Ditemukan 295 data
234 — 180
dakwaan perkara Nomor370/Pid.B/2017/PN Gpr adalah sama identitasnya dengan Robertus Donidalam dakwaan perkara Perkara Nomor 375/Pid.B/2016/PN Gpr;Bahwa terhadap syarat yang kedua yaitu perbuatan yang didakwakan(untuk kedua kalinya) adalah sama dengan yang didakwakan kepadapelaku dalam perkara sebelumnya, dijabarkan bahwa untuk memaknai artikata perbuatan atau feit haruslah memandang feit sebagai tindakan yangsesuai dengan kenyataan (materiil feit), sehingga apabila kita hubungkandengan asas concursus idealis
sebagaimana terurai dalam pasal 68 KUHPataupun asas concursus realis sebagaimana terurai dalam pasal 6566KUHP tidak didapatkan suatu makna yang serupa tentang perbuatan ataufeit sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 ayat (1) KUHP, oleh karenaasas concursus idealis mengatur tentang suatu perbuatan terkena oleh lebihdari suatu ketentuan hukum pidana, sedangkan concursus realis mengaturtentang suatu perbuatan yang mencakup lebih dari satu tindak pidana;Bahwa perbuatan kami terdakwa sebagaimana diuraikan
Terbanding/Terdakwa : Julian Marliano
105 — 41
menguasai / memiliki, Ssesuai dengan tugas Hakim yang palingutama Rech Verfijning yaitu menyimpulkan sesuatu dari beberapa aspek /keadaan, tetapi berpedoman kepada surat edaran Mahkamah Agungtersebut, dengan sendirinya putusan Hakim Tingkat Pertama haruslahdibatalkan dan Hakim Tingkat Banding akan mengadili Sendiri perkara ini ;Menimbang, bahwa demikian juga penerapan pasal 111 Ayat (1) jopasal 127 Ayat (1) UndangUndang tersebut merupakan penerapan hukumyang tidak tepat dihubungkan dengan Concursus Idealis
SARI ENDAH ASTUTI,SH
Terdakwa:
EKO SULISTYO Als EKO Bin SUMADI
109 — 64
Dan sebagimana di dalam penjelasan pasal tersebut tersirat gabunganbeberapa kejahatan (concursus idealis). Kepada seseorang yang dituntut dimuka hakim yang sama karena meakukan beberapa kejahatan, akan dijatuhkanhanya satu hukuman saja, apabila hukuman yang diancamkan itu sejenis,misalnya kesemuanya hukuman penjara, hukuman kurungan atau hukumandenda.
diuraikan dalam unsur di atas, lalu terdakwamengambil barang berupa 1 (satu) buah Handphone samsung J.1 warna Gold,1(satu) buah monitor LED 16 Inch merk acer warna hitam, 1 (Satu) buahsparepart PC, uang tunai Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) danakibat perbuatan terdakwa Isio Printer Bantul mengalami kerugian sebesarRp4.500.000,00 (empat juta liam ratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa sebagaimana perbuatan terdakwa tersebutTerdakwa telah melakukan gabungan beberapa kejahatan (concursus idealis
21 — 14
Bahwa Pemohon yang memiliki sifat idealis menginginkan seluruhpekerjaan rumah tangga dilakukan oleh Termohon, namun Pemohonlupa Termohon telah membantu Pemohon melebihi dari kapasitasTermohon sebagai Perempuan yang memikul kewajiban untuk menjadibagian dari tulang punggung keluarga;7.
