Ditemukan 957 data
154 — 148
Dikatakan, bahwa sengaja disiniberarti dolus malus, artinya sengaja untuk berbuat jahat. Jadi menurutpendirian yang pertama, untuk adanya kesengajaan perlu bahwa si pelakumenyadari bahwa perbuatannya dilarang.
1.CHRISTIAN ERRY WIBOWO MARYUANNA, SH
2.MUCHAMMAD ARIFIN, SH
Terdakwa:
MURIN MURUS PGL. MURIN
217 — 65
Bahwa OPZET apabila ditinjau dari segi sifatnya dikenal adanyaDOLUS MALUS yaitu seorang melakukan suatu perbuatan yangdilarang dan diancam hukuman oleh undangundang. Oleh karena ituagar dapat dipersalahkan dan dihukum maka orang tersebut harusmenghendaki dan menginsyafi bahwa perbuatan itu dilarang dandiancam hukuman oleh undangundang.
1.BAGAS SASONGKO, SH
2.LUKASMANA ,SH
Terdakwa:
ABDUL WAHID BIN DULLOH
95 — 48
Bahwa opzet apabila ditinjau dari segi sifatnya, dikenal adanya Dolus Malus yaituseorang melakukan suatu perbuatan yang dilarang dan diancam hukuman olehundangundang. Oleh karena itu agar dapat dipersalahkan dan dihukum maka orangtersebut harus menghendaki dan menginsyafi bahwa perbuatan itu dilarang dandiancam hukuman oleh undangundang;5. Bahwa ditinjau dari corak atau bentuknya menurut Prof. Van Hamel maka dikenal3 (tiga) bentuk dari opzet, yaitu:a.
163 — 192
dan diancam dengan pidana olehundangundang;2 Teori bayangan/pengetahuan ( Voorstellings Theory) dari Frank atau teoripraduga/teori prakiraan dari Prof Van Bemmelen atau Pompe yangmengatakan bahwa perbuatan itu memang dikendaki pembuat, akantetapi akibat daripada perbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapatdiharapkan akan terjadi oleh pembuat, setidaknya masalah tersebut akandapat dibayangkan akan terjadi oleh pembuat;Menimbang, bahwa opzef apabila ditinjau dari segi sifatnya dikenal adanyadolus malus
70 — 23
UndangUndang.Menimbang, bahwa akan tetapi menurut para sarjana lainnya, yangmenganut teori perkiraan (voor stellings theorie) telah menyangkal teorikehendak tersebut dengan mengemukakan alasan bahwa seseorang hanyadapat mengharapkan suatu wujud perbuatan tertentu untuk suatu akibat yang(akan) timbul dari perbuatan itu, tidak mungkin ia secara tepat menghendakinyapaling tidak ia bisa mengharapkan atau memperkirakannnya.Menimbang, bahwa menurut doktrin, ada dua jenis kesengajaan menurutsifatnya yaitu pertama : dolus malus
127 — 36
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan yang menjadi sandaranadalah sejauh mana pengetahuan atas kesadaran terdakwa tentang atauakibat terlarang yang mungkin akan terjadi;Menimbang, bahwa adapun yang dimaksud dengan sengaja (dolus)merupakan bagian dari kesalahan (schuld) yang mempunyai hubungankejiwaan yang lebih erat terhadap suatu tindakan yang dilakukan terdakwa.Berdasarkan sifat kesengajaan ada 2 kategori yaitu do/us malus dimana padasaat seseorang melakukan suatu tindak pidana, tidak saja ia
1.FEBRIANTI PRIMANINGTYAS, S.H.
2.TAUPIK HIDAYAT, S.H.,M.H.
3.YUNIATI, SH.
