pipet plastikadalah Sodium Chlorate yaitu bahan kimia bersifat Oksidator dan dapatdigunakan sebagai campuran bahan peledak; Barang bukti serbuk warna kuning yang terdapat dalam gulunganaluminium adalah PETN (Penaerythritol Tetranitrate) merupakan bahankimia berfungsi sebagai pemicu / inisiator ledakan;e Barang bukti butir 1.a sampai dengan butir c jika dirangkaikan sedemikianrupa dapat berfungsi sebagai Bom Rakitan; Bahwa benar efek dari bom tersebut apabila diledakkan masuk dalamkategori High Explosive

AHLI menjelaskan bahwaberdasarkan dari hasil Puslabfor Polri yang ikut datang ke TKPpenemuan handak serta hasil uji labfor di lapangan, bahwa bahanpeledak yang diketemukan merupakan bahan peledak jenis TATP yangmerupakan bahan peledak High Explosive yang mana bahan peledaktersebut merupakan bahan peledak primer bersifat sensitive baik padagesekan, goncangan, benturan serta suhu yang tidak sesuai.Bahwa adapun klasifikasi bahan peledak adalah Bahan peledak HighExplosive yaitu bahan peledak yang memiliki

cepat rambat diatas 330m/detik, seperti bahan peledak TAPT, RDX, TNT, NITROGLISERI, danBahan peledah Low Explosive, yaitu bahan peledak yang memilikicepat rambat dibawah 330 m/detik, seperti blackpowder.Bahwa adapun daya ledak bahan yang diketemukan di kampus UNRItersebut, darihasil analisa kami (Tim Jibom), bahwa daya ledak bahanHalaman 38 dari 94 Putusan Perkara.1234/Pid.

Bahwa benar Tim Jibom telah melaksanakan kegiatan dalampenanganan dan pengelolaan bom di TKP sebagaimana yangditemukan pada lokasi tersebut diatas yaitu Foto Gedung GelanggangMahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Kampus UNRI yang manasaat itu Tim Gegana Jibom Sat Brimobda Riau telah mendatangi tempattersebut diatas karena di lokasi tersebut telah ditemukan bahan peledakhigh explosive jenis TATP, foto barang bukti yang diketemukan didalamruangan Gedung Gelanggang Mahasiswa kampus UNRI, adapunbarang

Bukti : BB01390/2013/BHF,BB01392/2013/BHF dan BB01394/2013/BHF adalah campuran senyawakimia yang mengandung Kalium Klorat (KclO3), Belerang/Sulfur (S), danKarbon (C) termasuk dalam kategori bahan peledak jenis low explosive (dayaledak rendah)3. Barang bukti selonsong dengan No. Bukti : BB01391/2013/BHF,BB01396/2013/BHF dan BB01397/2013/BHF adalah terbuat dari pipaparalon PVC berdiameter 5 cm sebagai kontainer/wadah bahan peledak4. Barang bukti pakupaku dengan No.

ditemukan sangat berbahayakarena menurut pengalaman bahan peledak yang ditemukan sama persisdengan bom yang meledak di Cirebon dimana korbannya hingga saat inimasih ada yang sakit bahkan ada yang kehilangan salah satu matanyaakibat dari ledakan bom tersebut ;Bahwa barang buktinya masih ada di Semarang karena kalau dibawaberbahaya karena bisa meledak ;Bahwa efek dari bom tersebut bisa memberikan luka sehinggameninggal dunia ;Bahwa bom tersebut bukan bom standar TNI melainkan bom racikanyang termasuk Low Explosive

Barang bukti kode Q1 adalah sumbu bakar yang mengandungsenyawakimia Potassium Nitrat (KNOs), Alumunium (Al) dan Karbon(C) yang merupakan campuran bahan peledak berkekuatan rendah(low explosive).2. Barang bukti kode Q3 adalah serbuk warna kuning terdeteksi Sulfur (S)yang merupakan bahan kimia reduktor dan dapat digunakan sebagaicampuran bahan peledak.Halaman 17 Putusan Perkara 581/Pid.Sus/2020/PN. Jkt. Tim.3.

Barang bukti kode Q4 adalah butiran warna hitam terdeteksi Karbon(C), Oksigen (O), Potassium (K), Klor (Cl), Alumunium (Al), Sulfur (S),Magnesium (Mg), Silikon (Si), Kalsium (Ca) dan Natrium (Na) yangmerupakan campuran bahan peledak berkekuatan = rendah(low explosive).4. Barang bukti kode Q6 adalah kawat logam yang sudah dimodifikasidan dapat digunakan sebagai switching pada komponen bom rakitan.5. Barang bukti kode Q7 adalah kawat solder yang dapat digunakanuntuk merakit bom.6.

