intinyamenegaskan bahwa dalam memutus perkara sebagaimana dimaksudpada ayat 1 Hakim wajib memperhatikan ketentuan sebagaimanadimaksud Pasal 54, Pasal 55 dan Pasal 103 dan Pasal 127 ayat 3.Dalam hal penyalahguna sebagaimana dimaksud ayat 1 dapatdibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahguna Narkotika,penyalahguna tersebut wajib menjalani rehabilitasi sosial ;Bahwa terdakwa dalam hal ini sudah jelas terbukti sebagai pecandu/pemakai atau penyalahguna Narkotika sesuai surat keterangan dariklinik ADIKSI

Bahwa terdakwa dalah hal ini sudah jelas terbukti sebagai pecandu/pemakai atau penyalahguna Narkotika sesuai surat keterangan dariklinik ADIKSI Prof. Dr. Bachtiar Razak yaitu surat keterangan No. 6/IX/Hal.37 dari 47 hal. Putusan Nomor 66/Pid.Sus/2014/PN. PkjKBR/2013 tanggal 10 September 2013 dan keterangan ahli dari dr.Rudy H.

Saksi WIDYA TANIA, dibawah sumpah didepan persidangan memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa saksi tahu diajukan dipersidangan, sebagai saksi yangmeringanka Terdakwa; Bahwa saksi pernah bertemu pertama kali dengan terdakwa pada saatterdakwa mendaftar konseling rawat jalan di Yayasan Sapu Jagad padatanggal 28 Maret 2018; Bahwa Terdakwa ditemani oleh saudaranya Ibu Dwi; Bahwa Terdakwa diperiksa oleh Dr.Asri Badarudin berkerja Sama denganYayasan Sapu Jagat sebagai Dokter Adiksi

Putusan Nomor 333/Pid.Sus/2016/PN Lmjpenurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit (nyeri) serta dapatmenimbulkan ketergantungan atau ketagihan (Edy Karsono, 2004 :11);Menimbang, bahwa menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obatyang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal daridaerah viresal atau alatalat rongga dada dan rongga perut, juga dapatmenimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan masih sadarserta menimbulkan adiksi atau kecanduan.

dalam jumlah banyak kepada pembeli dansales obat harus resmi dan terdaftar dan ahli hanya sebatas membandingkanobatnya saja;15e Bahwa barang bukti pil dextro yang ada di persidangan benar murni atausama dengan pil dextro yang beredar di pasaran;e Bahwa benar dalam mengkonsumsi pil dextro harus ada aturannya, yangbiasanya dalam sehari maksimal minum 10 butir dengan aturan 3 kali minumdalam sehari dan bilamana minum dextro melebihi dosis tidak menimbulkankecanduan seperti narkotika tetapi timbul adiksi

cumacuma;Bahwa yang saksi ketahui para Terdakwa tidak memiliki izin untukmenyimpan dan memakai narkotika jenis ganja tersebut;Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapatbahwa keterangan saksi benar dan para Terdakwa tidak keberatan;Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaiberikut:Bahwa riwayat pendidikan saksi adalah Program S1 dengan ProfesiDokter pada tahun 2000 di Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan pernahmengikuti pelatinan ICAP (Internasional Concelor Adiksi

/PN..KngBahwa benar Narkotika jenis sabusabu tidak digunakan dalampelayanan kesehatan atau dalam penanganan medis karena efeksamping dan dampak negatifnya jauh lebih berbahaya daridampak positifnya bagi tubuh manusia, selain itu juga karenadapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi, Narkotika jenissabusabu tersebut tidak diperbolehkan untuk dipergunakan,dimiliki, di simpan atau dikuasai oleh masyarakat umum karenaselain berbahaya bagi kesehatan, perbuatan tersebut telahmelanggar hukum.Bahwa benar

denganalasan : Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya; Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya; Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga; Terdakwa telah mengabdi dan mendedikasikan dirinya sebagai anggota Polrimenjaga Negara dan melayani masyarakat sejak tahun 1983 atau kuranglebih 34 (tiga puluh empat tahun), dan dalam waktu kurang lebih 3 (tiga) tahunlagi akan memasuki usia pensiun; Terdakwa memiliki surat keterangan dari dokter yang menyatakan benarbenar mengalami ketergantungan adiksi

