Ditemukan 172857 data
18 — 2
perceraian serta mendapat keturunan yang baik dan sehatjuga, untuk menjaga kesehatan suami dan istri;Menimbang, bahwa lahirnya undangundang tersebut karena diilhamidengan berbagai pengalaman hidup berumah tangga bahwa umur yang lebihrendah dari ketentuan tersebut di atas bagi seorang lakilaki dan wanita untukmenikah mengakibatkan berbagai permasalahan pelik dalam keluarga yang tidaksedikit berujung kepada perceraian, dan hal ini juga sejalan dengan ajaran Islamyang menganjurkan pernikahan akan tetapi mencegah
Menimbang, bahwa ajaran Islam menganjurkan pernikahan dilakukanpada waktu usia muda, dengan syarat telah memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan keluarga yaitu sakinah mawaddah wa rahmah, di antarasyaratnya adalah telah memiliki kemampuan finansial dan telah memilikikematangan psikis maupun fisik, karena pernikahan dapat mencegah terjadinyakenakalan remaja seperti pergaulan bebas dan lainnya, sebagaimana hadisRasulullah SAW:os SU!
10 — 2
hilang dan tujuan darisebuah perkawinan tidak mungkin dicapai oleh suami isteri, maka perceraianadalah jalan keluar terakhir bagi kKeduanya agar terlepas dari ketidakpastiandan beban penderitaan lahir dan batin yang berkepanjagan, walaupun dalamIslam perceraian adalah perbuatan yang dilarang dan dibenci Allah SWT namunbila dipaksakan untuk tetap bersatu justru akan menimbulkan kerusakan(mafsadah) dan akan berdampak buruk terhadap kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat selanjutnya, padahal mencegah
1,Hal. 10 dari 13 halaman, Putusan Nomor 0213/Pdt.G/2019/PA.Rks Artinya: Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan,Dan sebagaimana pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh SayyidSabiq dalam kitabnya Figh alSunnah Jilid yang diambil alin menjadi sebagaipendapat Majelis Hakim, yang berbunyi sebagai berikut :aso Elin V Le le cosll jlpol aog il cacol Isye ull ol legligw Legllol gu opus! ely>Is ah adll wolall lgallls stuos 5,0!
10 — 3
oleh suami isteri, maka perceraianadalah jalan keluar terakhir bagi kKeduanya agar terlepas dari ketidakpastian Hal. 9 dari 12 halaman, Putusan Nomor 0977/Padt.G/2018/PA.Rksdan beban penderitaan lahir dan batin yang berkepanjagan, walaupun dalamIslam perceraian adalah perbuatan yang dilarang dan dibenci Allah SWT namunbila dipaksakan untuk tetap bersatu justru akan menimbulkan kerusakan(mafsadah) dan akan berdampak buruk terhadap kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat selanjutnya, padahal mencegah
1, >Artinya: Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan,Dan sebagaimana pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh SayyidSabiq dalam kitabnya Figh alSunnah Jilid yang diambil alin menjadi sebagaipendapat Majelis Hakim, yang berbunyi sebagai berikut :aso Elian V Le le cosll jlpol aog il cacol Isye ull ol lgligw Legllol gu opus!
10 — 1
Yang belum mencapai 16 tahun tapi sudahmukallaf, Pasal 7 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan membolehkan sepanjang ada dispensasi kawin dari PengadilanAgama;Menimbang bahwa Majelis Hakim menyadari jika permohonanPemohon ini melanggar ketentuan Pasal 26 Ayat (1) huruf (c) UndangUndang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yangmenyatakan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untukmencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, akan tetapi upayauntuk mencegah
tersebut telah ditempuh oleh Pemohon dengan caramemberikan nasihat kepada anak Pemohon, tetapi anak Pemohon tetapbersikukuh untuk segera dinikahkan;halaman 11 dari 14 halaman, Penetapan Nomor 0165/Padt.P/2018/PA.Pas.Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat kewajiban Pemohonuntuk mencegah terjadinya perkawinan usia anakanak pada anak Pemohonberbenturan dengan kondisi dharury anak Pemohon dengan calon suaminyayang sudah lama berpacaran dan saling mencintai serta sepakat akanmelanjutkan ke jenjang
Dina Rustiyana Winarsih binti Sunarto
Tergugat:
Sunarmianto bin Padi,
11 — 1
yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknyarumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasibahwa perkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi danapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yanglebih besar daripada maslahat, sedang mencegah
pads gle Gila cllundlArtinya :Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbuktimemenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 jo.