4.SETIATI, SH
Terdakwa:
MANSUR LESTALUHU Alias BANG MANSUR
1014 — 466
satu untuk mencapai tujuan tersebut;v Keempatbelas, Do/us repentinus atau impetus adalahkesengajaan melakukan sesuatu yang muncul dengan tibatiba;vY Kelimabelas, Dolus premeditatus adalah kesengajaanyang dilakukan dengan rencana terlebih dulu;v Keenambelas, Dolus antecedens diartikan sebagaikesengajaan yang ditempatkan terlalu jauh sebelumtindakan dilakukan;v Ketujuhbelas, dolus subsequens adalah dolus yangmeletakkan kesengajaan terhadap suatu perbuatan yangsudah terjadi;v Kedelapanbelas, Dolus malus
78 — 56 — Berkekuatan Hukum Tetap
Ismail,telah terlihat dolus malus ataupun boos opzet (kesengajaan) atau perbuatan dewil om te doen iets wat dan blijk objektief verboden of geboden te zijn ataukehendak melakukan sesuatu yang secara nyata dilarang atau diharuskanundangundang telah terpenuhi, sehingga ketentuan Pasal 362 KUHP jo Pasal55 Ayat (1) ke2 KUHP (wetboek van strafrecht) telah tepat diterapkan dariaspek hukum pidana;Bahwa sesuai fakta, Terdakwa Abdul Rahman Ismail Alias H. Botak BinH.
1.BAGAS SASONGKO, SH
2.ARJUNA BUDI S TAMBUNAN, SH,.MH
Terdakwa:
OBAY SUHAEMI bin AHYAR
90 — 46
Bahwa opzet apabila ditinjau dari segi sifatnya, dikenal adanya Dolus Malus yaituseorang melakukan suatu perbuatan yang dilarang dan diancam hukuman olehundangundang. Oleh karena itu agar dapat dipersalahkan dan dihukum maka orangtersebut harus menghendaki dan menginsyafi bahwa perbuatan itu dilarang dandiancam hukuman oleh undangundang;5. Bahwa ditinjau dari corak atau bentuknya menurut Prof. Van Hamel maka dikenal 3(tiga) bentuk dari opzet, yaitu:a.
130 — 134
menurut para sarjana lainnya yangmenganut Teori Perkiraan (Voor Stellings Theorie) telah menyangkal teorikehendak tersebut, dengan mengemukakan alasan bahwa seseorang hanya dapatmengharapkan suatu wujud perbuatan tertentu untuk suatu akibat yang (akan)timbul dari perbuatan itu, tidak mungkin ia secara tepat menghendakinya palingtidak ia dapat mengharapkan atau memperkirakannya.Menimbang, bahwa menurut doktrin, ada dua jenis kesengajaan yang dapatdibedakan menurut sifatnya, yakni :Pertama : dolus malus
164 — 191
sedangdiketahuinya, dapat mengetahui dengan tujuan yang nyata serta denganmaksud/kehendak;Halaman 95 dari 102 Putusan Nomor 51/Pid.B/2019/PN SbgMenimbang, bahwa penjelasan Pasal 5 Ayat (1) UU TPPUmenyebutkan yang dimaksud dengan patut diduganya adalah suatu kondisiyang memenuhi setidaktidaknya pengetahuan, keinginan, atau tujuan padasaat terjadinya transaksi yang diketahuinya yang mengisyaratkan adanyapelanggaran hukum;Menimbang, bahwa menurut sifatnya, terdapat 2 (dua) kesengajaan.Pertama adalah do/us malus
682 — 585 — Berkekuatan Hukum Tetap
sebagaimana pertimbangan Judex Facti pada tingkat pertamatersebut, maka tidak terbukti apabila Pemohon Kasasi telah dinyatakan secarasah dan meyakinkan telah melanggar pasal dalam peraturan tersebut ;Bahwa dalam pertimbangan Judex Facti pada tingkat pertama, menurut teorikehendak, kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan pada terwujudnyaperbuatan seperti dirumuskan dalam wet, ada 3 (tiga) corak, yaitu (Prof.Moeljatno) : Kesengajaan sebagai dimaksud; Kesengajaan sebagai kepastian, keharusan (dolus malus
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : ROBERTSON,SH,MH
919 — 791
Bersamasama berarti ada kerjasama diantara para pelaku (unsur objektif), Ssedangkanbersekutu berarti adanya niat yang sama dari para pelaku untukmelakukan kerjasama sebagai suatu tindak pidana (unsur subjektif).Artinya, yang harus dibuktikan tidak hanya adanya kerjasama tetapijuga harus dibuktikan adanya kesamaan dolus malus (niat jahat)untuk melakukan perbuatan tersebut.
