(dua ratus delapan ribu rupiah)perkaleng, satu kaleng habis selama empat hari ;Bahwa, saksi belum pernah merukunkan Pemohon dan Termohon karena setahusaksi rumah tangga Pemohon dan Termohon terlihat baikbaik saja;SAKSI V, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut ;Bahwa, saksi kenal dengan Termohon dan Pemohon karena saksi adalah bibiTermohon) 292 nn nnn nnn nnn nn nnn nnn nnn nnn nnn nnn nn nnn nnn nnn eneBahwa,Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah menikahpada

(dua ratus delapan ribu rupiah)perkaleng, satu kaleng habis selama empat hari ;Bahwa, Pemohon berprofesi sebagai penjual alatalat rumah tangga;Bahwa, Termohon pernah bercerita kepada saksi perihal hutang piutang antaraPemohon dan Termohon, namun saksi tidak mengetahui berapa besar jumlahhutang Pemohon kepada Termohon; Bahwa, saksi mengetahui adanya pembelian sparepart motor oleh orang tuaTermohon dari Pemohon namun saksi tidak mengetahui berapa nilai transaksinya;Bahwa sejak 23 Juni 2013, Pemohon

Islam;Menimbang, bahwa segala ketentuan mengenai anak harus mempertimbangkankepentingan dan masa depan anak baik untuk kesehatan jasmani dan rohaninya, termasukdalam hal biaya nafkah pemeliharaannya dalam rangka melindungi hakhak anaksebagaimana maksud pasal ayat 12 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi Penggugat Rekonpensidiketahui bahwa anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi kesehariannyamengkonsumsi susu dengan harga sekitar Rp. 208.000 perkaleng

MUSTOFA (dalam Lidik) untuk obat jenis Trexberlogo Y seharga Rp. 700.000, (tujuh ratus ribu rupiah) perkaleng berisi 1000butir dan untuk obat warna kuning berlogo DMP dibeli dengan harga Rp.450.000, (empat ratus lima puluh ribu rupiah) yang berisi 1000 butir selanjutnyaoleh Terdakwa obat jenis Trex berlogo Y dijual Rp. 10.000 (sepuluh ribu) setiapklip berisi 5 butir dan obat berwarna kuning berlogo DMP dijual dengan hargaRp.10.000, (Sepuluh ribu) setiap klip berisi 11 butir, sehingga terdakwa 1.AHMAD

MUSTOFA (dalam Lidik) untuk obat jenisTrex berlogo Y seharga Rp. 700.000, (tujuh ratus ribu rupiah) perkaleng berisi1000 butir dan untuk obat warna kuning berlogo DMP dibeli dengan harga Rp.450.000, (empat ratus lima puluh ribu rupiah) yang berisi 1000 butir selanjutnyaoleh Terdakwa obat jenis Trex berlogo Y dijual Rp. 10.000 (sepuluh ribu) setiapklip berisi 5 butir dan obat berwarna kuning berlogo DMP dijual dengan hargaRp.10.000, (sepuluh ribu) setiap klip berisi 11 butir, sehingga terdakwa 1.AHMAD

tujuh puluhdelapan juta rupiah) dan nafkah iddah perbulan sebesar Rp.3.000.000, (tiga juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan yang menjadi Rp.9.000.000, (Sembilan juta rupiah) yang harus dibayar tunai olehPemohon/Tergugat Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensisebelum ikrar talak diucapkan di dalam persidangan;Dan nafkah madhiyah terhadap anak yang bernama Anak ke 1sebesar Rp. 2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah) perbulandengan rincian sebagai berikut : Susu formula 5 kaleng perbulandengan harga perkaleng

Menghukum pula tergugat untuk membayar ganti rugi atas hasil tanahsawah terperkara tersebut kepada penggugat dan kaumnya sebanyak 1.400kaleng padi atau diperhitungkan dengan menurut harga padi saat sekarangRp.60.000 = perkaleng. Sehingga 1.400 kaleng x 60.000 = Rp. 84.000.000 (Selapan Puluh Empat juta Rupiah) dan harusnya membayar ganti rugi jikapihak tergugat masih mengerjakan tanah sawah terperkara sebanyak 350kaleng padi setiap tahunnya8.

