Ditemukan 746317 data
8 — 4
Bahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal terakhir diJakarta Selatan dan selama 19 tahun menikah pemohon dengan termohontelah dikaruniai 1 orang anak yang bernama:at ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir 28 Juli 20114.
memiliki kekuatan pembuktian yang dapat diterima;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, bukti tertulisdan keterangan para saksi, Majelis Hakim telah menemukan faktafakta hukumyang disimpulkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa dari faktafakta yang diuraikan di atas majelishakim berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudahdapat dikatakan pecah dan sangat sulit untuk dirukunkan kemball;Menimbang, bahwa oprinsip terjadinya perkawinan adalah untukmembentuk keluarga bahagia yang kekal
diwarnai oleh adanyaperselisinan dan pertengkaran dan telah terpisah dari kehidupan rumah tanggaserta tidak saling memperdulikan satu sama lain sebagaimana layaknya suamistri sejak bulan Desember 2018 telah menunjukkan bahwa rumah tangga yangseperti itu tidak lagi dapat dikatakan rumah tangga yang bahagia yang dilandasioleh adanya mawaddah dan rahmah, sehingga oleh karenanya dari faktatersebut telah menunjukkan pula bahwa Penggugat dan Tergugat telah gagaluntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
7 — 1
No 2479/Pdt.G/2016/PA.Grtmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;Berdasarkan alasanalasan tersebut di atas, maka kiranya bapak KetuaPengadilan Agama Garut c.q Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadiliPerkara ini berkenan memutus halhal sebagai berikut:1. Mengabulkan Gugatan Penggugat;2. Menjatuhkan Thalak Satu Bain Shugra Tergugat (TERGUGAT) kepadaPenggugat (PENGGUGAT);3.
Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan KUA Selaawi, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor0212/006/VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
23 — 6
Penetapan Nomor 158/Pdt.P/2018/PA.BMperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin kKomunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
6 — 1
ke Termohon kalauPemohon sedang berduaan dengan perempuan lain di Hotel.Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Pemohon dengan Termohontersebutterjadi kurang lebih pada bulan Maret 2010, yang akibatnya antara Pemohon denganTermohon telah pisah rumah, dimana Pemohon pulang kerumah saudara Pemohon.Bahwa Pemohon dan Termohon selama 4 tahun 2 bulan hidup berpisah selama itu sudahtidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal
tangga Pemohon dan Termohon Semula rumah merekabaikbaik akan tetapi sekarang Mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulut disebabkanoleh Termohon merasa cemburu buta terhadap Pemohon, dimana ada informasi yang masukke Termohon kalau Pemohon sedang berduaan dengan perempuan lain di Hotel.Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon selama 4 tahun 2 bulan hidup berpisahselama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Bahwa Pemohon dan Termohon selama 4 tahun 2 bulan hidup berpisah selama itu sudahtidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal tidak tercapai sebagaimana yang dikehendaki olehPasal 1 UU No. tahun 1974 Bahwa Pemohon telah diberi nasehat agar bersabar dan tetap mempertahankan rumahtangganya akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka telah terbukti bahwa benarantara Pemohon dengan Termohon
9 — 0
Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya sehinga tujuan Perkawinansebagaimana diamanatkan Undangundang Perkawinan Nomor 1 tahun1974 tetang perkawinan untuk membina rumah tangga yang kekal danbahagia tidak akan terwujud;Bahwa Penggugat sanggup untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;. Mengabulkan gugatan Penggugat;.
Limbangan, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta NikahNomor : 20/20/I/2005 tanggal 22 Oktober 2005, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsip undangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dansejahtera, maka undangundang ini menganut prinsip untuk mempersukarterjadinya
pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975sejalan dengan Pasal 116 huruf (f) KHI; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yangtersirat dalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinanadalah untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah danrahmah dan juga pasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukanbahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
7 — 1
Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;.
