Ditemukan 957 data
1.RUDI PURWANTO, SH.
2.HENDI BUDI FIDRIANTO, SH
Terdakwa:
SITI KHUSNUL KHOTIMAH AL CINUL
103 — 27
Paling banter iahanya bisa mengharapkan atau memperkirakannya (ibid);Bahwa menurut doktrin, ada dua jenis kesengajaan menurut sifatnya.Pertama; Dolus Malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakpidana tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi ia jugamenginsyafi tindakannya itu dilarang oleh Undangundang dan diancam denganpidana. Kedua; kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu (kleurloosbegrip).
373 — 147
Artinya, yang harus dibuktikan tidak hanya adanyakerjasama tetapi juga harus dibuktikan adanya kesamaan dolus malus (niatjahat) untuk melakukan perbuatan tersebut. Pompe berpendapat bahwa pelakuturut serta melakukan ada 3 kemungkinan: Pertama, mereka masingmasingmemenuhi semua unsur dalam delik. Kedua, salah seorang memenuhi semuaunsur delik, sedangkan yang lain tidak. Ketiga, tidak seorangoun memenuhiunsurunsur delik seluruhnya, tetapi mereka secara bersamasama mewujudkanitu.
123 — 70
lembaga yangberwenang untuk melakukan hal yang demikian.Keenam bentuk kesalahan dalam Pasal 2 ayat (1) tidak secara eksplisitdisebutkan, maka menurut pendapat Simon, jika suatu rumusan pasaltidak menyebutkan bentuk kesalahan, maka bentuk kesalahan dalampasal tersebut harus diartikan sebagai kesengajaan (telah dijelaskansecara komprehensif sebelumnya di atas).sehingga , seseorang yangmelakukan perbuatan dengan sengaja berarti dia menghendaki danmengetahui serta terencana dengan suatu niat jahat (do/us malus
Sehingga, haruslah dibuktikan adanyasuatu kesepakatan (meeting of mind) atau samen spaning (permufakatanjahat) dari pelaku, karena merupakan syarat dapat dipidananya seseorangyang nantinya akan dibuktikan apakah pelaku memiliki dolus malus (niatjahat) atau tidak, seandainya niat jahat dan bertemu dengan orang lain yangjuga memiliki niat jahat yang sama, maka terjadilahn yang namanyasubjective ontecht element delik penyertaan, jika tidak, maka deelnemingtidaklah terjadi.
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : JULITA S. NABABAN, SH
36 — 22
Pertama adalah dolus malus yaitu dalamhal seseorang melakukan suatu tindak pidana, tidak saja ia hanyamenghendaki tindakannya itu tetapi juga menginsyafi bahwaHalaman 21 dari 47 Putusan Nomor : 1796/Pid.Sus/2021/PT MDNtindakannya itu dilarang oleh undangundang dan di ancam pidana.Kedua, dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidana tertentu,cukuplah ia hanya menghendaki tindakannya itu dstMenimbang , bahwa mengacu kepada pengertian diatas di hubungkandengan keterangan saksi korban serta para
112 — 109
HETTY MURWATI , SH selaku Notaris/PPATbagaimana pengetahuan dari Notaris/PPAT TUTI ELTIATI, SH tersebut,karena hal tersebut akan menentukan ada/tidaknya dolus malus dari46perbuatannya tersebut, Jika Notaris PPAT TUTI ELTOATI, SH tidakmengetahui bahwa identitas DONA RAKHMAWATI dan DONINUGRAHAWATI dipalsukan, maka Notaris/PPAT NY. TUTI ELTIATI, SHtidak dapat dipidana karena mengalami fettelijkdwaling, sehingga adamasalah pebghapusan pidana padanya. Namun jika Notaris Ny.
ABDUL RASYID, SH
Terdakwa:
AGUS SUTIKNO, SE.
80 — 25
tapi tindakan yang dilakukan lebih dari satu untukmencapai tujuan tersebut (dolus generalis); untuk melakukan sesuatu yang munculdengan tibatiba (dolus repentinus); yang muncul seketika dengan memperhatikansituasi dan kondisi (hastemut); yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu(dolus premeditatus atau beratene mut); yang ditempatkan terlalu jauh sebelumtindakan dilakukan (do/us antecendens); terhadap suatu perbuatan yang sudahterjadi (dolus subsequens); yang dilakukan dengan niat jahat (dolus malus
).Persyaratan adanya dolus malus identik dengan kesengajaan berwarna;Menimbang, bahwa tujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia samadengan : arah, halauan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang dituntut), makadengan tujuan sama dengan kesengajaan dengan maksud (opzet als oogmerk);Menimbang, bahwa sesuai fakta hukum tersebut diatas terdapat beberapaperbuatan Terdakwa, sebagai berikut :1) Bahwa berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Lelang dan notulen rapat pralelang pada tanggal 12 Oktober 2011
97 — 37
pembahasan satu unsur akan langsung terkait denganunsur lainnya;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan faktafakta hukum terhadap unsurunsur tersebut, terlebih dahulu akan diuraikanmengenai pengertian dengan sengaja, kekerasan, ancaman kekerasan,memaksa, tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk Anak danpengertian mengenai pencabulan di bawah ini;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut sifatnyaada dua jenis kesengajaan yaitu jenis yang pertama adalah dolus malus
I DEWA GEDE AGUNG MAHENDRA GAUTAMA, SH.
Terdakwa:
NI WAYAN ADA
81 — 60
Artinya, Seseorang yangmelakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki sertamenginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan menurut sifatnya ada 2 (dua) jenis,yaitu dolus malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi juga ia menginsyafibahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan diancam denganpidana.
93 — 37
belas) tahun atau belum genap berumur 18 (delapan belas) Tahun,keterangan ini juga diperkuat dengan Kutipan Akta Kelahiran No. xx32/TP/2002tanggal xx Maret 2002 yang diterbitkan oleh atas nama Kepala DinasKependudukan, Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenBanyumas, yaitu Kasubdin Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipilbernama WAHYUDI BUDI HARTONO, BBA (NIP.470 018 627);Menimbang, bahwa dengan sengaja menurut sifatnya ada dua jeniskesengajaan yaitu jenis yang pertama adalah dolus malus
I DEWA GEDE AGUNG MAHENDRA GAUTAMA, SH.
Terdakwa:
I WAYAN ALIT ARIASA
64 — 45
Artinya, Seseorang yangmelakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki sertamenginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan menurut sifatnya ada 2 (dua) jenis,yaitu dolus malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi juga ia menginsyafibahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan diancam denganpidana.
SITI TOHAROH
23 — 14
sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 huruf (e);Menimbang, bahwa Kesengajaan atau Dolus atau dikenal denganistilah Opzet / Mensrea tidak pernah didefinisikan secara jelas namun Memorievan Toelechting (MvT) mengajarkan bahwa cara penempatannya dalamketentuan pidana akan menentukan relasi pengertian ini terhadap unsur deliklainnya;Menimbang, bahwa Dolus tidak perlu ditujukan pada sifat terlarang dariperbuatan , lagipula undangundang tidak menuntut adanya kesengajaandengan niat jahat (boos opzet / dolus malus
1.LENNY MARTA BARINGBING, SH
2.I GEDE HADY SUNANTARA, SH.
Terdakwa:
1.MUHAMMAD RIFAI
2.WALID KURNIAWAN
132 — 69
Yang dimaksud denganKesengajaan adalah Menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya (willens en wetens veroorzaken van een gevolg).Artinya, seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harusmenghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan menurut sifatnya ada 2 (dua) jenis,yaitu Dolus Malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi juga ia menginsyafibahwa
NURHAYATI,SH
Terdakwa:
BUDI TJONDRO SEPUTRO
87 — 29
Kesengajaan sebagai kepastian ( dolus malus ). Kesengajaan sebagai kemungkinan ( dolus eventualis ).Oleh karena dari ketiga corak batin yang ada dalam teori kesengajaantersebut bersifat alternatif, maka apabila salah satu corak batin yangberhubungan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa telahterpenuhi, maka corak batin selebihnya tidak perlu dibuktikan lagi;Menimbang, bahwa pada tanggal 27 Februari 2015 bertempat di kantorNotaris/PPAT, H.
HERU SURYADMIKO. R, S.H.
