Ditemukan 3384 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 28-11-2019 — Putus : 19-12-2019 — Upload : 23-12-2019
Putusan PN SLEMAN Nomor 558/Pid.Sus/2019/PN Smn
Tanggal 19 Desember 2019 — Penuntut Umum:
HANIFAH, SH
Terdakwa:
1.RIVALDO HENDRY SAISAB Als. ALDI Anak dari HENDKY SAISAB
2.A. ALDORYANTIKO SYAHRANI Anak dari ANGGA SYAHRANI
286
  • ., Ibnu Sutarto, St, Dan Eko Fery Prasetyo, S.Si.Kesimpulannya Menerangkan :Setelah Dilakukan Pemeriksaan Secara Laboratoris Kriminalistik Disimpulkan :Bb3610/2019/Nnf Berupa Irisan Daun Dalam Puntung Rokok Tersebut Di AtasAdalah Mengandung AdbFubinaca Terdaftar Dalam Golongan (Satu) Nomor Urut93 (Sembilan Puluh Tiga) Dan Mengandung Senyawa Sintetis 5FluoroAdbicaNomor Urut 118 (Seratus Delapan Belas) Dalam Peraturan Menkes Ri No.50 Tahun2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika Dalam Lampiran
    Teguh Prihmono, Mh., Ibnu Sutarto, St, Dan Eko Fery Prasetyo, S.Si.Kesimpulannya Menerangkan :Setelah Dilakukan Pemeriksaan Secara Laboratoris Kriminalistik Disimpulkan :Bb3611/2019/Nnf Berupa Irisan Daun Tersebut Di Atas Adalah Mengandung AdbFubinaca Terdaftar Dalam Golongan (Satu) Nomor Urut 93 (Sembilan Puluh Tiga)Dan Mengandung Senyawa Sintetis 5FluoroAdbica Nomor Urut 118 (SeratusDelapan Belas) Dalam Peraturan Menkes Ri No.50 Tahun 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika Dalam Lampiran
    Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 132Ayat (1) Uuri No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Peraturan Menkes Ri No.50Tahun 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika Dalam Lampiran UndangUndang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.AtauKedua :Bahwa Mereka Terdakwa Terdakwa . Rivaldo Hendry Saisab Als. Aldi Anak DariHendky Saisab Dan Terdakwa li. A.
    Teguh Prihmono, Mh., Ibnu Sutarto, St, Dan Eko Fery Prasetyo, S.Si.Kesimpulannya Menerangkan :Setelah Dilakukan Pemeriksaan Secara Laboratoris Kriminalistik Disimpulkan :Bb3610/2019/Nnf Berupa lIrisan Daun Dalam Puntung Rokok Tersebut Di AtasAdalah Mengandung AdbFubinaca Terdaftar Dalam Golongan (Satu) Nomor Urut93 (Sembilan Puluh Tiga) Dan Mengandung Senyawa Sintetis 5FluoroAdbicaNomor Urut 118 (Seratus Delapan Belas) Dalam Peraturan Menkes Ri No.50 Tahun2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
Putus : 10-08-2017 — Upload : 13-11-2017
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 180/Pid.Sus/2017/PN Tlg
Tanggal 10 Agustus 2017 — ANDRE GIRWIYAKSO;
516
  • Leaderle tidak memperpanjang ijin edar diBPOMRI, yang berarti tablet doube/ L (LL) yang diedarkan oleh Terdakwaadalah obat jenis tablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa ijin edar;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VV2011 yang diberi ijin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang
    Pengobatan, Dokter,Lembaga Penelitian atau Lembaga Pendidikan; Bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan karena sebagaimana dimaksudPasal 106 huruf 1 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 semua sediaan farmasisebelum diedarkan harus mempunyai nomor pendaftaran / ijin edar, sertadiproduksi oleh industri farmasi dengan menerapkan cara produksi yang baik;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan Gtersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VV2011 yang diberi ijin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin maupun kapasitas/kewenanganmengedarkan sejumlah tablet double L (LL) yang termasuk dalam daftar G dalamperkara pidana ini, dimana Terdakwa sematamata untuk mendapatkankeuntungan pribadi Terdakwa; Bahwa Terdakwa dan saksisaksi mengenali dan membenarkan barang
    Leaderle tidakmemperpanjang izin edar di BPOMRI, yang berarti tablet doube/ L (LL) yangdiedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenis tablet yang tidak diproduksi atauobat tanpa ijin edar;Bahwa yang berhak menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VV/2011 yang diberi ijin untukmenjual/menyerahkan obat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi
Putus : 31-05-2018 — Upload : 04-12-2018
Putusan PN SIDOARJO Nomor 332/Pid.Sus/2018/PN SDA
Tanggal 31 Mei 2018 — PANCA INDRA KUMALA
7911
  • Pengetahuan dankehendak dalam hal ini adalah untuk mengedarkan obatobatan dengan tanpaijin;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 disebutkan sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa sesuai Surat Keputuasan Menkes No. 1332 / Menkes/ SK / X / 2002 dan Peraturan Menkes No. 1448 / Menkes / Per / VI/ 2011 yangdiberi ijin untuk mendistribusikan / menjual / menyerahkan obatobat khususnyadaftar
Register : 31-07-2019 — Putus : 19-09-2019 — Upload : 24-09-2019
Putusan PN SIDOARJO Nomor 656/Pid.Sus/2019/PN SDA
Tanggal 19 September 2019 — Penuntut Umum:
ANDRIANIS, SH.
Terdakwa:
SAMSUL ARIFIN Als IPIN bin RUSLAN PRIYADI
173
  • Pengetahuan dankehendak dalam hal ini adalah untuk mengedarkan obatobatan dengan tanpaijin;Halaman 9 dari 13 Putusan Nomor 656/Pid.Sus/2019/PN SDAMenimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 106 ayat (1)UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 disebutkan sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa sesuai Surat Keputuasan Menkes No. 1332 / Menkes/SK/X/ 2002 dan Peraturan Menkes No. 1448 / Menkes / Per / VI / 2011 yangdiberi ijin untuk mendistribusikan
Register : 01-10-2021 — Putus : 20-01-2022 — Upload : 24-01-2022
Putusan PN MAMUJU Nomor 206/Pid.Sus/2021/PN Mam
Tanggal 20 Januari 2022 — Penuntut Umum:
Muh. Agung, S.H., M.H.
