Ditemukan 704 data
16 — 2
Suami hanya dibenarkan menjatuhkan talakjika terpaksa dan tidak ada jalan lain untuk menghindarinya.Pendapat itu dikemukakan ulama Syafiiyah alasannya ialahhadits yang menyatakan:Artinya: Allah mengutuk suami tukuang pencicip lagi sukamentalak istr'.Hal. 5 dari 43 hal Putusan Nomor 2057/Padt.G/2020/PA.MjlMenjatuhkan talak berarti mengkufuri nikmat Allah,sebab perkawinan itu termasuk nikmat anugerah Allah. Olehkarena itu menjatuhkan talak tidak boleh kecuali karenadarurat (terpaksa).6.
19 — 5
Hal ini sesuaidengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminyatanpa alasan yang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah,Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya. Hal ini sejalan dengan Pasal 152 Kompilasi HukumIslam.
131 — 2586 — Berkekuatan Hukum Tetap
JEMBAR bin RIDAN, beralamat di Jalan As Syafiiyah RT001 RW 003, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung,Kota Jakarta Timur;5. MAEMUNAH binti RIDAN, beralamat di Jalan Kp. RawaSemut RT 003 RW 012, Kelurahan Margahayu, KecamatanBekasi Timur, Kota Bekasi:6. IMAH binti NAIN, beralamat di Jalan Musholah Nomor 49RT 003 RW 011, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, KecamatanCiracas, Kota Jakarta Timur.7.
56 — 19
Bengkulu 20140391 halaman 34 dari 41 halamanNusyuz adalah Perubahan sikap seorang isteri , nusyuz bisa berbentukditinggalkannya kewajibannya sebagai isteri disamping menunjukkan sikapsikap tidak patut terhadap suaminya;lonu Katsir Rahmahullah berkata ; Nusyuz adalah meninggalkan perintan suaminya, menentangnya danmembencinya (Tafsir AlQuran AlAzhim 4 : 24);Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksudkan nusyuz adalahwanita keluar rumah suaminya tanpa ada alasan yang benar:Sedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah
17 — 13
Sesuai dengan Pasal 152 Kompilasi HukumIslam, Penggugat dR tidak berhak mendapatkan nafkah iddah karena Nusyuzyang mana hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yangmenyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar darirumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagi menjalankankewajibankewajibannya, Tergugat DR Menolak dengan tegas tuntutan NafkahMuthah dari Penggugat DR sebesar Rp. 30.000.000, (tiga puluh
10 — 1
Termohon pergi meninggalkan rumah tempat tinggal bersamayang tidak izin kepada Pemohon selaku suami dan meskipun sudahdinasehati oleh ibu Pemohon, Termohon tetap kekeh pergi hal inidikuatkan oleh keterangan dari 2 orang saksi Pemohon dan saksiTermohon yang bernama Mawar Indah dan SyahdiahSehingga Pemohon berpendapat Termohon bisa diakatakan termasukkreteria isteri yang Nusyuz senada dengan pendapat ulama Malikiyah,Syafiiyah dan Hanabilah.Sejalan dengan Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 angka 7 kewajibansuami
26 — 14
Karena itu, tidaklah wajar dan akan bertentangan dengan rasakeadilan jika kewajiban seorang ayah yang dipandang mampu menafkahianak dialihkan menjadi kewajiban ibu yang kemampuannya di bawahkemampuan ayah;Bahwa pendapat hukum kalangan Syafiiyah yang juga turut dijadikanacuan dalam berbagai putusan yang meniadakan nafkah madhiyah anak,memuat pengecualian bahwa Hakim dapat memberi putusan yangmewajibkan orang tua (ayah) untuk membayar nafkah madhiyah anak jikaayah dengan sengaja melalaikan kewajibannya
17 — 7
selain menerima gaji pokok Tergugat juga memperoleh sertifikasi sejumlahkurang lebih Rp.9.000.000, (Sembilan juta rupiah) yang diberikan per tigabulan di luar gaji pokok;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum lslam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah
24 — 20
40 Putusan No: 266/Pdt.G/2021/PA.Mdoperkara Perempuan berhadapan dengan Hukum, maka isteri dalam perkaracerai gugat dapat diberikan mutah dan nafkah Iddah, sepanjang tidak terbuktinusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, makaMajelis terlebih dahulu akan mempertimbangkan ada atau tidaknya perilakunusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
MULIADI SH
Terdakwa:
JUNAIDI BIN TAMRIN
182 — 82
Sedangkan menurut ulama Syafiiyah, zinaadalah memasukkan dzakar ke dalam farji yang haram dengan tidak subhatdan secara naluri memuaskan hawa nafsu. Ulama Zahiriyah mendefinisikanzina dengan wat! yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurutlbnu Rusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikahyang sah dan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbedapendapat dalam mendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2unsur zina, yaitu wat) yang haram dan sengaja.