17 — 1
yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknyarumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasibahwa perkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi danapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yanglebih besar daripada maslahat, sedang mencegah
; $ > dwlao) prio We ul> alasArtinya :"Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat ;halaman 11 dari 13 halamanPutusan Nomor 0995/Pdt.G/2020/PA.Kra.Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbuktimemenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 jo.
5 — 6
Apabila saling berlawanan antara mafsadatdengan mashlahat, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadatnya,(AlAsybah Wa AlNazhoir, halaman 62);Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripada meraihkeuntungan, (Abdul Wahhab Khollaf, IImu Ushul alFiqh, 1977, halaman208);Islam telah memilih lembaga perceraian ketika kehidupan rumah tanggatelah goncang serta sudah dianggap tidak bermanfaat lagi nasehat danperdamaian dimana hubungan suami isteri telah hampa, karenanyameneruskan perkawinan
10 — 1
Penggugat tersebut telah memenuhi alasan perceraian sebagaimanadimaksud Pasal 39 Ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 berikutPenjelasannya pada Ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 huruf b dan f,Juncto Pasal 19 huruf b dan f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, JunctoPasal 116 huruf b dan f Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim kondisi rumah tangga yang demikianapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat/ kerusakan yang lebih besardaripada mashlahat, sedang mencegah
Dalam hal ini Majelis Hakim sependapat dan sepakat untukmenerapkan kaidah fighiyyah yang berbunyi :Whoodl ul> le prio swlasll s >Artinya : Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan dari pada mencapaimashlahat; 2222 nne nnn nnn nnn nnn nnn ence nnnMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,menurut Majelis Hakim telah terdapat cukup alasan menurut hukum untukmengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek, selanjutnya Majelis Hakim akanmenjatuhkan talak satu ba'in shughra
12 — 7
Yang belummencapai 16 tahun tapi sudah smukallaf, Pasal 7 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan membolehkan sepanjang ada dispensasi kawin dariPengadilan Agama;Menimbang bahwa Majelis Hakim menyadari jika permohonan Pemohon inimelanggar ketentuan Pasal 26 Ayat (1) huruf (c) UndangUndang Nomor 22 Tahun2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa orang tua berkewajiban danbertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, akantetapi upaya untuk
mencegah tersebut telah ditempuh oleh Pemohon dengan caramemberikan nasihat kepada anak Pemohon, tetapi anak Pemohon tetap bersikukuhuntuk segera dinikahkan;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat kewajiban Pemohon untukmencegah terjadinya perkawinan usia anakanak pada anak Pemohon berbenturandengan kondisi dharury anak Pemohon dengan calon suaminya yang sudah lamaberpacaran dan saling mencintai serta sepakat akan melanjutkan ke jenjang perkawinan(membina rumah tangga), keduanya tidak bisa dipisahkan
14 — 7
Yang belummencapai 16 tahun tapi sudah mukallaf, Pasal 7 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan membolehkan sepanjang ada dispensasi kawin dariPengadilan Agama;Menimbang bahwa Majelis Hakim menyadari jika permohonan Pemohon inimelanggar ketentuan Pasal 26 Ayat (1) huruf (c) UndangUndang Nomor 22 Tahun2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa orang tua berkewajiban danbertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perkawinan pada usia anakanak, akantetapi upaya untuk mencegah
12 — 2
itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknya rumahtangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasi bahwaperkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi dan apabilahalaman 10 dari 12 halamanPutusan Nomor 0302/Pdt.G/2019/PA.Kra.tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yang lebih besardaripada maslahat, sedang mencegah
kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat sebagaimana kaidah fiqhiyyah yang berbunyi ; >) dwlao) prio le Ul> alesArtinya :"Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripada mencapalmaslahat ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbukti memenuhiketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 jo.
