Ditemukan 746317 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 31-07-2018 — Putus : 24-10-2018 — Upload : 18-12-2018
Putusan PN SLEMAN Nomor 205/Pdt.G/2018/PN Smn
Tanggal 24 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
13313
  • Bahwa atas hal tersebut diatas antara Penggugat dan Tergugat sudah tidakmungkin lagi didamaikan untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga dandiantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk hidupbersama secara harmonis mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimanadiamanatkan dalam UndangUndang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,maka tidak ada jalan lain lagi bagi Penggugat untuk mengajukkan gugatanperceraian ini;Berdasarkan alasanalasan
    SipilKabupaten Sleman tertanggal 24 Juli 2002 Nomor : AK6900033062;Menimbang, bahwa selanjutnya apakah benar perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat tersebut terdapat masalah sehingga pada sekiratahun 2015 Tergugat telah pergi meninggalkan rumah bersama antaraPenggugat dengan Tergugat dan Tergugat tidak pernah pulang kembali kerumah sehingga tidak mungkin Penggugat dengan Tergugat dipersatukankembali dalam satu ikatan perkawinan dengan tujuan untuk membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
    SmnMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangpria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa oleh karena dalam kehidupan perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat yang pada mulanya berjalan harmonis selanjutnyaoleh karena Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat semenjak tahun2015
    sampai dengan gugatan ini, dengan demikian maka tujuan dariperkawinan sebagaimana di maksudkan dalam Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun1974 tentanng Perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga atau rumah tanggayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak dapatterwujud;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang PelaksanaanUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan disebutkanPerceraian dapat terjadi karena alasan
Register : 08-04-2011 — Putus : 10-05-2011 — Upload : 10-04-2012
Putusan PN DENPASAR Nomor 197/Pdt.G/2011/PN.DPS
Tanggal 10 Mei 2011 —
99
  • No.239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE, STUDI NOTARIAT & SERBA SERBIPRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2007 Hal.17) sehingga sudahsepatutnya untuk dipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagiadan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ; Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapai apabiladalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokan apalagikarena adanya perbedaan
    percekcokan yang berlangsung = secaraterusmenerus ; Menimbang, bahwa Penggugat selama persidangan menunjukan sikap untuk tetapbercerai dan sudah tidak menginginkan lagi untuk bersatu dan mempertahankanperkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumah tanggga yang merekabina bersama, maka suatu fakta bahwa guna mempertahankan perkawinan seperti itusudah tidak ada manfaatnya lagi karena antara suami istri sudah tidak ada ikatan bathinlagi sehinggga untuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
    berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud dalam Undangundang PerkawinanNomor : 1 Tahun 1974 tidak akan dapatterwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis, jelas tujuanperkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 yaituBuuntuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa tidak akan terwujud, oleh karena itu bagi Majelis ada cukup alasan untukmengabulkan tuntutan Penggugat sebagaimana tersebut
Register : 24-05-2011 — Putus : 06-10-2011 — Upload : 30-11-2011
Putusan PA TULUNGAGUNG Nomor 1062/Pdt.G/2011/PA.TA
Tanggal 6 Oktober 2011 — Penggugat Tergugat
80
  • Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal /tidak selamanya kebahagiaan bisa dipertahankan tanpasebab musabab yang jelas pada sekitar bulan Desember2008 tergugat meninggalkan penggugat tanpa diketahuialamat / tempat tinggalInya dan tidak ada kabarberitanya hingga sekarang sudah kurang lebih 3 tahun 6bulan.5.
    dibawah sumpahmemberikan keterangan sebagai berikut Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena saksi adalahBapak kandung penggugat dan saksi tahu mereka adalahsuami isteri sah yang menikah sekitar bulan 24 April2003; Bahwa saksi tahu setelah akad nikah penggugat dengantergugat hidup kumpul di rumah orang tua penggugatselarna kurang lebih 5 tahun.Putusan Cerai Gugat, nomor: 1062/Pdt.G/2011/PA.TA Halaman 3 dari 9 Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal
    Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal /tidak selamanya kebahagiaan bisa dipertahankan tanpasebab musabab yang jelas pada sekitar bulan Desember2008 tergugat meninggalkan penggugat tanpa diketahuialamat / tempat tinggalInya dan tidak ada = kabarberitanya hingga sekarang sudah kurang lebih 3 tahun 6bulan.