18 — 6
Hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyahyang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluardari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagi menjalankankewajibankewajibannya,Menolak nafkah anak sebesar Rp.6.000.000, (Enam juta rupiah) karnatanggung jawab seorang anak itu bukan hanya pada Tergugat Rekonvensisaja tetapi kepada Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonpensi (keduaorang tuanya).
44 — 37 — Berkekuatan Hukum Tetap
Namun ulama Hanafiyah dan jugapendapat Syafiiyah menganggap bahwa jika orang bisu tadi mampumelakukannya dengan tulisan, maka sebaiknya dengan tulisan. Jika tidak,maka tidak sah. Karena talak lewat tulisan lebih menunjukkan yang dimaksud,beda halnya jika hanya dengan isyarat kecuali dalam kondisi darurat karenatidak mampu.Apakah Talak Harus dengan Saks1?
43 — 16
Selanjutnya Imam Ahmad dan sebagian Syafiiyah berpendapat bahwaada tujuh hal yang diperbolehkan kesaksian istifadhoh didalamnya yaitu: 1.Nikah, 2. Nasab, 3. Kematian, 4. Merdekanya seorang budak, 5. Kewalian, 6.Wakaf dan 7.
25 — 17
Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasanyang benar, sedangkan menurut Ulama Maliktyah, Syafiiyah dan Hanabilahadalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya.Berdasarkan halhal tersebut diatas, maka Pemohon memohon kepada Majelis Hakimuntuk dapat memutuskan :Dalam KonvensilieMengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya.2.
19 — 16
41 dari 46 Putusan Nomor 200/Padt.G/2021/PA Bbrupiah), Majelis Hakim menilai bahwa nominal tersebut jauh dari nilai patut,untuk itu harus dinyatakan tidak dapat diterima;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dengan menggalifakta Kemampuan suami selain fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal manasesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
Tri Yudha Wardhana Fammi, S.H.
Terdakwa:
Lasiman Mudiono Bin Alm. Wakiyo
136 — 11
menurun dari arah barat menuju kearah timur, terdapat garismarka lurus kemudian arus lalu lintas dalam keadaan sedang dan untukcuaca dalam keadaan cerah;Bahwa semula saksi dimintai tolong oleh Pak MUSNI untukmengantarkan rombongan keluarganya ke Banyuwangi denganmengemudikan kendaraan Minibus milik Pak MUSNI pada hari itu sekitarpukul. 06.30 Wib saksi dan rombongan keluarga berangkat dari rumahBondowoso, selanjutnya sekitar Pukul. 08.00 Wib saksi dan rombonganberhenti sejenak di Ponpes Salafiyah Syafiiyah
15 — 8
nusyuz secara bahasa berarti tempat yang tinggi (menonjol)sedangkan secara istilah nusyuz berarti istri durhaka kepada suami dalam perkaraketaatan pada suami yang Allah wajibkan dan pembangkangan ini telah menonjol.Ibnu Katsir Rahimahullah berkata nusyuz adalah meninggalkan perintah suami,menentangnya dan membencinya (Tafsir AlQuran Al Azhim, 4;24);Bahwa ulama Hanafiyah berpendapat yang dimaksud nusyuz adalahwanita keluar dari rumah suaminya tanpa ada alasan yang benar sedangkanulama Malikiyah, Syafiiyah
35 — 4
tidak berhakmendapatkan Nafkah Iddah karena telah meninggalkan rumah kediamanbersama tanpa sepengetahuan dan seijin Tergugat Rekonvensi dan ketikadi susul ke rumahnya Penggugat Rekonvensi tidak mau ikut lagi denganTergugat Rekonvensi (NUSYUZ), hal ini sejalan dengan pendapat ulamaHanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanitaHalaman 13 dari 67 halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2019/PA.Bdw.yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut ulama Malikiyah, Syafiiyah
20 — 6
Putusan No.2080/Pat.G/2020/PA.JTgo) oJ ale cusy lighl dilaiwl Jig pod st cyoClas ; 10 Mo a> ciL5 99 aoV>Artinya:Pendapat kalangan Syafiiyah: Nafkah terhadap anak itu tidak menjadihutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izin darihakim dikarenakan orang tua tersebut lalai atau tidak bersediamemberikan nafkah.
17 — 1
Dalam Kompilasi Hukum Islam disimpulkan Istri berbuat Nusyuz yaitusebuah perbuatan/sikap ketika istri tidak mau melaksanakankewajibannya yaitu kewajiban utama berbakti lahir/oatin kepada suami,hal ini sejalan dengan pendapat ulama mazhab Maliki berpendapatsaling menganiaya diantara suami/istri, ulama syafiiyah berpendapatperselisihan diantara suami/istri, ulama Hambaliyah berpendapat ketidaksenangan dari pihak suami/istri yang disertai dengan pergaulan yangtidak harmonis;b.