FAHMI MUNAJATALIAS TILE BIN UCANG nomor : B/408/VII/Ka/RH.00.00/2018/BNNP Bantentanggal 19 Juli 2018 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika NasionalPropinsi Banten Muhamad Nurochman SIK dengan hasil: mendapatkankonseling adiksi di Rutan/LapasBahwa perbuatan terdakwa menyalahgunakan narkotika golongan untukdirinya sendiri tanpa ijin dari pejabat yang berwenang Halaman 4 dari 27 Halaman Putusan Nomor 169/Pid.Sus/2018/PN Pal.Perbuatan Terdakwa Sebagaimana Diatur Dan Diancam Pidana DalamPasal

sebelumnya Terdakwa penuh dengankeluhan ketergantungan dan saat ini setelah mengikuti kegiatankegiatanyang positif antara lain berupa ceramah agama maka perkembanganpsikis Terdakwa menjadi cukup baik dan stabil;Bahwa, tujuanrehabilitasi untuk merobah pola pikir Terdakwa kearah yanglebih baik;Bahwa, rehabilitasi bisa juga dijalankan untuk selamanya karena suatusugesti akan ada seumur hidup seseorang;Bahwa, sesuai tujuan awal Terdakwa mengalami perubahan kearah yanglebih baik;Bahwa, dari hasil Konsul Adiksi

daundaunkering dengan berat netto 206,81 gram (sisa hasil lab 205,79gram).Barang bukti tersebut adalah benar narkotika jenis Ganja danterdaftar dalam Golongan I nomor urut 8 Lampiran UndangUndangRI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa Narkotika jenis ganja tidak digunakan dalam pelayanan kesehatan atau dalam penanganan medis karena efek samping dan dampak negatifnya jauh lebih berbahaya dari dampak positifnya bagi tubuh manusia, selain itu juga karena dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi

Selanjutnyapenatalaksanaan dan saran: terperiksa dianjurkan untuk mendapatkanasesmen lanjutan dan wawancara motivasionall dan konseling adiksi danterapi perilaku;Menimbang, bahwa berdasarkan keteranganketerangan para saksidibawah sumpah, keterangan ahli, bukti surat dan keterangan Terdakwa yangkemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya serta dikaitkan dengan barangbukti maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut :Bahwa, Terdakwa ditangkap pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2015sekira jam

Menetapkan tempat rehabilitasi sebagaimana diatur dalam Pasal 103 UUNo 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada Klinik Pemulihan Adiksi NarkobaMedan Plus yang beralamat di JI. Jamin Ginting No. 45 Pasar VII PadangBulan Medan Sumatera Utara;5.

Terdakwa berdasarkan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Kejiwaannya oleh RumahSakit Jiwa Daerah dengan surat nomor :440/1298/RSJD/2014 disebutkanmempunyai kondisi campuran cemas dan depresi sedang, disertai keluhan fisiktidak jelas, gejala adiksi ditemukan di fisik dan emosional.Menimbang bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan di atas, makapatutlah Terdakwa dijatuhi pidana penjara dan pidana denda, yang lama pidanapenjara serta besarnya pidana denda maupun lamanya pidana penjara sebagaipengganti pidana

/PN Gtopengguna obat jenis Trihexyphenidyl (THD) tersebut menimbulkan hal halseperti toleransi (peningkatan dosis pemakaian), habituasi (kebiasaan),adiksi (ketergantungan), toksis (keracunan yang mengakibatkan kematian) ;Bahwa untuk manfaat dari obat jenis Trihexyphenidyl (THD) tersebut sebagaianti psikotik yang diberikan dokter ke pasien parkinson, skizofrenia ataugangguan jiwa ;Bahwa untuk tanda tanda atau ciri ciri seorang pengguna obat jenisTrihexyphenidyl (THD) yaitu pupil mengecil, gerakan