bukti berupa: 1 (satu) buah besi bulat yang diduga adalahpengaman alat peledak berbentuk geranat, 1 (satu) buah besimelengkung yang diduga adalah pengaman alat peledak berbentukgeranat, serpihan logam keras (dalam bentuk kecil dan jumlah banyak)yang diduga berasal ledakan alat peledak berupa geranat adalah bagianpengaman edan serpihan dari isi ledakan dari geranat tangan model K75buatan Korea.Bahwa granat model K75 adalah jenis bahan peledak berbentuk geranattangan dengan daya ledak tinggi (high explosive

Olehkarenanya Termohon Peninjauan Kembali bertransaksi denganOrica Explosive Tecnology Pty.Ltd. dan Orica Australia Pty Ltdsebagaimana diatur dalam perjanjian ETL Agreement;Bahwa atas supply know how oleh Orica dalam rangka prosesproduksi untuk menghasilkan unit produksi oksidan massal(bulk oxidizer), Termohon Peninjauan Kembali berpendapatHalaman 19 dari 29 halaman.

Barang bukti nomor : O88 dan 089 / 2019 / BHF didapatkan adanyakandungan kalium Klorat ( KCIO3), Sulfur (S) dan Aluminium (AlDC ATA TA N;Senyawa campuran Kalium Klorat (KCIO3), Sulfur (S) dan serbukAluminium (Al) merupakan bahan peledak jenis LOW EXPLOSIVE.

Petasan merupakan peledak yang berdaya ledakrendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai isi petasanmerupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak padakondisi tertentu.

api;e Bahwa ahli ditunjuk dalam perkara ini berdasarkan surat pertintahpenunjukan Ahli dari Kasat Brimobda NTT (surat perintah terlampir) ;e Bahwa keahlian Ahli secara spesifikasi dalam bidang senjata api danhandak adalah Ahli bertugas sebagai Teknisi Bom (Penjinak Bom) ;e Bahwa jabatan Ahli adalah sebagai Operator Penjinakan Bom padaDetasemen Gegana Satbrimobda NTT ;e Bahwa latar belakang pendidikan keahlian saya adalah PendidikanJihandak (Dasta Brimob) di WATUKOSEK tahun 1994, Pelatihnan EOD(Explosive

S/N : GB1908L03L061A80yang berisi hasil pengambilan data pada akun Facebook secara langsung bersamasama dengan penyidik dan tersangka Rokhadi alias Shiro alias Abu Junnah diRumah Tahanan Kelapa Dua Brimob Depok pada tanggal 4 September 2013terdapat informasi yang berkaitan dengan maksud pemeriksaan berupa capture yangberisi percakapan di Facebook antara Sigit Ibnu Arman dengan PencettombolonInsyaAllah Bidadarimenjemputmu, yang berisikan antara lain tentang kekuranganBlender +H202, mempersiapkan explosive

Bahwa menurut AhliROSMAN LATUKONSINA, bom botol termasuk dalam kategori low explosive karenayang terjadi dari hasil umpan balik efek memecahkan botol dan menimbulkan dayabakar yang tinggi hasil dari bahan yang beroktan (Premium) dicampur bahan pengantaroksigen (garam), namun meskipun bersifat low explosive bom batol tersebut sangatberbahaya karena disamping pecahan kaca dari botol tersebut dapat mengakibatkanluka serius, isian pokok dari bom tersebut yakni bahan beroktan (premium)mengakibatkan daya

ledakan.Saksi menjelaskan bahwa Bahan peledak yang sudah dikemas yang sudahdilengkapi dengan system penyalaan, seperti Power pada Acu / Baterai akanmemicu Dopis melalui kabel yang sudah di hubungkan ke Aki tersebut olehpelaku, kemudian kabel tersebut akan mengalirkan arus menuju Dopis, yangakan memicu terjadinya ledakan Bom di dalam laut.Saksi menjelaskan bahwa Adapun daya ledak yang dihasilkan dari bahanbahantersebut apabilah sudah di rakit menjadi Bom adalah akan memiliki efek ledakandalam kategori High Explosive

dalambom pada saat berada didalam air.e Karet gelang digunakan untuk mengikat pembungkus padaujung botol bom agar air tidak masuk dalam bom.e bahwa perahu milik terdakwa yang berukuran panjang 11 (Sebelas) meter danlebar tengah 1 (satu) Meter dan dalam 30 (tiga puluh) centimeter, tersebutberukuran sebesar 2,3 (dua koma tiga) Gross Ton (GT)e bahwa pupuk matahari adalah senyawa yang bisa digunakan untuk membuatbahan peledak yang berkekuatan daya ledak tinggi dengan efek ledakan dalamkategori High Explosive

Dengan telahsurvey terhadap target yang akandijadikan target aksi amaliah.Masuk dalam Grup Telegaram Wartatik Terdakwa caracarapembuatan bom dari low explosive sampaidengan high explosive.Mengetahui cara pembuatan dari SEPATU USANG.Menimbang, bahwa di persidangan telah ditunjukkan barangbarang buktiberupa:1 (Satu) buah KTP a.n DONI denganNomor NIK 3212301204000001;1 (Satu) buahwadahkanebo merk Nagaya;1 (satu) buah sterafom warna putih yang di gumpal dalam sebuahwadah kue;1 (Satu) buahbotol kratingdaeng