Adapun Eddy O.S Hiariej mengajarkan bahwa dalamHalaman 148 dari 190 Putusan Nomor 29/Pid.SusTPK/2020/PT MDNhukum pidana, untuk membuktikan subjective onrecht elementharuslah dibuktikan adanya suatu kesepakatan (meeting of mind)atau samen spaning (permufakatan jahat) dari pelaku, karenamerupakan syarat dapat dipidananya seseorang yang nantinya akandibuktikan apakah pelaku memiliki dolus malus (niat jahat) atautidak, seandainya niat jahat dan bertemu dengan orang lain yangjuga memiliki niat jahat yang
DENIE W, RAHARJDJA,SH
Terdakwa:
SISWANTO, ST Bin SAMIDI WONGSO DIHARJO
128 — 34
ditujukan kepada seseorang, tapitindakan yang dilakukan lebih dari satu untuk mencapai tujuan tersebut (dolusgeneralis); untuk melakukan sesuatu. yang muncul dengan tibatiba (dolusrepentinus); yang muncul seketika dengan memperhatikan situasi dan kondisiHalaman 62 dari 101 Putusan Nomor 101/Pid.SusTPK/2019/PN.Sby(hastemut); yang ditempatkan terlalu jauh sebelum tindakan dilakukan (do/usantecendens); terhadap suatu perbuatan yang sudah terjadi (dolus subsequens);yang dilakukan dengan niat jahat (dolus malus
42 — 8
Hal ini diketahui berdasarkan penggunaan istilan yangterdapat di dalam KUHP diantaranya adalah kesengajaan, dengan sengaja,yang diketahuinya, sedang diketahuinya, dapat mengetahui dengan tujuan yangnyata serta dengan maksud/kehendak;Menimbang, bahwa menurut sifatnya, terdapat 2 (dua) kesengajaan.Pertama adalah dolus malus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatutindak pidana, tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu tetapi jugamenginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan
49 — 4
Hal ini diketahui berdasarkan penggunaan istilan yangterdapat di dalam KUHP diantaranya adalah kesengajaan, dengan sengaja,yang diketahuinya, sedang diketahuinya, dapat mengetahui dengan tujuan yangnyata serta dengan maksud/kehendak;Menimbang, bahwa menurut sifatnya, terdapat 2 (dua) kesengajaan.Pertama adalah dolus malus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatutindak pidana, tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu tetapi jugamenginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan
56 — 43
Bahwa unsur sengaja dapat diartikan pulaadanya maksud terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalamhal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya ataumenimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain.Ditinjau dari sifatnya Kesengajaan terbagi : Dolus malus; yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tp tidaksaja ia hanya menghendaki tndakannya tapi juga, ia menginsyaf bahwatindkannya dilarang oleh undangundang dan diancam pidana.62e Klourloos begrip atau kesengajaan
46 — 56
tunduk dengan segalaperaturan perundangundangan yang berlaku di wilayah NKRI.Dengan demikian berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa unsur kesatu, Barang siapa telah terpenuhi.Unsur kedua : Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lainMenurut Memori van Toelithting (MvT) atau memori penjelasan, yang dimaksudDengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakanbeserta akibatnya.Ditinjau dari sifatnya : Kesengajaan terbagi : Dolus malus
alternative pertama Dakwaan Primer, dan telah terpenuhi maka Majelis Hakimtidak perlu lagi membuktikan kembali.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu, "Barang siapatelah terpenuhi.Unsur kedua : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.Menurut Memori van Toelithting (MvT) atau memori penjelasan, yang dimaksudDengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakanbeserta akibatnya.Ditinjau dari sifatnya : Kesengajaan terbagi : Dolus malus
447 — 215
Moeljatno) :(1) kesengajaan sebagai maksud(2) kesengajaan sebagai kepastian, keharusan (dolus malus), yaitukelakuan dan akibat yang menyertai memang diketahui dandikehendaki.(3) Kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus eventualis), yaitu akibatatau keadaan menyertai, juga diketahui kemungkinannya terjadi tetapitidak diinginkan.
113 — 32
Moeljatno) :(1) kesengajaan sebagai maksud(2) kesengajaan sebagai kepastian, keharusan (dolus malus), yaitukelakuan dan akibat yang menyertai memang diketahui dandikehendaki.(3) Kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus eventualis), yaitu akibatatau keadaan menyertai, juga diketahui kemungkinannya terjadi tetapitidak diinginkan.