terhadap para orang tua yang menguasaianakanak untuk melakukan eksploitasi seksual
terhadap anak sebagaimana yangdimaksud oleh Pasal 13 huruf (b) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlindungan Anak dan dalam persidangan Hakim tidak menemukan adanyaindikasi Pemohon dan Pemohon II untuk melakukan eksploitasi seksual terhadapanaknya;Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan UndangUndang Dasar Tahun1945 Pasal 29 ayat (2) jo Pasal 6 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangPerlidungan Anak, intinya bahwa setiap anak berhak melaksanakan ibadah menurutagamanya, melakukan proses berpikir
1.Aisyah Kendek, S.H.
2.Erlysa Said, S.H.
Terdakwa:
SYARIF Alias APLES Bin SAMAD
69 — 19
Namun demikian tidaklahdisyaratkan bahwa masingmasing pelaku harus mempunyai peran yang samabesarnya, dengan tujuan untuk membuat seseorang mengalami kesengsaraanatau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasukancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasankemerdekaan secara melawan hukum;Putusan No. 161/Pid.B/2021/PN PlpHal. 13 dari 18Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keteranganPara terdakwa dihubungkan dengan bukti surat yang didapat
Mamanya Robi Binti Sattu dengan parang padasaat saksi Haria Alias Mamanya Robi Binti Sattu mau menolong Saksi korban,sehingga walaupun hanya Terdakwa yang memukul Saksi korban dan temannyahanya mengancam menurut Majelis keduanya telan menggunakan tenaga Bersamakarena definisi dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan tidaklahdisyaratkan bahwa masingmasing pelaku harus mempunyai peran yang samabesarnya dengan tujuan untuk membuat seseorang mengalami kesengsaraanatau penderitaan secara fisik, psikis, seksual
36 — 8
Abdul Latif dan telah memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saya adalah ibu dari calon suami anak Pemohon; Bahwa saya kenal dengan Pemohon; Bahwa saya dan Pemohon berencana untuk menikahkan anaknyadengan anak Pemohon tersebut, dan telah dilakukan pembicaraan keluargaterkait rencana pernikahan (pelamaran) pada bulan Juni 2021; Bahwa pernikahan tersebut atas keinginan dari kedua calon mempelaitanpa adanya paksaan paksaan psikis, fisik, sekSual atau ekonomi dari pihaklain; Bahwa
Bahwa anak Pemohon mengetahui dan menyetujui rencana perkawinandan tidak ada paksaan psikis, fisik, seksual atau ekonomi terhadap anakdan/ atau keluarga terkait dengan perkawinannya;6. Bahwa anak Pemohon sudah mempersiapkan diri untuk menjadiseorang isteri dan ibu rumah tangga yang bertanggungjawab;7. Bahwa calon suami anak Pemohon sudah bekerja sebagai supir denganpenghasilan sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) setiap hari;8.
32 — 17
No 89/Pdt.P/2021/PA.Pspk Bahwa Selviyana ingin segera menikah denganlwan Satria atas kehendaksendiri; Bahwa tidak ada paksaan , psikis, fisik, seksual atau ekonomi dari Siapapunterhadap Selviyana untuk menikah dengan Iwan Satria; Bahwa Selviyana tamat pendidikan SMP dan siap melanjutkan pendidikanuntuk memperoleh ijazah SMA nantinya meskipun telah menikah; Bahwa Selviyana dan calon suaminya sudah lama berpacaran danhubungan mereka sudah sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan lagi daningin segera
No 89/Pdt.P/2021/PA.PspkBahwa Iwan Satria telah siap untuk menikah, tidak ada paksaan dari pihakmanapun serta mencintai Selviyana;Bahwa tidak ada paksaan psikis, fisik, seksual atau ekonomi dari Siapapunterhadap Iwan Satria untuk menikah dengan Selviyana;Bahwa hubungan Iwan Satria dengan Selviyana telah sangat erat dan tidakmungkin lagi untuk dipisahkan dan menunggu umur Selviyana cukup karenatelah berpacaran 1 tahun dan telah melakukan hubungan layaknya suamiisteri bahkan Selviyana saat ini sedang