Ditemukan 9902 data
11 — 6
Sedangkan kemudharatan ituharus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:i SpallArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensi menimbulkankemudharatan dan mafsadah yang besar baik terhadap Penggugat maupunTergugat, padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan qaidah fiqh yang berbunyi :
43 — 3
yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadat yanglebin besar dari pada masiahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesualdengan gaidah
Hakim, makaperceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugat adalah thalaksatu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yang terdapat dalam KitabGhoyah alMarom (pl,.oJl aul ) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Hakim, sebagai berikut;ale gl grojJI aro! art, prs rial 15!
10 — 6
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:Jlii jailArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:riled lly Gil tally 2arly Vlog ale wil ola) (slio V5 53 VsigueArtinya: Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiridan kemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik, Ahmad,Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah figh yang berbunyi : =laa ls le 2582 awlaall 235Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa
13 — 14
yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon danTermohon yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada maslahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Pemohon baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal Mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas),sesuai dengan gaidah
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatunkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqghiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMaromLbLo Yo) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikutOo O fe fe O . .Islbirsr2 0. f2uibugrilworslblish aArtinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapatmenjatuhkan
24 — 6
yang halaltetapi dibenci Allan yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadat yanglebih besar dari pada masiahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesualdengan gaidah
Hakim, makaperceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugat adalah thalaksatu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yang terdapat dalam KitabHim. 11 dari 13 him., Put. No 218/Pdt.G/2019/MS.Mbo.Ghoyah alMarom (pl,.oJl aul ) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Hakim, sebagai berikut;asls gll IgrojJt arg At) pro ail 15!
24 — 2
No 20/Pdt.G/2019/MS.Mbo.maupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesualdengan gaidah ushul figh yang terdapat dalam Kitab AlAsybah Waz AlNazhoir halaman 62 yang sejalan dengan pendapat majelis, sebagai berikut:SISijL eolsl ate, yliauuis yoy les Is!
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fighiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMarom (el,Jl al ) halaman 162, yangsejalan dengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;aule glb yogi aro ul acy pre rivl I3alls ,,.olallHim. 12 dari 14 him., Put.
10 — 1
G/2017/PA.Tng.Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushulyang berbunyi:Jin bylArtinya:Kemugdharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi :dlasll ols Je 488 awlaall
15 — 7
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:Jlii jailArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:riled lly Gil tally 2arly Vlog ale wil ola) (slio V5 53 VJesdgullsHalaman 11 dari 14 halaman Putusan Nomor: 1016/Pdt.G/2018/PA. Kis.Artinya: Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiridan kemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik, Ahmad,Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesual dengan gaidah figh yang berbunyi :daa uls le 2588 swliall 255Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa
9 — 1
G/2017/PA.Tng.berpendapat tidak ada kemashlahatannya lagi untuk mempertahankanikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan apabila tetapdipertahankan akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak.Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushulyang berbunyi:Jin pyodArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan
kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasIl ols le 2588 awlasll 235Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisinan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak hanya dalam bentuk pertengkaran fisik, tapi jugaterwujud dalam bentuk tidak adanya saling percaya mempercayai,Penggugat dan Tergugat sudah tidak
21 — 6
dibenci Allan yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadat yanglebin besar dari pada masiahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesualdengan gaidah ushul figh
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMarom (pl,oJl al ) halaman 162, yangsejalan dengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;ale glb grojJ azgJl ty pre riul IslArtinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapatmenjatuhkan talak terhadap
12 — 4
Pasal 77 Ayat(1), (2), (3), dan (4) Kompilasi Hukum Islam, sehingga akan menimbulkan mafsadatyang lebih besar lagQji;22 nono renee nnn nn ne nnn nnn nnnMenimbang, bahwa menurut Majelis Hakim pula menghindari terjadinya mafsadatdalam rumah tangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemashlahatan,sehingga dalam hal ini Majelis Hakim sepakat untuk menerapkan gaidah fighiyyah,yang selanjutnya gaidah tersebut dijadikan pendapat Majelis Hakim, yang berbunyi: hood!
20 — 5
Penggugat, di antaranya penderitaan bathin yang berkepanjangan bagiPenggugat baik psycologis maupun pisikis, pada hal mengantisipasidampak negatif harus diprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan(yang belum jelas), sesuai dengan gaidah ushul figh yang terdapat dalamKitab AlAsybah Wa AlNazhoir halaman 62 yang sejalan dengan pendapatmajelis, sebagai berikut:Artinya: Apabila dua mafsadat bertentangan, maka yang harus diperhatikanmana yang lebih besar mafsadatnya, dengan memilih yang lebihringan
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatunkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fighiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMarom (pel.J ale ) halaman 162, yangsejalan dengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;ae g1b groiJ aroiJl at, ors ail Iddalle ollArtinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapatmenjatuhkan talak
11 — 5
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:JI 5aArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybahwa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:Halaman 14 dari 18 halaman Putusan Nomor: 726/Pdt.G/2018/PA.kKis.wilutally xerly log aslo yuloley (sliio V5 57 VJesdguls ilad slsArtinya: Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi dirisendiri dan kemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik,Ahmad, Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi : =< =dlasJ Ws We odas rawlaall 35Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebihdiutamakan daripada menarik suatu manfaat.Menimbang
7 — 0
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spallArtinya:Hal 12 dari 17 halaman putusan Nomor: 1205/Pdt.G/2017/PA.
Tng.Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbuny) :dlasIl ols Je 2588 awlaall 233Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang
9 — 1
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spallArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,Hal 11 dari 15 halaman putusan Nomor: 657/Pdt.G/2017/PA.
Tng.padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasll ls le 2388 awlasll 35Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisihan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak hanya dalam bentuk pertengkaran fisik, tapi jugaterwujud dalam bentuk tidak adanya saling percaya mempercayai,Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada kemunikasi lagi, disamping ituditemukannya
22 — 7
., Put. 0 (ii idengan gaidah ushul figh yang terdapat dalam Kitab AlAsybah Waz AlNazhoir halaman 62 yang sejalan dengan pendapat majelis, sebagai berikut:SISijL ols nto, yliauuis yoy les Is!l .
Hakim, makaperceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugat adalah thalaksatu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqghiyah, yang terdapat dalam KitabGhoyah alMarom (pl,.oJl aul ) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Hakim, sebagai berikut;aule glb grojJ azgJl ty prc riuil IslArtinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapatHim. 12 dari 14 him., Put. 0 (imenjatuhkan
Nismawati Lubis binti Mirwan Lubis
Tergugat:
Afdal Simatupang bin Jamal Simatupang
78 — 17
yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon danTermohon yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada maslahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Pemohon baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal Mengantisipasi dampak negatifharus diprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belumjJelas), sesuai dengan gaidah
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatuhkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat(2) Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yangterdapat dalam Kitab Ghoyah alMarom halaman 162, yang sejalan denganpendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;Artinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa (bersangatan), maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadapisterinya dengan talak satu (bain shughro)
10 — 3
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesuai gaidah ushul yang berbunyi:Hal 12 dari 16 halaman putusan Nomor: 1694/Pdt.G/2020/PA.
Tng.Jlin bylArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dla!
29 — 6
halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasanganSsuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebin besar dari pada maslahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesuaidengan gaidah
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatuhkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fighiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMarom (pLoll ale ) halaman 162, yangsejalan dengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;Artinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu) sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapat menjatuhkantalak terhadap isterinya dengan talak satu
9 — 5
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:> c wJl 5yaArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:Artinya:Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dankemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik, Ahmad, Thabrani,Daruquthni, Baihaqi dll)Halaman 11 dari 14 halaman Putusan Nomor: 746/Pdt.G/2018/PA.kKis.Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi : =dlas) uls We 2388 awlaall 5Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus