Ditemukan 2077 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 05-12-2013 — Putus : 07-08-2012 — Upload : 05-12-2013
Putusan PN GRESIK Nomor 180/PID/2012/PN.GS
Tanggal 7 Agustus 2012 — TITIK PUJI LESTARI
9723
  • Dengan Sengaja :Menimbang, bahwa pengertian sengaja/opzet menurut memori vanToelichting adalah Wellen en wetens dengan demikian sengaja dapat diartikanmengetahui dan menghendaki serta menginsyafi timbulnya akibat ;Menimbang, bahwa dalam hukum pidana, pengertian dengansengaja terdapat 2 ( dua ) teori yaitu Teori kehendak ( Wills Theory ) dari VanHippel dan teori pengetahuan (Voorstelling Theory) dari Frank yang didukungVon List ;Menimbang, bahwa menurut Prof.
    Mulyatno ( dalam bukunya azasazas hukum pidana, hal 171, Penerbit Bhineka Cipta ) mengemukakan bahwadalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut, ternyatateoripengetahuan ( Voorstelling Theory ) dipandang lebih memuaskan, pemikiranini didasarkan pertimbangan bahwa apa yang dikehendaki tentulah diketahuidan tidak sebaliknya apa yang diketahui belum tentu dikehendaki ;Menimbang, bahwa dengan demikian pengertian kesengajaanadalah merupakan sikap bathin terdakwa yang diwujudkan dalam perbuatanyang
Putus : 28-04-2015 — Upload : 12-05-2015
Putusan PN KAYUAGUNG Nomor 143/Pid.B/2015/PN Kag
Tanggal 28 April 2015 — -RUSMANI BINTI NASROH
253
  • memberatkan :e Perbuatan terdakwa telah menyebabkan korban merasa sakit;Hal hal yang meringankan : e Terdakwa bekerja sebagai PNS;e Terdakwa berterus terang mengakui dan menyesali perbuatannya ;e Terdakwa bersikap sopan selama persidangan dan berjanji tidak akan mengulangiperbuatannya lagi ;e Terdakwa belum pernah dihukum ;e Saksi korban telah memaafkan perbuatan terdakwa dipersidangan ;Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan adalah bukan sebagai saranapembalasan dendam terhadap pelaku (Retributive/absolute Theory
    ), akan tetapitujuan pemidanaan harus ditinjau dari segi kemanfaatan/utilitas (Relative Theory),baik itu bagi pelaku secara khusus yaitu bagaimana supaya pemidanaan dapatmendidik pelaku agar dapat memperbaiki perilakunya dan tidak mengulangikesalahannya kembali, maupun bagi masyarakat secara umum;Menimbang, bahwa selain itu lamanya pidana yang akan dijatuhkan kepadaterdakwa memenuhi syarat ketentuan Pasal 14 a ayat (1) KUHP sehingga dengandemikian penjatuhan pidana Percobaan terhadap terdakwa dapat
Register : 19-02-2019 — Putus : 20-08-2019 — Upload : 27-09-2019
Putusan PN PEKANBARU Nomor 197/Pid.Sus/2019/PN Pbr
Tanggal 20 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
WILSARIANI, SH.MH
Terdakwa:
HAN YONG
8818
  • serta harus menginsyafi/mengerti akan akibat perbuatannya itu dan menurutMemorie van Toelchting (MvT) bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau opsetadalah willen en wetens dalam arti bahwa pembuat harus mengkhendaki (willen)melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wetens) akan akibat dariperbuatan tersebut;Halaman 10 dari 19 Putusan Nomor 197/Pid.Sus/2019/PN.PbrMenimbang, bahwa menurut doktrin pengertian opset ini telah dikembangkandalam beberapa teori, yaitu:1. teori kehendak (wills theory