Terdakwa:
Hairul alias Heril bin Ahmad Lamo
8445
  • kesehatan hanya dapat dilakukan olehbadan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteri sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untukmenyalurkan sediaan farmasi yang berupa bahan obat, obat, dan alatkesehatan;Bahwa Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteriyang dimaksud adalah PBF atau Perdagangan Besar Farmasi untukmelakukan penyaluran sediaan farmasi berupa obat;Bahwa di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :1148/Menkes
    /SK/VII/1990 tentang ObatWajib Apotek, berisi daftar obat wajib apoteker No.1 dan Keputusan MenteriKesehatan Nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib ApotekNo.2 serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1176/Menkes/SK/X/1999tentang Daftar Obat Wajib Apotek No. 3;Halaman 9 dari 31 Putusan Nomor 206/Pid.Sus/2021/PN MamBahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 106 (1) UU No. 36 tahun 2006tentang Kesehatan menyebutkan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin
    edar, demikian pula dimuat dalamPasal 9 (1) Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menyebutkan bahwa Sediaan Farmasidan Alat Kesehatan hanya dapat diedarkan setelah memperolah izin edardari menteri;Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (2) Peraturan MenteriKesehatan No. 1010/MENKES/PER/X1/2008 tahun 2008 tentang RegistrasiObat menyebutkan bahwa izin edar diberikan oleh menteri, Kemudian padaayat (3) menyebutkan bahwa menteri melimpahkan
    /SK/VII/1990 tentang ObatWajib Apotek, berisi daftar obat wajib apoteker No.1 dan Keputusan MenteriKesehatan Nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib ApotekNo.2 serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1176/Menkes/SK/X/1999tentang Daftar Obat Wajib Apotek No. 3;Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 106 (1) UU No. 36 tahun 2006tentang Kesehatan menyebutkan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikian pula dimuat dalamHalaman 18 dari 31
    /SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek, berisi daftar obat wajibapoteker No.1 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotek No.2 sertaKeputusan Menteri Kesehatan Nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang DaftarObat Wajib Apotek No. 3;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 106 (1) UU No.36 tahun 2006 tentang Kesehatan menyebutkan sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikian puladimuat dalam Pasal 9
Register : 26-06-2019 — Putus : 30-07-2019 — Upload : 31-07-2019
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 163/Pid.Sus/2019/PN Tlg
Tanggal 30 Juli 2019 — Penuntut Umum:
YUDA TANGGUH P. ALASTA, SH.
Terdakwa:
SUPRIYANI Bin Alm. TONI
175
  • /SK/Il/ 2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan no1448/Menkes/Per/Il/2011 yang di beri ijin untuk mendistibusikan/menjual/menyerahkan obat obat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas ; Bahwa sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, PemerintahanDaerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota DinasKesehatan di beri Wewenangnya memberikan perijinan dan pembinaan,pengendalian dan pengawasan
    /SK/Il/ 2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan no1448/Menkes/Per/Il/2011 yang di beri ijin untuk mendistibusikan/menjual/menyerahkan obat obat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas ; Bahwa benar sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, PemerintahanDaerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota DinasKesehatan di beri Wewenangnya memberikan perijinan dan pembinaan,pengendalian
    Selain itu, berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar dan dalam Pasal2 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1010/MENKES/PER/XI/ 2008tentang Registrasi Obat diatur bahwa obat yang diedarkan di wilayah Indonesia,sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk memperoleh izin edar dari BadanPengawas Obat dan Makanan (BPOM);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan
    /2019/PN TlgMenimbang, bahwa pil dobel L adalah tablet putih berlogo LL yang diijinkan resmi BPOM adalah obat dengan merk dagang ARTANE yang diproduksioleh PT Learderle masuk kategori obat keras atau daftar G dan sejak tahun1995 PT Learderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM, yang berartitablet double L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenis tablet yangtidak diproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsu dan sesualdengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes
    /SK/X/2002 danPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 1448/Menkes/Per/VI/2011 bahwa yangdiberi ijin untuk mendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat khususnyadaftar G adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit danPuskesmas dan ketentuan penggunaan obat yang masuk daftar G tersebutharus dengan Resep dokter, sedangkan Terdakwa tidak mempunyai jjin untukmenjual atau mengedarkan pil dobel L tersebut ;Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa berupa membeli pil dobel L dariBoby dan Sakran serta
Register : 29-02-2016 — Putus : 21-03-2016 — Upload : 24-03-2016
Putusan PN RANTAU Nomor 48/Pid.Sus/2016/PN.Rta
Tanggal 21 Maret 2016 — -ARLIANSYAH bin BADRAN (Alm);
268
  • Terdakwa menjualobat tersebut tanpa ijin dengan cara menunggu pembeli dirumahnya tanpamenerima resep dokter dan terdakwa tidak memiliki keahlian khusus dibidang kefarmasian sebagaimana diatur dalam PERMENKES RI Nomor889/MENKES/ PER/ V/ 2011;Halaman 4 dari 26 Putusan Nomor 48/Pid.Sus/2016/PN.