Register : 02-05-2017 — Putus : 08-08-2017 — Upload : 28-08-2017
Putusan PN NEGARA Nomor 54/Pdt.G/2017/PN.Nga.
Tanggal 8 Agustus 2017 — -I Kade Santika(P) -Ni Luh Sariani
2612
  • Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagidirukunkan kembali sebagai suami istri dan jalan damai sudah tidakmungkin ditempuh lagi sehingga tujuan perkawinan sebagaimanadiamanatkan dalam UU perkawinan No. 1 tahun 1974 yaitu untuk membinarumah tangga yang bahagia kekal abadi berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa semakinjauh dari kenyataan dan harapan, maka sudahsepatutnyalah perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dinyatakanputus karena perceraian.Berdasarkan uraian tersebut diatas,
    mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat dan keterangan saksitersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan, antara lain:1. bahwa sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat hinggamenimbulkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat;2. bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan namuntetap sepakat untuk cerai;Menimbang, bahwa tujuan dari perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia, kekal
    UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan olehkarena antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan danpertengkaran secara terusmenerus hingga saat ini serta antara Penggugat danTergugat pernah dimediasi/didamaikan akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa oleh karenanya kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tidak dapat diharapkan untuk rukun kembali sebagaisuatu keluarga dan apabila tetap dipertahankan, maka tujuan dari perkawinanyaitu membentuk keluarga yang bahagia, kekal
    Hindu padatangga 22 Januari 2007 yang telah dicatatkan di Kantor Pencatatan SipilKabupaten Jembrana adalah sah putus karena perceraian, oleh karenaPenggugat telah berhasil membuktikan bahwa antara Penggugat dan Tergugattelah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terusmenerus, dimanakehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat diharapkan untukrukun kembali sebagai suatu keluarga dan apabila tetap dipertahankan, makatujuan dari perkawinan yaitu membentuk keluarga yang bahagia, kekal
Register : 22-08-2017 — Putus : 18-12-2017 — Upload : 31-10-2018
Putusan PN SINGARAJA Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Sgr
Tanggal 18 Desember 2017 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
1714
  • Bahwa dari kejadiankejadian tersebut yang penggugat curahkankeinginannya dari hati yang paling dalam , Penggugat berkesimpulan bahwatujuaan mulia dari suatu lembaga perkawinan adalah untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 yaitu, Perkawnan ialahikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istridengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalHalaman 3 dari 14 Putusan Perdata
    Kenyataan ini membuktikan bahwa dalam rumah tanggaPengugat dan Tergugat sudah terjadi pertengkaran dan kedua pihakmeninggalkan apa yang menjadi kewajiban sebagai suamiisteri sehinggaberarti antaranya keduanya sudah tidak dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali sebagai suami isteri, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuksuatu keluarga yang bahagia dan kekal sudah tidak lagi tercapai dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan ialah membentuk suatukeluarga (rumah
    tangga) yang bahagia dan kekal, dimana untuk mencapaitujuan ini harus ada saling pengertian yang mendalam antara suamiisteri;Halaman 10 dari 14 Putusan Perdata Gugatan Nomor 418/Pat.G/2017/PN SgrMenimbang, bahwa dengan adanya pertengkaran terus menerusantara Penggugat dan Tergugat serta ditambah lagi dengan Tergugat yangtidak diketahui lagi keberadaannya maka tidak bisa diharapkan antaraPenggugat dan Tergugat untuk dapat hidup rukun dan bahagia lagi sebagaisuamiisteri sehingga tujuan perkawinan
    untuk membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undangundang RI Nomor 1 tahun 1974tentunya tidak akan terwujud.
