Ditemukan 1896 data
120 — 69
Surat Pernyataan Minat untuk mengikuti Petelangan PekerjaanPengadaan Renovasi Gedung Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran tahunAnggaran 2008 tanggal 28 April 2008.Pakta Integritas tanggal 28 April 2008.Surat Pernyataan Tidak Ada Suap dan Kolusi tanggal 28 April 2008.Struktur Organisasi Perusahaan tanggal 28 April 2008.Surat Pernyataan Tunduk kepada Keppres tanggal 28 April 2008.Surat Pernyataan bersedia Tidak Menuntut tanggal 28 April 2008.eet A OFSurat Pernyataan Keterikatan Kode Etik tanggal
BALIGEPUTRA UTAMA Dipa tahun Anggaran2008.1 (satu) lembar Surat Pernytaan Tidak Ada Suap dan Kolusi bermateraitempel Rp. 6.000, No. 08/PIVBPU/IV/2008 tertanggal Jakarta, 28 April2008 yang terdapat dalam bendel Kontrak Pekerjaan Renovasi GedungKantor Balai Kesehatan Pelayaran Departemen Perhubungan DirektoratJenderal Perhubungan Laut Balai Kesehatan Kerja Pelayaran Nomor :UK.305/1/2/BKKP2008 tanggal 27 Mei 2008 antara Balai KesehatanKerja Pelayaran dengan PT.
BALIGE PUTRA UTAMAyang terdiri dari :1 Surat Rincian Harga Penawaran, dimana tercantum tanda tangan Saksi FRITSSIMANJUNTAK.2.Daftar Harga Satuan.a: Surat Pernyataan Minat untuk mengikuti Petelangan PekerjaanPengadaan Renovasi Gedung Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran tahunAnggaran 2008 tanggal 28 April 2008.Pakta Integritas tanggal 28 April 2008.Surat Pernyataan Tidak Ada Suap dan Kolusi tanggal 28 April 2008.Struktur Organisasi Perusahaan tanggal 28 April 2008.Surat Pernyataan Tunduk kepada
Frits Simanjuntak, (satu)lembar surat pernyataan tidak ada suap dan kolusi pelelangan pekerjaan renovasigedung kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran an. Frits Simanjuntak. (satu)bundel Formulir isian penilaian kualifikasi pekerjaan renovasi gedung kantor BalaiKesehatan Kerja Pelayaran an. Frits Simanjuntak yang terdapat nama dan tandatangan Frits Simanjuntak;Bahwa dokumen tersebut diberikan oleh saksi Frits Simanjuntak di kantorPT.Balige Putra Utama dan CV. Kintari Grafika JI.
20 — 4
telah bergaulsebagaimana layaknya suami istri (bada dukhul) namun belum = dikaruniaiketurunan;Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun danharmonis, akan tetapi sejak awal bulan April 2013, rumah tangga Penggugat denganTergugat mulai goyah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran di dalam rumahtangga, yang disebabkan : Tergugat meminta uang kepada Penggugat sebesar Rp.100.000.000, (seratus juta rupiah), yang mana uang tersebut akan digunakanTergugat untuk modal (uang suap
perdamaian melalui mediasi sebagaimana ketentuan Pasal 11 PeraturanMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor Tahun 2008 tentang Mediasi tidaklayak dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir ke persidangan;Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara imi adalahgugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat dengan alasan bahwa sejakTergugat meminta uang kepada Penggugat sebesar Rp. 100.000.000, (seratus jutarupiah), yang mana uang tersebut akan digunakan Tergugat untuk modal (uang suap
119 — 75 — Berkekuatan Hukum Tetap