Terdakwa:
Misnati Als Ibu Sumila Binti Puamin
161 — 129
menyatakanbahwa, Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya telah dipergunakanorang terlebih dahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT) dimana parapenyusun Memorie van Toelichting itu mengartikan opzettelijk plegen van eenmisdnj atau kesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai hetteweegbregen van verboden handeling willens en wetens atau sebagaimelakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahui;Menimbang, bahwa OPZET apabila ditinjau dari segi sifatnya dikenaladanya DOLUS MALUS
142 — 50
Citra Aditya Bakti, halaman 281menyatakan bahwa, kesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai hetteweegbregen van verboden handeling willens en wetens atau sebagaimelakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahul;Menimbang, bahwa Opzet apabila ditinjau dari segi sifatnya dikenaladanya Dolus Malus yaitu seorang melakukan suatu perbuatan yang dilarangdan diancam hukuman oleh Undangundang.
ANIK PARTINI, SH.
Terdakwa:
DWI SUNARHADI Bin SUKIDI
131 — 41
tindakan yang dilakukan lebih dari satu untukmencapai tujuan tersebut (dolus generalis); untuk melakukan sesuatu yang munculdengan tibatiba (dolus repentinus); yang muncul seketika dengan memperhatikansituasi dan kondisi (hastemut); yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu(dolus premeditatus atau beratene mut); yang ditempatkan terlalu jauh sebelumtindakan dilakukan (do/us antecendens); terhadap suatu perbuatan yang sudahterjadi (dolus subsequens); yang dilakukan dengan niat jahat (do/lus malus
).Persyaratan adanya dolus malus identik dengan kesengajaan berwarna;Menimbang, bahwa dengan tujuan selalu terkandung suatu motif yangmendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, berupa usahauntuk mencapai suatu tujuan akhir, yaitu mencapai suatu eindoel yaitu untukmemenuhi apa yang dikehendaki oleh orang tersebut.
102 — 30
Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu;Menimbang, bahwa di dalam rumusan delik Pasal 340 terdapat unsur dengansengaja dan direncanakan lebih dahulu;Menimbang, bahwa di dalam teori hukum, secara umum kesengajaan adalahmerupakan bagian dari kesalahan, sedangkan berdasarkan praktek peradilan kesengajaanbanyak didasarkan kepada sifatnya;Menimbang, bahwa berdasarkan sifatnya, kesengajaan mempunyai dua jenisyaitu pertama adalah dolus malus, yaitu seseorang di dalam melakukan tindakannyaselain
95 — 34
ini, baik itu kesengajaan sebagaikemungkinan, sebagai maksud, sebagaikepastian, sedangkan untuk Pasal 3, adanya frasedengan tujuan, telah secara tegasmenggambarkan bahwa pembentuk undangundang menghendaki bentuk kesengajaansebagai maksud, yaitu kesengajaan untukmencapai suatu tujuan (yang dekat), atau yangdisebut juga dengan dolus directus, jadikesengajaan si pelaku tidak hanya ditujukankepada perbuatannya, melainkan juga kepadaakibat perbuatannya;Bahwa oleh karena itu) hukumpidanamemandang Dolus malus
dapat dikatakansebagai suatu unsur mutlak dalam melakukanperbuatan pidana, khususnya dalam bentukkesalahan berupa kesengajaan, sehingga dengantidak adanya dolus malus, maka tidak adakesalahan pula di dalamnya;Page 85 of 155Bahwa cara untuk mengetahui seseorang pelakuada atau tidaknya dolus malus dalam diriterdakwa dengan menggunakan kesalahanpsikologis, rasa mampu bertanggung jawab,melakukan dibawah tekanan atau tidak;Bahwa dikenal juga teori kesengajaan yang diobjektifkan, dalam hal ini hakim =
173 — 165
Unsur kedua: Dengan sengaja dan terbuka melanggarkesusilaanMenurut Memori van Toelithting (MvT) atau memori penjelasan,yang dimaksud Dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafiterjadinya. suatu tindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari sifatnya : Kesengajaan terbagi : Dolus malus; yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan(to tidak saja ia hanya menghendaki tndakannya tapi juga, iamenginsyaf bahwa tindkannya dilarang oleh undangundang dandiancam pidana.
82 — 19
pembahasan satu unsur akan langsung terkait dengan unsurlainnya;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan faktafaktahukum terhadap unsurunsur tersebut, terlebin dahulu akan diuraikan mengenaipengertian dengan sengaja, kekerasan, ancaman kekerasan, memaksa, tipumuslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk Anak dan pengertian mengenaipencabulan di bawah ini;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut sifatnya adadua jenis kesengajaan yaitu jenis yang pertama adalah dolus malus