Register : 15-10-2018 — Putus : 18-03-2019 — Upload : 28-03-2019
Putusan PA METRO Nomor 2023/Pdt.G/2018/PA.Mt
Tanggal 18 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
162
  • Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan, menyatakan perkawinan adalah ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, maka dapat diketahui unsur perkawinan itu adanyaikatan lahir batin, sedangkan tujuannya membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
    adalah merupakansendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga(vide: Pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar telah pecah (broken marriage) serta telah terjadi perselisinan danpertengkaran secara teruSs menerus yang tidak ada harapan akan hidup rukunlagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka MajelisHakim berkesimpulan rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar benartelah pecah (broken marriage) serta telah terjadi perselisihan dan pertengkaransecara teruSmenerus yang tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang undangNomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah
Register : 09-01-2013 — Putus : 26-03-2013 — Upload : 01-05-2013
Putusan PA NGAWI Nomor 0090/Pdt.G/2013/PA.Ngw
Tanggal 26 Maret 2013 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
61
  • hari, penghasilan Tergugat tidak cukup untukkebutuhan rumah tangga tiap hari;; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebutterjadi kurang lebih pada bulan Agustus 2012, yang akibatnya antara Penggugat denganTergugat telah pisah rumah, Tergugat pulang kerumah orang tuanya;; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 4 bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
    layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ; Bahwa saksi mengetahui sekarang ereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulutdisebabkan oleh Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga untuk tiaphari, penghasilan Tergugat tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga tiap hari;; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 4 bulan hidup berpisahselama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Tergugat rukun dan harmonis akantetapi sejak bulan Juli 2012 antara Penggugat dengan Tergugat telah sering terjadiperselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat tidak dapat mencukupikebutuhan rumah tangga untuk tiap hari, penghasilan Tergugat tidak cukup untuk kebutuhanrumah tangga tiap hari; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 4 bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
Register : 09-09-2014 — Putus : 07-01-2015 — Upload : 17-02-2015
Putusan PN PURWODADI Nomor 28/Pdt.G/2014/PN Pwd
Tanggal 7 Januari 2015 — . Perdata STEPHANUS LILIK EDY SUPRIYANTO, Umur : 58 tahun, Agama : Katholik, Pekerjaan : PNS (Kepala SDN 6 Karangrayung), pendidikan S-1 Alamat: Dusun Jajar Rt 001/Rw 003, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, dalam hal ini memberikan Kuasa Kepada Edi Mulyono, SH, Sri Murdiati, SH, dan Sarah Nuryati, SH masing-masing selaku Advokat/Pengacara di kantor Biro Bantuan Hukum ‘ADHI PURWA” Jl. Hayam Wuruk No 29 Purwodadi berdasarkan surat kuasa Khusus tanggal 28 Agustus 2014 selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------- PENGGUGAT ; ---------------------------------------------------Melawan : ------------------------------------------------- BERTA BERLIANA SRI NURYATI, Umur : 46 tahun, Agama: Islam, pekerjaan: Ibu rumah tangga, pendidikan SMA, semula beralamat di Dusun Jajar Rt 001/Rw 003, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, namun sekarang tinggal di rumah kos di Jl Zebra Tengah Rt 004 Rw 005 Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang selanjutnya disebut sebagai --------- TERGUGAT ;
747
  • Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975adalah Antara suami dan isteri terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidakada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan,yang dimaksud dengan suatu perkawinan adalah tidak hanya sekedar suatu. kontrak atauperjanjian tapi merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita untukmembentuk suatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan
    Berdasarkan konsep dan philosofis perkawinan dalam UU Perkawinan tersebut maka11suatu. perkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh kedua belah pihak yangmelangsungkannya, juga mengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan luhur yangpelaksanaannya dilangsungkan berdasarkan iman dan kepercayaan para pihak tersebut, yaknimembentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang MahaMenimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna dan hakekat serta tujuansuatu perkawinan
    Dengan kata lain, karena tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta bahwa antara Penggugat danTergugat sejak tahun 2004 telah terjadi pertengkaran yang terusmenerus dan akhirnya padabulan Juni 2013 Tergugat meninggalkan Penggugat tanpa alasan yang jelas sampai dengansekarang tidak kembali ke rumah Penggugat, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakanTergugat tersebut menjadi indikasi bahwa rumah tangga mereka tidak
    dapat lagi dipersatukanuntuk memenuhi amanah UU Perkawinan dalam membentuk suatu keluarga yang kekal danMenimbang, bahwa Penggugat berprofesi sebagai Kepala SDN 6 KarangrayungKabupaten Grobogan dimana Penggugat adalah seorang Pegawai Negeri Sipil dalam lingkupPemerintah Kabupaten Grobogan maka berlaku ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) PeraturanPemerintah No 45 tahun 1990 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 10 tahun 1983tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil yaitu
    SUPRIYANTO dengan Tergugat BERTA BERLIANASRI NURYATI yang pernah dilakukan pada tanggal 4 Juni 1990 sebagaimana tertuang didalam Kutipan Akta Perkawinan No. 36/IN/1990 putus karena perceraian;Menimbang, bahwa mempertimbangkan bahwa berdasarkan fakta fakta dipersidangandihubungkan dengan Pasal 1 UU Nomor Tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa perkawinanialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 04-07-2018 — Putus : 18-07-2018 — Upload : 02-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 152/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 18 Juli 2018 — Pemohon melawan Termohon
83
  • PA.BmMenimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 24-10-2011 — Putus : 18-01-2012 — Upload : 18-06-2012
Putusan PA JAKARTA UTARA Nomor 1007/Pdt.G/2011/PAJU
Tanggal 18 Januari 2012 —
147
  • (Bukti P.2).Bahwa perselisihan / pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang terusmenerus dan sudah tidak dapat didamaikan lagi, maka mengakibatkan tujuanuntuk membentuk rumah tangga yang harmonis, bahagia dan kekal sesuaiketentuan Pasal 1 jo Pasal 33 UndangUndang (UU) No. 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan dan Pasal 3 jo Pasal 77 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam(KHI) tidak terwujud lagi.Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974:Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seseorang pria dengan seorangwanita
    sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Pasal 33 UU No. 1 Tahun 1974:Suamiisteri wajib saling cintamencintai, hormatmenghormati, setia dan memberibantuan Iahir batin yang satu kepada yang lain.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI) :Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah.Pasal 77 ayat (1) dan (2) KHI:Suamiisteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah
    tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah.Suamiisteri wajib saling mencintai, saling menghormati, setia dan memberibantuan Iahir batin yang satu kepada yang lain.10 Bahwa karena tujuan perkawinan untuk membentuk suatu keluarga yangharmonis, bahagia dan kekal sudah tidak terwujud lagi dalam kehidupan rumahPenggugat dan Tergugat, maka untuk ketentraman batin Penggugat dan Tergugattidak ada jalan lain bagi Penggugat selain mengajukan Gugatan Cerai ini.Berdasarkan halhal terurai diatas, dengan ini Penggugat
Putus : 13-02-2013 — Upload : 19-02-2013
Putusan PN DENPASAR Nomor 66/Pdt.G/2013/PN.Dps
Tanggal 13 Februari 2013 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
86
  • No. 239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE,STUDI NOTARIAT & SERBASERBI PRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru VanHoeve, Jakarta, 2007 hal. 17 ) sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokan apalagi karena adanya masalahperbedaan
    perkawinan seperti itu sudah tidakada manfaatnya lagi karena antara suami isteri sudah tidak ada ikatanbathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksuddalam Undangundang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak akan dapatterwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurutMajelis, jelas tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1Undangundang No.1 tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
