Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 21-01-2013 — Upload : 20-02-2013
Putusan PN DENPASAR Nomor 680/PDT.G/2012/PN.Dps.
Tanggal 21 Januari 2013 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
84
  • Tergugat telah terjadi percekcokan yang terusmenerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali dalammembentuk rumah tangga yang harmonis dan bahagia, dan antara Penggugatdan Tergugat sudah pisah sejak 4tahun yang lalu sampai sekarang, alasan manasesuai dengan ketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf f PeraturanPemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa =;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaranatau percekcokan yang berlangsung secara terusM@NEPUS .202 == =="Menimbang, bahwa menurut Penggugat didalam surat gugatannya ,bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi adanya percekcokan,sehingga hal tersebut menimbulkan percekcokan terus menerus didalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, sehingga akibat dari hal tersebut
    pisah sejak 4 (empat) tahun lalu sampaisekarang ;Menimbang, bahwa Penggugat selama persidangan menunjukkan sikapuntuk tetap bercerai dan sudah tidak menginginkan lagi untuk bersatudan mempertahankan perkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupanrumah tangga yang mereka bina bersama, maka suatu fakta bahwa gunamempertahankan perkawinan seperti itu sudah tidak ada manfaatnya lagi karenaantara suami istri sudah tidak ada ikatan bathin lagi sehingga untuk membinarumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 23-10-2017 — Putus : 30-01-2018 — Upload : 23-02-2018
Putusan PN BANTUL Nomor 72/Pdt.G/2017/PN Btl
Tanggal 30 Januari 2018 — Penggugat melawan Tergugat
6822
  • Bahwa berdasarkan alasanalasan atau faktafakta yang telah Penggugatkemukakan di atas yang telah menunjukkkan bahwa kehidupan rumahtangga antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri terjadiperselisinan / pertengkaran secara terus menerus maka tidak ada harapanlagi untuk hidup rukun kembali untuk membina rumah tangga yang bahagiadan kekal sebagai tujuan perkawinan ;Berdasarkan uraian sebagaimana telah dikemukakan di atas maka dengan iniPenggugat mohon kepada yang terhormat KETUA PENGADILAN NEGERIBANTUL
    huruf bPeraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 yaitu salah satu pihakmeninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihakyang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luarkemampuannya ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, yang dimaksud dengan suatu perkawinan adalah tidak hanyasekedar suatu kontrak atau perjanjian tetapi merupakan suatu ikatan lahirbathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuk suatu rumah tanggayang kekal
    Berdasarkankonsep dan philosofis perkawinan dalam UU Perkawinan tersebut maka suatuperkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh kedua belah pihak yangmelangsungkannya, juga mengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuanHalaman 8 dari 13 Putusan Nomor : 72/Pdt.G/2017/PN Btlluhur yang pelaksanaannya dilangsungkan berdasarkan iman dan kepercayaanpara pihak tersebut, yakni membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain
    Dengan kata lain, karena tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera maka UU perkawinan menganutprinsip untuk mempersulit terjadinya perceraian ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta bahwa Tergugat sejaktanggal 16 Maret 2012 sudah pergi meninggalkan Penggugat hingga sampaisaat ini lebih 5 (lima) tahun dan selama pisah tempat tersebut antara Penggugatdan Tergugat tidak pernah ada komunikasi dan sudah hidup sendirisendiri sertasejak Tergugat meninggalkan
    Penggugat dan anakanaknya, hal ini menjadiindikasi bahwa rumah tangga mereka tidak dapat lagi dipersatukan untukmemenuhi amanah UU Perkawinan dalam membentuk suatu keluarga yangkekal dan bahagia ;Bahwa mempertimbangkan bahwa berdasarkan fakta faktadipersidangan dihubungkan dengan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai Suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 03-05-2019 — Putus : 13-06-2019 — Upload : 19-07-2019
Putusan PN GUNUNG SUGIH Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Gns
Tanggal 13 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7925
  • Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakan dalampasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapat dipertahankanlagi, untuk itu cukup beralasan bagi Penggugat, untuk mengajukangugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf f PeraturanPemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia, Nomor
    berdasar hukum/tidak beralasan ;Menimbang, tentang petitum gugatan angka 2 ;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebihlanjut kebenaran alasanalasan Kuasa Penggugat untuk mohon putusanperceraian tersebut, maka terlebin dahulu Majelis Hakim mempertimbangkankebenaran ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakandalam pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974tentang perkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapatdipertahankan lagi, untuk itu. cukup beralasan bagi Penggugat, untukmengajukan gugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia,
    tuaTergugat telah berusaha untuk menasehati dan mendamaikan dengan harapanPenggugat dan Tergugat dapat rujuk kembali, namun usaha tersebut tidakberhasil ;Menimbang, bahwa sesungguhnya perkawinan itu adalah bukan sekedarperjanjian antara seorang lakitaki dengan seorang perempuan untukmembentuk suatu keluarga, namun lebih dari itu perkawinan juga merupakanikatan lahir batin antara seorang lakilaki dengan seorang perempuan sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga dan rumah tangga yangbahagia dan kekal
    ternyataPutusan Perdata Gugatan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Gns hal. 10ketentuan huruf f telah terpenuhi dan terbukti menurut pasal dimaksud,dengan demikian menurut Majelis, ikatan perkawinan antara Penggugat denganTergugat telah bertentangan dengan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun1974, tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa Perkawinanialahmerupakan ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai SuamiIsteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
Register : 28-02-2017 — Putus : 06-04-2017 — Upload : 26-04-2017
Putusan PA PURWOREJO Nomor 311/Pdt.G/2017/PA.Pwr
Tanggal 6 April 2017 — PEMOHON vs TERMOHON
90
  • Bahwa Pemohon sudah berketetapan hati untuk bercerai denganTermohon karena citacita membentuk keluarga yang kekal, harmonis, rukun danbahagia tidak mungkin lagi dapat tercapai7 Bahwa terhadap hal tersebut, Pemohon telah menemui orang tua Termohon danmenyerahkan kembali anaknya karena sudah tidak sanggup lagi meneruskanPerkawinanna dengan Termohon hal ini di tanggapi dengan menerima dengan lapangdada.Bahwa dengan alasanalasan tersebut di atas maka Pemohon sudah tidak sanggup lagimeneruskan ikatan
    Perkawinannya dengan Termohon dengan alasan bahwaperkawinannya sudah pecah sudah tidak sesuai lagi dengan citacita membentukkeluarga.sakinah mawadah warohmah yang kekal dan bahagia Sebagai mana diaturdalam Pasal 1 jo Pasal 39 ayat (2) Undang undang No.1 tahun 1974 tentangPerkawinan, Jo Pasal 116 huruf ( f ) KOMPILASI HUKUM ISLAM .Bahwa berdasarkan halhal tersebut maka sudah sepatutnya Permohonan ini dapat dikabulkankemudian Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Purwarejo,c.q Majelis HakimYang
Register : 05-07-2017 — Putus : 19-07-2017 — Upload : 11-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 91/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 19 Juli 2017 — Pemohon melawan Termohon
94
  • No. 0091/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQur'an Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam(KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 05-08-2019 — Putus : 10-12-2019 — Upload : 10-12-2019
Putusan PA MAKASSAR Nomor 1853/Pdt.G/2019/PA.Mks
Tanggal 10 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
92
  • Bahwa tujuan perkawinan menurut UU Perkawinan No.1 Tahun1974 adalah membentuk keluarga yang kekal dan bahagia berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa. Namun perbuatan Tergugat telah membuatketidaktenangan dan tekanan psikologis bagi Penggugat.
    Dengandemikian tujuan untuk membentuk keluarga yang kekal dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak mungkin tercapai lagi;Bahwa dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat, tujuan dari Suatupernikahan sebagaimana bunyi Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam adalahmewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tidakmungkin tercapal lagi.