11 — 5
Yang belumhalaman 9 dari 13 halaman, Penetapan Nomor 0715/Pdt.P/2015/PA.Kab.Mlgmencapai 16 tahun tapi sudah mukallaf, Pasal 7 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan membolehkan sepanjang ada dispensasi kawin dariPengadilan Agama;Menimbang bahwa Majelis Hakim menyadari jika permohonan Pemohon inimelanggar ketentuan Pasal 26 Ayat (1) huruf (c) UndangUndang Nomor 22 Tahun2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa orang tua berkewajiban danbertanggung jawab untuk mencegah
terjadinya perkawinan pada usia anakanak, akantetapi upaya untuk mencegah tersebut telah ditempuh oleh Pemohon dengan caramemberikan nasihat kepada anak Pemohon, tetapi anak Pemohon tetap bersikukuhuntuk segera dinikahkan;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat kewajiban Pemohon untukmencegah terjadinya perkawinan usia anakanak pada anak Pemohon berbenturandengan kondisi dharury anak Pemohon dengan calon suaminya yang sudah lamaberpacaran dan saling mencintai serta sepakat akan melanjutkan ke
11 — 1
kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islamdi Indonesia, bahwa perkawnan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, tidak lagi dapat terwujud dalamrumah tangga Penggugat dengan Tergugat, sehingga Majelis Hakimberkesimpulan, bahwa mempertahankan perkawinan Penggugat dengan Tergugatyang sudah pecah adalah suatu yang siasia dan bahkan dapat menimbulkanmadharat yang berkepajangan bagi Penggugat dan Tergugat, sebab itu perluupaya mencegah
setiap madharat yang memungkinkan timbul dalam perkawinanPenggugat dengan Tergugat, karena mencegah madharat harus diprioritaskankatimbang yang lainnya, sebagaimana kaidah ushul Fighi yang berbunyi:clluadll Gla (le atte auladll 52Artinya:*Menghindan kerusakan harus didahulukan dari mencan kebaikan.Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis tersebut sejalan dengan pendapatahli hukum Islam dalam Kitab Fiqghus Sunnah juz Il halaman 248 yang di ambil alihsebagai pertimbangan Majelis Hakim sebagai berikut
17 — 4
Oleh karena itu, Majelis berpendapat untuk mencegah terjadinya mudharat darihubungan dekat tersebut, harus diutamakan daripada kemaslahatan menunda perkawinansampai batas umur 16 tahun, hal tersebut sejalan dengan doktrin hukum dalam kitab AlBajuri halaman 19 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis yang berbunyi sebagaiberikut:Artinya : Menghilangkan madharat/bahaya harus didahulukan untuk mencari maslahatatau kebaikan.Penetapan Nomor 0257/Pdt.P/2014/PA.TgtHalaman 9 dari 11 halaman10Menimbang,
telah lama bersama dengan calonsuaminya tersebut dalam hubungan saling mencintai, akan mengalami hal yang serupa,demikian juga di dalam persidangan, keduanya bertekad untuk membentuk rumah tanggabersama secara halal, Majelis Hakim juga telah meneliti keterangan 2 (dua) orang saksiyang pada pokoknya menyatakan antara keduanya tidak ada halangan perkawinan menurutagama (tidak sesusuan, tidak ada hubungan keluarga nasab/muhrim, perawan dan jejaka),maka Majelis Hakim memandang perlu menghindari atau mencegah
11 — 1
yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknyarumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasibahwa perkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi danapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yanglebih besar daripada maslahat, sedang mencegah
kerusakan lebih diutamakandaripada mencapai maslahat sebagaimana kaidah fighiyyah yang berbunyI ; > swhlaoll prio We ul dlasllArtinya :"Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbuktimemenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 jo.