    ) dari Von Hippel yang mengatakan bahwa opsetitu sebagai de will atau kehendak dengan alasan karena tingkah laku(handleing) itu merupakan suatu pernyataan kehendak yang mana kehendakitu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formale opset), yaitukesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh undangundang;2. teori bayangan/pengetahuan (voorstellings theory) dari Frank atauwaarschiljulytheids theory dari Van Belemen yang menyatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi
Register : 29-08-2016 — Putus : 08-03-2017 — Upload : 26-04-2017
Putusan PN BATURAJA Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Bta
Tanggal 8 Maret 2017 — H.ALI SYARIFUDIN Bin TAMAN VS 1. ISWANDI 2.ALI USMAN Bin M.RADEN
463
  • Bta1 Individualisserings Theory, yang menganggap telah cukup apabilaPenggugat dalam menyusun gugatannya hanya mengemukakan halhaldalam garis besar saja sepanjang Tergugat dapat mengerti isi gugatan;2 Substantierings Theory, yang menghendaki agar segala sesuatu yangmungkin diperhatikan oleh hakim harus dijelaskan dalam gugatan tersebut,jadi tidak cukup hanya mengemukakan garis besamnya saja.Bahwa praktek peradilan perdata di Indonesia menerapkan Individualisering Theory,dimana surat gugatan dianggap
Putus : 11-05-2016 — Upload : 14-02-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2977 K/Pdt/2015
Tanggal 11 Mei 2016 — FEBBY OLIVIA WIJAYA VS TAN KUSIADI
15179 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Schutznorm theory, yang menyatakan bahwa seorang pelakuPMH hanya wajib mengganti kerugian, apabila kaidah yangdilanggar itu bertujuan untuk melindungi kepentingan orangyang dirugikan;4.4.
    Schutznorm theory, yang menyatakan bahwa seorang pelaku PerbuatanMelawan Hukum hanya wajib mengganti kerugian, apabila kaidah yangdilanggar itu bertujuan untuk melindungi kepentingan orang yang dirugikan.Bahwa sesuai dengan uraian fakta dari perkara a quo yang, perbuatan yangdilakukan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/Terbanding/Tergugat bukanmerupakan Perbuatan Melawan Hukum berdasarkan alasanalasan sebagaiberikut:1.Bahwa sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, unsurunsur Perbuatan Melawan
    Hukum meliputi: Perbuatan/Kelalaian, MelawanHukum, Kerugian, Kesalahan, Kausalitas, dan Schutznorm Theory.
    Schutznorm theory, yang menyatakan bahwa seorang pelaku PMH hanyawajib mengganti kerugian, apabila kaidah yang dilanggar itu bertujuan untukmelindungi kepentingan orang yang dirugikan;Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat sangat berkeberatan atasputusan Judex Facti tingkat pertama ini. Sebagaimana telah diuraikan di atas,Perbuatan Melawan Hukum yang dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdataharus memenuhi unsurunsur sebagai berikut: (1) adanya perbuatan/kelalaian;Halaman 33 dari 38 hal. Put.
    Nomor 2977 K/Pdt/2015(2) adanya kesalahan; (3) adanya unsur melawan hukum; (4) adanya kerugian;(5) adanya hubungan sebabakibat (kausalitas); dan (6) Schutznorm theory,Perlu diingat bahwa keenam unsur ini merupakan unsurunsur yang harusdipenuhi secara kumulatif, tidak terpenuhinya salah satu atau lebih unsurberakibat gugatan perbuatan melawan hukum tidak terbukti.
Register : 19-04-2021 — Putus : 17-05-2021 — Upload : 27-05-2021
Putusan PN DONGGALA Nomor 108/Pid.B/2021/PN Dgl
Tanggal 17 Mei 2021 — Penuntut Umum:
1.RESKY ANDRI ANANDA, S.H.,M.H.
2.NANDA YOGA ROHMANA, S.H.,M.H.