membenarkan dalil tentang perkawinan, tempat tinggal,telah dikaruniai 1 orang anak bernama Razka Maheswara, dan telah terjadiperselisihan dan perselisihan, sedangkan mengenai kehendak PemohonKonvensi ingin menceraikan Termohon Konvensi, Termohon Konvensi tidakkeberatan untuk bercerai ;Menimbang, bahwa selain yang dibenarkan oleh Termohon Konvensi,ada yang yang dibantah oleh Termohon Konvensi, yaitu mengenai penyebabperselisihan karena yang sebenarnya adalah karena Pemohon Konvensimempunyai sifat idealis
80 — 40 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana;Seharusnya dakwaan Jaksa Penuntut Umum bersifatkumulatif dan bukan bersifat alternatif sebab perbuatanmateriil yang dilakukan Terdakwa sesungguhnya bersifatconcursus idealis artinya perbuatan Terdakwa yangmelakukan pertambangan tanpa izin dan berada di arealkawasan hutan produksi terbatas yang termasuk dalamkawasan hutan Dinas Kehutanan Kabupaten Bombanatelah melanggar dua ketentuan pidana yaitu ketentuanUndangUndang Kehutanan dan ketentuan UndangUndang Pertambangan
20 — 6
(menambahkan /melengkapi kisah hidup bahtera rumah tangga); Bahwa pada posita angka 3.a. mengakui di lakukan pada anak usia SD.Sebenarnya saya ingin membentuk sikap disiplin anak, ada jiwa kesatriapada anak karena pada asuh anak lebih dominan istri yang membentukkarakter, karena saya kerja pulang malam habis ngajar lanjut bimbel (lesprivat) tapi yang saya lakukan tidak sampai terjadi cacat fisik dan padausia saya waktu itu, Saya akui masih idealis, dan saya mohon maaf sekallijika kurang berkenan;
74 — 29
hukum ;Halaman 8 dari Halaman 11Unsur ke. 3 Beberapa perbuatan ada hubungannya sedemikian rupasebagai suatu perbuatan berlanjut :Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 64 ayat (1) KUHP yang mengaturtentang perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), tercantum dalam BAB VItentang Perbarengan (concursus).Dimana dalam KUHP tidak dijelaskanmengenai arti dari perbarengan itu seperti apa, tetapi rumusan pasal 63 s/d 71KUHP diperoleh pengertian concursus adalah dalam bentuk perbarenganperaturan (concursus idealis
55 — 37
Dimana dalam KUHP tidak dijelaskan mengenai arti dari perbarengan ituseperti apa, tetapi rumusan pasal 63 s/d 71 KUHP diperoleh pengertian concursus adalahdalam bentuk perbarengan peraturan (concursus idealis), perbuatan berlanjut (voortgezettehandeling) dan perbarengan perbuatan (concursus realis).Ketentuan Pasal 64 ayat (1) KUHP menyatakan jika antara beberapa perbuatan,meskipun masingmasing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannyasedemikian rupa sehingga harus di pandang sebagai satu
HARYANTI M. NUR, SH
Terdakwa:
LASMARIA ERTAULI GULTOM
596 — 494
dan jika sudah pernah diadili,perlu dicermati lagi apakah perbuatannya tersebut termasuk concorsus idealis atauconcorsus realis.
Jadi apabila perbuatan terdakwa dipandang sebagai concorsusrealis, maka tidak ada Nebis in idem, dan sebaliknya apabila perbuatan terdakwatersebut dipandang sebagai concorsus idealis, maka ada Nebis in idem ;Bahwa seseorang dapat dikatakan bebas dari penuntutan untuk kedua kaliberdasarkan asas Nebis in idem (pasal 76 KUHP), apabila memenuhi persyaratansebagai berikut :1. Adanya keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukumyang tetap terhadap tindak pidana yang sama.2.