Tergugat adalah suamiister yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Karangpawitan, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor1145/160/X/2014 tanggal 20 Oktober 2014, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
20 — 6
Bahwa dengan melihat keadaan tersebut diatas, maka perkawinan antaraPenggugat dengan Tergugat jelas telah menyimpang dari ketentuan UndangUndang No. 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan, Pasal 1: Perkawnan.....dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal......sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga atau rumah tanggayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidakmungkin tercapai lagi..
diajukanoleh Tergugat berupa surat pernyataan Tergugat tertanggal 9 Juni 2016,membuktikan bahwa Tergugat (Khoe Lindah Wati) menyatakan mau bercerai /berpisah dengan Penggugat (Rudianto Handojo) ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta atau halhal tersebutdiatas, maka perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dipertahankan lagi, karena sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinansebagaimana diatur dalam pasal 1 UU No.1 tahun 1974 yaitu : membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
65 — 18
No. 63/Pdt.P/2017/PA.Bm.membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam(KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
73 — 12
Anak, Umur 5 Tahun; Bahwa awalnya perkawinan ini berjalan rukun dan harmonis, antaraPenggugat dan Tergugat sepakat untuk membentuk keluarga yang bahagia dansejahtera dan jika ada perselisinan dan pertengkaran itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhahanYang Maha Esa; Bahwa pada awal perkawinan Penggugat tinggal bersama dengan Tergugat dirumah Orang Tua Penggugat di Klayatan Kota Malang selama kurang lebih 1Tahun;Halaman 1 dari 8 Putusan Perdata
yang perlu dibuktikan adalah apakahperkawinan antara Penggugat dan Tergugat dapat dinyatakan putus karenaperceraian sesuai alasanalasan yang dikemukakan oleh Penggugat dalamgugatannya;Halaman 3 dari 8 Putusan Perdata Gugatan Nomor 92/Pdt.G/2020/PN MIgMenimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 disebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
dapat dipertanankan lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut yaitu perbuatan Tergugatyang telah pergi meninggalkan Penggugat tanpa pamit selama 5 (lima) tahun sejaktahun 2015, maka hal ini telan cukup dijadikan sebagai alasan oleh Majelis untukmenyimpulkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah menunjukkan sikap tidakmau lagi untuk hidup bersama sebagai suami istri dan sulit untuk mempertahankanperkawinannya tersebut, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal
12 — 2
berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
60 — 9
Bahwa setelah penggugat dan tergugat menikah bertempat tinggal dirumahorang tua penggugat.Halaman 1 dari 9 Putusan Perdata Gugatan Nomor 52/Pat.G/2018/PN Krg10.Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat dan Tergugat sudahdikaruniai 1 orang anak yang bernama Bonifasius Adven King Wahyudiyang lahir pada tanggal 05 Juni 2011.Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat menaruh harapan untukdapat membentuk keluarga bahagia, harmonis dan kekal rinamunkenyataannya rumah tangga kami berjalan tidak sesuai harapan.Bahwa
selama Penggugat dan tergugat melangsungkan rumah tangga,Tergugat Tidak bertanggung jawab memberikan nafkah jasmani padakeluarga.Bahwa selama membangun rumah tangga tergugat sudah 3 kalimeninggalkan rumah dan tidak memberi kabar dan melepas tanggungjawab sebagai suami.Bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir tergugat meninggalkan rumahtanpa kabar.Bahwa mengingat tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargabahagia dan kekal, namun ternyata tujuan tersebut tidak tercapai walaupunPenggugat sudah
perkawinanadalah dengan dasar adanya ikatan cinta lahir dan bathin antara suami danisteri, sehingga dapatlah dipastikan ikatan lahir maupun bathin antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi dan selama persidangan perkaraini berlangsung hingga putusan ternyata Penggugat masih tetap pada sikapnyaingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antaraseorang pria dan seorang wanita sebagai suamiistri dengan tujuan membentukhubungan rumah tangga yang bahagia dan kekal
7 — 6
Bahwa dengan adanya pertengkaranpertengkaran yang terus menerustersebut, maka perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tidakdapat dipertahankan lagi sebagaimana layaknya pasangan suami isteriyang bahagia dan kekal.6. Bahwa karenanya beralasan menurut hukum dan wajar apabilaPENGGUGAT mengajukan gugatan perceraian ini dan agar perkawinanantara PENGGUGAT dan TERGUGAT dinyatakan putus karenaperceraian.7.
