Ditemukan 6254 data
12 — 6
yangtercantum dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 yaitu rumahtangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut diatas Majelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasimasalah rumah tangga Penggugat Tergugat adalah perceraian, sebabkalau masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikanmaka akan lebih besar mafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuaidengan kaedah figh dari kitab Albayan
22 — 14
Qaedah figh dari Albayan halaman 38 yang berbunyi :gilleclhule cle adie auldell 59Artinya : Menolak mafsadat (kerusakan) lebih utama dari pada mengambilkemaslahatanMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo.
63 — 5
Sehingga Majelis Hakimberkesimpulan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah dalamkondisi pecah (broken marriage) dan sudah tidak dapat dipertahankan lagi.Dan apabila tetap dipertahankan kondisi rumah tangga yang demikian itujusteru akan mendatangkan keburukan daripada kebaikan, bagi Penggugat.Hal ini sejalan dengan dalil dari kaidah fiqhiyah yang diambil dari Kitab AlBayan Juz Il halaman 38, yang berbunyi :Lewaller ator Sly adda ILedliss oiArtinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari
15 — 7
Hal ini sejalan dengan kaidah Fighiyah dalam kitab alBayan Jilid II hal.38, yang diambil alin menjadi pendapat majelis yang berbunyi :Wlooll le yo Wel swleoll 1Artinya: Menolak kerusakan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan.Menimbang, bahwa antara calon mempelai berdua tidak ada halangansecara hukum untuk melangsungkan pernikahan baik karena pertalian nasab,pertalian kerabat semenda, maupun karena sesusuan, sebagaimana ketentuanpasal 8 dan 9 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 jo. pasal 39 Kompilasi
21 — 11
yangbahagia, mawaddah dan rahmah sesuai dengan tujuan perkawinan yang terdapat dalampasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia dan firman Allah dalam surah ArRum ayat 21 bahkan rumah tanggaPemohon dan Termohon sudah pecah dan malah akan menimbulkan mudorat yang lebihbesar, maka perceraianlah jalan yang terbaik ditempuh untuk menghindari penderitaanbatin kedua belah pihak yang berkepanjangan, hal mana telah sejalan dengan kaedahfigih yang terdapat dalam kitab AlBayan
12 — 7
telah sulit untukdiwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tetap dipertahankan keutuhannya, Penggugat dan Tergugatakan mengalami konplik bathin yang berkepanjangan, yang akhirnya akanmenimbulkan manfasadat yang lebih besar dari pada kebaikannya, hal ini sesuaidengan kaedah figh dari kitab Albayan
69 — 21
telah memuncak rasa tidak suka seorang isteriterhadap suami, maka Hakim berwenang menjatuhkan talak(Suaminya);Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken marriage) dan tidak ada harapan akan rukun~ kembali,mempertahankan rumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karenaakan lebih besar mafasadatnya dari pada kebaikannya, sementara kaedah fighsebagaimana tersebut dalam Kitab AlBayan halaman 38 yang oleh majelisdiambil alin menjadi pendapatnya berbunyi:Halaman 8
25 — 13
Putusan Nomor 89/Pdt.G/2019/PA.Bhnsebagaimana tersebut dalam Kitab AlBayan halaman 38 yang oleh majelisdiambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, yang berbunyi:dlasll ols alt 2588 awlaall 55Artinya: Menolak mafsadat (kerusakan) lebih utama dari pada mengambilkemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
8 — 0
Dengan demikian mempertahankan kondisi rumahtangga yang demikian itu justeru akan mendatangkan keburukan daripadakebaikan, baik bagi Penggugat maupun bagi Tergugat, Hal ini sejalandengan dalil dari kaidah fiqhiyah yang diambil dari Kitab AlBayan Juz Ilhalaman 38 yang artinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari padamengambil maslahat;Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas Majelis Hakimberkesimpulan gugatan Penggugat telah mempunyai alasan dan bukti yangcukup, dan gugatan Penggugat sekurangkurangnya
21 — 8
Qaedah figh dari Albayan halaman 38 yang berbunyi :wlladhile le adie asldall 5a= rr :Artinya : Menolak mafsadat (kerusakan) lebih utama dari pada mengambilkemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi maksudPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo.
49 — 9
, karena telah terdapat alasanalasan yang cukup bahwaTergugat telah pergi meninggalkan Penggugat sudah lebih dari 2 tahuntanpa sebab dan alasan yang dibenarkan hukum;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam:1.2.AlQuran surat ArRum ayat 21;lbarat di dalam kitab Nihayah alMarom, yang artinya: di waktu isteri telahmemuncak kebenciannya terhadap suaminya di situlanh hakimdiperkenankan menjatuhkan talaknya lakilaki dengan talak satu.Qaedah figh dari Albayan
12 — 0
Hal ini sejalandengan dalil dari kaidah fiqhiyah yang diambil dari Kitab AlBayan Juz Ilhalaman 38 yang berbunyi :Hoalla sla cles 0530 Woalus >>Artinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambilmaslahat;Menimbang, bahwa dari halhal di atas, Majelis Hakimberkesimpulan gugatan Penggugat telah mempunyai alasan danbuktiyang cukup, dengan demikian gugatan Penggugat patut dikabulkandengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadapPenggugat;Menimbang, bahwa demi kepentingan Penggugat
12 — 0
Hal ini sejalandengan dalil dari kaidah fighiyah yang diambil dari Kitab AlBayan Juz Ilhalaman 38 yang artinya : Menghindari mafsadat lebih diuttamakan dari padamengambil maslahat;Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, maka Majelis Hakimberkesimpulan gugatan Penggugat telah mempunyai alasan dan bukti yangcukup, dan gugatan Penggugat telah memenuhi unsurunsur yang terkandungdalam ketentuan Pasal 19 huruf b Nomor 9 Tahun 1975 jo.
30 — 16
yangtercantum dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991yaitu. rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah telahsulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan penjelasantersebut di atas Majelis Hakim menilai bahwa jalan yangterbaik untuk mengatasi masalah rumah tangga Penggugat danTergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akanlebih besar mafsadatnya dari pada maslahatnya, hal inisesuai dengan kaedah fiqh dari kitab Albayan
13 — 9
yangtercantum dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 yaitu rumah tanggayang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akan lebih besarmafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuai dengan kaedah fiqh dari kitab Albayan
15 — 9
Hal ini sejalan dengan dalil dari kaidah fighiyah yang diambil dariKitab AlBayan Juz II halaman 38, yang berbunyi :ay) Walls abate 4,4 ats WenalleeArtinya : Menghindari mafsadat lebih diuttamakan dari pada mengambilmaslahat :Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, Majelis Hakimberkesimpulan gugatan Penggugat telah mempunyai alasan dan bukti yangcukup, dan gugatan Penggugat sekurangkurangnya telah memenuhi unsurunsur yang termuat dalam ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun
60 — 7
yangtercantum dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 yaitu rumah tanggayang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akan lebih besarmafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuai dengan kaedah fiqh dari kitab Albayan
71 — 25
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken marriage) dan tidak ada harapan akan rukun~ kembali,mempertahankan rumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karenaakan lebih besar mafsadatnya dari pada kebaikannya, sementara kaedah fighsebagaimana tersebut dalam Kitab AlBayan halaman 38 yang oleh majelisdiambil alih menjadi pendapatnya berbunyi:rite Cin (le 28 wich 63Artinya:
18 — 1
Sehingga Majelis Hakimberkesimpulan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah dalamkondisi pecah (broken marriage) dan sudah tidak dapat dipertahankan lagi.Dan apabila tetap dipertahankan kondisi rumah tangga yang demikian itujusteru akan mendatangkan keburukan daripada kebaikan, bagi Penggugat.Hal ini sejalan dengan dalil dari kaidah fiqhiyah yang diambil dari Kitab AlBayan Juz II halaman 38, yang berbunyi :dol Woalur odio Sls rte lLooadlaArtinya : Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada
43 — 7
yangtercantum dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991 yaitu rumah tanggayang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akan lebih besarmafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuai dengan kaedah figh dari kitab Albayan