Ditemukan 965 data
15 — 15
mendamaikanpemohon dan termohon, dengan menasihati pemohon agar rukun kembalidengan termohon bahkan pihak keluarga kedua belah pihak juga telahberusaha untuk merukunkan akan tetapi tidak berhasil, hal ini memberikanindikasi bahwa pemohon tidak dapat mempertahankan rumah tangganyalagi;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
7 — 7
suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya suami*;Menimbang, bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran yangberakhir dengan kepergian Tergugat tanpa diketahui keberadaannya,Penggugat tidak ada maksud untuk mempertahankan rumah tangganya, jikaperkawinan keduanya dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawamafsadat lebih besar daripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugatakan teruS menerus dalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindarisesuai dengan kaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
5 — 6
yo olsArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabHlm. 7 dari 9Putusan 5469/Pdt.G/2020/PA.Sorsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami ister;Wlas)!
17 — 6
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
10 — 4
secara teruS menerus, sehinggamajelis hakim menilai sikap kedua belah pihak tersebut dianggap tidak lagisaling mencintai sebagai suami istri, Sebagaimana maksud Pasal 77 ayat(2) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
17 — 7
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
18 — 11
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan Sakiah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
14 — 10
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
12 — 9
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
13 — 5
adanya dorongan hati untuk bersatu kembali, dapat disimpulkanbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage)dan tidak ada harapan untuk dapat dirukunkan kembali karena keduanya sudahsangat sulit untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, dengan kondisi rumahtangga yang demikian apabila dipaksakan untuk diteruskan, maka tidak ada lagimanfaatnya dan hanya akan membawa mafsadat lebin besar daripadamaslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyah yangberbunyi :Wlas
27 — 7
No. 300/Pdt.G/2012/MS.Lgsapabila kemudian ternyata dalam rumah tangga para pihak sudah tidak ada rasa kasihsayang lagi diantara mereka, bahkan yang ada rasa benci, takut dan trauma hal tersebuttidak dapat dihilangkan kecuali dengan perceraian, maka perceraian sebagai upayamenghilangkan mudharat tersebut harus didahulukan daripada mengambil manfaat,sesuai dengan kaedah fikih yang berbunyi :Wlas!
10 — 4
:Wlas ule GLE p r80 xwlaoJl 5) >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz II halaman 133sebagai berikut :dalle ola)!
7 — 3
yo olsArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
16 — 6
Putusan No.319/Pat.G/2020/PA.Blpbukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas! ule Ge prio swlaod!
15 — 6
:Wlas ul> Glo ro xwlaoll 5, >Artinya:Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas, memenuhi pulanorma hukum Islam sebagaimana yang terkandung dalam Al Quran surah alBaqarah ayat 227 yang berbunyi:ule drocw alll 51s GLI ya 52 SlsArtinya :Apabila engkau (suami) telah bertetap hati untuk mentalak isterimu(dengan = alasan yang cukup) maka sesungguhnya Allah, MahaMendengar lagi Maha MengetahuiMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbangnpertimbangan
14 — 13
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan Sakiah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
14 — 1
jb wlas r9>9) lilleo MbI!
17 — 9
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
11 — 2
yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa kalau Penggugat dan Tergugat dipaksakan untuktetap hidup dalam suatu ikatan perkawinan, maka yang akan terjadi adalahbukan keharmonisan, melainkan penderitaan bathin bagi kedua belah pihak,terutama bagi Penggugat dan ini jelas harus dicegah, sesuai dengan kaidahfigh yang terdapat dalam Kitab AlAsbah Wan Nazair halaman 62, yang diambilalin menjadi pendapat majelis hakim dengan bunyi berikut:ls P20 saw Laod )Wlas
12 — 0
untuk menikahsudah sedemikian kuatnya, bahkan akibat hubungan keduanya calon istri sudahhamil 5 bulan, sehingga apabila dipaksakan untuk tidak dinikahkan akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, padahalmenolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari pada mencapai maslahat,sebagaimana dimaksud Qoidah Fighiyah dalam Kitab Asybah Wan Nadhaairhalaman 62 yang diambil alin sebagai pendapat Majelis hakim Menolakkemafsadatan itu adalah lebih utama dari pada menarik kemaslahatan ;Wlas