perceraian dengan alasanantara Penggugat dengan Tergugat tidak mempunyai keturunan dan seringterjadi perselisihan yang mengakibatkan pertengkaranpertengkaran terusmenerus yang tidak memungkinkan lagi ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangganya;Menimbang,bahwa karena sering terjadi pertengkaran tersebut makaPenggugat dan Tergugat tidak pernah ada keharmonisan dalam membentukrumah tangga sebagaimana yang diharapkan oleh Penggugat dalammembentuk rumah tangga yang sejahtera, bahagia dan kekal
menjalankan kewajibannya sebagai suami/steri ;f, Antara suami dan isteri terusmenerus terjadi perselisihan danpertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumahtangga.Menimbang, bahwa kehidupan perkawinan yang dijalani oleh Penggugatdan Tergugat sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka menurutMajelis Hakim kehidupan perkawinan antara Penggugatdan Tergugat tersebutsudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dari perkawinan yaitu untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia, kekal
30 — 8
Skt.Bahwa perkawinan adalah ikatan batin antara seorang lakilaki sebagaisuami dengan seorang perempuan sebagai isteri yang bertujuan untukmembentuk suatu rumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahterayang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Bahwa tujuan perkawinan tersebut di atas ternyata tidak dapat dicapai,hal tersebut disebabkan karena kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat sering diwarnai dengan percecokan / pertengkaran terusmenerus dan sulit untuk dihindarkan dikarenakan tidak
sah menurutketentuan undangundang sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 ayat 1 dan 2UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat sah menurut hukum, selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah Penggugat dapat membuktikan dalildalilgugatannya yang mengemukakan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugatdengan Tergugat tidak bisa berjalan sesuai dengan tujuan perkawinan yaitumembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Apabila perkawinan itu tetap dipertahankan maka pihakyang menginginkan perkawinan pecah, tetap akan berbuat yang tidak baik agarperkawinan tetap pecah;Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kebersamaan sertakomunikasi antara suami istri merupakan hal yang sangat esensial bagiterwujudnya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, dengan tidakHalaman 9 dari 13 Putusan Perdata Gugatan Nomor 245./Pdt.G/2015/PN.
lama yaitusejak setahun belakangan ini, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwadalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal (1) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
tidak ada;Menimbang, bahwa dari faktafakta sebagaimana dipertimbangkandiatas dan dengan berpegang pada pendapat Mahkamah Agung RepublikIndonesia dalam Putusannya No. 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996sebagaimana telah dipertimbangkan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat telah dapat membuktikan bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sering diwarnai perselisihan dan pertengkaranyang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diharapkan lagiuntuk hidup bahagia dan kekal
67 — 16
Bahwa sebuah perkawinan ialah ikatan lahir batin antaraseorang pria dan seorang wanita sebagai suami dan istridengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yanghalaman 1 dari 12Putusan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Ngbbahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa,sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 UU RI No. 1 Tahun1974 tentang perkawinan);3.
Tergugat yang awalnya berjalan dengan baik,rukun dan harmonis bahkan dari perkawinan tersebut Penggugat danTergugat telah dikaruniai 1 (Satu) orang anak yang diberi nama ANAKhalaman 6 dari 12Putusan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Ngbnamun sejak tahun 2013 kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga dalamhubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidakmungkin lagi didamaikan dan hidup rukun selaku suami steri untukmembentuk keluarga yang kekal
patut untuk dikabulkan atau tidak;wonnn nena n= Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalildalilgugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat tertanda P1sampai dengan P5, serta 2 (dua) orang saksi;wonn Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan suatu perkawinanberdasarkan ketentuan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun 1974tentang Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
dalam menjalani kehidupan rumah tangga terutama mengenaipekerjaan bahkan sejak tahun 2013 sampai dengan sekarangPenggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal bersama lagi dalam satuPUM AN == nn nnn nnn nn nnn nnn nnn enn nn nnn nnn een nnn nn nee nnn nnn cee ee nnn nneewonn Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan tersebut di atas manakala dihubungkan dengan makna dantujuan dari suatu perkawinan yang pada pokoknya adalah untukmembentuk suatu keluarga (rumah tangga) yang kekal
dan bahagianamun pada kenyataannya kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat selalu diliputi pertengkaran yang terjadi terusmenerus yangdisebabkan karena sering terjadi perbedaan pendapat dalam menjalanikehidupan rumah tangga mereka terutama mengenai pekerjaan bahkansejak tahun 2013 hingga kini Penggugat dan Tergugat sudah tidaktinggal bersama lagi dalam satu rumah maka sulit diharapkan antaraPenggugat dan Tergugat dapat hidup rukun lagi sebagai suamiisteriuntuk membentuk rumah tangga yang kekal
13 — 7
ArRum Ayat 21 dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, akan sangat sulit terwujud;Menimbang, bahwa mengenai fakta pisah tempat tinggal antaraPenggugat dengan Tergugat bukan merupakan upaya sementara untukmeredam konflik yang mereka hadapi, melainkan sudah merupakan akibat darikonflik yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan menunjukkanpeningkatan kualitas perselisihan dan pertengkaran
;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwasalah satu unsur dari perkawinan itu ialah unsur ikatan batin dan apabila unsuritu sudah tidak ada lagi maka sebenarnya perkawinan tersebut sudah rapuhdan tidak
Putusan No 126/Pdt.G/2021/PA.MrdMenimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 1 Undangundang Nomor 1tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa terwujudnya keluarga yang bahagia dan kekaltersebut merupakan tanggung jawab bersama suami isteri (vide pasal 30 UUNomor 1 tahun 1974), oleh karena itu suami isteri wajib saling cinta mencintai
,hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin satu kepadayang lain (vide pasal 33 UU nomor 1 tahun 1974);Menimbang, bahwa apabila seorang suami atau seorang isteri ataukeduadua nya sudah tidak saling mencintai, tidak saling menghormati, tidaksaling setia dan tidak saling memberikan bantuan lahir batin yang berdampakpada munculnya perselisihan dan pertengkaran yang tidak berkesudahan,maka diyakini tujuan rumah tangga yang kekal dan abadi pun sulit untuk diwujudkan;Menimbang, bahwa
62 — 42
ArRum Ayat 21 dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, akan sangat sulit terwujud;Menimbang, bahwa mengenai fakta pisah tempat tinggal antaraPenggugat dengan Tergugat bukan merupakan upaya sementara untukmeredam konflik yang mereka hadapi, melainkan sudah merupakan akibat darikonflik yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan menunjukkanpeningkatan kualitas perselisihan dan pertengkaran
;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwasalah satu unsur dari perkawinan itu ialah unsur ikatan batin dan apabila unsuritu Sudah tidak ada lagi maka sebenarnya perkawinan tersebut sudah rapuhdan tidak
tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikamu yang bertikir.Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 1 Undangundang Nomor 1tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
oleh karena itu Suami isteri wajib saling cinta mencintai,hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin satu kepadayang lain (vide pasal 33 UU nomor 1 tahun 1974);Menimbang, bahwa apabila seorang suami atau seorang isteri ataukeduadua nya sudah tidak saling mencintai, tidak saling menghormati, tidaksaling setia dan tidak saling memberikan bantuan lahir batin yang berdampakpada munculnya perselisihan dan pertengkaran yang tidak berkesudahan,maka diyakini tujuan rumah tangga yang kekal
8 — 6
mengurus dan memelihara anakanak;10.Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berupaya berbagai cara untuk rukun11kembali tetapi tidak mendatangkan hasil, sehingga tidak ada harapan untukhidup rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu Penggugat mengajukangugatan perceraian ini dihadapan sidang Pengadilan Negeri Denpasar ;.Bahwa berdasarkan atas kejadiankejadian tersebut diatas, PENGGUGATberkesimpulan bahwa tujuan mulia dari suatu lembaga perkawinan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
alasan mana sesuai dengan ketentuan yang termuat dalampasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 atau dengan kata lain Keretakan yang tidak dapat dipulihkan ( onhellbare tweespalt ), YurisprudensiKeputusan MA Ref.No.239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE, STUDI NOTARIAT &SERBASERBI PRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2007hal.17 ) sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ; Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapaiapabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokanapalagi karena adanya masalah ekonomi yang sangat mendasar sehingga berakibatpada pertengkaran atau percekcokan yang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi (SAKSI P.1)bahwa semenjakTahun 2013, Penggugat dan Tergugat telah pisah, ranjang sampai sekarang, hal yangserupa juga
perkawinan seperti itusudah tidak ada manfaatnya lagi karena antara suami isteri sudah tidak ada ikatanbathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak akan dapat terwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis, jelastujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 Undangundang No.1 tahun1974 yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
18 — 8
Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sahyang telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa pada awalnya perkawinan antara Penggugat danTergugat tersebut berjalan harmonis' seperti yangPenggugat harapharapkan sebagaimana yangdiamanatkan dalam perkawinan yang membentuk suaturumah tangga yang bahagia, kekal
dan Tergugat adalah suami istriyang telah telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa benar pada awalnya perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat tersebut berjalan harmonisseperti yang Penggugat harapharapkan sebagaimanayang diamanatkan dalam perkawinan yang membentuksuatu. rumah tangga yang bahagia, kekal
13 — 0
Membebankan biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku;Subsider:Atau menjatuhkan putusan lain yang seadiladilnya;Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan,Pemohon dan Termohonhadir sendiri di persidangan;Menimbang, bahwa majelis hakim memberikan nasihat agar Pemohondan Termohon membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, danberdasarkan nasihat Majelis Hakim, Pemohon menyatakan akan mencabutpermohonannya karena akan kembali rukun dengan Termohon ;Menimbang, bahwa untuk
mempersingkat uraian penetapan ini makaditunjuk kepada halhal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidangperkara ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penetapan ini.PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalahsebagaimana terurai di atas ;2 dari 5 halaman, Penetapan No. 0718/Pdt.G/2014/PA Smp.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berusaha mendamaikan Pemohon danTermohon agar membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, danberdasarkan nasihat tersebut Pemohon menyatakan
15 — 10
Tergugat telah melangsungkan perkawinandihadapan Pemuka Agama Katolik yang bernama Pastor AmbrosiusNainggolan, OFMCAP, pada tanggal 22 April 2017 dan berlangsung diGereja Katolik Paroki Santo Padre Pio Medan Keuskupan Agung Medan,sebagaimana tercatat pada Kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan olehKantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Nomor : 1271KW260420170003, tanggal 27 April 2017;Bahwa tujuan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalahmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
Hal ini sesuai denganpenjelasan atas UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanyang menyebutkan Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yangbahagia dan kekal. Untuk itu suami ister!
Pasal 22 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tersebut maka Pengadilan NegeriCibinong berwenang memeriksa dan mengadili gugatan ini;Menimbang, bahwa sebuah Perkawinan merupakan ikatan lahir batinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai Ssuamiisteri dengan tujuanmembentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa (vide: Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974).
Ketentuan ini menunjukkan pada prinsipnya suatu perkawinan harusdijaga keutuhannya secara terus menerus, kekal dan abadi;Menimbang, bahwa walaupun pada prinsipnya suatu perkawinanbersifat kekal dan abadi.