Register : 04-09-2013 — Putus : 23-01-2014 — Upload : 25-03-2021
Putusan PN SEMARAPURA Nomor 34/PDT.G/2013/PN.PNSP
Tanggal 23 Januari 2014 — Penggugat melawan Tergugat
5923
  • Griya Aan, kemudian perkawinan tersebutdicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan dan CatatanSipil Kabupaten Klungkung dengan Akta Perkawinan No.415/ Kw/ Capil/ 2008 dan setelah perkawinan tersebutPenggugat dan Tergugat tinggal dirumah orang tuaTergugat di ALAMAT PENGGUGAT TERGUGAT ;Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antaraPenggugat dengan Tergugat berjalan rukun dan damaiserta jika ada perselisihan dan pertengkeran itu dianggapsebagai ujian dalam membina keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
    seksama apakahgugatan Penggugat dapat dikabulkan ataukah tidak ;14Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannyatersebut, Penggugat mengajukan bukti surat yakni yang bertanda P1 sampai dengan P4 dan juga 2 (dua) orang saksi ;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang RINo. 7 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas,menurut Majelis Hakim perkawinan yang dilakukan oleh Penggugatdengan Tergugat telah memenuhi ketentuan Pasal 2 UndangUndang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, karenanyaMajelis Hakim berpendapat perkawinan antara Penggugat denganTergugat adalah sah menurut hukum dan sesuai dengan peraturanperundangundangan yang berlaku ;Menimbang, bahwa pada prinsipnya perkawinan adalah ikatanlahir bathin suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
    bahwa berdasarkan fakta persidangan tersebutdiatas ditambah dengan pendirian Penggugat untuk mengakhiriikatan perkawinan yang selama ini terjalin dengan Tergugat, dimanaselama persidangan berlangsung Tergugat juga tidak mengajukanjawaban terhadap Gugatan Penggugat apalagi mereka tidak tinggaldalam satu rumah, maka hubungan suami isteri itu sudah tidakterdapat ikatan bathin lagi sedangkan pada hakekatnya kehidupanperkawinan adalah didasari adanya ikatan lahir bathin untukmembentuk keluarga yang kekal
    Kemudian sampai terjadinyaperpisahan tempat tinggal, mencerminkan adanya perselisihanantara Penggugat dan Tergugat yang tidak dapat terselesaikan.Keadaan yang demikian, sangatlah jauh dari tujuan perkawinanyaitu. untuk membentuk keluarga yang kekal dan bahagia.Selanjutnya dengan memperhatikan sikap Penggugat yang tidakmau lagi kembali kepada Tergugat, membuktikan bahwa Penggugatdan Tergugat sudah tidak mampu lagi mempertahankan keutuhanrumah tangganya ;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut diatas
Register : 13-07-2018 — Putus : 06-08-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 161/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 6 Agustus 2018 — Pemohon melawan Termohon
117
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
Register : 09-10-2018 — Putus : 30-10-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 233/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 30 Oktober 2018 — Pemohon melawan Termohon
75
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    No. 233/Pdt.P/2018/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin kKomunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan
Register : 25-01-2021 — Putus : 01-02-2021 — Upload : 01-02-2021
Putusan PA BATAM Nomor 244/Pdt.G/2021/PA.Btm
Tanggal 1 Februari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
2310
  • Bahwa dengan tidak tercapainya tujuan perkawinan, yaitu untukmewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, danrahmah serta membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan yang Maha Esa dan saling mencintai, hormat menghormati, sertasaling membantu lahir dan batin, sesuai dengan maksud ayat 21 surat ArRum dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam atau membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sejalan denganmaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun
    1974, karenanyamempertahankan perkawinan tetap berlangsung antara Penggugat danTergugat justru akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kedua belahpihak.Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorangwanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Pasal 3 Kompilasi Hukum IslamHal 4 dari 9 hal Pen.
