Ditemukan 629 data
8 — 5
Putusan Nomor 1786/Pat.G/201 7/PA Bm.dikabulkan sebagian, dengan menghukum Tergugat Rekonvensi untukmemberikan mutah kepada Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp.2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensidikabulkan sebagian, maka harus dinyatakan menolak gugatan PenggugatRekonvensi selebihnya;Menimbang, bahwa perceraian sebagaimana dimaksud dalam alQuranSurat al Bagorah ayat 229 adalah perceraian dengan cara yang baik (tasniihunbi ihsaan
), dimana maksud kalimat tasriihun bi ihsaan adalah perceraian yangtidak menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak dan tetap terpeliharanyahubungan silaturrahmi sebagai saudara sesama muslim serta terlaksananyakewajiban suami terhadap istri yang diceraikannya; dan dalam perkara aquoadalah ditunaikannya kewajiban bekas suami sebagai hak yang harus diterimaoleh bekas isteri;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan SEMA Nomor 1 Tahun2017 dalam rangka pelaksanaan PERMA Nomor 3 tahun 2017, terkaitpembayaran
10 — 5
dengan kenaikan 10persen setiap tahunnya di luar biaya pendidikan dan kesehatan, melaluiPenggugat rekonvensi sampai anak tersebut dewasa atau mandiri:Menimbang, berdasarkan pertimbanganpertimbangan akibat perceraiantersebut di atas, oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi dikabulkansebagian, maka harus dinyatakan menolak gugatan Penggugat Rekonvensiselebihnya;Menimbang, bahwa perceraian sebagaimana dimaksud dalam aQur'anSurat al Bagorah ayat 229 adalah perceraian dengan cara yang baik (fasriihunbi ihsaan
), dimana maksud kalimat tasriihun bi ihsaan adalah perceraian yangtidak menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak dan tetap terpeliharanyahubungan silaturrahmi sebagai saudara sesama muslim serta terlaksananyakewajiban suami terhadap istri yang diceraikannya; dan dalam perkara aquoadalah ditunaikannya kewajiban mantan suami sebagai hak yang harusditerima oleh mantan isteri;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan SEMA Nomor 1 Tahun 2017dalam rangka pelaksanaan PERMA Nomor 3 tahun 2017, terkait
34 — 4
Put No. 1003/Pdt.G/2021/PA.Ambterhadap Penggugat tersebut telah beralasan dan tidak melawan hukum, olehkarena itu patut dikabulkan;Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya Gugatan perceraianPenggugat, Majelis Hakim berharap semoga perceraian Penggugat danTergugat termasuk perceraian secara baikbaik (Tasriih bi Ihsaan) dan semogakelak setelah perceraian, Allan SWT memberikan anugerah, kemurahan,kecukupan dan sesuatu yang lebih baik kepada Penggugat dan Tergugatsebagaimana terkandung dalam firman Allah
15 — 8
sesuai kelayakan dan kepatutan, karenanya nafkahiddah yang telah ditetapkan oleh Pengadilan tingkat pertama tersebut patut untukdipertahankan ;Menimbang, bahwa kemudian tentang keberatan Penggugat Rekonpensi/ Pembandingakan mutah bahwa mutah adalah merupakan suatu kewajiban bagi seorang suami yangHal 4 dari 7 hal Putusan nomor : 249/Pdt.G/2009/PTA.Sbymenjatuhkan talak kepada istrinya sebagaimana dimaksud Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam,dan mutah merupakan aplikasi dari penjabaran fashriihun bi ihsaan
65 — 3
lagi menjalankan hak dan kewajibansebagai suami isteri, maka Majelis Hakim memandang dalil gugatan Penggugat telahterbukti dan menjadi fakta di persidangan, hal ini sesuai dengan pasal 309 RBg; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan maka alasan gugatan ceraiPenggugat telah memenuhi pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975, jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan,;Menimbang, bahwa untuk tegaknya 7asnihun bi ihsaan
7 — 0