Subbid Bahan Peledak ForensikDepartemen Balistik Metalurgi yang membawahi pemeriksaan bahanpeledak dan metalurgi;Bahwa bahan peledak adalah bahan kimia tunggal atau campuran dalamwujud padat ataupun cair yang dapat dengan mudah berubah menjadiwujud gas yang tidak stabil akibat adanya panas, gesekan, benturan atauledakan awal, menimbulkan tekanan, bunyi dan panas yang tinggi;Bahwa terdapat 2 (dua) Jenis bahan peledak berdasarkan Kecepatanrambatannya (Velocity of detonation / VOD), yaitu :a) Low Explosive

Contog, black powder, propelan;b) High Explosive : Bahan peledak dengan kecepatan rambatan diataskecepatan suara (Sub sonic) 300 1000 m/det. contoh : Bahan peledakTNT, kecepatan rambatannya 6900 m/detik.Bahwa berdasarkan lapangan pemakaiannya Bahan Peledak dapatdiklasifikasikan menjadi :Halaman 44 Putusan No.1040/PID.Sus/2018/PN.Jkt.Tima) Bahan Peledak komersial : biasanya digunakan bahan dasar KimiaAmonium Nitrat (Base) contoh : ANFO, Power Gel, Emulsion Explosive.b) Bahan Peledak militer : menggunakan

Bahwa terdapat 2 (dua) Type bahan peledak berdasarkan Kecepatanrambatannya, yaitu Low Explosive (deflagrasi) dan High Explosive. Low Explosive adalah bahan peledak dengan kecepatan rambatandibawah kecepatan suara (Sub sonic) sekitar 1000 m/detik. High Explosiveadalah bahan peledak dengan kecepatan rambatan diatas kecepatansuara (Sub sonic) contoh : Bahan peledak TNT, kecepatan rambatannya6900 m/detik.

Bahwa cara mencampur manual tersebut Yaitu bahan oksidasi berupaAmonium Nitrate dicampur dengan bahan senyawa Hidrokarbonmisalnya Solar, minyak tanah dan Bensin dengan cara disangrai(digoreng tanpa minyak goreng) atau dijemur dibawa terik matahari, hasilSangrais atau penjemuran tersebut maka sudah dapat disebut sebagaiAmonium Nitrate fuel oil ( ANFO) atau sudah dapat dikatakan sebagaibahan peledak yang berkategori high explosive (dayak ledak tinggi).Bahwa di Indonesia sudah terdapat perusahaan yang

Bil.pemeriksaan laboratoris adalah benar sebuah bahan peledak denganjenis daya ledak rendah (low explosive);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli dipersidangan,penangkapan ikan yang menggunakan bahan peledak termasuk yangberdaya ledak rendah dapat mengakibatkan rusaknya alam/ekositemberupa terumbu karang dan ikanikan kecil, sehingga dalam hal iniMajelis Hakim berpandangan rusaknya ekosistem laut tersebut dimasadepan akan dapat menghilangkan potensi sumber daya alam hayatiberupa ikan yang dibutuhkan

MUNAWAR (saksi Ahli) Yang keterangannya dibacakan dipersidangan pada pokoknyasebagai berikut:= Bahwa saat ini saksi menjabat sebagai Perwira Unit (satu) Subdent DetasemenGegana ;= Bahwa barang bukti yang diperlihatkan oleh petugas adalah bahan peledak ;= Bahwa bahan peledak tersebut termasuk jenis Low Explosive (tingkat yang dayaledaknya rendah) ;= Bahwa jika bahan peledak tersebut digunakan maka akan sangat berbahaya karenaapabila bahan peledak tersebut itu meledak maka ledakan yang ditimbulkannya

dipicu dengan detonator melalui pengaturan waktu (jamweker) serta diisi dengan peluru atau shrapnel berupa potongan besidan paku;Halaman 24 Putusan Nomor 5/Pid.Sus/2022/PT DKI3) Nomor Lab. 4868/BHF/2006 tanggal 5 Februari 2006, dapatdisimpulkan bahwa bom yang telah meledak di halaman rumah di JalanTabatoki, Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso tersebut adalah bomsenter dengan isian campuran bahan Potassium Klorat (KCIO3),Aluminium (Al) dan Sulfur (S) yang tergolong bahan peledak berdayaledak rendah (low explosive

Pada saat ituterdakwa Reki dalam keadaan lemas dan mengatakan masih adapelaku lain selain dirinya yang melakukan tindakan pencurian.8 REFI HIDAYAT Bin ILYAS :e Bahwa Saksi mengetahui dan mendengar melalui HT Standby miliksecurity di Pos Explosive pada hari sabtu tanggal 30 september 2011sekira jam 20:00 Wib telah terjadi tindak pidana pencurian di lokasiPerusahaan Conoco Philips Matak Base.e Bahwa Saksi mengetahui jumlah para tersangka 5 (lima) orang darisecurity yaitu Pamiran, Lukman dan Ribut.e