Ditemukan 44 data
Majelis Hakim sependapat dengan ibaratdalam Kitab Bidayat al Mujtahid halaman 99, yang sekaligus diambil alih sebagaipendapat Majelis Hakim,berbuny1 : 22222222 gus Isl Lub gly y Ulu!
Majelis Hakim sependapatdengan ibarat dalam Kitab Bidayat al Mujtahid halaman 99, yang sekaligus diambil alihsebagai pendapat Majelis Hakim,berbunyi :gas Il glaal gly o UabulArtinya : Penguasa (Hakim) dapat menjatuhkan talak suami terhadap istrimanakala telah terbukti terjadinya kemadharatan dalam rumah tangga, sertapendapat fuqaha sebagaimana tersebut dalam Kitab Fiqhus Sunnah II halaman 291 yangberbunyi:110aro Ellin Y la le col GLvol azo Jl esol Islyo cbs ol lg jor log) lol Qu dpe!
hukum bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah dalamkeadaan pecah, terbukti dengan adanya fakta antara Penggugat dan Tergugat telah pisahdan tidak dapat rukun kembali dalam rumah tangga selama sekurangkurangnya 6 (enam)bulan dan sikap Penggugat yang tidak bersedia lagi untuk rukun kembali dengan Tergugat.Apabila perkawinan tersebut dipertahankan niscaya akan menimbulkan madharat bagikedua belah pihak atau salah satu pihak, oleh karena itu Majelis Hakim sependapat denganibarat dalam Kitab Bidayat
35 — 21
dikemukakan PenggugatRekonvensi sangat tidak rasional dan tanpa didasari dengan pertimbanganyang logis, melainkan hanya dilandasi dengan motif ekonomi.Adapun mengenai nafkah kiswah sebagaimana yang dikemukakan olehPenggugat Rekonvensi apabila mencermati ketentuan Pasal 80 ayat 4 KHImaka nafkah tersebut diberikan ketika suamiisteri masih terikat perkawinan.Bahwa untuk memperoleh nafkah kiswah tersebut maka isteri harusmemenuhi syaratsyarat sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibnu RusyAlHafid dalam Kitabnya Bidayat
114 — 14
Ibnu Rusyd alHafid dalam kitabnya Bidayat alMujatahid wa Nihayat alMugtashid disebutkan bahwa nafkah akandiperoleh sang istri jika telan memenuhi syaratsyarat diantaranyaadalah :istri taat dan patuh pada suaminya.