Kemudianterdakwa bertemu dengan korban dan menanyakan harga ikan kalengkepada korban, lalu korban menjawab bahwa harga ikan sarden sebesarRp.20.000, (dua puluh ribu) rupiah perkaleng ukuran besar, setelah itukorban ke dapur bagian belakang kapal.

Sekandis Kecamatan Pamukan Selatan Kabupaten Kotabaru denganharga Rp.310.000/per box atau kotak dengan isi 10 tablet/keping yang berisidalam tiap tablet nya 10 butir dan obat dextro warna kuning dengan hargaRp.500.000,(lima ratus ribu rupiah) per kaleng dengan isi 1.000 (seribu) butirBahwa terdakwa mengedarkan obat Zenith kurang lebih sudah 6 (enam) bulanBahwa keuntungan dari penjualan obat carnophent/zenith sebesar Rp.19.000,/per tablet/keping dan obat dextro Rp.500.000,/ (lima ratus ribu rupiah) perkaleng

sarana pelayanankesehatan; Bahwa apabila terdakwa tidak memiliki keahlian kefarmasian, makaterdakwa tidak boleh menjual obatobatan tersebut ;Bahwa terdakwa mendapatkan obat Zenith tersebut dengan cara membeli darisaudara Apan warga desa Transmigrasi SP C Desa Sekandis KecamatanPamukan Selatan Kabupaten Kotabaru dengan harga Rp.310.000/per box ataukotak dengan isi 10 tablet/keping yang berisi dalam tiap tablet nya 10 butir danobat dextro warna kuning dengan harga Rp.500.000,(lima ratus ribu rupiah) perkaleng

DIDIN SAPUTRA Als DIDIN untuk memesan 2 (dua) kaleng Pil Yyang masingmasing bungkus berisi 1000 (seribu) butir pil dengan harga Rp1.400.000, (satu juta empat ratus ribu) perkaleng; Kemudian pada hari Rabu tanggal 23 September 2020 sekira pukul 11.30wita saksi DIDIN menghubungi handphone terdakwa merk OPPO warnasilver dengan nomer 085857370709 untuk mengambil Pil Y, dan pada pukul14.30 wita terdakwa datang ke tempat kos saksi DIDIN untuk mengambil 1(satu) kaleng Pil Y tersebut dan terdakwa menjual

DIDIN SAPUTRA Als DIDIN untuk memesan 2 (dua) kaleng Pil Yyang masingmasing bungkus berisi 1000 (seribu) butir pil dengan harga Rp1.400.000, (Satu juta empat ratus ribu) perkaleng; Kemudian pada hari Rabu tanggal 23 September 2020 sekira pukul 11.30wita saksi DIDIN menghubungi handphone terdakwa merk OPPO warnasilver dengan nomer 085857370709 untuk mengambil Pil Y, dan pada pukul14.30 wita terdakwa datang ke tempat kos saksi DIDIN untuk mengambil 1(satu) kaleng Pil Y tersebut dan terdakwa menjual

Bahwa pada saat itu terdakwa mengakui menjual sianida tersebut kepadaorang yang memiliki pengolahan material tambang emas dengan harga perkaleng Rp. 7.200.000, (tujuh juta dua ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp.7.500.000, (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dari itu terdakwa mendapatkankeuntungan sebesar Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp.500.000, (lima ratus ribu rupiah) per kaleng.Halaman 5 dari 34 Putusan Nomor 107/Pid.B/2021/PN TjsBahwa terdakwa mendistribusikan/mengedarkan

Bahwakeuntungan terdakwa terima dari menjual bahan kimia berupaSianida (CN) tersebut yaitu sekitar Ro200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)sampai dengan Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) pertong / perkaleng. Bahwa Bahan kimia berupa Sianida (CN) tersebut tidak memiliki dokumenperizinan dari pihak yang berwenang.