Register : 28-11-2018 — Putus : 13-12-2018 — Upload : 21-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 272/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 13 Desember 2018 — Pemohon melawan Termohon
107
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum (siam(KHi),Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewyudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 28-01-2019 — Putus : 27-03-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PN BATULICIN Nomor 1/Pdt.G/2019/PN Bln
Tanggal 27 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
8642
  • tidak rukunlagi sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya, sehinggaperkawinan tersebut harus diputuskan melalui perceraian sebagaimana yangtertuang dalam petitum gugatan angka 2;Menimbang, bahwa tujuan Perkawinan sebagaimana yang telahdiisyaratkan dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan yaitu bahwa, perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    ;Halaman 5 dari 9 putusan perdata nomor: 1/Pdt.G/2019/PN Bin.Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan dimaksudkan agar suamidan istri dapat membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, maka suatutindakan atau perbuatan yang akan mengakibatkan putusnya suatu perkawinanharus memiliki alasanalasan yang cukup bahwa kedua belah pihak sudah tidakdapat hidup lagi sebagai suami dan istri, sehingga perkawinan keduanya dapatdiputuskan melalui perceraian;Menimbang, bahwa hukum positif negara secara limitatif telahmenentukan
    sesungguhnya yang menyebabkan timbulnyapermasalahan tersebut, namun ternyata hal itu tidak dapat diselesaikan olehkeduanya sampai dengan saat pemeriksaan perkara ini sebab tidaklah mungkinperbuatan tersebut dilakukan oleh seorang suami apabila ia mencintai istrinyasebagai perempuan yang akan mendampinginya dalam mewujudkan tujuanperkawinan yaitu. membentuk suatu keluarga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa tujuan Perkawinan adalah membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
    , dimana untuk meraih tujuan tersebut bahwa suami dan isteriperlu saling membantu dan melengkapi, agar masingmasing pihak dapatmengembangkan kepribadian dan potensinya dalam mencapai kesejahteraanSpiritual dan material;Menimbang, bahwa dengan adanya fakta mengenai Penggugat danTergugat yang sudah pisah tempat tinggal, maka tujuan perkawinansebagaimana yang diamanatkan dalam UndangUndang Perkawinan yaitumembentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal tidak dapatterwujud, karena Tergugat
Register : 03-11-2015 — Putus : 14-12-2015 — Upload : 15-02-2016
Putusan PN YOGYAKARTA Nomor 141/PDT.G/2015/PN Yyk
Tanggal 14 Desember 2015 —
475
  • dengan Kutipan akta Perkawinan No.103/K/1999 yangditerbitkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kotamadya Dati IlYogyakarta tanggal 1 Maret 1999 ;2.Bahwa dari perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat belumdilahirkan anak kandung ;3.Bahwa tujuan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalahsesuai dengan UndangUndang Perkawinan No.1 Tahun 1974 yaituPerkawinana adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia kekal
    Penggugat merasakehidupan rumah tangganya dengan Tergugat sudah tidak ada ikatanlahir batin dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimanadiamanatkan oleh Undangundang Perkawinan No.1 tahun 1974tentang perkawinan;Berdasarkan halhal yang terurai diatas, kami mohon kepada Yih.