Selain daripada itu maksud diajukan Permohonan Talak Cerai oleh Pemohontidak lain demi tegaknya Jasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik),sehingga nantinya akan terjaga sendisendi kehidupan anak keturunannyadimasa yang akan datang, hal mana juga sesuai dengan ketentuan dalamYurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 534/K/Pdt/96tanggal 18 Juni 1996 5 2 202022 2 noone nnn n nee8.10.11.Bahwa dalam pada itu sebagaimana yang dimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Inpres
8 — 5
;Menimbang, bahwa perceraian sebagaimana dimaksud dalam alQuranSurat al Bagorah ayat 229 adalah perceraian dengan cara yang baik (tasriihunbi ihsaan), dimana maksud kalimat tasriihun bi ihsaan adalah perceraian yangtidak menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak dan tetap terpeliharanyahubungan silaturrahmi sebagai saudara sesama muslim serta terlaksananyakewajiban orang tua terhadap anaknya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana
12 — 2
Termohon bercerai;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak = apalagikedua belah pihak sudah menyatakan tidak mau mempertahankanperkwinannya lagi dan sudah meminta cerai sebagaimanahalnya Pemohon dan Termohon dengan tidak mempersoalkanpihak mana yang salah, maka disini adabukti bahwaperkawinan antara suami istri sudah jauh dari maksud dantujuan perkawinan tersebut diatas dan perkawinan tersebutsudah tidak utuh lagi, sudah rapuh dan lebih maslahatbercerai;Menimbang, bahwa untuk tegaknya Tasriihun bi ihsaan
67 — 7
yang harus dibuka, untuk menghindari kerusakan dankemudlaratan yang lebih besar lagi (attafriiq lidldharaar).Menimbang, bahwa menurut ajaran syariat Islam, pintu dlarurat tersebut bilamanayang menghendaki adalah suami disebut talak, bilamana yang menghendaki tersebut adalahistri disebut dengan cerai gugat atau fasakh.Menimbang, bahwa menurut syariat Islam, kedua pintu dlarurat tersebut jika harusdilalui, haruslah dilakukan oleh suamiistri itu dengan sebaikbaiknya (imsaku bimaruf autasriikhu bi ihsaan
25 — 7
Tergugat bercerai;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak = apalagikedua belah pihak sudah menyatakan tidak mau mempertahankanperkwinannya lagi dan sudah meminta cerai sebagaimanahalnya Penggugat dan Tergugat dengan tidak mempersoalkanpihak mana yang salah, maka disini adabukti bahwaperkawinan antara suami istri sudah jauh dari maksud dantujuan perkawinan tersebut diatas dan perkawinan tersebutsudah tidak utuh lagi, sudah rapuh dan lebih maslahatbercerai;Menimbang, bahwa untuk tegaknya Tasriihun bi ihsaan
15 — 5
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak, maka petitum permohonanPemohon mengenai izin talak satu raji tersebut memenuhi Pasal 118 KompilasiHukum Islam, oleh karena itu patut dikabulkan;Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya Permohonan perceraianPemohon, Majelis Hakim berharap semoga perceraian Pemohon dan Termohontermasuk perceraian secara baikbaik (7Tasriih bi Ihsaan) dan semoga kelaksetelah
66 — 7
lagi menjalankan hak dan kewajibansebagai suami isteri, maka Majelis Hakim memandang dalil gugatan Penggugat telahterbukti dan menjadi fakta di persidangan, hal ini sesuai dengan pasal 309 RBg; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan maka alasan gugatan ceraiPenggugat telah memenuhi pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975, jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan,;Menimbang, bahwa untuk tegaknya 7asnihun bi ihsaan
9 — 7
yang semakin bertambah seiring denganpertumbuhan dan perkembangan anak, maka besar nafkah anak yangditanggung oleh Tergugat Rekonvensi perlu dinaikkan 10 persen setiaptahunnya sesuai dengan SEMA No. 3 Tahun 2015;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensidikabulkan sebagian, maka harus dinyatakan menolak gugatan PenggugatRekonvensi selebihnya;Menimbang, bahwa perceraian sebagaimana dimaksud dalam alQuranSurat al Bagorah ayat 229 adalah perceraian dengan cara yang baik (tasriihunbi ihsaan
), dimana maksud kalimat tasriihun bi ihsaan adalah perceraian yangtidak menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak dan tetap terpeliharanyahubungan silaturrahmi sebagai saudara sesama muslim serta terlaksananyakewajiban suami terhadap istri yang diceraikannya; dan dalam perkara aquoadalah ditunaikannya kewajiban mantan suami sebagai hak yang harusditerima oleh mantan isteri;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan SEMA Nomor 1 Tahun 2017dalam rangka pelaksanaan PERMA Nomor 3 tahun 2017, terkait
28 — 14
yangdikehendaki oleh Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah SWT SuratArRuum ayat 21;Halaman 8 dari 11, Putusan Nomor 3926/Pdt.G/2020/PA.CbnMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka dapat diperoleh faktafakta hukum bahwa antara Penggugat danTergugat selalu terjadi perselisinan dan pertengkaran terus menerus dalamrumah tangganya yang sulit untuk rukun kembali dan antara Penggugat denganTergugat telah pisah rumah;Menimbang, bahwa demi tegaknya Tasriihun bi ihsaan
7 — 4
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak, maka petitumpermohonan Pemohon mengenai izin talak satu raj'i tersebut memenuhi Pasal118 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya Permohonan perceraianPemohon, Majelis Hakim berharap semoga perceraian Pemohon dan Termohontermasuk perceraian secara baikbaik (Tasnih bi Ihsaan) dan semoga kelaksetelah
12 — 1
dan orangorang dekat Pemohon danTermohon, maka terpenuhilan maksud Pasal 76 ayat (1) Undangundang Nomor 7Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006 dan telahdiubah kembali dengan Undangundang Nomor 50 tahun 2009; kan di persidangan adalah sebagaimana tersebut dalam posita gugatan; aka alasan gugatan cerai Penggugat telah memenuhi pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahunwon nnn nnn nnn nnn nnn nnn nnn nnn === === Menimbang, bahwa untuk tegaknya Tasriihun bi ihsaan
23 — 4
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak, maka petitum permohonanPemohon mengenai izin talak satu raji tersebut memenuhi Pasal 118 KompilasiHukum Islam, oleh karena itu patut dikabulkan;Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya Permohonan perceraianPemohon, Majelis Hakim berharap semoga perceraian Pemohon dan Termohontermasuk perceraian secara baikbaik (Tasriih bi Ihsaan) dan semoga kelaksetelah
33 — 8
Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas dan Penggugat belum pernah dijatuhi talak, maka petitum gugatanPenggugat agar Pengadilan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugatterhadap Penggugat tersebut telah beralasan dan tidak melawan hukum, olehkarena itu patut dikabulkan;Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya Gugatan perceraianPenggugat, Majelis Hakim berharap semoga perceraian Penggugat danTergugat termasuk perceraian secara baikbaik (Tasriih bi Ihsaan
13 — 1
sampai pada perselisihanbathin;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan mitsagon gholidzan (ikatan yangsuci dan kuat) antara dua pasangan yaitu bersatunya dua jiwa antara Penggugatdengan Tergugat menuju rumah tangga yang harmonis, melihat kepada perkawinanpara pihak ternyata kedua pasangan sudah samasama tidak merasa aman dan nyamandengan pasangannya, sehingga rumah tangga demikian apabila dilanjutkan menjadibelenggu yang menyiksa bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa untuk tegaknya Tasriihun bi ihsaan
24 — 15
No 257/Pdt.G/2020/PA.PnjTergugat termasuk perceraian secara baikbaik (7asriih bi Ihsaan) dansemoga kelak setelah perceraian, Allah SWT memberikan anugerah,kemurahan, kecukupan dan sesuatu yang lebih baik kepada Penggugat danTergugat sebagaimana terkandung dalam firman Allah SWT dalam QuranSurah AlNisaa ayat 130 yang berbunyi:aPeaS Leal 9 dl GS 5 atiate Go US al oad 5H GgArtinya: Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan(kemurahan dan kebaikan) kepada masingmasingnya dari limpahankaruniaNya