Ditemukan 17618 data
39 — 19
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang laindilakukan secara berlanjut;Halaman 15 dari 23Putusan Nomor 122/Pid.Sus/201 5/PN.Spg.Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua terdiri dari elemenelemen yangdisusun secara alternatif, maka apabila salah satu elemen dari unsur kedua telah terbuktimaka unsur kedua dianggap telah terbukti;Menimbang, bahwa yang dimaksud DENGAN SENGAJA menurutMEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkan DENGANSENGAJA atau OPZET itu adalah WILLEN EN WETENS
Citra Aditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa,Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT) dimana para penyusun Memorie vanToelichting itu mengartikan opzettelijk plegen van een misdrij atau kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handelingwillens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secaradikehendaki dan diketahu1 ;Bahwa yang dimaksud membujuk adalah perbuatan
88 — 29
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkan"DENGAN SENGAJA atau "OPZET itu adalah "WILLEN EN WETENS dalamartian pembuat harus menghendaki (WILLEN) melakukan perbuatan tersebutdan juga harus mengerti (WETEN) akan akibat dari perbuatan itu.
Kemudianmenurut MEMORIE VAN ANTWOOD (MvA) Menteri Kehakiman BelandaMODDERMAN dengan Komisi Pelapor mengatakan OPZET Itu adalah "de(bewuste) richting van de wil op een bepaald misdrijf atau opzet itu adalahtujuan (yang disadari) dari kehendak untuk melakukan Kejahatan tertentu.Selanjutnya menurut Prof VAN BEMMELEN berasumsi bahwa pendapat dariMenteri Kehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian"WILLEN EN WETENS atau pada pengertian "menghendaki dan mengetahuiyang dalam pengunaannya
PA.F LAMINTANG, SH dalambuku : "DASARDASAR HUKUM PIDANA INDONESIA, Penerbit PT CitraAditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa, *Perkataan WILLEN ENWETENS tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebih dahuludalam MEMORIE VAN TOELICHTING itu mengartikan opzettelijk plegen vaneen misdrij atau "kesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai "netteweegbregen van verboden handeling willens en wetens atau sebagai*melakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahui.3.
1.HEPPIES M.H. NOTANUBUN, S.H.
2.PRASETYO PURBO, S.H.
Terdakwa:
STEVEN LOULOULIA Alias ELAT
123 — 75
Sengajadisini adalah bahwa suatu perbuatan dikatakan dilakukan karenamemiliki willens end wetens (perbuatan itu. dikehendaki dandiketahui), karena orang yang melakukan memang menghendaki danmengetahui perbuatan yang ia dilakukan. Oleh sebab itu, perbuatanyang dilakukan itu bersifat dengan sengaja, dan bukan tujuanmenghinanya yang dilakukan dengan sengaja.
Ajaran/doktrin Hukum pidanamengenal beberapa teori kesengajaan (opzettelijk) dan salah satubentuk teorinya adalah kesengajaan dengan maksud" (opzet alsoogmerk) untuk mencapai suatu tujuan, yakni kesengajaan (willensHalaman 13 dari 24 Putusan Nomor 98/Pid.B/2019/PN Smlend wetens) di mana perbuatan yang dilakukan dikehendaki dandiketahui apa yang dilakukan.Merusak kehormatan / nama baik seseorang adalah :Perbuatan pencemaran nama baik atau mencermakan nama baikseseorang, pada hakikatnya merupakan suatu
LAImerupakan pernyataan yang sifatnya telah menyerang martabat dan atauharga diri seseorang berupa tuduhan bahwa ALOWISIUS REFWALUalias DABU, dan perbuatan itu dilakukan dengan sengaja (opzet, dolus).Dilihat dari unsurunsurnya perbuatan ini dapat dikategorikan sebagaitindak pidana penghinaan, akan tetapi dilihat dari situai dan keadaan saatitu apakah ada niat atau kehendak (kesengajaan) yang dalam teorihukum pidana dijelaskan bahwa adanya kesengajaan tergantung darikehendak dan mengetahui (willens en wetens
TWENTY PURANDARI, S.H.