Terdakwa:
REZA FATWANUGRAHA Bin TAMRIN
8940
  • Penuntut Umum dalamSurat Dakwaannya tidak mengubah subtansi dakwaan sehingga berpotensimerugikan Terdakwa;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga menyadari jika atas penerapanhukum acara yang terlampau ketat (strict law) dapat mengakibatkanterabaikannya kepentingan umum (public interest) dan ketertiban umum (publicorder), maka dari itu perlu dipertimbangkan halhal lain yang merujuk pada rasakeadilan dan hak Terdakwa secara berimbang dengan cara menentukan hakhak mana yang perlu diprioritaskan (the theory
    (Willen en wettens perorzaken paneen gepolg), yang melahirkan dua pandangan, yaitu: (1) Teori membayangkan(poorsteelling theory) yang berasal dari Renk, yang mengatakan bahwa suatuHalaman 12 dari 21 Putusan Nomor 108/Pid.B/2021/PN Dgl Paraf perbuatan hanya dapat dikehedaki sedang suatu akibat hanya dapatdibayangkan, (2) Teori kemauan (wills theory) dari Van Hippel, yang mengtakanbahwa sengaja itu ada, bila mana akibat dikehendaki dan atas kehendaktersebut, si pelaku ingin mewujudkan pada suatu perbuatan
Putus : 06-02-2013 — Upload : 09-05-2013
Putusan PN MERAUKE Nomor 183/PID.B/2012/PNMRK
Tanggal 6 Februari 2013 — PIDANA - FERDINANDUS PAKAIMU alias FERDI
9557
  • Dengan sengaja ;Menimbang, bahwa tentang arti kesengajaan tidak ada keteranganyang jelas dalam KUHP, namun di dalam Hukum Pidana dikenal adanya 2(dua) theory tentang Kesengajaan yaitu :1. Theory Kehendak (Wils Theorie) ;2.
    Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Teory Kehendak(Wils Theorie) unsur kesengajaan dititikberatkan kepada apa yangdikehendaki pada waktu berbuat sedangkan menurut Teory Pengetahuan(Voorstelling Theorie) unsur kesengajaan dititikberatkan kepada apa yangdiketahui pada waktu akan berbuat ;17Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja dalam pasal 338 KUHPberarti hilangnya jiwa seseorang itu harus dan memang dikehendaki ataumenjadi tujuan dari si pelaku ;Menimbang
Register : 08-03-2016 — Putus : 23-05-2016 — Upload : 23-08-2019
Putusan PA SIDENRENG RAPPANG Nomor 0160/Pdt.G/2016/PA.Sidrap
Tanggal 23 Mei 2016 — Penggugat melawan Tergugat
6418
  • Substantiering Theory : dimana dalam posita, gugatan, fakta ataukejadiankejadian riil yang dijadikan dasar gugatan diuraikan secara rinciyang terkadang dilengkapi dengan dasar Hukumnya.Individualisering Theory : dimana Penggugat dalam positanya hanyamenyebutkan rumusan alasan pokoknya saja yang menunjukkan adanyahubungan Hukum yang menjadi dasar gugatan, tanpa menyebutkan kejadiankejadian nyata secara rinci, tetapi hal ini dalam persidangan harusdikemukakan atau diuraikan dengan jelas dan rinci.Menimbang
    , bahwa olehkarena Penggugat dalam positanya tersebut ternyata tidak menyebutkansecara rinci peristiwaperistiwa atau kejadian kejadian riil, maka Majelis Hakimmenilai bahwa Penggugat dalam menyusun gugatannya menggunakan theoryyang kedua, yaitu individualisering theory, oleh karena itu akan ditelusuri lebihlanjut apakah Penggugat telah mengemukakan peristiwaperistiwa ataukejadiankejadian secara rinci sehingga dapat disebut para Penggugat adalahahli waris dari almarhum.Menimbang, bahwa dalam gugatan
Register : 29-06-2020 — Putus : 05-08-2020 — Upload : 06-08-2020
Putusan PT KUPANG Nomor 77/PDT/2020/PT KPG