(tujuh juta lima ratus ribu rupiah);Bahwa terdakwa ketahui pekerjaan saksi ANANG Alias JULAK menjual buahbuahan dan menjual bahan kimia jenis Sianida (CN) di Sekatak Kab.Bulungan;Bahwa Terdakwa menjual bahan kimia berupa Sianida (CN) baru sekitar 3bulan dari bulan Januari 2021 sampai bulan Maret 2021;Bahwa keuntungan terdakwa terima dari menjual bahan kimia berupa Sianida(CN) tersebut yaitu sekitar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sampaidengan Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) pertong / perkaleng

Dengan perincian, dalam setahun dua kali turunkesawah hasil padi satu kali turun kesawah +15 Kaleng paddalam setahun dua kali turun kesawah = 30 kaleng padi/Tahundengan harga perkaleng ratarata Rp 50 000 000 ( Lima puluhribu rupiah ) perkaleng, maka perinciannya adalah: 30 kaleng padi x 12 Piring = 360 kaleng/Tahun selama 19tahun;Halaman 6 dari 26 hal. Put. Perdt.

Bahwa Saksi1 membeli minyak CPO dari mobil tanki yang kencingdi pangkalannya sebesar Rp. 90.000, (sembilan puluh ribu rupiah) perkaleng, dalam sehari Saksi1 bisa mendapatkan minyak CPO sebanyak lebihkurang 5 s.d 6 drum (1 drum berisi 180 Kg), jadi ratarata Saksi1 dalamsehari bisa mendapatkan minyak CPO sebanyak 990 Kg.10.

Bahwa harga perkaleng CPO tersebut adalah Rp. 90.000, (sembilanpuluh ribu rupiah) dan dalam sehari CPO tersebut dapat terkumpul lebihkurang 300 (tiga ratus) Kg.7. Bahwa Saksi tidak mengetahui kemana CPO tersebut dijual, untukmelakukan penjualan CPO pembeli langsung berhubungan dengan Saksi1.8.

Dengan perincian, dalam setahun dua kaliturun kesawah hasil padi satu kali turun kesawah +15 Kaleng padidalam setahun dua kali turun kesawah = 30 kaleng padi/Tahun denganharga perkaleng ratarata Rp 50 000 O00 ( Lima puluh ribu rupiah )perkaleng, maka perinciannya adalah: 30 kaleng padi x 12 Piring = 360 kaleng/Tahun selama 19 tahun; 360x19=6. 840 x Rp 50 000= Rp 342 000 000,Dengan perincian kerugian moril dan kerugian Material seluruhnyaberjumlah Rp 592 000 000, ( Lima ratus sembilan puluh dua jutarupiah

yang berada di Lelabu Kecamatan BebesenKabupaten Aceh Tengah;Menimbang, bahwa dengan dipersidangan terungkap penguasaan biji kopi tersebutsudah berada dalam penguasaan terdakwa sehingga niat untuk mengambil biji kopi dikebun milik saksi Hamdan sudah dinyatakan selesai, hal ini terungkap dipersidangan benarterdakwa sudah mempersiapkan 2 (dua) ember dan karung untuk tempat biji kopi sehingganiat terdakwa sudah terlaksana sampai dengan biji kopi tersebut terdakwa jual kepada saksiMulyadi dengan harga perkaleng

Karena selamaPenggugat Konvensi / Tergugat rekonvensi / Pembanding menguasai sawahharta bersama tersebut selama 15 tahun lamanya, tidak pernah memberikanbahagian Tergugat Konvensi/Penggugat rekonvensi/Terbanding, pada halsawah tersebut ada menghasilkan gabah sekitar 120 kaleng pertahunnya dandari hasil tersebut Tergugat Konvensi / Penggugat rekonvensi / Terbandingada hak sekitar 50 kaleng gabah dengan harga perkaleng Rp 30.000,00 x 50kaleng = Rp 1.500.000,00 x 15 tahun = Rp 22.500.000, ( duapuluh

AGUS SANTOSO alias Pll Bin MISPAN dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa Saksi diperiksa sehubungan dengan masalah mengedarkanObat Trihexyphenidil (Trex), pelakunya adalah Terdakwa ;Halaman 5 dari 12 Putusan Nomor 128/Pid.Sus/2019/PN Byw Bahwa Saksi memperoleh Obat Trihexyphenidil (Trex) dari HERI alamatSurabaya, obat Trex dibeli dengan harga Rp.800.000, (delapan ratus riburupiah) perkaleng berisi 1000 (Seribu) butir ; Bahwa uang di transfer sedangkan Obat Trex mengambilnya