UndangUndangNo.20 Tahun 2001 yang mengatur ancaman pidana penjara palingsingkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun danpidana denda paling sedikit Rp200.000.000, dan paling banyakRp1,000.000.000,Bahwa dalam pertimbangan Judex Facti a quo mengenai lamanyapidana penjara dan denda yang telah dijatunkan kepada Terdakwaadalah kurang adil bagi Terdakwa karena lamanya pidana yang telahdijatuhkan terlalu berat jika dibandingkan dengan tingkat kesalahanTerdakwa yang melawan hukum hanya menerima uang suap
sejumlahRp18.000.000, dari saksi suami isteri Hendrianus Janoar Hartadi danDwi Ratna Septwiyanti selaku pemberi suap tidak dilakukan proseshukum ;Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut tidak dapat dibenarkan,karena ternyata sesuai fakta hukum persidangan Terdakwamenyampaikan kepada saksi Hendrianus Janoari Hartadi bahwa untukmendapatkan Surat Keputusan Mutasi dari Guru SMP Negeri Kabung keStaf Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Surat titipan sebagaitenaga titip dari Pemerintah Kabupaten Melawai
Terbanding/Tergugat : GUBERNUR DKI JAKARTA, H. ANIES RASYID BASWEDAN,
143 — 101
Semuapemberi suap dan penerima suap untuk perkara suap 5000 dollarSingapura, yang satu paket dengan Penggugat, dituntut KPK disekitar3 tahun, dijalankan hukuman mereka disekitar 1 tahun sampai dengandua setengan tahun, kecuali Penggugat yang bukan pencuri uangnegara dituntut KPK 10 tahun sampai dengan tingkat kasasi;.
777 — 1458
, saat ituKPK juga melakukan riset dan kebetulan ahli menjadi narasumbernya.Perbuatan suap harus memenuhi kriteria yaitu yang pertama harus adaorang yang memberi suap dengan cara tertentu sebagaimana dijelaskandalam Pasal 5 Uu tipikor, yang kedua yaitu ada pegawai negeri ataupenyelenggara negara yang menerima suap, yang ketiga adalah adanyadeal antara pemberi dan penerima suap dimana pemberi akan memberiatau menjanjikan sesuatu sedangkan penerima suap melakukan atautidak melakukan sesuatu yang bertentangan
negara dari pengaruh orang lain yang mempengaruhitugas dan kewajibannya secara baik dan benar ;Perbuatan tindak pidana suap dibedakan menjadi dua yaitu suap aktifdan suap pasif ;Halaman 152dari 250 Putusan Nomor 45/Pid.SusTPK/2017/PNBglSuap pasif adalah keadaan dimana pegawai negeri yang menerima suapdiam sedangkan suap aktif yaitu pegawai negeri yang aktif meminta ataumempengaruhi orang lain untuk memberi sesuatu dan perbuatannyabertentangan dengan kewajibannya;Dalam delik suap dijelaskan bahwa
pemberi suap menjanjikan sesuatuagar pegawai negeri berbuat atau tidak berbuat, artinya adalah jikapegawai negeri tersebut benarbenar melakukan tindak pidana makapemberi suap dikenakan Pasal 5 ayat 1 dan pegawai negeri ataupenyelenggara negaranya dikenakan Pasal 5 ayat 2 huruf b karena itupasangannya, jika pegawai negeri atau penyelenggara negara tidakmelakukan sesuatu yang melanggar kewajibannya maka tidak bisadikatakan suap.
Suap ada hubungannya dengan jual beli jabatan ;Istilah dalam teori pidana ada yang dinamakan genus delik suap ada diPasal 5 UU tipikor.
;Menimbang, bahwa unsur ini adalah unsur kesalahan si pembuat dalamkorupsi menerima suap Pasal 12 huruf a ini.
67 — 0
Menyatakan terdakwa AEP SAEPUDIN BIN AHMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana telah memberikan suap kepada orang lain supaya memakai hak itu menurut cara tertentu pada waktu pemilihan yang diadakan berdasarkan undang-undang umum ;2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan ;3.