Tanggal 5 Agustus 2020 — Pembanding/Tergugat I : IMELDI YASINTUS SAUNOAH Diwakili Oleh : YOSEPH P.B.TAONE, SH
Pembanding/Tergugat II : HERMAN SAUNOAH Diwakili Oleh : YOSEPH P.B.TAONE, SH
Pembanding/Tergugat III : KAROLINA METBOKI Diwakili Oleh : YOSEPH P.B.TAONE, SH
Pembanding/Tergugat IV : INGGRID ROSWITA KEFI Diwakili Oleh : YOSEPH P.B.TAONE, SH
Terbanding/Penggugat I : YUSTINA ANMAR UKAT Diwakili Oleh : ROBERTUS SALU, SH
Terbanding/Penggugat II : ANTONIUS UKAT Diwakili Oleh : ROBERTUS SALU, SH
Terbanding/Penggugat III : MARIA KOLO UKAT Diwakili Oleh : ROBERTUS SALU, SH
7725
  • bahwa jika mencermatigugatan para Penggugat yang menjadi dasar hukum dari perbuatantersebut adalah perbuatan melanggar hukum, namun bagaimana dengankesepakatan yang dimaksud dalam gugatan tersebut, jika ditelaah lebihmendalam bahwa kesepakatan yang dimaksud merupakan upayapenyelesaian dari permasalah pokok yang telah ada namun kesepakatantersebut bukanlah merujuk pada suatu kesepakatan atas Suatu perjanjian,sehingga dalam hal ini pendekatan teori dalam menyusun gugatan lebihpadaindividualisering theory
    77/PDT/2020/PT KPGgugatan para Penggugat yang menjadi dasar hukum dari perbuatantersebut adalah perbuantan melanggar hukum, namun bagaimana dengankesepakatan yang dimaksud dalam gugatan tersebut, jika ditelaah lebihmendalam bahwa kesepakatan yang dimaksud merupakan upayapenyelesaian dari permasalah pokok yang telah ada namun kesepakatantersebut bukanlah merujuk pada suatu kesepakatan atas suatu perjanjian,sehingga dalam hal ini pendekatan teori dalam menyusun gugatan lebihpada individualisering theory
Register : 26-12-2013 — Putus : 23-12-2013 — Upload : 26-12-2013
Putusan PN MUARA ENIM Nomor 353/Pid.B/2013/PN.ME
Tanggal 23 Desember 2013 — Nama Lengkap : DEWI ANGGRAINI BINTI MUSLIM; Tempat Lahir : Desa Tanjung Tiga; Umur / Tanggal Lahir : 20 Tahun / 25 Nopember 1993; Jenis Kelamin : Perempuan; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Dusun II Desa Tanjung Tiga Kec. Belida Darat Kab. Muara Enim; Agama : Islam; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Pendidikan : SMA;
7819
  • , tidakterdapat alasanalasan pembenar yang dapat menghilangkan sifat melawan hukum bagiperbuatan terdakwa maupun alasanalasan pemaaf yang dapat melepaskan terdakwa daripertanggungjawaban pidana, maka dengan demikian terdakwa haruslah dinyatakan bersalahmelakukan tindak pidana Penganiayaan dan terdakwa harus mempertanggungjawabkanperbuatannya dengan dijatuhi pidana yang setimpal ;Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan adalah bukan sebagai sarana pembalasandendam terhadap pelaku (Retributive/absolute Theory
    ), akan tetapi tujuan pemidanaan harusditinjau dari segi kemanfaatan/utilitas (Relative Theory), baik itu bagi pelaku secara khususyaitu bagaimana supaya pemidanaan dapat mendidik pelaku agar dapat memperbaikiperilakunya dan tidak mengulangi kesalahannya kembali, maupun bagi masyarakat secaraumum, dengan demikian penjatuhan pidana berupa pidana percobaan terhadap terdakwa inidianggap telah memenuhi tujuantujuan pemidanaan tersebut;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan bersalah dan
Register : 27-01-2020 — Putus : 08-04-2020 — Upload : 13-08-2021
Putusan PN DUMAI Nomor 31/Pid.B/2020/PN Dum
Tanggal 8 April 2020 — Penuntut Umum:
AGUNG NUGROHO, SH.
Terdakwa:
SYAFRIZAL Alias SYAF Bin KHAIDIR
9711
  • Teori kehendak (wills theory) dari Von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai suatu de will atau kehendak, dengan alasan karena tingkah laku(handeling) itu. merupakan suatu pernyataan kehendak. Yang manakehendak itu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan tertentu (formaleHalaman 19 dari Halaman 27 Putusan Nomor 31/Pid.B/2020/PN Dumopset) yang kesemuanya dilarang dan diancam dengan pidana oleh UndangUndang;2.
    Teori bayangan/Pengetahuan (Voorstellings theory) dari Frank atauWaarschijulytheids Theory dari Van Bemelen yang mengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat daripadaperbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi olehpembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh Pembuat;Menimbang, bahwa terhadap unsur ini memliki sub unsur yang bersifatalternatif, sehingga apabila terpenuhi salah satu sub unsur, maka unsur inisudah
    INDRA Alias IN Bin KHAIDIR (Para Terdakwa dalam berkas lain)menurut Teori bayangan/Pengetahuan (Voorstellings theory) dari Frank telahmembuat Saksi Ahmad Rido Safii Als Iwan Bin Ruslan selaku pemilik rumahdan keluarganya merasa tidak aman dan tidak nyaman berdasarkan haksubjektifnya atas kehadiran Terdakwa yang tetap di dalam rumah meskipuntelah disuruh keluar sehingga menyebabkan keributan, perasaan tidak amandan tidak nyaman itu tercermin dari keterangan Saksi ZILFI NORLIZA Alias EPIBinti ISMAIL.H
Putus : 26-11-2015 — Upload : 10-11-2016
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1894 K/Pdt/2015
Tanggal 26 Nopember 2015 — JANUARIL lawan Drs. I GUSTI NGURAH AGUNG ASTIKA
11988 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Schutenorm theory, yang menyatakan bahwa seorang pelakuperbuatan melawan hukum hanya wajib mengganti kerugian,apabila kaidah yang dilanggar itu bertujuan untuk melindungikepentingan orang yang dirugikan;Bahwa sesuai dengan uraian fakta dari perkara a quo yang telahdijelaskan di atas, perbuatan yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi/Terbanding/Tergugat bukan merupakan perbuatan melawan hukumberdasarkan alasanalasan sebagai berikut:1.
    Bahwa sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1365 Kitab UndangUndang Hukum Perdata, unsurunsur perbuatan melawan hukummeliputi: perbuatan/ kelalaian, melawan hukum, kerugian, kesalahan,kausalitas, dan schutznorm theory. Perlu diingat bahwa keenam unsurini merupakan unsurunsur yang harus dipenuhi secara kumulatif, tidakterpenuhinya salah satu atau lebin unsur berakibat gugatan perbuatanmelawan hukum tidak teroukti.
Putus : 29-08-2013 — Upload : 19-03-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1982 K/PID/2012
Tanggal 29 Agustus 2013 — Victorino A Dos Santos
6042 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Consumer Protection Theory (TeoriPerlindungan Konsumen), bahwa suatuperaturan dibuat dengan tujuan untukmelindungi konsumen dari suatu produk ataukegiatan konsumen;2. Industry Protection Theory (TeoriPerlindungan Kepentingan Industri atauPelaku Usaha), bahwa suatu peraturandibentuk dengan tujuan untuk melindungikepentingan produsen dari suatu produkatau kegiatan. Dalam hal ini, industry danperwakilan atau asosiasinya merupakanpihak yang berusaha membentuk peraturanperundanganundangan;3.
    Bureaucratic behavior theory (teorikepentingan birokrasi atau pemerintah).Teori ketiga ini dikelompokkan menjadi dua,yaitu maintenance theory, yangmempertahankan status quo pelayananbirokrasi, dan expansion theory, yangmerupakan bentuk pelayanan yang terbaikHal. 33 dari 57 hal. Put. No.1982 K/PID/201234dari birokrasi yaitu dengan memperluaswewenang dan mandat dalam pelayanan;4.
