keterangan sebagai ahli berdasarkan permintaan dari pihakKepolisian yang meminta ahli kepada Dinas Kesehatan tentang penyalanhgunaannarkotika jenis ganja;Bahwa Ahli memiliki keahlian dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakatkhususnya mencakup dampak dari penyalahgunaan narkotika;BahwaYang dimaksud dengan Narkotika yaitu zat, atau obat yang berasal dari tanamanatau tumbuhtumbuhan baik yang sintetik maupun yang semi sintetik yang dapatmerubah kesadaran, perasaan, pikiran, dan dapat menimbulkan adiksi

(Narkotika).Bahwa jabatan Saksi di Yayasan Ini adalah sebagai Konselor Adiksi danAsesor;Bahwa alasan Terdakwa masuk waktu itu yaitu terkait UU No. 35 dandatang untuk merehab, kemudian Saksi mengassesment dan Terdakwasudah memakai narkoba sejak tahun 2015;Bahwa Saksi mengetahui bahwa Terdakwa memakai narkotika jenissabu dari hasil assessment dan juga tes urine;Bahwa pada hasil assessment Terdakwa harus dirawat inap dan pada 3(tiga) bulan pertama sdr.

X/Ka/Rh/2016/BNNPGTLO tanggal Oktober 2016dengan kesimpulan bahwa yang terperiksa tersebut diatas Terindikasimengkonsumsi Narkotika, dan sesuai Surat Rekomendasi Hasil Tim AsesmenHalaman 6 dari 23, Putusan Perkara Pidana Nomor 40/Pid.Sus/2017/PN GtoTerpadu dengan Nomor : R/60/XI/Ka/TAT/2016/BNNPGTLO tanggal 23 November2016 pada angka 3 khususnya Hasil asesmen dari Tim Medis berpendapat bahwaterperiksa ERWIN LITTI dikategorikan pengguna Narkotika tipe A yaknipenyalahguna Narkotika dengan tingkat adiksi

penyalahgunaan Narkotika.Bahwa Ahli dalam memberikan keterangan sebagai Ahli tersebut yaitukarena pihak Kepolisian meminta keterangan Ahli kepada Kepala DinasKesehatan Kuningan dan Kepala Dinas Kesehatan Kuningan selanjutnyamenunjuk Ahli untuk memberi keterangan di bidang Pelayanan Kesehatan.Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika yaitu zat atau obat yang berasaldari tanaman atau tumbuhan baik yang sintetik maupun yang semi sintetikyang dapat merubah kesadaran, perasaan, pikiran dan dapatmenimbulkan adiksi

Bahwa Narkotika jenis shabushabu tidak digunakan dalampelayanan kesehatan atau dalam penanganan medis karena efeksamping dan dampak negatifnya jauh lebih berbahaya daridampak positifnya bagi tubuh manusia, selain itu juga karenadapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi, Narkotika jenisshabushabu tersebut tidak diperbolehkan untuk dipergunakan,dimiliki, di simpan atau dikuasai oleh masyarakat umum karenaselain berbahaya bagi kesehatan, perbuatan tersebut telahmelanggar hukum.

Abdurrahman Ama, M.Kes, Sp.KJ (Dokter Ahli Jiwa di RumahSakit Jiwa Daerah Surakarta) memberikan keterangan dimanasebelumnya telah melakukan pemeriksaan psikologi atas dugaanketergantungan narkotika yang dialami oleh Terdakwa padatanggal 3 Oktober 2015 pemeriksaan di ruangan Bimaswat LapasPurwokerto, dibawah sumpah Ahli ini menerangkan pada intinyabahwa Terdakwa mengalami ketergantungan/adiksi narkotikajenis sabusabu yang memerlukan perawatan/ detoksifikasi lanjut.Ahli merekomendasikan untuk menempatkan

adalahtanpa izin dan atau persetujuan dari pihak yang berwenang untuk itu, yaituMenteri atas rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ataupejabat lain yang berwenang berdasarkan UndangUndang No. 35 Tahun2009 tentang Narkotika dan peraturan perundangundangan lain yangbersangkutan.Menimbang, bahwa Indikator Penyalahguna Narkotika adalah membawa,memiliki, menguasai narkotika dalam jumlah tertentu untuk kepentingansatu hari pemakaian, mengacu pada kajian akademis yang dilakukan olehpara ahli adiksi

34 kali pertemuan,selanjutnya terdakwa tidak datang lagi;Bahwa untuk rehabilitasi yang kedua, terdakwa jalani atas dasarrekomendasi dari tim assessement dalam masa proses penyidikan dengancara rawat inap selama 6 (enam) bulan sekitar bulan April 2016;Bahwa terdakwa selesai menjalani rehabilitasi tersebut dan keluar dari RSJDSurakarta pada tanggal 1 Desember 2016, namun terdakwa masih merjalanirawat jalan dengan ketentuan harus kontrol seminggu sekali;Bahwa hasil rehabilitasi yang kedua tersebut adiksi

Nyoman Hanati, SPKJ (K)di bawah sumpah pada pokoknya memberikan pendapatnyasebagai berikute Saksi mengaku sebelumnya tidak kenal denganTerdakwa, tidak ada hubungan keluarga sedarahmaupun semenda, tidak pula ada hubungan kerjademikian pula sebaliknya; Bahwa Jabatan saksi sekarang adalah selakuKetua Divisi Adiksi (ketergantungan obat / zat)RSUP Sanglah Denpasar. adapun keahlian saksiadalah sebagai Dokter Ahli penyakit jiwa(Psikiater) Konsultan Adiksi.e Bahwa Riwayat pendidikannya adalah menamatkankuliah

aktifyang bekerja pada system saraf pusat (otak), yang dapat menyebabkanpenurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit (nyeril) serta dapatmenimbulkan ketergantungan atau ketagihan (Edy Karsono, 2004 :11);Menimbang, bahwa menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obatyang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal daridaerah viresal atau alatalat rongga dada dan rongga perut, juga dapatmenimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan masih sadarserta menimbulkan adiksi