Terbanding/Penuntut Umum : GITTA RATIH SUMINAR, SH
64 — 36
menjatuhkan hukuman pidana terhadap terdakwa; Keterangan saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum bertentangandengan keterangan terdakwa didepan persidangan maupun dipenyidikan; Didepan persidangan tidak ada bukti tentang adanya kekerasan,ancaman kekerasan serta paksaan sebagaimana yang dirumuskan dalampasal 89 KUHP, demikian juga terhadap penerapan pasal 65 KUHP tidakdapat karena pasal 65 KUHP menyangkut masalah concursus realis(penggabungan bebarapa perbuatan pidana yang berbeda) sehingga bukanconcursus idealis
65 — 20
tindakan kurativ untuk memulihkan situasi rumah tanggake arah perdamaian, Tergugat tidak berusaha kembali hidup bersama denganPenggugat, namun sebaliknya Tergugat justru bersikap pasif dan menambahpenderitaan Penggugat, maka dengan demikian hal tersebut menunjukanbahwa Tergugat secara sadar serta sengaja telah menghancurkan eksistensirumah tangganya dan menunjukan tidak lagi mencintai dan menyayangi sertatidak ingin rukun kembali dengan Penggugat dan anak;Menimbang, bahwa rumah tangga harmonis secara idealis
Terbanding/Penuntut Umum I : ELSYE.B.LEONUPUN.SH
Terbanding/Penuntut Umum II : LILIA HELUTH, SH
249 — 155
Pertama dalam putusannyaberdasarkan alasan yang tepat dan benar, karena itu dijadikan sebagaipertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam memutus perkaraini ditingkat banding;Menimbang, bahwa akan tetapi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidaksependapat dengan pendapat dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama yangHalaman 12 dari 15 Putusan Nomor 65/PID/2018/PT AMBdalam perkara ini menggunakan ketentuan pasal 63 ayat 1 KUHPidana tentanggabungan satu perbuatan (eendaadsche samenloop = concursus idealis
110 — 71 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 2476 kK/Pdt/2015budaya (kawin cerai), ketidakcocokan, masalah keuangan, tidak dapatmemberikan keturunan, dan juga alasan teologis (misalnya perzinahan);Meskipun sulit karena idealis, sesungguhnya inilah yang dikehendaki oleh Allah,yaitu kKesatuan pasangan untuk seumur hidup (unity for a lifetime couple);Perlindungan dan penegasan larangan perceraian pernikahan haruslah tetapdijunjung tinggi.
434 — 365 — Berkekuatan Hukum Tetap
;Menimbang, bahwa dengan demikian pidana yang telah dijatuhkandalam perkara tindak pidana Perbankan dimaksud di atas, turut menjadibahan pertimbangan dalam menjatuhkan pidana dalam tindak pidanakorupsi a quo ;Menimbang, bahwa seharusnya perbuatan pidana Terdakwa tersebutdiperiksa dan diadili tidak secara terpisah antara ketentuan UndangUndang Tindak Pidana Korupsi, yaitu dengan cara menjuntokandengan Pasal 63 ayat (1) KUHP tentang concursus idealis, dimanaHal. 147 dari 210 hal. Put.
Jonkers dalam bukunya yang berjudul "HukumPidana Hindia Belanda, Penerbit Bina Aksara, Jakarta, Tahun 1987pada halaman 206 menyatakan :....terdapat perbedaan pemidanaan antara suatu perbuatan yangmelanggar beberapa peraturan (concursus idealis), perbuatan yangdilanjutkan dan gabungan beberapa perbuatan (concursus realis).Dalam menentukan pemidanaan, perbuatan yang melanggar beberapaperaturan (concursus idealis) dan perbuatan yang dilanjutkanmenggunakan sistem absorpsi (hanya dijatuhkan satu pidana
Dalam pertimbangan hukumnya,Judex Facti menentukan pemberian pemidanaan kepada Terdakwa/Pemohon Kasasi adalah menggunakan Pasal 63 ayat (1) KUHP tentangConcursus Idealis, tetapi dalam fakta hukumnya adalah sangatbertentangan dengan arti dari ketentuan Concursus Idealis tersebut.Untuk itu, dinyatakan dengan jelas, Judex Facti tidak konsisten denganpertimbangan hukum yang telah diberikan dalam penetapanpemidanaan kepada Terdakwa/Pemohon Kasasi.
Dengan demikian,dapat dinyatakan dengan tegas Judex Facti tidak menerapkanketentuan hukum tentang Concursus Idealis tersebut atau ketentuanCorcursus Idealis tersebut diterapkan tidak sebagaimana mestinya ;Bahwa dengan pertimbangan hukum tersebut, maka seharusnya JudexFacti memeriksa dan mengadili perbuatan pidana Terdakwa/PemohonKasasi tidak secara terpisah (digabungkan) antara ketentuan UndangUndang Tindak Pidana Korupsi, yaitu dengan cara menjunctokandengan Pasal 63 ayat (1) KUHP tentang Concursus
Idealis, denganalasan bahwa satu perbuatan Terdakwa/Pemohon Kasasi telahmelanggar 2 (dua) ketentuan pidana, yaitu dalam perkara a quo danperkara Tindak Pidana Perbankan dengan putusan pidana No. 755/Pid.B/2009/PN.Tk. tanggal 24 Juli 2009 dan telah mempunyai kekuatanhukum tetap (inkracht) ;Bahwa dengan adanya dasar dan pertimbangan hukum tersebut, berartibahwa perbuatan Terdakwa/Pemohon Kasasi yang merupakanConcursus Idealis atau perbuatan berlanjut, maka terhadap perbuatanTerdakwa/Pemohon Kasasi
127 — 131
Bahwa Surat Dakwaan bentuk kumulasi memuat rumusan dakwaan tentang gabunganbeberapan perbuatan pidana (samenloop) yaitu jika suatu perbuatan melanggar beberapaketentuan pidana dikenal bentuk concursur idealis (vide pasal 63 KUHP) atau gabunganbeberapa dari beberapa perbuatan pidana dan dipandang sebagai perbuatan tersendirisendiridikenal dengan concunsur realis (vide pasal 65 KUHP), atau tidak sejenis ancaman hukumanpokoknya seperti yang diatur dalam pasal 66 KUHP.
Dalam dalam surat dakwaan kumulasi yangdiajukan penuntut umum, tidak jelas corak kumulasinya apakah concursus idealis atauconcursus realis serta sangat sulit memahami dalam tindak pidana para terdakwadikumulasikan dan dalam tindak pidana mana pula mereka berdiri sendiri ............... .Demikian pula Putusan Mahkamah Agung Nomor : 33 K/Pid/1985, menyatakan .........Bahwa Surat dakwaan tidak dirumuskan secara cermat, jelas dan lengkap , dakwaandinyatakan batal demi hukum.................
kesatu dengan yang lain bersifat mengecualikan yang artinya memberikanpilihan kepada pengadilan untukmenentukan dakwaan mana yang tepat dipertanggungjawabkan kepada terdakwa sehubungan dengan tindak pidana yang dilakukan.Menimbang bahwa pada lazimnya surat dakwaan alternatif baru dapat diterapkanapabila tindak pidana yang saling berdekatan corak dan cirinya kejahatanya, akan tetapiperistiwa pidana itu sendiri tidak sampai menimbulkan titik sentuh perbarengan atau concursusrealis maupun concorsus Idealis
komulatif dapatdiartikan sebagai surat dakwaan yang disusun berupa rangkaian dari beberapa dakwaan ataskejahatan atau pelanggaran atau disebut sebagai dakwaan gabungan.dimana pada saat yangsama dan dalam pemeriksaan sidang yang sama ,kepada terdakwa diajukan gabungan beberapadakwaan sekaligus.Menimbang bahwa Surat dakwaan bentuk kumulasi memuat rumusan dakwaantentang gabungan beberapan perbuatan pidana (samenloop) yaitu jika suatu perbuatanmelanggar beberapa ketentuan pidana dikenal bentuk concursur idealis
228 — 201
keteranganketerangan para Saksi dalam perkara ini sebagaimana yangtertulis dalam berita acara pemeriksaan Saksi yang dibuatoleh Penyidik pembantu) pada Poltabes Surakarta, iaberpendapat bahwa adanya suatu perbuatan yang dilakukan olehTerdakwa, tetapi perbuatan yang dilakukannya termasuk dalambeberapa ketentuan pidana yang tidak dapat dipisah pisahkanyang satu tanpa melenyapkan yang lain.bahwa hal tersebut dalam ilmu hukum disebut sebagaiperbarengan tindak pidana atau gabungan satu perbuatan( concursus idealis
mengadakan atau memudahkan perbuatancabul dengan orang lain sebagai pencaharian ataukebiasaannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan atas dakwaan dakwaantersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa dari perbuatanperbuatan Terdakwa yang dilakukannya terdapat adanya suatuperbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa itu termasukdalam beberapa ketentuan pidana ;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakimberpendapat bahwa telah terjadi adanya gabungan satu perbuatan28( eendaadsche samenloop ) atau concursus idealis
334 — 385 — Berkekuatan Hukum Tetap
PasalPasal tersebut nantinya dapat menghapus kesan yangselama ini ada dalam masyarakat bahwa seseorang yang melakukangabungan beberapa perbuatan pidana, ia akan mendapatkan hukumanyang berlipat ganda sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.7 Bahwa, melihat perbuatan yang dilakukan oleh pemohon tersebut makadapat disimpulkan bahwa perbuatan sebagaimana surat dakwaandakwaan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jepara No.PDS : 02/JPARA/Ft.I/05/2014 tanggal 16 Mei 2014 tersebut adalahConcursus Idealis