10 — 0
menikahkan anak lakilakinya bernamaANAK IV PEMOHON ;e Bahwa, anak Pemohon tidak terdapat pertalian darah, sepersusuan dan tidakterdapat halangan untuk menikah, kecuali halangan usia, anak Pemohon sebagaicalon suami / calon mempelai pria belum berusia 19 tahun;e Bahwa, Pemohon tetap dengan pendiriannya untuk menikahkan anak nya, karenaPemohon sangat khawatir anaknya akan melakukan perbuatan yang melanggarhukum syara, dan atau hukum negara, dan Pemohon mengaku sudah tidakmampu untuk mengawasi dan mencegah
berdasarkan rangkaian pertimbanganpertimbangansebagaimana terurai diatas, dan dengan mengacu kepada pasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor : 1 Tahun 1974 permohonan Pemohon dapat dikabulkan denganmemberikan Dispensasi Kawin kepada anak Pemohon ANAK IV PEMOHON dengancalon istrinya bernama CALON MENANTU PEMOHON ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,Majelis berpendapat, bahwa perkawinan bagi anak Pemohon dengan calon istrinyatersebut lebih banyak kemaslahatannya karena dapat mencegah
11 — 1
yang perlu dilinat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknyarumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasibahwa perkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi danapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yanglebih besar daripada maslahat, sedang mencegah
prio We ul> dlaArtinya :"Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbuktimemenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 jo.
14 — 3
yang perlu dilinat adalah perkawinan itu sendiriapakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut diatas, telah cukup sebagai bukti retaknyarumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga hal ini merupakan indikasibahwa perkawinan itu telah pecah dan sudah sulit untuk dipertahankan lagi danapabila tetap dipertahankan akan menimbulkan mafsadat dan kerusakan yanglebih besar daripada maslahat, sedang mencegah
prio We ul> dlaArtinya :"Mencegah mafsadat/kerusakan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan dengan tanpa mempersoalkan penyebab terjadi pecahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka gugatan Penggugat telah terbuktimemenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 jo.
56 — 12
hubungan mahram dan tidak ada halangan untukmenikah, kecuali kurang umurnya;Bahwa, saksi mengetahui sampai saat ini keduanya tidak sedang terikat dalampertunangan ataupun pernikahan dengan siapapun;Bahwa, saksi mengetahui antara anak kandung perempuan Pemohon dengancalon suaminya bergaul sudah sangat erat sehingga dikhawatirkan dapatmelanggar norma agama dan norma susila;Bahwa, saksi mengetahui pihak keluarga dari masingmasing kedua belah pihaktelah menyetujui dan tidak ada yang melarang ataupun mencegah
hubungan mahram dan tidak ada halangan untukmenikah, kecuali kurang umurnya;e Bahwa, saksi mengetahui sampai saat ini keduanya tidak sedang terikat dalampertunangan ataupun pernikahan dengan siapapun;e Bahwa, saksi mengetahui antara anak kandung perempuan Pemohon dengancalon suaminya bergaul sudah sangat erat sehingga dikhawatirkan dapatmelanggar norma agama dan norma susila;e Bahwa, saksi mengetahui pihak keluarga dari masingmasing kedua belah pihaktelah menyetujui dan tidak ada yang melarang ataupun mencegah
1.I PUTU YUSTIANA
2.NI MADE WITARNI
63 — 16
Bahwa untuk mencegah putungnya garis keturunan dari orang tuakandung Pemohon NI MADE WITARNI, maka dengan kesadaran sendiridan tanpa paksaan, Para Pemohon berdua telah sepakat mengalihkanstatus perkawinan Pemohon PUTU YUSTIANA yang semula berstatusPURUSA beralin menjadi Status PREDANA, demikian sebaliknya PemohonNI MADE WITARNI yang semula berstatus PREDANA beralih menjadistatus PURUSA;7.
Putu Yustiana yang semula berstatus Purusa beralihmenjadi status Predana, demikian sebaliknya Pemohon Ni Made Witarni, yangsemula berstatus Predana beralih menjadi status Purusa beralih menjadi statusPurusa untuk mencegah putus atau putungnya garis keturunan dari orang tuakandung Pemohon Il. Ni Made Witarni oleh karena dalam struktur keluargaorang tua kandung dari Pemohon Il.