Ditemukan 817 data
43 — 23
Hal ini pula yang dimaksud dalam salah satu kaidah fighiyahdalam buku Ushulul Fighi alaa Minhaji Ahlil Hadist juz 1 halaman 31:hood! ul> le prio swlasll sy.Artinya:Menolak mafsadat (vang membahayakan/merusak) lebih didahulukandari pada mengambil maslahat (kebaikan)Menimbang, bahwa Firman Allah swt.
10 — 2
menerus sehingga tidak ada harapan akan hiduprukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Al Qur'ansurat Ar Rum ayat (21) :GARw @6MHA rQOW BeVows0eO+Om CIysooAOTS@OsHI) YZ ALQO> Boo TMMHKA~aAIAyeod 6/ Ap 10114 RO @ 3MURGARS OOF Nera@X* OLQRNO SOWAOL00000 GCOOO@OOS 25206r00c)*QOROABM HOOD
18 — 4
Kaidah Fiqh dalam kitab AlAsybah wan Nadhair hal 63 :hood JaypotglawleoJIi,Artinya : Menghindar' kemudaratan lebih diutamakan dari pada mengambilmanfaat.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
11 — 0
perkawinanapabila salah satu pihak tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya dantelah bertekat untuk bercerai, maka hal tersebut merupakan indikasi bahwaperkawinan tersebut telah pecah dan tidak perlu dipertahankan lagi, karenamempertahankan perkawinan yang sedemikian rupa adalah merupakan usahayang siasia, bahkan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya, sementara menolak mafsadat lebih diprioritaskandari pada menarik kemashlahatan, sebagaimana kaedah Fiqih menyatakan :hood
12 — 1
ArRum, Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, danPasal 3 Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa oleh karena itu ikatan perkawinan antara Penggugatdengan Tergugat dapat dinyatakan telah retak, sehingga apabila hal tersebut tetapdipertahankan justru akan menimbulkan mafsadat yang jauh lebih besar dari padamaslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari padamengambil maslahatnya, hal ini sesuai dengan qoidah ushul yang selanjutnya diambilmenjadi pendapat Majelis, yang berbunyi;hood
13 — 3
ArRum, Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, danPasal 3 Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa oleh karena itu ikatan perkawinan antara Penggugatdengan Tergugat dapat dinyatakan telah retak, sehingga apabila hal tersebut tetapdipertahankan justru akan menimbulkan mafsadat yang jauh lebih besar dari padamaslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebih diutamakan dari padamengambil maslahatnya, hal ini sesuai dengan qoidah ushul yang selanjutnya diambilmenjadi pendapat Majelis, yang berbunyi;hood
25 — 2
Hadits :Wb 1 aus UII polArtinya : Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah thalak.3: Kaidah Fiqh dalam kitab AlAsybah wan Nadhair hal 63 :hood JaypotglawleoJiL,Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan dari pada mengambilmanfaat.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
14 — 5
Kaidah Fiqh dalam kitab AlAsybah wan Nadhair hal 63 :hood JaypotglawleoJil,Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan dari pada mengambilmanfaat.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Tahun 1991, yang menyatakan bahwaHal. 10 dari 12 hal.
38 — 7
:hood! ul> ole op rxH0o rwleolls 35yang artinya : bahwa menghilangkan kemudharatan (mafsadah) lebih diutamakandari pada mendapatkan maslahat (manfaat);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan telah terpenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, yang menentukan bahwa untukmelakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri itu tidakakan dapat hidup rukun sebagai suami istri, jo.