94 — 23
Bahwa adanya rangkaian mutasi yang dilakukan menjelang masa jabatanwalikota Palopo berakhir , menjadi tidak jelas tolak ukurnya dan didugadiwarnai dengan isu suap serta sematamata dilakukan atas keinginandan kehendak pribadi saja dari Pejabat walikota Palopo yang saat inimemang akan mengakhiri Periode kedua jabatannya sebagai walikota5.Bahwa....
21 — 6
koma tinggi nol koma limasentimeter dari garis median koma kurang lebih nol koma lima sentimeter dariujung sudut mata kanan titik;e Daerah pipi kemerahan dengan diameter delapan sentimeter titik;e Bibir atas sudut kanan bengkak tidak ada luka dan pendarahan titik;e Mulut sulit dibuka dalam kurang tidak mau dirontgen kurang tutup titik;e Bagian tengkuk kanan tampak kemerahan dengan diameter tiga sentimeterkurang lebih satu sentimeter dengan garis median titik;Kesimpulan :Hematoma dan excoriasi dan suap
23 — 12
SUAP. NESSA BIN MUDDUNG P. HATTA;3.4. P.PAJABINTI MUDDUNG P. HATTA;3.5. BECI P. TASA BINT MUDDUNG P. HATTA;3.6. TARO P. RAPI BIN MUDDUNG P. HATTA(Pemohon).4. Bahwa saudara kandung pewaris yang pertama bernamaPUNNA P. KELO BIN MUDDUNG P. HATTA beragama Islam,telah meninggal dunia pada tahun 2016 dan meninggalkan 8(delapan) orang anak sebagai ahli waris pengganti, yaitu :4.1. A. LALLO BIN PUNNA;4.2. A. PATANG BIN PUNNA;4.3. A.SULENG BIN PUNNA;4.4. A.BARABIN PUNNA;4.5. A. SAHARI BIN PUNNA;4.6.
39 — 20 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Nomor 16 P/HUM/2013Bahwa sinyalemen penyimpangan setiap rekruitmen Calon Pegawai NegeriSipil (CPNS) sudah terjadi puluhan tahun lalu hal ini karena pedomanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.98 Tahun 2000 tentangpengadaan Pegawai Negeri Sipil tidak dapat menjamin dari pada pelaksanaanseleksi masuk Pegawai Negeri Sipil yang jujur, bersih dari pada kolusi,nepotisme dan suap kepada oknum tertentu baik didalam Panitia maupundiluar panitia yang dapat mempengaruhi nilai hasil seleksi kelulusanpenerimaan
beberapa pasaldan ayat tidak dapat menjamin secara utuh, jelas dan tegas akan terhindardari kolusi, nepotisme dan suap.Bahwa dengan adanya permasalahan system penerimaan pengadaan seleksiCPNS, sudah sepatutnyalah Pemohon mengajukan gugatan ke MahkamahAgung agar dapat diterima sehingga terjadi perubahan beberapa pasaldidalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 98 Tahun 2000sebagaimana tuntutan Pemohon agar system penerimaan CPNS dapatterlaksana dengan bersih dari segala bentuk permainan kotor (suap
88 — 47
2003 dan Tahun 2004,bertempat dikantor Badan Keuangan Daerah Kota Pangkalpinang atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk datam daerah hukum Pengadilan Tindak PidanaKorupsi pada Pengadilan Negeri Pangkalpinang, yang berwenang memeriksa danmemutus tindak pidana korupsi berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor : 153 / KMA / SK / X / 2011 Tanggat 11 Oktober 2011, sebagai PegawaiNegeri Sipil atau Penyelenggara Negara, telah menerima Gratifikasi yang dianggappemberian suap
KEBERATAN KEEMPAT :Tidak dibuktikannya unsur suap pasal 12 B UU NO.20 Tahun 2001.Bahwa dalam pertimbangan hukum putusan Yudex Facti Pengadilan NegeriPangkalpinang maupun dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum tidak dapatmembuktikan bahwa pemberian uang sejumlah Rp.40.000.000, (empat puluhjuta rupiah) oleh Sdr.Umar HS kepada terdakwa adalah merupakan suap;2Menimbang, bahwa keberatan Penasihat Hukum terdakwa tidak dapatdibenarkan karena unsur pasal 12 huruf B bukanlah unsur suap sebagaimanayang termuat