Foo TO RA37 OT9oOo@ees >@ Halaman 25 dari 23 Putusan Nomor 148/Pid.Sus/2020/PN.GtoMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut Majelis Hakimberpendapat pada dasarnya perbuatan Terdakwa tanpa hak atau melawan hukum sebagai penyalah guna narkotika jenis sabu bagi diri sendiri, karena adanya pemahaman menggunakannarkotika jenis sabu golongan bagi diri sendiri dapat membuat dirinya bersemangat untukbekerja tanpa mengetahui penggunaan narkotika jenis sabu pada Terdakwa mengakibatkanadanya tingkat adiksi

menggunakan 6 (enam) Drug test panelyang menyatakn bahwa urne terdakwa positif mengandung Amfetamin danMethamfetamine.Bahwa Rekomendasi Hasil Asesment Terpadu yang dikeluarkan olehsekretariat tim asesmen terpadu BNN Propinsi Gorontalo nomorParaf HakimKetua Anggotal Anggotall Halaman 6 dari 23 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2020/PN LboR/10/III/Ka/TAT/2021/BNNP tanggal 16 Maret 2021 menyimpulkan bahwaterdakwa dikategorikan pengguna narkotika tipe B yakni pengguna narkotikateratur pakai dengan tingkat adiksi

Terdakwa ditahan dan penahananterhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapbkan agarTerdakwa tetap berada dalam tahanan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,terhadap Terdakwa disamping dijatuhi pidana juga perlu diperintahkan menjalaniperawatan dan pengobatan melalui rehabilitasi medis, dimana berdasarkan hasilasessment medis dari Tim Assesment Terpadu ternyata Terdakwa adalahseorang pecandu narkotika Tipe C yakni penyalahguna Narkotika dengantingkat adiksi

Perubahan Penggolongan Narkotika, senyawa AMBFUBINACA mempunyai Psikoaktif yang apabila di konsumsi akan dapatHalaman 13 dari 28 Putusan Nomor 114/Pid.Sus/2018/PN Tdnmempengaruhi susunan saraf, menimbulkan ketergantungan, halusinasi dandisorientasi perilaku;Bahwa AMBFUBINACA termasuk narkotika golongan bukan tanaman;Bahwa efek yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi atau menghisapNarkotika golongan jenis AMBFUBINACA antara lain menimbulkan Eufhoriayaitu perasaan senang yang berlebihan, menimbulkan adiksi

Mamasa;Bahwa terdakwa menggunakan narkoba sejak tahun 2018, terdakwamenggunakan sebagai obat penambah semangat kerja dalam pekerjaanseharihari sebagai mobil penumpang sehinggaterdakwa merupakan korbanHalaman 5 dari 28 Putusan Nomor 110/Pid.Sus/2021/PN Pol.peggunaan narkotika dengan pola situasional dan ditemukan adanya adiksi(kecanduan) sebagaimana rekomendasi Hasil Pelaksanaan Asesmen dalamproses hukum Nomor: R/10/IV/ka/PB.01.06/2021/BNNK tanggal 19 April2021Bahwa berdasarkan Pemeriksaan Laboratoris

NIP. 196907131319902002 SelakuKonselor Adiksi Madya mengatasnamakan Kepala BNNP SulawesiTengah, menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 16 Februari2021 telah dilakukan pemeriksaan tes urin menggunakan Rapid Testerhadap SUPARDI Alias PARDI dengan hasil Amphetamine (+) Positifdan Methampetamin (+) Positif. Dapat disimpulkan yang terperiksatersebut diatas TERINDIKASI mengkonsumsi Narkotika.