Putusan Nomor 182/Pid.Sus/2014/PN.KngMenimbang bahwa, Penuntut Umum mengajukan keterangan Ahli dr.WAHYU FITRINA HANDAYANI yang dibacakan dipersidangan pada pokonyasebagaiberikut :Bahwa bekerja sebagai Kepala UPTD labkesdaKabupaten Kuningan dengan latar belakang pendidikanFakultas Kedokteran jurusan Dokter Umum.Bahwa Narkotika yaitu zat atau obat yang berasal daritanaman atau tumbuhan baik yang sintetik maupun yangsemi sintetik yang dapat merubah kesadaran, perasaan,pikiran dan dapat menimbulkan adiksi

karena memiliki efek samping berupa Sukar tidur, Gangguan mental (pikiran kacau,amnesia, delusi dan koma), Gangguan daya ingat, Gelisah/bingung, halusinasi(mengkhayal tinggi dan perubahanperubahan pikiran), Mulut kering, penglihatan kabur,pusing, gangguan lambung dan usus (mual, muntah), Agitasi, konstifasi, takikardi, dilatasiginjal dan retensi urin, dan pada umumnya para pengguna atau pemakai obat jenisTrihexyphenidyl (THD) mengalami Toleransi (peningkatan dosis pemakaian), Habituasi(kebiasaan), Adiksi

ASRUL BinKAMARUDDIN merupakan pengguna narkotika jenis sabu dan tidakterindikasi jaringan peredaran narkotika, proses hukum tetap berjalan dandirekomendasikan dilakukan asessmen lanjutan, konseling adiksi,psikoterapi, CBT dan rehabilitasi rawat inap selama 8 (delapan) kalipertemuan.Perbuatan Terdakwa NASRUL Als.

Terdakwa ditahan dan penahananterhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapbkan agarTerdakwa tetap berada dalam tahanan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,terhadap Terdakwa disamping dijatuhi pidana juga perlu diperintahkan menjalaniperawatan dan pengobatan melalui rehabilitasi medis, dimana berdasarkan hasilasessment medis dari Tim Assesment Terpadu ternyata Terdakwa adalahseorang pecandu narkotika Tipe C yakni penyalahguna Narkotika dengantingkat adiksi

menggunakan 6 (enam) Drug test panelyang menyatakn bahwa urne terdakwa positif mengandung Amfetamin danMethamfetamine.Bahwa Rekomendasi Hasil Asesment Terpadu yang dikeluarkan olehsekretariat tim asesmen terpadu BNN Propinsi Gorontalo nomorParaf HakimKetua Anggotal Anggotall Halaman 6 dari 23 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2020/PN LboR/10/III/Ka/TAT/2021/BNNP tanggal 16 Maret 2021 menyimpulkan bahwaterdakwa dikategorikan pengguna narkotika tipe B yakni pengguna narkotikateratur pakai dengan tingkat adiksi

Disamping fakta tersebutpendapat majelis hakim ini didukung pula dengan data medis yang dikeluarkan oleh dr.SUHARNO yang menerangkan bahwa kondisi yang menimpa terdakwa adalahPerdarahan pada gusi dan geligi karena sugesti memakai shabushabu yang denganitu merekomendasikan penanganan berupa: konsultasi dokter gigi, konseling adiksi danrehabilitasi terhadap kecanduannya.

perawatan dan rehabilitasi.Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan sidang cukup jelas dan dapatdibuktikan ............28dibuktikan secara nyata, benar Para Terdakwa telah terbukti memiliki ataumenguasai Narkotika golongan bukan tanaman, namun berdasarkanfaktafakta yang terungkap dipersidangan perbuatan itu Para Terdakwalakukandengan tujuan untuk digunakan sendiri atau dipakai sendiri, tidak terkaitdengan perbuatan menanam, memelihara, ataupun mengedarkan Narkotika.Menimbang, bahwa penanganan pemulihan adiksi

dari tahun 2009 sampai dengan sekarang Kepala UPTDPuskesmas Luragung;Bahwa Keahlian Saksi dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dankesehatan khusus yang mencakup dampak dari penyalahgunaanNarkotika;Bahwa Saksi tahu Terdakwa telah melakukan tindak pidanapenyalahgunaan Narkotika jenis sabusabu;Bahwa Yang dimaksud dengan Narkotika yaitu zat atau obat yangberasal dari tanaman atau tumbuhan baik yang sintetik maupun semisintetik yang dapat merubah kesadaran, perasaan, pikiran dan dapatmenimbulkan adiksi

Narkotika Golongan I bagi manusia adalah :a Pengaruh terhadap kondisi fisik :e Gangguan langsung terhadap susunan saraf pusat (intoksikasi/teler), sakauwdan depresi ; e Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai macampenyakit dan memperburuk~ aliran darah jantung koroner ;e Penggunaan dihisap melalui mulut menimbulkan kerusakan pada selaputmukosa, selain itu sering menimbulkan infeksi paru mulai dari bronkhitis, TBCdan paru yang paling berbahaya adalah sindrom ketergantungan (adiksi

untukkepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan untuk reagensiadianostik, serta reagensia labolatorium setelah mendapat persetujuan dari Menteriatas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Menyalahgunakan Narkotikaadalah mengkonsumsi Narkotika dengan tujuan menghilangkan rasa sakit atausebagai rangsangan semangat dan halusinasi, dimana dalam mengkonsumsiNarkotika tersebut tidak sesuai dengan peraturan sehingga menimbulkan bahayaadanya adiksi