ketiga;Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah meneliti danmencermati dengan seksama Putusan Judex Facti Pengadilan NegeriPangkalpinang ternyata berisikan sebanyak 93 halaman dengan demikianPenasihat Hukum terdakwa keliru menyatakan keberatan terhadap halaman 103sampai dengan 106 oleh karenanya keberatan Penasihat Hukum terdakwatersebut tidak dapat dipertimbangkan ;Menimbang, bahwa demikian juga keberatan kedelapan dan kesepuluhdari Penasihat Hukum terdakwa yang mempermasalahkan unsur suap
561 — 278
,MH.e Bahwa dalam hal seseorang memberikan bantuan yang tidak sesuaidengan Tupoksi, itu termasuk korupsi.e Bahwa perbuatan yang dikualifikasikan itu sebagai perbuatan yangmenyalahi kewenangan jabatan.e Bahwa terdakwa dituduh telah melakukan pemerasan terhadap seorangpengusaha, dan pasal suap dan juga menerima hadiah.e Bahwa dalam hal ini tidak ada satu pasalpun yang relevan terhadaptuduhan kepada terdakwa, disitu harus ada jabatan dan ada dua pihaksebagai pemberi dan penerima dan juga harus ada hubungan
Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana;Menimbang, bahwa rumusan Pasal 12 B Undangundang No. 31 Tahun 1999sebagaimana telah dirubah dengan UndangUndang No. 20 Tahun 2001 tentangPerubahan atas UndangUndang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi, yang didakwakan dalam dakwaan alternatif kedua, berbunyi :1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negaradianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya danyang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan
Yang nilainya kurang dari Rp. 10.000.000, (sepuluh juta rupiah),pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntutumum.2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup ataupidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (duapuluh tahun) dan pidana denda paling sedikit Rp. 200.000.000, (duaratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000, (satu milyarrupiah).Menimbang, bahwa Pasal yang
tidak semua gratifikasi merupakan perbuatan melawan hukum ataukorupsi;Menimbang, bahwa suatu gratifikasi menjadi melawan hukum atau menjaditindak pidana korupsi dapat dilihat dari rumusan Pasal 12 B ayat (1) UndangundangNo. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UndangUndang No. 20Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang No. 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang menyebutkan Setiap gratifikasi kepadapegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap
, apabilaberhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atautUZASNYA, .......Menimbang, bahwa untuk mengetahui apakah perbuatan Terdakwasebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kedua merupakan gratifikasi39legal ataukah illegal yang termasuk kategori suap, maka Majelis akanmempertimbangkannya sebagaimana pertimbangan hukum dibawah ini;Menimbang, sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwa Terdakwaadalah seorang pegawai negeri sipil pada Pemerintah Kota Bekasi yang menjabatsebagai
43 — 20
Putusan Nomor 233/Padt.G/2020/PA.Bpp 2 dari 6rumah tangga seringkali tidak stabil, dan untuk menstabilakankebutuhan rumah tangga tersebut, Penggugat lan yang bekerjadengan berdagang, dan Penggugat juga sudah seringkali menasehatiTergugat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, namun Tergugattidak pernah mengindahkan nasehat dari Penggugat, dan saat iniTergugat berada di Rumah Tahanan Kelas Il A Samarinda,dikarenakan Tergugat telah menjadi seorang ketua RT, dan saat ituTergugat ketahuan menerima suap
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : Wirawan Prabowo, S.H.
99 — 49
sekira pada pukul 14.45 WIB,saksi MARKUS TELAUMBANUA besamasama dengan anggota KepolisianResort Siak dan Tim dari KEMENKOPOLHUKAM melakukan Operasi TangkapTangan (OTT) di ruangan Peralihan Hak pada kantor Badan PertanahanNasional Kabupaten Siak yang merupakan ruangan saksi Yusni Herawati AliasIra Binti Erwin (Terdakwa dalam perkara spiltan) dan Terdakwa bekerja dimanaditemukan uang tunai sebesar Rp. 2.900.000 (dua juta sembilan ratus riburupiah), menurut Penuntut Umum, uang tersebut merupakan uang suap
yangberada didalam gulungan kertas yang bertuliskan rincian biaya yang dimintasaksi Yusni Herawati Alias Ira Binti Erwin (Terdakwa dalam perkara spiltan)kepada saksi NELLY SRIWAHYUNI SIREGAR;Menimbang, bahwa dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut diatas telah terbukti dengan jelas dan terang adanya Tindak Pidana Suap(bribery), ada pemberi dan ada penerima. saksi NELLY SRIWAHYUNISIREGAR sebagai pemberi dan Terdawa bersama dengan saksi Yusni HerawatiAlias lra Binti Erwin (Terdakwa dalam perkara
Sehingga dengan demikian uraianperbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut menjadi tidak jelas, tidak cermatdan tidak lengkap, berdasarkan Pasal 143 ayat (3) Kitab UndangUndangHukum Acara Pidana dan dakwaan yang demikian itu adalah batal demi hukum;Menimbang bahwa, dalam kasus suap (bribery) menurut Asas TindakPidana Suap harus ada pemberi dan ada penerima, keduanya harus dihukumdengan hukuman yang sama.
H e n d r i
Tergugat:
1.Ir MAWARDI
2.ABDUS SAMAD
3.SAIFUL MAHDI alias Ollo
Turut Tergugat:
Tgk H Ahmad Tajuddin Abi Lampisang
115 — 31
Bahwa sebagaimana uraian di atas, Tergugat tidak memiliki hubunganhukum dan kapasitas hukum dalam perkara ini, demikian juga objekgugatan sebagaimana yang diuraikan dalam posita yaitu perjanjian tentangmengurus proyek pemerintah dengan cara menyerahkan sejumlah uangsebagai bentuk suap kepada Tergugat sebagaimana yang sudah dibantah dalam eksepsi, jawaban dan gugatan rekonpensi, karena tindakantersebut merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peraturanperundangundangan yang berlaku dan tidak memenuhi
Selain itu obyek gugatan yang berupa uang suap untukTergugat untuk mengurus proyek pemerintah merupakan perbuatan yangbertentangan dengan peraturan perundangundangan dan tidak memenuhisyarat sahnya perjanjian (Suatu sebab yang tidak terlarang);3.
Adapun mengenai apakahobyek gugatan yang berupa uang suap untuk Tergugat untuk mengurus proyekpemerintah merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peraturanperundangundangan dan tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian (Suatusebab yang tidak terlarang), menurut Majelis Hakim hal tersebut telah memasukipokok perkara yang harus dipertimbangkan lebih lanjut dalam pemeriksaanpokok perkara setelah memperhatikan buktibukti yang dihadirkan oleh parapihak yang berperkara;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Dengan kata lain sebabbukanlah motif, melainkan tujuan dari Suatu persetujuan;Menimbang, bahwa dengan adanya pemberian uang sejumlahRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tersebut merupakantindakanpemberian uang dengan diniatkan untuk memperoleh proyek pada DinasPengairan Aceh, maka Majelis Hakim berpendirian bahwa pemberian uangtersebut merupakan tindakan pemberian suap atau setidaknya merupakanpemberian gratifikasi, yang tentunya dilarang menurut UndangUndang;Menimbang, bahwa terlepas ada tidaknya
suap atau gratifikasi tersebut,karena Majelis Hakim dalam perkara a quo tidak mengadili permasalahantersebut, namun dengan memperhatikan tujuan penyerahan uang, maka telahjelas penyerahan uang tersebut tidak dimaksudkan sesuai dengan yangtercantum di dalam Bukti P3 maupun Bukti P4.
126 — 68
Putusan Nomor 259/G/2017/PTUN.JKT.Bahwa selanjutnya atas perihal tersebut diperkarakan secara pidanaoleh Mentari Arifin dengan melaporkan orang tua Penggugat SondaTayang yang akhirnya jadi tersangka lalu terdakwa;Bahwa sesungguhnya perkara tersebut sangat dipaksakan karenaprosesnya hampir makan waktu 2 (dua) tahun yaitu dari tahun 2013hingga 2015, sempat ditolak oleh JPU beberapa kali karena tidakmemenuhi unsur karena yang dilaporkan adalah 372 jo 378 KUHPsedangkan yang terjadi adalah pemberi suap
dan penerima suap Pasal2 UU Nomor 11 Tahun 1980 Tentang Pidana Suap.
Dan yangmengherankan samasama pelaku tindak pidana suap, namun yangdiadili hanya orang tua Penggugat/Sonda Tayang dan sampai saat iniperkara tidak berjalan, Terdakwa berstatus Tahanan Kota apalagiPenggugat hanya sebagai saksi;Bahwa sampai pada titik ini, mengenai tuduhan pelapor Mentari Arifintidak terbukti, Karena tuduhan keterlibatan Penggugat dalam membantuproses CPNS ke STPDN tidak terbukti karena sampai saat ini statusPenggugat hanyalah saksi bahkan perkaranyapun masih digantung,tetapi pimpinan
Putusan Nomor 259/G/2017/PTUN.JKT.Bahwa setelah mengeluarkan kalimat tersebut di atas, keesokanharinya nama Penggugat dipublikasikan dengan berita; Sulastri PNSWalikota Makassar sebagai pelaku suap CPNS Makassar selama 4(empat) hari berturutturut, 4 (empat) Media Koran yang ada diMakassar;Bahwa setiap tindakan saudara Mentari Arifin beserta keluargabertujuan agar Penggugat merasa takut, malu, frustrasi, merasa diteror,sehingga berpengaruh pada kedinasan Penggugat;Bahwa situasi yang dibangun oleh
272 — 27
Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri Mempawah sejak tar18 Juli 2020 sampai dengan tanggal 15 September 2020;Terdakwa 2Nama lengkap : Miski Bin Gusti Abdul Majid.Tempat lahir : Pasir.Umur/ tanggal lahir : 29 Tahun / 26 November 1991.Jenis kelamin : Lakilaki.Kebangsaan : Indonesia.Tempat tinggal : Jalan Raden Patin Gumentar RT.016 RW.Dusun Suap, Kecamatan MempawahKabupaten Mempawah;Agama : Islam.Pekerjaan : Swasta.Terdakwa MISKI Bin GUSTI ABDUL MAJID ditahan dalam Tahanan Ruoleh:1.
73 — 27
Secara hukum suap adalah merupakan tindak pidana atau kejahatan.Pelapor sebagai Bendesa adat tentu' sangat dirugikan denganpernyataan seolaholah pelapor telah menerima suap, sehingga pelapormelakukan perobuatan yang menyalahi aturan dan tidak melaksanakankewajibannya. Jika suap ini belum pernah dibuktikan dan tidak pernah terjadimaka jelas ucapan tersebut telah menyerang kehormatan pelapor. Terlebihpelapor sebagai Bendesa adat tentu merasa sangat malu dengan ucapantersebut.3.
Jika locus dantempusnya tidak jelas maka perbuatan tersebut adalah penghinaan ringan;Dari kronologis yang disampaikan penyidik, jelas pelaku telah menuduhterhadap diri pelapor menerima suap dengan katakata," Bendesa adatsudah banyak menyalahi aturan seperti yang kita lihat sekarang. Pendetadarimana datang/ dia tidak pernah hadir.