Adapun dasar hukum sistemini adalah Pasal 66 KUHP.Dari keempat stelsel di atas yang sering dipergunakan hanyalah tiga, yaitusistem absorbsi, absorbsi yang dipertajam, dan cumulasi yang diperlunak.Sementara itu cumulatie murni tidak pernah dipergunakan dalam praktek,karena bertentangan dengan ajaran samenloop yang pada prinsipnyameringankan Terdakwa.9 Bahwa, menurut ilmu hukum dalam hukum positif terdapat tiga bentukgabungan melakukan tindak pidana, yaitu:1 Gabungan satu perbuatan (concursus idealis
/ eendaadse samenloop)Yaitu. gabungan suatu perbuatan apabila seseorang melakukan suatuperbuatan dan dengan melakukan perbuatan itu ia melakukan pelanggaranatas beberapa peraturan pidana.Concursus idealis ini diatur dalam Pasal 63 ayat (1) KUHP, yaitu:Kalau sesuatu perbuatan termasuk dalam lebih dari satu ketentuan pidana,maka hanyalah satu saja dari ketentuanketentuan itu yang dipakai; jikapidana berlain, maka yang dipakai ialah ketentuan yang terberat pidanapokoknya.Gabungan satu perbuatan (concursus
idealis) menurut Pasal 63 ini adalahmelakukan suatu perbuatan yang di dalamnya termasuk beberapa ketentuanpidana yang tidak dapat dipisahpisahkan antara yang satu tanpamenghapuskan yang lain (conditio sine quanon).Pasal 63 KUHP yang merupakan dasar dari concursus idealis dapatdiketahui bahwa dalam concursus idealis ini menganut sistem pemidanaanabsorbsi atau penyerapan.
PDS : 02/JPARA/Ft.1/05/2014 tanggal 16 Mei 2014 terbukti apa perbuatan yangpemohon lakukan adalah sama atau sejenis dan jangka waktu antaraperbuatan yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu lama sertadilakukan ditempat dan waktu yang bersamaan, sehingga dengandemikian perbuatan yang dilakukan oleh pemohon tersebut adalahconcursus idealis sehingga tidak dapat dijatuhi hukuman sendirisendiri ;Bahwa, berdasarkan uraian di atas maka menurut hukum seharusnya Judex Factimempertimbangkan Terdakwa/pemohon
40 — 4
MURSYID, sebagai adik kandung Tergugat, yangmenerangkan di bawah sumpahnya sebagai berikut :e Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat sebagai isteri Tergugat yang menikah sekitartahun 200 1an;e Bahwa, mereka membina rumah tangga di rumah orang tua Penggugat dan telahmempunyai (satu) orang anak; e Bahwa, benar Termohon sering gantiganti pekerjaan, karena dia orangnya idealis,dia sering mengatakan bahwa pekerjaannya tidak cocok dengan pemahamankeyakinan/agamanya, lebihlebih dia mau pergi haji, jadi penghasilannya
192 — 18
Sebagai seorang istri,penggugat memiliki sifat yang idealis, berprinsip sangat kuat dantegas. Tergugat memahami hal tersebut dan lebin banyak mengalah.2. Penggugat sering melibatkan orang tua dan keluarga dalammasalah rumah tangga, tergugat memahami bahwa orang tuapenggugat banyak membantu secara finansial dalam kehidupan rumahtangga penggugat dan tergugat. Namun sebenarnya hal tersebut tidakdiperlukan dan secara prinsip tidak sesuai dengan hati tergugat.3.
240 — 160
memutuskan sebagai berikut :Masalah tindakan yang berlanjut atau voortgezette handeling ituhanyalah mengenai masalah penjatuhan hukuman (straftoemeting)dan tidak mengenai pembebasan dari tuntutan.Menimbang bahwa meskipun putusan tersebut menyangkut perbuatan berlanjutnamun karena perbuatan berlanjut memiliki rumpun yang sama sebagai alasanpemberatan pidana, maka Majelis berpendapat bahwa putusan tersebut sudahmencakup perbuatan voortgezette handeling (perbuatan berlanjut), eendaadsesamenloop (concurus idealis