16 — 11
Ny e7reOd OLR J SOAOLOOCOO GOOO@ODS 52062 00QORO4AERI HOOD H+ COONerw aeEOOOTA AaayredoEID DArtinya:Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang berfikir ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat telah terbukti
46 — 4
rumah tangga antarasuami isteri, maka kebahagiaan rumah tangga tersebut sulit untuk diwujudkandan keutuhan rumah tangga pun sulit untuk dipertahankan, dan apabila ikatanperkawinan seperti ini tetap dipertahankan, maka dikhawatirkan akanmendatangkan mudlarat yang lebin besar dan salah satu pihak ataukeduanya akan tertekan batin;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat perlu mengetengahkanpetunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang kemudian diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis Hakim berbunyi;hood
58 — 31
tanggatelah berubah menjadi rasa saling membenci antara satu dengan yang lain,karena ada pihak yang merasa teraniaya dan dikhianati, sehingga dengankondisi yang demikian, bukannya kebahagiaan yang akan didapatkan,melainkan penderitaan batin yang berkepanjangan dan hal itu berpotensi akanmenimbulkan kemudharatan kepada kedua belah pihak, oleh karena itu harusdihindari demi kebaikan bersama, hal itu sejalan dengan maksud kaidah Fiqihyang kemudian diambil oleh menjadi pendapat Majelis Hakim, yang berbunyi :hood
29 — 8
Hakim berpendapat bahwa dengan terjadinya peristiwa sebagaimanatersebut di atas, ini menandakan bahwa sudah tidak ada lagi ikatanbatin/rasa cinta dan kasih sayang Penggugat kepada Tergugat, makamemutuskan/membubarkan perkawinan antara Penggugat dan Tergugatadalah lebih sedikit mudharatnya dari pada mempertahankannya, hal inisejalan dengan qaidah ushul fiqgh yang terdapat dalam CD MaktabahSyamilah kitab alasybah wa annazair Juz , halaman 161 yang diambil alihmenjadi pendapat Majelis, yang berbunyi :hood
21 — 2
maka dinyatakan tetap sebagai suamiistri selama tidak ada bukti yang menentukan lain ;Penetapan 127/Pdt.P/2021/PA.Pts Halaman 9 dari 11Menimbang, bahwa apabila pernikahan para Pemohon tidak diitsbatkanakan mengakibatkan para Pemohon senantiasa berada dalam persoalanketidakpastian, sehingga para Pemohon serta anaknya tidak akanmendapatkan perlindungan hukum yang sewajarnya dari negara, oleh karenaitu pernikahan para Pemohon beralasan untuk diitsbatkan (disahkan), Ssesuaidengan kaidah ushul figh :hood
11 — 1
Oleh karena itu perkawinan mereka lebihmasalahat diceraikan ;Menimbang bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim juga sependapatdengan pendapat dalam kitab Madza Huriatuz Zaujaini fith Tholaq Juz halaman83 yang berbunyi;Mp oy eri pecypl dey aaiteryale aksIdle gy al ple lcbny Lgl predl Cyery hood de eRe il eliasArtinya : Islam memilih lembaga talak/cerai ketika rumah tangga dianggapgoncang serta dianggap sudah tidak bermanfaat lagi nasehat/perdamaian dan hubungan suami istri menjadi tanpa ruh (hampa),
11 — 3
ArRum, Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa oleh karena itu ikatan perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat dapat dinyatakan telah retak, sehingga apabila haltersebut tetap dipertahankan justru akan menimbulkan mafsadat yang jauhlebih besar dari pada maslahatnya, padahal menolak mafsadat itu adalah lebihdiutamakan dari pada mengambil maslahatnya, hal ini sesuai dengan qoidahushul yang selanjutnya diambil menjadi pendapat Majelis, yang berbunyi;hood
18 — 6
Kaidah fikih kaidah fikih yang berbunyi :hood! ul> le prto swells 5sHal. 9 dari 12 hal.
14 — 2
sangat dimarahi Allah swt, oleh sebab itu sedapat mungkin dihindari untukmewujudkan tujuan perkawinan dimaksud, akan tetapi mempertahankan rumahtangga Pemohon dengan Termohon dalam kondisi sebagaimana tersebut diatas dimana sebagai suami danisteri tidak lagi menjalankan kewajiban danmemenuhi haknya masingmasing secara utuh dan seimbang, bahkankeduanya telah pisah rumah, Majelis Hakim berpendapat akan mendatangkanmafsadat yang lebih besar daripada maslahatnya, maka dengan menunjukkaidah fighiyah :hood
12 — 1
telahpecah (broken marriage) ;Menimbang, bahwa dengan pecahnya rumah tangga serta hati keduabelah pihak, dipandang telah sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinansebagaimana diformulasikan di dalam pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 dan sebagaimana tersiratdi dalam alQuran surat alRuum ayat 21:S7Bm@ NRA rQOW BeynowsoeO+ O14 21400heoTo@OAynAl A8LAZROD AOL TMM KAaAINy oO 67 Ap YO1Va QD & 3 MURGARO OOF Nero@Q* OLR Ff CONL0GO000 GOOO@ODS 59506 00QORO4A5RI HOOD
13 — 2
Dia juga menjadikan rasa cinta dan kasih sayang diantara kamu);Menimbang, bahwa kalau Penggugat dan Tergugat dipaksakan untuktetap hidup dalam suatu ikatan perkawinan, maka yang akan terjadi adalahbukan keharmonisan, melainkan penderitaan bathin bagi kedua belah pihak,terutama bagi Penggugat dan ini jelas harus dicegah, sesuai dengan kaidah fighyang terdapat dalam Kitab At Asbah Wan Nazhoir, halaman 62, yang diambilalih sebagai pendapat majelis hakim yang berbunyi :hood!