    relas panggilan sidang, makaMajelis Hakim menganggap Tergugat tidak mempergunakan haknyasehingga perkara tetap dilanjutkan dan pemeriksaan perkara dilanjutkandengan pembacaan surat gugatan Penggugat dengan tanpa hadirnyaTergugat ;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat menyatakan tidak bisadan tidak mau lagi meneruskan rumah tangganya dengan Tergugat,Penggugat merasa kehidupan rumah tangganya dengan Tergugat sudahtidak ada ikatan lahir batin dengan tujuan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia, kekal
    November 2015 yang menyatakan bahwa Tergugat benarbenar berniat untuk bercerai dengan Penggugat karena tidak ada kecocokanlagi dan antara mereka tidak mungkin untuk dipersatukan lagi, maka Majelis10Hakim berkesimpulan bahwa komunikasi Penggugat dan Tergugat telahterputus ;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 UU No.1 tahun 1974 yangdimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir bathin seorang pria danseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 13-03-2018 — Putus : 09-05-2018 — Upload : 17-05-2019
Putusan PN BINJAI Nomor 17/Pdt.G/2018/PN Bnj
Tanggal 9 Mei 2018 — Penggugat melawan Tergugat
606
  • Bahwa setelah menikah kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat rukun dan damai, jika ada perselisihan dan pertengkaran itudianggap sebagai ujian dalam membina keluarga rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;3. Bahwa Penggugat dan Tergugat pada awal pernikahan tinggalbersama di rumah Orang Tua Tergugat di Kota Binjai;Halaman 1 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 17/Pat.G/2018/PN Bnj4.
    Bahwa dari pertengkaran yang berlangsung secara terus menerusyang dikuti dengan pisah tempat tinggal, mustahil Penggugat dan Tergugatdapat mewujudkan tujuan perkwainan untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yanng maha esa;16. Bahwa oleh karena tujuan perkawinan mustahi untuk dicapai makaPenggugat telah berketetapan hati untuk bercerai dari Tergugat;17.
    pertengkaranpertengkaran dan tidak harmonis lagi;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 UndangundangNo. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan adalahikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa tidak semua suami istri dapat mewujudkan tujuanmulia dari perkawinan yaitu membentuk keluarga keluarga/ rumah tangga yangbahagia dan kekal
    sejakBulan Juni 2014 Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi dan telahpisah tempat tidur sampai saat gugatan ini diajukan oleh Penggugat, makamenurut hemat Majelis bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adalagi komunikasi;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 UndangUndang No. 1 Tahun 1974tentang Perkawinan, disebutkan bahwa, Perkawinan ialah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 09-04-2019 — Putus : 15-07-2019 — Upload : 26-02-2020
Putusan PN JAKARTA UTARA Nomor 213/Pdt.G/2019/PN Jkt.Utr
Tanggal 15 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
56122
  • ,Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa;3.Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpulsebagaimana layaknya suamiisteri dan sudah dikaruniai 3 (tiga) orang anakdengan identitas masingmasing sebagai berikut;a. Edrick Widjaja, Lakilaki, lahir di Jakarta tanggal 17 Desember 2004;b.
    sekitar 8 (delapan) tahun lalu Penggugat memutuskanuntuk kembali ke rumah orang tua Penggugat di Pekanbaru;6.Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi, telahdicoba dimusyawarahkan antara keluarga Penggugat dan Tergugat untukmencari penyelesaian dan demi menyelamatkan perkawinan, namun usahatersebut tidak membuahkan hasil;7.Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimanayang diuraikan diatas sudah sulit dibina untuk membentuk suatu rumahtangga yang bahagia dan kekal
    Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan KotaBekasi pada tanggal 7 September 2002, sebagaimana tercatat dalam AktaPerkawinan No. 623/K/2002; Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa;hal 4 dari 11 putusan No. 213/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr.Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpulsebagaimana
    Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan KotaBekasi pada tanggal 7 September 2002, sebagaimana tercatat dalam AktaPerkawinan No. 623/K/2002;Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa;Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpulsebagaimana layaknya suamiisteri dan sudah dikaruniai 3 (tiga) orang
    putusan No. 213/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr.tanggal 7 September 2002, putus karena perceraian dengan segala akibathukumnya*;Menimbang, bahwa dari fakta diatas, telah ternyata dan jelas bahwa haltersebut bertentangan dengan dasar perkawinan sebagaimana dimaksud dalampasal 1 UU RI No. 1 tahun 1974 ( UU Perkawinan) yang antara lain menyebutkanbahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorangwanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga )yang bahagia dan kekal