Perkaleng terdakwa membelinya seharga Rp 200.000 (dua ratusribu rupiah) yang kemudian obat dextro terdakwa bungkus dengan plastie klipperbungkus isi 19 (Sembilan belas) butir terdakwajual Rp 5000 (lima ribu mpiah)dan apabila laku terjual semua keuntungan Rp 50.000 (lima puluh ribu).Bahwa terdakwa Mukandar bin Tamar bukan merupakan petugas yangberwenang untuk melakukan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yangtidak sesuai standar penggunaannya maupun jenis yang lainnya.Bahwa terdakwa Mukandar bin

ABDUL HARIS NASUTION BIN AHMAD YAHYA, dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi bekerja sebagai pedagang; Bahwa yang datang ke tempat saksi biasanya Terdakwa sendiri; Bahwa saksi mengenal Terdakwa THETA yakni di toko saksi sendiri; Bahwa saksi pernah menerima barang berupa Botan dari terdakwa antara 5sampai 10 karton tergantung situasi penjualan di pasar Bahwa untuk masalah harga pada waktu itu sekitar Ro 18.000 (delapan belasribu rupiah) perkaleng dan perkartonnya itu

Dan saksi seringmembandingkan harga untuk menghitung selisin agar bisa mencari untung lebihdan saksi pada saat membeli barang itu Terdakwa yang waktu itu mengakudirinya sales SURYA DONASIN hanya mengambil selisih 1.000 (satu ribu rupiah)dari perkaleng Botan tersebut Bahwa kalau menurut saksi pada waktu itu hal yang wajar, harga PT.

warna putih berlogo Ysebanyak 1 (satu) kaleng berisi 1000 butir dan obat jenis Dextromethophansebanyak 1 (satu) kaleng berisi 1000 butir yang disimpan di dalam tas plastikwarna hitam;Bahwa Terdakwa telah menjual obat tersebut diatas selama kuranglebih 1 (Satu) bulan dan tanpa dengan resep dokter;Bahwa Terdakwa menjual Trihexipenidil dan Dextromethophantersebut tanpa ijin dan tanpa resep dokter dengan harga per kalengnya untukTrihexyphenidil (Trex) seharga Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) perkaleng

Bahwa terdakwa telah membeli Obat jenis Trihexyphenidil berlogo Yseharga Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) perkaleng isi 1000 butir,sedangkan oleh terdakwa ACHMAD ZAINURI obat jenis Trihexyphenidilberlogo Y tersebut di jual kepada para pembeli obat perplastic klip isi 9butir obat seharga Rp 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah). Bahwa terdakwa telah menjual / mengedarkan obat jenis Trihexyphenidilberlogo Y karena mengharapkan keuntungan.

dilakukan penggeledahan terhadapHalaman 7 dari 14 Putusan Nomor 368/Pid.Sus/2018/PN BywTerdakwa, ditemukan pil Trinexyphenidil sebanyak 530 (lima ratus tigapuluh) butir ditaruh di dalam kaleng bekas biscuit; Bahwa Terdakwa juga pernah membeli pil Trihexyphenidil kepadasaksi, sebanyak 2 (dua) kali, masingmasing 1 (satu) kaleng berisi1000 (seribu) butir dengan harga per kaleng Rp. 1.000.000, (satu jutarupiah); Bahwa saksi mendapatkan pil Trihexyphenidil dari seseorang diKabupaten Pamekasan, Madura, perkaleng

seratuslima puluh ribu rupiah), dan gaji tersebut tidak semua dibayarkanPemohon karena ada potongan hutang Pemohon, dan selama iniPemohon selalu memberi nafkah kepada keempat anak Pemohon danTermohon tersebut, dengan rincian anak paling besar ratarata Rp.600.000, (enam ratus ribu rupiah), anak ke2 dan ke3 masingmasingkirakira Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah), dan anak yang palingkecil uang saku kirakira Rp. 150.000, (Seratus lima puluh ribu rupiah),dan juga susu formula 4 kaleng (Bebelag), dan harga perkaleng