    diduga adanyafakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak rukun lagi sebagai suamiistri, bahkan telah berpisah tempat tinggal sejak sekitar dua tahun yang lalusampai sekarang tanpa hubungan lagi sebagaimana layaknya suami istri, faktamana telah cukup membuktikan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak harmonis lagi, kKeduanya sudah tidak saling mencintai,sehingga hakikat dan tujuan pernikahan, yaitu adanya ikatan lahir batin suamiistri guna menciptakan rumah tangga bahagia dan kekal
Putus : 28-08-2017 — Upload : 11-11-2017
Putusan PN SEMARANG Nomor 241/Pdt.G/2017/PN Smg
Tanggal 28 Agustus 2017 — MARIA ENDARTO JANUAR HENDRAJAYA
179
  • pertimbanganpertimbangan diatas telah dapatdibuktikan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat memang ada permasalahandimana terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi percekcokandan sekarang sudah tidak tinggal dalam satu rumah lagi ;Halaman 5 dari 8 Putusan Perdata Gugatan Nomor 241/Padt.G/2017/PN.SmgMenimbang, bahwa dasar perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yangdilangsungkan di Semarangi tanggal 27 Januari 2013, ternyata tidak bahagia dan kekal,karena sering terjadi percekcokan, sehingga ikatan lahirbatin antara Penggugat denganTergugat tidak tercapai, akibatnya tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak terwujud ;Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 19 huruf f dari Peraturan PemerintahNo.9
Register : 19-06-2013 — Putus : 20-08-2013 — Upload : 10-03-2014
Putusan PA NGAWI Nomor 0949/Pdt.G/2013/PA.Ngw
Tanggal 20 Agustus 2013 — PENGGUGAT AN TERGUGAT
111
  • ituTergugat juga sudah mengakui ada hubungan dengan perempuan tersebut;; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebutterjadi kurang lebih pada bulan Januari 2010, yang akibatnya antara Penggugat denganTergugat telah pisah rumah, Penggugat pulang kerumah orang tuanya;; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 3 tahun 5 bulan hidup berpisah selama itu sudahtidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal
    perempuan lain yang bernamaWIL (Somahan), Penggugat mengetahui hal tersebut melalui Handphone Tergugat,disamping itu Penggugat juga sering mengetahui Tergugat sering berboncengan denganperempuan tersebut, disamping itu Tergugat juga sudah mengakui ada hubungan denganperempuan tersebut;;Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 3 tahun 5 bulan hidupberpisah selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehinggatujuan perkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    G/2013/PA.Ngw Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 3 tahun 5 bulan hidup berpisah selama itu sudahtidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal tidak tercapai sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal1 UU No. tahun 1974 Bahwa pihak keluarga telah berusaha merukunkan Penggugat dengan Tergugat tetapi tidakberhasilMenimbang bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah
Register : 05-01-2018 — Putus : 25-01-2018 — Upload : 30-03-2019
Putusan PA BIMA Nomor 6/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 25 Januari 2018 — Pemohon melawan Termohon
93
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
Putus : 04-11-2014 — Upload : 24-03-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1229 K/Pdt/2014
Tanggal 4 Nopember 2014 — Pemohon vs Termohon
2320 Berkekuatan Hukum Tetap
  • 2014Penggugat dan Tergugat orang tua Penggugat memberikan sebuah sepeda MerkYamaha Tipe Mio tahun pembuatan 2011 dengan nomor polisi AD 3611 UZdikarenakan Penggugat tidak memiliki alat transportasi untuk mendukungpekerjaan Penggugat seharihari;Bahwa sebuah perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara lakilaki denganperempuan sebagai suami isteri yang bertujuan membentuk sebuah keluargayang bahagia, saling mengerti dan menyayangi serta menghargai satu samalainnya dengan penuh cinta kasih yang kekal
    Dengan pertimbangan tersebut Judex Facti telah mengabaikanketentuan Pasal UndangUndang Nomor Tahun 1974 tentang Perkawinanyang tujuannya adalah untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Kekal berarti: abadi, selamalamanya, sampai mati. Dengan adanya putusantersebut, Judex Facti telah membuyarkan, bahkan telah meniadakan tujuan dariperkawinan sebagaimana diamanatkan undangundang tersebut;2.
Register : 11-09-2020 — Putus : 24-11-2020 — Upload : 10-08-2021
Putusan PN CIBINONG Nomor 254/Pdt.G/2020/PN Cbi
Tanggal 24 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1610
  • Tergugat telah melangsungkan perkawinandihadapan Pemuka Agama Katolik yang bernama Pastor AmbrosiusNainggolan, OFMCAP, pada tanggal 22 April 2017 dan berlangsung diGereja Katolik Paroki Santo Padre Pio Medan Keuskupan Agung Medan,sebagaimana tercatat pada Kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan olehKantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Nomor : 1271KW260420170003, tanggal 27 April 2017;Bahwa tujuan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalahmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Hal ini sesuai denganpenjelasan atas UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanyang menyebutkan Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yangbahagia dan kekal. Untuk itu suami ister!
    Pasal 22 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tersebut maka Pengadilan NegeriCibinong berwenang memeriksa dan mengadili gugatan ini;Menimbang, bahwa sebuah Perkawinan merupakan ikatan lahir batinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai Ssuamiisteri dengan tujuanmembentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa (vide: Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974).
    Ketentuan ini menunjukkan pada prinsipnya suatu perkawinan harusdijaga keutuhannya secara terus menerus, kekal dan abadi;Menimbang, bahwa walaupun pada prinsipnya suatu perkawinanbersifat kekal dan abadi.
Register : 09-10-2017 — Putus : 22-11-2017 — Upload : 20-12-2017
Putusan PN DENPASAR Nomor 837/Pdt.G/2017/PN Dps
Tanggal 22 Nopember 2017 — Penggugat melawan Tergugat
4617
  • kesepakatanbersama tersebut oleh Kelian Adat Bangli Bangli telah mengumumkan kepadaWarga Banjar bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah dinyatakan tidaklagi sebagai suami istri; Bahwa oleh karena Kehidupan Rumah Tangga antara Penggugat denganTergugat terusmenerus terjadi pertengkaran yang tidak ada ujung pangkalnyadan tidak ditemukan cara penyelesaiannya, sehingga Penggugat merasakehidupan rumah tangganya tidak mungkin bisa dipersatukan lagi untukmembentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal
    perpisahanPenggugat dan Tergugat sudah dilaporkan kepada Kelian Adat;Menimbang, bahwa dengan melihat kondisi rumah tangga Penggugat danTergugat yang demikian, dimana Penggugat dan Tergugat terus menerusbertengkar dan sudahberpisah rumah sejak tahun 2015, maka dapat disimpulkanbahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak mungkin dapat dipersatukan lagi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan menurut UndangUndang No. 1tahun 1974 tentang perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1);Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal, menurut penjelasanumum Undangundang Nomor 1 tahun 1974, yaitu Suami istri perlu salingmembantu. dan melengkapi, agar masingmasing dapat mengembangkankepribadiannya membantu, dan mencapai kesejahteraan spiritual dan materiil;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis,jelas tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 UndangUndangNo. 1 Tahun 1974, yaitu untuk membentuk keluarga
Register : 27-01-2011 — Putus : 16-02-2011 — Upload : 05-03-2012
Putusan PA STABAT Nomor 86/Pdt.G/2011/PA.Stb.
Tanggal 16 Februari 2011 — Penggugat VS Tergugat
106
  • perkara ini sesuai denganperaturan dan perundang undangan yang ber1aku;Menimbang, bahwa Penggugat dan Ter gugat telahdip anggil secararesmi dan patut untuk datang menghadap di persi danganterhadap panggilan a quo Penggugat hadir secara inperson, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak adamengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadirdi persi dangan.Menimbang, bahwa kemudian Majelis Hakim nenganjurkankepada Penggugat agar srukun kembali dengan Tergugat danmembina rumah tangga yang kekal
    dan tujuan gugatan Penggugatsebagaimana diuraikan pada bahagian duduk perkaranya.Menimbang, bahwa Penggugat dan Ter gugat telahdipanggil secara resmi dan patut untuk datang nenghadap dipersidangan, atas panggilan a quo Penggugat hadir inperson di persid angan, sedang Tergugat tidak hadir dantid ak ada mengutus wakil atau kuasanya yang sah untuk hadirdi persid angan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mnenganjurkankepada Penggugat agar rukun kembali dengan Tergugat dalammembina rumah tangga yang kekal
Register : 19-06-2020 — Putus : 15-09-2020 — Upload : 15-09-2020
Putusan PA BEKASI Nomor 1699/Pdt.G/2020/PA.Bks
Tanggal 15 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
2010
  • menghasilkan kedamaian dalamkeluarga, tetapi pada faktanya terdapat perbedaanperbedaan prinsipantara Penggugat dan Tergugat sehingga menimbulkan perselisihanterusmenerus.Sehingga berdasarkan ketiga nilai aspek pokok tersebut, perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat telah ticlak memenuhi aspek Kognetif, AspekAfektif, dan Aspek Konetif dan ticlak sesuai dengan tujuan perkawinan, yaituuntuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, donrahmah serta membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    No. 1699/Pdt.G/2020/PA.Bks.saling membantu lahir dan batin, sesuai dengan maksud ayat 21 Surat ArRum dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam atau membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sejalandengan maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, karenanyamempertahankan perkawinan tetap berlangsung antara Penggugat danTergugat justru akan menimbulkan dampak yang ticlak balk bagi kedua belchpihak.Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974"Perkawinan adalah Ikatan lahir batin antara
    seorang Prla dan seorang wanitasebagai swami istri dengan tujuaan membentuk keluarga atau rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