    Rtamenerima resep dokter dan terdakwa tidak memiliki keahlian khusus dibidang kefarmasian sebagaimana diatur dalam PERMENKES RI Nomor889/MENKES/ PER/ V/ 2011; Bahwa dari barang bukti berupa obat jenis carnophen zenith warna putihdengan penandaan ZENITH pada satu sisi dan pada sisi lainnya, telahdisisinkan sebagian untuk pengujian laboratorium Badan PemeriksaanObat dan Makanan Banjarmasin dengan hasil Laporan pengujian dariBadan Pemeriksaan Obat dan Makanan Banjarmasin dengan nomorsurat: LP.NAR.K.16.0039
    Terdakwa menjualobat tersebut tanpa ijin dengan cara menunggu pembeli dirumahnya tanpamenerima resep dokter dan terdakwa tidak memiliki keahlian khusus dibidang kefarmasian sebagaimana diatur dalam PERMENKES RI Nomor889/MENKES/ PER/ V/ 2011;Bahwa dari barang bukti berupa obat jenis carnophen zenith warna putihdengan penandaan ZENITH pada satu sisi dan pada sisi lainnya, telahdisisinkan sebagian untuk pengujian laboratorium Badan PemeriksaanObat dan Makanan Banjarmasin dengan hasil Laporan pengujian
    dan melanjutkan profesi Apoteker lulus tahun1993;Bahwa Ahli sekarang bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kab.Tapin;Bahwa ahli menerangkan Pekerjaan Kefarmasian adalah perbuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atasresep dokter, pelayanan informasi obat, dan obat tradisional sesuaidengan Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (8) Undang undang Nomor 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan dan PERMENKES RI Nomor 889 / MENKES
    / PER / V / 2011, tentang Registrasi, IzinPraktik dan ijin kerja Tenaga Kefarmasian (Bab V bagiankesatu pasal 17 ayat 1 dan 2).Bahwa ahli menerangkan tidak semua orang diperbolehkan melakukankefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan, syarat danHalaman 14 dari 26 Putusan Nomor 48/Pid.Sus/2016/PN.Rtaketentuan tenaga kefarmasian sudah diatur dalam PERMENKES RINomor 889 / MENKES / PER / V / 2011 tentang registrasi, izin praktikdan izin kerja tenaga kefarmasian ;Bahwa ahli menerangkan untuk
Putus : 26-07-2017 — Upload : 04-09-2017
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 168/Pid.Sus/2017/PN Tlg
Tanggal 26 Juli 2017 — ANDRIAWAN Alias KANCIL Bin NASERAN
2510
  • dan sejak tahun 2011 PTLearderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM berarti tabletdouble L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenis tablet yangtidak diproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsu;Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan kegiatankefarmasian menjual obat daftar G adalah tidak dibenarkan danmelanggar aturan hukum sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No.386 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1448/Menkes/Per/V /201 1 bahwa yang diberi ijin untukmendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar Gadalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit danPuskesmas;Bahwa sesuai dengan UndangUndang No.36 Tahun 2009 TentangKesehatan semua sediaan farmasi sebelum diedarkan harusmempunyai nomor pendaftaran/ijin edar dan diproduksi oleh industrifarmasi dengan menerapkan cara produksi obat yang baik (CPOB);Bahwa apabila seseorang
    Surabaya,tertanggal 5 Mei 2017;> Bahwa benar tablet putih berlogo LL yang di ijinkan resmi BPOM adalahobat dengan merk dagang ARTANE yang diproduksi oleh PT Learderlemasuk kategori obat keras atau daftar G dan sejak tahun 2011 PTLearderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM berarti tabletdouble L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenis tablet yang tidakdiproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsu;> Bahwa benar sesuai dengan Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /2017/PN Tlg.Menimbang, bahwa pil dobel L adalah tablet putih berlogo LL yang diijinkan resmi BPOM adalah obat dengan merk dagang ARTANE yangdiproduksi oleh PT Learderle masuk kategori obat keras atau daftar G dansejak tahun 2011 PT Learderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM,yang berarti tablet double L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenistablet yang tidak diproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsudan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1448/Menkes/Per/V V201 1 bahwa yang diberi ijin untukmendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalahPedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit dan Puskesmas danketentuan penggunaan obat yang masuk daftar G tersebut harus denganResep dokter, sedangkan Terdakwa tidak mempunyai ijin untuk menjual ataumengedarkan pil Dobel L tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatasMajelis Hakim berpendapat
Register : 22-03-2019 — Putus : 09-05-2019 — Upload : 09-05-2019
Putusan PT YOGYAKARTA Nomor 30/PID.SUS/2019/PT YYK
Tanggal 9 Mei 2019 — Pembanding/Terbanding/Terdakwa : BONAVENTURA DIGDYAN CAHYA KUSUMA Als CAHYO
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : NURHAYATI,SH
5325
  • kertas warna putin berisiirisan daun dengan berat bersih irisan daun 1,356 gram .Setelahdilakukan pemeriksaan secara laboratoris kriminalistik disimpulkanBB4781/2018/NNF (A) berupa irisan daun dalam linting rokokdan BB4782/2018/NNF (B) berupa irisan daun dalam puntungrokok dan BB4782/2018/NNF berupa irisan daun tersebut diatasadalah mengandung senyawa sintetis FUBAMB terdaftar dalamGolongan Nomor Urut 88 dan mengandung senyawa sintetis 5FLUOROADB terdaftar dalam Golongan Nomor Urut 95 dalamPeraturan Menkes
    berupa 1 bungkus plastik didalamnya terdakwapat 5 linting rokok berisi irisan daun dengan berat bersihkeseluruhan irisan daun 0,422 gram .Halaman 5 dari 20 Putusan Nomor: 30/PID.SUS/2019/PT YYKSetelah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris kriminalistikdisimpulkan BB4786/2018/NNF berupa irisan daun tersebut diatasadalah mengandung senyawa sintetis 5FluorcoADBFUBAMBterdaftar dalam Golongan Nomor Urut 88 dan mengandungsenyawa sintetis 5FLUOROADB terdaftar dalam Golongan Nomor Urut 95 dalam Peraturan Menkes
    rokok berisi irisan daun dengan berat bersihirisan daun 0,068 gram dan tersimpan bungkus rokok GudangGaramSetelah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris kriminalistikdisimpulkan BB4783/2018/NNF berupa irisan daun dalam lintingrokok, BB4784/2018/NNF berupa irisan daun dan BB4785/2018/NNF berupa irisan daun tersebut diatas adalahmengandung senyawa sintetis FUBAMB terdaftar dalamGolongan Nomor Urut 88 dan mengandung senyawa sintetis 5FLUOROADB terdaftar dalam Golongan Nomor Urut 95 dalamPeraturan Menkes
    Jo Peraturan Menkes RI No. 20 Tahun 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika dalam lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 TentangNarkotika.Atau :Kedua :Bahwa terdakwa Bonaventura Digyan Cahya Kusuma Als Cahyopada hari Senin tanggal 22 Oktober 2018 sekitar jam 04.00 WIB atau padawaktu tertentu dalam tahun 2018, bertempat di rumah terdakwa diKebonagung RT.03 RW.31, Kel. Tridadi, Kec.Sleman, Kab.
