Ditemukan 105948 data
14 — 5
No. 0444 /Pdt.P/2016/PA.Sel.Hukum Islam, dan dengan memperhatikan doktrin hukum Islam sebagaimanadisebutkan dalam Kitab Tuhfah :133 dan I'anatutthalibin IV :2543S al pol ule celSu sac rJl 699...
No. 0444 /Pdt.P/2016/PA.Sel.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana teruraidiatas dikorelasikan dengan Pasal 7 Ayat (2) dan Ayat (3) huruf (e) KompilasiHukum Islam, dan dengan memperhatikan doktrin hukum Islam sebagaimanadisebutkan dalam Kitab Tuhfah :133 dan I'anatutthalibin IV :2543S3 al pol ule clSu soc rJl 699...
8 — 4
ule ule p rio aw Lao! LoArtinya : Menolak kesusahan (madharat) itu harusdidahulukan (diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu memperhatikan Firman Allahdalam kitab suci Alquran sebagai berikut :1. Surat AlBagqarah ayat 227 yang berbunyi :pals grow all ols Med I Iyojc uy IoArtinya : Dan apabila mereka berkehendak akanmenjatuhkan talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahuli;2.
17 — 13
persidangan yang pada pokoknya tetap ingin bercerai denganTergugat dan mohon untuk ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak(hadhonah) terhadap 2 (dua) orang anak yang bernama Ahmad Ibrahimouvicdan Felina Amirah Nazla untuk diasuh oleh Penggugat serta mohon putusan;Menimbang, bahwa terhadap perkara a quo, Majelis Hakim perlumengemukakan pendapat ahli hukum Islam dalam Kitab a/Bajuri Juz Ilhalaman 354 yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim,yang berbunyi:A Seg pStal lgnaas diay as aall ule
ule le prio swlacll IArtinya: Menghilangkan kemudharatan lebih utama daripada untukmemperoleh kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan kaidah fighiyah tersebut di atas dapatdipahami bahwa menghilangkan kemudharataan lebih diutamakan daripadamencapai maslahat.
29 — 8
ule ule prio swlaodl s 5.Artinya :Halaman 13 dari 18 putusan Nomor 19/Pdt.G/2019/PA.
20 — 5
ule ule rao awlaoll s, >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, Hakim berpendapat telan cukup alasan untuk mengabulkanpermohonan para Pemohon, maka permohonan para Pemohon patutdikabulkan dengan memberi dispensasi kawin kepada anak para Pemohonbernama Warni binti Usman, umur 15 tahun tahun, untuk menikah dengan lelakibernama Ahmad Tuami bin Aco, umur 24 tahun tahun;Menimbang, bahwa oleh karena
16 — 3
ule ule prioArtinya:Menolak kerusakan lebih didahulukan daripada menarik kemaslahatan;Hadits Rasulullan Saw dalam alJamiu ashShagir Juz 5 halaman 203yang selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi:dbo & ae Y15Artinya: Tidak boleh membuat madharat dan tidak boleh dimadharatkan (H.R.
9 — 4
ule ule phic awlisd! Lo(Terhadap sesuatu hal yang padanya ada mudarat dan manfaat, maka)lebih utama (lebih bijak) jika sesuatu hal itu ditinggalkan saja denganpertimbangan untuk menghindari kemudaratan daripada mengambilnyadengan dasar pertimbangan untuk memperoleh manfaat.
15 — 9
penjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya,tiada bertambahnya hari selain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnyapenderitaan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan batin; Halaman 13 dari 16 halaman, Putusan Nomor 285/Pdt.G/2018/PA Msb.Menimbang bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraandan penderitaan, merupakan = alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat WlacJ ule
ule pric xwlacll 1,2 (mencapai maslahat dan menolakmafsadat) mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk didalamnya hukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untukkebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun diakhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak daripada
10 — 6
ule ule p rio awlaodil>Artinya : Menghindari yang merusak lebih didahulukan daripada mengambilyang baik;Menimbang, bahwa Rasullulah SAW, sangat menganjurkan kepadaummatnya untuk hidup rukun dan harmonis dalam sebuah rumah tangga, akan Putusan No. 317/G/2015/PA.Lwk. Hal. 10 dari 14hal.tetapi jika ada halhal tertentu. diluar kemampuan suami isteri, yangmengakibatkan Pemohon dan Termohon tidak harmonis maka Rasullulah SAW,memberikan tawaran dalam hadisNya yang berbunyi :Gb! Ul ais Jed! jas!
