Ditemukan 546 data
15 — 13
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
16 — 16
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat231 yang berbunyi : J QILA
16 — 10
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
14 — 4
Oleh karena itukeinginan Penggugat untuk bercerai dari Tergugat dapat dibenarkan;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut sejalandengan kaidah Fighiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62 :Halaman 14 dari 17 Hal Putusan Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.SELcele qila le adie Leal i)Menolak kemafsadatan itu adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatan.Dan doktrin hukum Islam dalam Kitab Fighus Sunnah, Juz Il, halaman29:Ce AGS OI Uli saa ...
8 — 2
keduabelah pihak pun sudah tidak terpengaruh lagi dengan nasehatnasehat daripihak keluarga untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya;Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga yang sudah sedemikianini sudah tidak patut lagi untuk dipertahankan, karena akan menimbulkaneksesekses negatif bagi kedua belah pihak, juga kemudharatannya lebihbesar daripada kemashlahatannya, dan hal itu harus dihindari sesuai dengankaidah ushuliyah, selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim,yang berbunyi:Tel qila
12 — 8
warohmahsebagaimana dimaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diuttamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;CelLwcral qila
14 — 2
jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanHalaman 10 dari 13 halaman, Putusan Nomor 2662/Pdt.G/2020/PA.Mruntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;CelLwcral qila
15 — 5
PA.Mrsebagaimana dimaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diuttamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;Cola) qila
32 — 12
Putusan No.213/Pdt.G/2019/PA.Pgaaalicll qila (le aria aul adeArtinya: Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripadameraih keuntungan, (Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1907 halaman208).Aah ,2lal) igale (stb ga 5 5) dag 5 A285 are sid) 15)Artinya: Apabila ketidaksukaan istri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap istrinyadengan talak satu bain sughra, (Kitab Ghayah AlMaram halaman 162);Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat
12 — 8
Berkenaan dengan hal ini, syariatIslam mengajarkan agar menolak mafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripada menarik mas/ahat (kebaikan), sebagaimana kaidah figih berikut:cellenll qila le adie dulaall a)Artinya: Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada menarik kebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, makaHakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudahtidak harmonis lagi dan tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinansebagaimana telah diuraikan
9 — 1
Demikian hal ini dipertimbangkan denganmengacu pada kaidah fighiyah/teori hukum Islam yang berbunyi;Cel vcooll qila alt atas daslbsll 53Artinya Menolak kerusakan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan.Menimbang bahwa dari faktafakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan adalah adil dan bijaksana jika permohonan Pemohon dikabulkandengan memberikan dispensasi kepada anak Pemohon untuk melangsungkanperkawinan dengan calon suaminya;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidangperkawinan
11 — 1
dipertahankan lagi karena ternyataPenggugat sudah tidak ridha atas sikap dan prilaku Tergugat serta Penggugattelah membayar iwadh berupa uang sejumlah Rp10.000,00 (sepuluh riburupiah), maka dengan demikian bahwa syarat pelanggaran taklik talak poin 1, 2dan 4 oleh Tergugat atas Penggugat dinyatakan telah terpenuhi;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam sebagaimana petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alihsebagai pertimbangan Hakim yang berbunyi:Cellwcal qila
11 — 1
qila cle ease aulial! 50Artinya : Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.
17 — 10
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
16 — 14
Kaidah fighiyah dalam Kitab Asybah wa alNadhaair, hal. 62 :celle qila le adie ules )Artinya :Menolak kemafsadatan itu adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatan.4. Kitab Ahkam alQur'an, Juz l hal. 405 sebagai berikut :Al ga Y All seh aa ally pcb!
14 — 9
Hukum Islam, yang sudah tidakterwujud lagi dalam kehidupan rumah tangga ( keluarga ) Pemohon dan Termohon.Menimbang, bahwa tidaklah mungkin secara hukum untuk memaksakanPemohon dan Termohon untuk kembali rukun, yang justru akan menimbulkan halhalyang tidak sesuai dengan tujuan perkawinan, dan akan mendatangkan mudharatkepada keduanya, jika dipaksakan untuk diteruskan akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah ushul fighyang berbunyi :cella) qila
9 — 1
dan dinilai sebagai ibadah;Menimbang, bahwa disharmoni rumah tangga Penggugat denganTergugat tidak mencermikan lagi maksud pelembagaan perkawinan tersebut diatas, sehingga mempertahankannya tidak akan memberi masi/ahat (kebaikan)tetapi sebaliknya dapat membawa mafsadat (keburukan) bagi Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam sebagaimana petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alihsebagai pertimbangan Hakim yang berbunyi:Cellwenall qila
8 — 11
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari padamanfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Halaman 9 dari 12 halaman, Putusan Nomor : 1252/Pdt.G/2017/PA.TmK.Cola) Qila IS aide ruildall 2Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.
11 — 13
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari padamanfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Collnal) qila le tae suldall 2Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.
13 — 5
qila cle ease aulial! 50Artinya : Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.