    BB4782/2018/NNF sisanya berupa irisan daun dengan berat bersihirisan daun 1,331 gramPerbuatan terdakwa Bonaventura Digyan Cahya Kusuma Als Cahyotersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 112 ayat (1)Undangundang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika Jo Peraturan Menkes RI No. 20 Tahun 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika dalam lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 TentangNarkotika.Atau :Ketiga :Bahwa terdakwa Bonaventura Digyan Cahya Kusuma Als Cahyo ,pada hari
Putus : 16-02-2017 — Upload : 06-04-2017
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 462/Pid.Sus/2016/PN Tlg
Tanggal 16 Februari 2017 — JOKO PURWANTO Bin SUJANI;
229
  • dan sejak tahun 2011 PTLearderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM berarti tabletdouble L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenis tablet yangtidak diproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsu;Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan kegiatankefarmasian menjual obat daftar G adalah tidak dibenarkan danmelanggar aturan hukum sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1448/Menkes/Per/V1/201 1 bahwa yang diberi ijin untukmendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat knususnya daftar Gadalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit danPuskesmas;Bahwa sesuai dengan UndangUndang No.36 Tahun 2009 TentangKesehatan semua sediaan farmasi sebelum diedarkan harusmempunyai nomor pendaftaran/ijin edar dan diproduksi oleh industrifarmasi dengan menerapkan cara produksi obat yang baik (CPOB);Bahwa apabila seseorang
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1448/Menkes/Per/V1/201 1 bahwa yang diberi ijin untukmendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar Gadalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit danPuskesmas;> Bahwa benar Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang farmasi untukmenjual pil double L kepada orang lain dan Terdakwa juga tidak memiliki ijindari pihak/pejabat yang berwenang;> Bahwa benar ketentuan penggunanan obat yang termasuk dalam daftar Gyakni obat keras
    berkas Penyidik);Menimbang, bahwa pil dobel L adalah tablet putih berlogo LL yang diijinkan resmi BPOM adalah obat dengan merk dagang ARTANE yangdiproduksi oleh PT Learderle masuk kategori obat keras atau daftar G dansejak tahun 2011 PT Learderle tidak memperpanjang ijin edar di Badan POM,yang berarti tablet double L yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenistablet yang tidak diproduksi oleh pabrikan resmi/obat tanpa ijin edar/obat palsudan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1448/Menkes/Per/V 1/2011 bahwa yang diberi ijin untukmendistribusikan/menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalahPedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotik, Rumah Sakit dan Puskesmas danketentuan penggunaan obat yang masuk daftar G tersebut harus denganResep dokter, sedangkan Terdakwa tidak mempunyai ijin untuk menjual ataumengedarkan pil Dobel L tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatasMajelis Hakim berpendapat
Register : 16-02-2021 — Putus : 14-04-2021 — Upload : 14-04-2021
Putusan PT YOGYAKARTA Nomor 16/PID.SUS/2021/PT YYK
Tanggal 14 April 2021 — Pembanding/Penuntut Umum : SITI HIDAYATUN,SH
Terbanding/Terdakwa : AZHIM GIFFARI ALS AZHIM BIN ZAENUDIN
7839
  • Pemeriksaan : BB/4942/2020/ NNF dengan hasilpemeriksaan POSITIF ABCHMINACA BB/4943/2020/NNF dengan hasilpemeriksaan POSITIF 5FLUOROADBICA DAN 5 FLUOROADB; Kesimpulan: Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium disimpulkan barang bukti NomorBB/4942/2020/ NNF berupa irisan daun dalam linting rokok tersebut diatasadalah mengandung senyawa sintetis ABCHMINACA terdaftar dalam Golongan (Satu) Nomor urut 86 (delapan puluh enam) dalam Peraturan Menkes RI No.22 tahun 2020 tentang perubahan penggolongan Narkotika
    dalam LampiranUndangundang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika NomorBB/4943/2020/NNF berupa irisan daun tersebut diatas adalah senyawa sintetis5FLUOROADB terdaftar dalam golongan 1 (Satu) nomor urut 95 (Sembilanpuluh lima) dan mengandung senyawa sintetis 5 FLUOROADBICA terdaftardalam golongan 1 (satu) Nomor urut 118 (Seratus delapan belas) dalamPeraturan Menkes RI No. 22 tahun 2020 tentang perubahan penggolonganNarkotika dalam Lampiran Undangundang RI No. 35 tahun 2009 tentangNarkotika Sisa barang
    Dwi Aryani, Sp.PK dengan hasil kesimpulan: menunjukkanBenzodiazeplines, Amphetamine, Methampetmine, THC,COC, MOP semuanegative Kesimpulan : Bahwa terdakwa dalam menyalahgunakan narkotikagolongan bukan tanaman jenis tembakau Gorila bagi diri sendiri tersebut tanpaSurat ijin dari yang berwajib yaitu Menteri Kesehatan RI maupun mendapatresep dari dokter;Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 127 ayat (1) huruf a UURI No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika JoPeraturan Menkes
    Menyatakan terdakwa AZHIM GIFFARI ALS AZHIM BIN ZAENUDIN.telahterbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanasecara tanpa hak atau melawan hukum memiliki, mMenyimpan, menguasai,Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 16/PID.SUS/2021/PT YYK (Narkotika)atau menyediakan Narkotika Gol. bukan tanaman sebagaimana dimaksudpada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, jenis tembakau Gorila secaraberlanjut, melanggar Pasal 112 ayat (2) UURI No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo Peraturan Menkes
    Sehingga dengan demikian makaperbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dalam perkara ini telah memenuhiunsur Pasal 112 ayat (2) UU.RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika joPeraturan Menkes RI No.22 Tahun 2020 tentang Perubahan PenggolonganNarkotika dalam Lampiran Undangundang RI No.35 Tahun 2009Tentang Narkotika jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dalam dakwaan Pertama;Bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap didepan persidangandiperoleh fakta jika terdakwa telah beberapa kali melakukan perbuatannyaHalaman
Register : 22-09-2016 — Putus : 10-11-2016 — Upload : 22-12-2016
Putusan DILMIL I 03 PADANG Nomor 167-K/PM I-03/AD/IX/2016
Tanggal 10 Nopember 2016 — Koptu Robet Dameria
14035
  • Surat keterangan pemeriksaan penyalahgunaanobat/Narkoba dalam urine Nomor : 440/201/TUKepeg/RSUD/ 2016, tanggal 17 Maret 2016, Majelis Hakim menilaibarang bukti surat ini tidak dapat dijadikan sebagaibarang bukti surat dan juga alat bukti surat namunhanya dapat dijadikan sebagai alat bukti petunjukterhadap tindak pidana yang didakwaan Oditur Militerkepada diri Terdakwa, karena berdasarkan KepmenkesNomor : 923/Menkes/SK/X/2009 tentang Petunjuk TeknisLaboratorium Pemeriksaan Narkotika dan PsikotropikaMenimbangMenimbangMenimbangMenimbang14Projustitia
    , yang dapat dijadikan alat bukti surat dalamperkara Narkotika adalah surat keterangan hasilpemeriksaan laboratorium yang dilakukan dan dikeluarkanoleh laboratorium yang berwenang melakukan pemeriksaanNarkotika dan Psikotropika yang telah ditetapkan melaluiKepmenkes Nomor : 522/Menkes/SK/VI/2008, dan RSUDProf.
    Pangilun Padang NomorK.1408/LHU/BLKSB/III/2016, tanggal 21 Maret 2016,Majelis Hakim menilai barang bukti surat ini dapatdikategorikan sebagai alat bukti dan dijadikan sebagaialat bukti surat terhadap tindak pidana yang didakwaanOditur Militer kepada diri Terdakwa, karena telah sesuaidengan Kepmenkes Nomor : 923/Menkes/SK/X/2009 danjuga Kepmenkes Nomor : 522/Menkes/SK/V1I/2008.3.
    AliHanafiah Batu Sangkar dan bukan instansi yang ditunjukoleh Menkes berdasarkan Kepmenkes Nomor =:923/Menkes/SK/X/2009 dan juga Kepmenkes Nomor :522/Menkes/SK/VI/2008, sehingga produk yangdikeluarkan bukanlah Projustitia, akan tetapi hanya sebagaialat bukti petunjuk saja.26.
    AliHanafiah Batu Sangkar dan bukan instansi yang ditunjukoleh Menteri Kesehatan berdasarkan Kepmenkes Nomor :923/Menkes/SK/X/2009 dan juga Kepmenkes Nomor :522/Menkes/SK/V 1/2008, sehingga produk yangdikeluarkan tidak Projustitia, akan tetapi hanya sebagai alatbukti petunjuk saja.30.
Register : 10-12-2020 — Putus : 17-02-2021 — Upload : 11-08-2021
Putusan PN PONTIANAK Nomor 862/Pid.Sus/2020/PN Ptk
Tanggal 17 Februari 2021 — Penuntut Umum:
Wiwik Anggraini, SH
Terdakwa:
ERVINA Alias VINA Anak Dari HARGONO SUGONO
6125
  • ., dibawah sumpah yang padapokoknya menerangkan sebagai berikut; Bahwa sesuai UndangUndang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatandefinisi Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika: Bahwa menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11/76/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika Pasal 1 ayat (1)Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakanpada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, Kuku, bibir dan organgenital bagian luar) atau gigi
    Dalam hal ini untuk kosmetika berupa notifikasi, sesualPasal 3 ayat (1) dan (2) serta Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri KesehatanRI No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika; Bahwa adanya izin edar pada sediaan farmasi adalah untuk memberikanjaminan keamanan, khasiat dan mutu pada sediaan farmasi; Bahwa yang berwenang menerbitkan izin edar sediaan farmasi dalam hal ininotifikasi kosmetika adalah Kepala Badan POM, sesuai dengan Pasal 4 ayat(1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1176
    /MENKES/PER/VIII/2010tentang Notifikasi Kosmetika; Bahwa untuk mendapatkan izin edar maka kosmetika yang dinotifikasi harusdibuat dengan menerapkan Cara Produksi Kosmetika yang Baik danmemenuhi persyaratan teknis meliputi persyaratan kKeamanan, bahan,penandaan dan klaim, sesuai Pasal 5 ayat (1) dan (2) Peraturan MenteriHalaman 6 dari 13 Putusan No.862/Pid.Sus/2020/PN PtkKesehatan RI No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang NotifikasiKosmetika; Bahwa sediaan farmasi yang mempunyai izin edar/ persetujuan
    Dalam hal inikosmetika mempunyai masa berlaku notifikasi adalah 3 tahun dan dapatdiperbaharui, sesuai Pasal 11 Ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika Bahwa setiap kosmetika yang sudah ternotifikasi wajib mencantumkan nomornotifikasi pada kemasannya, diawali dengan 2 (dua) huruf dan diikuti oleh 11(sebelas) digit angka, contohnya NX 12345678901.
Putus : 21-09-2016 — Upload : 28-12-2016
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 278/Pid.Sus/2016/PN Tlg
Tanggal 21 September 2016 — SAIFUL ANA Bin SUWITO;
668
  • Leaderle tidak memperpanjang izin edar diBPOMRI, yang berarti tablet doubel L (LL) yang diedarkan oleh Terdakwaadalah obat jenis tablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa izin edar;e Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VI/2011 yang diberi iin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang
    maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras;Bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan karena sebagaimana dimaksudPasal 106 huruf 1 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 semua sediaan farmasisebelum diedarkan harus mempunyai nomor pendaftaran / izin edar, sertadiproduksi oleh industri farmasi dengan menerapkan cara produksi obat yangbaik;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VI/2011 yang diberi izin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin maupun kapasitas/kewenanganmengedarkan sejumlah tablet double L (LL) yang termasuk dalam daftar Gdalam perkara pidana ini, dimana Terdakwa sematamata untuk mendapatkankeuntungan pribadi Terdakwa;Bahwa atas perbuatannya tersebut Terdakwa mengaku bersalah
    Leaderle tidak memperpanjang izinedar di BPOMRI, yang berarti tablet doubel L (LL) yang diedarkan oleh Terdakwaadalah obat jenis tablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa izin edar;Bahwa yang berhak menjalankan kegiatan kefarmasian seperti menyerahkan,menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes/SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1448/Menkes/Per/V1/2011 yang diberi izin untuk menjual/menyerahkan obat khususnya daftar Gadalah Pedagang Besar
Putus : 26-10-2016 — Upload : 05-12-2016
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 342/Pid.Sus/2016/PN Tlg
Tanggal 26 Oktober 2016 — MOHAMMAD NUR SALIM Bin SUMARIN;
4612
  • Leaderle tidak memperpanjang izin edar di BPOMRI,yang berarti tablet doubel L (LL) yang diedarkan oleh Terdakwa adalah obat jenistablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa izin edar;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian seperti menyerahkan,menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes/SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1448/Menkes/Per/VI/2011 yang diberi jin untuk menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar Gadalah Pedagang
    Pengobatan,Dokter, Lembaga Penelitian atau Lembaga Pendidikan; Bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan karena sebagaimana dimaksud Pasal 106huruf 1 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 semua sediaan farmasi sebelum diedarkan harusmempunyai nomor pendaftaran / izin edar, serta diproduksi oleh industri farmasi denganmenerapkan cara produksi obat yang baik;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian seperti menyerahkan,menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1448/Menkes/Per/VI/2011 yang diberi izin untuk menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar Gadalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin maupun kapasitas/kewenangan mengedarkansejumlah tablet double L (LL) yang termasuk dalam daftar G dalam perkara pidana ini,dimana Terdakwa sematamata untuk mendapatkan keuntungan pribadi Terdakwa; Bahwa Terdakwa mengaku belum pernah dihukum;Menimbang,
    Leaderle tidak memperpanjang izinedar di BPOMRI, yang berarti tablet doubel L (LL) yang diedarkan oleh Terdakwaadalah obat jenis tablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa izin edar;Bahwa yang berhak menjalankan kegiatan kefarmasian seperti menyerahkan,menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.1332/Menkes/SK/X/2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1448/Menkes/Per/VI/2011 yang diberi izin untuk menjual/menyerahkan obat khususnya daftar Gadalah Pedagang Besar
Putus : 27-04-2010 — Upload : 22-12-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2521 K/PID.SUS/2009
Tanggal 27 April 2010 — JAKSA/PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA ; dr. DWI PRIYO HARTONO, Sp.Kj. bin HENDRO GUNAWAN
8683 Berkekuatan Hukum Tetap
  • DWI PRIYO HARTONO, Sp.Kj. bin HENDROGUNAWAN selaku) Ymt Wakil Direktur Umum dan KeuanganRumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang memiliki dengantugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam SKMenteri Kesehatan RI Nomor : 135/MENKES/SK/IV/78 tanggal28 April 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaRumah Sakit Jiwa, yang diatur dalam Pasal 7 ayat (2) SKMenteri Kesehatan tersebut yaitu) Tugas Wakil Direkturadalah di Bidang Pengawasan dan Koordinasi yangselanjutnya ditetapkan oleh Direktur, tugas
    Desember 2004/238 org) 6.743.445) 1 Olorg 2.023 66.610.675 73.354.120Jumlah 3.811/108.736 ,098/1.782 org) 63.7452.134.884.879 2.243.670.977org Perbuatan Terdakwa memasukkan data pasien yang mendapatkeringanan sampai dengan 50% tersebut, bertentangandengan SK Menkes RI No. 553/MenKes/SK/IV/2003 tertanggal22 April 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan PKPSBBMBIDKES karena mengambil data yang sudah dibayarkan olehAPBD Provinsi Jawa Tengah ;Selanjutnya data pasien RSJD Surakarta diverifikasi olehTim Verifikasi
    Desember 2004/238 org) 6.743.445 1 Olorg 2.023 66.610.675 73.354.120Jumlah 3.811/108.736,098/1.782 org) 63.7452.134.884.879 2.243.670.977org 34Perbuatan Terdakwa memasukkan data pasien yang mendapatkeringanan sampai dengan 50% tersebut, bertentangandengan SK Menkes RI No. 553/MenKes/SK/IV/2003 tertanggal22 April 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan PKPSBBMBIDKES karena mengambil data yang sudah dibayarkan olehAPBD Provinsi Jawa Tengah ;Selanjutnya data pasien RSJD Surakarta diverifikasi olehTim Verifikasi
    No.777/MENKES/SK/V1/2002 dan bukan lex generalis atauundang undang yang diatasnya ;b. Bahwa, dalam putusan tersebut berkaitan dengan dalamperkara Terdakwa Siti Nuraini Arif (Direktur RSJDSurakarta) tidak terdapat Pelaku Utama, kesemuanyaadalah "Turut serta", sangat naif jika tidak adapelaku utama dan atau yang menyuruh lakukan ;c. Bahwa, PERMENKES tidak ada satu pasalpun yangmencantumkan pasal pemidanaan ;d.
    Bahwa, Ketentuan Peraturan Menter i Kesehatan No.777/MENKES/SK/VI/ 2002 dan kemudian diatur dalam Kep.Men. Kes. No. 553/MENKES/SK/ IV/2003 tertanggal 22 April2003 tentang Pedoman Pelaksanaan PKPS BBM bidangKesehatan tidak secara eksplisit mengatur siapa yangWAJIB MEMBIAYAI program tersebut, sehingga peraturantersebut TIDAK JELAS alias KABUR ;.
Putus : 18-05-2016 — Upload : 25-07-2016
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 135/Pid.Sus/2016/PN Tlg
Tanggal 18 Mei 2016 — BENY KRISTA AMEGA Alias BENDOT Bin TASLIM;
255
  • Leaderle tidak memperpanjang izin edar diBPOMRI, yang berarti pil doubel LL yang diedarkan oleh Terdakwa adalahobat jenis tablet yang tidak diproduksi atau obat tanpa izin edar;Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VI/2011 yang diberi ijin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang
    Narkotika maupun Psikotropika, tetapitermasuk Daftar Obat Keras;Bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan karena sebagaimana dimaksudPasal 106 huruf 1 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 semua sediaan farmasisebelum diedarkan harus mempunyai nomor pendaftaran / izin edar dandiproduksi oleh industri farmasi dengan menerapkan cara produksi obat yangbaik;e Bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasian sepertimenyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai SuratKeputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan PeraturanMenteri Kesehatan No.1448/Menkes/ Per/VI/2011 yang diberi izin untukmenjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas;e Bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin maupun kapasitas/kewenanganmengedarkan sejumlah pil double L (LL) yang termasuk dalam daftar Gdalam perkara pidana ini, dimana Terdakwa sematamata untuk mendapatkankeuntungan materi pribadi;e Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum;Menimbang, bahwa selanjutnya
    diedarkan setelah mendapat izin edar;Manimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan karenasebagaimana dimaksud Pasal 106 huruf 1 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 semuasediaan farmasi sebelum diedarkan harus mempunyai nomor pendaftaran / izin edardan diproduksi oleh industri farmasi dengan menerapkan cara produksi obat yangbaik;Menimbang, bahwa yang berhak untuk menjalankan kegiatan kefarmasianseperti menyerahkan, menawarkan, menjual bahan G tersebut sesuai Surat KeputusanMenteri Kesehatan No.1332/Menkes
    /SK/X/2002 dan Peraturan Menteri KesehatanNo.1448/Menkes/ Per/VI/2011 yang diberi izin untuk menjual/menyerahkan obatobat khususnya daftar G adalah Pedagang Besar Farmasi dan Apotek, Rumah Sakitdan Puskesmas;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan bahwa dalam perkara inibahwa Terdakwa mengedarkan pil double L tersebut untuk mendapatkan keuntunganpribadi Terdakwa, tanpa mempunyai izin maupun kapasitas/kewenanganmengedarkan pil double L(LL) yang termasuk dalam obat daftar G yang terlarang;Dan
Upload : 29-01-2014
Putusan PN PROBOLINGGO Nomor 150/Pid.B/013/PN.Prob
subahan
313
  • WIDATRABHAKTI di Perusahaan Larutan Infus dan menjadi Apoteker Pengelola Apotik diApotik Pesantren Waru Sidoarjo ;e Bahwa Ahli dihadirkan kepersidangan dalam perkara kepemilikan pil trihexyphenidyloleh terdakwa Subahan ;e Bahwa pil trihexyphenidyl merupakan jenis obat keras warna putih dengan logo Y dimana kalau mengedarkan harus memiliki ijin edarnya dari Badan PengawasanObat dan Makanan ( BPOM ) sedangkan untuk distribusinya harus ada ijin distribusiobat berdasarkan Kepmenkes No. 1331/ Menkes/
    SK/ X/ 2002 tentang tata carapedagang eceran obat dan Kepmenkes No. 1191/ Menkes/ SK/ IX/ 2002 tentangpedagang besar farmasi sedangkan bagi yang membeli harus disertai dengan resepdokter ;e Bahwa selain dilengkapi dengan resep dokter individu yang akan menjualnya piltrihexyphenidyl harus memiliki keahlian dalam bidang farmasi/ latar belakangberpendidikan kefarmasian karena pil tryhexypenidyl merupakan jenis obat bebasterbatas dimana kalau membeli dalam jumlah tertentu harus ada resep dokter dan siindividu
    dua puluh ribu )rupiah;Bahwa benar Terdakwa sudah selama 2 ( dua ) bulan menjual pil tersebut kepadamasyarakat tanpa resep dokter dan Terdakwa tidak memiliki latar belakang farmasi ;Bahwa benar berdasarkan ahli VERRA YULIANA, S.Si, Apt pil trihexyphenidylmerupakan jenis obat keras warna putih dengan logo Y dimana kalaumengedarkan harus memiliki ijin edarnya dari Badan Pengawasan Obat danMakanan ( BPOM ) sedangkan untuk distribusinya harus ada ijin distribusi obatberdasarkan Kepmenkes No. 1331/ Menkes
    / SK/ X/ 2002 tentang tata cara pedagangeceran obat dan Kepmenkes No. 1191/ Menkes/ SK/ IX/ 2002 tentang pedagangbesar farmasi sedangkan bagi yang membeli harus disertai dengan resep dokter ;Bahwa benar selain dilengkapi dengan resep dokter individu yang akan menjualnyapil trihexyphenidyl harus memiliki keahlian dalam bidang farmasi/ latar belakangberpendidikan kefarmasian karena pil tryhexypenidyl merupakan jenis obat bebasterbatas dimana kalau membeli dalam jumlah tertentu harus ada resep dokter
    Yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa berdasarkan ahli VERRA YULIANA, S.Si, Apt piltrihexyphenidyl merupakan jenis obat keras warna putih dengan logo Y dimana kalaumengedarkan harus memiliki ijin edarnya dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan( BPOM ) sedangkan untuk distribusinya harus ada ijin distribusi obat berdasarkanKepmenkes No. 1331/ Menkes/ SK/ X/ 2002 tentang tata cara pedagang eceran obat danKepmenkes No. 1191/ Menkes/ SK/ IX/ 2002 tentang pedagang besar farmasi sedangkanbagi yang
Register : 25-03-2019 — Putus : 16-07-2019 — Upload : 25-07-2019
Putusan DILMIL III 12 SURABAYA Nomor 56-K/PM.III-12/AL/III/2019
Tanggal 16 Juli 2019 — Oditur:
AGUNG CATUR UTOMO, SH, MH
Terdakwa:
HERU WINANDO
5420
  • Putusan Nomor 56K/PM.III12/AL/III/2019Badan Reserse Kriminal Polri PuslabforCabang Surabaya Nomor 0903/NNF/2015tanggal 11 Februari 2015 adalah alat buktisurat yang sah dibuat/dikeluarkan olehlembaga resmi yang diberi wewenang untukmelakukan pengujian narkoba berdasarkanSurat Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 194/Menkes/SK/2012tanggal 15 Juni 2012 tentang PenunjukanLaboratorium pemeriksaan narkotika danpsikotropika projustitia.Bahwa pidana yang dituntut Oditur Militerdengan pidana
    Danberdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 923/Menkes/SK/X/2009 tentangPetunjuk Teknis Laboratorium Pemeriksa Narkotikadan Psikotropika Projustitia ada persyaratanadministrasi penerimaan barang bukti ke laboratoriumyang harus ditepati yaitu:a.
    Bahwa alat bukti surat yang diajukan olehTerdakwa Nomor 0903/NNF/2015 tanggal 11Februari 2015 alat bukti surat yang sahdibuat/dikeluarkan oleh lembaga resmi yangdiberi wewenang untuk melakukan pengujiannarkoba berdasarkan Surat Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor194/Menkes/SK/2012 tanggal 15 Juni 2012tentang penunjukan laboratorium pemeriksaannarkotika dan psikotropika projustitia besertalampirannya.g.
    Putusan Nomor 56K/PM.III12/AL/III/2019diberi wewenang untuk melakukan pengujiannarkoba berdasarkan Surat Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor194/Menkes/SK/2012 tanggal 15 Juni 2012namun caranya tidak sesuai prosedurKeputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 923/Menkes/SK/X/2009tentang Petunjuk Teknis LaboratoriumPemeriksa Narkotika dan PsikotropikaProjustitia adanya batas waktu tertentu dalampenerimaan sampel yang akan diuji dilaboratorium dan beberapa persyaratanadministrasi
    Putusan Nomor 56K/PM.III12/AL/III/2019Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 194/Menkes/SK/2012 tanggal 15 Juni 2012tentang Penunjukan Laboratorium pemeriksaannarkotika dan psikotropika projustitia namunpelaksanaannya tidak sesuai Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor923/Menkes/SK/X/2009 tanggal 19 Oktober 2009tentang Petunjuk Teknis LaboratoriumPemeriksa Narkotika dan PsikotropikaProjustitia menyatakan salah satu persyaratanadministrasi penerimaan barang bukti kelaboratorium
Putus : 27-09-2012 — Upload : 12-02-2013
Putusan PN SAMPANG Nomor 62/PID.SUS/2012/PN.SPG
Tanggal 27 September 2012 — SUSTIYANTO, AMd.Kep.
16598
  • ,MKes., yang selanjutnyadibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: Bahwa tindakan terdakwa melakukan pemeriksaan bagian vagina pasienperempuan sudah merupakan wewenang dari seorang perawat yangmelaksanakan praktek mandiri karena tindakan tersebut sama dengan tindakanswap vagina dan tindakan tersebut sudah termasuk katagori tindakan AsuhanKeperawatan pada tahap pengkajian dengan teknik Palpasi berdasarkan Pasal 8Permenkes RI Nomor.HK 02.02/MENKES/148/I/2010 tentang ljin DanPenyelenggaraan Praktek
    HK.02.02/Menkes/148/I/2010 Izin danPenyelengaraan Praktik Perawat. Secara lengkap bunyi ketentuan Pasal 51 KUHPadalah sebagai berikut : Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakanperintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana,sehingga dengan demikian, unsur setiap orang yang dimaksudkan dalam pasal aquo, yang secara khusus diterapkan dan dikenakan terhadap Sdr.
    ,M.Kes, bahwaTerdakwa Sustiyanto, Amd.Kep adalah seorang perawat yang melaksanakan40praktek mandiri, maka berdasarkan Pasal 8 Permenkes RI Nomor HK. 02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Ijin Dan Penyelenggaraan Praktek Perawat, terdakwaberwenang melakukan pemeriksaan bagian vagina termasuk tindakan swapvagina pasien perempuan karena tindakan tersebut termasuk katagori tindakanAsuhan Keperawatan pada tahap pengkajian dengan teknik Palpasi (meraba/menyentuh).
    Kemudian dikaitkandengan praktek keperawatan, mengenai informed concent telah diatur dalamPermenkes RI Nomor HK 02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin DanPenyelenggaraan Praktek Perawat, dimana dalam Pasal 12 ayat (1) disebutkan;Dalam melaksanakan praktek, perawat wajib untuk; a. Menghormati hak pasien, b.Melakukan rujukan, c. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundangundangan, d. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien/klien danpelayanan yang dibutuhkan, e.
    Bahwa dalam Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor: 585/men.Kes/Per/IX/1989 tentangPersetujuan Tindakan Medik, yang telah dicabut dan diganti dengan PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/lii/2008 TentangPersetujuan Tindakan Kedokteran dalam Bab Ketentuan Umum Pasal 1dinyatakan bahwa; a.