23 — 8
ule ule prio swlaodl IMenghindari mafsadat (kerusakan) lebih diutamakan dari mencarikemaslahatan,Menimbang, bahwa berdasarkan kondisi tersebut di atas telah cukupalasan bagi Majelis Hakim berkeyakinan bahwa perceraian sudah merupakanalternatif satusatunya yang terbaik bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan gugatan Penggugat cukup beralasan danterbukti menurut hukum, oleh karenanya petitum gugatan Penggugatsebagaimana
12 — 6
Putusan No. 175/Pdt.G/2012/PA.Sim.kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi, oleh sebab itu ketentuan Pasal 22 PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pandanganahli hukum yang tercantum dalam Kitab Ghayatul Marom dan mengambilalih menjadi pendapatnya sendiri, yang berbunyi:aall wolall ale gles bog) ule arg Jl acy pre ail ilyArtinya: Di saat isteri telah memuncak kebenciannya kepadasuami, maka Hakim (
ule yo wel swale y>Artinya : Menolak kemudaratan lebih utama daripada mengambil mantaat,Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa gugatan Penggugat telahsesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Tahun1975 jo.
Mutmainnah binti Jumain
Tergugat:
M. Rusdi bin Abd. Azis Dg. Taba
8 — 2
:last ule GLE p r80 xwlaodl 5) >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz Il halaman 133sebagai berikut :dalle nolal ale gle kro arg Jl at, pro ri!
ule Glo p r80 xwlaodl 5) >Artinya:Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz Il halaman 133sebagai berikut :aall, nolal ale gl korg arg Jl at, prs ri!
11 — 4
ule ule prio swlasdls >Artinya: Menolak kemudharatan lebih diutamakan dari padamendatangkan kemashlahatan.;Menimbang bahwa dalam setiap persidangan Majelis Hakim telahberupaya mendamaikan Penggugat dengan Tergugat namun tidak berhasilkarena Penggugat sudah tidak ada keinginan untuk membina rumah tangganyadengan Tergugat, hal tersebut sesuai dengan pendapat Ulama yang terdapatdalam Kitab Ghoyatul Marom yang berbunyi :aall ola!
61 — 10
ule ule prio awlacls >Artinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambilmaslahat.Hal. 13 dari 17 hal.
12 — 2
ule ule prio swlaodl I>Artinya: Menolak kesusahan (madiarat) itu harus didahulukan (diutamakan)daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ulamadalam Kitab Figh Sunnah Juz II halaman 248 yang selanjutnya diambil alihmenjadi pendapat majelis, yaitu yang berbuny/i:Hal 14 dari 17 hal. Putusan Nomor 0221/Padt.G/2019/PA.PnWs ToS SiC gl azo Nl ain Gola!
16 — 2
hakhak dasar anak yang telah dilahirkan dari perkawinan sepanjang memenuhirukun dan syarat pernikahan menurut ketentuan syariat Islam sebagaimanatersebut di atas guna menghindari dampak negatif (mafsadat) yang ditimbulkannyaharus lebih diutamakan daripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasiperkawinan (maslahah), sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi sebagaiberikut:has ule ule prio swlaodl 5.Artinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)daripada mengambil
58 — 7
ule ule prio awlasdl 5Hlm 15 dari 19 hlm Putusan No. 374/Pdt.G/2020/PA.MpwArtinya: Menolak kesusahan (madiarat) itu. harus didahulukan(diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa untuk kemaslahatan Penggugat dan Tergugatmaka jalan perceraian merupakan pilihan yang terbaik bagi Penggugat danTergugat serta dengan faktafakta yang telah dipertimbangkan tersebut di atas,Majelis Hakim menilai bahwa unsurunsur untuk dikabulkanya sebuahperceraian berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan
21 — 14
ule ule prio swlaodl I>Artinya: Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan dari padameraih keuntungan.
28 — 13
ule ule prio awlall 59Artinya: Menolak kemafsadatan (kerusakan) lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kebaikan;Hal. 14 dari 17 Hal. Putusan No. 66/Pdt.G/2019/PA.Ngb2. Pendapat ulama figh dalam Kitab Ghayatul Maram Lisy Syaikhil Majdyyang berbunyi sebagai berikut;aalb nwolall ale glb erg arg ill arty pre aiul Is!Artinya: Apabila ketidak senangan ister!
11 — 9
tidak mungkin mewujudkan tujuanperkawinan yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sehingga mempertahankanrumah tangga yang demikian tidaklah mendatangkan kemaslahatan dan justruakan menimbulkan ketidakpastian berkepanjangan dan kemadharatan bagikedua belah pihak suami isteri, karena kemadharatan itu harus dihindarisedapat mungkin, karena itu Majelis hakim sependapat dengan kaidah fiqhyang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Kemadharatan harus dihindarkan sedapat mungkin.Wlasd ule
ule prio swlaodl >Menghindari mafsadat (kerusakan) lebih diutamakan dari mencarikemaslahatan,Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam:1.