Terdakwa:
RIZKY HERMANSYAH Bin SUDARIYANTO
62 — 11
secara tegas menyebut opzetmerupakan :Opzet is de wil om te doen of te laten die daden welke bij de wet gebodenof verboden zijn, Atau opzet adalah kehendak untuk melakukan atau tidakmelakukan tindakantindakan seperti yang dilarang atau diharuskan dalamundangundang;Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Memorie van Toelichting (MvT)yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalah willen en wetensdalam artian pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 291, menyatakan bahwa:Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya gunakan telahdipergunakan orang terlebin dahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT)dimana para penyusun Memorie van Toerichting, itu. mengartikanopzeftelijk plegen van een misdrij, atau kesengajaan melakukan suatukejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handeling willens enwetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secaradikehendaki dan diketahu;Menimbang, bahwa Opzet/dolus/kesengajaan
(di dalambukunya yang berjudul DasarDasar Hukum Pidana Indonesia, terbitan PT.CitraHalaman 18 dari 28 Putusan Nomor 163/Pid.B/2018/PN LmjAditya Bakti, Bandung, 1997, halaman 286), menegaskan bahwa dalamMemorie Van Toelichting, opzet juga diartikan sebagai Willens en wetens.Perkataan Willens atau menghendaki itu diartikan sebagai kehendak untukmelakukan suatu perbuatan tertentu dan wetens atau mengetahui itu diartikansebagai mengetahui atau dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebut dapatmenimbulkan
akibat sebagaimana yang dikehendaki;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelichting (MvT)menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalahwitten en wetens dalam arti banwa pembuat harus menghendaki (willen)melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibatdaripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembangberberapa teori yaitu:a)Teori kehendak (wills theori) dari von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai suatu de
SEPTINA ANDRIANI NAFTALI, S.H.
Terdakwa:
NANOK PRIWANDONO BIN MOCHAMAD SAMSU
50 — 9
secara tegas menyebut opzetmerupakan :Opzet is de wil om te doen of te laten die daden welke bij de wet gebodenof verboden zijn, Atau opzet adalah kehendak untuk melakukan atau tidakmelakukan tindakantindakan seperti yang dilarang atau diharuskan dalamundangundang;Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Memorie van Toelichting (MvT)yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalah willen en wetensdalam artian pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 291, menyatakan bahwa:Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya gunakan telahdipergunakan orang terlebih dahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT),mengartikan opzeftelijk plegen van een misdrij, atau kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai het teweegbregen van verbodenHalaman 21 dari 30 Putusan Nomor 129/Pid.B/2019/PN Lmjhandeling willens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yangterlarang secara dikehendaki dan diketahul;Menimbang, bahwa Opzet/dolus/kesengajaan
(di dalambukunya yang berjudul DasarDasar Hukum Pidana Indonesia, terbitan PT.CitraAditya Bakti, Bandung, 1997, halaman 286), menegaskan bahwa dalamMemorie Van Toelichting, opzet juga diartikan sebagai Willens en wetens.Perkataan Willens atau menghendaki itu diartikan sebagai kehendak untukmelakukan suatu perbuatan tertentu dan wetens atau mengetahui itu diartikansebagai mengetahui atau dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebut dapatmenimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki;Halaman 22 dari
66 — 35
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yangdimaksudkan "DENGAN SENGAJA atau "OPZET itu adalah"WILLEN EN WETENS dalam artian pembuat harus menghendaki(WILLEN) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti(WETEN) akan akibat dari perbuatan itu.
Selanjutnya menurut ProfVAN BEMMELEN berasumsi bahwa pendapat dari MenteriKehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian"WILLEN EN WETENS atau pada pengertian "menghendaki danmengetahui yang dalam pengunaannya seharihari seringdikacaukan dengan pengertian "OPZETTELIJK. Selanjutnya,menurut Drs.
PA.F LAMINTANG, SH dalam buku : ' DASAR17DASAR HUKUM PIDANA INDONESIA, Penerbit PT Citra AdityaBakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataan WILLEN ENWETENS tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam MEMORIE VAN TOELICHTING itu). mengartikan"opzettelijk plegen van een misdrij atau "kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai "net teweegbregen vanverboden handeling willens en wetens atau sebagai "melakukantindakan yang terlarang secara dikehendaki dandiketahul .3.
99 — 5
Unsur Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau oranglain;Menimbang, bahwa yang dimaksud kelompok kata (frase) denganmaksud dalam unsur ini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke)yang secara umum pengertiannya meliputi arti dan perkataan: menghendaki(willen) dan mengetahui (wetens).
persidangan berdasarkan keterangan saksisaksi sertadikaitkan dengan keterangan Terdakwa, maka majelis berpendapat bahwabentuk kesengajaan yang paling relevan dan paling tepat diterapkan sebagaipisau analisa untuk memberikan pertimbangan hukum terhadap perbuatanTerdakwa dalam perkara ini adalah sengaja sebagai tujuan, di mana akandiberikan penilaian hukum apakah ada kehendak (willen), kKeinginan dan tujuandari Terdakwa untuk melakukan perbuatan membohongi para saksi korban danapakah Terdakwa mengetahui (wetens
menitipkanuangnya sejumlah Rp 16.000.000,00 (enam belas juta rupiah) kepada Terdakwauntuk pengerjaan Proyek PUPR dan apabila berhasil uang tersebut akanTerdkwa kembalikan selama 30 (tiga puluh) hari dan akan mendapatkan lebih,namun uang tersebut tidak Terdakwa gunakan untuk Proyek dari Dinas PUPRnamun untuk kepentingan pribadi Terdakwa hal ini terdapat kehendak (willen)dalam diri Terdakwa untuk melakukan perbuatan tersebut yaitu kehendak untukmemperkaya diri sendiri, walaupun Terdakwa sesungguhnya mengetahui(wetens
46 — 46
ini terungkap baikdalam pemeriksaan di penyidik maupun dalam persidangan yaitu berdasarkanketerangan para saksi dan dihubungkan dengan keterangan Terdakwa bahwaTerdakwa dan temantemannya dalam melakukan perjudian berupa taruhan uanguntuk menebak pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada KabupatenWakatobi tahun 2015 tanpa memiliki Izin yang sah dari yang berwenang;28Menimbang, bahwa menurut memorie van Toelchting (MvT) bahwa yangdimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah willen en wetens
dalam artibahwa pembuat harus menghendaki (wi/len) melakukan perbuatan tersebut dan jugaharus mengerti (wetens) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa menurut doktrin ilmu hukum pengertian Opsef?
Unsur: Dengan Sengaja Mempergunakan kesempatan main judi yangdiadakan dengan melanggar Pasal 303: Menimbang, bahwa menurut memorie van Toelchting (MvT) bahwa yangdimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah willen en wetens dalam artibahwa pembuat harus menghendaki (wi/len) melakukan perbuatan tersebut dan jugaharus mengerti (wetens) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa menurut doktrin ilmu hukum pengertian Opse? ini telahdikembangkan dalam beberapa teori yaitu:3.
107 — 7
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif teroenuhi, maka terbuktilah unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalah tiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihak yangberwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagai opzetals willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisa diartikansebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatan tertentu)dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebutdapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perbuatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil Kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
64 — 7
tak sadar bahwa ia telah melewati batasbatas yang tidak wajar.Berdasarkan beberapa yurisprudensi tersebut diatas, Majelis Hakimberpendapat bahwa penganiayaan adalah kesengajaan untuk menimbulkanrasa sakit atau menimbulkan suatu luka pada tubuh seseorang ; Menimbang, bahwa arti dari kesengajaan (do/us) juga tidak diatur dalamKUHPidana, namun MvT (Memorie van Toelichting) menyebutkan bahwa :Pidana pada umumnya dijatuhkan pada barangsiapa melakukan perbuatanyang dikehendaki dan diketahui (willens en wetens
Sehingga dengandemikian, kesengajaan selalu dikaitkan dengan dikehendaki dan diketahui(willens en wetens).
21 — 3
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkanDENGAN SENGAJA atau OPZET itu adalah WILLEN EN WETENS dalamartian pembuat harus menghendaki (WILLEN) melakukan perbuatan tersebut danjuga harus mengerti (WETEN) akan akibat dari pada perbuatan itu.
Citra AdityaBakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataan willens en wetens tersebutsebenarnya telah dipergunakan orang terlebih dahulu dalam Memorie vanToelichting (MvT) dimana para penyusun Memorie van Toelichting itumengartikan opzettelijk plegen van een misdrij atau kesengajaan melakukansuatu kejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handeling willensen wetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secara dikehendakidan diketahui ;3.
66 — 22
terpenuhi ;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah perbuatanterdakwa tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan sengaja, yang dimaksud dengansengaja menurut Memorie van Toelichting (MvT) adalah kehendak untukmenimbulkan sesuatu akibat dari perbuatan atau tindakantersebut ; Menimbang, bahwa kesengajaan dalam praktek peradilan dan menurut doktrindikenal dan dibedakan beberapa gradasinya, sehingga dapat ditafsirkan lebih luas lagitidak hanya sebagai dikehendaki dan diinsyafi (willense en wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataanwillens en wetens tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT) dimana para penyusun Memorievan Toelichting itu mengartikan opzettelijk plegen van een misdrij ataukesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai het teweegbregen vanverboden handeling willens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yangterlarang secara dikehendaki dan diketahui ;Bahwa menurut doktrin pengertian OPZET ini telah
DEDI JOANSYAH PUTRA,SH.
Terdakwa:
1.MARDIAH als. MARDIYE als. B.NO
2.SARJO als. P,NO
55 — 9
Unsur dengan sengaja melakukan penganiayaanMenimbang, bahwa sengaja atau kesengajaan ini adalahbersumber kepada suatu niat yang kemudian dilaksanakan atau diwujudkandalam suatu perbuatan materiil sebagai lawan dari kelalaian atau kealpaan,dan menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama dengan Willensen Wetens yang maksudnya adalah seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu,serta haruS menginsafi/ mengerti (Wetens) akan akibat dariperbuatannya
WAHYU HERI PURNAMA, SH,MH
Terdakwa:
JASMAN SYAHDY Alias SAHDI Bin RABUSAH
88 — 11
Dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir;Menimbang, bahwa pengertian sub unsur dengan sengaja dalamperkara ini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke) yang secara umummaknanya meliputi arti dari istilah menghendaki (willen) dan mengetahui(wetens), dalam arti bahwa pelaku memang menghendaki terjadinya perbuatanmelawan hukum serta mengetahui pula akibat yang timbul dari perbuatantersebut.
Hera yang sudah tersiram minyak solar yang mana menurut MajelisHakim merupakan sesuatu hal yang umum diketahui (notoir feit) bahwa solarmerupakan senyawa yang mudah terbakar dimana apabila orang menyiramkansolar dan menyalakan api pada suatu tempat yang telah tersiram solar, makaakan mudah terbakar;Menimbang, bahwa dengan demikian Terdakwa menghendaki (willen)adanya pembakaran tersebut yang tercermin dari perbuatannya yang dilakukandengan kesadaran tanpa adanya tekanan dari siapapun dan mengetahui(wetens
94 — 13
YUDHI Bin DARDIRI dengan segala identitasnya ;Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pertimbangan tersebut diatasMajelis Hakim berpendapat unsur pertama ini telah terpenuhi dan terbukti;Ad.2.Mengemudikankendaraanbermotoryang karenakelalaiannyamengakibatkankecelakaan lalu lintas;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan lalai/kelalaian menurut MvT adalah tidakmenghendaki dan tidak mengetahui (nich willens en nich wetens).
Yang dimaksud dengantidak menghendaki dan tidak mengetahui itu sendiri yaitu seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan karena kelalaiannya itu, haruslah tidak menghendaki (nich willens) apa yang iabuat, dan harus tidak mengetahui (nich wetens) pula apa yang ia buat itu beserta akibatnya ;Menimbang, bahwa berdasarkan doktrin / teori kelalaian tersebut diatas, Hakim akanmempertimbangkan apakah terdakwa tidak menghendaki dan tidak mengetahui atausetidaknya tidak menyadari bahwa cara atau keadaan terdakwa
NUNIK NURLAELI
Terdakwa:
YUDHA AJI ARTA NAGORO Bin MUHAMAD ISKAK MUNANDAR
59 — 43
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan oranglain:Menimbang, Jika kita mencermati istilah Dengan Sengajasebagaimana tersurat didalam Pasal 372 KUHP ini maka secara Jjelas kitasudah dapat menentukan bahwa dicantumkannya istilah Dengan Sengajatersebut adalah cerminan atau tanda bahwa kejahatan untuk dapat memilikibarang sesuatu itu harus dilakukan dengan sengaja yang biasa disebut sebagaiOpzet.Para penyusun Memori Van Toelichting (M.v.T.) telah mengartikan kesengajaan(opzet) sebagai willens en wetens
Lamintang, SH dalam bukunya DasarDasar Hukum PidanaIndonesia (hal. 269) menyatakan bahwa Perkataan willens en wetens itu dapatmemberikan suatu kesan bahwa pelaku itu baru dapat dianggap sebagai telahmelakukan kejahatannya dengan sengaja, apabila ia memang benarbenarberkehendak untuk melakukan kejahatan tersebut dan mengetahui tentangmaksud dari perbuatannya tersebut .Pengertian melawan Hukum menurut pendapat PROF.DR.ANDI HAMZAH, SHadalah :1.
564 — 573
Menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama denganWillens en Wetens dimaksudkan seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan dengansengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu, serta harus menginsafi/ mengerti(Wetens) akan akibat dari perbuatannya;Menimbang, bahwa maksud dengan sengaja disini adalah adanya niat/maksud terdakwauntuk menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan cara menuduhkan sesuatuhal/perbuatan kepada seseorang tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan
13 — 2
Oleh karenanya, dalam MvT (Memorie vanToelichting) ditentukan bahwa: Pidana pada umumnya dijatuhkanpada barang siapa melakukan perbuatan yang dikehendaki dandiketahui (willens en wetens).Bahwa yang dimaksud dengan willens en wetens adalah sebagaimelakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahui.Sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan yangdiperoleh dari keterangan saksi ABD.
25 — 5
Unsur Dengan maksud untuk dimiliki barang itu secara melawanhukum ;Menimbang, bahwa pengertian subunsur dengan maksud dalamkonteks keseluruhan unsur ini merujuk pada konsepkesengajaan (opzetteliike) yang secara umum maknanya meliputi arti dariistilah menghendaki (willen) dan mengetahui (wetens), dalam arti bahwapelaku memang menghendaki terjadinya perbuatan tersebut dan mengetahuibahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan hukum sertamengetahui pula akibat yang timbul dari perbuatan itu.
dalam hal ini pihak perkebunan PTPN IV Adolina ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dandibenarkan Terdakwa dipersidangan mengatakan bahwa tujuan Terdakwamengambil 11 (sebelas) tandan buah kelapa sawit tersebut diarealperkebunan PTPN IV Adolina adalah untuk dijual lagi kepada orang lain,sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa memangmenghendaki perbuatan mengambil buah kelapa sawit milik PTPN IV Adolinauntuk memperoleh keuntungan, selain itu terdapat pula adanya pengetahuan(wetens
32 — 6
tanda baca koma dan katakata atau,sehingga untuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpoenuhi semua subunsur secara kumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukupapabila salah satu sub unsur alternatif terpenuhi, maka terbuktilah unsurtersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalahtiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin daripihak yang berwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagaiopzet als willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisadiartikan sebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatuperbuatan tertentu) dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahuibahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat sebagaimana yangdikehendaki);Halaman 13 dari 19 Putusan Nomor 190/Pid.B/2015/PN.Bil.Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiapperbuatan membuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatupermainan yang