    Public Interest Theory (teori kepentinganrakyat), bahwa suatu peraturan perundangundangan dibuat untuk memperhatikan ataumenjaga keseimbangan dan kepentinganmasyarakat secara keseluruhan. Termasukdalam tujuan pembentukan peraturan adalahtujuan nasional untuk pembangunan wilayahatau bidang tertentu untuk kepentinganmasyarakat tertentu (Surya Iman Wahyudi,2003: 267268);9. Secara khusus Nicholas A. Lash mengemukakan ada 5tujuan pengaturan industri perbankan yaitu :1.
Putus : 16-08-2013 — Upload : 21-10-2013
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1190 K/Pdt/2013
Tanggal 16 Agustus 2013 — NURHAIDAH Br. SIHOMBING VS Pemerintah R.I. q/q Menteri Dalam Negeri q/q Gubernur Propinsi Sumatera Utara q/q Direktur PT. Bank Sumut Pusat di Medan q/q Pimpinan Cabang PT. Bank Sumut Tanjung Balai, DK
2520 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pembantah) uraikan dalam posita point nomor 4 s/d 7di mana sebelumnya Pemohon Kasasi (Pembantah) telah menanyakan besarnya jumlahtunggakan utang dikarenakan ada pihak ketiga yang bermaksud untuk membeli agunansebagaimana telah Pemohon Kasasi (Pembantah) uraikan dalam posita point nomor 8 s/d12;Bahwa mengenai formulasi gugatan baik rechts ground maupun fetelijke grond dariPemohon Kasasi (Pembantah) telah memenuhi syaratsyarat khususnya yang berkaitandengan teori individualisasi (individualisering theory
    ) yang menentukan formulasi gugatanadalah:Teori individualisasi (individualisering theory) yang menentukan: peristiwa atau kejadianhukum yang dikemukakan dalam gugatan, harus dengan jelas memperlihatkan hubunganhukum (rechtsverhouding) yang menjadi dasar tuntutan.
Register : 26-11-2021 — Putus : 07-12-2021 — Upload : 07-12-2021
Putusan PT BANJARMASIN Nomor 234/PID.SUS/2021/PT BJM
Tanggal 7 Desember 2021 — Pembanding/Penuntut Umum I : Iwan Budi Susilo,SH
Terbanding/Terdakwa : Yusuf Als. Muhammad Yusuf Bin H. Hasan Basri
7728
  • ., dalam bukunya yang berjudulMenguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (JudicialPrudence) Termasuk Interpretasi UndangUndang (Legisprudence),halaman 212215, membagi grand theory tentang tujuan hukum itukedalam :a.
Putus : 04-03-2013 — Upload : 19-03-2013
Putusan PN MERAUKE Nomor 173/PID.B/2012/PN.MRK
Tanggal 4 Maret 2013 — GU TIAN XIN
11992
  • Unsur Dengan sengaja ;Menimbang, bahwa tentang apakah arti kesengajaan tidak ada keterangan yang jelasdalam KUHP ;Menimbang, bahwa didalam hukum pidana dikenal adanya 2 (dua) Theory tentangkesengajaan yakni :1. Theory Kehendak (Wills Theorie) ;Menurut teori ini kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan pada terwujudnya perbuatanseperti dirumuskan dalam undangundang ;2.
    Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ;Menurut teori ini kesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsuryang diperlukan menurut rumusan undangundang ;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Teori Kehendak unsur kesengajaandititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat sedangkan menurut TeoriPengetahuan unsur kesengajaan dititikberatkan kepada apa yang diketahui pada waktu akanberbuat ;Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja dalam Pasal 340 KUHP berarti hilangnyajiwa
Putus : 18-12-2012 — Upload : 19-03-2013
Putusan PN MERAUKE Nomor 143/PID.B/2012/PN.MRK
Tanggal 18 Desember 2012 — PIDANA - MARIUS TIMO RIKARDO WAWON Alias RIKO
239220
  • Dengan sengaja ;Menimbang, bahwa tentang arti kesengajaan tidak ada keterangan yang jelas dalamKUHP, namun di dalam Hukum Pidana dikenal adanya 2 (dua) theory tentang Kesengajaanyaitu :1. Theory Kehendak (Wils Theorie) ; Menurut teory ini kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan pada terwujudnya perbuatanseperti dirumuskan dalam undangundang ;2.
    Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ;Menurut teory ini kesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahuiunsurunsur yang diperlukan menurut rumusan undangundang ;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Teory Kehendak (Wils Theorie)unsur kesengajaan dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuatsedangkan menurut Teory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) unsur kesengajaandititikberatkan kepada apa yang diketahui pada waktu akan berbuat ;Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja
Register : 07-01-2020 — Putus : 27-08-2020 — Upload : 31-08-2020
Putusan PN UNAAHA Nomor 2/Pdt.G/2020/PN Unh
Tanggal 27 Agustus 2020 — Penggugat:
Noval Bungandali Tamburaka, S.Sos
Tergugat:
H. Syamsu Alam
16165
  • ABE yang olehOtto von Gierke sebagai pencetus teori organ ( the organ theory ) atauteori realis (the realist theory) disebutnya sebagai organ atau pengurus.Dalam kedudukannya yang demikian itu maka seluruh perbuatan hukumyang dilakukan Tergugat sepanjang dalam kapasitasnya mewakilikepentingan hukum perusahaan tentunya hanya mengikat perusahaanyang diwakilinya itu, bukan pribadi Tergugat.
    ABE yang oleh Otto vonGierke sebagai pencetus teori organ ( the organ theory ) atau teori realis(the realist theory) disebutnya sebagai organ atau pengurus. Dalamkedudukannya yang demikian itu maka seluruh perbuatan hukum yangdilakukan Tergugat sepanjang dalam kapasitasnya mewakili kepentinganhukum perusahaan tentunya hanya mengikat perusahaan yang diwakilinyaitu, bukan pribadi Tergugat.
Register : 16-02-2011 — Putus : 26-06-2012 — Upload : 14-08-2012
Putusan PT MEDAN Nomor 65/PDT/2011/PT-MDN
Tanggal 26 Juni 2012 — AJA SAKILA X TENGKU KHAIRUL AMAR, dkk.
5640
  • Teori Keseimbangan Dalam Berkontrak (Equality Theory) ;.
    Teori Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstanding Heiden) ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Teori Keseimbangan DalamBerkontrak (Equality Theory) adalah adanya keharusan pihakpihak yangmelakukan perjanjian harus seimbang dalam arti salah satu pihak tidak dalam terdesak atau terpaksa melakukan perikatan dimaksud ; Menimbang, bahwa Teori Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik VanOmstanding Heiden) pada pokoknya adalah bahwa salah satu pihak memakaikepintarannya atau pengalamannya dalam berkontrak
Putus : 12-02-2013 — Upload : 19-03-2013
Putusan PN MERAUKE Nomor 172/PID.B/2012/PN.MRK
Tanggal 12 Februari 2013 — PIDANA - EDUARDUS DENGUI BUER
168138
  • Dengan sengaja ;Menimbang, bahwa tentang arti kesengajaan tidak ada keterangan yang jelas dalamKUHP, namun di dalam Hukum Pidana dikenal adanya 2 (dua) theory tentang Kesengajaanyaitu :1. Theory Kehendak (Wils Theorie) ; 2.
    Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ; Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Teory Kehendak (Wils Theorie) unsurkesengajaan dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat sedangkanmenurut Teory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) unsur kesengajaan dititikberatkan kepadaapa yang diketahui pada waktu akan berbuat ;Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja dalam pasal 340 KUHP berarti hilangnyajiwa seseorang itu harus dan memang dikehendaki atau menjadi tujuan dari si pelaku ;Menimbang