    Xxxx, lahir di Jakarta tanggal 25 Juli 2017, sesuai Kutipan Akta lahirNo. 3275LU110920170012 tanggal 11 September 2017(vide Bukti T.2B) (Selanjutnya disebut sebagai anak).Bahwa Tergugat mengakui benar dalam menjalankan kehidupan rumahtangga antara Penggugat dan Tergugat terdapat ketidakcocokan karenaadanya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, sehinggatidak ada harapan lagi untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa dan salingmencintal
    , hormat menghormati, serta saling membantu lahir dan batin,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang No. 1 Tahun 1974tentang Perkawinan (UU No. 1/1974) sebagai berikut:Pasal 1 UU No. 1/1974Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorangwanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Bahwa benar telah dilakukan upaya untuk perdamaian antara Penggugatdan Tergugat, namun usaha untuk mendamaikan
Register : 06-08-2019 — Putus : 03-09-2019 — Upload : 04-09-2019
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 3484/Pdt.G/2019/PA.JT
Tanggal 3 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
60
  • Bahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsaHal. 1 dari 9 hal. Put. No. 3484/Pdt.G/2019/PAJTBahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon terakhir tinggal di KotaJakarta Timur, dan selama antara Pemohon dan Termohon telah dikaruniai2 (dua) orang anak yang bernama :1. Anak Ke I, lahir pada tanggal 03 November 20052.
    terusmenerus disebabkan Termohon sering pulangmalam dan Termohon bersikap kasar terhadap Pemohon. bahwa sejak 1 tahun yang lalu antara Pemohon dan Termohon terjadi pisahranjang sampai sekarang dan selama itu tidak ada yang berusaha untukrukun kembali. bahwa keluarga/orang dekat sudah berusaha untuk merukunkan Pemohondan Termohon, namun tidak berhasil.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan tujuan perkawinan Pemohon dan Termohon untuk membinarumah tangga bahagia dan kekal
    No. 3484/Pdt.G/2019/PAJTperkawinannya maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa perkawinantersebut telah pecah dan tidak perlu dipertahankan lagi, karenamempertahankan perkawinan yang sedemikian rupa adalah merupakan usahayang siasia, bahkan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya.Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumahtangga yang kekal, sakinah, mawaddah wa rahmah.
Register : 11-07-2018 — Putus : 26-07-2018 — Upload : 25-09-2019
Putusan PA BIMA Nomor 157/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 26 Juli 2018 — Pemohon melawan Termohon
179
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam(KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 01-07-2019 — Putus : 20-08-2019 — Upload : 21-08-2019
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 2684/Pdt.G/2019/PA.JT
Tanggal 20 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
174
  • No. 2684/Pdt.G/2019/PAJTBahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsaBahwa setelah menikah, antara Pemohon dan Termohon telah bercampur(Bada Dukhul) sebagaimana layaknya suami isteri, dan Pemohon denganTermohon tinggal bersama terakhir di Kota Jakarta Timur, dan Pemohondengan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama :e lahir pada tanggal
    melayanikebutuhan seharihari Pemohon sebagai suami. bahwa sejak 4 tahun yang lalu terjadi pisah tempat kediaman disebabkanTermohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama sampai sekarangdan selama itu tidak ada yang berusaha untuk rukun kembali. bahwa pihak keluarga suah berusaha untuk merukunkan Pemohon danTermohon, namun tidak berhasil.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan tujuan perkawinan Pemohon dan Termohon untuk membinarumah tangga bahagia dan kekal
    sekarang.Menimbang, bahwa pasangan suami isteri dalam suatu perkawinanapabila salah satu atau kedua belah pihak tidak mau lagi mempertahankanperkawinannya maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa perkawinantersebut telah pecah dan tidak perlu dipertahankan lagi, karenamempertahankan perkawinan yang sedemikian rupa adalah merupakan usahayang siasia, bahkan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya.Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumahtangga yang kekal
Register : 02-09-2015 — Putus : 08-12-2015 — Upload : 18-12-2015
Putusan PN SUMEDANG Nomor 21/Pdt.G/2015/PN.Smd
Tanggal 8 Desember 2015 — ADE SANTOSA sebagai Penggugat dan RYAN IRENA sebagai Tergugat
10113