231 — 151
Pusat atau setidaktidaknya pada suatu tempat dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RIHal.7 dari 85 hal.Putusan No.71/Pid.B/TPK/2011/PN.Jkt.Pst. an.terdakwa R.Dharana Herlambang P.No. 183/KMA/XII/2010 tanggal 28 Desember 2010 dimana Pengadilan Tindak Pidana Korupsipada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkaranya,Setiap Gratifikasi kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dianggap pemberian suap
meliputi:5 Pegawai Negeri atau Penyelanggara Negara;6 Dianggap pemberian suap, apabila berhubungan denganjabatannya;Hal.63 dari 85 hal.Putusan No.71/Pid.B/TPK/2011/PN.Jkt.Pst. an.terdakwa R.Dharana Herlambang P.7 Yang berlawanan dengan Kewajibannya atau tugasnya;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan satupersatuunsurunsur tersebut di atas yaitu:Ad. 1.
Unsur dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya.Menimbang, bahwa berdasarkan bunyi penjelasan Pasal 12 B ayat (1), yang dimaksuddengan gratifikasi dalam ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,perjalanan wisata, pengobatan cumacuma, dan fasilitas lainnya.
untukmengetahui atau patut menduga tentang sikap batin orang yang memberi suap seperti itu;Menimbang, bahwa jika Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara tersebut mengetahuiatau patut diduga bahwa pemberian hadiah atau janji dilakukan karena kekuasaan atau kewenanganyang berhubungan dengan jabatannya atau menurut pikiran orang yang memberikan hadiah ataujanji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya, tidak ditentukan bahwa pegawai negeri ataupenyelenggara Negara mengetahui atau patut diduga bahwa
rupiah) harus dikembalikankepada Terdakwa, sedangkan barang bukti yang lain dan selebihnya dinyatakan sebagaimana yangdiperinci dalam amar putusan;Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya semua unsur Pasal 11 Undangundang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, kemudian, Majelis Hakim akanmempertimbangkan Nota Pembelaan dari Terdakwa dan Tim Penasihat Hukum Terdakwa yangmendalilkan bahwa:1 Penerimaan uang sebesar Rp.70.000.000, (tujuh puluh juta rupiah)bukanlah merupakan suap
78 — 35
KEBERATAN KEEMPAT :Tidak terouktinya unsur suap pasal 12 B Undangundang Nomor: 20Tahun 2001.Bahwa dalam pertimbangan hukum Yudec Facti Pengadilan NegeriPangkalpinang maupun dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum tidak dapatmembuktikan bahwa pemberian uang sejumlah Rp. 40.000.000, ( empatpuluh juta rupiah ) oleh Sdr. Umar Hs.
Kepada terdakwa adalahmerupakan suap ;Menimbang, bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidakdapat dibenarkan karena unsur pasal 12 B bukanlah unsur suap sebagaimana yang termuat dalam pasal 5 UU No. 20 Tahun 2001, yang harusdibuktikan unsur berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannyayang bertentangan dengan kewajibannya akan tetapi yang dimaksuddengan gratifikasi dalam pasal 12 huruf B tersebut dapat dilihat dalampenjelasan pasal 12 huruf B tersebut yaitu : Pemberian dalam arti luasmeliputi
KEBERATAN KETUJUH :Judex Facti dalam perkara Aquo menerapkan pembuktian terbalik ;Keberatan ini tidak dapat dibenarkan karena pertimbangan hukum JudexPengadilan Negeri Pangkalpinang telah tepat dan benar sebab hal ini telahdiatur dalam Undangundang No.20 tahun 2001 pasal 12 B huruf a;Menimbang, bahwa dengan demikian keberatan kedelapan dankesepuluh dari Penasihat Hukum Terdakwa yang mempermasalahkanunsur suap dan unsur yang berhubungan dengan jabatannya dan tugasnyadalam pasal 12 B UU No. 20 tahun