  • terungkap fakta bahwabenar antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perkawinan ;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah terdapat cukup alasan untuk menyatakan perkawinan antara Penggugatdengan Tergugat putus karena perceraian ;Menimbang bahwa maksud dan tujuan suatu perkawinan sebagaimanadiatur dalam pasal 1 Undangundang No 1 tahun 1974 adalah suatu ikatan lahirbatin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk rumah tangga bahagia kekal
    sering terjadi, Tergugat sudahmeninggalkan Penggugat dengan membawa 2 (dua) anak Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa dari uraian diatas, membuktikan bahwa antaraPenggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidakdapat diharapkan akan dapat rukun kembali sebagai suami istri apalagi antaraPenggugat sudah tidak tinggal bersama lagi ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 1 UndangUndang Nomor1Tahun 1974 tujuan dari perkawnan adalah untuk membentuk keluarga yangbahagia kekal
    dan sejahtera; Namun melihat fakta kehidupan perkawinan yangdijalani oleh Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang telahdiuraikan diatas, maka menurut Majelis Hakim kehidupan perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dariperkawinan yaitu. untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia, kekal dan sejahtera, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UU No.1Tahun 1974 tersebut, dimana masingmasing pihak tetap dengan pendirianHalaman 5 dari 8 Putusan No. 21/
Register : 22-10-2019 — Putus : 19-11-2019 — Upload : 20-11-2019
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 4886/Pdt.G/2019/PA.JT
Tanggal 19 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
90
  • No. 4886/Pdt.G/2019/PAJTBahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsaBahwa setelah menikah, antara Pemohon dan Termohon telah bercampur(Bada Dukhul) sebagaimana layaknya suami isteri, dan Pemohon denganTermohon tinggal bersama terakhir di Kota Jakarta Timur, antara Pemohondan Termohon belum dikaruniai keturunan;Bahwa sejak bulan Mei 2012 antara Pemohon dan
    No. 4886/Pdt.G/2019/PAJT bahwa sejak 1 tahun yang lalu antara Pemohon dan Termohon terjadi pisahtempat kediaman disebabkan Pemohon pergi meninggalkan tempatkediaman bersama sampai sekarang dan selama itu tidak ada yangberusaha untuk rukun kembali.. bahwa keluarga sudah berusaha untuk merukunkan Pemohon dan Termohon,namun tidak berhasil.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan tujuan perkawinan Pemohon dan Termohon untuk membinarumah tangga bahagia dan kekal
    sekarang.Menimbang, bahwa pasangan suami isteri dalam suatu perkawinanapabila salah satu atau kedua belah pihak tidak mau lagi mempertahankanperkawinannya maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa perkawinantersebut telah pecah dan tidak perlu dipertahankan lagi, karenamempertahankan perkawinan yang sedemikian rupa adalah merupakan usahayang siasia, bahkan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya.Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumahtangga yang kekal
Register : 30-05-2017 — Putus : 25-07-2017 — Upload : 25-11-2017
Putusan PN SINGARAJA Nomor 248Pdt.G/2017/PN Sgr
Tanggal 25 Juli 2017 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
1913
  • Dan kenyataan ini membuktikanbahwa dalam rumah tangga Pengugat dan Tergugat sudahterjadiHalaman 8 dari 13 Putusan Perdata Gugatan Nomor 248/Pat.G/2017/PN Sgrpertengkaran dan kedua pihak meninggalkan apa yang menjadi kewajibansebagai suamiisteri sehingga berarti antaranya keduanya sudah tidakdapat diharapkan untuk hidup rukun kembali sebagai suami isteri,sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk suatu keluarga yangbahagia dan kekal sudah tidak lagi tercapai dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat
    Halmana merupakan suatu perwujudan bahwadalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaranyang terus menerus, serta tidak terdapat keharmonisan dan pengertianyang mendalam antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri;Menimbang, bahwa itujuan perkawinan ialah membentuk suatukeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, dimana untukmencapai tujuan ini harus ada saling pengertian yang mendalamantara suamiisteri;Menimbang, bahwa dengan adanya pertengkaran terusmenerus antara
    Penggugat dan Tergugat serta ditambah lagi dengansikap Penggugat yang menghendaki perceraian dan tidak ada upaya darikeduanya untuk mempertahankan rumah tangganya, maka menuruthemat Majelis sulit untuk diharapkan antara Penggugat dan Tergugatuntuk dapat hidup rukun dan bahagia lagi sebagai suamiisteri sehinggatujuan perkawinan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangHalaman 9 dari 13 Putusan Perdata Gugatan Nomor 248/Pat.G/2017/PN Sgrbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimanadimaksud